Anda di halaman 1dari 21

Strategi Public Relations Universitas Paramadina dalam

Membangun Citra Positif di Instagram @Universitas_Paramadina

Anisah Sundawa1, Annisa Prita Anggraini2, Fany Zahrany3, Mutia Talitha Ramadhani,4 Erik
Ardiyanto.5
Universitas Paramadina
anisah.sundawa@students.paramadina.ac.id, annisa.anggraini@students.paramadina.ac.id,
fany.zahrany1@students.paramadina.ac.id, mutia.ramadhani@students.paramadina.ac.id,
erik.ardiyanto@paramadina.ac.id.

Abstrak:

Penelitian ini membahas peran strategi Public Relations (PR) Universitas Paramadina
dalam membangun citra positif melalui platform media sosial Instagram. Dalam era digital
saat ini, media sosial menjadi sarana utama bagi institusi pendidikan untuk berkomunikasi
dengan masyarakat. Fokus penelitian ini adalah memahami bagaimana Universitas
Paramadina menggunakan Instagram sebagai alat PR untuk memperkuat citra positifnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konten terhadap postingan Instagram
resmi Universitas Paramadina selama periode tertentu. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi tema, gaya komunikasi,
dan respons pengikut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Paramadina
menerapkan strategi PR yang efektif melalui Instagram dengan membangun narasi yang
konsisten, menonjolkan keunggulan akademik, dan memperkenalkan berbagai kegiatan
mahasiswa dan inisiatif sosial. Penggunaan estetika visual yang menarik juga menjadi
bagian integral dari strategi ini, menciptakan daya tarik visual yang kuat bagi pengikut.

Kata Kunci : Public Relations, Strategi Komunikasi, Citra Positif, Media Sosial Instagram

1
Abstract:

This research examines the role of Public Relations (PR) strategies at Paramadina University
in building a positive image through the Instagram social media platform. In the current
digital era, social media serves as the primary means for educational institutions to
communicate with the public. The focus of this research is to understand how Paramadina
University utilizes Instagram as a PR tool to strengthen its positive image. The research
method employed is content analysis of Paramadina University's official Instagram posts
over a specific period. The obtained data is then analyzed using a qualitative approach to
identify themes, communication styles, and follower responses. The research findings indicate
that Paramadina University implements effective PR strategies through Instagram by
constructing a consistent narrative, highlighting academic excellence, and showcasing
various student activities and social initiatives. The use of visually appealing aesthetics is
also an integral part of this strategy, creating a strong visual allure for followers.

Keywords: Public Relations, Communication Strategies, Positive Image, Instagram Social


Media

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada zaman seperti saat ini perguruan tinggi dituntut untuk dapat menampilkan citra
yang positif sebagai salah satu institusi yang berkualitas, sebuah perguruan yang dituntut
untuk merancang, menyusun dan melaksanakan serta mengembangkan program aktivitas
akademik bersama sama dengan semua komponen dalam suatu perguruan tinggi. Kemampuan
untuk menampilkan citra positif bagi suatu perguruan tinggi yang layak dipercaya merupakan
suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar, mengingat kondisi persaingan yang dihadapi
dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini sangat kompetitif, tidak saja bersifat lokal dan
regional bahkan sampai ke tingkat global. Hampir pada setiap perguruan tinggi berkompetisi
untuk dapat menunjukan sebuah eksistensinya dan sekaligus menarik calon mahasiswa baru.
Dengan citra yang positif merupakan faktor pendukung utama dalam keberhasilan suatu

2
institusi pendidikan tinggi untuk mampu mempertahankan keberadaannya serta
mengembangkan berbagai program sesuai dengan ketentuan institusinya hal ini dikarenakan
persaingan di dunia pendidikan Indonesia saat ini sangat ketat, maka untuk menarik perhatian
dan membentuk pandangan masyarakat terhadap perguruan tinggi tersebut diperlukan usaha
yang lebih.

Hubungan Masyarakat atau disingkat Humas (public relations) merupakan bagian


dari perusahaan, organisasi maupun instansi yang bertugas untuk menampilkan berbagai
kelebihan organisasinya demi menarik perhatian khalayak. Hal ini menjadi penting karena
implementasi dari strategi humas diharapkan dapat membentuk citra positif yang akan
menarik perhatian khalayak dan juga mencapai tujuan dari perguruan tinggi. Fungsi utama
humas adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang baik antara
organisasi dengan khalayak. Karena hal ini menjadi salah satu faktor untuk menyampaikan
informasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan tentunya menciptakan citra positif di
masyarakat terhadap apa yang disampaikan melalui terutama di media sosial. Internet telah
membuat para praktisi public relations juga memanfaatkan media online karena media ini
sudah tidak dapat dihindari. Pengelolaan media sosial menjadi sangat penting bagi instansi
perusahaan atau pemerintah yang memiliki akun sosial media untuk menyampaikan
informasi mengenai berbagai kegiatan atau informasi yang bermanfaat.
Media sosial merupakan platform online yang dapat dengan mudah diakses oleh
berbagai kalangan dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Dengan hadirnya
media sosial, banyak orang yang menggunakannya untuk mempromosikan diri atau
organisasinya agar mendapatkan pandangan positif dari pengguna media sosial lainnya.
Media sosial menjadi salah satu cara untuk membangun branding yang baik. Fungsi dari
sosial media ini adalah untuk memudahkan dalam memberikan informasi secara cepat dan
mampu memberikan pandangan positif dari orang lain. Saat ini instagram telah banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, sehingga memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk citra suatu lembaga. Citra adalah pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh
masyarakat terhadap sesuatu, sehingga menjadi sangat penting bagi instansi atau lembaga

2
terutama lembaga pemerintahan. Pengalaman yang dimiliki oleh suatu instansi atau lembaga
akan membentuk citra, baik itu citra positif atau citra negatif yang akan menentukan
bagaimana citra daerah atau lembaga tersebut di mata masyarakat.
Universitas Paramadina dalam Membangun Citra Positif di Instagram sangat penting
mengingat peran Instagram yang semakin dominan dalam ekosistem media sosial. Instagram
telah menjadi tempat yang vital untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai
lapisan masyarakat. Universitas Paramadina sebagai lembaga pendidikan yang memiliki
tujuan jelas dalam memberikan pendidikan berkualitas serta berperan dalam pengembangan
masyarakat, memahami betul pentingnya memanfaatkan Instagram sebagai sarana untuk
membangun citra positifnya. Salah satu pertimbangan utama adalah audiens utama
Universitas Paramadina yaitu mahasiswa dan calon mahasiswa. Mereka adalah bagian
penting dalam merancang strategi Public Relations dan Instagram adalah saluran komunikasi
yang sangat relevan bagi generasi ini. Dalam mengelola citra positifnya, universitas perlu
memperhitungkan kekuatan visual yang dimiliki Instagram.

Platform ini berfokus pada gambar dan video, memungkinkan universitas untuk
menampilkan kehidupan kampus, acara-acara penting, prestasi mahasiswa serta berbagai
kegiatan dalam format visual yang menarik. Dengan cara ini potensi mahasiswa dan calon
mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas dan menyeluruh tentang
pengalaman yang mereka akan dapatkan di Universitas Paramadina. Bukan hanya itu
Universitas Paramadina juga memungkinkan komunikasi yang lebih interaktif. Universitas
Paramadina dapat dengan mudah merespons pertanyaan, memberikan umpan balik dan
berinteraksi langsung dengan mahasiswa, alumni dan calon mahasiswa melalui berbagai fitur
seperti komentar, pesan langsung dan tayangan langsung (live streaming). Ini membantu
menciptakan hubungan yang lebih erat, membangun rasa keterlibatan dan memperkuat
loyalitas terhadap universitas.

KAJIAN TEORI

1. Strategi Komunikasi

3
Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam menjalankan komunikasi yang baik
sehingga memerlukan perencanaan yang baik pula. Menurut Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss
strategi komunikasi merupakan merencanakan atau memanajemen untuk mencapai suatu
tujuan dan menentukan berhasil tidaknya komunikasi secara efektif. Dalam menyusun
strategi komunikasi seorang pemimpin harus memahami fungsi strategi komunikasi baik
secara makro maupun mikro. Dengan pendekatan makro, artinya organisasi dipandang
sebagai suatu struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya, Sedangkan
pendekatan mikro lebih fokus pada komunikasi dalam unit dan departemen kecil dalam suatu
organisasi. Komunikasi yang dibutuhkan pada level ini adalah komunikasi antar anggota tim,
komunikasi untuk memberikan arahan dan pelatihan. Seorang ahli perencanaan komunikasi
bernama Middleton menyusun definisi strategi komunikasi dengan menyebutkan bahwa
"Strategi komunikasi merupakan gabungan optimal dari seluruh unsur komunikasi, yang
melibatkan komunikator, pesan, saluran (media), penerima, hingga pengaruh (efek), yang
direncanakan untuk mencapai tujuan komunikasi secara optimal."

Pentingnya penyusunan strategi komunikasi merupakan aspek krusial dalam


mengelola proses komunikasi. Pada tahap awal penyusunan strategi, fokus utama terletak
pada identifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dapat mempengaruhi
kelancaran komunikasi. Menentukan faktor-faktor ini menjadi langkah kunci, karena hal
tersebut dapat secara signifikan mempengaruhi hasil dari seluruh proses komunikasi.
Keberhasilan suatu kegiatan komunikasi yang efektif sangat tergantung pada kemampuan
untuk merancang dan menerapkan strategi komunikasi yang tepat. Dengan mengidentifikasi
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat, strategi komunikasi dapat dirancang secara
lebih tepat dan relevan dengan lingkungan serta konteks komunikasi yang dihadapi. Oleh
karena itu, tahap awal ini bukan hanya sekadar langkah rutin, melainkan fondasi utama yang
dapat membentuk landasan keberhasilan suatu upaya komunikasi. Kesuksesan komunikasi
yang diinginkan dapat dicapai melalui pemahaman yang mendalam terhadap faktor-faktor
tersebut dan perencanaan strategi yang cermat.

2. Public Relation

4
Public Relation menurut Sukantendel dalam Soemirat dan Ardianto (2015)
mendefinisikan Public Relation adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan
citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama (PR is one of
the communication method to create a positive image by the publics of an organization an
the basis of honoring mutual interest). Kemudian menurut Scott M.Cutlip, Allen H.Center
dan Glend M.Broom ( 2000) dalam bukunya Effective Public Relations dalam Ardianto
(2014) mendefinisikan Public Relations is the management function which evaluate public
attitude, identifies the policies and procedure of an individual or an organization with the
public interest, and plan and execute a program of action to earn public understanding an
acceptance. (Public Relation adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur dari individu atau organisasi
atas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian
dan pengakuan public). Definisi di atas memberikan gambaran bahwa posisi public relation
dalam suatu perusahaan atau organisasi semakin jelas. Artinya ia merupakan salah satu divisi
perusahaan yang posisinya di perusahaan atau organisasi besar dan modern posisinya selevel
dengan direktur atau setingkat di bawahnya Senior vice president atau setingkat General
Manager bahkan ada di level manager hal tersebut tergantung dari strategi dan besar kecilnya
organisasi atau perusahaan. Membangun image bukan dengan pendekatan massa, tetapi
dengan pendekatan yang lebih manusiawi.

3. Peran Public Relation

Teori peran Public Relations (PR) mencerminkan transformasi dan kompleksitas


hubungan antara suatu organisasi dengan publiknya seiring dengan perkembangan dinamika
sosial, teknologi, dan komunikasi dalam masyarakat modern. PR, sebagai bidang studi dan
praktik, mengakar dalam upaya sistematis untuk membentuk persepsi dan citra suatu entitas
di mata publik. Awal mula sejarah PR dapat ditelusuri pada abad ke-20, ketika organisasi,
baik swasta maupun publik, mulai menyadari pentingnya mengelola hubungan dengan
publik secara terstruktur. Fokus utama PR pada periode tersebut adalah pada pengelolaan
citra dan pembangunan hubungan yang harmonis dengan berbagai pemangku kepentingan.

5
Perkembangan media massa memainkan peran sentral dalam evolusi teori PR.
Dengan kemunculan radio, televisi, dan internet, organisasi dihadapkan pada kebutuhan
untuk menyesuaikan cara mereka berkomunikasi guna mencapai dan mempertahankan
dukungan publik. Oleh karena itu, PR tidak lagi hanya berfokus pada media cetak, melainkan
juga aktif menyesuaikan diri dengan dinamika media baru yang terus berkembang.
Berkembangnya teori PR modern menekankan pentingnya dialog dua arah dan keterlibatan
publik. Konsep ini menggarisbawahi bahwa PR tidak sekadar tentang menyampaikan pesan
kepada publik, tetapi juga tentang mendengarkan, merespon, dan berinteraksi secara aktif
dengan mereka. Sejalan dengan itu, peran PR berkembang menjadi lebih proaktif dalam
memahami kebutuhan dan keinginan publik, berperan sebagai jembatan yang mengatasi
kesenjangan komunikasi.

Dalam konteks globalisasi dan akselerasi informasi, teori PR juga mengakui


dampaknya terhadap pandangan masyarakat terhadap suatu organisasi. PR tidak lagi terbatas
pada tingkat lokal atau nasional, melainkan juga harus dapat menangani tantangan dan
memanfaatkan peluang yang muncul dalam konteks global. Keseluruhan, teori peran PR
mencerminkan adaptabilitasnya terhadap perubahan konstan dalam dunia komunikasi
modern. Menurut pendapat Dozier dan Bloom dalam Putra,(1999:14) Peran public Relations
itu sendiri dibagi kedalam empat kategori sebagai berikut:

A. Expert Prescriber, Sebagai seorang expert prescriber, praktisi public relations dipahami
sebagai ahli oleh pihak manajemen dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi organisasi
dengan pengalaman dan keterampilan komunikasi yang dimiliki untuk menemukan solusi
bagi penyelesaian masalah public relations yang dihadapi sebuah organisasi

B. Problem Solving Process Facilitator, Dalam peran ini, praktisi public relations
merupakan bagian dari tim manajemen yang bekerjasama dengan bagian lain membantu
organisasi dan para pemimpinnya melalui proses penyelesaian masalah secara rasional.

C. Communication Facilitator, Sebagai communication facilitator, praktisi public relations


membantu manajemen dengan menciptakan kesempatan-kesempatan untuk mendengar apa
kata public dan menciptakan peluang agar publik mendengar apa yang diharapkan
manajemen.

6
D. Communication Techinician, Sebagai communication technician, praktisi public
relations hanya melakukan pekerjaan yang bersifat teknis atau sering juga disebut sebagai
“journalist in residence”. Secara garis besar public relation memiliki fungsi untuk mengabdi
kepada kepentingan umum, suatu perilaku yang positif dalam rangka membantu masyarakat
untuk memperoleh manfaat bersama. Dalam kegiatannya public relation juga harus bertindak
sesuai dengan moral dan perilaku yang baik dengan melakukan komunikasi timbal balik
kepada publik.

Teori Hubungan Masyarakat sebagai Pengelolaan Reputasi yaitu PR bertindak


sebagai pengelola reputasi suatu entitas. Teori ini menekankan pentingnya memelihara dan
meningkatkan citra publik melalui komunikasi yang baik, manajemen krisis, dan kegiatan
lainnya untuk membangun kepercayaan dan pemahaman yang positif di antara pemangku
kepentingan. Lalu PR juga memainkan peran dalam memengaruhi perilaku dan pendapat
masyarakat. Dengan menggunakan teknik komunikasi yang tepat, PR dapat membentuk
persepsi dan sikap masyarakat terhadap suatu organisasi atau isu tertentu.

4. Citra dan Reputasi


Teori citra dan reputasi memusatkan perhatiannya pada pemahaman terhadap
bagaimana pandangan dan penilaian masyarakat terhadap suatu entitas dapat berdampak
pada citra dan reputasinya. Secara keseluruhan, citra dan reputasi dianggap sebagai elemen
kunci yang memiliki pengaruh signifikan dalam konteks bisnis, organisasi, dan individual,
memainkan peran sentral dalam membentuk hubungan dengan pemangku kepentingan,
membangun kepercayaan masyarakat, dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Dalam konteks bisnis dan organisasi, citra dan reputasi bukan sekadar elemen
pelengkap, melainkan krusial untuk mencapai keberhasilan. Pandangan masyarakat,
pelanggan, investor, dan mitra bisnis seringkali dipengaruhi oleh citra dan reputasi suatu
entitas, yang dapat menjadi faktor penentu dalam keputusan mereka terkait keterlibatan
dengan entitas tersebut. Citra yang positif dapat membantu membangun kepercayaan dan
legitimasi, sementara citra yang negatif dapat merusak kepercayaan dan melemahkan posisi
suatu entitas di mata publik.
Dinamika persepsi, termasuk kognisi dan afeksi, juga menjadi fokus utama teori ini.
Bagaimana informasi diterima dan diproses oleh individu berkontribusi pada pembentukan

7
citra dan reputasi. Media dan komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk persepsi
publik terhadap suatu entitas. Strategi komunikasi yang efektif dapat membantu menciptakan
citra yang diinginkan dan memitigasi potensi dampak negatif. Manajemen reputasi, terutama
dalam menghadapi krisis, menjadi aspek penting dari teori ini. Situasi krisis dapat
memberikan dampak yang signifikan pada citra dan reputasi, dan manajemen reputasi
menjadi kunci untuk mengelola krisis, memperbaiki citra yang terganggu, dan membangun
kembali kepercayaan publik. Transparansi dan akuntabilitas dalam komunikasi menjadi
strategi penting untuk meminimalkan dampak negatif dari krisis tersebut.
Stakeholder management juga menjadi perhatian utama teori ini. Pentingnya
memahami dan mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan, seperti konsumen,
karyawan, pemerintah, dan masyarakat umum, diakui sebagai faktor penentu dalam
membentuk citra positif suatu entitas. Dalam rangka mengukur citra dan reputasi, teori ini
mengajukan pengembangan metode pengukuran yang melibatkan indikator kualitatif dan
kuantitatif. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi dan penilaian masyarakat terhadap
suatu entitas secara lebih sistematis.
Menurut definisi yang dikutip dari Collins English Dictionary yang tercantum dalam
buku "Strategi Public Relations," citra dijelaskan sebagai representasi mental, ide yang
dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang dipertontonkan kepada publik oleh
seseorang, organisasi, dan sebagainya (Oliver, 2007). Ardianto (2011:62) menyatakan
definisi citra sebagai perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, organisasi, atau
lembaga; kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi. Dengan
demikian, citra dapat dianggap sebagai gambaran diri, baik itu personal, organisasi, maupun
perusahaan, yang sengaja dibentuk untuk menunjukkan kepribadian atau ciri khas.
Katz (dalam Soemirat dan Ardianto, 2004) menjelaskan bahwa citra adalah cara
pandang pihak lain terhadap sebuah perusahaan, individu, komite, atau aktivitas tertentu.
Citra diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman individu terhadap suatu hal, dan dalam
konteks perusahaan, mencerminkan persepsi masyarakat terhadap identitas perusahaan.
Meskipun citra bersifat abstrak dan sulit diukur secara sistematis, dampaknya dapat terasa
melalui hasil penelitian yang mencerminkan respons positif atau negatif dari khalayak atau
masyarakat umum. Citra perusahaan dianggap sebagai penilaian keseluruhan perusahaan
dalam pikiran individu (Aydin & Ozer, 2005). Ini mencakup gambaran yang ada dalam

8
benak konsumen, hasil dari proses yang melibatkan ide, perasaan, dan pengalaman
konsumen terhadap perusahaan. Citra perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan yang
terbentuk dalam memori konsumen dan dapat dipengaruhi oleh tanggung jawab sosial
perusahaan, termasuk prinsip-prinsip moral dan kewajiban terhadap pelanggan dan
karyawan.
Citra dianggap sebagai aset krusial bagi suatu perusahaan, memiliki peran penting
dalam menarik konsumen untuk memilih produk atau jasa perusahaan, serta meningkatkan
kepuasan konsumen dan kepercayaan publik terhadap perusahaan dalam jangka panjang
(Sutojo, 2004:60). Oleh karena itu, pencitraan yang baik dianggap mampu memberikan
dampak positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta meningkatkan reputasi
perusahaan di mata publik.

5. Media Sosial Instagram

Teori media sosial Instagram merujuk pada kerangka konseptual yang digunakan
untuk menggambarkan kompleksitas dan dampak dari salah satu platform berbagi foto dan
video terbesar di dunia ini. Instagram tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi momen,
kisah, dan konten visual, tetapi juga menawarkan berbagai fitur yang memengaruhi
penggunaannya secara mendalam. Konsep dasar Instagram melibatkan pemakaian filter dan
alat pengeditan untuk mengubah tampilan foto dan video, menciptakan potensi besar untuk
memengaruhi persepsi keindahan, identitas, dan citra diri pengguna. Selain itu, Instagram
mengoperasikan algoritma feed yang kompleks, yang mempertimbangkan faktor seperti
kesukaan pengguna, interaksi sebelumnya, dan waktu posting untuk menampilkan konten.

Dampak dari algoritma ini dapat menciptakan gelembung informasi di mana


pengguna terpapar pada sudut pandang yang serupa. Selain itu, Instagram tidak hanya
berpengaruh pada opini dan tren, tetapi juga pada perilaku sosial, memengaruhi aspek-aspek
seperti persepsi diri, citra tubuh, konsep kebahagiaan, dan norma sosial. Sementara
Instagram menjadi platform utama untuk pemasaran dan bisnis online, menjadi tempat bagi
bisnis untuk mempromosikan produk dan layanan mereka, isu-isu privasi dan keamanan juga
menjadi perhatian serius. Ancaman seperti pelanggaran privasi, penipuan, dan pelecehan

9
online menunjukkan bahwa sisi negatif dari penggunaan Instagram juga perlu
dipertimbangkan secara serius dalam konteks perkembangan media sosial ini.

Media sosial, sebuah konsep yang terbentuk dari dua kata, "media" dan "sosial,"
memiliki makna yang diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007; McQuail, 2003).
Sementara itu, kata "sosial" mengacu pada realitas sosial bahwa setiap individu melakukan
aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Dengan demikian, media sosial tidak
hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai wujud partisipasi individu
dalam dinamika sosial.

Media sosial bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga menjadi media yang
memiliki potensi untuk menciptakan keberhasilan bagi seseorang yang mampu memahami
dengan baik cara menggunakannya. Dalam konteks ini, media sosial bukan hanya sebagai
platform untuk berinteraksi, tetapi juga sebagai peluang untuk mencapai tujuan dan
kesuksesan pribadi. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan media sosial yang kurang bijak
dapat memiliki dampak negatif terutama pada interaksi sosial remaja. Hal ini dapat
mengakibatkan sikap antisosial, terutama dalam lingkungan sekitar. Kurangnya kontak sosial
langsung atau tatap muka dengan orang lain serta komunikasi yang tidak langsung menjadi
ciri dari dampak negatif penggunaan media sosial yang tidak bijak (Erickson, 2011). Oleh
karena itu, media sosial, sejatinya sebuah bentuk media sosial yang canggih, memerlukan
pemahaman yang mendalam untuk dapat dimanfaatkan dengan efektif.

Dalam konteks perkembangan teknologi dan informasi, media sosial menjadi sebuah
fenomena yang tidak hanya memberikan pemahaman kepada individu yang awalnya tidak
mengerti, tetapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan pengetahuan melalui interaksi di
platform tersebut. Penggunaan media sosial, jika digunakan secara bijak, dapat menjadi alat
yang efektif dalam menyebarkan informasi, membangun hubungan, dan mencapai
kesuksesan pribadi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengembangkan
pemahaman yang baik terhadap media sosial agar dapat memanfaatkannya secara positif
dalam konteks interaksi sosial dan pencapaian tujuan pribadi.

Menurut para ahli, definisi Instagram menyiratkan bahwa media sosial ini
merupakan sekelompok aplikasi yang menggunakan basis internet dan teknologi untuk

10
memfasilitasi pertukaran serta penciptaan konten yang dihasilkan oleh pengguna (Kaplan &
Haelein, 2014:26). Instagram, dalam esensinya, adalah sebuah platform aplikasi yang
dirancang khusus untuk memungkinkan pengguna berbagi foto dan video secara online.
Platform ini memberikan kemampuan kepada individu untuk secara kreatif mengekspresikan
diri mereka melalui konten visual yang mereka hasilkan.

Perkembangan teknologi, Instagram telah menjadi wadah utama bagi beragam


konten yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, kreativitas, dan interaksi sosial. Dengan
memanfaatkan fitur-fitur seperti feed berbasis gambar, cerita sementara, dan fitur lainnya,
Instagram memberikan pengguna pengalaman berbagi yang dinamis dan memungkinkan
mereka terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas di seluruh dunia. Dalam konteks
ini, Instagram bukan hanya sekadar aplikasi berbagi foto dan video, melainkan juga
merupakan bagian integral dari media sosial yang memfasilitasi interaksi digital dan ekspresi
kreatif pengguna.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diterapkan dalam studi berjudul "Strategi Public Relations
Universitas Paramadina dalam Membangun Citra Positif di Instagram" mengadopsi
pendekatan kualitatif. Pendekatan ini bertujuan untuk menghasilkan data deskriptif yang
diperoleh melalui kata-kata atau observasi. Penelitian ini mengandalkan metode observasi
sebagai sarana utama untuk mengumpulkan data yang relevan dan mendalam. Melalui
observasi, peneliti secara sistematis mengamati dan mencatat berbagai aspek yang terkait
dengan strategi Public Relations yang di implementasikan oleh Universitas Paramadina
melalui akun Instagramnya. Dengan menggunakan kombinasi observasi, penelitian ini tidak
hanya bertujuan untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan oleh Universitas
Paramadina dalam membangun citra positifnya di Instagram tetapi juga untuk
mengungkapkan pemahaman dan perspektif internal dari para pelaku yang terlibat dalam
proses tersebut. Pendekatan kualitatif ini memungkinkan peneliti untuk menangkap

11
kompleksitas strategi Public Relations yang diterapkan dan memberikan gambaran yang
mendalam tentang dinamika di balik upaya membangun citra positif institusi pendidikan di
era media sosial.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa peran Public
Relations di Universitas Paramadina diakui sebagai cukup strategis. Setiap perguruan tinggi
bersaing untuk mempertahankan dan meningkatkan citra mereka sebagai salah satu institusi
pendidikan terbaik dan unggul. Dalam konteks ini, peran public Relations menjadi sangat
penting untuk menjaga citra positif institusi. Universitas Paramadina menyadari bahwa
mereka harus terus berupaya untuk menjaga dan meningkatkan citra organisasi mereka agar
selalu mendapat kepercayaan dari masyarakat, khususnya pihak-pihak yang memiliki
kepentingan (stakeholder).

Gambar 1 Instagram Universitas Paramadina

12
Sumber : Instagram @universitas_paramadina

Dapat dilihat dari gambar tersebut saat ini terlihat bahwa akun Instagram
@Universitas_paramadina saat ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 16,5 ribu
pengikut, dengan lebih dari 5.647 postingan yang telah dibagikan. Analisis lebih lanjut pada
akun Instagram ini menunjukkan bahwa aktivitasnya sangat aktif, dengan frekuensi yang
tinggi dalam memberikan informasi kepada pengikutnya. Tak hanya itu, akun tersebut juga
terlihat berperan penting dalam membangun citra positif Universitas Paramadina melalui
media sosial Instagram. Dengan jumlah pengikut yang signifikan dan kegiatan yang sering
dilakukan, akun Instagram @Universitas_paramadina sepertinya telah menjadi salah satu
saluran komunikasi yang efektif untuk menyampaikan informasi dan memperkuat citra
positif universitas tersebut di mata masyarakat. Keberhasilan ini mencerminkan adanya
strategi yang efektif dalam mengelola platform media sosial, yang pada gilirannya dapat
berkontribusi pada peningkatan keterlibatan pengguna dan memperluas dampak positif
Universitas Paramadina dalam lingkup digital.

Gambar 2 Universitas Paramadina menghadiri udangan kegiatan Majilis


Konvokesyen diselenggarakan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia.

Sumber : Instagram @universitas_paramadina

13
Di platform Instagram, akun @universitas_paramadina dari segi Public Relations
juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa individu yang memiliki pengaruh dan aktif
terlibat dalam berbagai kegiatan positif. Kolaborasi ini tampaknya memberikan dampak
positif yang signifikan terhadap citra Universitas Paramadina. Keterlibatan dalam kegiatan
positif dan kerja sama dengan individu penting menunjukkan komitmen Public Relations
dalam membangun citra yang baik melalui platform media sosial ini. Dengan melibatkan diri
dalam kegiatan-kegiatan yang bernilai positif, baik dalam konteks pendidikan maupun
masyarakat umum, akun Instagram ini mampu memberikan kontribusi nyata terhadap
persepsi positif terhadap Universitas Paramadina. Maka strategi ini bukan hanya tentang
mengelola konten secara efektif tetapi juga menciptakan koneksi dan hubungan yang berarti
melalui kemitraan yang dibangun dengan individu-individu berpengaruh. Melalui
pendekatan ini, akun Instagram @universitas_paramadina tidak hanya menjadi sumber
informasi tetapi juga menjadi wadah yang dinamis untuk memperkuat jejaring positif dan
memperluas pengaruh Universitas Paramadina di dunia maya.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan, peneliti mencatat bahwa


Universitas Paramadina telah mengimplementasikan strategi komunikasi dalam kerangka
Public Relations dengan memanfaatkan media sosial Instagram @Universitas_paramadina
dengan cara:

1. Pemilihan konten yang relevan dan menarik.

Universitas Paramadina telah menjadikan komitmen tinggi dalam menyajikan konten


yang bernilai dan menghibur bagi pengikutnya di platform Instagram. Dengan konsistensi
yang tinggi, universitas ini berupaya memberikan informasi yang mendalam seputar kegiatan
kampus, menghadirkan sorotan atas prestasi luar biasa yang dicapai oleh mahasiswa dan
alumni, serta menyediakan saran-saran praktis terkait pendidikan dan arah karir. Ragam
materi yang disajikan mencakup berbagai aspek kehidupan kampus, menciptakan narasi
yang beragam dan menarik bagi audiensnya. Seluruh konten ini tidak hanya dipresentasikan
dengan gaya yang menarik, tetapi juga disusun dengan kecerdasan informatif untuk
memastikan audiens terlibat secara maksimal.

14
Lebih dari sekadar menyampaikan informasi, Universitas Paramadina memahami
pentingnya membangun hubungan yang erat dengan pengikutnya. Oleh karena itu, setiap
konten yang diunggah tidak hanya bertujuan untuk memberikan wawasan, tetapi juga untuk
membentuk keterlibatan yang kuat. Gaya penyajian yang menarik dan informatif dirancang
dengan cermat untuk menangkap perhatian audiens, menciptakan pengalaman berbagi yang
positif dan berharga. Melalui dedikasi dalam menyediakan konten-konten berkualitas,
Universitas Paramadina tidak hanya ingin menjadi sekadar penyedia informasi, tetapi juga
bertekad untuk menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berkelanjutan bagi
komunitasnya di dunia maya. Dengan menghadirkan cerita-cerita yang memotivasi,
pandangan yang mendalam, dan informasi yang relevan, universitas ini berharap dapat terus
berkontribusi dalam membentuk pemikiran positif dan memberikan nilai tambah bagi
seluruh pengikutnya dalam perjalanan pendidikan dan karir mereka.

Gambar 3 Universitas Paramadina membuat konten dengan mengikuti trend


masa kini, konten tersebut bertujuan untuk mengundang ketertarikan dari publik
untuk menonton konten tersebut.

Sumber : Instagram @universitas_paramadina

15
Pada platform Instagram, akun @universitas_paramadina menggungah konten yang
berisi tentang informasi seputar beasiswa, tidak ada seneoritas, dosen paramadina yang
mudah untuk bergaul dan mudah ditemukan oleh mahasiswa. Dengan konten viral ini yang
bertema gwenchana, di kalangan anak muda, konten ini sempat viral dan hingga detik ini
masih hangat di bicarakan bahkan mudah di temukan di berbagai platform media sosial
contohnya pada Instagram, maka dari itu akun paramadina mempunyai gagasan ide yang
menarik, selalu update, lalu tidak terlalu serius dalam menyampaikan pesan kepada publik,
selain itu juga mencerminkan kepada pengikut instagram @universitas_paramadina dengan
menyiapkan konten-konten yang bervariasi sesuai pada zaman dan tetap diranah informasi
yang ingin disampaikan kepada khalayak.

2. Pemanfaatan berbagai fitur Instagram

Universitas Paramadina menunjukkan kecerdasan strategis dalam memanfaatkan


berbagai fitur yang ditawarkan oleh Instagram guna meningkatkan interaksi dengan
audiensnya. Salah satu fitur yang secara konsisten dimanfaatkan adalah Instagram Stories,
di mana Universitas Paramadina secara rutin mengunggah konten yang menampilkan
kegiatan kampus dengan cara yang lebih interaktif. Melalui Instagram Stories dan, para
pengikut dapat melihat sisi dinamis dan kreatif dari kehidupan kampus, menciptakan
keterlibatan yang lebih erat. Selain itu, universitas ini juga pintar dalam memanfaatkan fitur
Instagram Reels untuk menciptakan konten video yang tidak hanya menarik, tetapi juga
informatif.

Dengan menyajikan informasi melalui format video yang singkat dan kreatif,
Universitas Paramadina berhasil menarik perhatian audiensnya, membuktikan komitmen
mereka dalam menjalin komunikasi yang efektif melalui platform media sosial. Strategi ini
tidak hanya menghadirkan konten yang segar dan menarik, tetapi juga menciptakan
pengalaman berinteraksi yang lebih menyeluruh bagi komunitas online Universitas
Paramadina.

16
Gambar 4 Universitas Paramadina memanfatkan fitur dari Instagram yaitu
Instagram Stories untuk menjadi penunjang informasi tentang Universitas
Paramadina

Sumber : Instagram @universitas_paramadina

Universitas Paramadina memanfaatkan salah satu fitur dari Instagram, yaitu Instagram
stories. Hal ini menjadi sebuah menyampaikan informasi yang menarik karena bisa
interaksi dengan pengikut ataupun bukan pengikut Instagram Universitas Paramadina,
Stories bersifat sementara, mendorong pengguna untuk menciptakan konten yang lebih
spontan, kreatif, dan eksperimental, bisa menjadi promosi dan pemasaran, stories
memberikan platform yang efektif dengan fitur seperti swipe-up links yang memungkinkan
pengguna untuk langsung menuju situs web atau halaman tertentu, adanya daya tarik visual
yang kuat dengan berbagai fitur seperti stiker, filter, teks, dan efek kreatif lainnya, Stories
memungkinkan pengguna untuk membuat konten visual yang menarik dan lebih interaktif,
meningkatkan visibilitas akun aktivitas yang konsisten dalam membuat Stories dapat
meningkatkan visibilitas akun pengguna di Instagram, karena Stories sering kali dilihat oleh
pengikut dan bahkan pengguna yang bukan pengikut secara langsung, dapat memperluas
jangkauan konten pada fitur seperti hashtags dan lokasi, Stories dapat membantu konten

17
untuk ditemukan oleh pengguna yang mencari konten terkait lalu juga Instagram
menyediakan statistik dan analisis yang mendalam tentang performa Stories,
memungkinkan pengguna untuk memahami apa yang berhasil dan tidak, dan
mengoptimalkan strategi konten mereka.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari penelitian terkait strategi Public Relations Universitas Paramadina dalam
membangun citra positif melalui Instagram @UniversitasParamadina, dapat diambil
beberapa kesimpulan penting. Pertama, strategi PR yang diimplementasikan melalui
platform Instagram berhasil mencapai tujuan utamanya dalam meningkatkan kesadaran dan
membangun citra positif universitas. Penggunaan konten berbasis cerita, keterlibatan
pengguna, dan perhatian terhadap elemen visual merupakan komponen utama yang
mendukung keberhasilan strategi ini.
Citra dan reputasi Universitas Paramadina menunjukkan kecenderungan positif yang
tercermin dalam beberapa indikator kinerja. Bukti dari keberhasilan ini tidak hanya dilihat
dari akreditasi program studi dan institusi yang diterima, tetapi juga dapat diamati melalui
peningkatan jumlah mahasiswa aktif dan pendaftar calon mahasiswa baru. Trend yang positif
ini memberikan gambaran bahwa Universitas Paramdina berhasil mempertahankan standar
kualitas pendidikan yang tinggi, tercermin dari kepercayaan yang terus meningkat dari
masyarakat dan calon mahasiswa.
Akreditasi yang diterima mencerminkan bahwa Univeritas Paramadina memenuhi
atau bahkan melampaui standar penilaian sedangkan peningkatan jumlah mahasiswa aktif
dan calon mahasiswa baru mencerminkan daya tarik dan reputasi positif yang terus
berkembang, menunjukkan bahwa institusi ini dianggap sebagai pilihan yang dihormati dan
diinginkan di mata publik. Hal ini memberikan kontribusi positif terhadap citra Universitas
Paramdina sebagai salah satu institusi pendidikan yang unggul dan diakui di lingkungan
pendidikan tinggi.

18
Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, terdapat beberapa saran yang dapat diusulkan oleh
peneliti guna meningkatkan keberhasilan kampanye media sosial universitas. Pertama,
universitas sebaiknya aktif terlibat dengan pengikutnya melalui tanggapan terhadap
komentar, pertanyaan, dan umpan balik. Dengan melakukan interaksi langsung ini,
universitas dapat membangun keterlibatan yang lebih kuat dengan pengikutnya, menciptakan
rasa keterhubungan, dan memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan dan komunitas
online.
Disarankan juga untuk mengadakan lomba atau tantangan dengan pengikut sebagai
cara untuk mendorong partisipasi aktif. Dengan melibatkan pengikut dalam kegiatan
semacam ini, universitas dapat menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dan membangun
komunitas online yang lebih solid. Lomba atau tantangan dapat mencakup berbagai topik,
seperti kreativitas, pengetahuan, atau bahkan kegiatan amal, sehingga dapat menarik
berbagai jenis pengikut.
Peneliti menyarankan untuk melakukan evaluasi reguler terhadap kinerja kampanye
media sosial universitas. Evaluasi ini melibatkan pengukuran tingkat keterlibatan,
pertumbuhan pengikut, dan dampak positif kampanye terhadap citra universitas. Dengan
memonitor dan menganalisis data tersebut, universitas dapat menyesuaikan strategi media
sosial mereka secara efektif untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Terakhir, universitas disarankan untuk bekerja sama dengan influencer atau alumni
yang terkenal. Kolaborasi dengan individu yang memiliki pengaruh di media sosial dapat
memberikan visibilitas tambahan kepada universitas dan membangun kepercayaan dari
masyarakat. Melibatkan influencer atau alumni yang sukses juga dapat memberikan inspirasi
kepada pengikut, meningkatkan citra universitas, dan menciptakan koneksi yang berarti
dengan berbagai segmen masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Ardianto,Elvinaro 2014. Hand Book of Public Relation. Remaja Rosda Karya : Bandung.
Ajat Rukajat. 2018. Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research
Approach).Yogyakarta: Deepublish.
Suparwoto. 2018. Goverment Public Relations. 1st ed. edited by Nursodik Gunarjo. Jakarta:

19
Prenadamedia Group.
Fahri, Lalu Muhammad. 2017. “Strategi Marketing Public Relations Go-Food Dalam
Pembentukan Citra Perusahaan Di Kota Surabaya.” Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1:1–10.
Febriani, Puspa. 2020. “Cyber Public Relations Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan Cabang Pekanbaru Menggunakan Aplikasi Edabu 4.2 Dalam Membangun
Stakeholder Relations.”
Hakanna, Hakanna, Ike Atikah Ratnamulyani, and Ali Alamsyah Kusumadinata. 2018.
“Strategi Public Relations Dalam Menjaga Corporate Image Di Pt Pertamina
(Persero) Marketing Operation Region (Mor) Iii.” Jurnal Komunikatio 4(2):63–70.
doi: 10.30997/jk.v4i2.1213.
Pamungkas, A. J., & Setiawan, H. M. (2018). Strategi Public Relations Dalam Membangun
Citra Positif (studi Empiris Pada Pondok Pesantren Modern Darul Amanah Sukorejo
Kabupaten Kendal). Jurnal Egaliter,

20

Anda mungkin juga menyukai