Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN INDUSTRI

“Pengertian Manajemen Industri”


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan rahmat

dan karunianya berupa nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas Mandiri tentang “Pengertian Manajemen Industri”

Shalawat bersampulkan salam tidak lupa pula kami kirimkan kepada junjungan alam,

yakni Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang

berilmu pengetahuan.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam

penulisan maupun penyajiannya, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun agar kedepannya lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca umumnya.

Makassar , 14 Juli 2018


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan ekonomi

dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas

faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan

dampak sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala

(kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah

yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi

komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas

kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi

lainnya.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dan juga apa yang dimaksud dengan industry

2. Bagaimanakah kaitannya antara manajemen dan juga industry.

I.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penjelasan tentang manajemen dan industri.

2. Untuk mengetahui kaitan antara manajemen dan industri.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Manajemen Industri

Manajemen

Dalam mengartikan dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam yaitu

manajemen sebagai suatu proses, manajemen sebagai kolektivitas manusia, manajemen

sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai suatu proses, definisi

manajemen sebagai seuatu proses dapat dilihat pemaparan dari beberapa tokoh sebagai

berikut:

1. Encylopedia Of The Social Science, yaitu suatu prose dimana pelaksanaan

suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

2. Haiman, yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalu kegiatan orang lain,

melakukan usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.


3. Giorgy R. Terry, yaitu cara pencapaian yang telah ditentukan terlebih dahulu

dengan melalui kegiatan orang lain.

4. Manajemen sebagai suatu kolektinitas merupakan suatu kumpulan dari

orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Kolektivitas atau

kumpulan orang-lorang inilah yang disebut dengan manajemen, sedangkan orang

yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya

aktivitas manjemen disebut manejer.

5. Manajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak lama dan telah

diorganisasikn menjadi suatu teori manajemen.

6. Manajemen sebagai suatu seni, yaitu suatu keahlian, kemampuan,

keterampilan,dalam aplikasi prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber

daya manusia dan sumber daya lainnya secara efisisen dan efektif guna mencapai

tujuan organisasi.

Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

adalah sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai sasaran atau

tujuan secara efektif dan efisien dimana untuk dapat mencapai tujuan tersebut sumber daya

manusia bekerjasama secara kolektivitas.

Industri

Industri adalah suatu upaya sistemik untuk menggerakan pembangunan ekonomi

dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas

faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan

dampak sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala

(kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah

yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi

komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas


kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi

lainnya.

Unsur-unsur Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang manajer membutuhkan sarana

manajemen yang disebut dengan unsur manajemen. Menurut pendapat yang dikemukakan

oleh Manullang sebagaimana dikutip oleh Mastini tentang unsur manajemen tersebut, terdiri

atas manusia, material, mesin, metode, money dan markets, setiap unsur-unsur tersebut

memiliki penjelasan dan peranan bagi suatu memanajemen agar untuk mengetahui bahwa

manajemen memiliki unsur-unsur perlu dimanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut. untuk

mengetahui hal tersebut dapat dijelaskan unsur-unsur manajemen seperti di bawah ini.

a. Manusia (Man). sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya.

Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dalam mencapai tujuan seperti yang

dapat ditinjau dari sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing,

pengarahan, dan pengawasan atau dapat pula kita tinjau dari sudut bidang, seperti

penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Man atau manusia ataupun juga sering

diistilahkan dengan sumber daya manusia dalam dunia manajemen merupakan faktor

yang sangat penting dan menentukan. Manusia yang merancang tujuan, menetapkan

tujuan dan manusia jugalah yang nantinya akan menjalankan proses dalam mencapai

tujuan yang ditetapkan tersebut. Sudah jelas, tanpa adanya manusia maka tidak akan

pernah ada proses kerja karena manusia pada dasarnya adalah mahluk kerja.

b. Material (Material). Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan

matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau

sarana manajemen untuk mencapai tujuan.


c. Mesin (Machine). Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu

mesin seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan, sebaliknya

mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.

d. Metode (Method). Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna,

manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan

tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen

untuk mencapai tujuan.

e. Uang (Money). Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa

agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen

sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan

f. Pasar (Markets). Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana

manajemens penting lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahui bahwa

pasar bagi hasil produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu dapat

diurai sebagian dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal

mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil

produksinya. Oleh karena itu. market merupakan salah satu sarana manajemen penting

lainnya. baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang bertujuan untuk

mencari laba.

Tingkatan Manajemen

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Manajemen puncak harus memiliki keterampilan konsep dengan tugas untuk memimpin

organisasi atau perusahaan secara keseluruhan agar dapat membentuk tim kerja yang baik.
Manajemen puncak terdiri atas Dewan Direktur atau Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur,

Kepala Perwakilan, dan Kepala Divisi.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)

Manajemen menengah menjadi penghubung antara manajemen puncak dengan manajemen

lini pertama. Manajemen menengah atau dalam profesinya adalah manajer menengah

tugasnya membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya atau bisa

juga karyawan operasional. Sebagai contoh, Manajer Cabang, Kepala Pengawas, Kepala

Departemen, Kepala Bagian, dan lain-lain.

3. Manajemen Lini Pertama (First-Line Management)

Manajemen lini pertama harus memiliki keterampilan teknis yang bertanggung jawab

memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Manajemen lini pertama berhubungan

langsung dengan tenaga operasional atau karyawan. Contohnya adalah mandor dalam pabrik,

kepala seksi yang langsung membawahi tenaga pengetik dan tenaga administrasi dalam

kantor yang besar, atau pengawas teknis dalam suatu perusahaan otomotif.

Perkembangan Ilmu Manajemen

1. Manajemen Ilmia
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali

dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of

Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan

manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap

tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.

Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan

ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka

menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama, nyaris tak

ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang

pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari

yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan

tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik”

dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara

meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:

1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan

menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.

2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja

tersebut.

3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untu menjamin bahwa

semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah

dikembangkan tadi.

4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan

para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya

daripada bagi para pekerja.


2. Pendekatan Hubungan Manusia( human Relation Behavioral Approach)

Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa manusia pada dasarnya

bersifatsocial dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut pendekatan ini, ditempat

kerjaorang berusaha untuk memuaskan kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi tekanan

darikelompok serta berusaha memenuhi kebutuhan pribadi. Pendekatan ini muncul

untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan

efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli selanjutnya melengkapi teori

manajemenklasik dengan menerapkan sosiologi dan psikologi dalam manajemen.

Hubunganmanusiawi (human relations) pada umumnya mengacu pada suasana kerja yang

berasaldari hubungan antara manajer dengan karyawan. Jika hubungan manusia pada

suatuorganisasi efektif, maka suasana kerja akan mendorong semangat kerja dan

keharmonisansuasana kerja. Efektivitas kerja diharapkan akan terjadi dari suasana kerja atau

hubunganmanusia yang baik

a. Muntseberg

Ia menyarankan bahwa teknik-teknik manajemen menggunakan hasil

eksperimen psikologi. Sebagai contoh, berbagai metode psikologi dapat digunakan untuk

memilihkarakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan. Penelitian

belajar dapat mengarahkan pengembangan metode pelatihan. Berdasarkan penelitian

prilakumanusia dengan pengembangan metode psikologi dapat digunakan untuk

membantumanusia dalam meningkatkan motivasi karyawan dan produktivitas kerja. Ia

jugamenyarankan agar faktor sosial dan budaya turut dipertimbagkan dalam suatu

organisasi.Kontribusi utama Munsterberg untuk manajemen ialah aplikasi prikologi industri

dalammanajemen.

b. Elton Mayo
Mayo dan asistennya Roethlisberger (1898-1974) membagi dua kelompok kerja yangmasing

terdiri atas enam orang pada dua ruang terpisah. Satu ruang dilakukan eksperimen berupa upah

dinaikkan, hari kerja dan minggu kerja diperpendek, lama istirahat dan jammakan siang

diubah-ubah, jam istirahat disuruh memilih sendiri, kesempatan untuk mengusulkan jam

istirahat agar diubah sesuai saran. Sementara itu, kelompok di ruangyang lainnya dengan

kondisi seperti biasa. Hasilnya menunjukkan ternyata keduakelompok menunjukkan

peningkatan produktivitas.Kesimpullannya, ternyata kelompok pekerja terpilih terjalin

hubungan emosional (merasasenasib) yang dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perhatian

pengawas (peneliti)terhadap mereka memotivasinya untuk meningkatkan produktivitas kerja.

3. Penyelidikan Operasional (Manajemen Science)

4.

.https://blog.ruangguru.com/pengertian-dan-tingkatan-manajemen

https://www.scribd.com/doc/60758410/PENDEKATAN-HUBUNGAN-MANUSIA
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-industri.html

file:///D:/hus/Apple%20Garden_%20MAKALAH%20MANAJEMEN%20INDUSTRI.html

Anda mungkin juga menyukai