Anda di halaman 1dari 37

KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................ii
BAB I. MANAJEMEN PENERBITAN MEDIA............................................1
A. Pengertian Manajemen Penerbitan Media..................................1
B. Pengelolaan Penerbitan Media................................................6
C. Memahami Seluk Beluk Manajemen Media Massa..........................8
D. Struktur dan Tugas Manajemen Media......................................11
E. Format Media Cetak...........................................................16
F. Tata Letak (Lay-Out)..........................................................19
G. Penyuntingan: Kontrol Kualitas Isi..........................................23
BAB II. MEDIA ONLINE.................................................................25
A. Pengertian Media Online......................................................25
B. Jenis-Jenis Media Online......................................................26
C. Karakteristik dan Keunggulan Media Online...............................26
D. Kelebihan dan Kekurangan Media Online..................................26
E. Kualifikasi Wartawan Media Online: All Journalist.......................27
F. Kaidah Menulis Di Media Online..............................................28
G. Gaya Penulisan Di Media Online.............................................28
H. Lay-Out Media Online.........................................................29
I. Apa Itu Pasal 27 Ayat 1 Undang-Undang Ite?..............................31

ii
BAB I. MANAJEMEN PENERBITAN MEDIA

A. Pengertian Manajemen Penerbitan Media


Pengertian Manajemen.
Apa sebenarnya “manajemen” itu? Manajemen (management),   berasal dari
kata Inggris to manage  berasal dari istilah Perancis “maneggiare, manegio,
menege,” yang bersumber dari istilah  Latin “manus” yang berarti tangan.
Berdasarkan penjelasan di depan, arti dari istilah manajemen ini adalah
“menangani” atau “mengelola.” Dalam penggunaan asli,
kata menajemen dipakai untuk menjelaskan “upaya melatih (seekor kuda) guna
mengatur kecepatan berjalannya; atau menyebabkan terjadinya upaya
penanganan, atau menangani / menggunakan (alat), mengontrol, menuntun,
atau mengerjakan.”  Dari sisi lain, manajemen pun berarti “ditugaskan untuk
mengarahkan, memimpin (conduct), menatalayani (administer), menggunakan
(uang, kebutuhan sehari-hari), dsb.”
Dari sudut pandang yang luas, manajemen adalah bahagian utuh  dari
kepemimpinan, yang merupakan fungsi umum-nya. Dalam perspektif
kepemimpinan ini manajemen adalah “seni bekerja sama, seni pemenuhan
kebutuhan, seni merangkum, seni mempengaruhi, seni memerintah, seni
membuat peta keinginan masa depan, dan seni menggunakan sumber-sumber”
Manajemen dalam kaitan ini dapat diartikan sebagai “suatu proses
kepemimpinan yang diwujudkan dalam satu sistem kerja terpadu yang olehnya
pemimpin dapat menggunakan upaya kinerja sinergis (bekerja bersama dan
bekerja melalui bawahan) guna mencapai tujuan yang telah dicanangkan.”
Menjelaskan manajemen, Peter F. Drucker mengatakan, “The word
management denotes a function and also a people who discharge it. It denotes
a social position and rank but also a discipline.” Dari sisi lain, Drucker juga
mengatakan, “Management is the specific organ of the modern institution. It is
the organ on the performance of which the performance and the survival of
the institution depend” (1985:5,6). Memahami makna manajemen seperti
diuraikan di atas, perlulah ditekankan bahwa manajemen dari kacamata utuh
adalah suatu seni yang telah dipraktikkan untuk jangka waktu panjang dalam
berbagai bentuk, namun sebagai ilmu, perkembangannya dapat dilihat pada
uraian di bawah ini.

Manajemen pada tataran khusus adalah proses kepemimpinan. Sebagai proses,


“Manajemen adalah proses kepemimpinan yang diwujudkan dalam satu sistem
kerja terpadu yang olehnya pemimpin dapat menggunakan upaya kinerja
sinergis (bekerja bersama dan bekerja melalui bawahan) guna mencapai tujuan
yang telah dicanangkan.”  Dalam tataran kepemimpinan dan hubungannya
dengan manajemen, perlulah ditegaskan bahwa seorang pemimpin (top leader)
= dalam hal ini nanti yang dibicarakan adalah seorang Pemred( Pemimpin
Redaksi ) haruslah memiliki pemahaman dan kecakapan manajemen. Peran

1
utama seorang top leader ( Pemred ) adalah pemikir (thinker). Pada sisi lain,
seorang manajer juga harus memiliki kecakapan kepemimpinan, manajemen,
dan administrasi. Peran utama manajer dalam hal ini adalah “perencana
terapan” yang bertanggung jawab untuk merencanakan bagaimana menerapkan
suatu rancangan strategis.Seorang administrator pun harus memiliki kecakapan
kepemimpinan dan manajemen serta administrasi.Administrator dalam hal ini
berhubungan langsung dengan pelaksanaan kerja, dimana peran utamanya
adalah menyentuh operating core dari seluruh tugas kepemimpinan. Secara
lebih khusus, manajemen sebagai proses kinerjakepemimpinan melibatkan
fungsi:
1. Koordinasi (co-ordinating)
2. Perencanaan(planning)
3. Pengorganisasian (organizing)
4. Memimpin (leading/ directing)
5. Mengawasi (controlling/ supervizing); yang menghubungkan seorang
pemimpin dan setiap bawahan dengan peran masing-masing.
Di sini, tujuan utama dari manajemen adalah untuk mewujudkan kinerja
kepemimpinan yang  efektif, efisien, sehat, dan  produktif yang dibuktikan
melalui keberhasilan atau sukses dalam upaya memimpin setiap pemimpin
sejati.

Media Massa
Media massa adalah singkatan yang berasal dari media komunikasi massa dalam
bahasa inggris Mass Communication Media, yang berarti media massa yaitu
sarana penyampaian pesan-pesan, aspirasi masyarakat, sebagai alat komunikasi
untuk menyebarkan berita ataupun pesan kepada masyarakat langsung secara
luas.

Pengertian media massa menurut para ahli : 


a. Menurut Cangara, 2002 : Media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan,
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,
TV.
b. Menurut Rakhmat, 2001 : Media massa ialah faktor lingkungan yang
mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman
operan atau proses imitasi (belajar social). Dua fungsi dari media massa
adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

Pengertian Manajemen Media Massa 


Proses kerja media massa berupa organisasi yang mewadahi 6 M dan berfungsi
sebagai alat pencapaian tujuan dengan memanfaatkan SDM, sarana dan
prasarana. Selain itu Manajemen Media Massa  memiliki satu tujuan pasti yakni
menjual informasi bagi khalayak. Karena strategisnya fungsi informasi bagi
masyarakat, maka usaha media massa selalu berkembang seiring dengan
tumbuhnya ekonomi. Dalam menjual informasi, ada keunikan tersendiri dalam

2
segi manajemen media massa. Karena ini bisnis menjual informasi yang diolah
dengan cara jurnalistik, maka sebaiknya yang menjadi manajer media masa
adalah orang-orang jurnalistik, yakni orang-orang yang memiliki kemampuan di
bidang ilmu jurnalistik secara formal.
Manajemen Media Massa dalam ilmu manajemennya dicirikan sebagai seni untuk
mengetahui animo serta keinginan massa atas informasi tertentu yang menjual
untuk dihadirkan ke hadapan khalayak. Dalam kaidah keilmuan jurnalistik
terkini, membutuhkan informasi yang dipolakan, dicirikan serta diteliti untuk
menjadi fokus dalam kajian tersebut. Ini berlaku bagi media apa saja baik
cetak ataupun elektronik.

Ilmu manajemen media massa, diwajibkan untuk memahami jenis informasi apa
yang akan dijualnya, serta targer sasaran audiencenya. Sehingga bila ada dua
manajer mengurusi beberapa media yang berbeda, satu dengan kemampuan
yang berbeda, maka pola pemikirannya pun akan berbeda. Menjual media
massa tidak dapat disamakan dengan menjual aneka produk barang dan jasa
lain. Menjual media massa telah dipahami benar oleh lingkup kajian ilmu
jurnalistik (internasional), bahwa sensitifitas ‘hidung wartawan’ amat
membantu untuk mengangkat sebuah informasi menjadi sebuah informasi yang
berharga sehingga orang mau membelinya dengan cara membeli langsung atau
mengkonsumsinya dengan cara melihat dan mendengar. Iklan yang termuat
dalam media yang memiliki sajian informasi yang bagus juga sudah pasti akan
mendapatkan feed back berupa respon dari masyarakat yang ikut meng-indra
iklan yang termuat dalam sebuah media massa. Teori-teori dalam ilmu ini
masuk dalam ruang kajian ilmu Komunikasi.Sementara untuk selain lulusan
jurnalistik, manajer yang berdisiplin ilmu selain jurnalistik tentu dapat pula
menjual produk medianya, tapi daya hayat untuk ilmu jurnalistiknya sudah
pasti tidak selengkap oleh mereka yang berasal dari disiplin ilmu jurnalistik.  

Jenis-jenis media massa memiliki sifat yang khas oleh sebab itu penggunaannya
harus diperhitungkan sesuai kemampuan dan sifat khasnya, diantaranya :
a. Media Cetak, misalnya Majalah, Koran, Surat Kabar
b. Media Elektronik, misalnya Radio, TV, Film, Video
c. Media Siber, misalnya Portal Berita, Website, Media sosial

Karakteristik media massa yang umum seperti :


a. Publisitas yang disebarluaskan kepada masyarakat dan publik
b. Universalitas, pesannya yang bersifat umum, mengenai segala aspek
kehidupan serta semua peristiwa di berbagai tempat, maupun menyangkut
mengenai kepentingan umum sebab sasarannya masyarakat umum.
c. Kontinuitas, yaitu berkesinambungan sesuai dengan periode mengudara
ataupun jadwal terbitnya
d. Aktualitas, yaitu yang berisi hal-hal dengan kecepatan.Semakin cepat berita
tersampaikan semakin mempunyai nilai jual yang tinggi.

3
Lembar Kerja Santri
Definisi manajemen
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian manajemen, menurut istilah!
2. Jelaskan pengertian manajemen menurut Peter F. Drucker !
3. Sebutkan tiga sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang manajer!
Jelaskan!
4. Jelaskan peran utama seorang manajer (Pemred) di sebuah penerbitan
media!
5. Sebut dan jelaskan lima fungsi kepemimpinan!
6. Bagaimana seharusnya seorang manajer sebuah penerbitan media?
7. Jelaskan pengertian media massa!
8. Sebut dan jelaskan karateristik media massa secara umum!
9. Sebutkan lima nama majalah intermasional!
10. Sebutkan lima kantor berita televisi internasional!

Jawab
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

4
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

5
B. Pengelolaan Penerbitan Media
Bagi pembaca, bagaimana suatu media cetak dipersiapkan sebelum sampai ke
tangan mereka bukanlah sesuatu yang terlalu penting untuk dihiraukan.
Pembaca lebih berkepentingan atas hasil akhir dan seluruh kegiatan persiapan
penerbitan yang dilaksanakan, yaitu manfaat apa yang dapat diperoleh dan
informasi yang disajikan lewat media tersebut.
Karena itu, kalau dicoba disimak berdasarkan pengalaman keseharian tatkala
menghadapi sebuah media cetak pertama kali, ada sejumlah hal yang menjadi
perhatian pembaca.
1. Tampilan visual media itu.
Jika secara keseluruhan media itu tampil memikat, dan tampaknya mena-
wankan isi yang menanik, pembaca akan tergerak memperhatikan majalah
itu lebih lama.
2. Kualitas cetak.
Kualitas cetak yang baik akan menyamankan mata dan memperlancar
pembacaan. Kualitas cetak yang buruk, misalnya tulisan kabur, selain
mengganggu mata pembaca, juga menimbulkan keengganan membaca walau
tulisan sesungguhnya disajikan secana baik dan isinya menarik dibaca.
3. Keragaman isi dengan kualitas yang pas bagi minat pembaca.
Isi yang kurang bervaniasi menimbulkan kejenuhan. Demikian pula isi yang
kurang berkualitas, baik dan segi substansi maupun cara penyajian.
Terutama sekarang ini, sumber informasi sudah sedemikian banyak. Kalau
suatu media cetak tidak memuat sesuatu yang beragam dan berkualitas,
pembaca akan mudah berpaling ke media lain.
4. Ciri yang konsisten.
Media cetak dengan ciri yang konsisten lebih dipercaya ketimbang media
tanpa ciri yang konsisten.Ciri bisa dilihat melalui tampilan visual, ragam,
dan kualitas informasi yang disajikan. Pembaca akan bertanya-tanya apa
sesungguhnya yang terjadi manakala ciri suatu media cetak sering berubah,
seperti ketika tampilan visual berubah drastis. Begitu pula kalau suatu media
cetak belum pernah memuat masalah politik atau berita kehidupan artis,
lantas memuat informasi tentang kedua masalah itu pada edisi terakhir,
pembaca akan terheran-heran. Pertanyaan juga muncul manakala kualitas isi
jauh lebih buruk dibanding apa yang ditemukan pada edisi sebelumnya.
5. Ketepatan waktu terbit.
Pembaca ingin media cetak sampai ke tangan mereka tepat
waktu.Keterlambatan terbit hanya dapat dimaklumi apabila terjadi
kenusakan di percetakan.Itu pun tak boleh terlalu sering. Di luar alasan
tersebut, pembaca akan menganggap penerbitan tidak dikelola secara baik
dan benar.

Apa yang dikemukakan di atas menjelaskan bahwa persiapan penerbitan media


cetak perlu dikelola secara balk. Kualitas suatu media cetak, yang antara lain

6
dapat dilihat dari kualitas tampilan visual dan kualitas informasi yang disajikan,
merupakan hasil akhir dan serangkaian kerja yang panjang. Bagaimana
rangkaian kerja panjang itu terlaksana berdasarkan kritenia dan pengelolaan
standar, sangatlah menentukan tercapai tidaknya hasil akhir berkualitas.

Menghasilkan media yang berkualitas dengan demikian menuntut pengelolaan


yang terarah dan berkesinambungan.Pengelolaan perlu terarah karena hasil
akhir sebagai buah dari setiap kegiatan yang dikelola diharapkan
berkualitas.Pengelolaan perlu terarah mengingat setiap kegiatan yang dikelola
dilaksanakan berdasarkan sejumlah kriteria.

Kemudian, pengelolaan perlu berkesinambungan (berlangsung secara terus


menerus), sebab penerbitan pada kenyataannya terdiri atas sejumlah kegiatan.
Sebagian dari kegiatan ini ada yang harus dilaksanakan berurutan, sedang
sebagian lain dikerjakan secara paralel. Hasil akhir masing-masing kegiatan,
meskipun dilaksanakan berdasarkan kriteria sendiri, bermuara ke tujuan paling
akhir dari setiap upaya penerbitan, yaitu menghasilkan media yang memuaskan
pembaca.
Berkaitan dengan upaya menghasilkan media yang berkualitas, ada empat
komponen kegiatan yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan
penerbitan:
1. Komponen redaksional,
2. Komponen produksi dan sirkulasi,
3. Komponen keuangan dan sarana, serta
4. Komponen personel.

Dalam pengelolaan, perhatian terhadap keempat komponen tersebut sama


pentingnya. Satu sama lain sebetulnya saling berkaitan dan saling mendukung
dalam upaya menerbitkan media yang berkualitas dan terbit tepat waktu.
Karena itu, persoalan dalam pengelolaan penerbitan media adalah sejauh mana
pengelolaan atas keempat komponen tersebut dilaksanakan secara terpadu,
tanpa mengabaikan pengelolaan yang pas di dalam setiap komponen.

Lembar Kerja Santri


Pengelolaan Penerbitan Media
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh pembaca dalam menyikapi
sebuah media massa?
2. Sebutkan empat komponen kegiatan yang perlu mendapat perhatian dalam
pengelolaan penerbitan media!
3. Salah satu yang harus diperhatikan dalam mengelola sebuah penerbitan media
adalah “ketepatan waktu terbit” jelaskan maksudnya!
Jawab

7
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

C. Memahami Seluk Beluk Manajemen Media Massa


Sejak dicabutnya Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) pada tahun 1998,
maka penerbitan pers di Indonesia mengalami kebebasan yang luar biasa.
Setiap orang yang memiliki modal dapat menerbitkan media cetak jenis apa
saja sesuai dengan misinya. Karena itu, jumlah penerbitan baik di pusat
maupun di daerah mengalami kenaikan yang sangat pesat. Tentu saja dalam
perjalanannya banyak media cetak yang tetap survive tak sedikit pula yang
berhenti di tengah jalan.

Untuk menjalankan suatu usaha penerbitan pers dengan baik banyak faktor
yang ikut menentukan selain perencanaan yang matang mengenai format, isi,
tak kalah pentingnya adalah manajemen. Format dan isi boleh unggul, namun
bila manajemen pengelolaannya buruk, maka sudah dapat dipastikan dalam
waktu yang tidak terlalu lama media tersebut akan mati.

Sebetulnya peluang untuk menerbitkan media cetak sangat terbuka luas.Ini


mengingat khalayak yang dapat dibuat segmentasinya berdasarkan berbagai

8
kriteria. Misalnya berdasarkan kelompok usia. Pembaca dapat dikategorikan ke
dalam kelompok usia:
- balita - dewasa muda
- anak-anak - dewasa
- pra remaja (ABG) - matang
- remaja
berdasarkan status perkawinan:
- lajang: laki-laki, perempuan
- menikah: belum ada anak, dengan anak (bayi/balita, pra remaja)
- bercerai: tanpa anak, dengan anak
- menikah lagi setelah bercerai
berdasarkan kekhususan isi antara lain:
- ilmiah populer - mode - hukum
- ekonomi - agama - pertanian/peternakan
- politik - hobi - masakan
- budaya - wisata - kesehatan
- sastra - perkawinan - panduan mengasuh anak
- psikologi - komputer balita
- internet

Laku tidaknya media jenis apa pun yang kita terbitkan semua sangat bergantung
pada khalayak. Mengapa?Pembaca memiliki kebebasan untuk memilih media
yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangannya.Dan alasan orang untuk
memilih atau tidak memilih suatu media sifatnya sangat pribadi. Karena itu
raja pers inggris menyarankan give the public what they want (berikan
pembaca apa yang mereka inginkan). Dengan memberikan sajian yang mereka
inginkan maka besar kemungkinan media kita akan laku dijual. Namun
pendapat ini disanggah oleh presiden india dengan mengatakan bahwa kita
jangan semata-mata melayani pembaca menurut keinginan mereka. Berilah
mereka hidangan sedemikian rupa sehingga mereka menyukainya.Saran ini
dikemukakan mengingat salah satu fungsi pers adalah untuk mendidik (to
educate). Khusus di Indonesia dewasa ini, media massa memiliki fungsi sebagai
mitra masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan besar. Untuk
menghadapi situasi ini masyarakat yang mayoritas masih berpendidikan
menengah ke bawah membutuhkan informasi yang dapat dijadikan tuntunan.

Lembar Kerja Santri


Memahami Seluk Beluk Manajemen Media Massa
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang terjadi di Indonesia setelah SIUUP di cabut pada tahun 1998?
Jelaskan!
2. Sebutkan lima majalah nasional berdasarkan kriteria umur!
3. Sebutkan lima majalah nasional berdasarkan kriteria kekhususan terbitnya!

9
4. Menurut raja pers Inggris, apa yang seharusnya dilakukan oleh penerbit agar
selalu dibaca oleh masyarakat?
5. Jelaskan fungsi khusus media massa di Indonesia dewasa ini!

Jawab
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

10
D. Struktur dan Tugas Manajemen Media
Menurut Peter F. Druker, manajer mempraktikkan manajemen. Seorang
manajer harus membuat keputusan di bawah kondisi yang tidak pasti dan di
atas semua itu, ia harus mahir dalam strategi perencanaan. Seseorang yang
hanya menguasai ketrampilan dan teknik serta gagal untuk meraih dasar-dasar
manajemen bukanlah manajer, melainkan teknisi.
Perusahaan surat kabar yang terkoordinasikan dengan baik mencakup delapan
departemen utama:
1. Redaksional
2. Produksi
3. Periklanan
4. Sirkulasi
5. Pemasaran (marketing)
6. Promosi
7. Riset
8. Administrasi (termasuk keuangan dan sistem informasi)

Bagian lain yang sangat penting adalah corporate communication yang


mencakup urusan:
1. Publik
2. Publisitas
3. Personil
4. Pelayanan hukum

Beberapa perusahaan penerbitan media dewasa ini merupakan media yang


kompleks. Perusahaan tersebut mungkin menerbitkan beberapa media sekaligus
dan pada saat yang sama memiliki diversifikasi usaha di bidang-bidang lain,
seperti real estate, perkebunan, percetakan, transportasi, perhotelan,
penyiaran dan sebagainya. Seperti kelompok Kompas Gramedia yang selain
menerbitkan Kompas juga menerbitkan sejumlah mingguan di bawah payung
Gramedia majalah.Di samping itu, memiliki usaha-usaha, seperti hotel, jasa
travel, percetakan, tambak udang, perkayuan.
Setiap usaha penerbitan memiliki struktur media yang sedikit banyak berbeda
satu sama lain. Semua tergantung pada besar kecilnya usaha.Biasanya pada
awal-awal terbit-dengan alasan penghematan-strukturnya dibuat
sederhana.Dua bagian ada kemungkinan ditangani oleh satu orang.Bila kondisi
perusahaan semakin maju, maka tidak tertutup kemungkinan untuk mengubah
struktur lama.Kendati demikian yang tetap tidak berubah adalah filosofi
manajemen.

RINCIAN TUGAS ANGGOTA REDAKSI


1. Pemimpin Redaksi (Pemred)
a. Menentukan dan mengamankan kebijakan (policy) penerbitan, terutama isi,
sesuai dengan rencana yang telah digariskan dalam rapat kerja dan misi
perusahaan. Dalam keadaan khusus pemred dapat menyesuaikan kebijakan

11
bila terjadi suatu perubahan keadaan. Untuk itu, pemred berunding dengan
pemimpin umum dan anggota dewan redaksi.
b. Memimpin dan memberi tugas keredaksian kepada seluruh anggota redaksi
baik langsung maupun melalui redaktur pelaksana.
c. Memimpin rapat redaksi.
d. Memikirkan upaya peningkatan kualitas penerbitan yang mencakup:
- Bobot dan kualitas isi.
- Teknik menulis.
- Penampilan (tata muka), baik lay-out maupun foto.
e. Menyusun prinsip-prinsip administrasi redaksi:
- Menyusun anggaran redaksi tahunan dan bulanan
- Menentukan anggaran anggota redaksi yang bertugas ke luar kota atau
tugas lainnya
f. Mempertanggungjawabkan isi penerbitan kepada pihak luar dan kepada
perusahaan.
g. Membuat editorial (tajuk rencana) atau menugaskannya kepada anggota
redaksi senior.
h. Selalu berkonsultasi dengan pemimpin umum, pemimpin perusahaan, bagian
iklan, promosi dan pemasaran.
i. Mendelegasikan pelaksanaan tugas sehari-hari kepada redaktur pelaksana.
j. Memutuskan mempromosikan, mendemosikan, memutasikan atau memecat
anggota redaksi atau menjatuhkan sanksi lainnya dan
mempertanggungjawabkannya kepada perusahaan.
k. Memutuskan menambah atau mengurangi jumlah anggota redaksi dan
mempertanggungjawabkannya kepada perusahaan.

2. Redaktur Pelaksana
a. Melaksanakan dan menjabarkan kebijakan isi sebagaimana yang telah
digariskan.
b. Membantu pekerjaan pemred dan menjalankan tugas yang didelegasikan
kepadanya oleh pemred.
c. Bertanggungjawab atas perencanaan dan pelaksanaan keseluruhan isi
penerbitan dan mengkonsultasikannya dengan pemred.
d. Memimpin media redaksi dan mekanisme kerja redaksi sehari-hari.
e. Memikirkan upaya peningkatan kualitas penerbitan yang mencakup:
- Bobot dan kualitas isi
- Teknik menulis
- Penampilan (tata muka), baik lay-out maupun foto
f. Mengkonsultasikan rencana dan pelaksanaan tugas kepada:
- Pemred, dewan redaksi, iklan, promosi dan pemasaran
- Para penanggungjawab rubrik, foto dan artistik
g. Membuat dummy bersama tim artistik.
h. Mengevaluasi, menilai prestasi anggota redaksi, mengusulkan promosi atau
demosi, mutasi atau memutuskan hubungan kerja.

12
i. Bersama anggota redaksi lain dalam rapat pleno mengevaluasi isi penerbitan
setiap nomor.
j. Melakukan kontrol akhir isi penerbitan sebelum naik cetak.
k. Membantu pemred menyusun anggaran redaksional, termasuk honorarium
penulis, koresponden dan biaya operasional sehari-hari.

3. Penanggungjawab Rubrik
a. Menyusun rencana isi sesuai dengan bidang tugasnya dan mengajukan dalam
rapat redaksi.
b. Memimpin operasional bidang tugasnya.
c. Memikirkan upaya peningkatan kualitas penerbitan yang mencakup:
- Bobot dan kualitas isi
- Teknik menulis
- Penampilan (tata muka), baik lay-out maupun foto
a. Membuat assignment, sinopsis, daftar pertanyaan pokok untuk wartawan
dan mengontrol pelaksanaannya.
b. Menyunting, menulis kembali (rewrite) tulisan wartawan, koresponden atau
tulisan kiriman yang ditugaskan kepadanya.
c. Meningkatkan kualitas tulisan wartawan.
d. Menjalin sinergi dengan kontributor, penulis ahli dan koresponden.

4. Redaktur
a. Menyunting atau menulis kembali (rewrite) tulisan wartawan, koresponden
atau tulisan kiriman yang ditugaskan kepadanya.
b. Membantu redaktur pelaksana dan penanggungjawab rubrik.
c. Berdasarkan pengalaman, keahlian, relasi dengan nara sumber, redaktur
wajib melakukan tugas kewartawanan, misalnya melakukan peliputan.

5 .Koordinator Liputan
a. Melakukan koordinasi operasional peliputan berdasarkan penugasan yang
diberikan kepadanya.
b. Menginventarisasi dan mendistribusikan penugasan kepada wartawan dan
bertanggungjawab atas pelaksanaannya.
c. Selalu berkonsultasi dengan atasannya.
d. Membina, memberi motivasi dan memberikan pengarahan kepada reporter.

6. Wartawan
a. Mengajukan usulan ide tulisan atau peliputan.
b. Menjalin kerjasama dengan nara sumber.
c. Menyusun tulisan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya.
d. Membuat agenda acara.
e. Memiliki kliping sendiri, di samping kliping dan fasilitas lain yang tersedia di
perpustakaan.

13
f. Selalu melaporankan tugasnya kepada redaktur.Membantu melakukan
pemotretan dan mencari bahan pelengkap tulisan (termasuk tambahan
narasumber).

7. Penata Artistik/Lay-out
a. Bertanggungjawab atas penampilan visual penerbitan.
b. Memikirkan dan mengajukan rencana peningkatan kualitas penampilan
penerbitan.
c. Menyusun desain tata rupa dan kreativitas tinggi.
d. Dengan sepengetahuan redaktur pelaksana, penata rupa melakukan kerja
sama dengan juru foto dan pihak-pihak lain.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak percetakan.

Lembar Kerja Santri


Struktur dan Tugas Manajemen Media
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
a. Tugas Individu
1. Sebutkan delapan departemen utama sebuah perusahaan penerbitan
yang terkoordinasikan dengan baik!
2. Sebutkan tugas-tugas seorang pemimpin redaksi (Pemred)!
3. Sebutkan tugas-tugas seorang penanggungjawab rubrik!
4. Salah satu tugas Pemred adalah memikirkan upaya peningkatan kualitas
penerbitan yang mencakup tiga hal, sebutkan!
5. Jelaskan bagaimana seorang pemred mempertanggungjawabkan isi
penerbitan kepada pihak luar dan kepada perusahaan!

Jawab
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

14
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________

b. Tugas Kelompok-Proyek
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 6-7 orang untuk tugas pengelolaan
penerbitan media/majalah online, dengan rincian struktur
penerbitannya!
2. Tugas ini merupakan sebuah proyek akhir semester yang akan
menentukan nilai pendidikan jurnalistik Bab I Penerbitan Media!
3. Tugas harus diselesaikan dalam jangka waktu 2 bulan dalam bentuk
majalah online (PDF), dengan menyelesaikanschedule pembuatan
majalah secara rinci! Di mulai dari pekan pertama bulan September
sampai dengan akhir Oktober .
4. Buat Schedule pembuatan majalah online tersebut dalam file excel!
5. Jumlah halaman majalah minimal 50 halaman, dengan tema :
a. Pendidikan dan Kemajuan Teknologi Bangsa Indonesia
b. Remaja dan Pendidikan Islami
c. Olah Raga
d. Umum
6. Majalah disusun berdasarkan ketentuan 50% berita kegiatan pendidikan
yang ada di sekitar Ma’had Al-Zaytun, dan 50% berita remaja, olah
raga, atau umum.

15
E. Format Media Cetak
Setiap format media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal efektivitas
penyampaian informasi. Yang perlu dipertimbangkan dalam memilih format media:
a. Karakter pembaca.
Format seperti majalah dengan jumlah halaman cukup tebal, memuat tulisan
panjang, dan didesain sedemikian rupa sehingga terkesan mewah serta serius,
lebih cocok bagi pembaca yang memiliki budaya baca kuat. Untuk media yang
ditujukan kepada masyarakat pedesaan beda lagi formatnya.
b. Karakter fisik setiap format, karakter isi, periodisitas, kemudahan proses
produksi, biaya, dan citra yang dikehendaki.

Berdasarkan karakter fisik, format media cetak dapat dibedakan melalui ukuran
kertas yang digunakan, jenis kertas, dan kualitas cetakan. Ukuran kertas yang
digunakan media/media bisa dibedakan atas tiga jenis: kecil, menengah dan besar.

Media cetak dapat diterbitkan dalam beberapa format, seperti:


a. Newsletter atau Majalah
- Termasuk format berukuran kecil sampai menengah. Lebih kecil dari
tabloid/koran, ukuran kertas A4 (sekitar 1/4 koran), atau yang lebih kecil
seperti 3/4 A4, atau setengahnya. Dijilid dan cocok untuk dibaca secara
individu. Contoh majalah berukuran A4: FORUM atau InfoBank. Ukuran lebih
kecil dari A4: Intisari atau Reader’s Digest.
- Dari segi karakter isi, format newsletter dipilih apabila informasi disajikan
dalam tulisan ringkas.
- Dari segi informasi yang disajikan, jika untuk didokumentasi, format
newsletter atau majalah lebih sesuai. Mudah disimpan di rak atau dijilid
sebagai bundel seluruh edisi tahunan.
- Dari segi periode terbit, format newsletter dipilih kalau diterbitkan sekali
seminggu atau kurang.

b. Tabloid atau Koran


- Termasuk format berukuran besar. Di Indonesia, ukuran kertas suratkabar
adalah sekitar 42 cm x 58 cm (disebut broad sheet). Adapun ukuran kertas
tabloid biasanya setengah ukuran kertas suratkabar, tidak dijilid dan dapat
dibaca beramai-ramai. Contoh tabloid: BOLA, NOVA. Contoh koran: Kompas,
Media Indonesia.
- Dari segi karakter isi, dipilih format tabloid atau koran jika informasi yang
disajikan berupa tulisan panjang.
- Dari segi informasi yang disajikan, pendokumentasian tabloid atau suratkabar
di rak, atau menjilidnya, sedikit menimbulkan kerepotan karena ukurannya
besar.
- Dari segi periode terbit, format tabloid atau koran untuk media yang
diterbitkan setiap hari, seminggu atau dua minggu sekali.

16
Jenis kertas yang biasa digunakan untuk media cetak ada dua:
a. Kertas koran
- Biasa digunakan tabloid atau suratkabar.
- Untuk ukuran dan jumlah halaman yang sama, lebih murah dibanding kertas
HVS.
- Dari segi kualitas cetakan, lebih mudah lusuh dibanding HVS atau sejenisnya.
- Untuk cetakan berwarna, kertas koran memiliki keterbatasan. Seratnya lebih
kasar sehingga kualitas cetaknya lebih rendah dibanding HVS atau sejenisnya,
walaupun teknologi percetakan mutakhir telah memungkinkan pencetakan
berwama di atas kertas koran dengan hasil yang cukup baik.
b. Kertas HVS atau sejenisnya.
- Biasa digunakan newsletter atau majalah .
- Lebih mahal dari kertas koran.
- Segi kualitas cetakan berwarna lebih baik dari koran.

Lembar Kerja Siswa


Formad Media
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Berdasarkan karakter fisik, format media cetak dapat dibedakan menjadi
tiga, sebutkan!
2. Sebutkan ciri-ciri newsletter atau majalah!
3. Sebutkan ciri-ciri tabloid atau koran!
4. Sebutkan kelebihan mediaonline di bandingkan dengan media cetak!
5. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari kertas koran untuk menerbitkan
media cetak!
6. Sebutkan kelebihan dan kelemahan dari kertas HVS untuk menerbitkan
media cetak!

Jawab
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

17
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

18
F. Tata Letak (Lay-Out)
1. Media Cetak
Tata letak berhubungan dengan penyajian visual tulisan.Selain isi, tata letak juga
memegang peranan penting untuk menarik minat orang membaca. Tataletak yang
rapi dan artistik akan mengundang prang untuk membaca, membuat betah orang
membacanya.
Tataletak bisa dilakukan dengan cara manual maupun komputerisasi. Cara manual
biasanya digunakan untuk menata letak majalah dinding yaitu dengan teknik
paste-up (tempel).Namun, sebenarnya tulisan-tulisan di majalah dinding ada pula
yang ditataletak dengan komputer dulu, baru kemudian ditempel.

Majalah tercetak ataupun tabloid umumnya penataletakan sudah dilakukan


dengan komputer.Program aplikasi yang biasa dipakai adalah Microsoft Publisher,
Pagemaker, Photoshop, Corel Draw dan Quark Express.Penggunaan program
semacam ini kemudian dikenal dengan istilah desktop publishing.Desktop
publishing bisa diterapkan di mediamu asalkan kalian memiliki seperangkat
komputer PC, Scanner dan Printer Laser.
Penyusunan secara manual dalam menataletak majalah, koran, ataupun tabloid
mungkin masih banyak dilakukan, tetapi akan memakan banyak waktu, biaya dan
hasilnya pun tidak maksimal. Jadi, kebutuhan akan komputerisasi dalam
pengerjaan media sudah merupakan kebutuhan utama.
Dalam menata letak tulisan di media, perlu diperhatikan beberapa hal.Pada
perencanaan media telah disebutkan bahwa kamu harus menentukan lebih
dahulu format media.Kamu pun membuat pembagian rubrik berdasarkan jumlah
halaman yang ada.Berdasarkan format media inilah kita menentukan tataletak
tulisan.Untuk itu, panjang tulisan di setiap rubrik perlu kita tentukan sesuai
dengan halaman yang tersedia.

2. Perencanaan Tataletak
Perencanaan tataletak melibatkan semua unsur redaksi. Dalam hal ini, staf
redaksi yang menangani tataletak memaparkan rencana tataletak yang akan
dibuatnya.
Perencanaan tataletak mempertimbangkan aspek:
- Legibility (ketedasan) dan. Ketedasan artinya sangat jelas dan jernih yang
menyangkut besarnya huruf, besarnya jarak antar baris dan antar huruf,
model susun paragraf dan jenis huruf yang digunakan.
- Readability (keterbacaan) keterbacaan menyangkut penerapan EYD dan
penggunaan bahasa.Selain itu, tataletak juga perlu mempertimbangkan segi
keindahan agar enak dipandang dan menarik mata.

Sebelum merencanakan tata letak media, harus diketahui beberapa unsur


penting dari setiap media.Perhatikan contoh buletin berikut dan simak unsur-
unsur yang ada. Berikut ini arti setiap unsur tersebut:
1) Name plate

19
Susunan huruf yang merupakan nama suatu publikasi. Fungsinya sebagai
identitas yang membedakan dengan publikasi lainnya.Nameplate ini sering
disebut juga banner.
2) Jump line
Susunan huruf cetak yang menunjukkan sambungan atau lanjutan dari isi
artikel. Nama lainnya adalah continued line.

3) Masterhead
Informasi yang berisi susunan staf redaksi dari majalah, koran dan newsletter.
Di dalam masterhead juga biasanya terdapat lembaga yang bertanggungjawab
terhadap isi dari publikasi ataupun motto publikasi tersebut.

4) Body text
Suatu tampilan dari jenis huruf cetak tertentu yang merupakan isi dari
artikel.Lebar badan teks ini tergantung pada banyaknya kolom.Body text
sering juga disebut badan teks.

5) Folio
Nomor halaman.

6) Break out
Susunan huruf yang berisikan kutipan dari isi artikel yang berfungsi
menjadikan pembaca tertarik akan isi artikel. Nama lainnya quote atau blurp.

7) By line
Satu baris atau dua baris susunan huruf cetak yang memberikan informasi
mengenai pengarang editor dan jabatannya.

3. Menentukan bidang cetak


Bidang cetak ditentukan berdasarkan format media yang telah disepakati.Jika
yang ditentukan format majalah dinding, hal ini tidak terlalu menjadi
masalah.Majalah dinding hanya memiliki satu bidang cetak.Jadi menata
tulisannya cukup di satu bidang itu saja.

Jika format yang ditentukan adalah majalah atu tabloid, bidang cetak yang
dijadikan pola desain awal tetap satu bidang cetak.Halaman pola desain ini
ditentukan ukuran kertasnya. Biasanya ukuran kertas majalah adalah A4 (21 x
29,7 cm) dan tabloid berukuran A3 (29,7 x 42 cm). dari ukuran halaman atau
kertas ini ditentukan berapa yang digunakan untuk margin (pinggir halaman),
ruang untuk teks dan gambar (bidang cetak), serta bingkai pembatas
(frame).Selanjutnya, dalam tataletak halaman majalah ataupun tabloid, biasanya
bidang cetak dibagi dalam beberapa kolom.Jumlah kolom dalam majalah bisa
satu, dua, tiga sampai empat.Dalam hal ini bisa pula digunakan variasi jumlah
kolom.Setelah ditentukan jumlah kolom, buatlah ketentuan apakah satu kolom
memuat satu informasi atau satu informasi menempati dua kolom atau juga satu

20
halaman memuat satu informasi. Lalu, tentukan pula penmpatan dan ukuran
foto, gambar, grafik, skema atau bagan yang akan dimuat.

Setelah merancang desain bidang cetak, selanjutnya menentukan pola


penyusunan teks. Di antara kegiatan penyusunan teks adalah memilih bentuk
paragraf , memilih ukuran, jenis dan huruf, menentukan jarak antarhuruf,
antarkata dan antarbaris (leading), serta menentukan penempatan foto dan
ilustrasi.

4. Bentuk Paragraf
Bentuk paragraf ada dua, yaitu paragraf indent (bertakuk/menjorok ke dalam)
dan paragraf blok (lurus). Teks dalam paragraf indent dimulai menjorok ke dalam
dengan ukuran lima huruf (atau lima spasi/ketukan pada tuts keyboard
komputer). Adapaun paragraf blok, awal teks tidak menjorok ke dalam, tetapi
setiap akhir paragraf diberi jarak dengah paragraf selanjutnya.

Lembar Kerja Santri


Tata Letak (Lay-out)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan lima program aplikasi yang dapat digunakan untuk me-lay out
media cetak baik koran atau majalah!
2. Perencanaan tataletak mempertimbangkan aspek legibility (ketedasan)
dan readability (keterbacaan), jelaskan maksudnya!
3. Apa fungsi dari name plate sebuah media?
4. Jelaskan pengertian masterhead!
5. Apa yang dimaksud dengan break out, jelaskan!
6. Jelaskan pengertian paragraph indent, beri satu contoh dalam bentuk
berita!
7. Jelaskan pengertian paragraph blok, beri satu contoh dalam bentuk berita!

Jawab

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

21
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

22
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

23
G. Penyuntingan: Kontrol Kualitas Isi
Sebelum dipasarkan, setiap produk media lazim diperiksa untuk mengetahui
apakah produk itu telah memenuhi standar kualitas. Isi media selalu perlu
diperiksa sebelum dicetak dan kemudian disampaikan kepada pembaca. Proses
ini merupakan bagian dan kegiatan yang disebut penyuntingan (editing).
Pemeriksaan atas kualitas isi mencakup tiga tujuan pokok:
1. Mengetahui apakah isi telah sesuai dengan tujuan penerbitan.
2. Mengetahui apakah isi memang penting dan menarik bagi pembaca.
3. Mengetahui apakah isi itu telah disajikan secara menanik dan komunikatif.

Menjaga kualitas isi suatu media pada dasarnya merupakan upaya untuk
menjaga kepercayaan pembaca. Media yang diterbitkan secara periodik, dengan
harapan setiap edisi akan tetap dibaca oleh pembaca. Apabila kualitas isi tidak
dijaga, semisal banyak fakta tidak akurat dan tidak lengkap, kebanyakan
kalimat disusun tidak logis, bahasa yang digunakan vulgar, sementana substansi
informasi sama sekali sudah basi atau tidak berguna bagi pembaca,
kepercayaan itu akan runtuh.
Menyunting — apakah yang disunting tulisan atau foto — dilakukan untuk
menjaga kualitas isi. Setiap informasi yang akan diterbitkan perlu dinilai
kualitasnya, selain karena hal yang diuraikan di atas, juga mengingat tidak
mungkin semua informasi yang akan diterbitkan dipersiapkan sendiri oleh
pengelola. Pengelola media bukanlah pekerja tunggal. Artikel opini misalnya,
bisa ditulis orang lain yang bukan personel redaksi. Bisa dari kalangan sendiri
atau penulis luar yang sengaja diminta untuk itu.Begitu pula suatu berita
tentang persoalan yang terjadi di lingkup media.Berita tersebut bisa saja diliput
dan ditulis seorang karyawan yang menjalankan tugas sebagai reporter.

Menyunting Tulisan (Editing)


Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia, edit atau sunting diartikan sebagai
berikut: menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan
memperhatikan segi sistematika penyajian, isi dan bahasa (menyangkut ejaan,
diksi dan struktur).
Dengan demikian kegiatan menyunting (editing) pada dasarnya adalah
memeriksa tulisan sebelum diterbitkan dari segi penyajian, isi dan bahasanya.
Penyuntingan naskah, baik itu berita, feature ataupun karya fiksi di media
massa adalah tanggungjawab redaksi. Wartawan yang baik, sebelum ia
menyerahkan hasil tulisannya pada redaksi, ia akan menyunting lebih dulu
tulisan itu. Di redaksi media sekolah, penyuntingan itu menjadi tanggungjawab
pemimpin redaksi dan staf redaksinya untuk memeriksa.

Tugas-tugas penyuntingan di redaksi mencakup hal-hal berikut:


1. Mencari kesalahan-kesalahan faktual dan memperbaikinya, misalnya
kesalahan menuliskan nama orang, nama tempat, kesalahan menyebutkan
data waktu atau jumlah.

24
2. Menjaga agar tidak terjadi informasi yang berlawanan.
3. Memperbaiki kesalahan bahasa dalam penggunaan kalimat, pilihan kata,
tanda baca dan ejaan.
4. Menyesuaikan naskah dengan gaya media sekolah.
5. Mengetatkan suatu kata, membuat suatu kata melakukan pekerjaan tiga
atau empat kata, menjadikan satu kalimat menyatakan fakta yang
terdapat dalam satu paragraf (melakukan penghematan sesuai dengan
ruang tulisan yang tersedia).
6. Menjaga jangan sampai terjadi penghinaan, arti ganda dan tulisan yang
memuakkan (bad taste).
7. Melengkapi tulisan dengan judul yang menarik dan subjudul di mana
diperlukan.
8. Menulis keterangan gambar untuk foto.
9. Menyunting foto dengan pertimbangan foto yang bernilai berita (menyajikan
gambar yang dramatis, bercerita), foto yang tidak mengandung unsur
SARA, pornografi yang tidak menampilkan kekejaman.
10. Menyunting hal-hal yang kemungkinan melanggar hak cipta.

Lembar Kerja Santri


Penyuntingan: Kontrol Kualitas Isi dan UU ITE
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Pemeriksaan atas kualitas isi media mencakup tiga tujuan pokok, sebutkan!
2. Jelaskan pengertian editing!
3. sebutkan lima tugas penyuntingan di redaksi!

Jawab
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________

25
BAB II. MEDIA ONLINE

A. Pengertian Media Online


Media Online (Online Media) disebut juga Digital Media adalah media yang tersaji
secara online di internet.

Pengertian Media Online dibagi  menjadi dua pengertian:


a. Pengertian Umum Media Online
Pengertian media online secara umum, yaitu segala jenis atau format media
yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video, dan
suara.Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa dimaknai sebagai
sarana komunikasi secara online.Dengan pengertian media online secara
umum ini, maka email, mailing list (milis), website, blog, whatsapp, dan
media sosial (social media) masuk dalam kategori media online.
b. Pengertian Khusus Media Online
Pengertian media online secara khusus yaitu terkait dengan pengertian media
dalam konteks komunikasi massa. Media-singkatan dari media komunikasi
massa- dalam bidang keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik
tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.

Pengertian media online secara khusus adalah media yang menyajikan


karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online.

Asep Syamsul M. Romli dalam buku Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media


Online (Nuansa, Bandung, 2012) mengartikan media online sebagai berikut:
Media online (online media) adalah media massa yang tersaji secara online di
situs web (website) internet.

Masih menurut Romli dalam buku tersebut, media online adalah media massa
”generasi ketiga” setelah media cetak (printed media) –koran, tabloid, majalah,
buku– dan media elektronik (electronic media) –radio, televisi, dan film/video.
Media online merupakan produk jurnalistik online.
Jurnalistik online –disebut juga cyber journalisme– didefinisikan  sebagai
“pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui
internet”.
Secara teknis atau ”fisik”, media online adalah media berbasis telekomunikasi
dan multimedia (komputer dan internet).
Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web, termasuk
blog), radio online, TV online, dan email.

26
B. Jenis-Jenis Media Online
Media online berupa situs berita bisa diklasifikasikan menjadi empat kategori:
a. situs berita berupa "edisi online" dari media cetak surat kabar atau majalah.
b. situs berita berupa "edisi online" media penyiaran radio.
c. situs berita online" murni yang tidak terkait dengan media cetak atau
elektronik.
d. situs "indeks berita" yang hanya memuat link-link berita dari situs berita lain.

Dari sisi pemilik atau publisher, jenis-jenis website dapat digolongkan menjadi
lima jenis:
a. News organisation website: situs lembaga pers atau penyiaran
b. Commercial organization website: situs lembaga bisnis atau perusahaan
c. Website pemerintahan
d. Website kelompok kepentingan (interest group)
e. Personal website (blog)

C. Karakteristik dan Keunggulan Media Online


Karakteristik dan Keunggulan Media Online dibandingkan ”media konvensional”
(cetak/elektronik), diantranya :
1. Kapasitas luas –halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di-upload langsung bisa diakses semua orang.
5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.
7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar,
chat room, polling, dsb.
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat
ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)yang berkaitan dengan informasi
tersaji.

D. Kelebihan Dan Kekurangan Media OnlinE


Setelah munculnya media online bukan berarti menggeser media cetak dan
elektronik karena media online memiliki keunggulan yang lebih dari pada media
cetak dan elektronik. Media online memiliki wilayah konsumen (pembaca/
komunikan) tersendiri hanya saja media online memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki oleh media cetak dan elektronik.
Media online merupakan salah satu jenis media massa yang popular dan bersifat
khas. Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi
informasi dan menggunakan perangkat komputer, di samping pengetahuan
tentang program komputer untuk mengakses informasi/berita.
Keunggulan media online adalah informasi/berita bersifat up to date, real
time, dan praktis.

27
a)  Up to date, media online dapat melakukan upgrade (pembaharuan) suatu
informasi atau berita dari waktu ke waktu dan dimana saja, tidak melulu
menggunakan bantuan komputer, tetapi fasilitas teknologi
padahandphone (telepon genggam) atau lebih spesifik dengan kata smart
phone (telpon genggam yang telah memiliki fasilitas teknologi internet). Hal
ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian informasi/berita
yang lebih mudah dan sederhana.
b)  Real time, cara penyajian berita yang sederhana tersebut menjadikan
media online dapat langsung menyajikan informasi dan berita saat peristiwa
berlangsung hal ini yang dimaksud dengan real time. Wartawan
media online dapat mengirimkan informasi langsung ke meja redaksi dari
lokasi peristiwa dengan bantuan telepon atau fasilitas internet seperti E-
Mail dan lainnya.
c)  Praktis, media online terbilang praktis karena kemudahan untuk mendapatkan
berita dan informasinya, kapan saja bila diinginkan mediaonline dapat dibuka
dan dibaca sejauh didukung oleh fasilitas teknologi internet. Handphone yang
memiliki fasilitas koneksi internet, komputer yang memiliki sambungan
internet baik di perkantoran atau di rumah, dan dapat pula di warung internet
(warnet).

Kekurangan Media Online


a. Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di
media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
b. Bisa menimbulkan hal negatif jika tidak pintar-pintar menyikapi informasinya.

E. Kualifikasi Wartawan Media Online: All Journalist


Dikemukakan pula, jurnalis online dituntut mampu menjadi “All Journalist”
(wartawan segala jenis media):
a. Menulis dengan baik, ringkas, dan cepat untuk lebih dari satu jenis media.
b. Menemukan informasi akurat dan sumber online dan offline terpercaya, secara
cepat, dan harus memiliki koleksi RSS Feeds (juga Google Alert, pen.) agar
“keeping them in touch with their area”.
c. Memahami beberapa prinsip dasar video, audio, dan foto/gambar. Soal
gambar, misalnya, selain prinsip jurnalistik foto, juga soal ukuran (size) yang
tidak menggangu loading website.
d. Menguasai “editing software” –photo, video, and audio software.
e. Memahami komunitas online seperti Facebook, Flickr, Youtube –lebih baik lagi
“should already be a productive member of one”.

Dengan demikian, wartawan media online harus serbabisa, yakni menguasai


teknologi informasi dan komunikasi terkini, terutama terkait dengan internet
(online), selain piawai menulis berita dan reportase.

Menulis di media online, seperti: website, media sosial, email, facebook, blog,
harus diatur sedemikian agar scannable, bisa atau mudah dipindai oleh mata

28
pembaca, sehingga enak dilihat, enak dibaca, dan mudah dipahami. Penulisan
online (online writing) memiliki kaidah dan gaya tersendiri yang berbeda dengan
gaya penulisan di media cetak atau elektronik (radio/TV).

F. Kaidah Menulis Di Media Online


Setidaknya ada 5 kaidah dan cara (gaya, teknik) menulis di media online (online
writing) yang wajib kita perhatikan dan amalkan.
1. Scannability. Mudah dipindai, enak dipandang mata, catchy, menarik
perhatian.
2. Readability. Mudah dibaca, enak dibaca, nyaman di mata, tidak memberatkan
mata.
3. Usability. Berguna, bermanfaat, dicari orang, dibutuhkan.
4. Findability. Mudah ditemukan, mudah diklik, muncul halaman pertama
Google. Ini terkait teknik SEO, termasuk soal "keyword-rich" atau "keyword
density" dan "SEO Onpage" lainnya.
5. Visibility. Mudah dilihat, mudah ditemukan, misalnya menggunakan huruf
kapital, bold, italic, as well as underlining untuk kata, kalimat, atau bagian
tertentu.
Kaidah ini bertujuan agar tulisan kita User Friendly. Bila kaidah ini tidak
diperhatikan, maka. tulisan menjadi tidak efektif atau "gagal" berkomunikasi via
media online karena tulisan sulit dibaca atau menyusahkan mata user.

G. Gaya Penulisan di Media Online


Berikut ini lima gaya penulisan untuk bisa memenuhi 5 kaidah menulis di atas:
1. Alinea Pendek
Tulisan online, termasuk di blog, hendaknya menggunakan alinea (paragraf)
pendek.Idealnya, satu alinea maksimal 5 baris. Perhatina contoh tampilan naskah
berita online di bawah ini!
Kepolisian Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat, telah menahan
seorang pria yang membunuh tiga mahasiswa di rumah mereka di Kota Chapel
Hill. Insiden itu belakangan diselimuti kontroversi agama.
Craig Stephen Hicks, 46, dituduh membunuh Deah Barakat, istrinya Yusor
Mohammad Abu-Salha, serta adik iparnya, Razan Mohammad Abu-Salha.
Mereka ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.
Kepala Kepolisian Chapel Hill, Chris Blue, mengatakan pihaknya masih menyelidiki
apakah aksi Hicks dilatarbelakangi kebencian terhadap agama tertentu mengingat
ketiga korban beragama Islam.
“Kami paham keprihatinan mengenai kemungkinan bahwa peristiwa ini didasari
kebencian dan akami akan mengerahkan segala upaya untuk menentukan apakah
memang benar demikian.” Kata Blue
Contoh tampilan naskah berita media online. Scannable!
(Sumber: BBC Indonesia)

29
2. Jarak Antar-Alinea
Harus ada jarang antar-alinea, menyisakan "ruang kosong" atau "ruang putih"
(white space) antar-alinea.Ini membuat naskah online mudah dipindai dan enak
dibaca.(Perhatikan contoh di atas!)

3. Tidak Ada Indent


Tulisan online tidak mengenal indent, tekuk/lekuk ke dalam di awal alinea,
seperti gaya naskah koran atau majalah. Ide penulisan online nomor 3 ini boleh
diabaikan, tapi jadinya "tidak lazim". Coba simak situs-situs terkemuka, adakah
indent?

4. Rata Kiri (Align Left)


Ini optional. Tapi jika menggunakan "align justify", maka tulisan Anda akan
terkesan formal, serius, dan kaku. Jarang sekali ada situs yang menggunakan
"justify", misalnya situs instansi pemerintah yang "terbawa suasana formal-
birokratis".
Rata kiri akan membuat naskah menjadi nyaman dibaca, scannable, dan banyak
menyisakan "ruang istirahat mata".

5. Highlight
Akan lebih scannable dan enak dibaca jika tulisan online diberi tanda-tanda
khusus pada bagian khusus, seperti ditebalkan (bold), dimiringkan (italic),
diberi warna (color), atau di-block qoute. Ini akan menjadikan naskah online
menjadi "eye catching" --menarik perhatian mata user.

H. Lay-Out Media Online


Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar dalam dunia desain grafis:
a. Sequence/Urutan
Sequence/urutan banyak juga yang menyebutnya dengan hirarki/flow/aliran.
Kita membuat prioritas dan mengurutkan mana yang harus dibaca terlebih
dahulu hingga yang boleh dibaca di akhir penyampaian.Kenapa perlu adanya
sequence?jika semua komponen desain pada layout sama sama kuat bukan
tidak mungkin pembaca konten desain kita akan menangkap informasi yang
berbeda dengan yang ingin kita sampaikan. Dengan adanya sequence pembaca
akan secara otomatis mengarahkan pandangan matanya sesuai dengan yang
kita inginkan. Nah dan Sequnce ini bisa dicapai dengan menggunakan prinsip
layout yang lain yaitu Emphasis.

b. Emphasis/Penekanan
Penekanan dapat diciptakan dengan berbagai cara, antara lain:
1) Menambah ukuran font lebih dari yang lain.
2) Memberikan warna yang kontras dengan background dan elemen desain
yang lainnya

30
3) Letakkan di posisi strategis dan dapat menarik perhatian. sebagai pegangan
kita pasti sudah mengerti jika manusia pada umumnya membaca dari kiri
ke kanan dan dari atas ke bawah. maka posisi yang pertama dilihat oleh
pembaca adalah kiri atas
4) Gunakan style yang berbeda dengan style yang lain

c. Ballance/Keseimbangan
Pembagian berat yang merata pada bidang layout, pembagian yang merata
bukan menampilkan elemen yang banyak hingga memenuhi bidang layout,
akan tetapi lebih menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen
elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.

d. Unity/Kesatuan
Tidak berarti hanya kesatuan dari elemen elemen yang secara fisik kelihatan,
namun juga kesatuan antara fisik dan nonfisik yaitu pesan dan komunikasi
yang dibawa dalam konsep desain tersebut.

Hampir semua media saat ini punya edisi online (situs berita).Maka, hampir semua
wartawan kini menjadi wartawan media online.Wartawan Media Online harus
serbabisa. Jurnalis Online tidak hanya dituntut bisa menulis berita (teks) dengan
baik, cepat, dan ringkas, tapi juga mesti mampu menguasai banyak hal terkait
multimedia sehingga menjadi “adaptable journalist” (wartawan yang mampu
beradaptasi dengan aneka media).Skill utama wartawan media online setelah bisa
menulis adalah menguasai internet dan karakteristik media online.
Serbabisa merupakan salah satu prinsip jurnalistik online yang terangkum dalam
BASIC (Brevity, Adaptability, Scannable, Interactivity, Community) sebagaimana
dikemukakan Paul Bradshaw (Senior Lecturer, Online Journalism, Magazines and
New Media, School of Media, Birmingham City University, UK (mediacourses.com),
Blogger) seperti dipublikasikan Online Journalism Blog. Ketika membahas prinsip
“adaptability”,

Adaptability (penyesuaian) adalah keterampilan kunci (key skills) wartawan di


era new media. Era jurnalis hanya menulis naskah (teks) atau hanya merekam
video dan audio, telah berlalu.Saat ini, suratkabar, majalah, TV, dan radio punua
versi online (website). Karenanya, kontennya pun disesuaikan dengan karakter
konten media online, yakni:
 (Hyper)Text
 Audio
 Video
 Still images
 Audio slideshows
 Animation
 Flash interactivity
 Database-driven elements

31
 Blogs (dalam hal ini: daftar artikel/berita/informasi tekstual).
 Microblogging/Text/email alerts (Twitter)
 Community elements – forums, wikis, social networking, polls, surveys
 Live chats
 Mapping
 Mashups (aplikasi web).
“Jurnalis online mesti cerdas memilih format yang paling pas untuk melaporkan
berita: teks, video, audio, map, atau gabungan,” kata Bradshaw.

I. Apa Itu Pasal 27 Ayat 1 Undang-Undang Ite?


UU ITE singkatan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik yang berlaku sejak 21 April 2008. Sudah banyak user
atau orang yang dipenjara dengan dakwaan pasal tersebut.
Pasal 27 ayat (1) UU ITE menyatakan: "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat
diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki
muatan yang melanggar kesusilaan". Melanggar kesusilaan dipahami sebagai
mengupload atau menyebarkan gambar-gambar yang berbau pornografi.
Selain soal kesusilaan, ayat (3) pasal tersebut menyatakan: "Setiap Orang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama
baik.
Dalam "bahasa hukum", pornografi, penghinaan, dan pencemaran nama baik
termasuk delik, "perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan
pelanggaran terhadap undang-undang; tindak pidana.” (KBBI). Sangat
"berlimpah" muatan yang melanggar kesusilaan, penghinaan, dan pencemaran
nama baik di internet. Namun, dimungkinkannya user internet menggunakan
identitas palsu bahkan tanpa identitas (anonymous), menjadi tantangan bagi
user lain dan penegak hukum untuk melacak dan menangkapnya.
Soal penghinaan, simak saja komentar-komentar Facebooker atau member
media online saat merespons sebuah berita. Sungguh banyak komentar yang
bernada penghinaan/pencemaran nama baik. Contohnya, simak berita-berita
seputar Pilpres dan lainnya. Anda yang suka upload dan posting konten yang
melanggar kesusilaan, penghinaan, dan pencemaran nama baik, siap-siaplah
dipidana UU ITE. Hati-hati!

Delik Kesusilaan, Penghinaan, dan Pencemaran Nama Baik di UU ITE


Penyebar Foto Penghinaan terhadap PNS Bandung Ditangkap. Demikian
diberitakan sejumlah media online. 

Kutipannya: "Tim Satuan Resor Kriminal Polrestabes Bandung berhasil


menangkap W, pemilik salah satu situs memampang berita dan foto yang
dianggap melanggar kode etik jurnalistik. W ditangkap di kediamannya di

32
daerah Jawa Tengah. W ditangkap setelah Polisi sebelumnya mencoba
melakukan pendekatan melalui situs milik tersangka. Pelaku dijerat Pasal 27
ayat 1 Undang-Undang ITE”.

Apa makna berita tersebut? Jelas, peringatan bagi para user internet, blogger,
Facebooker dan pengguna jejaring sosial lainnya, termasuk media online, untuk
tidak melanggar Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang ITE.

Lembar Kerja Santri


Media Online
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian media online secara umum dan secara khusus!


2. Jenis-jenis website dapat digolongkan menjadi lima, sebutkan!
3. Salah satu keunggulan media online adalah informasi/berita bersifat up
to date,jelaskan pengertian up to date!
4. Media online mempunyai beberapa kelemahan, sebutkan dua
kelemahan dari media online tersebut!
5. Dalam me-layout media online dikenal istilah Sequence, jelaskan
maksudnya!
6. Untuk menciptakan sequence yang menarik perlu memperhatikan
emphasis, yaitu menciptakan sebuah layout dengan beberapa cara,
sebutkan!
7. Sebut dan jelaskan lima kaidah dalam menulis di mesia online!

Jawab
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

33
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________

34
35

Anda mungkin juga menyukai