DAFTAR ISI _____________________________________________________________________ 1 BAB 1 __________________________________________________________________________ 2 1.1 DEFENISI DAN TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI ____________________________ 2 Defenisi Manajemen Industri __________________________________________________ 2 Tingkatan Manajemen Beserta Tugasnya _________________________________________ 5 Fungsi Manajemen __________________________________________________________ 7 1.2 ORGANISASI __________________________________________________________ 13 Pengertian Organisasi (organization) ___________________________________________ 13 Jenis-jenis Organisasi _______________________________________________________ 14 Azas atau Prinsip Organisasi __________________________________________________ 25 Ciri-Ciri Organisasi Yang Baik ________________________________________________ 27 Reorganisasi dan Restrukturisasi Organisasi _____________________________________ 28 1.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA _________________________________ 30 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ___________________________________ 30 Model Manajemen Sumber Daya Manusia _______________________________________ 31 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ________________________________ 32 BAB 2 _________________________________________________________________________ 38 2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN INDUSTRI ___________________________________ 38 Pengertian Manajemen ______________________________________________________ 38 Organisasi dan industri ______________________________________________________ 38 Ruang lingkup manajemen industri ____________________________________________ 39 2.2 VARIASI METODE DAN ELEMEN MANAJEMEN ___________________________ 42 Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja)______________________________________ 43 Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja _________________________________________ 43 2.3 SIMBOL MANAJEMEN INDUSTRI ________________________________________ 44 BAB 3 _________________________________________________________________________ 46 3.1 ANALISA NETWORK PLANNING DALAM DIAGRAM _______________________ 46 3.2 METODE JALUR KRITIS _________________________________________________ 53
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2 BAB 1
1.1 DEFENISI DAN TUGAS MANAJEMEN INDUSTRI
Defenisi Manajemen Industri Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukup penting. Bila organisasi akan menjadi besar, baik dalam ukuran, jumlah anggota (pegawai) maupun tingkat kemakmuran atau pendapatan para anggotanya. Oleh karena itu manajemen sangat penting dipahami walaupun dari aspek yang paling sederhana. Kata manajemen di ambil dari kata bahasa Inggris yaitu manage yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Definisi manajemen banyak sekali. Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli: Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Drs. Oey Liang Lee ) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (James A.F. Stoner) Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (R. Terry ) Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain. (Lawrence A. Appley) Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (Horold Koontz dan Cyril Odonnel ) Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi. (Daft, 2003:4) Manajemen sebagai One or more managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources (information materials money and people). Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan, MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 3 pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang). (Plunket dkk, 2005:5) Manajemen sebagai: the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi. (Plunket dkk, 2005:5) Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah: Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/ pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Kemudian terkait dengan mata kuliah manajemen industri, maka kita perlu menjelaskan pengertian industry. Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk industri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja. Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa,bahan baku industri margarine. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian- bagiannya. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya. Industrialisasi adalah upaya sistemik menggerakan pembangunan ekonomi negara dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor- faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 4 sosial. Dalam realitanya, industrialisasi diwujud- kan dalam pengertian seperti skala (kecil- besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yang mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnya. Implementasi manajemen dalam industri. Kemampuan manajemen dalam pengembangan industri atas berbagai pengertiannya dengan prinsip perencanaan hingga kontrol (Planning, Organizing, Actuatingdan Controlling atau POAC), pemenuhan fungsi- fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen dengan dukungan keterampilan yang diperlukan menurut sarana penggerak usaha seperti sumber daya manusia (SDM) hingga pasar (6 M : Man, Materials, Methods, Machines, Money dan Markets). Hal tersebut sesuai dengan ruang lingkup dan pendefinisian manajemen sebagai fungsi determinan terhadap keberhasilan operasional dari industri yang dijalankan. Secara konkrit dapat diterjemahkan atas pemahaman golongan manajemen (tingkat pertama hingga puncak), karakter manajer (inovator hingga analytical), rentang manajemen dan bidang atau fungsinya (pemasaran hingga penelitian dan pengembangan atau litbang) yang secara manajerial dinyatakan sebagai keterampilan konsepsional dan kegiatan beserta bentuk pengorganisasian, termasuk rencana strategik (renstra) dan rencana operasional (renop) yang dimulai dari pengembangan master plan hingga program pengelolaan lingkungan industri.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 5 Tingkatan Manajemen Beserta Tugasnya
Pada sebuah organisasi atau perusahaan yang bergerak pada multi usaha, maka tingkatan manajemen dapat dibedakan secara vertikal dan secara horizontal. Tingkatan manajemen secara vertikal dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu manajemen tingkat tinggi (high level) atau manajemen puncak (corporate/top management); manajemen tingkat menengah (busnisess/middle management); manajemen tingkat bawah (law level atau fungsional/first line management).
Keterangan: Semakin tinggi jabatan seseorang, maka jumlah akan semakin sedikit, sedangkan tugas dan tanggung jawabnya akan semakin besar. Sedangkan semakin rendah jabatan seseorang, maka jumlah pemegang jabatan tersebut akan semakin banyak dan tanggung jawabnya semakin kecil. Tingkatan manajemen secara vertikal dari masing-masing tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut: Tingkat Pertama, High Level (tingkat tinggi) atau Corporate/top Management (manajemen puncak) dikenal dengan nama Chief Executif officer (CEO) biasanya terdiri dari beberapa orang pimpinan. Bertanggung jawab pengolahan terhadap organisasi secara keseluruhan. Tugas atau kewajibannya adalah membuat rencana atau kebijakan-kebijakan MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 6 jangka panjang, merumuskan strategi, menetapkan kebijaksanaan, dan menetapkan interaksi/hubungan organisasi dengan lingkungan luar. Tingkatan yang mempunyai tanggung-jawab penuh terhadap jalannya perusahaan. Dan biasanya pada tingkatan ini membuat keputusan yang tidak terprogram, yaitu keputusan yang tidak selalu terjadi. Contoh halnya dirut dan wakilnya. Tingkat kedua, Busnisess/Middle Management (tingkat menengah), disebut juga Division manager. Pengendali manajemen dalam suatu organisasi. bertanggung-jawab atas ruang lingkupnya, wilayah, divisi dll. Merumuskan rencana jangka menengah, melakukan pengendalian, membuat prosedur, dan membuat keputusan berdasarkan lingkup tanggung- jawabnya. Sebagai pengendali dalam arti mengawasi dan meyakini bahwa organisasi menjalankan strategic yang sudah ditetapkan secara baik, efektif dan seefisien mungkin. Salah satu contohnya seperti kepala bagian / divisi. Tingkat ketiga, Law level atau fungsional/first line management (tingkat bawah), dikenal dengan functional manager. Yang bertugas pengendali dalam jalannya operasional. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan sasaran operasional. Membuat keputusan jangka pendek dan mengendalikan transaksi sehari-hari. Biasanya keputusan yang diambil yaitu keputusan yang terprogram, keputusan yang sering terjadi dan rutin. Contoh: supervisor atau mandor. Sedangkan secara horizontal didasarkan pada fungsi dalam organisasi itu sendiri, berdasarkan beberapa aspek sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan beberapa fungsi, meliputi: fungsi administrasi, akuntan, keuangan, personalia, produksi, dan litbang disesuaikan dengan keadaan organisasi atau perusahaan tersebut. Administrasi, divisi adminsitrasi bertugas dan bertanggungjawab atas perbuatan, pengarsipan serta ekspedisi surat-menyurat dari daaan untuk organisasi/perusahaan. Akuntan, divisi akunting bertugas mencatat seluruh kegiatan transaksi keuangan, baik pemasukan ataupun pengeluaran oleh organisasi atau perusahaan, kemudian secara beerkala minimal satu tahun sekali dilakukan tutup buku dan membuat laporan keuangan neraca laba rugi. Keuangan, divisi keuangan bertugas mengelola dan mengalokasikan dana organisasi/perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan dana pada semua bagian yang menjadi anggota organisasi/perusahaan. Personalia, divisi ini bertanggungjawab atas pengelolaan sumber daya manusia termasuk pengadaan atau pemeliharaannya,Antara lain mengirimkan SDM nya untuk detraining, promosi karier sampai penilaian prestasinya. Produksi, divisi ini bertanggungjawab untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian produksi dengan cara mengolah materi/bahan baku menjadi produk/jasa yang memiliki nilai tanbah bagi organisasi/perusahaan. Litbang, divisi ini bertanggungjawab atas riset pasar, pengembangan produk/jasa baru, menganalisasi pesaing untuk mengantisipasi kebutuhan pasar. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 7 Fungsi Manajemen
Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions) sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen. Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut: Louis A. Allen: Leading, Planning, Organizing, Controlling. Prajudi Atmosudirdjo: Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling. John Robert B., Ph.D: Planning, Organizing, Commanding, and Controlling. Henry Fayol: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling. Luther Gullich: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting. Koontz dan ODonnel: Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling. William H. Newman: Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling. Dr. S.P. Siagian., M.P.A: Planning, Organizing, motivating and Controlling. William Spriegel: Planning, organizing, Controlling Lyndak F. Urwick: Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling. Dr. Winardi, S.E: Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication,Controlling The Liang Gie: Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control- ling, Improving. James A.F.Stoner: Planning, Organizing, Leading, and Controlling. George R. Terry: Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 8
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalahsebagai berikut: Planning, planning(perencanaan) adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan perlu dipertanyakan tentang hal-hal diantaranya: 1)Tindakan apa yang harus dikerjakan?, 2) Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?, 3) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan?, 4) kapankah tindakan itu harus dikerjakan?, 5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?, 6) Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu? Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Organizing (Pengorganisasian) adalah keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Pengorganisasian menurut Gibson, (1982) meliputi semua kegiatan manajerial yang dilakukan untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi suatu struktur tugas, wewenang, dan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tugas yang diinginkan organisasi. Dalam pengorganisasian bukan hanya mengidentifikasikan jabatan dan menentukan hubungan, melainkan yang paling penting adalah memper- timbangkan orang-orangnya dengan memperhatikan kebutuhannya agar berfungsi dengan baik. Koontz, (1986) mengemukakan pengorganisasian adalah penetapan struktur peranan internal dalam suatu lembaga yang terorganisasi secara formal. Pengorganisasian yang efektif dapat membagi habis (merata) dan menstrukturkan tugas-tugas ke dalam sub-sub komponen organisasi. Menurut Sergiovanni (1987:315): For kompeting requirements for organizing that should be considerd are legitimacy, efficiency, effectiveness, and exelence. Pendapat ini menggambarkan bahwa ada empat syarat yang harus dipertimbangkan dalam MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 9 pengorganisasian yaitu legitimasi (legitimacy), efesiensi (efficiency), keefektifan (effectiveness), dan keunggulan (exelence). Leading, pekerjaan leading (memimpin) meliputi lima kegiatan yaitu: 1) mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan. Directing/Commanding, directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telahditetapkan semula. Actuating, Menggerakan (actuating) menurut Terry (1977) dalam Sagala (2009:60) berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang besar. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam menggerakan personal sekolah melaksanakan program kerjanya. Menggerakan adalah tugas pemimpin, menurut Keith Davis (1972) dalam Sagala (2009:60) actuating ialah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menggerakan dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah lainnya melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat. Motivating, motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan. Coordinating, Coordinating atau pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi, tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang pencapaian tujuan. Pada pokoknya pengkoordinasiaan menurut The Liang Gie (1983:216) merupakan rangkaian aktivitas menghubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga sumuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kelemahan kerja atau kekosongan kerja. Sedangkan Sutisna (1983:199) merumuskan koordinasi ialah mempersatukan sumbangan- sumbangan dari orang-orang, bahan dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya madsud yang telah ditetapkan. Controlling, Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud sesuai dengan tujuan yang telah digariskan semula. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 10 Reporting, adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi. Namun secara umum fungsi-fungsi yang dijalankan manajemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing dan staffing), pengarahan dan pengimplementasian (directing/leading) dan pengawasan atau pengendalian (controlling). Perencanaan (planning) Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan : Menetapkan tujuan dan target bisnis Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
Pengorganisasian (Organizing) Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian : Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Pengarahan dan pengimplementasian (Directing/Leading) Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 11 Fungsi Pengarahan dan Implementasi : Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Pengawasan dan Pengendalian (Controlling) Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian : Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis Gambar Kegiatan dalam fungsi fungsi manajemen
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 12 Gambaran sumber daya organisasi, tujuan, dan fungsi-fungsi manajemen seperti dibawah ini:
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 13 1.2 ORGANISASI
Pengertian Organisasi (organization)
Di bawah ini disampaikan beberapa pengertian organisasi menurut para ahli, yaitu: Menurut Stoner adalah: suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. Menurut James D. Mooney adalah: bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama Menurut Chester I. Bernard adalah: suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih Dari penjelasan di atas maka organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki satu tujuan yang sama, saling menggerakkan dan memiliki sarana untuk mencapai tujuan tersebut dengan adanya suatu koordinasi. Atau dapat diartikan organisasi adalah adanya orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran, wewenang, tanggung jawab serta memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pengorganisasian (organizing = pembagian kerja) adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, alat-alat yang diperlukan menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut. (Malayu).
Definisi Organisasi Perusahaan (Kast & Rosenzweig) : Suatu subsistem dari lingkungannya yang lebih luas. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi pada tujuan. Suatu subsistem teknik, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan & fasilitas. Suatu subsistem struktural, yaitu orang-orang yang bekerja bersama dalam berbagai kegiatan yang terpadu. Suatu subsistem psikososial, yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan & mengendalikan semua usaha. Organisasi Perusahaan adalah: Adanya orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan tersusun dari jumlah subsistem yang saling berhubungan dan saling tergantung bekerja MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 14 bersama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang serta memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu: goals oriented (berorientasi tujuan) psychososial system (sistem hubungan sosial) structured activities (struktur kegiatan) technological system.(sistem teknologi)
Jenis-jenis Organisasi
Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan: Bentuk Tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang, semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. Bentuk Komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggungjawab dipikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan. 2. Berdasarkan Sifat Hubungan Personal Organisasi Formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti: organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum. Organisasi Informal, dalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll. 3. Berdasarkan Tujuan, organisasi ini dapat dibedakan menjadi: Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented Organisasi sosial atau non profit oriented 4. Berdasarkan Bentuk Organisasi, organisasi ini dapat dibedakan menjadi: Organisasi Garis atau Lini (Line Organization) Merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi, hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui garis wewenang terpendek, dan pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 15 Kelebihannya: Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu tangan. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung dengan bawahan. Proses pengambilan keputusan cepat. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas. Rasa solidaritas tinggi. Kelemahannya; Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu melaksanakan tugas, maka seluruh organisasi terancam kehancuran. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi lini:
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 16 Pimpinan Direktur Kepala Accounting Staff Accounting Manajer Personalia Manager Produksi Pemasaran Produksi HRD
Contoh gambar bentuk organisasi lini
Organisasi Garis dan Staf Dianut oleh organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit dan jumlah karyawannya banyak. Staf yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidang kepada pejabat pemimpin didalam organisasi.
Kelebihannya : Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil serta apapun tujuan perusahaan. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat adanya staf ahli. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat dikembangkan menjadi suatu spesialisasi. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak berkonsultasi, karena pimpinan masih dalam satu tangan. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Kelemahannya : Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling mengenal. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 17 Perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangan nya berbeda. Kesatuan komando berkurang. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan pelaksanaan tugas. Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi lini dan staf: Manajer Kantor Persuratan Humas/Protokol Penerbitan Arsip Humas Dokumen Perencanaan Distribusi Staf
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 18 Orang tua Siwa Kepala Sekolah Wakil Kepala Instansi Pemerintah/ Swasta, Organisasi Profesi (ABKIN, PGRI), Para ahli (seperti Dokter dan Psikologi) Koordinator BK / Guru Pembimbing (Konselor) Tata Usaha Guru Mata Pelajaran Wali Kelas S I S W A
KEPALA KANTOR SUB- BAGIAN UMUM SEKSI PENAGIHAN SEKSI PEMERIKSAAN SEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASI SEKSI PELAYANAN SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Contoh gambar bentuk organisasi lini dan staf
Organisasi Fungsional MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 19 Organisasi yang disusun atas dasar fungsi yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas. Kelebihannya : Pembidangan tugas menjadi lebih jelas. Spesialisasi karyawan lebih efektif dijalankan dan dikembangkan. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi. Koordinasi berjalan lancar dan tertib. Kelemahannya : Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga sering timbul konflik.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 20 Di bawah ini menunjukan contoh gambar bentuk organisasi fungsional:
Contoh gambar bentuk organisasi fungsional
= Line Authority (Garis Perintah) ------ = Fungtional Authority MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 21 Organisasi Panitia Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah organisasi tersebut. Kelebihannya : Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team. Kelemahannya : Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat pelaksanaan tugas. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama. Kreativitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor kolektivitas lebih dipentingkan.
5. Berdasarkan Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi- spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu : Strategi organisasi pencapaian tujuan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi. Kemampuan dan cara berfikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi. Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari : Spesialisasi kegiatan Koordinasi kegiatan Standarisasi kegiatan Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan Ukuran satuan kerja MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 22 Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu : Bentuk Piramidal, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas, dan mudah dimengerti. Dibawah ini ditunjukan contoh gambar
Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 23 Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
Bentuk Melingkar (Lingkaran), menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.
Gambar : Struktur Organisasi bentuk melingkar (lingkaran)
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 24 Soekanto (1983) membagi struktur organisasi menjadi lima kelompok yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur organisasi usaha (ventura) dan struktur organisasi tim kerja (task force ). Struktur Organisasi Fungsional Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama. Struktur Organisasi Proyek Pada hakekatnya struktur organisasi proyek bermula dari organisasi fungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pada proyek benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks. Struktur Organisasi Matriks Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing- masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek. Organisasi Usaha Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 25 Organisasi Tim Kerja Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.
6. Berdasarkan Kehidupan dalam Masyarakat, meliputi: Organisasi Pendidikan. Organisasi Kesehatan, Organisasi Pertanian
7. Berdasarkan Fungsi dan tujuan yang dilayani, meliputi: Organisasi Produksi, misalnya organisasi produk makanan. Organisasi berorientasi politik, misalnya partai politik. Organisasi yang bersifat integrative, misalnya serikat buruh. Organisasi pemeliharaan, misalnya organisasi peduli lingkungan
8. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat, organisasi ini meliputi: Mutual Benefit Organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti: koperasi. Service Organization, yaitu organisasi yang kemanfaatnnya dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank. Business Organization, organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-perusahaan. Commonwealth Organization, adalah organisasi yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, puskesmas dll.
Azas atau Prinsip Organisasi
Azas-azas atau prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya Organization of Canadian Government Administration (1965), bahwa prinsip organisasi adalah:
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 26 1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektifitas jalanya organisasi secara keseluruhan. 2. Prinsip Skala Hirarki Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektifitas jalanya organisasi secara keseluruhan. 3. Prinsip Kesatuan Perintah Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada atasan saja. 4. Prinsip Pendelegasian Wewenang Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaanya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasanya lagi. 5. Prinsip Pertanggungjawaban Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggungjawab sepenuhnya kepada atasan. 6. Prinsip Pembagian Pekerjaan Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasi- an wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalanya organisasi. 7. Prinsip Rentang Pengendalian Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 27 8. Prinsip Fungsional Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggungjawab dari pekerjaanya. 9. Prinsip Pemisahan Bahwa beban pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya. 10. Prinsip Keseimbangan Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/kegiatan yang akan dilakukan organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks), contoh koperasi di suatu desa terpencil, struktur organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
11. Prinsip Fleksibilitas Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal faktor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external faktor) sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya. 12. Prinsip Kepemimpinan Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Ciri-Ciri Organisasi Yang Baik
Untuk mengetahui apakah sebuah organisasi dikatakan baik atau tidak maka dapat dilihat dari ciri-ciri organisasi tersebut, adapun ciri-ciri organisasi yang baik adalah sebagai berikut: Tujuan organisasi jelas dan realistis Pembagian kerja dan hubungaan kerja/pekerjaan antara unit-unit, sub sistem atau bagian-bagian harus baik dan jelas. Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Unit-unit kerja (departemen/bagian)-nya ditetapakan berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 28 Sumber perintah dan tanggungjawab harus jelas, melalui jarak terpendek. Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan. Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak. Jenis wewenang (Authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas. Miss manajemen penempatan karyawan tidak ada. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya harus jelas dan serasi. Pendelegasian wewenang harus berdasarkan job description karyawan. Deferensiasi, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi harus baik. Organisasi harus luwes dan fleksibel. Organisasi harus mempunyai AD/ART
Reorganisasi dan Restrukturisasi Organisasi
1. Reorganisasi adalah penyusunan kembali suatu organisasi baik AD/ART-nya maupun srukturnya supaya organisasi ini lebih efektif dalam mencapai tujuan. Reorganisasi dilakukan karena tuntutan internal dan eksternal. Tututan Internal, yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena semakin maju atau mundur, jadi diperlukan reorganisasi supaya sesuai kembali dengan kebutuhan yang diperlukan reorganisasi. Tuntutan eksternal, yaitu tuntutan dan dorongan dari luar organisasi, misalnya karena peraturan-peratuan pemerintah, merger dan lain sebagainya sehingga perlu dilakukan reorganisasi.
2. Restrukturisasi adalah perubahan struktur sautu oganisasi baik secara vertikal maupun horisontal agar lebih efektif membantu tercapainya tujuan. Restrukturisasi ini dilakukan karena struktur organisasi (chart organization) tidak efektif lagi, akibat adanya kemajuan atau kemunduran peusahaan. Restrukturisasi Vertikal, diartikan dengan memperpanjang tingkata-tingkatan suatu organisasi, misalnya direksi, kepala bagian dan karyawan operator diubah menjadi direksi, kepala bagian, kepala seksi, dan pekerja atau sebaliknya. Restrukturisasi Horisontal, diartikan perubahan struktur suatu organisasi dengan cara menambah jumlah bagian/departemennya. Dengan cara ini maka rentang kendali semakin banyak dan struktur organisasi semakin lebar.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 29 3. Likuidasi adalah perubahan suatu perusahaan karena jatuh pailit, artinya perusahaan itu jika diteruskan tidak akan menguntungkan lagi. Likuidasi ini disebabkan oleh faktor internal ataupun faktor eksternal. Internal karena mangalami kerugian, faktor eksternal karena dicabut oleh pemerintah.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 30 1.3 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia alangkah baiknya apabila diketahui terlebih dahulu pengertian Manajemen dan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Dalam pendapat beberapa ahli, Manajemen diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan assets perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipa sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manuisa dan Kemampuan Teknologi. Hal ini penting untuk diketahui, karena akan bias membedakan dengan pengertian yang sama dengan pengertian manajemen sumber daya manusia, yaitu administrasi kepegawaian atau juga manajemen kepegawaian. Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
Menurut Melayu SP. Hasibuan MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Menurut Henry Simamora MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
Menurut Achmad S. Rucky MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Menurut Mutiara S. Panggabean MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 31 pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja. Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Model Manajemen Sumber Daya Manusia Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya. Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Model Klerikal Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
2. Model Hukum Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.
3. Model Finansial Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 32 semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4. Model Manjerial Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk menangani fungsi- fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5. Model Humanistik Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan karyawan mereka.
6. Model Ilmu Perilaku Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC). Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding, Coordinating dan Controllung (POCCC). Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB). Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder, Manullang, Moekijat dan MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 33 Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas, adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan 2. Rekrutmen 3. Seleksi 4. Dekrutmen 5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan 6. Evaluasi Kinerja 7. Komensasi 8. Pengintegrasian 9. Pemeliharaan 10. Pemberhentian.
Pengertian Pemberhentian Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Alasan Pemberhentian Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan- alasannya kepada karyawan. Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 34 dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan: 1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus. 2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya. 4. Pekerja menikah 5. Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. 6. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdsarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama. 7. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakuakan tindakan pidana kejahatan. 8. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan. 9. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut : a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan. b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan. c. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja. d. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja. e. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 35 f. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. g. Dengan ceroboh astau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barng milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan. h. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja. i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara. j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tashun atau lebih.
Semua kegiatan seperti di atas,baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan. Melayu SP Hasibuan menyebutkan beberapa alasan karyawan diberhentikan dari perusahaan : Undang-udang Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan, antara lain anak-anak karyawan WNA, karyawan yang terlibat organisasi terlarang.
Keinginan perusahaan Keinginan perusahaan memberihentikan karyawan ini disebabkan. a. Karyawan tidak mampu mengerjakan pekerjaannya. b. Perilaku dan kedisiplinannya kurang baik. c. Melanggar peraturan dan tata tertib perusahaan. d. Tidak dapat bekerja sama dan konflik dengan karyawan lainnya. e. Melakukan tindakan amoral dalam perusahaan.
Keinginan Karyawan a. Pindah ke tempat lain untuk mengurus orang tua b. Kesehatan yang kurang baik MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 36 c. Untuk melanjutkan pendidikan d. Untuk bewirausaha e. Bebas jasa terlalu rendah f. Mendapat pekerjaan yang lebih baik g. Suasana dan lingkungan pekerjaan yang kurang serius h. Kesempatan promosi yang tidak ada i. Perlakukan yang kurang adil
Pensiun Undang-undang Mempensiunkan seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50 tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun.
Kontrak Kerja Berakhir Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang.
Meninggal dunia Karena karyawan tersebut meninggal dunia.
Perusahaan dilikudasi Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada peraturan perundang-undangan.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 37 Proses Pemberhentian
Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan. Adapun bebera cara yang dilakukan dalam proses pemberhentian karyawan: 1. Bila kehendak perusahaan dengan berbagai alasan untuk memberhentikan dari pekerjaannya perlu ditempuh terlebih dahulu: a. Adakan musyawarah antara karyawan dengan perusahaan. b. Bila musyawarah menemui jalan buntu maka jalan terakhir adalah melalui pengadilan atau instansi yang berwenang memutuskan perkara.
2. Bagi karyawan yang melakukan pelanggaran berat dapat langsung diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut tanpa meminta ijin legih dahulu kepada Dinas terkait atau berwenang.
3. bagi karyawan yang akan pensiun, dapat diajukan sesuai dengan peraturan. Demikian pula terhadap karyawan yang akan mengundurkan diri atau atas kehendak karyawan diatur atas sesui dengan paraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Pengaruh Pemberhentian Karyawan Terhadap Perusahaan Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan. Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 38 BAB 2
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN INDUSTRI
Pengertian Manajemen Manajemen industri, atau kadang sering disebut manajemen perusahaan industri dapat diartikan sebagai teknik mengelola jalannya suatu perusahaan industri. Oleh karena itu, hal tersebut dapat dijelaskan melalui penjabaran dua pengertian dasar, yakni : pengertian perusahaan industri dan pengertian manajemen. Organisasi dan industri Perusahaan industri dapat dijelaskan melalui penjabaran proses kegiatan ekonomi dasar yang meliputi : industri primer proses manufaktur / pengolahan proses distribusi, baik dari produsen ke produsen, atau dari produsen ke konsumen industri jasa Perusahaan industri dipimpin oleh manajemen, yang mengkombinasikan input sumber daya secara proporsional untuk menghasilkan barang / jasa. Industrial production / Operation adalah transformasi bahan mentah menjadi sesuatu yang dibutuhkan, producers goods / services industries, consummers goods / services industries. Perusahaan industri sebagai suatu organisasi, maka memiliki tiga pilar : Distinct goals Deliberate structure People
Fungsi utama perusahaan industri (Rigs, 1980:33-36) : pengembangan produk pembelian (pemesanan, mencari, subkontrak) hubungan industrial proses manufaktur, pada umumnya ada 3 aspek : MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 39 teknik industri (perencanaan, standarisasi, metoda) plant service (penerimaan, shipping, gudang, transportasi internal) plant engineering (mesin, listrik, peralatan, sumber daya, perawatan) pemasaran keuangan internal dan pelayanan administrasi
Ruang lingkup manajemen industri Beberapa hal penting dalam pembahasan makna manajemen antara lain pengertian tentang siapa manajer itu, kemudian apa konsep manajemen, dan hal apa saja yang dilakukan manajemen. Manajer adalah anggota organisasi yang mengintegrasikan / mengkoordinasikan aktivitas kerja yang lain. Ada beberapa tingkat manajer, yaitu top, middle dan first line manajer Manajemen dapat dijelaskan sebagai sebuah proses koordinasi dan integrasi aktivitas kerja sehingga bisa mencapai efisiensi dan efektivitas melalui orang lain. Efisiensi adalah hubungan input dan output serta tujuan agar meminimasi biaya sumber daya, sedangkan efektivitas bermakna pencapaian tujuan. Aktivitas manajer adalah melakukan fungsi-fungsi manajemen, yakni planning, organizing, leading, controlling. Planning, meliputi aktivitas mendefinisikan tujuan / sasaran, membangun strategi mengembangkan rencana untuk koordinasi aktivitas. Sedangkan organizing itu menentukan apa yang perlu dilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana melakukannya, serta siapa dan kepada siapa melaporkan. Fungsi Leading meliputi proses mengarahkan dan memotivasi, memilih komunikasi yang paling efektif, dan menyelesaikan konflik. Fungsi terakhir adalah controlling, yakni memonitor aktivitas apakah sesuai dengan rencana, dan memperbaiki penyimpangan. Sedangkan menurut Robbins (1999:13), ada beberapa peran penting dari manajer, yaitu: a. interpersonal roles, sebagai figur kepala, peran sebagai pemimpin, berkomunikasi untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian dan kerja sama b. informational roles, yakni memonitor, diseminator, jurubicara aktivitas MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 40 c. decisional roles, yang meliputi aspek kewirausahaan, penanganan gangguan dan alokasi sumber daya. d. negosiator
Lebih lanjut, Rigs (1980:58-61) mengemukakan bahwa peran manajemen adalah: a. koordinasi, agar aktivitas efektif, dengan tahapan : komunikasi, pengertian, hubungan sesama manusia, kerjasama dan koordinasi. b. pengendalian, melalui : kebijakan yang ada, standar operasi, prinsip perkecualian, personalia yang bertanggung jawab c. Management skills, terdiri dari: i. technical skills, yakni pengetahuan dan kemampuan bidang yang spesifik ii. human skills, adalah kemampuan bekerja bersama orang lain, baik individu maupun kelompok iii. conceptual skills, yaitu kemampuan untuk berfikir dan mengkonsep suatu situasi yang abstrak.
Hal yang penting dalam memahami perusahaan sebagai suatu organisasi adalah mampu melihat suatu organisasi secara keseluruhan, dan mampu memvisualisasi bagaimana menyesuaikan organisasi dengan lingkungan. Manajemen perusahaan / industri dapat dipandang terdiri dari 5 hal : a. Manajemen Operasi i. struktur manajemen ii. analisa operasi iii. resiko dan peramalan iv. keuangan dan modal b. Perencanaan sumber daya i. riset dan pengembangan ii. fasilitas fisik iii. perencanaan produksi iv. produktivitas c. Pengendalian produksi MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 41 i. aliran produk ii. aliran bahan iii. pengendalian kuantitas iv. pengendalian kualitas d. Manajemen personalia i. penarikan dan pelatihan ii. hubungan industrial iii. job dan penggajian iv. motivasi e. Koordinasi organisasi i.pemasaran ii.pengendalian internal
Kelima hal tersebut membentuk lima rantai saling berhubungan, yakni secara berurutan : a. manajemen b. sumber daya c. produksi d. personalia e. organisasi
Implementasi manajemen dalam industri. Kemampuan manajemen dalam pengembanga industri atas berbagai pengertiannya dengan prinsip perencanaan hingga kontrol (Planning, Organizing, Actuatingdan Controlling atau POAC), pemenuhan fungsi-fungsi manajerial untuk mencapai tujuan usaha, tingkatan manajemen dengan dukungan keterampilan yang diperlukan menurut sarana penggerak usaha seperti sumber daya manusia (SDM) hingga pasar (6 M : Men, Materials, Methods, Machines, Money dan Markets). Hal tersebut sesuai dengan ruang lingkup dan pendefinisian manajemen sebagai fungsi determinan terhadap keberhasilan operasional dari industri yang dijalankan. Secara konkrit dapat diterjemahkan atas pemahaman golongan manajemen (tingkat pertama hingga puncak), karakter manajer (inovator hingga analytical), rentang manajemen dan bidang atau fungsinya (pemasaran hingga penelitian dan pengembangan atau litbang) yang secara manajerial dinyatakan sebagai keterampilan konsepsional dan kegiatan beserta bentuk pengorganisasian, termasuk rencana strategik (renstra) dan rencana operasional (renop) yang dimulai dari pengembangan master plan hingga program pengelolaan lingkungan industri.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 42 2.2 VARIASI METODE DAN ELEMEN MANAJEMEN Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak. Perkembangan revolusi industri terlihat pada : 1. Bertambahnya penggunaan mesin 2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja, 3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi. 4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan. Industrialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer sehingga pada banyak hal manajer produksi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya. Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut : 1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku 2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah 3. Pelatihan pekerja dengan metode baru 4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.
Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka dasar organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh organisasi. Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan untuk membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat.
Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama yaitu melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro. Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 43 tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.
Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja) Network Analysis (Analisis Jaringan Kerja) merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk semua aspek jaringan kerja. AJK merupakan suatu sistem kontrol proyek dengan cara menguraikan pekerjaan menjadi komponen yang disebut dengan activity (kegiatan) ; dimana selanjutnya kegiatan ini disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan proyek dapat dilaksanakan dan diselesaikan dalam waktu yang singkat dengan biaya yang minimum.
Perencanaan jaringan kerja (network planning) merupakan sebuah alat manajemen yang menungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya suatu perencanaan dan pengawasan proyek. Sebuah proyek didefenisikan sebagai suatau rangkaian kegiatan yang mempunyai saat permulaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu. Tujuan tertentu di sini adalah sebuah ujung akhir baik dipandang dari sudut logika maupun dari segi waktu.
Tujuan Teknik Analisis Jaringan Kerja
Teknik Analisis Jaringan Kerja dalam manajemen industri memiliki 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk mengkoordinir semua unsur proyek ke dalam suatau rencana utama dengan menciptakan suatu model kerja untuk melengkapi : Least time : waktu terbaik yang digunakan untuk pelaksanaan kerja Least cost : pengurangan biaya / penekana ongkos - Least risk : pengurangan resiko
2. Untuk mempelajari alternatif yang ada di dalam dan di luar proyek, penggunaan sumber- sumber dan memudahkan revisi atau perbaikan jika penyimpangan terjadi.
Variasi Metode Analisis Jaringan Kerja
Ada dua jenis variasi metode Analisis Jaringan Kerja, di antaranya teknik menilai dan mempertahankan program serta metode lintasan kritis. Pada dasarnya kedua metode ini sama, yaitu berhubungan dengan masalah rangkaian kegiatan yang membpunyai hubungan erat satu sama lain (intent related), berurutan (squential), dan adanya iktan waktu (time dependent). Kedua teknik ini umumnya bertujuan untuk menguraikan dan menentukan hubungan antara berbagai penafsiran waktu yang ditujukan untuk setiap kegiatan dalam rencana proyek secara keseluruhan.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 44 2.3 SIMBOL MANAJEMEN INDUSTRI
Jumlah simbol yang digunakan dalam sebuah diagram, minimum dua macam dan maksimum tiga macam. Ketiga macam simbol tersebut adalah anak panah yang melambangkan kegiatan, lingkaran melambangkan peristiwa, dan anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Anak Panah Anak panah melambangkan kegiatan. Sebuah anak panah hanya melambangkan sebuah kegiatan demikian pula sebuah kegiatan hanya dilambangkan oleh sebuah anak panah. Pada umumnya nama kegiatan dicantumkan di atas anak panah dan lama kegiatan ditulis di bawah anak panah. Anak panah selalu digambarkan dengan ekor anak panah di sebelah kiri dan kepala anak panah di sebelah kanan. Ekor anak panah didefinisikan sebagai kegiatan permulaan dan kepala anak panah sebagai kegiatan akhir. Lama kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah kegiatan, yaitu jarak waktu antara kegiatan awal dengan kegiatan akhir. Panjang anak panah tidak berarti lamanya kegiatan yang bersangkutan. Jadi mungkin saja sebuah anak panah dengan kegiatan lima belas hari lebih panjang garisnya dari pada kegiatan yang berpuluhan hari.
Lingkaran Lingkaran yang melambangkan peristiwa selalu digambarakan berupa lingkran yang terbagi atas tiga ruangan yaitu: ruangan sebelah kiri, ruangan sebelah kanan atas, ruangan sebelah kanan bawah. Ruangan sebelah kiri merupakan tempat bilangan atau huruf yang menyatakan nomor peristiwa. Nomor peristiwa bisa saja dilambangkan dengan angka atau variabel. Ruangan sebelah kanan atas merupakan tempat yang menyatakan saat pertama dimulainya kegiatan. Ruangan sebelah kanan bawah merupakan tempat yang menyatakan hari saat terakhir berakhirnya kegiatan.
Keterangan: n = Nomor peristiwa SPAn = Saat paling awal peristiwa terjadi SPLn = Saat paling lambat peristiwa terjadi
SPAn n SPLn MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 45 Ada kemungkinan tenggang waktu tersebut berharga nol atau negatif. Jika tenggang waktu berharga nol, maka peristiwa bersangkutan adalah peristiwa kritis. Jika berharga negatif, peristiwa tersebut adalah peristiwa super kritis dan ini pertanda bahwa proyek ini tidak akan selesai pada waktu yang telah diselesaikan. Peristiwa kritis dilambangkan dengan lingkaran yang mempunyai dua garis lingkaran.
Anak Panah Terputus-putus Anak panah terputus-putus melambangkan hubungan antar peristiwa. Sama halnya dengan anak panah yang melambangkan kegiatan, anaka panah terputus-putus digambarkan selalu dengan ekor di sebelah kiri dan kepal di sebalh kanan. Kegiatan dummy tidak membutuhkan waktu, sumber daya, dan ruang. Oleh karena itu hubungan ini tidak terlalu diperhitungkan. Meskipun tidak terlalu diperhitungkan, hubungan ini harus ada untuk menyatakan kegiatan logika ketergantungan.
10 40 40 MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 46 BAB 3
3.1 ANALISA NETWORK PLANNING DALAM DIAGRAM
Network Planning atau yang lebih dikenal dengan Network Analysis merupakan perencanaan (planning) dan pengawasan (control) suatu proyek. Cara ini penting sekali untuk digunakan oleh mereka yang bertanggung jawab atas bidang- bidang Engineering, Production, Marketing, Administration, Research, Educational Planning, dan sebagainya, dimana terutama yang tidak merupakan suatu rangkaian kegiatan yang rutin (non-routine sequence of activities). Pada prinsipnya, suatu proyek dapat merupakan salah satu atau kumpulan dari proyek-proyek yang dikategorikan di bawah ini: 1. Proyek-proyek yang kompleks dengan banyak aktivitas yang saling bergantungan (interdependent). 2. Proyek-proyek besar yang menggunakan banyak sekali personalia, tenaga kerja, dan juga yang memerlukan material, equipment, waktu, dan uang dalam jumlah yang besar. 3. Proyek-proyek yang memerlukan koordinasi antara beberapa pejabat dan departemen-departemen. 4. Proyek-proyek yang memerlukan informasi yang padat dan kontinyu. 5. Proyek-proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang tepat dan dengan biaya yang terbatas.
Dalam penyusunan network planning suatu proyek, pertama-tama kita inventarisasi kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam proyek tersebut serta logika ketergantungannya satu sama lain.dengan mengetahui dua hal tersebut dan dengan menggunakan simbol-simbol, simbol dari kegiatan, simbol dari kejadian atau peristiwa, maka rencana mendetail yang merupakan sebuah network (jaringan dari kegiatan dan kejadian) sudah dapat digambarkan. Dalam taraf ini, maka faktor waktu dan resources (sumber daya) belum dipertimbangkan; yang ditinjau barukegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, dan hubungannya satu sama lain (inter-relationships). Bentuk logika ketergantungan, dalam jaringan tadi merupakan dasar penyusunan Network Planning selanjutnya. Sesudah itu semua, maka taraf kedua adalah peninjauan unsur waktu: dibuat perkiraan berdasarkan pengalaman, theori, dan perhitungan mengenai jangka waktu penyelesaian tiap-tiap kegiatan kemudian dihitung kapan waktu terjadinya tiap- tiap kejadian dari permulaan samapi berakhirnya proyek tersebut, sesuai dengan Network yang telah digambarkan di muka.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 47 Keuntungan menggunakan Network Planning dalam pelaksanaan proyek: 1. Merencanakan, scheduling, dan mengawasi proyek secara logis. 2. Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetail dari proyek. 3. Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling (waktu), dan alternatif- alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya. 4. Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis (Critical Path) yang perlu konsentrasi pengawasan ketat.
Analisa-analisa Network akan membantu: 1. Time scheduling urutan pekerjaan yang efisien. 2. Pembagian merata waktu, tenaga, dan biaya. 3. Resecheduling bila ada kelambatan-kelambatan penyelesaian. 4. Menentukan trade-off (pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) 5. Membuka probabilities / kemungkinan-kemungkinan yang lain menyelesaikan proyek. 6. Merenacnakan proyek yang komplek
Data yang diperlukan untuk menyusun network diagram: Urutan pekerjaan yang logis: Harus disusun: pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan lain dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian mengikutinya. Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan: Biasanya memakai waktu rata-rata berdasar pengalaman. Kalau proyek itu baru sama sekali biasanya diberi slack/kelonggaran waktu. Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan: Ini berguna bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di jalur kritis ingin dipercepat agar seluruh proyek lekas selesai. Misalnya: baiya-biaya lembur, biaya meanmbah tenaga dan sebagainya. Sumber-sumber: Tenaga, equipment, dan material yang diperlukan. Sebelum menggambarkan diagram network perlu diingat: 1. Panjang, pendek maupun kemiringan anak panah sama sekali tidak mempunyai arti, dalam pengertian letak pekerjaan, banyaknya durasi, maupun resources yang dibutuhkan. 2. Aktivitas-aktivitas apa yang mendahului dan aktivitas-aktivitas apa yang mengikuti. 3. Aktivitas-aktivitas apa yang dapat dilakukan bersama. 4. Aktivitas-aktivitas itu dibatasi saat mulai dan saat selesai. 5. Waktu, biaya dan resources yang dibutuhkan dari aktivitas-aktivitas itu. 6. Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan. 7. Besar kecilnya lingkaran juga tidak mempunyai arti, dalam pengertian penting tidaknya suatu peristiwa. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 48 Anak panah selalu menghubungkan dua buah nodes, arah dari anak panah menunjukkan uruttan-urutan waktu.
Contoh: Saat i harus sudah terjadi sebelum aktivitas A dapat dimulai. Demikian pula saat j belum dapat terjadi sebelum aktivitas A selesai dikerjakan. Disamping notasi-notasi diatas, dalam penyusunan Network diperlukan dua perjanjian, untuk memudahkan penggambarannya, yaitu :
Perjanjian I : diantara dua saat (nodes) hanya boleh ada satu aktivitas (panah) yang menghubungkannya. Sebagai akibat dari Perajnjian I ini, akan timbul kesulitan dalam penggambaran network. Untuk itu perlu dibuat satu notasi lagi, yaitu:
Panah terputus-putus (aktivitas semu), dummy. Yang dimaksudkan dengan aktivitas semu adalah aktivitas yang tidak memakan waktu.
Untuk menjamin kesederhanaan penyusuann network, perlu pula dibuat perjanjian: Perjanjian I I : aktivitas semu hanya boleh dipakai bila tidak ada cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu network.
Contoh-contoh Diagram Network
1 2 A 3 4 B C
i j A MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 49 1 2 A 3 4 B C 5 D Aktivitas C baru dapat dimulai sesudah aktivitas B selesai dikerjakan dan aktivitas B baru dapat dimulai sesudah aktivitas A selesai dikerjakan (hubungan seri) lihat gambar diatas. Tentunya hubungan yang berulang kembali (circularity) seperti terlihat pada gambar dibawah ini tidak diperkenankan dalam diagram network.
Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: Saat 2 baru terjadi bila aktivitas A sudah selesai, sedang B baru dapat dimulai bila saat 2 sudah terjadi. Aktivitas B baru dapat dimulai sesudah aktivitas A selesai. Demikian pula aktivitas C, baru dapat dimulai bila A sudah selesai. Dari gambar tersebut tidak berarti kegiatan B dan C harus dimulai bersama-sama.
Aktivitas C baru dapat dimulai bila aktivitas-aktivitas A dan B (kedua- duanya) sudah selesai. Demikian pula aktivitas D, baru dapat selesai bila A dan B sudah selesai pula. Seperti halnya C dan D tidak harus dimulai bersama-sama, aktivitas- aktivitas A dan B tidak harus selesai pada saat yang bersamaan. Yang penting adalah bahwa saat 3 baru dapat terjadi bila aktivitas A sudah selesai dan aktivitas B sudah selesai pula.
1 2 A 3 B C 1 2 A 3 4 B C MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 50 Bila hendak digambarkan suatu rangkaian A, B, C, dan D, sedemikian rupa, sehingga dapat menunujkkan bahwa aktivitas-aktivitas C baru dapat dimulai bila A dan B sudah selesai, sedang aktivitas D baru dapat dimulai bila B (saja) sudah selesai (jadi, D tidak tergantung dari A) maka penggambarannya: 1 2 3 4 5
akan memberikan pengertian yang salah, oleh karena gambar ini menunjukkan bahwa D juga tergantung dari A (disamping B), seperti contoh sebelumnya. Untuk menggambarkan hal semacam itu dapat digunakan aktivitas semu sebagai berikut: 1 4 5 6 3 2 A B C D X
Gambar ini dapat diartikan sbagai berikut: Aktivitas C bergantung dari (harus didahului oleh) aktivitas A dan X. (X = aktivitas semu). Oleh karena aktivitas X tergantung dari aktivitas B, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas C tergantung dari akativitas A dan B. Disini aktivitas MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 51 D hanya tergantung daria aktivitas B saja. (Hubungan paralel). Contoh lain yang dapat menunmukkan manfaat dari adanya notasi aktivitas semu adalah sebagai berikut:
Misalnya harus digambarkan bahwa aktivitas D baru dapat dimulai bila aktivitas-aktivitas B dan C sudah selesai, sedangkan aktivitas-aktivitas B dan C baru dapat dimulai 9tidak perlu sama-sama) bial aktivitas A selesai. Bila digambarkan: 1 4 3 2 A B C D
Maka hal ini menyalahi perjanjian I, oleh karena dua nodes dihubungkan oleh lebih dari satu aktivitas. Untuk membetulkan kesalahan tersebut, maka salah satu dari B dan C dapat dihubungkan dengan D melalui aktivitas semu, mislanya sebagai berikut: 1 4 5 3 2 A B C D X
atau: 1 4 5 3 2 A B C D X
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 52 Keterangan: Maksud dari perjanjian I sebetulnya untuk memungkinkan perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus yang akan diberikan kemudian. Bila penggambaran network tersebut hanya dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan-hubungan antara aktivitas-aktivitas, maka walaupun menyalahi aturan perjanjian, pada prinsipnya gambar di atas dapat dipergunakan dan tidak menimbulkan salah pengertian.
Perjanjian II dimaksudkan menghindarkan pengguanaan aktivitas semu yang tidak diperlukan, yang akibatnya akan menambah pekerjaan dalam perhitungan-perhitungan yang harus dialakukan. Bila tidak dibatasi, aktivitas semu dapat digunakan di mana saja, tetapi tidak meanmbah jelasnya penggamabaran network.
Dalam contoh-contoh gambar di muka, hanya menunjukkan sebagian diagram dari diagram keseluruhan. Diagram network secara keseluruhan harus menunjukkan dimuali satu event dan diakhiri satu event akhir, meskipun di bagian tengah dari diagram keseluruhan terjadi banyak cabang.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 53 3.2 METODE JALUR KRITIS
Pada metode jaringan kerja dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang memilki rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menujukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Makna jalur kritis penting bagi pelaksanan proyek karena pada jalur ini terletak kegiatan-kegiatan yang bila pelaksanaannya terambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara keseluruhan.
TERMINOLOGI DAN PERHITUNGAN TE = E Waktu paling awal peristiwa ( node/event ) dapat terjadi (Earliest Time of Occurance ) TL = L Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi (Latest Allowable Event/Occurance Time ) ES Waktu paling awal suatu kegiatan ( Earliest Start Time ) EF Waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time ) LS Waktu paling akhir kegiatan boleh dimulai ( Latest Allowable Start Time ) LF Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai ( Latest Allowable Finish Time ) D Adalah kurun waktu suatu kegiatan.
Gambar Proyek dengan enam komponen kegiatan
Hitungan maju Aturan 1 : kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan sebelumnya (predecessor) telah selesai Peristiwa 1 menandai dimulainya proyek. Disini berlaku bahwa waktu paling awal peristiwa terjadi = 0 atau E (1)=0. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 54 Aturan 2 : Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal, ditambah kurun waktu yang bersangkutan. EF = ES + D atau EF(i-j)=ES(i-j)+D(i-j) Jadi untuk kegiatan 1-2 didapat: EF(1-2)=ES(1-2)+D=0+2=2 Aturan 3 : Bila sutu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang menggabung, maka waktu mulai paling awal kegiatan (ES) adalah waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu. EF = EF terdahulu yang besar + D
Gambar suatu kegiatan dengan dua atau lebih kegiatan-kegiatan terdahulu yang tergabung.
Tabel hasil perhitungan maju untuk mendapatkan EF Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal I J Nama (D) Mulai (ES) Selesai (EF) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 2 2 0 2 2 3 3 2 5 2 4 5 2 7 3 5 4 5 9 4 5 6 7 13 5 6 3 13 16
Hitungan Mundur Perhitungan mundur dimaksudkan untuk mengetahui waktu atau tanggal paling akhir kita masih dapat memulai dan mengakhiri masing masing kegiatan, tanpa menunda kurun waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, yang telah dihasilkan dari perhitungan maju. Untuk contoh di atas, hasil perhitungan maju diperoleh waktu penyelesaian proyek adalah 16. Agar tidak menunda penyelesaian proyek maka hari ke 16 harus merupakan hari/waktu paling akhir dari kegiatan proyek,atau paling akhir peristiwa boleh terjadi, L(6)=EF(5-6)=16. untuk dapat mendapatkan angka waktu mulai paling akhir kegiatan 5-6, maka dipakai aturan jaringan kerja yang menyatakan bahwa: Aturan 4 : Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan waktu selesai paling akhir, dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan, atau LS=LF-D Jadi untuk kegiatan 5-6 dihasilkan LS(5-6)=LF(5-6)-D=16-3=13 MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 55 Aturan 5 : Bila suatu kegiatan memiliki (memecah menjadi) 2 atau lebih kegiatan-kegiatan berikutnya, maka waktu selesai paling akhir (LF) tersebut adalah sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan berikutnya yang terkecil.
Bila LS(B)<LS(C)<LS(D) maka LF(A)=LS(B) Untuk contoh diatas, maka LF(1-2)=LS(2-4)=2
Tabel hasil perhitungan mundur untuk mendapatkan LF Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal Paling Akhir I J Nama (D) Mulai (ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 2 0 2 0 2 2 3 3 2 5 6 9 2 4 5 2 7 2 7 3 5 4 5 9 9 13 4 5 6 7 13 7 13 5 6 3 13 16 13 16
JALUR KRITIS DAN FLOAT Dari perhitungan dan tabulasi pada Tabel 3 terlihat bahwa waktu penyelesaian proyek paling cepat (EF) adalah 16 hari dan terdiri dari urutan kegiatan yang mengikuti jalur 1-2-4-5-6. Jadi inilah yang disebut dengan jalur kritis.
Tabel mengidentifikasi float dan jalur kritis. Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal Paling Akhir Total Float I J Nama (D) Mulai (ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) (TF) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 2 0 2 0 2 0 2 3 3 2 5 6 9 4 2 4 5 2 7 2 7 0 3 5 4 5 9 9 13 4 4 5 6 7 13 7 13 0 5 6 3 13 16 13 16 0
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 56 Sifat atau syarat umum jalur kritis adalah 1. Pada kegiatan pertama : ES=LS=0 2. Pada kegiatan terakhir atau terminal: LF=EF 3. Float total : TF=0
Identifikasi Float Total Aturan 6 : Float total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu mulai paling akhirdikurangi waktu mulai paling awal dari kegiatan tersebut. TF = LF EF = LS ES Aturan 6a : Float total sama dengan waktu paling akhir terjadinya node berikutnya L(j), dikurangi waktu paling awal terjadinya node terdahulu E(i),dikurangi kurun waktu kegiatan yang bersangktan D(i-j). TF=L(j)-E(i)-D(i-j)
Kolom 9 dari tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan float bagi contoh proyek yang bersangkutan. Arti dan kegunaan float total akan lebih jelas bila disjikan dengan jaringan kerja berskala waktu seperti di bawah ini.
a. Tidak berskala waktu
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 57 b. Berskala waktu (early start)
c. Berskala waktu (late start)
Arti Float Total Arti penting float total adalah menunjukan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian secara keseluruhan. Jumlah waktu tersebut sama dengan waktu yang didapatkan bila semua kegiatan terdahulu dimulai seawal mungkin. Float total ini dimiliki bersama oleh semua kegiatan yang ada pada jalur yang bersangkutan. Hal ini berarti bila salah satu kegiatan telah memakainya, maka float toal yang tersedia untuk kegiatan kegiatan lain yang berada pada jalur tersebut adalah sama dengan float total semula, dikurangi bagian yang telh terpakai.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 58 Posisi Float Total Boleh dipilih kapan mulai atau selesainya suatu kegiatan, tanpa mempengaruhi selesainya jadwal proyek secara keseluruhan. Gambar di bawah ini enunjukkan posisi dan hubungan float total dan parameter-parameter yang lain, juga terlihat bahwa float total dapat berada di bagian awal mulainya kegiatan (ES) atau diujung waktu penyelesaian paling akhir (LS), bahkan dapat dipecah-pecah sesuai kebutuhan, asalkan masih di dalam batas L(j) E(i).
Float-float bebas, Interferen, dan Independen Float Bebas Aturan 7 : Adalah sama dengan waktu mulai paling awal (ES) dari kegiatan berikutnya dikurangi waktu selesai paling awal (EF) kegiatan yang dimaksud. Jadi bila rangkaian terdiri dari kegiatan-kegiatan A(1-2) dan B(2-3) dengan node 1,2 dan 3 maka kegiatan A mempunyai float bebas sebesar:
FF(1-2)=ES(2-3)-EF(1-2)
Float I nterferen Definisi float interferen adalah sebagai berikut : Aturan 8 : Float interferen samam dengan float total dikurangi float bebas atau IF = FT FF. Arti dari float interferen adalah bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari IF sehingga kegiatan non kritis berikutnya pada jalur tersebut perlu dijabarkan lagi (digeser) meskipun tidak sampai mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Float I ndependen Float independen memberikan identifikasi suatu kegitan tertentu dalam jaringan kerja yang meskipun kegiatan tersebut terlambat tidak berpengaruh terhadap float total dari kegitan yang mendahului ataupun kegitan berikutnya.
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 59 Aturan 9 : Float inpenden (Fid) = ES kegitan berikutnya dikurangi LF kegiatn terdahulu dikurangi kurun waktu kegiatn yang dimaksud.
POSISI DAN HUBUNGAN FLOAT-FLOAT TOTAL, BEBAS, DAN INTERFEREN Hubungan antara ketiga float tersebut diatas dijelaskna dengan bagan balok seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar Menunjukkan posisi dan hubungan float total,float bebas,dan dan float interferen
Terdapat tiga kegiatan yaitu : a. Kegiatan A dengan waktu paling awal ES (1-2) ; b. Kegiatan A dengan waktu mulai paling akhir LS (1-2); c. Kegitan B dengan waktu mulai paling awal ES (2-3).
Tingkat Kritis Suatu Jalur dan Management By Exception Jalur Kritis Jalur ini memerlukan perhatian maksimal dari pengelola proyek, terutama pada periode perencanaan dan implementasi pekerjaan atau kegiatan yang bersangkutan, misalnya diberikan prioritas utama dalam alokasi sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan atau penyedia. Jalur Hampir kritis Jalur ini merupakan prioritas perhatian dari pengelola yang tidak sebesar pada kegiatan di jalur kritis. Meskipun demikian bila tidak cukup diperhatikan bisa berubah menjadi kritis karena memiliki float yang tidak besar. Jalur Kurang Kritis Kegiatan-kegiatan pada jalur ini pada umunya dianggap kurang memerlukan perhatian dari pimpinan proyek terutama dalam aspek jadwal. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 60 Pendekatan dengan cara diatas yang dikenal dengan Management By Exception adalah salah satu keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode jalur kritis. Jadwal dengan kalneder Perhitungan kurun waktu didasarkan atas hari kerja tetapi implementasi pekerjaan menggunakan kalender, sehingga apa yang perlu dilakukan adalah memndahkan jumlah hari kerja yang dihasilkan dari perhitungan kedalam kalender dan disebut kalender kerja.
Multi Titik Awal dan Multi Terminal Contoh soal Proyek pembangunan kilang minyak mini dengan kegiatan utama ABCDEFGH terdiri dari 80 hari membuat desain engineering dan pembelian (a), 90 hari konstruksi (B), 30 hari uji coba operasi peralatan termasuk ketel uap (c), 20 hari start-up dan uji coba opersi kilang (d), dan 30 hari mengumpulkan produksi untuk pengapalan perdana (e). dalam pada itu salah satu lingkup proyek yaitu kegiatan pengadaan ketel uap (F-C-G) terdiri dari 90 hari fabrikasi (F), 30 hari uji coba operasi (c) dan 20 hari menyusun laporan hasil uji coba opersi ketel uap (G). Evaluasi uji coba tersebut penting karena bila menujukkan hasil yang memuaskan maka proyek lain akan segera memesan ketel uap yang sama. Pekerjaan fabrikasi diatas diserahkan kepada maufacturer. Pekerjaan membuat laporn operasi kilang guna serah terima dan pembayaran proyek (H) ditargetkan selseai dalam waktu 10 hari dan baru dapat dimulai setelah start up dan uji coba kilang selesai.
Menentukan jalur kritis Analisis dengan menggunakan hitungan maju dan hitungan mundur dengan kondisi E(101) = Tm(101) = 0, E(201) = Tm(201)=70, E(202) = Td(202)=200, E(106) = Td (106)=250, E(301)=Td (301) = 240 akan menghasilakan flat seperti pada gambar dibawah ini. 101 301 201 202 104 103 106 105 102 A B C D E F G H (80) (90) (30) (20) (30) (10) (90) (20) Tm(201) = 70 Td(202) = 30 Td(106) = 250 Td(301) = 240
Gambar Jaringan kerja AOA dengan multiawal dan muti terminal
Terlihat bahwa beberapa kegiatan mempunyai float negatif, nol, dan positif. Untuk menentukan jalur kirits digunakan definisi yang berhungan dengan multi titik awal dan multi terminal, yaitu jalur kritis adalah jalur (path float) terkecil. Berdasarkan batasan diatas maka jalur kritis proyek ditabel 13-10 terdiri dari kegiatan-kegiatan a->b->c->g dengan float total -20, dan target kurun waktu Td(202) =200. Karena float adalah negatif makan kurun waktu berdasarkan target kurang dari yang diperlukan untuk meyelesaikan pekerjaan. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 61
SOAL LATIHAN
1. Mungkinkah dalam suatu jaringan kerja terdapat lebih dari satu jalur kritis, multi titik awal, dan multi terminal ? Kapan peristiwa tersebut terjadi ? Waktu penyelesaian proyek umunya tidak sama dengan total waktu penjumlahan kurun waktu masing-masing kegiatan yang menjadi unsur proyek, karena adanya kegiatan yang paralel. Bila jaringan kerja hanya mempunyai multi titik awal (initial node) dan multi titik akhir (terminal node), maka jalur kritis pun mungkin terjadi lebih dari satu jalur kritis. 2. Kapan terjadi float total, bebas, independen, dan interferen ? Tunjukkan masing-masing hubungan antara float tersebut bila ada. Float bebas terjadi bila semua kegiatan pada jalur yang bersangkutan mulai seawal mungkin. Float interferen bila suatu kegiatan menggunakan sebagian dari float interfrene sehingga kegiatan nonkritis berikutnya pada jalur tersebut perlu dijadwalkan lagi meskipun tidak sampai mempengaruhi penyelesaian proyek secara keseluruhan. Float independen merupakan kegiatan berikutnya dikurangi kegiatan terdahulu dikurangi kurun waktu kegiatan yang dimaksud.
Gambar Menunjukkan posisi dan hubungan float total,float bebas,dan dan float interferen
3. Bagaimana pengertian management by exception dalam hubungannya dengan identifikasi jalur kritis. Jalur ini memerlukan perhatian maksimal dari pengelola proyek, terutama pada periode perencanaan dan implementasi pekerjaan atau kegiatan yang bersangkutan, misalnya diberikan prioritas utama dalam alokasi sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, peralatan atau penyedia. 4. Proyek dengan 7 komponen-komponen kegiatan dengan kurun waktu yang bersangkutan terlihat seperti gambar berikut ini. MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 62 1 4 3 6 5 2 (3) (5) (3) (2) (5) (3)
Ditanyakan : a. Tentukan jalur kritis dan kurun waktu penyelesaian proyek tercepat. 1 3 6 = 3 + 5 = 8 1 2 5 6 = 5+ 3 + 3 = 11 (jalur kritis) 1 4 5 6 = 4+ 0 + 3 = 7 1 4 6 = 4 + 2 = 6 (waktu tercepat) b. Kegiatan mana yang mempunyai float total dan float bebas dan berapa besarnya? Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal Paling Akhir Float I J Nama (D) Mulai ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) Total (TF) Bebas (FF) 1 2 A 5 0 5 0 5 0 0 1 3 B 3 0 3 3 6 3 0 1 4 C 4 0 4 5 9 5 0 2 5 D 3 5 8 5 8 0 0 3 6 E 5 3 8 6 11 3 0 4 6 F 2 4 6 9 11 5 0 5 6 G 3 8 11 8 11 0 0
5. Jaringan kerja yang menggambarkan suatu proyek dengan komponen-komponen dan masing- masing kurun waktu terlihat seperti gambar berikut ini. 1 3 6 5 4 2 (3) (2) (2) (4) (1) (2) (2)
MANAJEMEN INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN 63 Ditanyakan : a. Berapa lama kurun waktu penyelesaian proyek tercepat? 1 2 3 6 = 3 + 2 + 2 = 7 1 2 3 5 6 = 3 + 2+ 1 + 4 = 11 (waktu tercepat) 1 2 4 5 6 = 3 + 2+ 2 + 4 = 11 (waktu tercepat) b. Tentukan float total, bebas, dan Interference ! Kegiatan Kurun Waktu Paling Awal Paling Akhir Float I J Nama (D) Mulai ES) Selesai (EF) Mulai (LS) Selesai (LF) Total (TF) Bebas (FF) Interference (IF) 1 2 A 3 0 3 0 3 0 0 0 2 3 B 2 3 5 4 6 1 0 1 2 4 C 2 3 5 3 5 0 0 0 3 5 D 1 5 6 6 7 1 1 0 3 6 E 2 5 7 9 11 4 0 4 4 5 F 2 5 7 5 7 0 0 0 5 6 G 4 7 11 7 11 0 0 0
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional