Anda di halaman 1dari 23

Mata kuliah : Organisasi Manajemen Pelayanan Kebidanan

Dosen pengampuh : Dr. Anna V. Pont, SKM.,MM.,MH.

MAKALAH

Konsep Manajemen

Di Susun Oleh Kelompok I :

Nur Sangi ( PO7124319057 )

Dewi Purnama Sari ( PO7124319062 )

Yuningsi ( PO7124319075 )

Fitria Ramadhanti Huda ( PO7124319081 )

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN 2B

POLTEKKES KEMENKES PALU

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur penulis khaturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan


Yang Maha Kuasa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam ditujukan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga beserta para sahabatnya.

Tugas ini, semoga dapat di manfaatkan penulis dan pembaca, dengan kerendahan hati
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu yang lebih luas
kepada semua pembacanya.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya memperbaiki maklah
ini agar semakin baik kedepanya. Akhir kata, semoga makalah ini membantu pengembangan
ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................

1.3 Tujuan...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1 Pengertian Manajemen.......................................................................................................


2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia..................................................................................
2.3 Manajemen Perlengkapan..................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................

3.2 Saran......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah manajemen berasal dari bahasa management ( Bahasa Inggris ), turunan dari
kata “ manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sehingga
managemen dapat diarttikan bagaimana cara maneger (Orangnya) mengatur,
membimbing dan memimpin semua orang yang menjandi pembantunya agar usaha yang
sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan pengaturan yang
baik, agar tujuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan
kegiatan ilmiah atau ilmu seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara
efisien dan efektif serta rasional untuk mencapai tujuan ini disebut manajemen,
sedangkan untuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat
disebut “ Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat”.
Sebagaian orang masih rancu dengan pengertian manajemen, kebanyakan masih
menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut “
Administrasi ”. Manajermen ialah seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien dan efektif serta rasional untuk mencapai tujuan.
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahklan terwujudnya tujuan perusahaan, kariyawan,
dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur akan dapat
ditingkatkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen ?
2. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia ?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen perlengkapan ?
1.3 Tujuan
1. Agar pembaca tahu arti dari manajemen.
2. Agar pembaca bisa mengetahui manajemen sumber daya manusia.
3. Agar pembaca bisa mengetahui manajemen perlengkapan
BAB II

PEMBAHASAN

2.3 Pengertian Manajemen


Istilah manajemen berasal dari bahasa management ( Bahasa Inggris ), turunan dari
kata “ manage” yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sehingga
managemen dapat diarttikan bagaimana cara maneger (Orangnya) mengatur,
membimbing dan memimpin semua orang yang menjandi pembantunya agar usaha yang
sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
(Syarifudin,SKM,M.Kes)
Majemen adalah sebuan proses karena manajemen memerlukan waktu untuk
melaksanakannya dan elemen-elemen dalam proses manajemen dilaksanakan berulang-
ulang membentuk sebuah siklus yang terarah dan teratur . Elemen-elemen tersebut
dijalankan dengan aktifitas yang saling berkaitan . (Erna Juliana Suimatupang, SKM )
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahklan terwujudnya tujuan perusahaan, kariyawan,
dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur akan dapat
ditingkatkan. (Drs.H.Malayu S.P. Hasibuan )

2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Pentingnya MSDM
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam unsur (6M) yaitu : men,
money,methode , materials, machines, dan market.
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen
yang disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang
merupakan terjemahan dari man power management. Manajemen yang mengatur
unsur manusia ini ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen
personalia ( persomel management).
Persamaan MSDM dengan manajemen personalia adalah keduanya
merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar
mendukung terwujudnya tujuan.
Perbedaan MSDM dengan manajemen personalia sebagai berikut.
1. MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji
secara mikro.
2. MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset ) utama
organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik. Manajemen personalia
menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus
dimanfaatkan secara produktif
3. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia
pendekatannya secara klasik.

MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan


dan perananan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia
yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian, fokusbyang
dipelajari MSDM ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja
manusia saja.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organoisasi,
karena manusia menjadi perancana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan
organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-
alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak
diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka
mempunyai piiran, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa
ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti
mangatur mesin, modal, atau gedung.
2. Definisi MSDM
Agar pengertian MSDM ini lebih jelas, dibawah ini di rumuskan dan dikutip
definisi yang dikemukakan oleh para ahli
Drs. Malayu S.P. Hasibuan
MSDM adalah ilmu dan seni mangatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
Fungsi-fungsi MSDM terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisplinan, dan pemberhentian. Tujuannya ialah agar perusahaan
mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari presentase sari tingkat bunga
bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya. Masyarakat
bertujuan memperoleh barang dan jasa yang baik dengan harga yang wajar dan
selalu tersedia di pasar, sedang pemerintah selalu berharap mendapatkan pajak.
Edwin B. Flippo
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisisaian, pengarahan,
dan pengendalian, dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemberhentiann karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan
perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat.
Dale Yoder
Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para
karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka.
Andrew F. Sikula
Administrasi kepegawaian adalah penempatan orang-orang ke dalam suatu
perushaan.
Implementasi tenaga kerja adalah pengadaan, pemeliharaan, penempatan,
indoktrinasi, latihan dan pendidikan sumber daya manusia ( human resources atau
man power ).
Implementasi sumber daya manusia adalah: recruitment, selection, training,
education, placement, indoctrication, dan development.

3. Komponen MSDM
Tenaga kerja manusia pada dasarnya dibedakan atas pengusaha, karyawan, dan
pemimpin.
1) Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang mengiventasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung
pada laba yang dicapai perusahaan tersebut.
2) Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa
keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan
berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin
dicapai.
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) Dan mendapat
kompensasoi yang besar telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan
terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh
kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan
dibedakan atas karyawan oprasional dan karyawan manejerial (pemimpin).
a) Karyawan operasional
Karyawan oprasional adalah setiap orang yang secara langsung harus
mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.
b) Karyawan Manarjerial
Karyawan Manarjerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan
sesuai dengan perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan –
kegiatan orang lain. Karyawan manarjerial ini dibedakan atas manajer lini
dan manajer staf.
1. Manajer Lini
Manajer Lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang
Lini ( line authority), berhak dan bertanggung jawab langsung
merealisasi tujuan perusahaan.
2. Manajer Staf
Manajer Staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff
authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk
memperlancar penyelesaian tugas – tugas manajer lini.
3) Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah
gaya seorang pemimpin mempengaruhi bawahnnya, agar mau bekerjasama dan
bekerja efektif sesuai dengan perintahnya. Asas – asas kepemimpinan adalah
bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten dan berlaku adil dan jujur.
Setiap pemimpin atau manajer adalah termasuk manajer personalia, karena
tugasnya mengatur personel yang menjadi bawahannya. Berikut ini dua
pendapat yang membedakan manajer lini dan manajer personalia.
E.L. Trist
Manajer lini dalam memimpin perusahaan dengan pendekatan sosial sistem
dan technical system atau pendekatan sistem sosioteknik, agar interaksi atasan
dan bawahan harmonis dalam mewujudkan hasil yang optimal.
Chester I. Barnard
Manajer personalia pendekatannya hanya dengan sistem kerja sama sosial
atau cooperative social system approach, sebab dalam pelaksanaan tugas –
tugasnya tidak menyangkut metode kerja, mesin – mesin dan equitment, karena
dia tidak merealisasi tujuan perusahaan secara langsung.

Menurut John Frech dan Bertram Raven, faktor yang dapat mendukung manajer
dalam memimpin para bawahannya antara lain sebagai berikut :

1) Otoritas – otoritas manajer untuk coercive power, reward power, legitimate


power, expert power, dan reference power.
2) Para karyawan masih mempunyai kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan
makan, hidup berkelompok, kebutuhan sosial, kebutuhan kerjasama, dan
kebutuhan untuk memperoleh kepuasan kerja.
3) Orang – orang mau bekerja sama dan hidup berkelompok karena adanya
keterbatasan (limit faktors), yaitu keterbatasan fisik dan mental.
4) Orang – orang mau bekerja sama karena keinginan untuk mempertahankan
hidup, berkuasa, mendapat pujian dan pengakuan.
Jadi, seorang manajer dalam memimpin para bawahannya harus mampu
memberikan dorongan, pangarahan, bimbingan, penyuluhan, pengendalian,
keteladanan, dan bersikap jujur serta tegas, agar para bawahan mau bekerja
sama dan bekerja efektif untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
4. Peranan MSDM
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu
melalui kegiatan orang – orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan
penting dan dominan dalam manajemen.
MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah –
masalah sebagai berikut.
1) Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenega kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification,
job requirement, dan job evaluation.
2) Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas
the right man in the right man in the right job.
3) Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan
pemberhentian.
4) Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa
yang akan datang.
5) Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6) Memonitor dengan cermat undang – undang perburuhan dan kebijaksanaa
pemberian balas jasa perusahaan – perusahaan sejenis.
7) Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8) Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9) Mengatar mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10) Menagatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.

Peranan MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi


untuk memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.

5. Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradapan, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang di hasilkan.
MSDM sudah ada sejak adanya kerjasama dan pembagian kerja diantara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. MSDM ini pada mulanya terpadu
dalam manajemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para Ahli pada abad ke – 20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang
studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai
tujuan organisasi. Perkembangan MSDM didorong oleh masalah – masalah
ekonomis, politis, dan sosial.
Masalah – masalah ekonomis meliputi hal – hal berikut :
1) Semakin terbatasnya faktor – faktor produksi menuntut agar sumber daya
manusia dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
2) Semakin didasari bahwa sumber daya manusia paling berperan dalam
mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
3) Karyawan akan meningkatkan moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi
kerjanya jika kepuasan diperolehnya dari pekerjaannya.
4) Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja yang
berkualitas diantara perusahaan.
5) Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa
depan.
Masalah – masalah sosial meliputi hal – hal berikut.

1) Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan


kemajuan teknologi. Misalnya, anggapan akan anak memberikan jaminan
hidup di masa tua berubah menjadi uang pensiun yang akan menjamin
masa tuanya.
2) Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat adanya
spesialisasi pekerjaan yang mendetail. Misalnya, dahulu mendesain,
mengerjakan hingga selesai dikerjakan sendiri dan hasil akhirnya dapat
dilihat, sekarang hanya mengerjakan satu suku cadang saja dan hasil
akhirnya tidak diketahui. Contohnya, dalam pabrik kapal terbang hanya
membuat satu jenis baut.
3) Semakin banyak pekerja wanita yang terkena kodratnya perlu mendapat
pengaturan dengan perundang – undangan.
4) Kebutuhan manusia yang semakin beraneka ragam, material dan
nonmaterial yang harus dipenuhi oleh perusahaan, misalnya, masalah
status sosial dan kesehatan.
6. Metode Pendekatan MSDM
Dalam mempelajari MSDM ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu.
1) Pendekatan mekanis,
2) Pendekatan paternalis, dan
3) Pendekatan sistem sosial.

Ketiga macam metode pendekatan ini sama – sama mempunyai kebaikan dan
kelemahan. Dalam pendekatannya, seorang manajer harus dapat menerapkan
secara efektif dan selektif metode pendekatan mana yang paling tepat dalam
mengatasi masalah yang di hadapinya. Pendekatan mana yang paling efektif
tergantung kepada situasi dan keadaan yang dihadapi manajer. Sejarah
pendekatan masa lalu kita pergunakan sebagai cermin yang akan
diimplementasikan kepada masa yang akan datang.

a. Pendekatan Mekanis
Mekanisasi (otomatisasi) adalah mengganti peranan tenaga kerja
manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan. Penggantian
ini didasarkan kepada pertimbangan ekonomis, kemanusiaan,
efektivitas, dan kemampuan yang lebih besar dan lebih baik.
Pendekatan mekanis ini menitik beratkan analisisnya kepada
spesialialisasi, efektivitas, standardisasi, dan memperlakukan karyawan
sama dengan mesin. Spesialisasi semakin mendalam dan pembagian
kerja semakin mendetail sebagai akibat perkembangan perusahaan dan
kemajuan teknologi canggih. Dalam hal ini seorag pekerja hanya
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
Pendekatan mekanis ini akan mengakibatkan timbulnya masalah –
masalah berikut.
a. Pengangguran teknologis
Mekanisasi berarti bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
dengan metode padat karya (labor intensive) menjadi metode
utama modal (capital intensive). Penggantian metode kerja ini
akan mengakibatkan banyak pekerja yang kehilangan
pekerjaanyan, sebab tenaga satu mesin dapat mengganti
pekerjaan dari banyak orang. Misalnya, menghitung bunga
kredit rekening koran secara manual dilakukan oleh 10 orang
pekerja, pekrjaan ini akan dapat dilakukan hanya dengan satu
komputer dengan hasil lebih baik dan lebih cepat, sedangkan
komputer tadi operatornya hanya satu orang saja. Jadi, akan
menimbulkan 9 orang pengangguran dan penganggur inilah
yang disebut penganggur teknologis.
b. Keamanan Ekonomis
Keamanan Ekonomis dimaksudkan ketika seseorang
karyawan takut di – PHK. Sehingga dia kehilangan pekerjaan
yang mengakibatkan kehilangan kehilangan pendapatnya.
Ketidak pastian pekerjaan karena mekanisasi, apalagi usia dan
tanggungannya yang semakin berat maka perasaan semakin
tidak aman dalam arti ekonomi. Jelasnya keamanan ekonomis
ini selalu menghantui perasaan kurang aman, takut di – PHK
akibat dari mekanisasi ini.
c. Organisasi Buruh
Pengangguran teknologi, keamanan ekonomis dan politis
mendorong terbentunya organisasi buruh atau serikat – serikat
buruh. Organisasi buruh ini mulanya terbentuknya dalam
setiap perusahaan, tetapi kemudian berkembanglah organisasi
buruh nasional dan internasional. Organisasi buruh ini
berkembang dan semakin kuat dengan tujuan utama
melindungi kepentingan buruh dari perlakuan yang sewenang
– wenang oleh majikan atau manajer serta ditunggangi oleh
unsur – unsur politis dari golongan – golongan tertentu.
Organisasi buruh yang kuat akan menyulitkan pimpinan
perusahaan untuk menetapkan berbagai kebijaksanaanya,
bahkan sering pimpinan organisasi buruh harus diikutsertakan
dalam penetapan kebijaksanaan yang akan diambil. Misalnya,
manajer tidak dapat sewenang – wenang memecat buruh,
lamanya jam kerja, uang lembur, dan lain – lain.
Rekasi manajer atau majikan untuk mengahadapi organisasi
buruh, antara lain sebagai berikut.
1) Menolak mempekerjakan mereka yang menjadi
anggota serikat organisasi buruh.
2) Membuat daftar hitam (black list) mengenai orang –
orang yang telah masuk organisasi buruh dan daftar ini
diedarkan kepada perusahaan – perusahaan lain.
3) Memasukan unsur politik sebagai alasan penolakkan
pembentukkan organisasi buruh di perusahaan.
d. Kebanggaan dalam pekerjaan
Dengan pembagian kerja yang berdasarkan spesialisasi
secara mendaetail maka setiap buruh hanya mengerjakan
semacam pekerjaan saja. Hal ini akan meningkatkan
keterampilannya, tetapi di sisi lain pekerjaan menjadi
membosankan, dan kebanggaan terhadap pekerjaan semakin
rendah, sebab hasil akhir dari pekerjaan itu dirasa kurang
berarti. Misalnya, Elvin May yang bekerja di industri pesawat
rebang nusantara (IPTN) yang hanya mengerjakan satu
macam sekrup dari kapal terbang. Dia kurang bangga terhadap
pekerjaan karena tidak bisa melihat hasil akhir dan tidak dapat
berkata bahwa itulah kapal terbang yang saya kerjakan.
Sebaliknya kebanggan terhadap pekerjaan semakin besar
apabila sejak mendesain, mengerjakan, sampai hasil akhir
dilakukan sendiri.
b. Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis (paternalistic approach), manajer untuk
pengarahan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak –
anaknya. Para bawahan diperlukan dengan baik, fasilitas – fasilitas
diberikan, bawahan dianggap sebagai anak – anaknya. Misalnya,
diberikan pinjaman uang serta didirikan toko sehingga karyawan dapat
membeli keperluannya secara kredit.
c. Pendekatan sistem sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi/ perusahaan
adalah suatu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan
yang kompleks yang bisa disebut sistem yang ada diluar.
Sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau
komponen yang satu sama lain berkaitan secara struktual dan
fungsional, saling menunjang dan mengisi, sesuai dengan peran dan
kedudukan masing – masing namun keseluruhannya secara mutlak
didukung oleh setiap komponen, betapapun kecil nilainya. Jadi, setiap
sistem mengandung masukan (input), proses, keluaran (output), dan
merupakan sebuah kesatuan yang bekerja sendiri.
7. Fungsi MSDM
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
a) Perencanaa : (human resources planning) adalah merencanakan tenaga
kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan
menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan
pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
b) Pengorganisasian : adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai yujuan. Dengan
organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
c) Pengarahan : (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. pengarahan
dilakukan pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua
tugasnya dengan baik.
d) Pengendalian : (controlling) adalah kegiatan mengendaliakn semua
karyawan agar mentaati peraturan – peraturan perusahaan dan bekerja
sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,
diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian
karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama,
pelaksanaan kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
e) Pengadaan : (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan.
f) Pengembangan : (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
g) Kompensasi : (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung
(direct), dan tidak langsung (inderect), uang atau barang kepada karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi
kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta
berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan
internal dan eksternal konsitensi.
h) Pengintegrasian : (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama
yang serasi dan saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba,
karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaanya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM,
karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
i) Pemeliharaan : (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan, kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan
dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar
karyawan serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
j) Kedisiplinan : merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplinan yang baik terwujud tujuan yang
maksimal.kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan – peraturan perusahaan dan norma – norma sosial.
k) Pemberhentian : (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang
dari suatu prusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan
sebab – sebab lainnya.
2.4 Manajemen Perlengkapan
a. Definisi Manajemen Perlengkapan
Serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan terhadap
kegiatan pengadaan, pencatatan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penggunaan logistik guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
b. Fungsi Manajemen Perlengkapan
1) Fungsi perencanaan
Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menetukan
langkah – langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanaan logistik adalah merencanakan
kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan oleh semua calon pemakai
(user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing – masing
organisasi. Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan samapi
dengan pencapaian tujuan (sasaran) diperlukan kerjasama yang terus menerus
antara pimpinan/ staf, perencanaan, pelaksanaan dan pengawas masing – masing
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing – masing. Seluruh
diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai sasaran) organisasi.
 Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode – periode sebagai berikut :
a. Rencana jangka panjang (Long range)
b. Rencana jangka menengah (Mid range)
c. Rencana jangka pendek (Short range)
 Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan mengahsilkan
natara lain :
a. Rencana pembelian
b. Rencana rehabilitasi
c. Rencana dislokasi
d. Rencana sewa
e. Rencana pembuatan
2) Fungsi Penganggran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk
merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala
standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya. Dalam fungsi penganggaran,
semua rencana – rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dukaji
lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana – dana yang
tersedia. Dengan mengetahui hambatan – hambatan dan keterbatasan yang
dikajisecara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggran yang reliable.
Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat
membantu kegiatan. Dalam menyusun anggaran terdapat beberapa hal yang
harus di perhatikan antara lain adalah :
a. Peraturan – peraturan terkait
b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi, dan tehnologi
c. Hal – hal yang berhubungan dengan anggaran
d. Pengaturan anggran seperti : sumber biaya pendapatan sampai dengan
pengaturan logistik.

Sumber anggran di suatu rumah sakit bermacam – macam, tergantung pada


institusi yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada rumah sakit
pemerintah, sumber anggran dapat berasal dari dana subsidi (Bappenas, Depkes,
Pemda) dan dari penerimaan rumah sakit. Sedangkan rumah sakit swasta
sumber anggaran berasal dari dana subsidi (yayasan dan donatur), penerimaan
rumah sakit dan dana dari pihak ketiga.

3) Fungsi pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan dan usaha untuk menambah dan
memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku
dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini
termasukdalam usaha untuk mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam
batas – batas efisiensi. (Subagya : 1994). Sedangkan Mustikasari berpendapat
fungsi pengadaan mrupakan kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan
kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.
Pengadaan tidak selelu dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan
dengan pilihan berbagai alternatif yang tepat dan efisien untuk kepentingan
organisasi. Cara – cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi
pengadaan adalah melalui : pembelian, penyewaan, peminjaman, pemberian
(hibah), penukaran, pembuatan, dan perbaikan.
Proses pengadaan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut : perencanaan dan penentuan kebutuhan,
penyusunan dokumen tender, pengiklanan/penyampaian undangan lelang,
pemasukan dan pembukaan penawaran, pengusulan dan pembukuan penawaran,
evaluasi penawaran, pengusulan dan penentuan pemenang, masa sanggah,
penunjukkan pemenang, pengaturan kontrak, dan pelaksanaan kontrak.
Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak
luar maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian.
Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan.
d. Fungsi penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan
pengelolaan baarang persediaan ditempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi
untuk menjamin menjadwal yang telah di tetapkan dalam fungsi – fungsi
sebelumnya dengan pemenuhan setepat – tepatnyadan biaya serendah –
rendahnya. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan,
pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah : Kualitas barang
dapat di pertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang
lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.
Faktor –faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan
adalah :
a. Pemilihan Lokasi : aksebilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir,
mampu menampung barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi
udara yang baik.
b. Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan) : Jenis dan
bentuk barang dapat digolongkan kebarang biasa seperti kendaraan,
mobil ambulance, alat – alat berat, brankar, kursi roda, dll; serta
barang khusus seperti obat-obatan, alat-alat medis, dll.
c. Pengaturan Ruang : Bentuk – bentuk tempat penyimpanan, rencana
penyimpanan, penggunaan ruang secara efisien dan pengawasan
ruang.
d. Prosedur/sistem penyimpanan : Formulir – formulir transaksi, kartu –
kartu catatan, kartu – kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang,
pengawetan dll.
e. Penggunaan alat bantu.
f. Pengamanan dan keselamatan : pencegahan terhadap api, pencurian,
tindakan pencegahan terhadap kecelakaan, gangguan terhadap
penyimpanan dan tindakan keamanan.
e. Fungsi penyaluran (Distribusi)
Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola
pemindahan barang dari suatu tempat ketmpat lainnya. Faktor yang
mempengaruhi penyaluran barang antara lain :
a. Proses administrasi
b. Proses penyampaian berita (data – data informasi)
c. Proses pengeluaran fisik barang
d. Proses angkutan
e. Proses pembongkaran dan pemuatan
f. Pelaksanaan rencana – rencana yang telah ditentukan

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran


merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

f. Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan atau usaha pembebasan barang dari
pertanggung jawaban sesuai peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Alasan penghapusan barang antara lain :
a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,
administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan
b. Teknis dan ekonomis: setelah nilai barang dianggap tidak ada
manfaatnya. Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan
yang tidak dapat diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau
efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan
lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi
yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk
karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat
dipergunakan lagi.
c. Surplus dan ekses
d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus.
e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara
Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:
a) Aspek yuridis, administrasi dan prosedur
Aspek yuridis mencakup hal-hal : pembentukan panitia penilai,
identifikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat,
persyaratan atau ketentuan terhadap barang yang dihapus,
penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.
b) Aspek rencana pelaksana tehnis
Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak
lanjut. Caracara penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:
 Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi
komponenkomponen yang masih dapat digunakan kembali dan
dimasukkan sebagai barang persediaan baru.
 Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari
barang yang dihapus menjadi barang lain.
 Pemindahan: Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka
pemanfaatan langsung
 Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan
atau pihak di luar instansi (Pemerintah)
 Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang.
 Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan
g. Fungsi Pengendalian
a. Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian,
pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen
logistik yang sedang atau telah berlangsung. Bentuk kegiatan
pengendalian antara lain: Merumuskan tatalaksana dalam bentuk
manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur lain
b. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna
mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan
jalannya pelaksanaan dari rencana
c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara
pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan
d. Melakukan supervisi
Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik
diperlukan sarana-sarana pengendalian sebagai berikut:
a. Struktur organisasi yang baik
b. Sistem informasi yang memadai
c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju
standardisasi
d. Pendidikan dan pelatihan
e. Anggaran yang cukup memadai
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen yang baik akan memudahklan terwujudnya tujuan perusahaan, kariyawan,
dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur akan dapat
ditingkatkan. (Drs.H.Malayu S.P. Hasibuan ).
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang
disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang merupakan
terjemahan dari man power management. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini
ada yang menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia ( persomel
management). Persamaan MSDM dengan manajemen personalia adalah keduanya
merupakan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung
terwujudnya tujuan. MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari
hubungan dan perananan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah
manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan. Dengan demikian, fokusbyang
dipelajari MSDM ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia
saja.
Serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan terhadap
kegiatan pengadaan, pencatatan pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan
penggunaan logistik guna mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian
tujuan organisasi.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang kita
harapkan, maka dari pada itu penulis butuh kritikan dan saran dari ibu dosen pembimbing
kita dan bagi teman-teman yang membacanya, yang sifatnya membanggun, demi
kesempurnaannya kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
Syafrudin, 2014. Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan.
Jakarta. CV. Trans Info Media
Hasibuan, Melayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Bumi Aksara
Simatupang, Erna Juliana. 2008. Manajemen Pelayanan Kebidanan. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai