Anda di halaman 1dari 9

GRAND DESIGN JOB TRAINING

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS PT. PERTAMINA (PERSERO)


Praktik Job Training
Jurusan Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat

Penulis :
Bagas Yulianto
1214060022

PROGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2024
LEMBAR PERSETUJUAN
JOB TRAINING KEGIATAN PUBLIC RELATIONS PT. KERETA API INDONESIA
(PERSERO)

Bagas Yulianto
1214060022
disetujui oleh :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Prof. Dr. H.Asep Saepul Muhtadi, M.Ag.


NIP. 196106191988031002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Ketua Prodi Hubungan Masyarakat

Dr. Encep Dulwahab, M.Ag. NIP. 19780318007101002

Dyah Rahmi Astuti, S.Sos., M.Si., CPR NIP. 198004192007102004


KATA PENGANTAR

Dengan tulus ikhlas, saya memulai kata pengantar ini dengan rasa syukur yang tak
terhingga kepada Allah SWT, sumber segala berkat dan rahmat. Shalawat dan salam
senantiasa saya haturkan kepada Nabi Muhammad saw, sebagai contoh teladan bagi umat
manusia. Rasa hormat dan terima kasih yang dalam saya sampaikan kepada dosen
pembimbing terhormat, Dyah Rahmi Astuti., S.Sos., M.Si., CPR, yang telah menjadi pilar
pendukung utama dalam perjalanan pengerjaan Grand Design job training saya di PT.
Pertamina (PERSERO).
Dengan arahan dan bimbingan yang berharga dari Ibu Dyah Rahmi Astuti harapan saya,
Grand Design ini bukan hanya memenuhi syarat akademis, tetapi juga memberikan
kontribusi positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi,
khususnya Program Studi Hubungan Masyarakat di lingkungan Universitas Islam Sunan
Gunung Djati Bandung.
Terakhir, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam perjalanan saya. Semoga
Grand Design ini menjadi jejak yang bermakna dalam perjalanan akademis dan profesional
saya di masa yang akan datang. Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, yang
senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap langkah hidup saya.

Bandung, 8 Februari 2024


Penulis

Bagas Yulianto
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN 2
BAB I PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan 7
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Tinjauan Mengenai Public Relations 7
2.2 Sosial Media dengan Public Relations 8
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI 10
3.1 Sejarah Pertamina 10
3.2 Gambaran Umum PT Pertamina (Persero) 11
3.2.1 Profil PT Pertamina 11
3.2.2 Visi dan Misi PT Pertamina (Persero) 12
3.2.3 Logo PT Kereta Api Indonesia 12
3.2.4 Struktur Organisasi 13
3.2.5 Maksud dan Tujuan Didirikan PT Pertamina (Persero) 13
3.2.6 Tugas dan Wewenang PT Kereta Api Indonesia (Persero) 14
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN JOB TRAINING 17
4.1 Gambaran Umum Kegiatan Job Training17
4.2 Jadwal Kegiatan Job Training 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo PT Pertamina (Persero)…………………………………………12
Gambar 2 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero)………………………….13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bidang Komunikasi Publik (Public Relations atau PR) memiliki peran sentral dalam
mengembangkan serta menjaga reputasi dan hubungan yang positif antara perusahaan dan
berbagai pihak yang terlibat. PR diartikan sebagai proses efektif dalam menyampaikan
pesan kepada publik, membangun kepercayaan, dan menanggapi dengan tepat terhadap
perubahan opini serta kondisi. Di era digital saat ini, peran PR menjadi lebih kompleks
karena adanya media sosial yang mempengaruhi cara interaksi antara perusahaan dan
masyarakat.
Media sosial telah merubah pola komunikasi dan memperluas jangkauan serta akses
informasi kepada masyarakat. Dalam perspektif PR, media sosial bukan sekadar sarana
penyiaran, tetapi juga platform interaktif yang memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi
secara langsung dengan audiens. Kegiatan PR di media sosial mencakup penyampaian
konten yang berguna, merespons umpan balik, dan menjalin dialog terbuka. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk membina hubungan yang lebih personal dan responsif
dengan konsumen serta pemangku kepentingan lainnya.
Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari masyarakat. Melalui platform-platform ini, informasi tersebar dengan
cepat, interaksi antarindividu ditingkatkan, dan komunikasi menjadi lebih mudah. Oleh
karena itu, penggunaan media sosial bukan hanya sekedar tren, tetapi juga menjadi strategi
yang vital dalam membangun citra suatu perusahaan.
Bagi PT Pertamina (PERSERO), keberadaan di media sosial bukan hanya sebagai alat
untuk mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap perusahaan. Melalui konten-konten yang
informatif, edukatif, dan menghibur, Pertamina dapat memperkuat hubungannya dengan
pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan.
Peran Public Relations (PR) dalam menjaga dan meningkatkan citra perusahaan sangatlah
penting dalam konteks ini. Melalui strategi komunikasi yang tepat, PR dapat merancang
kampanye-kampanye yang memperkuat identitas dan reputasi Pertamina di mata publik.
Dengan demikian, media sosial bukan hanya menjadi alat untuk menjangkau pelanggan,
tetapi juga sebagai wadah untuk membangun kepercayaan dan loyalitas.
Saya yakin bahwa melalui Job Training di PT Pertamina (PERSERO), saya akan dapat
terlibat langsung dalam proses-proses ini. Saya percaya bahwa pengalaman langsung
dalam lingkungan perusahaan akan memberikan wawasan yang berharga tentang
bagaimana media sosial dan PR dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama:
membangun citra yang kuat dan positif bagi perusahaan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulis melakukan job training ini adalah
1. Mengetahui aktivitas Public Relations dalam sosial media sebagai alat penyampaian
informasi kepada masyarakat
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Job Training ini berlangsung selama 3 bulan
A. Tempat Job Training
Pelaksanaan Job Training akan dilakukan di Kantor Pertamina, Jalan Teuku Nyak Arief,
Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12220
B. Waktu Pelaksanaan
Kondisional sesuai dengan penugasan yang diperintahkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mengenai Public Relations


Public Relations (PR) adalah bidang komunikasi strategis yang fokus pada pembentukan
dan pemeliharaan hubungan baik antara organisasi atau individu dengan publiknya. Menurut
beberapa ahli, pengertian Public Relations mencakup berbagai dimensi. Menurut James E.
Grunig, PR adalah upaya menyusun dan memelihara komunikasi dua arah yang saling
menguntungkan antara organisasi dan publiknya. Sedangkan menurut Edward Bernays, PR
merupakan manipulasi opini dan perilaku masyarakat melalui penyampaian pesan yang
persuasif.
Pengembangan pengertian Public Relations melibatkan transformasi dari pendekatan
tradisional menjadi pendekatan yang lebih modern dan berkelanjutan. Di era kontemporer,
PR tidak hanya dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan citra organisasi, tetapi juga
sebagai alat untuk membangun keterlibatan dengan publik melalui interaksi yang autentik
dan transparan. Oleh karena itu, PR tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi,
melainkan juga pada partisipasi aktif dalam dialog dengan berbagai pihak terkait.
Fungsi Public Relations sangat luas dan mencakup aspek-aspek seperti membangun citra,
manajemen krisis, hubungan media, dan lainnya. Dalam konteks membangun citra, PR
bertujuan untuk menciptakan persepsi positif tentang organisasi di mata publik. Dalam
manajemen krisis, PR berperan sebagai penanggulangan dampak negatif atas situasi yang
dapat merugikan citra organisasi. Selain itu, melalui hubungan media, PR memastikan
bahwa informasi yang disampaikan kepada media dan publik sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan.

2.2 Sosial Media dengan Public Relations


Kaitan antara social media dan Public Relations semakin penting dalam era digital ini.
Menurut Brian Solis, social media adalah alat yang memungkinkan PR untuk memahami,
berpartisipasi, dan membangun hubungan dengan audiens secara real-time. Social media
menjadi kanal komunikasi yang memfasilitasi dialog terbuka antara organisasi dan
publiknya, sejalan dengan konsep dua arah dalam PR. Selain itu, menurut David Meerman
Scott, social media memainkan peran kunci dalam membangun visibilitas dan memperluas
jangkauan pesan PR, menghubungkan organisasi dengan audiens yang lebih luas dan
beragam.
Dengan demikian, evolusi pengertian Public Relations dan integrasi social media sebagai
alat komunikasi modern menciptakan landasan yang kuat untuk memahami dan
memanfaatkan PR dalam mengelola hubungan dengan publik secara efektif dan responsif.
Social media telah menjadi alat yang sangat signifikan dalam penyampaian informasi bagi
Public Relations (PR). Dalam era digital ini, keberadaan dan pemanfaatan social media telah
mengubah lanskap PR, memberikan kesempatan baru dan tantangan unik bagi praktisi PR
untuk berinteraksi dengan publik.
Social media memberikan kemampuan untuk berkomunikasi secara real-time. Praktisi PR
dapat langsung merespons peristiwa, tren, atau isu terkini. Ini memungkinkan organisasi
untuk tetap relevan dan terlibat dalam percakapan yang sedang berlangsung.
Platform social media memungkinkan interaksi langsung antara organisasi dan publiknya.
Melalui komentar, like, dan berbagi, PR dapat membangun keterlibatan yang lebih kuat
dengan audiens. Peningkatan keterlibatan ini menciptakan hubungan yang lebih dekat dan
positif.
Social media menjadi saluran yang efektif untuk menyebarkan berita dan informasi. PR
dapat menggunakan platform ini untuk merilis pernyataan pers, artikel, atau konten
informatif lainnya. Dengan demikian, organisasi dapat mengontrol narasi dan menjangkau
audiens yang lebih luas.
Dengan menyampaikan konten yang sesuai dan positif, social media dapat membantu
membangun citra dan reputasi organisasi. Melalui visualisasi yang menarik dan pesan yang
terukur, PR dapat membentuk persepsi yang diinginkan di mata publik.
Social media memberikan kemampuan untuk memonitor percakapan online. Praktisi PR
dapat melacak respons, tanggapan, dan umpan balik dari publik secara real-time. Analisis
data social media memberikan wawasan berharga yang dapat digunakan untuk
meningkatkan strategi PR.
Dalam situasi krisis, social media menjadi alat penting untuk manajemen krisis. PR dapat
memberikan pernyataan, memberikan pembaruan, dan menjelaskan tindakan yang diambil
secara cepat, mengurangi dampak negatif pada reputasi.
Melalui segmentasi audiens di platform social media, PR dapat menyampaikan pesan yang
disesuaikan dengan kelompok target tertentu. Hal ini memastikan bahwa informasi yang
disampaikan lebih relevan dan diterima dengan baik oleh target audiens.
Dengan integrasi social media dalam strategi PR, organisasi dapat memaksimalkan
dampaknya dalam menyampaikan informasi, membangun hubungan, dan mengelola citra.
Penggunaan social media yang cerdas dapat meningkatkan efektivitas PR dan membuka
peluang baru untuk berinteraksi dengan publik secara dinamis.

BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI

3.1 Sejarah Pertamina


Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut mengalami perubahan nama menjadi PT
Perusahaan Minyak Nasional, atau PERMINA, yang kemudian menjadi cikal bakal
Pertamina hingga saat ini. Setelah beberapa perubahan struktural dan regulasi, termasuk
penggabungan dengan PN Pertamin, pada 20 Agustus 1968, lahirlah PN Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina). Perjalanan Pertamina kemudian terus
berkembang seiring dengan berbagai perubahan perundangan dan transformasi internal
perusahaan, seperti pengaturan peran dalam penyelenggaraan Public Service Obligation
(PSO) melalui kegiatan usaha, yang terjadi setelah pengesahan UU No.22 tahun 2001.
Pergantian nama menjadi PT Pertamina (Persero) pada tahun 2003 mencerminkan
komitmen perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha migas di berbagai sektor, dari
hulu hingga hilir. Perubahan-perubahan signifikan dalam struktur organisasi dan visi
perusahaan, yang mencakup transformasi menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia,
menandai langkah-langkah penting dalam evolusi Pertamina. Dukungan dari pemerintah,
terutama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), juga telah
memperkuat posisi dan arah perusahaan, termasuk penyesuaian dalam komposisi dan
wewenang Dewan Komisaris serta Direksi. Semua perubahan ini mencerminkan upaya
Pertamina untuk terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan dan
peluang di pasar energi yang dinamis.

3.2 Gambaran Umum PT Pertamina (Persero)


3.2.1 Profil PT Pertamina
Nama Instansi : PT Pertamina (Persero)
Alamat : Kantor Pertamina, Jalan Teuku Nyak Arief, Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan 12220
Email : pcc135@pertamina.com
Instagram : @pertamina
Tiktok : @pertamina
Twitter : @pertamina
YouTube : @pertamina
Facebook : @pertamina
Linkedin: PT Pertamina (Persero)
3.2.2 Visi dan Misi PT Pertamina (Persero)
A. Visi
Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
B. Misi
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi,
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat

3.2.3 Logo PT Kereta Api Indonesia

Gambar 1 Logo PT Pertamina (Persero)


A. Bentuk
Bentuk anak panah menggambarkan aspirasi organisasi Pertamina untuk senantiasa
bergerak ke depan, maju dan progresif. Simbol ini juga mengisyaratkan huruf “P” yakni huruf
pertama dari Pertamina. Tiga elemen berwarna melambangkan pulau-pulau dengan
berbagai skala yang merupakan bentuk negara
Indonesia.
B. Warna
Perpaduan antara warna biru tua yang menunjang stabilitas, profesionalisme, amanah dan
kepercayaan diri, yang ditambah dengan aksen warna oranye, yang menunjukan
antusiasme, kreativitas, tekad, kesuksesan dan kebahagiaan.

3.2.4 Struktur Organisasi

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero)


3.2.5 Maksud dan Tujuan Didirikan PT Pertamina (Persero)
Meningkatkan citra perusahaan yang telah mengedepankan informasi publik sebagai salah
satu transparansi kepada masyarakat luas.
Memotivasi insan pers untuk membuat karya-karya jurnalistik yang memiliki nilai-nilai
jurnalistik, komprehensif, faktual, padat dan mendalam sehingga dapat menyampaikan
informasi secara proporsional.
Memberikan apresiasi terhadap insan pers yang telah berkontribusi terhadap pemberitaan
Pertamina dalam menggali data dan fakta serta menggagas produk-produk jurnalistik yang
independent dan berwawasan ke depan.
3.2.6 Tugas dan Wewenang PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Tugas dan Wewenang Perusahaan:
1) Menyimpan, mendokumentasikan, mengamankan, dan menyediakan pelayanan Informasi
Publik yang berada dalam penguasaannya sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan pengumpulan, penyimpanan dan pendokumentasian seluruh
Informasi Publik secara fisik maupun elektronik dari setiap Direktorat dan Fungsi Leher di
bawah Direktur Utama yang meliputi:
a. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;
b. Informasi yang wajib tersedia setiap saat;
c. Informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon Informasi Publik.
3) Mengkoordinasikan pendataan, penyediaan dan pelayanan seluruh Informasi Publik yang
dikuasai oleh setiap fungsi/satuan kerja dalam rangka pemutakhiran Daftar Informasi Publik.
4) Mengkoordinasikan penyediaan dan pelayanan seluruh informasi Pertamina yang dapat
diakses oleh publik baik secara fisik atau elektronik.
5) Melakukan pengklasifikasian Informasi Publik atau perubahannya sesuai dengan format
sebagaimana tercantum dalam ketentuan ini.
6) Melakukan pengujian konsekuensi atas data dan informasi yang diklasifikasikan sebagai
Informasi yang Dikecualikan.
7) Menghitamkan atau mengaburkan Informasi yang Dikecualikan beserta alasannya.
8) Membangun dan memutakhirkan sistem informasi, komunikasi dan teknologi dalam
pengelolaan layanan Informasi Publik.
9) Membuat dan menyampaikan laporan triwulanan LIPP kepada Atasan PPID.
10) Membuat dan menerbitkan Laporan Tahunan LIPP serta menyampaikan salinannya
kepada Komisi Informasi Pusat sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban data
dan informasi Perusahaan.
Wewenang PPID
1) Mengkoordinasikan setiap fungsi/satuan kerja di Pertamina dalam melaksanakan
pelayanan Informasi Publik Pertamina.
2) Menetapkan narasumber dari setiap Direktorat dan Fungsi Leher di bawah Direktur
Utama untuk pengumpulan informasi Perusahaan.
3) Memperoleh data dan informasi dengan mengklasifikasikan jenis informasi baik informasi
rahasia maupun informasi terbuka sebelum melakukan pengujian konsekuensi informasi.
4) Mengklasifikasikan jenis data dan informasi Perusahaan dengan melakukan pengujian
konsekuensi atas Informasi yang Dikecualikan.
5) Menerbitkan Surat Keputusan/Penetapan uji konsekuensi atas klasifikasi Informasi yang
Dikecualikan sesuai Pedoman Pengelolaan Layanan Informasi Publik.
6) Menerbitkan Surat Keputusan atas klasifikasi Informasi yang Dikecualikan dan/atau Surat
Keputusan pengubahan klasifikasi Informasi yang Dikecualikan.
7) Menetapkan standar operasional prosedur penyebarluasan Informasi Publik.
8) Menetapkan dan menugaskan PLI dan perangkat pendukungnya untuk membuat,
memelihara dan/atau memutakhirkan Daftar Informasi Publik secara berkala guna
meningkatkan kualitas layanan Informasi Publik.
9) Memutuskan keberatan dalam bentuk keputusan/surat jawaban dalam tahap/proses
penanganan keberatan tersebut.
10) Menetapkan Informasi yang Dikecualikan yang telah habis Jangka Waktu
Pengecualiannya sebagai Informasi Publik yang dapat diakses.
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN JOB TRAINING

4.1 Gambaran Umum Kegiatan Job Training


Penulis memiliki gambaran saat menjalani kegiatan job training di divisi Humas, dengan
berfokus pada manajemen pengelolaan Humas melalui social media di PT Pertamina
(Persero). Dalam konteks ini, penulis berharap dapat memperdalam pemahaman mengenai
bagaimana PR diimplementasikan secara efektif dalam era digital, khususnya melalui media
sosial. Dengan memusatkan perhatian pada social media, penulis berencana untuk
mempelajari praktik terkini dalam membangun hubungan positif dengan publik, mengelola
konten yang relevan, dan merespons dinamika percakapan online.
Selain itu, penulis ingin menggali pengalaman praktis dalam menghadapi tantangan dan
peluang yang muncul di dunia Public Relations, terutama di sektor transportasi kereta api
yang memiliki dinamika tersendiri. Melalui kegiatan job training ini, penulis berharap dapat
memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan visibilitas dan citra positif PT Pertamina
(Persero) melalui pemanfaatan social media. Dengan demikian, penulis ingin mengasah
keterampilan praktis sekaligus memperkuat fondasi teoritisnya dalam mengelola aspek PR
yang semakin relevan dan dinamis di era digital ini.
4.2 Jadwal Kegiatan Job Training
Kegiatan Job Training ini akan dilakukan selama 1 bulan 10hari mulai dari tanggal 19
Februari 2024 s/d 29 Maret 2024. Kegiatan Job training akan diadakan secara kondisional
sesuai dengan penugasan dan kegiatan yang akan diadakan nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Lehmann, W. (2024). Social Media Projects, Programs and Campaigns. In W. Lehmann,


Social Media Theory and Communications Practice (pp. 125-126). Miami: Routledge.
Pertamina. (2024, February 08). Sejarah Pertamina. Retrieved from Pertamina.com:
https://www.pertamina.com/id/sejarah-pertamina

Anda mungkin juga menyukai