Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM

MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN FITRA

HOTEL MAJALENGKA MELALU MEDIA RELATIONS

(Studi Kasus Fitra Hotel Majalengka)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodelogi Penelitian Komunikasi 1

Dosen Pengampu : Dyah Rahmi Astuti, S.Sos., M.Si., CPR

Disusun Oleh :

Nizar Tsani Yahya 1194060061 / Humas 6B

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI HUBUNGAN MASYRAKAT

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Public Relations (PR) mempunyai peran sangat penting dalam lingkup

perusahaan ataupun untuk lingkup lingkungan di cakupan perusahaan. Public

relations memiliki suatu peran aktif dalam menghadirkan sebuah informasi

diterima serta mampu dipahami sasarannya oleh khalayak publik secara akurat

dan tepat. Public Relations di dalamnya selalu berhubungan dengan yang

namanya citra, pemahaman dalam hal citra ini adalah suatu sudut pandang yang

menghasilkan berupa penilaian publik kemudian berupa tanggapan, sebagai

langkah kelanjutan daripada citra ini akan menimbulkan rasa hormat (respect)

terhadap perusahaan tersebut, sudut pandang kemudian kesan yang baik dan

memberikan keuntungan terhadap suatu sudut pandang perusahaan (image) yaitu

dimulai dari cara pandang pihak lain terhadap suatu perusahaan, semuanya dapat

disimpulkan bahwa arti penting citra berlandaskan dari kepercayaan yang mutlak

serta diwujudkan dengan cara individu dan merupakan sudut pandang dan

persepsi. Tugas perusahaan dalam hal proses pembentukan citranya yaitu

menganalisis citra yang bagaimana untuk kemudian ingin diwujudkan di

masyarakat sekitar perusahaan itu sendiri.

Citra lembaga atau sebuah perusahan ialah opini yang berkembang di

masyarakat yang mendasar pada sebuah pengalaman, kepercayaan serta

pemahaman perusahaan tersebut. Sederhananya dapat dikatakan bahwa sebuah

1
citra terbentuk dari sesuatu yang konkrit dan fakta yang ada disekitar perusahaan

dengan suatu penyampaian yang baik.

Elvinaro dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations tahun 2002, citra yaitu

pengetahuan atau pengertian tentang fakta-fakta atau kenyataan berupa kesan

yang diperoleh seseorang berdasarkan sudut pandangnya. Terbentuknya citra

berdasar terhadap sesuatu yang diterima seseorang berupa informasi-informasi

dan pengetahuan, komunikasi yang terjadi tidak langsung dapat menghadirkan

sebuah perilaku tertenu, tapi pada kenyataannya sering memberikan pengaruh

terhadap cara seseorang memberikan pemahaman citra mengeni lingkungan.

Citra yang dimiliki perusahaan mengacu berdasarkan komponen reputasi

perusahaan atau kualitas mutu kinerja perusahaan yang dapat peroleh dengan cara

peningkatan kinerja profesionalitas staff yang terkait di perusahaan tersebut, serta

mempunyai jaringan organisasi yang baik untuk kemajuan perusahaan. Peran

Public Relations cukup penting sekali baik untuk perusahaan lingkupnya kecil

maupun lingkup besar, arti pentingnya peran tersebut tidak hanya harus dipahami

dan disadari oleh seorang pemimpin atau pun pejabat dari pada perusahaan

tersebut namun oleh semua elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut.

Fitra Hotel Majalengka adalah suatu badan perusahaan yang berfokus dan

bergerak di bidang perhotelan yang terletak Jalan Raya Majalengka Km. 20 di

Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Public relations Fitra Hotel

Majalengka dalam upaya pelaksanaan strategi meningktakan citra perusahaan

mempunyai ikatan hubungan harmonis dengan media relations. Kegiatan-kegiatan

2
yang dilakukan Fitra Hotel Majalengka dalam hal menjalin hubungan dengan

media diantaranya yakni Fitra Hotel Majalengka melakukan kegiatan pertisipasi

dalam pameran kebudayaan dan pariwisata, kegiatan sponsorship dengan

organisasi sekitar dan jumpa pers melalui media relations, beberapa hal tersebut

ditempuh karena media relations seperti cetak dan online mempunyai efek baik

serta akurat terkait konsep untuk mencantumkan informasi tentang Fitra Hotel

Majalengka.

Penelitian dari Vellayati, Arifin dan Yulianto (2014) Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB) Vol. 11 No. 1 Juni 2014 bahwa variabel dari Public Relations yang

menjadikan pengaruh yang cukup tinggi terkait citra perusahaan yaitu media

identitas, berita, pidato, publikasi, dan sponsorship., sedangkan kegiatan lainnya

seperti event lainnya tidak menjadikan pengaruh yang cukup tinggi mengenai

citra perusahaan, kemudian disamping itu citra bagi perusahaan sangat

menjadikan pengaruh yang cukup tinggi mengenai loyaliyas pelanggan dengan

kata lain memberikan kepuasaan kepada pelanggan. Selain itu Sukmadi, Roesfian

dan Purwanggono (2014) dalam BARISTA Volume 1, Nomor 2, Desember 2014

meneliti bahwa public relations mempunyai pengaruh unsur positif dan cukup

tinggi mengenai citra objek wisata yakni sebesar 73 %. Dapat disimpulkan bahwa

semakin baik kegiatan PR yang dijalankan oleh pengelola objek wisata semakin

baik pula citra objek wisata itu sendiri. Pihak Fitra Hotel Majalengka disamping

semua itu sangat memerlukan masukan terkait aspek penting tentang konsep yang

3
termuat fungsi PR yang dapat memberikan sebuah kontribusi cukup tinggi untuk

proses peningkatan citra perusahaan di dalam publik, terkhusus pelanggannya.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivistik dengan pendekatan

kualitatif dan metode deskriptif yang ditekankan pada suatu hal dengan kualitas

yang paling penting daripada karakter perusahaan berupa kejadian-kejadian atau

fenomena sosial yang ada arti disamping peristiwa tersebut yang dapat dijadikan

pembelajaran positif bagi suatu konsep dan teori yang dikembangkan.

Peneliti melakukan proses wawancara dengan Bapak Cahyadi selaku Public

Relations Fitra Hotel Majalengka. Berdasarkan data pra penelitian yang diperoleh

bahwa menunjukan untuk menganalisa persoalan, Public Relations Fitra Hotel

melakukan kerja sama dengan berlangganan bersama beberapa media cetak lokal

untuk memantau berita terkait dengan Fitra Hotel. Public Relations Fitra Hotel

dalam mempertahankan citra perusahaannya sendiri sejauh ini cukup dibilang

berhasil, karena tidak adanya isu atau opini negative yang berkembang di

masyarkat mauupun media terkait Fitra Hotel. Tetapi PR Fitra Hotel dituntut

mampu menciptakan inovasi baru dan gagasan yang baru terhadap strategi

perencanaan yang nantikan akan digunakan untuk terus meningkatkan citra Fitra

Hotel dikemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah

4
Penelitian dibatasi sesuai dengan uraian latar belakang penelitian diatas, oleh karena

itu fokus penelitian ini adalah ’Strategi Public Relations Dalam Meningkatkan

Citra Perusahaan Fitra Hotel Majalengka Melalui Media Relations”.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana langkah-langkah defining public relations problem yang ditempuh

oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public relations

untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka melalui media

relations?

2. Bagaimana langkah-langkah planning and programming yang ditempuh oleh

Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public relations untuk

meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka melalui media

relations?

3. Bagaimana langkah-langkah taking action and communication yang ditempuh

oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel Majalengka dalam Strategi

public relations untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka

melalui media relations?

4. Bagaimana langkah-langkah evaluating the program yang ditempuh oleh

Public Relations Perusahaan Fitra Hotel Majalengka dalam Strategi public

relations untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka

melalui media relations?

5
1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui langkah-langkah defining public relations problem yang

ditempuh oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public

relations untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka

melalui media relations.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah planning and programming yang

ditempuh oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public

relations untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel melalui media

relations.

3. Untuk mengetahui langkah-langkah taking action and communication yang

ditempuh oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public

relations untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka

melalui media relations.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah evaluating the program yang ditempuh

oleh Public Relations Perusahaan Fitra Hotel dalam Strategi public relations

untuk meningkatkan citra perusahaan Fitra Hotel Majalengka melalui media

relations.

1.5 Kegunaan Penelitian

6
1.5.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini besar harapan dapat menjadi manfaat serta kegunaannya

dapat dijadikan untuk memperluas pengetahuan mengenai peningkatan, serta

membentuk dan proses mempertahakan citra baik perusahaan. Kemudian

semoga penelitian ini dapat memperluas informasi serta wawasan baru bagi

proses berkembangnya Ilmu Komunikasi dalam konsentrasi Public

Relations/Humas, Semoga dapat dijadikan bahan acuan referensi untuk

penelitian dalam hal serupa kedepannya.

1.5.2 Kegunaan Praktis

1. Untuk peneliti, besar harapan adanya penilitian tentang kehumasan ini

dijadikan sebagai wadah penerapan dalam hal pengimplementasian dari

teori yang ada di dalam ilmu public relations yang sudah dipelajari

selama masa kuliah.

2. Untuk Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor penelitian ini diharapkan

mampu menjadi kontribusi baik bagi hubungan dengan publik yang

berkesinambungan dalam peningkatan dan penambahan citra

perusahan.

3. Untuk Program Studi Hubungan Masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, untuk mahasiswa

yang hendak akan melakukan penelitian serupa diharapkan penelitian

kehumasan ini bisa untuk dapat dijadikan bahan pembelajaran atau

bahan bacaan.

7
1.6. Landasan Pemikiran

1.6.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti memulai dengan menganalisa penelitian yang sudah ada

sebelumnya yang memiliki keterkaitan dan relevan terhadap penelitian yang

dilakukan peneliti sehingga penelitian ini mendapat sebuah sumber yang dari

peneletian terhadulu agra bisa dijadikan rujukan dan acuan sebagai

pendukung, pembanding, serta pelengkap yang cukup sangat memadai, oleh

karena itu penelitian ini dapat memperkuat landasan pemikiran yang ada dan

lebih kaya. Penelitian ini menggunakan sebuah pendekatan kualitatif yang

artinya dapat menerima berbagai macam cara suatu pandangan dan

perbedaan terhadap objektivitas sesuatu tertentu yang demikian adanya

perbedaan dan kesamaan yang ada didalamnya merupakan sesuatu yang

lumrah serta mampu diselaraskan untuk satu sama lain melengkapi.

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Fikhi Handayani mahasiswa

Universitas Hasanuddin Makassar 2015 yang berjudul Peranan Humas

dalam Meningkatkan Citra Rumah Sakit Kusta Dr Tadjuddin Chalid

Makassar. Penelitian diatas mempunyai tujuan mengetahui tentang apa yang

menjadi peranan praktisi humas perusahaan Rumah Sakit Kusta Dr

Tadjuddin Chalid Makassar terkait peningkatan citra perusahaan, kemudian

untuk memberikan suatu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan dilakukan

oleh instansti tersebut dalam hal peningkatan citra perusahaan.

8
Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat

deskriptif. Data yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari wawancara,

dokumentasi, melakukan obeservasi (wawancara) dengan nonpartisipan dan

kajian pustaka lainnya, kemudian memakai analisa deskriptif. Hasil daripada

penilitian ini menggambarkan bahwa praktisi seorang humas RSK Dr

Tadjuddin Chalid Makassar menempuh empat aspek pesan sesuai dengan

konsep Dozier dan Broom, yakni sebagai penyedia media komunikasi,

penyedia media proses problem solving dan komunikasi secara teknis.

Beberpa kegiatan yang dapat dijadikan sebagai peningkatan citra positif

instansi yaitu terdiri antara lain ada dua kegiatan yakni internal dan

eksternal..

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Entus Nuryana Ahmad, dengan

judul” Kegiataan Press Relations Humas Perum Perhutani Unit III Jawa

Barat (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Upaya Mempertahankan Citra

Peusahaan) jenis penelitian yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif,

tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui kegiataan press

conference yang dilakukan oleh humas perum perhutani unit III Jawa Barat

dan Banten sebagai upaya mempertahankan citra perusahaan, untuk

mengetahui kegiataan press tour yang dilakukan oleh humas perum

perhutani unit III Jabar dan Banten sebagai upaya mempertahankan citra

perusahaan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Humas Perum

9
Perhutani Unit III Jabar dan Banten melakukan Press tour dan Press

conference sebagai bentuk press relations, kendala yang dihadapi adalah

adanya perbedaan persepsi antar humas dan wartawan. Cara mengatasinya

adalah menggunakan pendekatan dari hati ke hati dengan melakukan

komunikasi yang baik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta tahun 2009 Kirana Ambarwati yang berjudul Peran dan Strategi

Public Relations dalam Membangun Citra (Studi Deskriptif pada PT

Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adisutjipto).

Adapaun tujuan daripada penilitian diatas yakni untuk menggambarkan

bagaimana peranan strategi perencanaan yang digunakan oleh Humas PT

Angkasa terkait pembangunan citra perusahaan. Penelitian ini memakai

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif studi analisis kasus, pada

penilitian ini informan ditentukan dengan sesuai dengan tema penilitan,

kemudian data diperoleh dari kajian pustaka, wawancara, dokumentasi dan

lainnya. Hasil daripada penilitian ini menggambarkan bahwa praktisi

seorang humas RSK Dr Tadjuddin Chalid Makassar menempuh empat aspek

pesan sesuai dengan konsep Dozier dan Broom, yakni sebagai penyedia

media komunikasi, penyedia media proses problem solving dan komunikasi

secara teknis, serta perencanaan strategi yang ditempuh dalam peningkatan

sebuah ialah menggunakan prinsip take off strategy dengan makna lain

10
penerapannya dan suatu langkahnya sesudai dengan model dari hasil

rumusan dari Samuel C Certo & J Paul Peter.

1.7. Landasan Konseptual

1.7.1 Definisi Membangun Citra

Citra mempunyai arti penting terhadap tujuan inti suatu perusahaan.

Arti daripada citra dinilai abstrak, namun wujud daripada itu mampu dirasa

oleh suatu penilaian, contohnya adanya tanda respect serta rasa hormat dari

cakupan masyarakat baik internal dan eksternal sekitarnya terkait perusahaan

itu sendiri dilihat sebagai sosok perusahaan yang diminati serta terpercaya

dan mampu memberikan yang terbaik dalam hal pelayanan. Tugas PR

dalam perusahaan yakni melakukan perencanaan yang strategis untuk

menciptakan serta membentuk citra perusahaan yang dinaungi agar tidak

diterpa isu negatif yang dapat merugikan perusahaan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:667) menjelaskan bahwa suatu

pengertian tentang kesan yang hadir dari adanya pemahaman tentang sebuah

kenyataan disebut citra. Sedangkan Linggar dalam Teori dan Profesi

Kehumasan serta Aplikasinya (2000:69), bahwa idealnya citra tentang

humas adalah kesan baik yang berdasarkan seutuhnya mengacu kepada

pengetahuan, pengalaman, kemudian pemahan atas apa yang terjadi sesuai

dengan kenyataannya.

11
Penjelasan diatas tentang pernyataan menggambarkan bahwa citra

merupakan tentang sesuatu yang ditunjukan dengan konkrit kemudian

wujudnya mendasar terhadap pengalaman dan pengetahuan. Citra dalam hal

ini berfokus tentang bagaimana kesan yang akan dimunculkan dari sebuah

perusahaan terhadap publik internal dan eksternalnya supaya menghadirkan

opini positif yang berkembang mengenai perusahaan.

Ruslan dalam bukunya Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi dan

Aplikasi (1998:63) menyebutkan bahwa landasan citra berakar dari nilai-

nilai yang berlandaskan kepercayaan yang diberikan kepada individu secara

konkrit serta merupakan suatu sudut pandang yang menjadikan proses

kumpulan dari banyak individu tersebut yang akan mengalami proses

pembentukan sebuah opini yang berlembang di dalam publik secara luas dan

abstrak yang sering dinamai dengan citra.

Frank Jefkins dalam Public Relations (dalam Munandar, 1995:17-19)

mengemukakan bahwa ada beberapa jenis citra yang penting untuk diketahui

oleh seorang PR. Jenis-jenis citra tersebut adalah :

1. Citra Bayangan (Mirror Image)

,merupakan citra yang dilakukan seseorang sudut pandang eksternal terkait

perusahaannya.

2. Citra Yang Berlaku (Current Image)

12
merupakan suatu citra atau sudut pandang yang utuh dan melekat diantara

publik eksternal terkait suatu perusahaan.

3. Citra Yang Diharapkan (Wish Image)

Merupakan citra yang dibutuhkan oleh fungsi bagian manajemen. Dalam

citra ini biasanya dari citra yang ada lebih diharapkan menjadi baik dan

menyenangkan.

4. Citra Perusahaan (Corporate Image)

yakni citra menyeluruh. Jadi batas citra ini adalah tidak hanya produk dan

pelayanan. Riwayat hidup perusahaan yang gemilang serta sejarah akan

membuat citra baik tentang perusahaan.

5. Citra Majemuk (Multiple Image)

Citra pada konteks majemuk ada di dalam perusahaan yang lingkupnya besar

yang mempunyai unit-unit yang banyak, didalam lingkup perusahaan besar

tersebut tentunya banyak karakter individu yang mempunyai ciri khas oleh

karena itu karakter tersebut akan dengan sendirinya membentuk citra yang

ada dalam perusahaan itu sendiri.

Dari penjelasan tentang lima jenis citra diatas seorang praktisi PR harus

mampu memahaminya yakni agar dapat menilai dari pemahaman seperti apa

yang lahir tentang citra yang dinaungi di perusahaannya. Dalam penilitian ini

13
citra yang dipilih yang berkaitan dengan tema penilitian yaitu citra

perusahaan (corporate image).

1.7.2 Manajemen Public Relations: Four Step Public Relations

Tujuan inti daripada fungsi manajemen PR adalah menuju kepada

dampak yang tinggi dalam berkegiatan komunikasi, sebab itu Cutlip,

Center dan Broom menggambarkan mengenai bagaimana proses fungsi

manajemen public relations. Menurut mereka manajemen public

relations haruslah melalui 4 tahapan yaitu : Defining Public Relations

Problems; Planning And Programing, Takning Action Andommunicating,

dan Evaluating The Program.

1. Defining Public Relations Problems

Pada konsep ini titik fokus langkah awal yang menjadi fungsi

manajemen PR dimana dalam proses ini yaitu merupakan proses

perumusan awal menganalisa situasi dan kondisi yang ada di internal dan

eksternal perusahaan. Proses penelaahan ini dilakukan dengan analisis

SWOT agar proses yang ditempuh tepat sasarannya dan dapat memetakan

apa yang menjadi kekurangan (weakness) , kekuatan (strenght), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) di perusahaan.

2. Planning And Programing

14
Setelah dilakukannya proses defining public relatioans problems dan

data daripada proses tersebut terkumpul, ini merupakan proses

selanjutnya yang di dalam membentuk dan membuat perencanaan

program sebagai bentuk tindak lanjut dari apa yang perlu dilakukan sesuai

dengan masalah yang muncul di perusahaan berdasarkan hasil analisa

yang telah dilakukan.

3. Taking Action And Communicating

Merupakan proses yang tahapnya berupa pelaksanaan yang mengacu

kepada proses planning and programming yang termuat dalan rumusan

perencanaan. Pada implementasinya di lapangan proses ini menghadirkan

suatu fungsi Public Relantions dan Marketing Public Relations sebagai

yang dapat menjalankan rencana yang telah dibuat oleh perusahaan.

4. Evaluating The Program

Proses evaluasi dari program yang telah dijalankan adalah tahapan

terakhir dari fungsi manajemen public relations, adanya proses ini yakni

untuk mengetahui apa yang menjadi kekurangan serta kelemahan dari

pelaksanaan program yang telah dibuat dan dijalankan sehingga dapat

mengetahui apa yang perlu dirubah dan diperbaiki.

15
Penerapan teori-teori di penelitian penulis yakni bermaksud sebagai acuan

gambaran tentang panduan saat proses penilitan berlangsung sehingga

adanya kesinambungan teori satu dengan teori lainnya sangat relevan

dengan fokus dan konteks penelitian ini.

1.8 Langkah-langkah Penelitian

1.8.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penliti memilih lokasi untuk penelitian ini yaitu di Jalan Raya

Jatinangor Km. 20 di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. Adanya

beberapa pertimbangan untuk memilih lokasi penelitian ini yaitu: penulis

cukup tertarik untuk melakukan penelitian di lokasi ini dikarenakan Hotel

Puri Khatulistiwa adalah satu-satunya hotel berbintang di daerah

Sumedang, penulis pernah melakukan beberapa kegiatan serta berkunjung

di Hotel Puri Khatulistiwa sehingga penulis pun dapat mengetahui

gambaran umum dari citra perusahaan di Hotel Puri Khatulistiwa

Jatinangor yang sebelumnya sudah diketahui di beberapa media seperti

media relaionts yakni cetak dan online. sehingga penulis mengira bahwa

penelitian ini akan lebih mudah untuk dilakukan.

1.8.2 Metode Penelitian

1.8.2.1 Pendekatan Kualitatif

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang

diterapkan untuk meneliti terhadap kondisi objek yang secara alami

16
(eksperimen), hasil dari penelitian kualitatif menekankan lebih

menekankan kepada makna yang ada. Didalam penelitian kualitatif ini

peneliti menjadi instrument penting terhadap proses penelitian sehingga

peneliti harus memahami wawaasan serta pengetahuan yang luas mengenai

aspek penting yang akan diteliti. Kirk and Miller dalam bukunya yang

berjudul Reliability and Validity in Qualitative Research (1986: 29)

mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah ketentuan yang ada pada

rumpun ilmu pengetahuan sosial secara mendasar bergantung terhadap

manusia serta wilayahnya sendiri.

Metode deskriptif yakni suatu metode yang dilakukan untuk

menjelaskan secara detail tentang suatu kondisi dan situasi atau lingkungan

tertentu yang telah ditentukan dengan faktanya teruji secara akurat.

Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif dimana perolehan sebuah data yang ada atas hasil

wawancara dan pengamatan berbentuk pertanyaan serta data-data.

1.8.2.2 Metode Studi Kasus

Studi kasus dimuat dalam penilitian ini yang melibatkan secara

langsung peneliti dalam hal menyidik suatu data secara mendalam dan

memeriksa secara keseluruhan tentang karaker individu. Perencanaan

strategi yang diterapkan dalam upaya penelitian ini studi kasus menjadi

17
sumber rujukannya, yakni suatu strategi menganalisis dan menelaah

secara detail terhadap latar belakang peristiwa dan objek tertentu.

1.8.3 Jenis Data

Data primer merupakan jenis data yang diterapkan penulis dalam

penelitian ini. Data primer didapatkan secara langsung dari Public Relations

Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor berserta jajarannya, jenis data yang

digunakan ini sebagai berikut:

a. Data mengenai proses defining public relations problem yang ditempuh

oleh Public Relations Perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa dalam Strategi

public relations untuk meningkatkan citra perusahaan Hotel Puri

Khatulistiwa Jatinangor melalui media relations.

b. Data mengenai proses perumusan planning and programming yang

ditempuh oleh Public Relations Perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa dalam

Strategi public relations untuk meningkatkan citra perusahaan Hotel Puri

Khatulistiwa Jatinangor meida relations.

c. Data mengenai proses taking action and communication yang ditempuh

oleh Public Relations Perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa dalam Strategi

public relations untuk meningkatkan citra perusahaan Hotel Puri

Khatulistiwa Jatinangor media relations.

d. Data mengenai proses evaluating the program ditempuh oleh Public

Relations Perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa dalam Strategi public

18
relations untuk meningkatkan citra perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa

Jatinangor media relations.

1.8.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh langsung dari

sumber yang diyakini paham tentang pertanyaan penulis yakni kepala Public

Relations Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor yang mengetahui berbagai

macam proses pelaksanaan manajemen kehumasan dalam mewujudkan

hubungan baik dengan publik eksternal dan internal.

Adapun pelengkap data primer yaitu data sekunder, kajian pustaka

adalah sumber perolehan dari data sekunder sebagai pendukung kegiatan

penilitian. Kepustakaan yang digunakan adalah tentang sebuah informasi atau

berita di beberapa media online seperti media elektronik, sosial dan website,

dan sumber rujukan lainnya yang dapat dijadikan dukungan terhadap

penelitian.

1.8.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

A. Observasi

Penelitian ini akan melakukan teknik observasi non partisipan yakni

data ini dikumpulkan dari pihak yang bukan menjadi bagian di perusahaan

19
Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor. Observasi pada penelitian ini

dilakukan untuk melihat dan mengamati cara kerja Public Relations Hotel

Puri Khatulistiwa Jatinangor dalam strategi public relations untuk

meningkatkan citra perusahaan Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor.

B. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya dengan mengandalkan

teknik tanya jawab terhadap orang yang dianggap perlu untuk

diwawancarai. Wawancara dilakukan secara tertulis, untuk memperoleh

datayang dibutukan dalam menunjang penelitian ini, wawancara akan

dilakukan pada sumber yang dianggap mengatahui dan menguasai

masalah penelitian, objek penelitian yang akan digunakan untuk

wawancara adalah Kepala Public Relations Hotel Puri Khatulistiwa.

Wawancara mendalam dipilih sebagai teknik pengumpulan data

karena melalui cara ini peneliti dapat menggali lebih dalam informasi dari

informan, wawancara tidak hanya terpaku pada pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan saat meneliti namun juga memberikan kemungkinan bagi

informan untuk memberikan informasi-informasi tambahan yang bisa

menjadi temuan baru dari masalah yang diteliti sehingga akan

memperkaya hasil penelitian ini.

20
Teknik pengumpulan data ini akan diawali dengan merumuskan

pertanyaan-pertanyaan yang hendak diajukan pada informan berdasarkan

asumsi dasar dan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, langkah

kedua adalah akan terjun ke lapangan dan akan menggali data sebanyak

mungkin dari informan yang relevan dengan penelitian ini, langkah ketiga

adalah akan melakukan pengolahan data dari hasil wawancara mendalam

dan kemudian membuat analisis serta interprestasi dari data yang

diperoleh, diakhiri dengan kesimpulan yang merupakan rangkuman

jawaban dari pertanyaan permasalahan penelitian.

1.8.6 Teknik Analisis Data

Penelitian diperlukan tahap-tahap penelitian yang memungkinkan

peneliti untuk tetap berada dijalur yang benar dan memiliki langkah-langkah

yang diambil dalam penelitian. Tahapan-tahapan ini berguna sebagai

sistematika proses penelitian yang akan mengarahkan peneliti dengan patokan

jelas sebagai gambaran dari proses penelitian dan digunakan sebagai analisis

data. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Penyeleksian data, pemeriksaan kelengkapan dan kesempurnaan data dan

serta kejelasan data. Memilah data yang didapatkan untuk dijadikan

sebagai bahan laporan penelitian. Hal ini dilakukan agar data yang

didapatkan sesuai dengan kebutuhan penelitian dan dianggap relevan untuk

21
dijadikan sebagai hasil laporan penelitian. Data yang diperoleh

kemungkinan tidak sejalan dengan tujuan penelitian sebelumnya, oleh

karena itu penyeleksian data ini juga berfungsi sebagai cara untuk

memfokuskan pembahasan penelitian.

b. Klasifikasi data yaitu mengelompokan data dan dipilih-pilih sesuai dengan

jenisnya. Klasifikasi data ini dilakukan untuk memberikan batasan

pembahasan dan berusaha untuk menyusun laporannya secara tersistematis

menurut klasifikasinya. Klasifikasi ini juga membantu penulis dalam

memberikan penjelasan secara lebih detai dan jelas.

c. Merumuskan hasil penelitian, semua data yang diperoleh kemudian

dirumuskan menurit pengklasifikasian data yang telah ditentukan.

Rumusan hasil penelitian ini memaparkan beragam hasil yang didapat di

lapangan dan berusaha untuk menjelaskan dalam bentuk laporan.

d. Menganalisa hasil penelitian, tahap akhir yang diperoleh dan berusaha

membandingkannya dengan berbagai teori atau penelitian sejenis lainnya

dengan data yang diperoleh secara nyata dilapangan. Menganalisa jawaban

atas penelitian yang dilakukan dan berusaha menguatkan yang ada.

Menarik kesimpulan dan saran, tahap ini mengambil satu intisari yang

diperoleh selama penelitian dilakukan. Dengan penarikan kesimpulan

diharapkan seluruh penelitian dapat tercakup secara menyeluruh pada bagian

ini agar mudah dimengerti dan dipahami.

22
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ardianto, Elvinaro. 2016. Handbook Of PR. Bandung: SIMBIOSA.

Cutlip, Scott M; Allen H. Center; Glen M. Broom. (2018). Effective Public Relations.

Jakarta: Kencana Prenada Group.

Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Public Relations dan Media Komuikasi. Jakarta:

PT. Remaja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA, CV.

Jurnal :

Mujiyanto, Hardianto. (2018). Pengaruh Strategi Public Relations Terhadap Citra

Perusahaan. Jurnal Komunikasi : Universitas Garut. 4 (1) : 88-89.

Vellayati; Arifin; Yulianto. (2014 ). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 11 (1).

Sukmadi, Roesfian, Purwanggono. (2014). Pengaruh Strategi Public Relations

Terhadap Citra Perusahaan. Jurnal Komunikasi BARISTA : Universitas

Garut. 1 (2).

23
Website :

http://purikhatulistiwa.com/ (Diakses pada tanggal 7 Juni 2021).

24
25
26

Anda mungkin juga menyukai