Anda di halaman 1dari 18

Memahami Proses Organisasi Top Manajemen Khususnya di Konvergensi Media

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemet Media Massa

Dosen Pengampu Ibu Deti Elice, M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 3

Komunikasi Penyiaran Islam ‘E’

1. Arif Permadi (2041010282)


2. Indah Khusnul K (2041010295)
3. Rafilda Anggilina P (2041010273)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H/ 2023 M

i
PROFIL ANGGOTA KELOMPOK 3

Arif Permadi
2041010282

Rafilda Anggilina P
2041010273

Indah Khusnul K
2041010295

ii
KATA PENGANTAR

Alhamduliiiah Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Deti Elice, M.Pd selaku
dosen pengajar mata kuliah Management Media Massa jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam.

Penulisan makalah ini dibuat sebagai sarana belajar di Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung untuk menyelesaikan tugas-tugas universitas yang berkaitan dengan bahan
kajian. Kami memahami bahwa terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan kata dan kalimat,
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Demi kebaikan dan kelengkapan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan dan semoga pada akhirnya dapat bermanfaat bagi pembaca dan mahasiswa.

Bandar Lampung, 2 Maret 2023

Kelompok 3

iii
DAFTAR ISI

PROFIL ANGGOTA KELOMPOK 3............................................................................................ii


KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iv
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Organisasi Top Manajemen................................................................................3
B. Mekanisme Organisasi Top Manajemen..............................................................................4
C. Fungsi dan Peran Manajemen Puncak..................................................................................8
D. Tanggung Jawab Kepemilikan Media..................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajer adalah orang yang menjalankan kegiatan manajemen. Dalam berbagai jenis
organisasi, istilah manajer dapat direpresentasikan oleh istilah lain, seperti presiden,
ketua, wakil presiden, wakil ketua, kepala bagian, dan seterusnya. Beberapa keahlian
diperlukan agar para manajer dapat menjalankan fungsi-fungsi manajernya dengan baik.
Keahlian keahlian tersebut diantaranya adalah keahlian teknis, keahlian konseptual,
keahlian berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan,
keahlian dalam pengaturan waktu, keahlian dalam manajemen global, serta keahlian
dalam teknologi. Menurut tingkatannya manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu top
manager, middle manager dan first line manager / lower manager.

Top manager bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas


mereka adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang
kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Contoh dari
tugas-tugas top manager adalah membuat kebijakan mengenai rencana perluasan
pasar (expantion), kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan dan menetapkan
besarnya penjualan yang dicapai. Sedangkan middle manager bertugas mengawasi
beberapa unit kerja dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang
lebih tinggi. Selanjutnya mereka melaporkan hasil pekerjaannya kepada Top manager.
Contohnya adalah kepala klinik suatu rumah sakit, dekan pada suatu universitas, manajer
divisi. Posisi Middle manager berada di antara top manager dan lower manager Lower
manager merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi, yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Sebutan lain untuk jabatan ini,
antara lain supervisor, kepala departemen, dan mandor (foreman). Mereka bertanggung
jawab atas satu unit kerja dan diharapkan mampu menyelesaikan tugas dengan tujuan
jangka pendek yang sesuai dengan rencana top manager dan middle manager

1
Konvergensi merupakan salah satu perkembangan teknologi. Konvergensi menjadi
istilah paling popular dikalangan industri media. Seakan tak pernah ada habisnya bicara
mengenai konvergensi. Namun, ditelisik dari sejumlah literatur, definisi konvergensi
masih beragam. Ikhwal ber- agamnya definisi konvergensi ini diakui oleh Justice Power
Stewart yang menyatakan, “saya tidak dapat melihat konvergensi, namun saya tahu
ketika saya merasakannya”

Burnett dan Marshall (2003:1) mendefinisikan konvergensi media sebagai


penggabungan industrimedia, telekomunikasi, dan komputer menjadi sebuah bentuk yang
bersatu dan berfungsi sebagai media komunikasi dalam bentuk digital. Berkembangnya
dimensi-dimensi dalam konvergensi mediadisebabkan oleh penemuan dan perkembangan
WWW (World Wide Web) dan jaringan kom- puter berkecepatan tinggi1. Teknologi
media digital ini pun dipasarkan dan dimiliki oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat
dapat menikmati, menghasilkan, dan menyebarluaskan konten dari media tersebut. Dalam
hal ini, konten memiliki arti sangat luas, yang mencakup berbagai bidang pengetahuan,
bukan hanya bidang jurnalisme dan komunikasi massa.

Dalam latar belakang ini kita dapat menarik permasalahan “bagaimana organisasi top
manajemen dalam konvergensi media”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian organisasi top manajemen?
2. Bagaimana mekanisme organisasi top manajemen?
3. Bagaimana fungsi dan peranan manajemen puncak?
4. Bagaimana menjelaskan tanggung jawab kepemilikan media?

C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui lebih mendalam apa itu organisasi top manajemen, bagaimana
prosesnya, fungsi serta peranan manajemen puncak, dan mengetahui tanggung jawab
kepemilikan media.

1
Burnett, R., & P.D. Marshall. 2003. Web Theory: An Introduction. London

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Top Manajemen


Organisasi pada intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah
untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Dalam Islam, organisasi pertama, organisasi
sebagai wadah atau tempat, dan kedua, pengertian organisasi sebagai proses yang
dilakukan bersama sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga
dengan cara- cara yang sama. merupakan suatu kebutuhan. Inti organisasi Organisasi
berarti kerja bersama. adalah interaksi antar- Organisasi tidak dis tikan semata- orang
dalam sebuah mata sebagai wadah. Pengertian wadah untuk organisasi itu ada dua, yaitu
melakukan suatu tujuan yang sama2

Manajemen (Terry dalam Manullang, 2006) adalah sebuah proses mencapai


tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mempergunakan kegiatan orang lain
dalam sebuah organisasi. Dalam penerapannya, manajemen terdiri atas subyek dan
obyek. Subyek manajemen adalah orang yang mengatur, sedangkan obyek manajemen
adalah orang yang diatur. Manajemen merupakan ilmu yang sangat luas dan dapat
diterapkan tidak hanya dalam usaha namun juga dalam kehidupan sehari- hari. 3
Secara bahasa (etimologi) manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu
management yang artinya seni mengatur. Manajemen (Manullang, 2006) adalah sebuah
seni untuk mengatur sesuatu, baik orang maupun pekerjaan. Seni adalah sebuah
keindahan, oleh sebab itu manajemen juga harus memberikan keindahan yang dapat
memberikan kepuasan dan keuntungan bagi organisasi dan semua pihak yang terkait di
dalamnya.
Top management adalah orang-orang yang memegang sumber daya, otoritas, dan
kekuatan pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Definisi dari top management adalah tingkat manajemen yang paling atas dan
memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi/perusahaan dan bertanggung jawab

2
Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah dalam Praktik, Jakarta, Gema Insani Pers
3
Terry , George R . 2009 . Prinsip – Prinsip Manajemen . Jakarta : Bumi Aksara .

3
langsung kepada pemilik perusahaan atau pemilik saham. Selain itu, mereka memiliki
otoritas lebih dari 2 level manajemen lainnya karena mereka lebih fokus pada area kerja
perusahaan yang lebih konseptual dan menentukan arah strategi dan visi agar
perkembangan perusahaan lebih baik lagi. Oleh karena itu, manajemen tingkat atas ini
berhak memberhentikan manajemen senior lain di level yang lebih rendah.

B. Mekanisme Organisasi Top Manajemen


Pentingnya pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi,
yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-usaha
mereka dengan baik. Dengan kata lain, salah satu bagian “tugas pengorganisasian adalah
mengharmoniskan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam
kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan kesemuanya kesuatu arah
tertentu.” Pendapat ini dikemukakan oleh (George K. Terry). Yang dimaksud pada tulisan
tersebut adalah perlu adanya tindakan-tindakan simultan unit individual atau yang
terpisah yang secara bersama-sama dapat menghasilkan suatu efek total yang lebih besar
dibandingkan dengan jumlah komponen-komponen individual. Jadi pengorganisasian
merupakan sebuah kasus yang dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya
menggerakkan seluruh aktifitas dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan
manajerial.
Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan
baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang
diharapkan tersebut akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang
terbatas baik pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat
dikembangkan dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya
kepada orang lain sehingga secara sinergis dan simbiosis membentuk kerjasama yang
baik maka tidak ada “manajemen”. Kalaupun ada adalah manajemen tradisional atau
otoriter.
Manajemen adalah sesuatu yang niscaya dalam perspektif keorganisasian.
Manajemen sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi, karena tanpa manajemen semua
akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Manajemen mencakupi semua
kegiatan yang diorganisir dan di semua organisasi. Manajemen tidak hanya terfokus pada

4
kegiatan bisnis semata, tetapi dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerja bersama
(organisasi) untuk mencapai tujuan bersama pula.
Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada
dasarnya :
Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
1. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
2. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang
dimiliki.
3. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
4. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan
organisasi.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan
organisasi.
6. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi,
komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan
menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
7. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan
agar lebih baik lagi.
Organisasi ada untuk mencapai sesuatu. “Sesuatu” ini adalah tujuan, dan tujuan
tersebut biasanya tidak dapat dicapai oleh individu yang bekerja sendiri, tetapi hal
tersebut sangat mungkin untuk dicapai melalui usaha kelompok.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen dalam organisasi, yaitu,

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk menapai tujuan


organisasi,
2. untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan
dalam organisasi , dan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu upaya pencapaian tujuan
dengan metode yang benar dan hasil yang baik.

5
Stoner mendefiniskan manajemen sebagai “proses” perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya (potensi) organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(stated goald).

Sebagaimana pendefinisian yang dijabarkan oleh Stoner, maka langkah-langkah yang


hendaknya ditempuh dalam organisasi adalah sebagai berikut

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka
sebelum dilaksanakan. Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada
organisasi tujuantujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Disamping itu dengan adanya perencanaan memungkinkan
untuk, a) organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya-sumber daya
(potensi) yang diperlukan untuk mencapai tujuan, b) para person organisasi dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi dengan terarah dan konsisten akan
berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan c) kemajuan dapat terus dimonitor
(dipantau) dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila tingkat
kemajuan tidak memuaskan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian berarti langkah dalam mengkoordinasikan potensi
organisasi, personal atau material. Langkah ini berupa pembuatan rancangan dan
pengembangan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan program secara
sukses. Oleh karenanya, seorang manajer harus mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan—dan kemudian Memimpin—tipe organisasi yang sesuai dengan
tujuan, rencana, dan program yang tealah diplanningkan.
3. Penyusunan Personalia (Staffing)
Beberapa literatur manajemen memasukkan fungsi atau langkah staffing
sebagai bagian dari fungsi organizinig. Ada pula yang menempatkan staffing
sebagai bagian dari kepemimpinan (leadership). Staffinig adalah proses penarikan
(recruitment), latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian

6
orientasi dan posisi kepada anggota dengan memandang potensi personalia sesuai
standarisasi yang diciptakan dilingkungan itu sendiri.

4. Pengarahan (Leading)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,
langkah berikutnya adalah menuagaskan anggota untuk bergerak menuju tujuan
yang telah ditentukan. Secara sederhana, pengarahan berfungsi untuk membuat
atau mendapatkan para anggota melakukan apa yang diinginkan. Fungsi ini
melibatkan kualitas, gaya, dan otoritas seorang manajer serta kegiatan-kegiatan
kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi, dan disiplin. Dengan kata lain
pengaraahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin dan
mempengaruhi para anggotanya, dimana seorang manajer tidak hanya
memberikan perintah, tetapi menciptakan iklim yang dapat membantu paraa
anggota melakukan pekerjaan secara baik. Fungsi leading sering disebut dengan
berbagai nama, antara lain, leading, directing, motivating, actuating, dan lain-lain.
5. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan atau controlling atau yang diistilahkan dengan pengendalian
adalah penemuan dan penerapan cara dan fasilitas atau alat untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini
dapat bermuatan posistif atau negativ. Positif mencoba mengetahui apakah tujuan
organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Controlling negative adalah
mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan dibutuhkan tidak
akan terjadi.
Dengan memahami sistematika manajemen organisasi sebagaimana tersebut,
maka perbincangan selanjutnya yang tidak dapat dipisahkan adalah eksistensi seorang
manajer ataku pimpinan. Dengan demikian seorang manajer adalah perencana,
pengorganisir, pemimpin (atau pengarah) dan pengawas. Seorang manajer dalam
kenyataannya mengambil peranan yang lebih luas untuk menggerakkan organisasi
menuju sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Jadi, yang terpenting dalam manajemen sebuah organisasi adalah adanya
kesepahaman diantara komponen organisasi itu sendiri. Kesepahaman dimaksud adalah

7
mengenai peran, posisi, situasi, dan kondisi antar pelaku organisasi. Jika tidak maka
sangat sulit sekali program-program yang sudah direncanakan akan ter-realiasasi dengan
optimal, sebab masih ada kesenjangan dan ketidak harmonisan didalam institusi
organisasi. Atau, yang lebih ironis lagi adalah ancama.4

C. Fungsi dan Peran Manajemen Puncak


Manajemen puncak atau top level management merupakan tingkat manajemen
paling atas dan juga mempunyai otoritas yang paling tinggi pada suatu organisasi
perusahaan serta memiliki tanggung jawab langsung kepada pemilik perusahaan.
Pada umumnya, manajemen puncak ini hanya bekerja pada suatu tatanan
konseptual dan juga pemikiran, bukan pada berbagai hal teknis. Manajemen puncak ini
mempunyai wewenang paling besar diantara tingkatan manajemen lainnya. Tingkat
manajemen puncak memiliki hal penuh untuk mengangkat, memilih, serta
memberhentikan manajemen lain yang berada dibawahnya. Beberapa contoh sebutan
tingkat manajemen puncak adalah GM (General Manager), CEO (Chief Executive
Officer) dan Presedir atau Presiden Direksi.
Terdapat beberapa peran dan tugas yang harus diemban oleh manajemen puncak,
yaitu:
1. Menentukan Tujuan Perusahaan Manajemen tingkat atas ini akan bertugas
dalam merumuskan tujuan utama dalam suatu organisasi. Tujuan tersebut bisa
dalam bentuk jangka panjang ataupun jangka pendek.
2. Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan Manajemen tingkat atas harus
membuat kerangka kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yang telah ditetapkan.
3. Mengorganisir seluruh kegiatan dan pekerjaan yang nantinya akan dilakukan
oleh manajer yang ada ditingkat menengah.
4. Mengumpulkan dan juga mengatur seluruh sumber daya organisasi
perusahaan agar bisa melakukan seluruh bentuk kegiatan dalam organisasi.
5. Memiliki tanggung jawab penuh atas kelangsungan dan pekembangan
organisasi perusahaan.

4
https://www.academia.edu/46915633/
MEKANISME_MANAJEMEN_ORGANISASI_Oleh_Rizki_Aditiya_Fratama_112011438_FAKULTAS_EKONOMI_BISNIS
(akses 3 Maret 2023 9.17 WIB)

8
6. Sebagai penghubung dengan pihak lain dari luar perusahaan.

D. Tanggung Jawab Kepemilikan Media


1. Bertanggung jawab atas kuantitas dan kualitas keluaran  produk dan layanan
untuk organisasi. mencapai tujuan. sebagai proses penyatuan yang terus-
menerus terjadi di antara berbagai bagian media seperti teknologi, industri,
konten, dan khalayak. Hal itu terjadi secara terus-menerus
2. Mempertahankan tingkat sumber daya yang sesuai bagi organisasi untuk
membuat, menguji, dan memasarkan barang maupun jasanya sebagai sebuah
integrasi atau penyatuan beberapa media konvensional dengan kemajuan
teknologi informasi menjadi satu atap atau perusahaan.
3. Konvergensi bukan hanya bertanggung jawab sebagai penyatuan konten
sebuah berita saja bisa muncul di berbagai media yang berada dalam satu
perusahaan tetapi juga penyatuan dalam satu induk perusahaan media.
4. Berkomunikasi ke semua tingkatan organisasi untuk mempromosikan
pentingnya media dan layanan berkualitas tinggi, serta memastikan
masyarakat dapan memahami apa yang di beritakan oleh media
5. Mendorong proses perbaikan bagi individu dan organisasi untuk mendukung
seluruh misi dari konvergensi media ini. Merupakan sebagai aplikasi dari
teknologi digital, yaitu integrasi teks, suara, angka, dan gambar, bagaimana
berita diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Dailey, Demo, dan
Spillman menjelaskan aktivitas konvergensi media meliputi antara lain cross-
promotion (lintas promosi), cloning (penggandaan), coopetition (kolaborasi),
content sharing (berbagi isi), dan full convergence (penyatuan). Dengan
konvergensi media, berita yang dahulu disebut mengabarkan peristiwa yang
sudah terjadi, kini definisi tersebut berubah menjadi peristiwa yang sedang
terjadi". Bahkan jika kita menggunakan paradigma jurnalisme interpretatif,
berita bisa juga peristiwa yang akan terjadi.
6. Konvergensi bukan hanya penyatuan konten-sebuah berita bisa muncul di
berbagai media yang berada dalam satu perusahaan-tetapi juga penyatuan
dalam satu induk perusahaan media. MNC Grup, contohnya, menaungi
MNCTV, Korun Sindo, sindonews. com. Di Indonesia, selain MNC Grup

9
yang sudah melakukan konvergensi secara lengkap (cetak, elektronik, dan
situs), adalah Kompas Grup dan Media Grup. Kompas Grup membawahi
koran Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV. Sementara itu, Media Grup
membawahi surat kabar Media Indonesia, Metro TV, dan Metro
TVnews.com. Sebagai tempat bertemu (jaringan / berkumpul termasuk untuk
wilayah sosial) dan apa yang terjadi ketika sesuatu itu di kumpulkan
(kompleksitas, berita , peristiwa) misalnya pengisian pengisian lowongan
jabatan dalam organisasi dan komunikasi apabila terjadi perubahan status
jabatan.
7. Pelatihan budaya organisasi dan meningkatkan moral karyawan di semua
tingkatan.
8. Membuat prosedur bagi manajer untuk berinteraksi dengan dan mendorong
karyawan.
9. Merancang prosedur untuk menghadapi tantangan di tempat kerja dan industri
besar.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi pada intinya adalah interaksi-interaksi orang dalam sebuah wadah
untuk melakukan sebuah tujuan yang sama. Dalam Islam, organisasi pertama, organisasi
sebagai wadah atau tempat, dan kedua, pengertian organisasi sebagai proses yang
dilakukan bersama sama, dengan landasan yang sama, tujuan yang sama, dan juga
dengan cara- cara yang sama. merupakan suatu kebutuhan. Inti organisasi organisasi
berarti kerja bersama. adalah interaksi antar- Organisasi tidak diartikan semata- orang
dalam sebuah mata sebagai wadah. Pengertian wadah untuk organisasi itu ada dua, yaitu
melakukan suatu tujuan yang sama

Definisi dari top management adalah tingkat manajemen yang paling atas dan
memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi/perusahaan dan bertanggung jawab
langsung kepada pemilik perusahaan atau pemilik saham. Selain itu, mereka memiliki
otoritas lebih dari 2 level manajemen lainnya karena mereka lebih fokus pada area kerja
perusahaan yang lebih konseptual dan menentukan arah strategi dan visi agar
perkembangan perusahaan lebih baik lagi. Oleh karena itu, manajemen tingkat atas ini
berhak memberhentikan manajemen senior lain di level yang lebih rendah.

Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada dasarnya :


1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan adanya
pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
3. Manajemen yang baikm dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang
dimiliki.
4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
5. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.
6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan organisasi.

11
7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisasi,
komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan menghargai
mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.
8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan juga perkembangan agar
lebih baik lagi.

Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen dalam organisasi, yaitu,

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk menapai tujuan organisasi,


2. untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan
yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi ,
dan
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu upaya pencapaian tujuan dengan
metode yang benar dan hasil yang baik.

Terdapat beberapa peran dan tugas yang harus diemban oleh manajemen puncak, yaitu:

1. Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini akan bertugas dalam
merumuskan tujuan utama dalam suatu organisasi. Tujuan tersebut bisa dalam
bentuk jangka panjang ataupun jangka pendek.
2. Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas harus
membuat kerangka kebijakan dan rencana untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yang telah ditetapkan.
3. Mengorganisir seluruh kegiatan dan pekerjaan yang nantinya akan dilakukan oleh
manajer yang ada ditingkat menengah.
4. Mengumpulkan dan juga mengatur seluruh sumber daya organisasi perusahaan agar
bisa melakukan seluruh bentuk kegiatan dalam organisasi.
5. Memiliki tanggung jawab penuh atas kelangsungan dan pekembangan organisasi
perusahaan.
6. Sebagai penghubung dengan pihak lain dari luar perusahaan.

12
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang
Memahami Proses Organisasi Top Manajemen Khususnya di Konvergensi Media lebih
mendalam. Kami juga mengharapkan kritik dan saran jika ada kesalahan dalam
pembuatan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah dalam Praktik, Jakarta, Gema
Insani Pers
Ignatio Haryanto, Jurnalisme Era Digital Tantangan Industri Media Abad 21 (Jakarta: Kompas
Media Nusantara, 2014), hlm. 212 12
Terry , George R, Prinsip – Prinsip Manajemen Jakarta, Bumi Aksara 2019
Burnett, R., & P.D. Marshall. 2003. Web Theory: An Introduction. London
Rahma Sugibartati. Perkembangan Marakat Informasi dan Tes Senial Kontemporer (Jakarta
Kencana Prenademedia Group 2014), hlm. . Sebagai perbandingan bisa dilihat dalam
karya Burhan Bungin 2008. Sosiologi Kamkasi dengan penerbit yang sama
John V. Pavlik, Journalium and New Media (New York: Columbia University Press, 2001), him.
194. 6 Eugenia Sapera. Understanding New Media (California USA: Sage Publications,
2012). him. 127. Tampaknya istilah krisis yang dipergunakan Eugenia Siapera dalam
konteks jurnalisme surat kabar Hal in bisa dilihat dari beberapa indikator yang
disebutkannya. Jadi tidak bisa dipukul rata untuk semua media. Sebah setiap media
memiliki karakteristik jurnalisme yang berbeda
Levi Obijiofor and Folker Hanusch, Journalion Acro Culture An Introduction (London:Palgrave
MacMilan, 2011), hlm. 178-179
Tanja Storal and Dagny Staedahl (ed). Ambivalence Toward Convergence Digitalization and
Media Change (Goteborg Sweden Nordicom, 2007), hlm. 13 8

14

Anda mungkin juga menyukai