Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Tentang

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DAN MANAJEMEN PEMASARAN

Dosen Pengampu :

Rahmat Kurnia, SE. ME

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Almuna Wirah 2116040082

Anggun Azhari 2116040094

Silvi Permata Sari 2116040095

Riska Ananda 2116040102

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2023M/ 1445H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertema “Teknik
Menentukan Lokasi, Layout Dan Analisis Lingkungan Usaha” tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Kewirausahaan”. Kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,dan
pada intinya untuk memeperbaiki kekurangan-kekurangan yang dibahas dalam
makalah ini, sehingga dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak.

Padang,16 Oktober 2023

Klompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ...........................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................


B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ................................


B. Fungsi-Fungsi Dalam MSDM ..............................................................
C. Pengertian Pasar ...................................................................................
D. Pengertian Pemasaran .........................................................................
E. Permintaan dan penawaran ................................................................
F. Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar .........................

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari
hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan Unsur MSDM
adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan Dengan
demikian, fokus yang dipelajari. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran
aktif karyawan meskipun alat- alat yang dimiliki perusahaan begitu
canggihnya Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya
bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan Mengatur
karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran,
perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke
dalam organisasi Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya
seperti mengatur mesin, modal, atau gedung.
Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran menyebabkan
banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi pada produksi atau
berpikir dari segi produksi2. Mereka menekankan produk apa yang dapat
dihasilkan, bukan produk apa yang dapat dipasarkan. Produk yang diusahakan
oleh perusahaan, dirancang oleh tenaga teknisi atau insinyur, diolah atau
dihasilkan oleh orang-orang produksi, kemudian ditetapkan harganya atas
dasar kalkulasi biaya oleh tenaga akuntan atau keuangan, dan diserahkan
kepada manajer penjualan untuk dijual Keterbatasan pengertian mengenai
pemasaran ini menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kesulitan
dalam kelanjutan hidupnya pada akhir-akhir ini. Hal ini karena persaingan
yang semakin meningkat dalam pemasaran produk yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Sebutkan Fungsi-Fungsi Dalam MSDM
3. Jelaskan Pengertian Pasar
4. Apa Pengertian Pemasaran
5. Jelaskan apa itu Permintaan dan penawaran
6. Apa itu Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar

C. Tujuan

1
1. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Untuk mengetahui Fungsi-Fungsi Dalam MSDM
3. Untuk mengetahui Pengertian Pasar
4. Untuk mengetahui Pengertian Pemasaran
5. Untuk mengetahui Permintaan dan penawaran
6. Untuk mengetahui Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran, dan Posisi Pasar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang


dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
dimaksud melibatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-orang
guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut3. Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau
kelompok pekerja. Manajemen SDM juga menyangkut desain pekerjaan,
perencanaan pe- gawai, seleksi dan penempatan, pengembangan pegawai,
pengelolaan karier, kompensasi, evaluasi kinerja pengembangan tim kerja,
sampai dengan masa pensiun.
Manajemen SDM dapat didefinisikan sebagai suatu pengelolaan dan
pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu. Selanjutnya,
dikemukakan bahwa MSDM merupakan suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengoor- dinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan. pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan
organisasi4. Pada hakikatnya, MSDM merupakan gerakan pengakuan terhadap
pen- tingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan
sangat dominan pada setiap organisasi. Oleh sebab itu, MSDM adalah
keseluruhan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan seleksi, pelatihan, penempatan,
pemberian kompensasi, pengembangan, pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pelepasan SDM untuk tercapainya berbagai tujuan individu, masyarakat.
pelanggan pemerintah dan organisasi yang bersangkutan.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani ber-
bagai masalah pada ruang lingkup pegawai, pegawai, buruh, manajer dan
tenaga kerja lainnya untuk menunjang aktivitas organisasi atau organisasi
demi men- capai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya
mengurusi SDM adalah Departemen Sumber Daya Manusia atau dalam
bahasa Inggris disebut HRD atau Human Resource Department. Menurut A.F.

3
Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau organisasi
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan
yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem peren
canaan, penyusunan pegawai, pengembangan pegawai, pengelolaan karier,
evaluasi kinerja, kompensasi pegawai dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik5. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan
praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya Sementara itu, MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan organisasi. pegawai dan masyarakat Hasibuan. Manajemen Sumber
Daya Manusia adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses
rekrutmen, pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan personil yang
dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat
pendayagunaan SDM yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai
tujuan-tujuannya.
Kegiatan di bidang SDM dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari
sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan
evaluasi pekerjaan. Sementara itu, dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan
pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dalam ilmu kependudukan, konsep ini dapat disejajarkan dengan
konsep tenaga kerja (man power), yang meliputi angkatan kerja (labor force)
dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja disebut sebagai pekerja. Potensi
atau enerji yang digunakan oleh seorang pekerja untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan. Istilah pegawai digunakan untuk tenaga organik tataran rendah, se-
mentara istilah pegawai digunakan pada tenaga organik tingkat menengah
(white collar) ke atas. Selain perbedaan tersebut, istilah karyawan umumnya
digunakan di sektor swasta, sedangkan pegawai digunakan di sektor rintahan
pemerintahan.
Salah satu aspek yang tidak kalah pentingnya untuk dikelola para
wirausahawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya.
Manusia (karyawan) yang menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu
dikelola secara profesional. Pengelolaan SDM ini kita kenal dengan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Pengelolaan manusia sebagai
aset yang paling penting bagi perusahaan dimulai dari penentuan jabatan yang

4
dibutuhkan perusahaan atau seberapa banyak jabatan yang diperlukan.
Kemudian, penentuan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
jabatan. Untuk menduduki jabatan diperlukan keterampilan tertentu. Oleh
karena itu, perusahaan juga harus menentukan persyaratan jabatan untuk
menduduki jabatan tersebut. Kegiatan ini dikenal dengan nama analisis
jabatan.
Setelah analisis jabatan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan analisis
jabatan yang sudah dibuat. Perencanaan tenaga kerja meliputi jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan serta persyaratan yang diinginkan. Hal ini penting agar
perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan karyawan.
Langkah selanjutnya setelah perencanaan tenaga kerja selesai adalah
melakukan pengadaan tenaga kerja. Pengadaan meliputi penarikan karyawan
(rekrutmen) dan seleksi. Penarikan pegawai disesuaikan dengan kebutuhan
dan persyaratan yang diinginkan. Penarikan pegawai dapat dilakukan melalui
referensi (kenalan) atau melalui iklan. Cara lain dapat dilakukan dengan cara
menempelkan brosur di lembaga pendidikan tinggi atau pusat-pusat pelatihan
atau dapat pula dilakukan dengan cara lain, seperti dari surat lamaran yang
masuk. Agar tenaga kerja yang terjaring sesuai dengan keinginan dalam
informasi yang diberikan perlu dijelaskan persyaratannya, misalnya umur,
jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, atau syarat lainnya.
Karyawan yang telah lolos seleksi berminat akan mengajukan lamaran
kerja sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Biasanya jumlah yang melamar
jauh lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Tugas selanjutnya adalah
menyeleksi pelamar yang ada dengan kriteria sesuai dengan persyaratan.
Pemilihan ini dimulai dari seleksi surat lamaran, tes umum, wawancara,
psikotes, sampai dengan tes kesehatan Syarat untuk lolos bagi seorang
pelamar adalah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perusahaan.
Karyawan yang telah lolos seleksi dibagi dalam dua kategori. Pertama,
mereka yang langsung dapat bekerja karena sudah berpengalaman kerja
sebelumnya. Kedua, mereka yang belum memiliki pengalaman kerja.
Kelompok yang belum memiliki pengalaman kerja perlu diberikan pelatihan
terlebih dulu. Diha- rapkan setelah mengikuti pelatihan, keahlian mereka
bertambah atau meningkat sehingga siap untuk dipekerjakan.
Tugas perusahaan selanjutnya adalah menentukan kompensasi yang
akan diterima karyawan. Besarnya kompensasi ditentukan oleh berbagai
faktor, seperti pendidikan, jabatan, wewenang dan tanggung jawab, serta

5
faktor-faktor lainnya. Kompensasi ini dari waktu ke waktu terus
bergerak. Jenis kompensasi yang diberikan dapat dalam bentuk keuangan atau
nonkeuangan.
Setelah mulai bekerja, karyawan sudah dapat merencanakan kariernya
sampai karyawan tersebut berhenti bekerja. Dalam peren- canaan karier
beberapa persyaratan yang harus dilalui, di antaranya waktu dan persyaratan
tertentu, namun yang menentukan adalah karyawan itu sendiri.
Di samping itu, perusahaan harus membuat berbagai ke- bijakan yang
berhubungan dengan pemutusan hubungan dengan karyawan. Pemutusan
hubungan dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan, misalnya sudah
memasuki usia pensiun, diberhen- tikan karena lalai atau membuat kesalahan,
atau berhenti atas permintaan karyawan itu sendiri.
Masing-masing kegiatan dalam MSDM tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri, tetapi harus dilaksanakan secara berkesinam- bungan karena kaitan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya sangat erat. Apabila salah satu
kegiatan tidak dapat dijalankan dengan baik, jangan diharapkan tujuan
MSDM perusahaan dapat tercapai. Sebagaimana fungsi manajemen pada
umumnya, MSDM juga memiliki beberapa fungsi, seperti perencanaan,
pengorgani- sasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap SDM-nya secara
benar.

1. Pentingnya MSDM
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen ini terdiri dari enam unsur
(6 M) yaitu: men money, methode, materials, machines, dan market.
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu
manajemen yang disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat
MSDM yang merupakan terjemahan dari man power management.
Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebutnya
manajemen kepegawaian atau mana-jemen personalia (personnel
management).
Apa saja persamaan dan perbedaan antara MSDM dengan manajemen
personalia itu?
Persamaan MSDM dengan manajemen personalia adalah keduanya
merupa- kan ilmu yang mengatur unsur manusia dalam suatu organisasi, agar
mendukung terwujudnya tujuan.

6
Perbedaan MSDM dengan manajemen personalia sebagai berikut.
1. MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji
secara mikro.
2. MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asser) utama
organi- sasi, jadi harus dipelihara dengan baik Manajemen personalia
menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus
dimanfaatkan secara produktif.
3. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen
pesonalia pendekatannya secara klasik.
MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari
hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan Unsur
MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan
Dengan demikian, fokus yang dipelajari MSDM ini hanyalah masalah
yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu
terwujudnya tujuan organi- sasi Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa
peran aktif karyawan meskipun alat- alat yang dimiliki perusahaan
begitu canggihnya Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada
manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak
diikutsertakan Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena
mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar
belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi Karyawan
tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin,
modal, atau gedung
MSDM adalah bagian dari manajemen6. Oleh karena itu, teori teori
manajemen umum menjadi dasar pembahasannya MSDM lebih
memfokuskan pembahasannya mengenai pengaturan peranan manusia
dalam mewujudkan tujuan yang optimal Pengaturan itu meliputi
masalah perencanaan (human resources planning) pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga
kerja untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat Jelasnya MSDM mengatur tenaga kerja manusia sedemikian
rupa sehingga terwujud tujuan perusahaan, kepuasan karyawan, dan
masyarakat6.

7
2. Tujuan MSDM
Tujuan MSDM adalah meningkatkan kontribusi produktif
orang orang yang ada dalam organisasi melalui sejumlah cara yang
bertanggung jawab secara strategi, etis, dan sosial. Rivai dan segala
(2011) menjelskan bahwa dua tujuan MSDM yaitu:
a. Sasaran MSDM.
b. Organisasi MSDM.

Sementara itu simamora berpandangan terdiri dari 4 tujuan


yaitu:

a. Tujuan kemasyarakatan.
b. Tujuan organisasional.
c. Tujuan fungsional.
d. Tujuan individu.

B. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Hal yang perlu dianalisis selanjutnya adalah kesiapan per usahaan yang
berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia mulai dari pengadaan,
penempatan di jabatan tertentu, sampai dengan penentuan kesejahteraan
karyawan. Urutan proses ini dilakukan untuk perusahaan yang baru berdiri,
sedangkan bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan tinggal
menyesuaikan diri dengan keadaan yang sedang berlangsung.
Manajemen sumber daya manusia adalah konsep yang ber- talian dengan
kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur
orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kegiatan manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi
manajerial yang meliputi:
1. Analisis jabatan
2. Perencanaan tenaga kerja
3. Pengadaan karyawan (penarikan dan seleksi).
4. Pelatihan dan pengembangan.
5. Kebijakan kompensasi
6. Perencanaan karier
7. Kebijakan kesejahteraan,
8. Pemutusan hubungan kerja

8
Manajemen SDM merupakan bagian dari disiplin manajemen yang
mene- rapkan berbagai fungsi, seyogianya fungsi-fungsi manajemen dimaksud
dapat diimplementasikan dalam MSDM. Secara umum, manajemen SDM
mengem- bangkan dan bekerja melalui sistem HRM terpadu melalui lima area
fungsional, yakni perencanaan, staffing, pengembangan HR, kompensasi dan
benefit, safety dan kesehatan, serta pegawai dan relasi buruh.

1. Perencanaan
Seluruh aktivitas organisasi manusia sesungguhnya diawali dengan
perencanaan, meskipun rencana yang dilakukan sering tidak
disadarinya. Meskipun demikian, terdapat berbagai definisi
perencanaan SDM, perencanaan SDM diartikan sebagai suatu
aktivitas yang menelaah apa yang akan dilakukan oleh SDM,
bagaimana melakukannya, dan kapan dilakukan Secara umum,
istilah perencanaan SDM mengacu pada usaha organisasi
mengidentifikasi implikasi SDM pada perubahan organisasional dan
pada isu bisnis utama supaya mengga bungkan SDM dengan
kebutuhan yang dihasilkan dari perubahan dan isu ter sebut. Pada
awalnya, saat stabilitas lingkungan, perencanaan SDM berpusat pada
menyesuaikan tuntutan SDM dengan suplai SDM Pada masa itu,
mem- perkirakan kebutuhan dan perencanaan SDM yang diperlukan
sebagian besar merupakan perhitungan angka belaka Selain
merencanakan besaran pegawai, tentu saja akan direncanakan
bagaimana memperoleh SDM yang dibutuhkan tersebut.
2. Staffing
Staffing adalah proses ketika organisasi memastikan bahwa jumlah
pekerja dengan skill semestinya dalam pekerjaan yang benar, pada
waktu yang benar, untuk mencapai tujuan organisasi. Staffing
melibatkan analisis kerja, perenca naan SDM, rekrutmen, dan
seleksi.
Analisis pekerjaan (Job analysis) adalah proses sistematis
menentukan skill, kewajiban, dan pengetahuan yang diperlukan
untuk melakukan kerja dalam organisasi. Ini berdampak pada setiap
aspek HRM termasuk peren- canaan, rekrutmen, dan seleksi Human
resource planning (perencanaan sum berdaya manusia/HRP) adalah
proses membandingkan persyaratan HR dengan ketersediaan mereka
dan menentukan apakah organisasi memiliki kekurangan atau

9
kelimpahan personil. Data yang tersedia menetapkan jenjang untuk
rekrutmen atau aksi HR lain. Rekrutmen adalah proses menarik
individu berkualifikasi dan mendorong mereka mengajukan diri
bergabung dengan organisasi Seleksi adalah proses melalui mana
organisasi memilih, dari group pelamar, individu yang paling cocok
baik bagi posisi yang terbuka maupun untuk organisasi.
Penyelesaian yang sukses dari tiga tugas tersebut adalah pen- ting
jika organisasi ingin secara efektif menuntaskan misinya.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human resource development (HRD) adalah fungsi MSDM yang
utama yang terdiri tidak hanya pelatihan dan pengembangan, tetapi
juga perencanaan karier individual dan aktivitas organisasi
pengembangan, pengembangan organisasi, dan penilaian kinerja,
organisasi yang menekankan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan. Pelatihan dirancang untuk memberi peserta belajar
dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk kerja
mereka sekarang dan di masa mendatang. Pengembangan
melibatkan pem- belajaran yang berjalan melebihi kerja hari ini.
Perencanaan karier adalah proses terus-menerus individu dengan
mene- tapkan tujuan karier dan mengidentifikasi cara untuk
mencapainya. Semen- tara itu, pengembangan karier adalah
pendekatan formal yang digunakan oleh organisasi untuk
memastikan bahwa orang dengan kualifikasi dan peng- alaman tepat
tersedia ketika dibutuhkan. Karier individual dan kebutuhan
organisasional adalah tidak terpisah dan berbeda. Organisasi harus
membantu pegawai dalam perencanaan karier sehingga kebutuhan
keduanya dapat ter- penuhi. Selanjutnya, pengembangan organisasi
(PO) adalah proses terencana perbaikan organisasi dengan
mengembangkan strukturnya, sistem, dan proses untuk memperbaiki
efektivitas dan pencapaian tujuan yang dikehendaki. Pe- nilaian
kinerja adalah sistem formal review dan evaluasi kinerja tugas
individu atau tim. Ini mendatangkan bagi pegawai peluang untuk
mengkapitalisasikan atas kekuatan mereka dan menanggulangi
kelemahan yang teridentifikasi. Dengan demikian, PO membantu
mereka untuk menjadi pegawai yang lebih puas dan produktif.
Pegawai operatif adalah semua pekerja dalam organisasi kecuali

10
manajer dan profesional, seperti insinyur, akuntan, atau sekretaris
pro- fesional.
4. Kompensasi dan Benefit
Sistem kompensasi yang bijak memberi pegawai dengan reward
memadai dan berkeadilan (equitable) bagi kontribusi mereka
memenuhi tujuan organi- sasional. Reward dapat merupakan salah
satu atau kombinasi hal berikut:
a. Bayaran: uang yang diterima orang untuk melakukan kerja
b. Benefit: Reward finansial tambahan, selain dari pay (bayaran)
c. Reward non finansial: reward non moneter seperti kesenangan
bekerja yang dilakukan atau keputusan dengan lingkungan
tempat kerja yang memberikan fleksibilitas.
5. Keamanan dan Kesehatan.
Keamanan atau keselamatan" meliputi perlindungan pegawai dari
kecelakaan yang diakibatkan pelaksanaan pekerjaan. Kesehatan
menunjuk pada kebebasan pegawai dari sakit fisik atau emosional.
Aspek kerja tersebut adalah penting karena pegawai yang bekerja
dalam lingkungan aman dan menikmati kese- hatan yang baik adalah
lebih mungkin untuk produktif dan menghasilkan benefit jangka
panjang bagi organisasi.
6. Pegawai dan Relasi Kerja
Keanggotaan serikat sektor swasta telah turun dari 39% tahun 1958
menjadi 9% hari ini, persentase terendah sejak tahun 1901. Meski
demikian, organisasi bisnis dituntut oleh hukum untuk mengakui
serikat kerja dan tawar-menawar dengan mereka secara jujur jika
kayawan organisasi ingin serikat merepresen tasikan mereka. Di
masa lampau, hubungan ini adalah cara hidup yang diterima bagi
banyak pengusaha (organisasi). Akan tetapi, kebanyakan organisasi
dewasa ini akan lebih suka lingkungan organisasi yang bebas serikat
kerja. Ketika serikat buruh merepresentasikan pegawai organisasi,
organisasi HR sering di- rujuk sebagai relasi industri, yang
menangani kerja tawar menawar kolektif.
7. Riset Sumber Daya Manusia
Walaupun riset HR tidak berbeda dengan fungsi HRM berbeda, ini
menyangkut semua area fungsional, dan laboratorium peneliti adalah
keseluruhan ling- kungan kerja. Misalnya, alasan bagi problem
seperti absen berlebih atau ke- Juhan berlebih mungkin tidak

11
muncul. Akan tetapi, ketika problem demikian terjadi, riset HR
sering dapat menyoroti sebab mereka dan solusi yang mungkin.
Riset HR adalah kunci penting bagi mengembangkan angkatan kerja
sepro- duktif dan sepuas mungkin.

C. Pengertian Pasar
Pertanyaan pertama yang harus dijawab jika mau menjalankan usaha
adalah apakah pasar yang akan dimasuki ada atau tidak. Jika ada, pertanyaan
kedua adalah seberapa besar pasar yang ada sekarang Pertanyaan yang ketiga
adalah bagaimana kondisi persaingan yang ada, baik jumlah maupun kekuatan
dan kelemahannya. Pertanyaan terakhir adalah bagaimana cara memasuki
pasar tersebut7.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu perlu dila- kukan
penelitian atau riset pasar Penelitian pasar dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu:
1. Melakukan survei dengan terjun langsung ke pasar untuk meli- hat
kondisi pasar yang ada (jumlah pembeli dan pesaing).
2. Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap
memegang peranan penting (misalnya kepada ca on pesaing secara
diam-diam).
3. Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini (termasuk
untuk mengetahui jumlah konsumen daya beli. dan selera mereka)
4. Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah
barangnya sudah ada (untuk melihat respons konsumen dengan cara
pembeli harus inden lebih dulu).

Jika jawabannya pasar ada, jumlahnya cukup besar, dan kondisi


persaingannya cukup kondusif atau relatif kecil, perusahaan layak masuk ke
industr: tersebut. Selanjutnya perusahaan harus mema- sang strategi untuk
memasuki pasar dan memenangkan persaingan yang ada. Namun, sebelum
masuk lebih jauh tentang pasar, ada baiknya dipahami dulu pengertian tentang
pasar dan seluk-beluk yang ber- kaitan dengan pasar.
Secara sederhana pasar dapat diartikan sebagai tempat ber- temunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi Pengertian ini
mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga
memungkinkan pembeli danSab penjual bertemu. Di dalam pasar ini terdapat

12
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli produk, baik
barang maupun jasa
Pengertian lain tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan
pembeli potensial atas suatu produk Pasar dapat juga diartikan sebagai suatu
mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan
antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran
Pasar nyata adalah himpunan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu Dalam pasar nyata
biasanya konsumen pasti melakukan transaksi karena konsumen didukung
dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau
akses. Sementara itu, ada kelompok lain yang memiliki minat, tetapi tidak
didukung oleh akses dan pendapatan. Namun, suatu saat apabila telah
memiliki pendapatan dan ada akses, mereka akan membeli. Kelompok ini
disebut sebagai pasar potensial.
Perbedaan antara kedua pasar ini sangat jelas. Jika dalam pasar nyata,
pembeli memiliki minat atau keinginan untuk mem- beli dengan didukung
oleh akses dan pendapatan. Sementara itu, dalam pasar potensial pembeli
hanya memiliki minat, namun tidak didukung oleh kemampuan maupun akses
untuk membeli, namun memiliki peluang untuk membeli di masa yang akan
datang apabila memiliki pendapatan dan akses.
Pengertian pasar lainnya adalah bahwa pembeli dan penjual tidak harus
bertemu di suatu tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui
sarana elektronik, seperti telepon, faksimile, atau melalui internet. Dalam
pengertian di atas, pasar memiliki lokasi atau tempat tertentu sehingga
memungkinkan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
Namun, dalam pengertian ini pasar dapat terjadi di sembarang tempat melalui
berbagai sarana dan prasarana yang ada saat ini.
Pengetahuan kita harus lengkap terutama tentang besarnya pasar yang
ada sekarang dan di masa yang akan datang. Dalam hal ini maksudnya adalah
jumlah pembeli dan calon pembeli (pelanggan) serta keinginan dan kebutuhan
calon pelanggan. Kemudian, jumlah pesaing dengan ukuran kekuatan masing-
masing, kuat, sedang, atau lemah. Terakhir adalah bagaimana cara menyerap
pasar yang ada melalui strategi pemasaran yang tepat.
Sebagai contoh sederhana, jika ingin mendirikan rumah makan di suatu
lokasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung calon
pelanggan yang akan makan di rumah makan tersebut. Caranya adalah
hitung jumlah masyarakat (dan jumlah karyawan) yang ada di radius 1 Km

13
dari lokasi (misalnya ada 1 000 karyawan). Kemudian, lalu lintas di sekitar
lokasi cukup ramai atau tidak. Begitu juga bagaimana selera makan mereka,
apakah makanan tertentu atau umum (untuk ini dapat dilakukan kuesioner).

D. Pengertian Pemasaran
Dalam dunia usaha pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat
ketergantungan yang tinggi dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Pasar
tanpa pemasaran tidak ada artinya, demikian pula sebaliknya. Dengan kata
lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap
kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.
Pengertian pemasaran seperti yang dikemukakan oleh ahli pemasaran
dunia yaitu Philip Kotler adalah: "Suatu proses sosial dan manajerial dengan
mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai
dengan pihak lain."
Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah usaha
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan
suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh mereka
yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran.
Pengertian pemasaran yang hampir sama dengan pengertian di atas
adalah upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak
dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan
mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Penciptaan produk tersebut didasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar.
Konsumen yang menginginkan dan membutuhkan suatu pro- duk adalah
individu (perorangan) atau kelompok tertentu (industri). Kelompok pasar
terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut8:
1. Pasar konsumen
Pasar konsumen adalah pasar di mana individu dan rumah tangga
dapat membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk dikonsumsi
sendiri.
2. Pasar industrial
Pasar industri adalah pasar di mana pihak-pihak (perusahaan) yang
membeli barang dan jasa menggunakannya kembali untuk
menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada pihak lain
untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller

14
Pasar reseller adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan
organisasi yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk
mendapatkan keuntungan.
4. Pasar pemerintah
Pasar pemerintah adalah pasar yang terdiri dari unit-unit peme-
rintah yang membeli atau menyewa barang dan jasa untuk
melaksanakan fungsi utama pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Perlu diingat bahwa kegiatan pemasaran tidak hanya monopoli


perusahaan yang berorientasi profit seperti yang selama ini terjadi. Dewasa ini
bahkan badan usaha sosial seperti yayasan sudah mulai menggunakan
pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Sering didengar banyak orang berbicara mengenai penjualan,
pembelian, transaksi, dan perdagangan, tetapi apakah istilah ini sama dengan
apa yang dimaksudkan dengan pemasaran? Masih banyak di antara kita,
menafsirkan pemasaran tidak seperti se- harusnya. Timbulnya penafsiran yang
tidak tepat ini terutama disebabkan karena masih banyaknya di antara kita
yang belum mengetahui dengan tepat definisi tentang pemasaran tersebut.
Kesalahan pengertian ini menimbulkan pandangan yang keliru tidak hanya
tentang kegiatan yang terdapat dalam bidang pemasaran, tetapi juga tentang
tugas seorang tenaga pemasaran Apabila masyarakat berbicara mengenai
pemasaran, umumnya yang dimaksudkan adalah permintaan atau pembelian
dan harga Sedangkan apabila seorang tenaga penjualan atau manajer
penjualan berbicara mengenai pemasaran, sebenarnya yang di- bicarakan
adalah penjualan Bagi seorang manajer toko serba ada, pemasaran
diartikannya sebagai kegiatan pengeceran (retailing) atau penjajakan
(merchandising). Dari uraian di atas, terlihat bahwa istilah pemasaran yang
dibicarakan sebenarnya penafsirannya terbatas hanya pada satu bagian dari
kegiatan pemasaran yang menyeluruh. Pada dasarnya pembatasan di atas
berada dalam lingkup kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan usaha
untuk menyerahkan barang atau jasa yang dihasilkannya pada suatu tingkat
harga yang dapat memberikan keuntungan padanya.
Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini terlihat pula dari definisi
American Marketing Association 1960, yang menya- takan pemasaran adalah
hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang
dan jasa dari produsen sampai ke konsumen. Disamping penafsiran ini
terdapat pula pandangan yang lebih luas, yang menyatakan pemasaran

15
merupakan proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang- barang/bahan-
bahan masuk dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak keputusan
pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum produk itu dihasilkan, seperti
keputusan mengenai produk yang dibuat, pasarnya, harga, dan promosinya
Sebagai contoh, keputusan pemasaran tersebut dapat berupa produk apa yang
harus diproduksi, apakah produk itu harus dirancang, apakah perlu dikemas,
dan merek apa yang akan digunakan untuk produk itu. Keputusan mengenai
produk itu harus dikaitkan dengan sasaran pasar yang dituju. Demikian pula
mengenai tingkat harga jual yang direncanakan serta kegiatan iklan atau
advertensi dan personal selling, harus dilakukan jauh sebelum barang atau jasa
diproduksi.
Pandangan yang sempit dalam pengertian pemasaran menye- babkan
banyak pengusaha atau dunia usaha masih berorientasi pada produksi atau
berpikir dari segi produksi. Mereka mene- kankan produk apa yang dapat
dihasilkan, bukan produk apa yang dapat dipasarkan. Produk yang diusahakan
oleh perusahaan, dirancang oleh tenaga teknisi atau insinyur, diolah atau
dihasilkan oleh orang-orang produksi, kemudian ditetapkan harganya atas
dasar kalkulasi biaya oleh tenaga akuntan atau keuangan, dan diserahkan
kepada manajer penjualan untuk dijual Keterbatasan pengertian mengenai
pemasaran ini menyebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kesulitan
dalam kelanjutan hidupnya pada akhir-akhir ini. Hal ini karena persaingan
yang semakin meningkat dalam pemasaran produk yang ada
Dari uraian di atas, terlihat bahwa pemasaran dalam arti sem- pit oleh
para pengusaha sering diartikan sebagai pendistribusian, termasuk kegiatan
yang dibutuhkan untuk menempatkan produk yang berwujud pada tangan
konsumen rumah tangga dan pemakai industri Pengertian ini tidak mencakup
kegiatan mengubah ben- tuk barang. Akan tetapi, pengertian tentang
pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan tersebut. Dari pandangan lain,
pemasaran diartikan sebagai kegiatan penciptaan dan penyerahan tingkat
kesejahteraan hidup kepada anggota masyarakat Konsep yang terlalu luas
mengenai pengertian pemasaran ini menimbulkan adanya kekaburan terutama
dalam mempelajarinya. Oleh karena itu, timbullah berbagai usaha yang
menggunakan beberapa pendekatan dalam rangka mempelajari dan
mendalaminya.

E. Permintaan dan Penawaran

16
Dalam kegiatan pemasaran terdapat interaksi antara penjual dan
pembeli suatu barang atau jasa melalui penawaran. Pembeli menginginkan
barang atau jasa melalui suatu permintaan. Sementara itu, penjual
menawarkan barang atau jasa yang disebut dengan penawaran. Kegiatan ini
akan terjadi selama pihak-pihak yang terlibat dapat melakukan tugasnya
dengan baik. Untuk itu, perlu dipahami pengertian antara permintaan dan
penawaran secara jelas dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
keduanya.

Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses
untuk membeli. Permintaan akan terjadi apabila didukung oleh kemampuan
yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli. Kemampuan tersebut diukur
dari tingkat pendapatan yang dimiliki. Akses untuk memperoleh barang atau
jasa yang ditawarkan juga sangat menentukan permintaan itu sendiri, terutama
masalah lokasi yang mudah dijangkau atau pihak perusahaan melakukan
saluran distribusi secara benar. Permintaan juga dapat diartikan jumlah barang
dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu
waktu tertentu9.

Ada bebepara faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang atau


jasa, yaitu:

1. harga barang itu sendiri;


2. harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap)
3. pendapatan;
4. selera;
5. jumlah penduduk; dan
6. faktor khusus (akses).

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen


pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Artinya produsen atau
penjual menawarkan barangnya kepada konsumen dengan tingkat harga
tertentu. Sama halnya dengan permintaan, penawaran suatu barang juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. harga barang itu sendiri;

2. harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau


barang pelengkap);

17
3. teknologi yang digunakan;

4. harga input (ongkos produksi);

5. tujuan perusahaan;

6. dan faktor khusus (akses).

F. Segmentasi pasar, pasar sasaran dan posisi pasar.


Dalam kenyataannya, pasar yang ada dalam suatu dunia usaha terdiri
dari berbagai macam kelompok pembeli. Oleh karena itu, pengusaha harus
pandai menentukan segmen mana yang akan dimasuki. Pengusaha juga harus
pandai menetapkan pasar sasarannya sehingga tepat. Seorang pengusaha harus
dapat memosisikan produknya di antara produk-produk pesaing.
Segmentasi pasar adalah membagi-bagi pasar menjadi beberapa
kelompok pembeli berbeda yang mungkin memerlukan produk atau jasa yang
berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu
pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan kebutuhannya.
Karena setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.
Dalam melakukan segmentasi pasar, ada beberapa variabel yang
memberikan Tuiuannya adalah agar segmentasi yang telah
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Artinya produsen atau
penjual menawarkan barangnya kepada konsumen dengan tingkat harga
tertentu. Sama halnya dengan permintaan, penawaran suatu barang juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu10:

1. harga barang itu sendiri;


2. harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti
atau barang pelengkap): 3. teknologi yang digunakan;
4. harga input (ongkos produksi);
5. tujuan perusahaan;
6. dan faktor khusus (akses).
Dalam melakukan segmentasi pasar, ada beberapa variabel yang harus
diperhatikan. Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran. Kesalahan dalam menentukan variabel segmen akan menyebabkan
gagalnya sasaran yang ingin dicapai. Variabel untuk melakukan segmentasi
terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial.

18

10
Febriani Wahyusari Nurcahyanti. (2022). PENGARUH STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN
PENJUALAN PRODUK UMKM, 11(2).
Menurut Philip Kotler, variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar
konsumen adalah sebagai berikut.

1. Segmentasi berdasarkan geografik, terdiri dari:

a.bangsa,
b. provinsi,
c. kabupaten,
d. kecamatan, atau
e. iklim.
Artinya pembagian pasar dilakukan hanya dengan melayani atau
menjual produk kepada bangsa atau negara tertentu, atau hanya dijual di
provinsi tertentu.

2.Segmentasi berdasarkan demografik, terdiri dari:

a. umur,
b. jenis kelamin,
C ukuran keluarga,
d. daur hidup keluarga,
e. pendapatan,
f. pekerjaan,
g pendidikan,
h. agama,
i. ras,
j. kebangsaan.

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang
dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
dimaksud me- libatkan organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-
orang guna men- capai tujuan yang ditetapkan tersebut (Simamora, 2001).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok pekerja. Manajemen SDM juga
menyangkut desain pekerjaan, perencanaan pe- gawai, seleksi dan
penempatan, pengembangan pegawai, pengelolaan karier, kompensasi,
evaluasi kinerja pengembangan tim kerja, sampai dengan masa pensiun.
Pengertian pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli
potensial atas suatu produk. Pasar dapat diartikan pula sebagai suatu
mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan
antara kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran. Pengertian pasar
lainnya adalah bahwa pembeli dan penjual tidak harus bertemu di suatu
tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik,
seperti telepon, faksimile, atau melalui internet. Pengertian pemasaran seperti
yang dikemukakan oleh ahli pemasaran dunia, yaitu Philip Kotler; adalah
suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

B. SARAN
Harapannya, setelah mengetahui materi ini dapat memberikan
pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana manajemen sumber daya
manusia dan manajemen pemasaran yang diterapkan oleh Indonesia saat ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

Brenda Yohana Walangitan, Lucky O.H. Dotulong, Jane G. Poluan. (2022).


PENGARUH DISKON HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT KONSUMEN UNTUK
MENGGUNAKAN TRANSPORTASI ONLINE, 10(4).
Burhanudin Gesi, Rahmat Laan, Fauziyah Lamaya. (2019). Manajemen Dan
Eksekutif, 3(2).
Endah Winarti. (2018). Perencanan Manajemen Sumber Daya Manusia Lembaga
Pendidikan, 3(1).
Eri Susan. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia, 9(2).
Fabiani Sofie, Sisca Eka Fitria. (2018). Identifikasi Fungsi Manajemen Sumber
Daya Manusia Pada Usaha Menengah, 18(1).
Febriani Wahyusar Nurcahyanti. (2022). Pengaruh Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Penjualan Produk UMKM, 11(2).
Irdha Yanti Musyawarah, Desi Idayanti. (2022). Analisis Strategi Pemasaran
Untuk Meningkatkan Penjualan, 1(1).
Sabrina Sabatiny, Rita Martini. (2018). Perkembangan Pasar Tradisional dan
Keberadaan Pasar Modern di Kota Palembang, 7(1).
SRI ZULHARTATI. (2010). PENGARUH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
TERHADAP KARYAWAN PERUSAHAAN.
Syamsurizal. (2016). Peranan Manajemen Sumberdaya Manusia Dalam
Organisasi.

21

Anda mungkin juga menyukai