MAKALAH
Oleh:
Segala puji bagi Allah, Sang maha pencipta dan pengatur alam semesta, berkat Ridho
Nya, penulis akhirnya mampu menyelesaikan Tugas makalah ini, Dalam penulisan makalah ini,
tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat bimbingan,dukungan,
dorongan dan semangat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak ngimadngudin ,S.Ag,M.H. selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Bumi Silampari
(STAI BS) Lubuklinggau
2. Bapak Rama Wijaya KW. M.sos selaku Dosen pengampu mata Kuliah Pengantar jurnalistik
Orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan bantuan finansial sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam kepenulisan makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima dengan
baik.Semoga tugas ini yang ini dapat bermanfaat untuk kedepannya
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian organisasi media ...............................................................5
B. Struktur organisasi media ....................................................................8
C. Aliran organisasi Media .......................................................................9
D. Proses dalam organisasi media dan alur kerja ………….. ………….10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................1
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan teknologi dan komunikasi dirasa semakin pesat. Kondisi inilah
yang lantas menjadikan posisi media menjadi penting dan dibutuhkan oleh masyarakat yang haus
akan kebutuhan informasi. Dunia broadcasting atau penyiaran adalah dunia yang selalu menarik
perhatian bagi masyarakat (Tommy,2006 : 1). Berbagai kebutuhan manusia meningkat begitu
cepat bukan saja kebutuhan pokok yang meningkat, tetapi juga kebutuhan akan informasi dirasa
tidak kalah penting bagi masyarakat saat ini. Apalagi di era teknologi dan informasi saat ini,
mereka dituntut aktif mencari informasi terbaru yang terjadi di sekitar mereka. Masyarakat mulai
menyadari betapa pentingnya sebuah informasi bagi mereka. Informasi inilah yang nantinya akan
berguna untuk nantinya menjadi sebuah patokan dalam mengambil sikap dan mengambil
tindakan untuk dapat tetap mempertahankan hidupnya dikemudian hari. Hal ini yang akan
mendorong semakin berkembangnya media massa di Indonesia. Yang dimana salah satu fungsi
media adalah sebagai media penyampaian suatu informasi. Untuk mencari informasi yang
nantinya akan dimuat menjadi berita ditentukan terlebih dahulu dalam rapat redaksi. Kemudian
selanjutanya menjadi tugas reporter untuk menentukan strategi atau cara dalam mencari berita
tersebut. Ketika reporter mendapatkan berita dan telah mengemasnya dengan baik, berita
tersebut kemudian kembali masuk ke bagian redaksional. Dalam hal ini akan ditentukan apakah
berita tersebut layak untuk ditayangkan. Terdapat tujuh sifat istimewa berita yang disebut juga
sebagai unsur layak berita, yaitu akurat, lengkap, adil, berimbang, objektif, ringkas, jelas dan
hangat (Kusumaningrat, 2005 :48). Media merupakan salah satu unsur penting yang harus ada
dalam proses komunikasi. Hal ini tertuang dalam pandangan Harold Lasswell mengenai proses
komunikasi 3 “Who says what, to whom, in which channel, and with what effect?”. Media
berperan sebagai channel atau penyampai pesan kepada khalayak ( Laswell dalam Littlejohn,
2001:313) Peran media yang begitu penting dalam proses penyampaian informasi kepada
khalayak membuat industri media mengalami kemajuan yang pesat di tengah persaingan
globalisasi media. Dalam kondisi ini, media massa yang turut berkiprah adalah media televisi.
Dari sinilah media televisi baik lokal maupun nasional saling berlomba untuk menghadirkan
tayangan yang menarik sesuai kebutuhan pemirsa.
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian organisasi media ?
b. Bagaimana Struktur organisasi media ?
c. Bagaimana Aliran organisasi Media?
d. Bagaimna Proses dalam organisasi media dan alur kerja?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Media
Salah satu hal penting dalam memahami komunikasi organisasi adalah bahwa kita seyogianya
memahami pendekatanpendekatan yang mempengaruhi cara berpikir atau cara pandang terhadap
organisasi. Organisasi menurut Robbins (2001:4) diartikan sebagai suatu unit (satuan) sosial yang
dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang
relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Pace & Faules
(2001: 11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi, pendekatan
objektif dan pendekatan subjektif. Makna “objektif” dalam konteks ini merujuk kepada pandangan
bahwa objek-objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-peristiwa eksis di dunia nyata dan terlepas dari
pengamatnya, sedangkan “subjektif” menunjukkan bahwa relalitas itu sendiri adalah konstruksi sosial,
realitas sebagai suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada “di luar
sana”. Menurut pendekatan objektif, organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan kongkret, dan
merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti, sesuatu yang stabil.
Istilah “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang,
hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan.
Pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang,
terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi
diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang
antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya
membentuk organisasi tersebut.
Jadi berdasarkan pendekatan objektif, organisasi berarti struktur; sedangkan berdasarkan
pandangan subjektif, organisasi berarti proses (mengorganisasikan perilaku). Implikasinya, menurut
pendekatan objektif, mempelajari organisasi adalah mempelajari keseluruhan, bagaimana organisasi
dapat beradaptasi dengan cara terbaik terhadap lingkungan untuk mengembangkan diri dan
berlangsung hidup, sedangkan menurut pendekatan subjektif pengetahuan mengenai organisasi
diperoleh dengan melihat perilaku-perilaku dan apa makna perilaku-perilaku itu bagi mereka yang
melakukannya, struktur diakui tapi tekanannya pada perilaku manusia dalam arti tidak independen dari
tindakan-tindakan manusia. Kedua pendekatan tersebut, baik objektif maupun subjektif tidak hanya
mempengaruhi cara pandang terhadap komunikasi organisasi, tapi juga dalam memahami aspek-aspek
lainnya yang terkait dengan perilaku organisasi.
Media adalah singkatan dari media massa (mass media). Media massa juga
singkatan dari media komunikasi massa (mass media communication).Media itu
sebuah organisasi.1
Dalam istilah Griffin (2002), organisasi adalah “a group of people working together in a
structured and coordinated fasion to achieve a set of goals” (Sekelompok orang yang bekerja
bersama-sama secara terstuktur dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan).Karena sebuah
organisasi, maka dalam media juga ada manajemen.
Menurut Encyclopedia Americana, manajemen itu ” the art of coordinating the elements
of factors of production towards the achievement of the purposes of an organization” (Seni
koordinasi elemen faktor-faktor produksi menuju pencapaian tujuan organisasi).
Penanggung Jawab Media
Setiap media harus ada penanggungjawabnya.
1
https://mmp01blog.wordpress.com.organisasi-media-diakses-27-10-2022
Struktur organisasi media dibagi menjadi empat bagian utama yang dipimpin oleh seorang
Pemimpin Umum (PU), yaitu bagian:
Redaksi (Editor Department)
Pemasaran (Marketing Department/Business Department)
Administrasi (Office)
Teknologi (Peralatan)
Dengan demikian, level manajemen media memiliki struktur umum top management
sebagai berikut:
Pemimpin Umum
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Usaha/Manajer Pemasaran/Manajer Bisnis
Kepala Kantor/Kepala Sekretariat/Manajer Administrasi
Berbentuk vertikal, hanya satu memiliki kekuasaan untuk menggunakan otoritas mereka
kepada karyawan dibawahnya.
2. Heterarki
Dalam hal ini semua anggota memiliki otoritas dan kekuasaan yang sama. Berbentuk
horizontal.
Sebuah organisasi terbentuk dari lima elemen, yaitu:
Apex Strategis
Orang-orang yang mempunyai tanggung jawab secara keseluruhan dalam mengelola
suatu organisasi, termasuk direktur.
Inti Operasi
Orang-orang yang mempunyai tanggung jawab dalam memproduksi hasil dari organisasi
seperti, film, program TV, press release, dsb.
Saluran
Orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan
serta tata cara yang telah dibuat di apex strategis.
Technostructure
Orang-orang yang bertanggung jawab dalam teknologi, analisis, serta perencanaan.
Staf Pendukung
Orang-orang yang bertanggung jawab dalam hal penasehat hukum, akuntansi, serta
mengoperasikan dan menjaga fasilitas.
C. ALIRAN INFORMASI ORGANISASI MEDIA
2
assel, Joan Van and Poe-Howfield, Lisa. (2010). Managing Electronic Media: Making, Marketing, & Moving
Digital Content. Oxford: Elsevier Inc.hlm45
Aliran informasi menggambarkan bagaimana pesan bergerak dari satu orang atau grup ke
lainnya. Komunikasi pun digunakan, baik secara formal maupun informal. Biasanya, komunikasi
formal datang dari manajemen tingkat atas kepada tingkat di bawahnya. Sedangkan komunikasi
informal biasanya berbentuk person-to-person yang memungkinkan memutuskan suatu
kesepakatan dengan relasi kerjanya. Orang biasanya menggunakan channel informal untuk
belajar bagaimana fungsi organisasi dan cara mengemukakan opini, serta sikapnya.
Komunikasi antar anggota yang berbeda pangkatnya, terkadang disebut superior-subordinate
communication. Kontrasnya, komunikasi horizontal terjadi antara peers dan departemen-
departemen. Pada akhirnya, ada alur informasi melewati batas organisasi, ke dalam dan keluar
perusahaan.
a. Tipe-Tipe Organisasi dalam Industri Media
Organisasi Produksi-Konten
Perusahaan ini berperan membuat konten. Dalam beberapa perusahaan, konten adalah
aktivitas utama dan merupakan produk primernya. Di perusahaan lainnya, unit bisnis
memproduksi konten untuk mendukung aktivitas perusahaannya.
Organisasi Pemasaran Konten, Distribusi, dan Pameran
Organisasi ini memasarkan dan mendistribusikannya pada konsumen. Mereka mungkin
memperoleh konten, atau mengerjakan aktivitas di bawah pemilik konten. Kegiatan
komersial ini termasuk stasiun televisi dan radio.
Organisasi Pembawa Konten
Perusahaan-perusahaan ini memiliki infrastruktur yang membawa konten pada pasar.
Mereka termasuk dalam jajaran perusahaan terbesar di dunia.
Konglomerat dan Ekologi Media
Raksasa media multinasional menjangkau beberapa negara, bahkan kontinen. Beberapa
contoh korporasinya adalah Disney, Perusahaan Berita, dan Sony. Sedangkan
konglomerat media memiliki beberapa, atau bahkan semua dari unit bisnis untuk
membuat, memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan konten. Perusahaan-
perusahaan tersebut memiliki beberapa perusahaan di bawahnya, dan kepemilikan
berubah berdasarkan merger, akuisisi, dan divestasi.3
D. PROSES DALAM ORGANISASI MEDIA DAN ALUR KERJA
3
Asep syamsul.M.Romli,jurnalistik terapan ,batic press, bandung, 2001 hlm80
Beberapa langkah untuk membawa produk kreatif pasar meliputi pengembangan,
praproduksi, produksi, pasca produksi, pemasaran, dan distribusi.
Perubahan pekerjaan analog ke digital dari setiap tahap. Sebelum tahun 1990, masih
menggunakan pengelolahan analog dalam proses produksi organisasi. Berkembang sejak tahun
1990, sebagian besar proses produksi menggunakan jaringan komputerisasi menjadi digital baik
itu dalam pengelolaan maupun distribusi.
The Digital Assembly Line
Salah satu cara mendistribusikan konten dalam lingkungan digital adalah menggunakan
virtual digital perakitan. Konten ini dalam bentuk digital, dengan mudah transfer data antara
anggota tim, departemen, vendor dan mitra. Proses distribusi konten harus mengalami
perkembangan sehingga alur kerja perusahaan menjadi jelas arahnya.
Alur Kerja Digital
Alur kerja digital memudahkan tim distribusi memasarkan produk lebih cepat sehingga
berdampak perubahan yang besar. Hal ini membutuhkan perencanaan, pelatihan staf dan
koordinasi.
Rantai Konten Nilai
Hal ini terkait dengan mendistribusikan konten dari semua industri kreatif, akan tetapi
suatu organisasi tertentu hanya berpatisipasi dalam satu atau semua kegiatan.
Distribusi Konten
Perusahaan media perlu mengatur rantai distribusi, tergantung dari produksi yang
diciptakan. Kerjanya adalah mengumpulkan hasil, diolah menjadi beberapa bentuk
seperti, berita cetak, internet, berita online, siaran tv dll kemudian disalurkan kepada
konsumen.
Rantai Pendapatan
“Follow the money” kalimat ini berarti pendapatan. Hasil yang didapatkan oleh karyawan
melalui kartu kredit atau melalui mekanisme pembayaran.4
4
Totok juroto, manajemen penerbitan press,rosda ,bandung,2004.hlm95
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
Jadi berdasarkan pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa organisasi media adalah
Sekelompok orang yang bekerja bersama-sama secara terstuktur dan terkoordinasi untuk
mencapai tujuan dalam suatu.Karena sebuah organisasi, maka dalam media juga ada manajemen.
Dan organisasi media mempunyai struktur diantaranya : Struktur organisasi media massa dibagi
menjadi empat bagian utama yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Umum (PU), yaitu bagian:
Redaksi (Editor Department),Pemasaran (Marketing Department/Business Department)
Administrasi (Office),Teknologi (Peralatan),Dengan demikian, level manajemen media memiliki
struktur umum top management sebagai berikut:Pemimpin Umum,Pemimpin Redaksi,Pemimpin
Usaha/Manajer Pemasaran/Manajer Bisnis dan organisasi media juga mempunyai aliran dan
proses organisasi media itu sangat banyak untuk mencapai suatu tujuan organisasi media itu
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
assel, Joan Van and Poe-Howfield, Lisa. (2010). Managing Electronic Media: Making,
Marketing, & Moving Digital Content. Oxford: Elsevier Inc.
Asep syamsul.M.Romli,jurnalistik terapan ,batic press, bandung, 2001.
Totok juroto, manajemen penerbitan press,rosda ,bandung,2004.
https://mmp01blog.wordpress.com.organisasi-media