Anda di halaman 1dari 63

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 1


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI _____________________________________________________________________ 1
BAB 1 __________________________________________________________________________ 2
1.1 DEFENISI DAN TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI ____________________________ 2
Defenisi Manajemen Industri __________________________________________________ 2
Tingkatan Manajemen Beserta Tugasnya _________________________________________ 5
Fungsi Manajemen __________________________________________________________ 7
1.2 ORGANISASI __________________________________________________________ 13
Pengertian Organisasi (organization) ___________________________________________ 13
Jenis-jenis Organisasi _______________________________________________________ 14
Azas atau Prinsip Organisasi __________________________________________________ 25
Ciri-Ciri Organisasi Yang Baik ________________________________________________ 27
Reorganisasi dan Restrukturisasi Organisasi _____________________________________ 28
1.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA _________________________________ 30
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ___________________________________ 30
Model Manajemen Sumber Daya Manusia _______________________________________ 31
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ________________________________ 32
BAB 2 _________________________________________________________________________ 38
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN INDUSTRI ___________________________________ 38
Pengertian Manajemen ______________________________________________________ 38
Organisasi dan industri ______________________________________________________ 38
Ruang lingkup manajemen industri ____________________________________________ 39
2.2 VARIASI METODE DAN ELEMEN MANAJEMEN ___________________________ 42
Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja)______________________________________ 43
Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja _________________________________________ 43
2.3 SIMBOL MANAJEMEN INDUSTRI ________________________________________ 44
BAB 3 _________________________________________________________________________ 46
3.1 ANALISA NETWORK PLANNING DALAM DIAGRAM _______________________ 46
3.2 METODE JALUR KRITIS _________________________________________________ 53

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2
BAB 1

1.1 DEFENISI DAN TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI

Defenisi Manajemen Industri
Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting. Bila organisasi akan
menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat kemakmuran
atau pendapatan para anggotanya. Oleh karena itu manajemen sangat penting dipahami
walaupun dari aspek yang paling sederhana.
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa Inggris yaitu manage yang berarti
mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.
Definisi manajemen banyak sekali. Berikut pengertian manajemen menurut beberapa
ahli:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. (Drs. Oey Liang Lee )
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. (James A.F. Stoner)
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (R. Terry )
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang
lain. (Lawrence A. Appley)
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain. (Horold Koontz dan Cyril Odonnel )
Management is the attainment of organizational goals in an effective and
efficient manner through planning organizing leading and controlling
organizational resources. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengawasan sumberdaya organisasi. (Daft, 2003:4)
Manajemen sebagai One or more managers individually and collectively
setting and achieving goals by exercising related functions (planning
organizing staffing leading and controlling) and coordinating various
resources (information materials money and people). Pendapat tersebut
kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih
manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai
tujuan organisasi dengan melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan,
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 3
pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan) dan
mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang).
(Plunket dkk, 2005:5)
Manajemen sebagai: the process of administering and coordinating resources
effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.
Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan
proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif
dan efisien sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi. (Plunket dkk,
2005:5)
Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun
demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan
adalah:
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/ pengawasan, yang
dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Kemudian terkait dengan mata kuliah manajemen industri, maka kita perlu menjelaskan
pengertian industry. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk industri
tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk
industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah
dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa,bahan baku industri margarine.
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau
beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya
kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk
barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk
konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel,
semen, dan bahan bakar. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang
berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-
bagiannya. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
Industrialisasi adalah upaya sistemik menggerakan pembangunan ekonomi negara
dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-
faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 4
sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujud- kan dalam pengertian seperti skala (kecil-
besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang
mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif
yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk
meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya.
Implementasi manajemen dalam industri. Kemampuan manajemen dalam
pengembangan industri atas berbagai pengertiannya dengan prinsip perencanaan hingga
kontrol (Planning, Organizing, Actuatingdan Controlling atau POAC), pemenuhan fungsi-
fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen dengan dukungan
keterampilan yang diperlukan menurut sarana penggerak usaha seperti sumber daya manusia
(SDM) hingga pasar (6 M : Man, Materials, Methods, Machines, Money dan Markets). Hal
tersebut sesuai dengan ruang lingkup dan pendefinisian manajemen sebagai fungsi
determinan terhadap keberhasilan operasional dari industri yang dijalankan. Secara konkrit
dapat diterjemahkan atas pemahaman golongan manajemen (tingkat pertama hingga puncak),
karakter manajer (inovator hingga analytical), rentang manajemen dan bidang atau fungsinya
(pemasaran hingga penelitian dan pengembangan atau litbang) yang secara manajerial
dinyatakan sebagai keterampilan konsepsional dan kegiatan beserta bentuk pengorganisasian,
termasuk rencana strategik (renstra) dan rencana operasional (renop) yang dimulai dari
pengembangan master plan hingga program pengelolaan lingkungan industri.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 5
Tingkatan Manajemen Beserta Tugasnya

Pada sebuah organisasi atau perusahaan yang bergerak pada multi usaha, maka tingkatan
manajemen dapat dibedakan secara vertikal dan secara horizontal.
Tingkatan manajemen secara vertikal dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu
manajemen tingkat tinggi (high level) atau manajemen puncak (corporate/top
management);
manajemen tingkat menengah (busnisess/middle management);
manajemen tingkat bawah (law level atau fungsional/first line management).



Keterangan:
Semakin tinggi jabatan seseorang, maka jumlah akan semakin sedikit, sedangkan
tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Sedangkan semakin rendah jabatan
seseorang, maka jumlah pemegang jabatan tersebut akan semakin banyak dan tanggung
jawabnya semakin kecil.
Tingkatan manajemen secara vertikal dari masing-masing tingkat dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tingkat Pertama, High Level (tingkat tinggi) atau Corporate/top Management
(manajemen puncak) dikenal dengan nama Chief Executif officer (CEO) biasanya terdiri dari
beberapa orang pimpinan. Bertanggung jawab pengolahan terhadap organisasi secara
keseluruhan. Tugas atau kewajibannya adalah membuat rencana atau kebijakan-kebijakan
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 6
jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan menetapkan
interaksi/hubungan organisasi dengan lingkungan luar. Tingkatan yang mempunyai
tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan biasanya pada tingkatan ini
membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan yang tidak selalu terjadi. Contoh
halnya dirut dan wakilnya.
Tingkat kedua, Busnisess/Middle Management (tingkat menengah), disebut juga
Division manager. Pengendali manajemen dalam suatu organisasi. bertanggung-jawab atas
ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah, melakukan
pengendalian, membuat prosedur, dan membuat keputusan berdasarkan lingkup tanggung-
jawabnya. Sebagai pengendali dalam arti mengawasi dan meyakini bahwa organisasi
menjalankan strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif dan seefisien mungkin.
Salah satu contohnya seperti kepala bagian / divisi.
Tingkat ketiga, Law level atau fungsional/first line management (tingkat bawah),
dikenal dengan functional manager. Yang bertugas pengendali dalam jalannya
operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan sasaran operasional. Membuat
keputusan jangka pendek dan mengendalikan transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang
diambil yaitu keputusan yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin. Contoh:
supervisor atau mandor.
Sedangkan secara horizontal didasarkan pada fungsi dalam organisasi itu sendiri,
berdasarkan beberapa aspek sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan beberapa
fungsi, meliputi: fungsi administrasi, akuntan, keuangan, personalia, produksi, dan litbang
disesuaikan dengan keadaan organisasi atau perusahaan tersebut.
Administrasi, divisi adminsitrasi bertugas dan bertanggungjawab atas
perbuatan, pengarsipan serta ekspedisi surat-menyurat dari daaan untuk
organisasi/perusahaan.
Akuntan, divisi akunting bertugas mencatat seluruh kegiatan transaksi
keuangan, baik pemasukan ataupun pengeluaran oleh organisasi atau
perusahaan, kemudian secara beerkala minimal satu tahun sekali dilakukan
tutup buku dan membuat laporan keuangan neraca laba rugi.
Keuangan, divisi keuangan bertugas mengelola dan mengalokasikan dana
organisasi/perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan dana pada semua
bagian yang menjadi anggota organisasi/perusahaan.
Personalia, divisi ini bertanggungjawab atas pengelolaan sumber daya manusia
termasuk pengadaan atau pemeliharaannya,Antara lain mengirimkan SDM nya
untuk detraining, promosi karier sampai penilaian prestasinya.
Produksi, divisi ini bertanggungjawab untuk perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian produksi dengan cara mengolah materi/bahan baku menjadi
produk/jasa yang memiliki nilai tanbah bagi organisasi/perusahaan.
Litbang, divisi ini bertanggungjawab atas riset pasar, pengembangan
produk/jasa baru, menganalisasi pesaing untuk mengantisipasi kebutuhan pasar.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 7
Fungsi Manajemen

Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions) sampai saat ini, masih belum ada
consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi
fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat
mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat
beberapa penulis sebagai berikut:
Louis A. Allen: Leading, Planning, Organizing, Controlling.
Prajudi Atmosudirdjo: Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and
Controlling.
John Robert B., Ph.D: Planning, Organizing, Commanding, and Controlling.
Henry Fayol: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Luther Gullich: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,
Repor-ting, Budgeting.
Koontz dan ODonnel: Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
William H. Newman: Planning, Organizing, Assem-bling, Resources,
Directing, Controlling.
Dr. S.P. Siagian., M.P.A: Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel: Planning, organizing, Controlling
Lyndak F. Urwick: Forecasting, Planning Orga-nizing,
Commanding, Coordina-ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E: Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading,
Co-mmunication,Controlling
The Liang Gie: Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-
ling, Improving.
James A.F.Stoner: Planning, Organizing, Leading, and Controlling.
George R. Terry: Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 8

Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi
manajemen adalahsebagai berikut:
Planning, planning(perencanaan) adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti
dengan membuat berbagai rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan
perlu dipertanyakan tentang hal-hal diantaranya: 1)Tindakan apa yang harus dikerjakan?, 2)
Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?, 3) Di manakah tindakan itu
harus dikerjakan?, 4) kapankah tindakan itu harus dikerjakan?, 5) Siapakah yang
akan mengerjakan tindakan itu?, 6) Bagaimanakah caranya melaksanakan
tindakan itu? Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan
yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
Organizing (Pengorganisasian) adalah keseluruhan proses memilih orang-orang serta
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam
organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
Pengorganisasian menurut Gibson, (1982) meliputi semua kegiatan manajerial yang
dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi suatu struktur tugas,
wewenang, dan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai
tugas yang diinginkan organisasi. Dalam pengorganisasian bukan hanya mengidentifikasikan
jabatan dan menentukan hubungan, melainkan yang paling penting adalah memper-
timbangkan orang-orangnya dengan memperhatikan kebutuhannya agar berfungsi dengan
baik. Koontz, (1986) mengemukakan pengorganisasian adalah penetapan struktur peranan
internal dalam suatu lembaga yang terorganisasi secara formal. Pengorganisasian yang efektif
dapat membagi habis (merata) dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub komponen
organisasi. Menurut Sergiovanni (1987:315): For kompeting requirements for organizing
that should be considerd are legitimacy, efficiency, effectiveness, and exelence. Pendapat ini
menggambarkan bahwa ada empat syarat yang harus dipertimbangkan dalam
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 9
pengorganisasian yaitu legitimasi (legitimacy), efesiensi (efficiency), keefektifan
(effectiveness), dan keunggulan (exelence).
Leading, pekerjaan leading (memimpin) meliputi lima kegiatan yaitu: 1) mengambil
keputusan, 2) mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan
bawahan, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Directing/Commanding, directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi
kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telahditetapkan semula.
Actuating, Menggerakan (actuating) menurut Terry (1977) dalam Sagala (2009:60)
berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan
kemauan yang besar. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu
kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakan
personal sekolah melaksanakan program kerjanya. Menggerakan adalah tugas pemimpin,
menurut Keith Davis (1972) dalam Sagala (2009:60) actuating ialah kemampuan membujuk
orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
Menggerakan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah
lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai
tujuan dengan penuh semangat.
Motivating, motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar
bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating, Coordinating atau pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar
tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja,
tetapi menurut aturan sehingga menyumbang pencapaian tujuan. Pada pokoknya
pengkoordinasiaan menurut The Liang Gie (1983:216) merupakan rangkaian aktivitas
menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya
sehingga sumuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju ke arah tercapainya
tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kelemahan kerja atau kekosongan kerja.
Sedangkan Sutisna (1983:199) merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan-
sumbangan dari orang-orang, bahan dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya madsud
yang telah ditetapkan.
Controlling, Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud
sesuai dengan tujuan yang telah digariskan semula.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 10
Reporting, adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Namun secara umum fungsi-fungsi yang dijalankan manajemen adalah perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing dan staffing), pengarahan dan pengimplementasian
(directing/leading) dan pengawasan atau pengendalian (controlling).
Perencanaan (planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di
masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
Menetapkan tujuan dan target bisnis
Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 11
Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan
Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target
yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
Gambar Kegiatan dalam fungsi fungsi manajemen


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 12
Gambaran sumber daya organisasi, tujuan, dan fungsi-fungsi manajemen seperti
dibawah ini:


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 13
1.2 ORGANISASI

Pengertian Organisasi (organization)

Di bawah ini disampaikan beberapa pengertian organisasi menurut para ahli, yaitu:
Menurut Stoner adalah: suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Menurut James D. Mooney adalah: bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama
Menurut Chester I. Bernard adalah: suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih
Dari penjelasan di atas maka organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki
satu tujuan yang sama, saling menggerakkan dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan
tersebut dengan adanya suatu koordinasi. Atau dapat diartikan organisasi adalah adanya
orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling
berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran,
wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Pengorganisasian (organizing = pembagian kerja) adalah suatu proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk
mencapai tujuan menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, alat-alat yang
diperlukan menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktivitas tersebut. (Malayu).

Definisi Organisasi Perusahaan (Kast & Rosenzweig) :
Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas.
Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan.
Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan,
teknik, peralatan & fasilitas.
Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam
berbagai kegiatan yang terpadu.
Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan
sosial.
Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua
usaha.
Organisasi Perusahaan adalah: Adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan
tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung bekerja
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 14
bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang serta memiliki tujuan tertentu yang
hendak dicapai.
Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
goals oriented (berorientasi tujuan)
psychososial system (sistem hubungan sosial)
structured activities (struktur kegiatan)
technological system.(sistem teknologi)

Jenis-jenis Organisasi

Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan:
Bentuk Tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua
kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang.
Bentuk Komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari
beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggungjawab dipikul oleh dewan
sebagai suatu kesatuan.
2. Berdasarkan Sifat Hubungan Personal
Organisasi Formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti:
organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum.
Organisasi Informal, dalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat
pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.
3. Berdasarkan Tujuan, organisasi ini dapat dibedakan menjadi:
Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented
Organisasi sosial atau non profit oriented
4. Berdasarkan Bentuk Organisasi, organisasi ini dapat dibedakan menjadi:
Organisasi Garis atau Lini (Line Organization)
Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh
Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi masih kecil,
jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum
tinggi, hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui
garis wewenang terpendek, dan pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 15
Kelebihannya:
Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan.
Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan
langsung dengan bawahan.
Proses pengambilan keputusan cepat.
Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
Rasa solidaritas tinggi.
Kelemahannya;
Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi terancam kehancuran.
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi lini:

Manajer Kantor
Arsip / Ekspedisi Tik. Penggandaan RT / Inventaris
Arsip Ekspedisi Tik
Penggandaan
RT Inventaris


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 16
Pimpinan
Direktur
Kepala Accounting
Staff Accounting
Manajer Personalia Manager Produksi
Pemasaran Produksi HRD

Contoh gambar bentuk organisasi lini

Organisasi Garis dan Staf
Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas
yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang
yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam
bidang kepada pejabat pemimpin didalam organisasi.

Kelebihannya :
Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil serta apapun
tujuan perusahaan.
Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adanya staf ahli.
Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan
menjadi suatu spesialisasi.
Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula.
Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan.
Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahannya :
Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 17
Perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf
dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangan nya
berbeda.
Kesatuan komando berkurang.
Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi lini dan staf:
Manajer Kantor
Persuratan Humas/Protokol Penerbitan
Arsip Humas
Dokumen Perencanaan
Distribusi
Staf


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 18
Orang tua
Siwa
Kepala Sekolah
Wakil Kepala
Instansi Pemerintah/
Swasta, Organisasi
Profesi (ABKIN, PGRI),
Para ahli (seperti Dokter
dan Psikologi)
Koordinator BK / Guru
Pembimbing (Konselor)
Tata Usaha
Guru Mata Pelajaran Wali Kelas
S I S W A



KEPALA KANTOR
SUB- BAGIAN
UMUM
SEKSI
PENAGIHAN
SEKSI
PEMERIKSAAN
SEKSI PENGAWASAN
DAN KONSULTASI
SEKSI
PELAYANAN
SEKSI PENGOLAHAN
DATA DAN INFORMASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Contoh gambar bentuk organisasi lini dan staf

Organisasi Fungsional
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 19
Organisasi yang disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini
dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas.
Kelebihannya :
Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
Spesialisasi karyawan lebih efektif dijalankan dan dikembangkan.
Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Kelemahannya :
Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 20
Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi fungsional:





Contoh gambar bentuk organisasi fungsional


= Line
Authority
(Garis
Perintah)
------ = Fungtional
Authority
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 21
Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai
maka selesailah organisasi tersebut.
Kelebihannya :
Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang
menghambat pelaksanaan tugas.
Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kolektivitas lebih dipentingkan.

5. Berdasarkan Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-
spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
Strategi organisasi pencapaian tujuan.
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan
membedakan bentuk struktur organisasi.
Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga
lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur
perusahaan.
Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
Spesialisasi kegiatan
Koordinasi kegiatan
Standarisasi kegiatan
Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
Ukuran satuan kerja
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 22
Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu :
Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana,
jelas, dan mudah dimengerti. Dibawah ini ditunjukan contoh gambar

Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan
kekuasaan.


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 23
Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke
kanan.

Bentuk Melingkar (Lingkaran), menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan lainnya.

Gambar : Struktur Organisasi bentuk melingkar (lingkaran)

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 24
Soekanto (1983) membagi struktur organisasi menjadi lima kelompok yaitu struktur
organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur
organisasi usaha (ventura) dan struktur organisasi tim kerja (task force ).
Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian
Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi
fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya
orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu
seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya
dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga
pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama.
Struktur Organisasi Proyek
Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi fungsional. Pengelola
proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pada proyek
benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Semakin banyak
proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di
mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer
bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan
personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu
diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks.
Struktur Organisasi Matriks
Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional
dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan
proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing-
masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian
berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah
pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks
biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat
menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen
proyek.
Organisasi Usaha
Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul
proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi
fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan
luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara
teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan
pengembangan produk.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 25
Organisasi Tim Kerja
Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang
muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para
anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan
dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih
mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.

6. Berdasarkan Kehidupan dalam Masyarakat, meliputi:
Organisasi Pendidikan.
Organisasi Kesehatan,
Organisasi Pertanian

7. Berdasarkan Fungsi dan tujuan yang dilayani, meliputi:
Organisasi Produksi, misalnya organisasi produk makanan.
Organisasi berorientasi politik, misalnya partai politik.
Organisasi yang bersifat integrative, misalnya serikat buruh.
Organisasi pemeliharaan, misalnya organisasi peduli lingkungan

8. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat, organisasi ini meliputi:
Mutual Benefit Organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama
dinikmati oleh anggotanya, seperti: koperasi.
Service Organization, yaitu organisasi yang kemanfaatnnya dinikmati oleh
pelanggan, misalnya bank.
Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti
perusahaan-perusahaan.
Commonwealth Organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya
terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan
kesehatan, contohnya rumah sakit, puskesmas dll.

Azas atau Prinsip Organisasi

Azas-azas atau prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya
A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip organisasi
adalah:

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 26
1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektifitas jalanya organisasi secara
keseluruhan.
2. Prinsip Skala Hirarki
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang
dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektifitas jalanya organisasi secara
keseluruhan.
3. Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada atasan
saja.
4. Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaanya,
sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi
wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian,
wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,
melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan
lebih dahulu kepada atasanya lagi.
5. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggungjawab sepenuhnya kepada
atasan.
6. Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas pekerjaan
yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasi- an wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalanya organisasi.
7. Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu
dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 27
8. Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggungjawab dari pekerjaanya.
9. Prinsip Pemisahan
Bahwa beban pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya.
10. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan
organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks), contoh koperasi di suatu desa
terpencil, struktur organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan
Surabaya.

11. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
dinamika organisasi sendiri (internal faktor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external faktor) sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
12. Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain
organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang
digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Ciri-Ciri Organisasi Yang Baik

Untuk mengetahui apakah sebuah organisasi dikatakan baik atau tidak maka dapat
dilihat dari ciri-ciri organisasi tersebut, adapun ciri-ciri organisasi yang baik adalah sebagai
berikut:
Tujuan organisasi jelas dan realistis
Pembagian kerja dan hubungaan kerja/pekerjaan antara unit-unit, sub sistem atau
bagian-bagian harus baik dan jelas.
Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan.
Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Unit-unit kerja (departemen/bagian)-nya ditetapakan berdasarkan volume pekerjaan
dan tidak boleh terlalu banyak.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 28
Sumber perintah dan tanggungjawab harus jelas, melalui jarak terpendek.
Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan.
Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh
terlalu banyak.
Jenis wewenang (Authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.
Miss manajemen penempatan karyawan tidak ada.
Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya harus jelas dan serasi.
Pendelegasian wewenang harus berdasarkan job description karyawan.
Deferensiasi, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi harus baik.
Organisasi harus luwes dan fleksibel.
Organisasi harus mempunyai AD/ART

Reorganisasi dan Restrukturisasi Organisasi

1. Reorganisasi adalah penyusunan kembali suatu organisasi baik AD/ART-nya maupun
srukturnya supaya organisasi ini lebih efektif dalam mencapai tujuan.
Reorganisasi dilakukan karena tuntutan internal dan eksternal.
Tututan Internal, yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena semakin maju atau mundur, jadi
diperlukan reorganisasi supaya sesuai kembali dengan kebutuhan yang diperlukan
reorganisasi.
Tuntutan eksternal, yaitu tuntutan dan dorongan dari luar organisasi, misalnya karena
peraturan-peratuan pemerintah, merger dan lain sebagainya sehingga perlu dilakukan
reorganisasi.

2. Restrukturisasi adalah perubahan struktur sautu oganisasi baik secara vertikal maupun
horisontal agar lebih efektif membantu tercapainya tujuan. Restrukturisasi ini dilakukan
karena struktur organisasi (chart organization) tidak efektif lagi, akibat adanya kemajuan
atau kemunduran peusahaan.
Restrukturisasi Vertikal, diartikan dengan memperpanjang tingkata-tingkatan suatu
organisasi, misalnya direksi, kepala bagian dan karyawan operator diubah menjadi direksi,
kepala bagian, kepala seksi, dan pekerja atau sebaliknya.
Restrukturisasi Horisontal, diartikan perubahan struktur suatu organisasi dengan cara
menambah jumlah bagian/departemennya. Dengan cara ini maka rentang kendali semakin
banyak dan struktur organisasi semakin lebar.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 29
3. Likuidasi adalah perubahan suatu perusahaan karena jatuh pailit, artinya perusahaan itu
jika diteruskan tidak akan menguntungkan lagi. Likuidasi ini disebabkan oleh faktor internal
ataupun faktor eksternal. Internal karena mangalami kerugian, faktor eksternal karena dicabut
oleh pemerintah.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 30
1.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah
baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia
itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber daya adalah segala sesuatu yang
merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik,
Manuisa dan Kemampuan Teknologi. Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias
membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya
manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian. Berikut ini
adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

Menurut Melayu SP. Hasibuan
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa
dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga
menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia,
pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan
hubungan perburuhan yang mulus.

Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 31
pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean
bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi
pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja,
penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan
hubungan kerja. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut
menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan
sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model
yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan
oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini
berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya. Untuk menyusun berbagai
aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya
manusia yaitu:

1. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh
dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi
departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi
berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.

2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di
bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan
perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok
disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.

3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang
karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini
meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi
jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 32
semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya
manusia semakin meningkat.

4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia
memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi
kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber
daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi-
fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan
pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer
mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya
manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.

5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk
mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di
dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan
membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini
menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan
karyawan mereka.

6. Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan
sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber
daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam
manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of
Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling (POAC). Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen
meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC).
Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB). Dalam manajemen sumber
daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 33
Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya
manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
2. Rekrutmen
3. Seleksi
4. Dekrutmen
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
6. Evaluasi Kinerja
7. Komensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Pemberhentian.

Pengertian Pemberhentian
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan
menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas
seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

Alasan Pemberhentian
Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya
dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga
karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha,
maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan
pemberhentian karyawan.
Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan
karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau
bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan
terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan,
tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-
alasannya kepada karyawan. Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari
tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 34
dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan
hubungan kerja dengan alasan:
1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.
4. Pekerja menikah
5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya
dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
atau perjanjian kerja bersama.
6. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja
melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas
kesepakatan pengusaha, atau berdsarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja
bersama.
7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan
pengusaha yang melakuakan tindakan pidana kejahatan.
8. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis
kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.
9. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena
hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya
belum dapat dipastikan.

Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan
kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan
pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat
sebagai berikut :
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
c. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.
d. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.
e. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha
di lingkungan kerja.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 35
f. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
g. Dengan ceroboh astau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barng
milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.
h. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya
di tempat kerja.
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan Negara.
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tashun
atau lebih.

Semua kegiatan seperti di atas,baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan
hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung
oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan. Melayu SP
Hasibuan menyebutkan beberapa alasan karyawan diberhentikan dari perusahaan :
Undang-udang
Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu
perusahaan, antara lain anak-anak karyawan WNA, karyawan yang terlibat organisasi
terlarang.

Keinginan perusahaan
Keinginan perusahaan memberihentikan karyawan ini disebabkan.
a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya.
b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik.
c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan.
d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lainnya.
e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.

Keinginan Karyawan
a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua
b. Kesehatan yang kurang baik
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 36
c. Untuk melanjutkan pendidikan
d. Untuk bewirausaha
e. Bebas jasa terlalu rendah
f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik
g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius
h. Kesempatan promosi yang tidak ada
i. Perlakukan yang kurang adil

Pensiun Undang-undang
Mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia
kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat
dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak
mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman
kerja minimal 15 tahun.

Kontrak Kerja Berakhir
Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya
di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa
kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak
kerja tersebut di perpanjang.

Meninggal dunia
Karena karyawan tersebut meninggal dunia.

Perusahaan dilikudasi
Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan
perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk
menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus
didasarkan kepada peraturan perundang-undangan.


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 37
Proses Pemberhentian

Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak
karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan,
jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau
yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.
Adapun bebera cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan:
1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk memberhentikan dari
pekerjaannya perlu ditempuh terlebih dahulu:
a. Adakan musyawarah antara karyawan dengan perusahaan.
b. Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan
atau instansi yang berwenang memutuskan perkara.

2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung diserahkan kepada
pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa meminta ijin legih dahulu kepada Dinas
terkait atau berwenang.

3. bagi karyawan yang akan pensiun, dapat diajukan sesuai dengan peraturan. Demikian pula
terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas
sesui dengan paraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.

Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan
terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar
diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar
tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan
pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan
karyawan. Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali
terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti
karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan
ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah
dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang
behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat
dianggap cukup.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 38
BAB 2

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN INDUSTRI

Pengertian Manajemen
Manajemen industri, atau kadang sering disebut manajemen perusahaan industri dapat
diartikan sebagai teknik mengelola jalannya suatu perusahaan industri. Oleh karena itu, hal
tersebut dapat dijelaskan melalui penjabaran dua pengertian dasar, yakni : pengertian
perusahaan industri dan pengertian manajemen.
Organisasi dan industri
Perusahaan industri dapat dijelaskan melalui penjabaran proses kegiatan ekonomi
dasar yang meliputi :
industri primer
proses manufaktur / pengolahan
proses distribusi, baik dari produsen ke produsen, atau dari produsen ke konsumen
industri jasa
Perusahaan industri dipimpin oleh manajemen, yang mengkombinasikan input sumber
daya secara proporsional untuk menghasilkan barang / jasa.
Industrial production / Operation adalah transformasi bahan mentah menjadi sesuatu
yang dibutuhkan, producers goods / services industries, consummers goods / services
industries.
Perusahaan industri sebagai suatu organisasi, maka memiliki tiga pilar :
Distinct goals
Deliberate structure
People

Fungsi utama perusahaan industri (Rigs, 1980:33-36) :
pengembangan produk
pembelian (pemesanan, mencari, subkontrak)
hubungan industrial
proses manufaktur, pada umumnya ada 3 aspek :
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 39
teknik industri (perencanaan, standarisasi, metoda)
plant service (penerimaan, shipping, gudang, transportasi internal)
plant engineering (mesin, listrik, peralatan, sumber daya, perawatan)
pemasaran
keuangan internal dan pelayanan administrasi

Ruang lingkup manajemen industri
Beberapa hal penting dalam pembahasan makna manajemen antara lain pengertian
tentang siapa manajer itu, kemudian apa konsep manajemen, dan hal apa saja yang dilakukan
manajemen.
Manajer adalah anggota organisasi yang mengintegrasikan / mengkoordinasikan
aktivitas kerja yang lain. Ada beberapa tingkat manajer, yaitu top, middle dan first line
manajer
Manajemen dapat dijelaskan sebagai sebuah proses koordinasi dan integrasi aktivitas
kerja sehingga bisa mencapai efisiensi dan efektivitas melalui orang lain. Efisiensi adalah
hubungan input dan output serta tujuan agar meminimasi biaya sumber daya, sedangkan
efektivitas bermakna pencapaian tujuan.
Aktivitas manajer adalah melakukan fungsi-fungsi manajemen, yakni planning,
organizing, leading, controlling.
Planning, meliputi aktivitas mendefinisikan tujuan / sasaran, membangun strategi
mengembangkan rencana untuk koordinasi aktivitas. Sedangkan organizing itu menentukan
apa yang perlu dilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana melakukannya, serta siapa
dan kepada siapa melaporkan. Fungsi Leading meliputi proses mengarahkan dan
memotivasi, memilih komunikasi yang paling efektif, dan menyelesaikan konflik. Fungsi
terakhir adalah controlling, yakni memonitor aktivitas apakah sesuai dengan rencana, dan
memperbaiki penyimpangan.
Sedangkan menurut Robbins (1999:13), ada beberapa peran penting dari manajer,
yaitu:
a. interpersonal roles, sebagai figur kepala, peran sebagai pemimpin, berkomunikasi untuk
membangun dan mempertahankan saling pengertian dan kerja sama
b. informational roles, yakni memonitor, diseminator, jurubicara aktivitas
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 40
c. decisional roles, yang meliputi aspek kewirausahaan, penanganan gangguan dan alokasi
sumber daya.
d. negosiator

Lebih lanjut, Rigs (1980:58-61) mengemukakan bahwa peran manajemen adalah:
a. koordinasi, agar aktivitas efektif, dengan tahapan : komunikasi, pengertian, hubungan
sesama manusia, kerjasama dan koordinasi.
b. pengendalian, melalui : kebijakan yang ada, standar operasi, prinsip perkecualian,
personalia yang bertanggung jawab
c. Management skills, terdiri dari:
i. technical skills, yakni pengetahuan dan kemampuan bidang yang spesifik
ii. human skills, adalah kemampuan bekerja bersama orang lain, baik individu maupun
kelompok
iii. conceptual skills, yaitu kemampuan untuk berfikir dan mengkonsep suatu situasi
yang abstrak.

Hal yang penting dalam memahami perusahaan sebagai suatu organisasi adalah
mampu melihat suatu organisasi secara keseluruhan, dan mampu memvisualisasi bagaimana
menyesuaikan organisasi dengan lingkungan.
Manajemen perusahaan / industri dapat dipandang terdiri dari 5 hal :
a. Manajemen Operasi
i. struktur manajemen
ii. analisa operasi
iii. resiko dan peramalan
iv. keuangan dan modal
b. Perencanaan sumber daya
i. riset dan pengembangan
ii. fasilitas fisik
iii. perencanaan produksi
iv. produktivitas
c. Pengendalian produksi
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 41
i. aliran produk
ii. aliran bahan
iii. pengendalian kuantitas
iv. pengendalian kualitas
d. Manajemen personalia
i. penarikan dan pelatihan
ii. hubungan industrial
iii. job dan penggajian
iv. motivasi
e. Koordinasi organisasi
i.pemasaran
ii.pengendalian internal

Kelima hal tersebut membentuk lima rantai saling berhubungan, yakni secara berurutan :
a. manajemen
b. sumber daya
c. produksi
d. personalia
e. organisasi

Implementasi manajemen dalam industri. Kemampuan manajemen dalam pengembanga
industri atas berbagai pengertiannya dengan prinsip perencanaan hingga kontrol (Planning,
Organizing, Actuatingdan Controlling atau POAC), pemenuhan fungsi-fungsi manajerial
untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen dengan dukungan keterampilan yang
diperlukan menurut sarana penggerak usaha seperti sumber daya manusia (SDM) hingga
pasar (6 M : Men, Materials, Methods, Machines, Money dan Markets). Hal tersebut sesuai
dengan ruang lingkup dan pendefinisian manajemen sebagai fungsi determinan terhadap
keberhasilan operasional dari industri yang dijalankan. Secara konkrit dapat diterjemahkan
atas pemahaman golongan manajemen (tingkat pertama hingga puncak), karakter
manajer (inovator hingga analytical), rentang manajemen dan bidang atau fungsinya
(pemasaran hingga penelitian dan pengembangan atau litbang) yang secara manajerial
dinyatakan sebagai keterampilan konsepsional dan kegiatan beserta bentuk pengorganisasian,
termasuk rencana strategik (renstra) dan rencana operasional (renop) yang dimulai dari
pengembangan master plan hingga program pengelolaan lingkungan industri.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 42
2.2 VARIASI METODE DAN ELEMEN MANAJEMEN
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat
dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat
meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang
masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan
kegiatan pemasaran. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan
computer sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih
kedalam bisnisnya. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah,
hubungan antar manusia, dan model keputusan.

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan
dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode
kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan
penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar organisasi
dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi. Setelah itu,
organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk membangun
keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat.

Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama yaitu melakukan analisis
situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan
mikro maupun makro.
Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel
dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di
dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik),
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 43
tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis
(baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.

Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja)
Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja) merupakan suatu istilah umum yang
digunakan untuk semua aspek jaringan kerja. AJK merupakan suatu sistem kontrol proyek
dengan cara menguraikan pekerjaan menjadi komponen yang disebut dengan activity
(kegiatan) ; dimana selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan dalam waktu yang singkat
dengan biaya yang minimum.

Perencanaan jaringan kerja (network planning) merupakan sebuah alat manajemen
yang menungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya suatu perencanaan dan pengawasan
proyek. Sebuah proyek didefenisikan sebagai suatau rangkaian kegiatan yang mempunyai
saat permulaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan untuk mendapatkan suatu tujuan
tertentu. Tujuan tertentu di sini adalah sebuah ujung akhir baik dipandang dari sudut logika
maupun dari segi waktu.

Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja

Teknik Analisis Jaringan Kerja dalam manajemen industri memiliki 2 tujuan utama yaitu :

1. Untuk mengkoordinir semua unsur proyek ke dalam suatau rencana utama dengan
menciptakan suatu model kerja untuk melengkapi :
Least time : waktu terbaik yang digunakan untuk pelaksanaan kerja Least cost : pengurangan
biaya / penekana ongkos
- Least risk : pengurangan resiko

2. Untuk mempelajari alternatif yang ada di dalam dan di luar proyek, penggunaan sumber-
sumber dan memudahkan revisi atau perbaikan jika penyimpangan terjadi.

Variasi Metode Analisis Jaringan Kerja

Ada dua jenis variasi metode Analisis Jaringan Kerja, di antaranya teknik menilai dan
mempertahankan program serta metode lintasan kritis. Pada dasarnya kedua metode ini sama,
yaitu berhubungan dengan masalah rangkaian kegiatan yang membpunyai hubungan erat satu
sama lain (intent related), berurutan (squential), dan adanya iktan waktu (time dependent).
Kedua teknik ini umumnya bertujuan untuk menguraikan dan menentukan hubungan antara
berbagai penafsiran waktu yang ditujukan untuk setiap kegiatan dalam rencana proyek secara
keseluruhan.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 44
2.3 SIMBOL MANAJEMEN INDUSTRI

Jumlah simbol yang digunakan dalam sebuah diagram, minimum dua macam dan
maksimum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah anak panah yang
melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah terputus-putus
melambangkan hubungan antar peristiwa.
Anak Panah
Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan
sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan oleh sebuah anak panah.
Pada umumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak panah dan lama kegiatan ditulis di
bawah anak panah.
Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah di sebelah kiri dan kepala
anak panah di sebelah kanan. Ekor anak panah didefinisikan sebagai kegiatan permulaan dan
kepala anak panah sebagai kegiatan akhir. Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara kegiatan awal dengan
kegiatan akhir.
Panjang anak panah tidak berarti lamanya kegiatan yang bersangkutan. Jadi mungkin
saja sebuah anak panah dengan kegiatan lima belas hari lebih panjang garisnya dari pada
kegiatan yang berpuluhan hari.

Lingkaran
Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambarakan berupa lingkran yang
terbagi atas tiga ruangan yaitu: ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, ruangan
sebelah kanan bawah.
Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan atau huruf yang menyatakan nomor
peristiwa. Nomor peristiwa bisa saja dilambangkan dengan angka atau variabel. Ruangan
sebelah kanan atas merupakan tempat yang menyatakan saat pertama dimulainya kegiatan.
Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat yang menyatakan hari saat terakhir
berakhirnya kegiatan.







Keterangan: n = Nomor peristiwa
SPAn = Saat paling awal peristiwa terjadi
SPLn = Saat paling lambat peristiwa terjadi



SPAn
n
SPLn
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 45
Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga nol atau negatif. Jika tenggang
waktu berharga nol, maka peristiwa bersangkutan adalah peristiwa kritis. Jika berharga
negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwa super kritis dan ini pertanda bahwa proyek ini
tidak akan selesai pada waktu yang telah diselesaikan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan
lingkaran yang mempunyai dua garis lingkaran.







Anak Panah Terputus-putus
Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Sama halnya
dengan anak panah yang melambangkan kegiatan, anaka panah terputus-putus digambarkan
selalu dengan ekor di sebelah kiri dan kepal di sebalh kanan.
Kegiatan dummy tidak membutuhkan waktu, sumber daya, dan ruang. Oleh karena itu
hubungan ini tidak terlalu diperhitungkan. Meskipun tidak terlalu diperhitungkan, hubungan
ini harus ada untuk menyatakan kegiatan logika ketergantungan.


10
40
40
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 46
BAB 3

3.1 ANALISA NETWORK PLANNING DALAM DIAGRAM

Network Planning atau yang lebih dikenal dengan Network Analysis merupakan
perencanaan (planning) dan pengawasan (control) suatu proyek.
Cara ini penting sekali untuk digunakan oleh mereka yang bertanggung jawab atas bidang-
bidang Engineering, Production, Marketing, Administration, Research, Educational Planning,
dan sebagainya, dimana terutama yang tidak merupakan suatu rangkaian kegiatan yang rutin
(non-routine sequence of activities).
Pada prinsipnya, suatu proyek dapat merupakan salah satu atau kumpulan dari proyek-proyek
yang dikategorikan di bawah ini:
1. Proyek-proyek yang kompleks dengan banyak aktivitas yang saling bergantungan
(interdependent).
2. Proyek-proyek besar yang menggunakan banyak sekali personalia, tenaga kerja, dan
juga yang memerlukan material, equipment, waktu, dan uang dalam jumlah yang
besar.
3. Proyek-proyek yang memerlukan koordinasi antara beberapa pejabat dan
departemen-departemen.
4. Proyek-proyek yang memerlukan informasi yang padat dan kontinyu.
5. Proyek-proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang tepat dan dengan biaya
yang terbatas.

Dalam penyusunan network planning suatu proyek, pertama-tama kita inventarisasi
kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam proyek tersebut serta logika ketergantungannya satu
sama lain.dengan mengetahui dua hal tersebut dan dengan menggunakan simbol-simbol,
simbol dari kegiatan, simbol dari kejadian atau peristiwa, maka rencana mendetail yang
merupakan sebuah network (jaringan dari kegiatan dan kejadian) sudah dapat digambarkan.
Dalam taraf ini, maka faktor waktu dan resources (sumber daya) belum dipertimbangkan;
yang ditinjau barukegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, dan hubungannya satu sama lain
(inter-relationships).
Bentuk logika ketergantungan, dalam jaringan tadi merupakan dasar penyusunan
Network Planning selanjutnya. Sesudah itu semua, maka taraf kedua adalah peninjauan
unsur waktu: dibuat perkiraan berdasarkan pengalaman, theori, dan perhitungan mengenai
jangka waktu penyelesaian tiap-tiap kegiatan kemudian dihitung kapan waktu terjadinya tiap-
tiap kejadian dari permulaan samapi berakhirnya proyek tersebut, sesuai dengan Network
yang telah digambarkan di muka.


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 47
Keuntungan menggunakan Network Planning dalam pelaksanaan proyek:
1. Merencanakan, scheduling, dan mengawasi proyek secara logis.
2. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetail dari proyek.
3. Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling (waktu), dan alternatif-
alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
4. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (Critical Path)
yang perlu konsentrasi pengawasan ketat.

Analisa-analisa Network akan membantu:
1. Time scheduling urutan pekerjaan yang efisien.
2. Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya.
3. Resecheduling bila ada kelambatan-kelambatan penyelesaian.
4. Menentukan trade-off (pertukaran waktu dengan biaya yang efisien)
5. Membuka probabilities / kemungkinan-kemungkinan yang lain menyelesaikan
proyek.
6. Merenacnakan proyek yang komplek

Data yang diperlukan untuk menyusun network diagram:
Urutan pekerjaan yang logis:
Harus disusun: pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan
lain dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian mengikutinya.
Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan:
Biasanya memakai waktu rata-rata berdasar pengalaman. Kalau proyek itu baru sama
sekali biasanya diberi slack/kelonggaran waktu.
Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan:
Ini berguna bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di jalur kritis ingin dipercepat agar
seluruh proyek lekas selesai. Misalnya: baiya-biaya lembur, biaya meanmbah tenaga
dan sebagainya.
Sumber-sumber:
Tenaga, equipment, dan material yang diperlukan.
Sebelum menggambarkan diagram network perlu diingat:
1. Panjang, pendek maupun kemiringan anak panah sama sekali tidak mempunyai arti,
dalam pengertian letak pekerjaan, banyaknya durasi, maupun resources yang
dibutuhkan.
2. Aktivitas-aktivitas apa yang mendahului dan aktivitas-aktivitas apa yang mengikuti.
3. Aktivitas-aktivitas apa yang dapat dilakukan bersama.
4. Aktivitas-aktivitas itu dibatasi saat mulai dan saat selesai.
5. Waktu, biaya dan resources yang dibutuhkan dari aktivitas-aktivitas itu.
6. Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan.
7. Besar kecilnya lingkaran juga tidak mempunyai arti, dalam pengertian penting
tidaknya suatu peristiwa.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 48
Anak panah selalu menghubungkan dua buah nodes, arah dari anak panah menunjukkan
uruttan-urutan waktu.


Contoh: Saat i harus sudah terjadi
sebelum aktivitas A dapat dimulai.
Demikian pula saat j belum dapat
terjadi sebelum aktivitas A selesai
dikerjakan.
Disamping notasi-notasi diatas, dalam penyusunan Network diperlukan dua perjanjian, untuk
memudahkan penggambarannya, yaitu :

Perjanjian I : diantara dua saat (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas (panah) yang
menghubungkannya. Sebagai akibat dari Perajnjian I ini, akan timbul kesulitan dalam
penggambaran network. Untuk itu perlu dibuat satu notasi lagi, yaitu:

Panah terputus-putus (aktivitas semu), dummy. Yang dimaksudkan dengan aktivitas semu
adalah aktivitas yang tidak memakan waktu.

Untuk menjamin kesederhanaan penyusuann network, perlu pula dibuat perjanjian:
Perjanjian I I : aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk
menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu network.

Contoh-contoh Diagram Network



1 2
A
3 4
B
C


i j
A
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 49
1
2
A
3
4
B
C
5
D
Aktivitas C baru dapat dimulai sesudah aktivitas B selesai dikerjakan dan aktivitas B baru
dapat dimulai sesudah aktivitas A selesai dikerjakan (hubungan seri) lihat gambar diatas.
Tentunya hubungan yang berulang kembali
(circularity) seperti terlihat pada gambar
dibawah ini tidak diperkenankan dalam
diagram network.





Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:
Saat 2 baru terjadi bila aktivitas A sudah selesai, sedang B baru dapat dimulai bila
saat 2 sudah terjadi.
Aktivitas B baru dapat dimulai sesudah aktivitas A
selesai. Demikian pula aktivitas C, baru dapat
dimulai bila A sudah selesai.
Dari gambar tersebut tidak berarti kegiatan B dan C harus dimulai bersama-sama.


Aktivitas C baru dapat dimulai bila
aktivitas-aktivitas A dan B (kedua-
duanya) sudah selesai. Demikian pula
aktivitas D, baru dapat selesai bila A
dan B sudah selesai pula.
Seperti halnya C dan D tidak harus
dimulai bersama-sama, aktivitas-
aktivitas A dan B tidak harus selesai
pada saat yang bersamaan. Yang
penting adalah bahwa saat 3 baru dapat
terjadi bila aktivitas A sudah selesai
dan aktivitas B sudah selesai pula.

1 2
A
3
B
C
1 2
A
3
4
B
C
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 50
Bila hendak digambarkan suatu rangkaian A, B, C, dan D, sedemikian rupa, sehingga dapat
menunujkkan bahwa aktivitas-aktivitas C baru dapat dimulai bila A dan B sudah selesai,
sedang aktivitas D baru dapat dimulai bila B (saja) sudah selesai (jadi, D tidak tergantung
dari A) maka penggambarannya:
1
2
3
4
5

akan memberikan pengertian yang salah, oleh karena gambar ini menunjukkan bahwa D juga
tergantung dari A (disamping B), seperti contoh sebelumnya. Untuk menggambarkan hal
semacam itu dapat digunakan aktivitas semu sebagai berikut:
1 4 5
6 3 2
A
B
C
D
X


Gambar ini dapat diartikan sbagai berikut: Aktivitas C bergantung dari (harus didahului oleh)
aktivitas A dan X. (X = aktivitas semu). Oleh karena aktivitas X tergantung dari aktivitas B,
maka dapat dikatakan bahwa aktivitas C tergantung dari akativitas A dan B. Disini aktivitas
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 51
D hanya tergantung daria aktivitas B saja. (Hubungan paralel). Contoh lain yang dapat
menunmukkan manfaat dari adanya notasi aktivitas semu adalah sebagai berikut:

Misalnya harus digambarkan bahwa aktivitas D baru dapat dimulai bila aktivitas-aktivitas B
dan C sudah selesai, sedangkan aktivitas-aktivitas B dan C baru dapat dimulai 9tidak perlu
sama-sama) bial aktivitas A selesai. Bila digambarkan:
1 4 3 2
A
B
C
D


Maka hal ini menyalahi perjanjian I, oleh karena dua nodes dihubungkan oleh lebih dari satu
aktivitas. Untuk membetulkan kesalahan tersebut, maka salah satu dari B dan C dapat
dihubungkan dengan D melalui aktivitas semu, mislanya sebagai berikut:
1 4 5
3
2
A
B
C
D
X

atau:
1 4 5
3
2
A
B
C
D
X


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 52
Keterangan:
Maksud dari perjanjian I sebetulnya untuk memungkinkan perhitungan-perhitungan dengan
rumus-rumus yang akan diberikan kemudian. Bila penggambaran network tersebut hanya
dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan-hubungan antara aktivitas-aktivitas, maka
walaupun menyalahi aturan perjanjian, pada prinsipnya gambar di atas dapat dipergunakan
dan tidak menimbulkan salah pengertian.

Perjanjian II dimaksudkan menghindarkan pengguanaan aktivitas semu yang tidak
diperlukan, yang akibatnya akan menambah pekerjaan dalam perhitungan-perhitungan yang
harus dialakukan. Bila tidak dibatasi, aktivitas semu dapat digunakan di mana saja, tetapi
tidak meanmbah jelasnya penggamabaran network.

Dalam contoh-contoh gambar di muka, hanya menunjukkan sebagian diagram dari diagram
keseluruhan. Diagram network secara keseluruhan harus menunjukkan dimuali satu event dan
diakhiri satu event akhir, meskipun di bagian tengah dari diagram keseluruhan terjadi banyak
cabang.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 53
3.2 METODE JALUR KRITIS

Pada metode jaringan kerja dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memilki rangkaian
komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menujukkan kurun waktu
penyelesaian proyek yang tercepat. Makna jalur kritis penting bagi pelaksanan proyek karena pada
jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terambat akan menyebabkan
keterlambatan proyek secara keseluruhan.

TERMINOLOGI DAN PERHITUNGAN
TE = E
Waktu paling awal peristiwa ( node/event ) dapat terjadi (Earliest Time of Occurance )
TL = L
Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Latest Allowable Event/Occurance Time )
ES
Waktu paling awal suatu kegiatan ( Earliest Start Time )
EF
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time )
LS
Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai ( Latest Allowable Start Time )
LF
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai ( Latest Allowable Finish Time )
D
Adalah kurun waktu suatu kegiatan.




Gambar Proyek dengan enam komponen kegiatan

Hitungan maju
Aturan 1 :
kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan sebelumnya
(predecessor) telah selesai
Peristiwa 1 menandai dimulainya proyek. Disini berlaku bahwa waktu paling awal peristiwa
terjadi = 0 atau E (1)=0.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 54
Aturan 2 :
Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah kurun
waktu yang bersangkutan.
EF = ES + D atau EF(i-j)=ES(i-j)+D(i-j)
Jadi untuk kegiatan 1-2 didapat: EF(1-2)=ES(1-2)+D=0+2=2
Aturan 3 :
Bila sutu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka
waktu mulai paling awal kegiatan (ES) adalah waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari
kegiatan terdahulu.
EF = EF terdahulu yang besar + D

Gambar suatu kegiatan dengan dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang tergabung.

Tabel hasil perhitungan maju untuk mendapatkan EF
Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal
I J Nama (D) Mulai (ES) Selesai (EF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 2 2 0 2
2 3 3 2 5
2 4 5 2 7
3 5 4 5 9
4 5 6 7 13
5 6 3 13 16

Hitungan Mundur
Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita masih
dapat memulai dan mengakhiri masing masing kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari perhitungan maju.
Untuk contoh di atas, hasil perhitungan maju diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 16. Agar
tidak menunda penyelesaian proyek maka hari ke 16 harus merupakan hari/waktu paling akhir dari
kegiatan proyek,atau paling akhir peristiwa boleh terjadi, L(6)=EF(5-6)=16. untuk dapat mendapatkan
angka waktu mulai paling akhir kegiatan 5-6, maka dipakai aturan jaringan kerja yang menyatakan
bahwa:
Aturan 4 :
Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling akhir,
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan, atau LS=LF-D
Jadi untuk kegiatan 5-6 dihasilkan
LS(5-6)=LF(5-6)-D=16-3=13
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 55
Aturan 5 :
Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) 2 atau lebih kegiatan-kegiatan berikutnya,
maka waktu selesai paling akhir (LF) tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS)
kegiatan berikutnya yang terkecil.

Bila LS(B)<LS(C)<LS(D) maka LF(A)=LS(B)
Untuk contoh diatas, maka LF(1-2)=LS(2-4)=2

Tabel hasil perhitungan mundur untuk mendapatkan LF
Kegiatan
Kurun
Waktu
Paling Awal
Paling Akhir
I J Nama (D)
Mulai
(ES)
Selesai
(EF)
Mulai
(LS)
Selesai
(LF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 2 0 2 0 2
2 3 3 2 5 6 9
2 4 5 2 7 2 7
3 5 4 5 9 9 13
4 5 6 7 13 7 13
5 6 3 13 16 13 16


JALUR KRITIS DAN FLOAT
Dari perhitungan dan tabulasi pada Tabel 3 terlihat bahwa waktu penyelesaian proyek paling cepat
(EF) adalah 16 hari dan terdiri dari urutan kegiatan yang mengikuti jalur 1-2-4-5-6. Jadi inilah yang
disebut dengan jalur kritis.

Tabel mengidentifikasi float dan jalur kritis.
Kegiatan
Kurun
Waktu
Paling Awal Paling Akhir
Total
Float
I J Nama (D)
Mulai
(ES)
Selesai
(EF)
Mulai
(LS)
Selesai
(LF)
(TF)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 2 0 2 0 2 0
2 3 3 2 5 6 9 4
2 4 5 2 7 2 7 0
3 5 4 5 9 9 13 4
4 5 6 7 13 7 13 0
5 6 3 13 16 13 16 0



MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 56
Sifat atau syarat umum jalur kritis adalah
1. Pada kegiatan pertama : ES=LS=0
2. Pada kegiatan terakhir atau terminal: LF=EF
3. Float total : TF=0

Identifikasi Float Total
Aturan 6 :
Float total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi waktu
selesai paling awal atau waktu mulai paling akhirdikurangi waktu mulai paling awal dari
kegiatan tersebut.
TF = LF EF = LS ES
Aturan 6a :
Float total sama dengan waktu paling akhir terjadinya node berikutnya L(j), dikurangi
waktu paling awal terjadinya node terdahulu E(i),dikurangi kurun waktu kegiatan yang
bersangktan D(i-j).
TF=L(j)-E(i)-D(i-j)


Kolom 9 dari tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan float bagi contoh proyek yang bersangkutan.
Arti dan kegunaan float total akan lebih jelas bila disjikan dengan jaringan kerja berskala waktu
seperti di bawah ini.

a. Tidak berskala waktu





MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 57
b. Berskala waktu (early start)


c. Berskala waktu (late start)


Arti Float Total
Arti penting float total adalah menunjukan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan
boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian secara keseluruhan. Jumlah waktu
tersebut sama dengan waktu yang didapatkan bila semua kegiatan terdahulu dimulai seawal
mungkin. Float total ini dimiliki bersama oleh semua kegiatan yang ada pada jalur yang
bersangkutan.
Hal ini berarti bila salah satu kegiatan telah memakainya, maka float toal yang tersedia untuk
kegiatan kegiatan lain yang berada pada jalur tersebut adalah sama dengan float total semula,
dikurangi bagian yang telh terpakai.


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 58
Posisi Float Total
Boleh dipilih kapan mulai atau selesainya suatu kegiatan, tanpa mempengaruhi selesainya
jadwal proyek secara keseluruhan. Gambar di bawah ini enunjukkan posisi dan hubungan
float total dan parameter-parameter yang lain, juga terlihat bahwa float total dapat berada di
bagian awal mulainya kegiatan (ES) atau diujung waktu penyelesaian paling akhir (LS),
bahkan dapat dipecah-pecah sesuai kebutuhan, asalkan masih di dalam batas L(j) E(i).


Float-float bebas, Interferen, dan Independen
Float Bebas
Aturan 7 :
Adalah sama dengan waktu mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi
waktu selesai paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud.
Jadi bila rangkaian terdiri dari kegiatan-kegiatan A(1-2) dan B(2-3) dengan node 1,2 dan 3
maka kegiatan A mempunyai float bebas sebesar:

FF(1-2)=ES(2-3)-EF(1-2)

Float I nterferen
Definisi float interferen adalah sebagai berikut :
Aturan 8 :
Float interferen samam dengan float total dikurangi float bebas atau IF = FT FF.
Arti dari float interferen adalah bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari IF
sehingga kegiatan non kritis berikutnya pada jalur tersebut perlu dijabarkan lagi (digeser)
meskipun tidak sampai mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan.

Float I ndependen
Float independen memberikan identifikasi suatu kegitan tertentu dalam jaringan kerja yang
meskipun kegiatan tersebut terlambat tidak berpengaruh terhadap float total dari kegitan yang
mendahului ataupun kegitan berikutnya.

MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 59
Aturan 9 :
Float inpenden (Fid) = ES kegitan berikutnya dikurangi LF kegiatn terdahulu dikurangi
kurun waktu kegiatn yang dimaksud.

POSISI DAN HUBUNGAN FLOAT-FLOAT TOTAL, BEBAS, DAN INTERFEREN
Hubungan antara ketiga float tersebut diatas dijelaskna dengan bagan balok seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.

Gambar Menunjukkan posisi dan hubungan float total,float bebas,dan dan float interferen

Terdapat tiga kegiatan yaitu :
a. Kegiatan A dengan waktu paling awal ES (1-2) ;
b. Kegiatan A dengan waktu mulai paling akhir LS (1-2);
c. Kegitan B dengan waktu mulai paling awal ES (2-3).

Tingkat Kritis Suatu Jalur dan Management By Exception
Jalur Kritis
Jalur ini memerlukan perhatian maksimal dari pengelola proyek, terutama pada periode
perencanaan dan implementasi pekerjaan atau kegiatan yang bersangkutan, misalnya diberikan
prioritas utama dalam alokasi sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan atau
penyedia.
Jalur Hampir kritis
Jalur ini merupakan prioritas perhatian dari pengelola yang tidak sebesar pada kegiatan di jalur
kritis. Meskipun demikian bila tidak cukup diperhatikan bisa berubah menjadi kritis karena
memiliki float yang tidak besar.
Jalur Kurang Kritis
Kegiatan-kegiatan pada jalur ini pada umunya dianggap kurang memerlukan perhatian dari
pimpinan proyek terutama dalam aspek jadwal.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 60
Pendekatan dengan cara diatas yang dikenal dengan Management By Exception adalah salah
satu keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode jalur kritis.
Jadwal dengan kalneder
Perhitungan kurun waktu didasarkan atas hari kerja tetapi implementasi pekerjaan menggunakan
kalender, sehingga apa yang perlu dilakukan adalah memndahkan jumlah hari kerja yang
dihasilkan dari perhitungan kedalam kalender dan disebut kalender kerja.

Multi Titik Awal dan Multi Terminal
Contoh soal
Proyek pembangunan kilang minyak mini dengan kegiatan utama ABCDEFGH terdiri dari 80
hari membuat desain engineering dan pembelian (a), 90 hari konstruksi (B), 30 hari uji coba
operasi peralatan termasuk ketel uap (c), 20 hari start-up dan uji coba opersi kilang (d), dan 30
hari mengumpulkan produksi untuk pengapalan perdana (e). dalam pada itu salah satu lingkup
proyek yaitu kegiatan pengadaan ketel uap (F-C-G) terdiri dari 90 hari fabrikasi (F), 30 hari uji
coba operasi (c) dan 20 hari menyusun laporan hasil uji coba opersi ketel uap (G). Evaluasi uji
coba tersebut penting karena bila menujukkan hasil yang memuaskan maka proyek lain akan
segera memesan ketel uap yang sama. Pekerjaan fabrikasi diatas diserahkan kepada maufacturer.
Pekerjaan membuat laporn operasi kilang guna serah terima dan pembayaran proyek (H)
ditargetkan selseai dalam waktu 10 hari dan baru dapat dimulai setelah start up dan uji coba
kilang selesai.

Menentukan jalur kritis
Analisis dengan menggunakan hitungan maju dan hitungan mundur dengan kondisi E(101) =
Tm(101) = 0, E(201) = Tm(201)=70, E(202) = Td(202)=200, E(106) = Td (106)=250,
E(301)=Td (301) = 240 akan menghasilakan flat seperti pada gambar dibawah ini.
101
301
201 202
104 103 106 105 102
A B C D E
F G
H
(80) (90) (30) (20) (30)
(10)
(90) (20)
Tm(201) = 70 Td(202) = 30
Td(106) = 250
Td(301) = 240

Gambar Jaringan kerja AOA dengan multiawal dan muti terminal

Terlihat bahwa beberapa kegiatan mempunyai float negatif, nol, dan positif. Untuk menentukan
jalur kirits digunakan definisi yang berhungan dengan multi titik awal dan multi terminal, yaitu
jalur kritis adalah jalur (path float) terkecil. Berdasarkan batasan diatas maka jalur kritis proyek
ditabel 13-10 terdiri dari kegiatan-kegiatan a->b->c->g dengan float total -20, dan target kurun
waktu Td(202) =200. Karena float adalah negatif makan kurun waktu berdasarkan target kurang
dari yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 61

SOAL LATIHAN

1. Mungkinkah dalam suatu jaringan kerja terdapat lebih dari satu jalur kritis, multi titik awal, dan
multi terminal ? Kapan peristiwa tersebut terjadi ?
Waktu penyelesaian proyek umunya tidak sama dengan total waktu penjumlahan kurun waktu
masing-masing kegiatan yang menjadi unsur proyek, karena adanya kegiatan yang paralel. Bila
jaringan kerja hanya mempunyai multi titik awal (initial node) dan multi titik akhir (terminal
node), maka jalur kritis pun mungkin terjadi lebih dari satu jalur kritis.
2. Kapan terjadi float total, bebas, independen, dan interferen ? Tunjukkan masing-masing
hubungan antara float tersebut bila ada.
Float bebas terjadi bila semua kegiatan pada jalur yang bersangkutan mulai seawal mungkin.
Float interferen bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari float interfrene sehingga
kegiatan nonkritis berikutnya pada jalur tersebut perlu dijadwalkan lagi meskipun tidak sampai
mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Float independen merupakan kegiatan berikutnya dikurangi kegiatan terdahulu dikurangi kurun
waktu kegiatan yang dimaksud.

Gambar Menunjukkan posisi dan hubungan float total,float bebas,dan dan float interferen

3. Bagaimana pengertian management by exception dalam hubungannya dengan identifikasi jalur
kritis.
Jalur ini memerlukan perhatian maksimal dari pengelola proyek, terutama pada periode
perencanaan dan implementasi pekerjaan atau kegiatan yang bersangkutan, misalnya diberikan
prioritas utama dalam alokasi sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan atau
penyedia.
4. Proyek dengan 7 komponen-komponen kegiatan dengan kurun waktu yang bersangkutan terlihat
seperti gambar berikut ini.
MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 62
1
4
3
6 5 2
(3)
(5)
(3)
(2)
(5) (3)

Ditanyakan :
a. Tentukan jalur kritis dan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat.
1 3 6 = 3 + 5 = 8
1 2 5 6 = 5+ 3 + 3 = 11 (jalur kritis)
1 4 5 6 = 4+ 0 + 3 = 7
1 4 6 = 4 + 2 = 6 (waktu tercepat)
b. Kegiatan mana yang mempunyai float total dan float bebas dan berapa besarnya?
Kegiatan
Kurun
Waktu
Paling Awal Paling Akhir Float
I J Nama (D)
Mulai
ES)
Selesai
(EF)
Mulai
(LS)
Selesai
(LF)
Total
(TF)
Bebas
(FF)
1 2 A 5 0 5 0 5 0 0
1 3 B 3 0 3 3 6 3 0
1 4 C 4 0 4 5 9 5 0
2 5 D 3 5 8 5 8 0 0
3 6 E 5 3 8 6 11 3 0
4 6 F 2 4 6 9 11 5 0
5 6 G 3 8 11 8 11 0 0

5. Jaringan kerja yang menggambarkan suatu proyek dengan komponen-komponen dan masing-
masing kurun waktu terlihat seperti gambar berikut ini.
1
3
6 5 4 2
(3)
(2)
(2)
(4)
(1)
(2) (2)


MANAJEMEN INDUSTRI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 63
Ditanyakan :
a. Berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek tercepat?
1 2 3 6 = 3 + 2 + 2 = 7
1 2 3 5 6 = 3 + 2+ 1 + 4 = 11 (waktu tercepat)
1 2 4 5 6 = 3 + 2+ 2 + 4 = 11 (waktu tercepat)
b. Tentukan float total, bebas, dan Interference !
Kegiatan
Kurun
Waktu
Paling Awal Paling Akhir Float
I J Nama (D)
Mulai
ES)
Selesai
(EF)
Mulai
(LS)
Selesai
(LF)
Total
(TF)
Bebas
(FF)
Interference
(IF)
1 2 A 3 0 3 0 3 0 0 0
2 3 B 2 3 5 4 6 1 0 1
2 4 C 2 3 5 3 5 0 0 0
3 5 D 1 5 6 6 7 1 1 0
3 6 E 2 5 7 9 11 4 0 4
4 5 F 2 5 7 5 7 0 0 0
5 6 G 4 7 11 7 11 0 0 0

Anda mungkin juga menyukai