Anda di halaman 1dari 20

PENERAPAN PUBLIC RELATIONS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT SUMBER ALFARIA


TRIJAYA KABUPATEN MUARO JAMBI

Nama : Riska Diana


Nama Pembimbing I : Dr. Ruslan Abdul Gani, M, Hum
Nama Pembimbing II : Drs. Jamaluddin, M.Ag
Riskadiana0
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Sei. Duren, Muaro Jambi 36361, Indonesia

Kata kunci Abstrak


Penerapan Public Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui secara mendalam
Relations Sebagai dan memperoleh suatu gambaran mengenai penerapan public relations
Upaya Peningkatan properti yang dilakukan oleh perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya agar
Produktivitas Kerja meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.hasil pengamatan dan
Karyawan pembahasan menunjukkan bahwa proses penerapan public relations
dilakukan oleh perusahaan melalui beberapa tahapan. Sebelum
melakukan tahap penerapan public relations kepada karyawan, bagian
public relations PT Sumber Alfaria Trijaya harus mampu menjembatani
komunikasi antara pimpinan dan karyawan terlebih dahulu untuk
mendapatkan gambaran penerapan public relations dalam proses yang
akan dilakukan. Kemudian melakukan proses bauran penerapan public
relations dengan penetapan melalui, kegiatan internal public relations
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan public internal
dari organisasi/perusahaan. Dari proses penerapan public relation untuk
menyambung tali silaturahmi antara pimpinan dan para karyawan.
Dengan diadakan program employee relations diharapkan akan
menimbulkan hasil yang positif, sehingga dapat menciptakan rasa
memiliki motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja
semaksimal mungkin. Perusahaan mengharapkan dengan adanya
kegiatan penerapan public relations agar hubungan antara pimpinan dan
karyawan terjalin dengan harmonis antara pihak-pihak yang terkait
dalam perusahaan maka akan tercapai iklim kerja yang baik. Penulis
menggunakan metode pengamatan deskriptif kualitatif melalui teknik
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi
dengan teknik deskriptif. Data yang terkumpul kemudian di analisa dan
dikelompokkan berdasarkan permasalahan pengamatan yang ada.

Latar belakang masalah


Perusahaan adalah lembaga yang dikehendaki untuk mengembangkan misi tertentu
yaitu, menyediakan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk dapat
menjalankan misinya, perusahaan perlu memiliki perhatian dan kemampuan dalam
memperhitungkan laba, rugi dan manfaat.
Perusahaan yang beroperasi di Indonesia telah merasakan dampak dari perusahaan
yang begitu cepat, seiring dengan itu. Masyarakat yang berbagai tempat seperti di kota
atau di kabupaten ingin memperoleh manfaat dari kabupaten ingin memperoleh manfaat
dari keberadaan perusahaan yang beroperasi didaerahnya.

1
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

Dalam suatu perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya, kegiatan Internal Public


Relations dilakukan sebagai upaya menjaga komunikasi antara public internal dan
menyelaraskan tujuan perusahaan kepada karyawan melalui aktivitas internal public
relations dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.1
PT Sumber Alfaria Trijaya yang berada di Kab.Muaro Jambi di dirikan pada
tahun2013 ini bergerak dibidang kehumasan memiliki SDM dibidang PR berjumlah 5
orang berusaha untuk menjalin relasi yang baik antara atasan dan bawahan dari
wawancara menyatakan bahwa :
Penerapan internal public relations telah dilakukan oleh perusahaan, misalnya
penyelenggaraan program training atau pelatihan, seminar, workshop dengan
mendatangkan motivator dan pembicara ternama. 2 Tujuan kegiatan internal public
relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk public internal adalah keseluruhan
elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti
karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan
sebagainya. Melalui kegiatan Internal Publik Relations diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan public internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan
yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta
iklim kerja yang baik.
Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancer.
Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seseorang Public Relations officers,
yaitu: hubungan dengan karyawan (employee relations). Seorang PR harus mampu
berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informasi
untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan perimbangan
dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan.seorang PR harus mampu
menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan
program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu
karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pemimpin perusahaan.
Sehingga dapat menciptakan rasa memiliki (sense of belonging), motivasi,
kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. 3 Hubungan dengan
pemegang saham (stockholder relations) seorang PR juga harus mampu membina
hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa
yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka
harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan
kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan
kesalaha pahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
Fakta dilapangan menunjukkan masih adanya beberapa masalah dalam upaya
menjaga komunikasi pada public internal dalam menyelaraskan tujuan bersama antara
manajemen perusahan dengan karyawan di PT Sumber Alfaria Trijaya enggannya
karyawan mengikuti diklat atau training kerja yang pelaksanaannya di tempat yang jauh
misalnya dapat membuat karyawan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan bagikemajuan perusahaan. Terbatasnya dana untuk
penyelenggaraan special event dan hadiah penghargaan bagi karyawan membuat jadwal
kegiatan ini menjadi tidak pasti atau jarang dilaksanakan sehingga dapat mengurangi
1
http://jambi.tribunnews.com/2016/07/29/laba-alfamart-grup-melonjak86-persen
2
Agung Laksana. Internal Public Relatios: (Strategi Membangun Reputasi Perusahaan. Depok:
Gramedia, 2010).hlm:14
3
Ruslan Rosady. Manajemen Publik Relations dan Media Komunikasi. (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2010).271
2
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

kesempatan untuk meningkatkan keharmonisan Public Internal. Rusaknya media


komunikasi internal seperti rusaknya smartfon para kepala divisi tentu dapat menghambat
koordinasi pekerjaan. Artinya kelancaran kegiatan Internal Publik Relations dalam
rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan akan mengalami beberapa hambatan. 4
Padahal internal public relations memiliki peran penting dalam rangka
meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sebagaimana dikemukakan oleh berdampak
pada produktivitas. Manajer yang baik mampu menemukan pendekatan untuk
menerapkan sistem komunikasi yang tepat dan menjamin kelancaran informasi guna
meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas berarti bahwa sumber daya yang
digunakan lebih efisien. Menurut pihak public relations PT Sumber Alfaria Trijaya
bahwa penerapan kegiatan Internal Publik Relations dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Kegiatan atau program tersebut diharapkan dapat mempengaruhi sikap karyawan
dengan fokus kepada area peningkatan kinerja karyawan, khususnya produktivitas kerja.
Dari hasil wawancara dengan penelitian, pihak Administration marketing PT Sumber
Alfaria Trijaya menyebutkan bahwa realisasi penjualan pada tahun 2003 sebesar +18
miliyar rupiah tidak mencapai target penjualan yang telah ditentukan yaitu 20 miliyar
rupiah. Kondisi ini menunjukkan menurunnya fenomena yang terjadi di PT Sumber
Alfaria Trijaya tersebut tentu menarik diteliti. Artinya dibutuhkan penelitian guna
mengetahui penerapan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
sepanjang tshun.
Dalam dunia akademik, penelitian ini diposisikan sebagai pembuktian secara
empiris berdasarkan data dan fakta dilapangan mengenai kegiatan Internal Publik
Relations yang diharapkan oleh suatu perusahaan dapat menjadi upaya untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan.5
Berdasarkan uraian fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penerapan Internal Public Relations sebagai upaya peningkatan
produktivitas kerja di PT Sumber Alfaria Trijaya.

Metodologi Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan manfaatkan berbagai
metode alamiah.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Settimg Penelitian
Setting adalah lokasi tempat penelitian lapangan dilakukan dan setting dalam
penelitian ini adalah PT Sumber Alfaria Trijaya sebagai tempat melakukan
wawancara dengan informasi utama dan informasi pendukung. Alasan dipilihnya
setting ini dikarenakan PT Sumber Alfaria Trijaya ini sebagai perusahaan ritel
yang hadir ditengah masyarakat, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart)
menjalankan program tanggung jawab social berkelanjutan, salah satunya melalui
4
MayRudy, Teuku. Bisnis Internasional Teori Aplikasi Operasionalisasi (Bandung: RefikaAditama.
2002,).67
5
M Culip, Effective Publik Relations, (Jakarta: Kencana,2009).121
3
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

program pendidikan ritel bagi siswa SMK, Alfamart class. Dengan adanya
program tersebut Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan
bisnis atau manajemen pemasaran perusahaan melakukan sinkronisasi kurikulum
pendidikan ritel, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa. Selain
itu, perusahaan juga mengibahkan laboratorium ritel sebagai media praktik belajar
siswa disekolah. Salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan
program pendidikan dengan kebutuhan industry ritel melalui transfer knowledge
dan praktik pembelajaran yang komprehrnsif.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berpusat pada manajer PT Sumber Alfaria Trijaya, humas PT
Sumber Alfaria Trijaya. Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya dan khalayak.
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlihat aktif, cukup mengetahui,
memahami, atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memiliki
waktu untuk memberikan informasi secara benar.Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi
tekstual atas fenomena yang diteliti dimana data penelitian berupa data non
statistik. Peneliti mencoba menggambarkan dan menganalisa data mulai dari tahap
pengumpulan, penyusunan data, serta disertai analisis dan interpretasi terhadap
data tersebut.6
3. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, adalah data data verbal yang
diambil dari berbagai literatur, baik dalam bebtuk buku, surat kabar, majalah, jurnal
maupun berupa makalah yang disamapaikan pada tingkat nasional. maka
menganalisanya dengan deskriptif kualitatif.

Kerangka Teoritis
1. Pengertian Penerapan Menurut Para Ahli
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh
suatu kelompok atau golongan yang telah terencanakan dan tersusun sebelumnys.
Penerapan menurut para ahli antara lain :
a. Menurut Rian Nugroho pengertian penerapan adalah merupakan tindakan-tindakan yang
dilakukan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok yang diarahkan pada
tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan. Dalam hal ini, penerapan adalah
pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan
kedalam masyarakat.
b. Menurut Lukman Ali pengertian penerapan adalah mempraktekkan atau memasangkan.
Penerapan dapat juga diartikan sebagai pelaksanaan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
penulis menyimpulkan bahwa penerapan adalah mempraktekkan atau cara melaksanakan
sesuatu berdasarkan sebuah teori.
2. Pengertian Public Relations
Publik relations (PR) didefinisikan sebagai sebuah fungsi manajemen yang memfokuskan
diri pada membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual
maupun organisasi terhadap public guna menciptakan yaitu para employees stockholders
communities media goverment investment community customers. Dari pengertian tersebut

6
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1980), 136.
4
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

tampak bahwa aktifitas public relations berada pada kata manajemen relasi dan komunikasi
yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak demi meningkatkan
pencitraan individu atau perusahaan tersebut. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan
memberikan dampak yang baik pula demi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan individu
ataupun organisasi. Akan meraih keuntungan dari produk yang dijual karena memiliki citra
yang baik. Meningkatkan kepercayaan public terhadap individu atau organisasi dalam
menjalankan bisnis.7
PR menentukan kesan positif sebuah organisasi dimata masyarakat. Dan hubungan
dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi ditengah-
tengah masyarakat. Dengan kata lain, public relations juga berperan dalam membangun
hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi dan peranan public relations dianggap Sebagai
ujung tombak individu atau perusahaan yang berhadapan langsung dengan publik, baik publik
yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan kepentingan-kepentingan mereka
terhadap perusahaan. Terhadap publik yang tidak bersentuhan langsung pun tidak menutupi
kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi akan sampai dibenak mereka. Perkembangan
media massa memberikan peluangan akses informasi masyarakat luas. 8
3. Fungsi Publik Relations
Terdapat 4 fungsi dari public relations yaitu :
a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi dengan lembaga yang mewakili
dengan publiknya.
b. Membina relationship, yaitu berupa membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate Image, artinya fungsi peranan public relations dalam lembaga
berupaya dalam membentuk dan menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya yang
dimaksud dari 4 fungsi public relations adalah :
1. Bertindak sebagai communicator, yaitu dalam sebuah kegiatan komunikasi dalam
sebuah organisasi pada perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal
balik (twoway traffic reciprocal communication), dalam komunikasi ini fungsi public
relations adalah sebagai penyebaran informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung
dalam bentuk penyampaian pesan dalam menciptakan opini public (public Opinion).
2. Membangun dan membina hubungan (Relationship) yang positif yang baik dengan
pihak public relations sebagai target sasaran, yaitu public internal dan public eksternal
khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (Mutually Understanding) dan
saling memperoleh manfaat bersama ( Muttulaysymbiosis) antara lembaga/organisasi
perusahaan dan publiknya.
3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi public
relations melekat pada fungsi manajement, berarti tidak dapat dipisahkan dengan
manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi manajemen tersebut
melalui tahapan yang dikenal dengan POAC yaitu :
a. Planning (Perancangan)
b. Organizing (Pengorganisasian)

7
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Publik Relations Organisasi, (cetakan Pratama, penerbit Edsa
Mahkota, Jakarta, 2007).23
8
Maya Diah Nirwana, Dasar-dasar Public Relations, (Muhammadiyah Universitas press: Sidoarjo,
2002).49
5
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

c. Controlling (Pengawasan)
4. Peran Publik Relations
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan perkembangan
peranan public relations, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu
organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M merupakan salah satu kunci untuk
memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. 9 Selain itu, hal tersebut
juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi dan pencapaian
profesionalisme dalam public relations. Peranan public relations dalam suatu
organisasi dapat di bagi menjadi empat kategori:
1. Penasehat Ahli
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publicnya (Public Relationship). Hubungan praktisi
pakar public relations dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara
dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima
atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar public
relations tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations
yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
2. Fasilitator Komunikasi
Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut
mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi
kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat
tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi
yang baik dari kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
Peranan praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan public
relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil
tindakan keputusan dalam menghadapi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi
secara rasional dan professional.
4. Teknik Komunikasi
Berbeda dengan tiga peranan praktisi public relations sebelumnya yang terkait
erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan teknisi
komunikasi ini menjadikan praktisi public relations sebagai journalist in recident
yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode
of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi
tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknik
komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat
pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkat atasan. Hal yang
sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya
komunikasi antara karyawan satu epartemen dengan lainnya.
5. Strategi Komunikasi Public Relations
Menurut Ahmad S. Adnan Putra, pengertian strategi komunikasi public
relations adalah alternative optional yang dipilih untuk tempuh guna mencapai
tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public
9
Abdurrachman, oemi. Dasar-dasar Public Relations. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002).289
6
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

relations plan). Intisari definisi kerja public relations atau humas menjadi acuan
para anggota IPRA ( International Public Relations Association) yang berbunyi
hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dan
publiknya secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan
kepentingan bersama. Dari perspektif yang berbeda menyatakan public relations
sebagai fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna
melahirkan pemahaman dan penerimaan publik.10
Ahmad S. Adnan Putra, M.A.,M.S., pakar humas dalam naskah workshop
berjudul public relations strategi, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian
terpadu dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan (Planning), yang
pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Strategi humas atau aspek-aspek pendekatan humas atau pro dalam menjalankan
tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif antara
perusahaan dengan publiknya untuk tujuan bersama adalah sebagai berikut:
1. Strategi Operasional
Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program
kemasyrakatan ( sociologi approach), melalui mekanisme social cultural dan
nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dari opini publik atau kehendak
masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya
yang dimuat diberbagai media masa. Artinya pihak humas mutlak bersikap
atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bukan hanya sekedar
mendengar (her) mengenai aspirasi yang ada didalam masyarakat, baik
mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut. 11
2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat
mendidik dan memberikan penerangan maupun denan menggunakan
pendekatan persuasive, agar tercipta saling pengertian, menghargai,
pemahaman, toleransi, dan sebagainya.
3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas
Menumbuhkan sikap tanggung jawab social bahwa tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan
sepihak dari public sasaranya (Masyarakat), namun untuk memperoleh
keuntungan bersama.
4. Pendekatan Kerjhubungan Sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
berbagai kalangan, baik hubungan dalam (Internal Relations) maupun
hubungan keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama. Humas
berkewajiban memasyaratkan misi instansi yang diwakilkannya agar diterima
atau mendapat dukungan dari masyarakat (public sasarannya). Hal ini
dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya
(communicaty relation), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan
sikap yang positif bagi kedua belah pihak.
5. Pendekatan Koordinasi dan Integratif

10
Efenddy Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.cetakan kesembilan belas (Bandung: PT
Remaja Rosadakarya,2003).178
11
Biagi Shirley, Media Impact Pengantar Media Massa ( Jakarta: Salemba Humanika,2010).237
7
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

Untuk memperluas peranan public relations dimasyarakat, maka fungsi humas


dalam arti sempit hanya mewakili lembaga atau institusinya. Tetapi
peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program
pembangunan nasional, dan mewujudkan kepertahanan nasional dibidang
politik, ekonomi, social budaya (poleksosbud) dan Hamkamnas.
Strategi komunikasi persuasif atau strategi teknik komunikasi persuasif
public relations atau humas dalam menjalankan fungsi agar tercapai tujuannya
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Informasi atau pesan yang disampaikanharus berdasarkan pada kebutuhan
atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
b. Public relations sebagai komunikasi dan sekaligus mediator berupaya
membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat melalui
rangsangan atau stimulasi tertentu.
c. Mendorong public untuk berperan serta dalam aktivitas perusahaan atau
organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan penilaian (perubahan dari
situasi negative).
d. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi makna
pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta
tersebut terpelihara dengan baik. Seorang praktisi public relations atau
humas memiliki tugas tidak hanya sebagai pembentuk citra positif,
melainkan sebagai fungsi manajemen suatu perusahaan. Fungsi
manajemen didasarkan pada analisis terhadap pengaruh yang kuat dari
lingkungan, apa efek dan dampaknya terhadap public internal maupun
eksternal.12 Merencanakan suatu kegiatan dan peraturan untuk
direalisasikan, dengan tujuan memperoleh keuntungan dua belah pihak.
6. Ruang Lingkup Humas Publik Relations
Adalah orang-orang yang merupakan bagian dari suatu instansi atau
perusahaan tertentu dalam hal ini, seorang humas menjadi panutan untuk
orang-orang dalam instansi atau perusahaan tersebut, tentunya sesuai dengan
jabatan atau kedudukannya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan sifat
jenis, atau karakteristik dari organisasi itu sendiri.
a. Employee Relations (hubungan dengan para pekerja)
Para pekerja disini merupakan bagian yang berperan penting untuk
mencapai tujuan perusahaan atau suatu instansi. Oleh karena itu, mereka
harus dirangkul dengan membuatndan mempertahankan hubungan baik.
Agar pekerja juga dapat memberikan potensi terbaik mereka untuk
kemajuan perusahaan.caranya dengan berkomunikasi dengan mereka
secara pribadi untuk mengetagui apa yang mereka inginkan atau bahkan
yang mereka keluhan dalam pekerjaannya yang dapat menghambat
kemajuan perusahaan. Menjaga hubungan baik ini dapat dilakukan
dengan perlakukan yang adil adanya ketenangan dan kenyamanan dalam
bekerja, adanya perasaan diakui oleh perusahaan, adanya reward, ada pula
saran untuk menyalurkan perasaan mereka atau tempat-tempat mereka
berekspresi seperti majalah intrn, dan lain sebagainya.
b. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)

12
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi,(Cetakan Pertama, Penerbit Edsa
Mahkota, Jakarta,2007).259
8
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

Ruang lingkup humas dalam hal ini hubungan baik harus dibina dengan
para pemegang saham mereka yang membantu perusahaan atau suatu
instansi tetap bertahan. Hubungan yang terjadi haruslah hubungan yang
sangat baik. Tidak perlu besar atau kecilnya saham mereka menjaga
hubungan dengan para pemegang saham, kita bisa melakukan hal-hal
sebagai berikut.
1. Memberikan selamat kepada para pemegang saham yang baru agar
mereka merasa dianggap dan dihargai oleh perusahaan atau instansi.
2. Mengirimkan majalah perusahaan agar mereka mengetahui informasi-
informasi terbaru dalam perusahaan atau juga majalah eksteren yang
juga memberitakan tentang perkembangan perusahaan atau instansi.
3. Mengadakan pertemuan-pertemuan agar tercipta hubungan yang
harmonis, adanya saling pengertian dan peningkatan kepercayaan
para pemegang saham.
c. Labour Relations (hubungan dengan para buruh)
Ruang lingkup humas dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga
hubungan baik antara pimpinan dengan para buruh. Pelaksaan ruang
lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya kesalah pahaman dan
hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
d. Manajer Relations (hubungan dengan para manajer)
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam
menentukan kebijakan perusahan. Oleh karena itu, hubungan baik harus
terjaga. Disinilah ruang lingkup humas berperan caranya bisa dengan
memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe morning, mobil dinas,
rumah dinas, dan lain sebagainya.
e. Humas Relations (hubungan sesame manusia)
Ruang lingkup humas ini menyangkut hubungan yang baik yang
harusdibina oleh perusahaan dengan seluruh warga perusahaan sebagai
manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetia kawanan dalam suatu
instansi.
7. Pengertian Produktivitas
Produktivitas merupakan stilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antaran luaran (output) dengan masukan (Input) . menurut
Herjanto, produktiitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana
baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
industry atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin
tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan.13
Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek
output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks
produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total,
produktivitas energy, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
C. Unsur Produktivitas
1. Efektivitas, ukuran dari ketepatan dalam memilih cara untuk melakukan sesuatu (do right
things) target tercapai orientasi output.

13
Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2011).235
9
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

2. Efisiensi, ukuran dan ketepatan dalam melakukan sesuatu (do things right) hemat
penggunaan oriantasi input.
3. Kualitas, suatu yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan,
spesifikasi dan harapan konsumen.
D. Manfaat Peningkatan Produktivitas
Tingkat Nasional :
1. Meningkatkan kemampuan bersaing khususnya dalam perdangan internasional
yang menambah pendapat Negara
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3. Sebagai alat untuk membantu merumuskan kebijaksanaan dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan.
E. Tingkat Perusahaan
1. Memperkuat daya asing perusahaan, karena dapat memproduksi dengan biaya
yang lebih rendah dan mutu produksi lebih baik.
2. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan.
3. Menunjang terwujudnya hubungan industrial yang lebih baik
4. Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja.
F. Siklus Produktivitas
Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas
upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap satu siklus yang
saling terhubung dan tidak terputus:
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika
suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work
center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasr
industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas
digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala
industri.
3.Kerangka Pemikiran
Terdapat proses komunikasi dalam suatu organisasi atau perusahaan melalui kegiatan
yang dilakukan oleh Public Relations (PR). Public PR terdiri dari dua kelompok yakni
public Eksternal dan internal. Komunikasi dalam public internal dalam lingkup
perusahaan dilaksanakan oleh Public Relations untuk para karyawan perusahaan melalui
kegiatan atau program-program internal public relations. Internal public relations
berfungsi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

4. Profil PT Sumber Alfarian Trijaya Muaro Jambi


a. Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya
Alfamart adalah sebuah brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari-hari
yang dimiliki oleh PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk pada tahun 1989 merupakan awal
berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dana barang-barang
komsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya
dijual kepada PT HM Sampoerna pada Desember 1989. Pada tahun 1994 struktur

10
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30%
dimiliki oleh PT Sigmantara Alfiando (keluarga Djoko Susanto). 14Sejarah singkat
Alfamart pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih PT Sumber Alfaria Trijaya
dengan pemegang saham PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT Sigmantara
Alfiando sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart di ganti menjadi Alfamart pada
tanggal 01 januari 2003. Pada tahun 2005 jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat
menjadi 1.293gerai hanya dalam enam tahun semua took berada di pulau jawa. Jumlah
gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung. Alfamart adalah gerai
komunikasi, karenanya para pejabat selalu berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang
terbagi menjadi Alfamart care yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
sosial. Alfamart Smart mendukung bidang pendidikan, Alfamart Sport mensponsori
kegiatan olahraga, Alfamart Clean and Green mewujudkan lingkungan yang sehat,
Alfamart Smes membantu pengusaha kecil dan menengah yang ada disekitar gerai-gerai
Alfamart serta Alfamart Vaganza yang secara aktif ikuti terlibat dalam pengembangan
seni dan budaya.15
Awal 2009 menjadi perusahaan public pada tanggal 15 januari 2009 di bursa efek
Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga
memasuki pasar. Atas segala prestasi dan perannya didalam masyarakat, Alfamart kini
telah menerima cukup banyak prestasi dan penghargaan dari instunsi-instusi dengan
reputasi terpercaya, antara lain yaitu: top brand award, Indonesia, Service Quality Award,
est Brand Award, Indonesia most Admire Company, dan CSR Awards Alfamart pula
berhasil menjangkau store Equity Index tertinggi berdasarkan Nielsen Research sewaktu
5 tahun dengan rutin.

b. Kebijakan Strategis
Kebijakan strategis perseroan ddiarahkan untuk terus-menerus meningkatkan nilai
perusahaan melalui strategi ekspansi jaringan, efisiensi operasional, serta peningkatan
pelayanan yang diselaraskan dengan budaya perusahaan. Karenanya, perseroan
merencanakan tahun 2011 sebagai tahun budaya perusahaan. Sosialisasi mengenai nilai-
nilai dasar perseroan meliputi nilai Integritas, Inovasi, Kualitas dan Produktivitas, kerja
sama tim serta kepuasan pelanggan yang terangkum dalam budaya perusahaan terus
disosialisasikan secara konsisten dan berkelanjutan ditahun 2011.
Strategi ekspansi membuka pasar baru dan memaksimalkan potensi pasar yang
ada terus dijalankan di tahun 2011. Perseroan membuka satu pusat distribusi baru di
Palembang untuk mengelolah potensi pasar di sumatera selatan. Relokasi pusat distribusi
Surabaya ke sidoarjo juga dilakukan untuk menambah kapasitas pusat distribusi serta
memperbaiki efesiensi jaringan distribusi ke gerai-gerai di jawa timur. Hingga akhir
tahun 2011, alfamart memiliki 18 pusat distribusi untuk melayani hamper 6000 gerai
Alfamart. Pemanfaatan dan peningkatan teknologi informasi yang telah terhubung ke
jaringan gerai perseroan menghasilkan beberapa layanan baru menjadi nilai tambah gerai
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Diantaranya adalah kerja sama pembayaran

14
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia (Tanggerang: Jl.Maulana, 2002).
96
15
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia (Tanggerang: Jl.
Maulana,2002).96
11
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

tagihan PLN, pembayaran angsuran kredit speda motor dari multifnance WOM dan FIF.
16

Layanan payment poin ini memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan jasa
bagi perseroan dimasa depan. Program peningkatan kualitas pelayanan terus
dikembangkan secara intensif di tahun 2011, agar perseroan mampu terus bersaing
dipasar. Sistem sistemulus dan reward terus dikembangkan untuk karyawan gerai,
melalui mekanisme yang sejalan dengan program pengembangan SDM. Strategi esiensi
operasional dijalankan diseluruh tahap supply chain management (SCM), mulai titik awal
perencanaan dan perhitunan permintaan, hingga ke titik akhir distribusi kegerai dan
konsumen. Perbaikan SCM berkelanjutan adalah salah satu perhatian utama perseroan,
karena masih terbuka peluang menyelaraskan pasokan, pemasaran, penjualan, hingga
distribusi. Modernisasi dalam sistem control persediaan menjadi salah satu focus utama
perseroan dalam mendorong efesiensi operasional.17
c. Prospek Usaha
1. Potensi pertumbuhan minimarket di Indonesia masih sangat besar baik di pulau Jawa
maupun di luar pulau Jawa.
2. Tren berbelanja kebutuhan pokok konsumen yang tidak mau jauh dari tempat tinggal
dengan harga terjangkau.
3. Dengan jaringan toko yang sudah cukup banyak, Alfamart dapat meningkatkan
pendapatan dengan penawaran layanan jasa tambahan yang semakin memudahkan
konsumen dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
4. Sesuai dengan visi perseroan, Alfamart akan terus membantu program ekonomi kecil dan
menghilangkan pengelompokan antara modern dan tradisional dengan melakukan
pembinaan terhadap pritel UKM dan menjadikan gerai Alfamart sebagai gerai komunikasi
masyarakat.

d. Visi dan Misi PT. Alfamart


1. Visi
Menjasdi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat yang
dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
2. Misi
a. Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan berfokus pada produk
dan pelayanan yang berkualitas unggul.
b. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu
menegakan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi.
c. Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan menumbuh kembangkan
jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha.
d. Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat dan terus bertumbuh dan
bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya.

16
Rahenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1998).205
17
Djoko Susanto, Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya (Tanggerang: Alfamart vaganza,
2009).145
12
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

e. Tugas masing-masing struktur


1. Dewan Komisariat
a. Melakukan pengawasan atas jalannya dan memberikan nasehat kepada direktur.
b. Dalam melakukan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan perusahaan.
c. Kewenangan khusus dewan komisaris bahwan dewan komisaris dapat diamatkan
dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur.
d. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat.
e. Melaporkan kepada perusahaan kepada pemilikan pengawasan yang telah
dilakukan.
f. Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan.
2. Audit Comite
a. Melakukan penalaan terhadap informasi keuangan yang diterbitkan
b. Penalaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang dibidang lain yang
relevan.
c. Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh public untuk
memastikan semua resiko yang penting telah pertimbangkan.
d. Melakukan juga terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan dengan
perusahaan.
3. Jajaran Direktur
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer).
4. Audit Perusahaan
a. Menyediakan penipuan deteksi, invertigasi dan pengalaman forensic akuntansi dan
keahlian untuk program monitoring.
b. Mengembangkan dan menetapkan prosedur investigasi dengan tren yang tidak
biasa atau pola dan anomaly untuk disposisi.
c. Berinteraksi dengan manajer senior.
d. Mendokumentasi kertas dan hasil audit dan kelibatan konsultan
5. Hukum Perusahaan
a. Mengurusi urusan rups dan perubahan anggaran.
b. Mereview usulan pembuatan/perubahan sop.
c. Mengawal ketentuan dan peraturan baru.
Tujuan PT Sumber Alfaria Trijaya
1. Spesifik
2. Terukur
3. Dicapai
4. Realitas
5. Tepat Waktu
Didirikan pada tanggal 22 februari 1989 oleh Djoko Susanto PT Sumber Alfaria Trijaya
Tbk. (Alfamart/perseroan) sela 20 tahun tetap setia melayani berjuta keluarga Indonesia
dengan menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkualitas namun dengan harga terjangkau.
Dari sudut pandang industry bidang usaha minimarket mampu bertahan ditengah-tengah
ketidak pastian ekonomi, seperti resesi konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan
pokok, walaupun ditingkat yang lebih rendah.

13
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

Dengan demikian, tingkat penjualan digerai-gerai ritel konsumen seperti Alfamart tidak
terpengaruh secara drastis. Sejalan dengan visi kami menjadi jaringan ritel terbesar di
Indonesia yang memberdayakan pengusaha kecil dan memenuhi kebutuhan konsumen, gerai-
gerai Alfamart menawarkan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Setiap toko beroperasi
berdasarkan filosofi toko komunitas, yaitu toko yang berlokasi diwilayah pemukiman dan
menawarkan. Layanan yang efesien serta kemudahan. Untuk dicapai dari rumah, keunikan
penawaran kami didasarkan pada pemahaman atas kebutuhan konsumen dengan menawarkan
kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, layanan yang ramah dan bersahabat, suasana
berbelanja yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau.
Alfamart bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menahan terutama koperasi, pondok
pesantren, yayasan sosial, dan organisasi sosial sejenis untuk memiliki usaha yang
berkesinambungan dan menguntungkan secara efisien, yaitu dengan menjadi terwaralaba
Alfamart. Semua aktivitas tersebut didukung oleh manajemen sumber daya manusia yang
berbasis perencanaan dan pengembangan organisasi, pedoman jalur karir, administrasi
personalia yang akurat, manajemen kinerja dan remunerasi, serta pelatihan dan pengembangan
berbasis kompetensi.
Sejalan dengan visinya, perseroan tetap aktif mengembangkan para pengusaha kecil dan
menengah melalui program store as sales point (SSP) dan kios, bekerjasama dengan
pemerintah daerah. Lingkungan perusahaan internal adalah lingkungan yang dapat
dikendalikan, diantaranya yaitu budaya. Alfamart juga mempunyai kebudayaan adalah:
1. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik lagi
2. Kepuasan para pelanggan/konsumen
3. Kualitas dan produktivitas tertinggi
4. Kerja sama team.

E. Keadaan dan Jumlah Karyawan


DEWAN KOMISARIS PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA
Tabel.
No Nama Jabatan
1. Fany Djoko Susanto Prisiden Komosaris
2. Budiyanto Djoko Susanto Komisaris
3. Pudjianto Komisaris
4. Imam Susanto Hadiwidjaya Komisaris Independen
5. Ahwil Loetan Komisaris Indenpenden
6. Sudrajat Komisaris Indenpenden

DEWAN DIREKSI PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA


Tabel.2
N Nama Jabatan
O
1. Anggara Hans Prawira Prisiden Direktur
2. Bambang Setyawan Djojo Direktur Teknologi
Informasi
3. Soeng Peter Suryadi Direktur Franchise
4. Theignatius Agus Salim Direktur Corporete Audit
14
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

dan Direktur Indenpenden


5. Tomin Widian Direktur Keuangan dan
Corporete Srcretary
6. Harryanto Susanto Direktur Property dan
Development

1. Budaya
a. Integritas yang tinggi
b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik
c. Kualitas dan produktivitas yang tinggi
e. Kerjasama team
f. Kepuasaan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi.

Pembahasan
1. Faktor Pendukung Publik Relations Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas
Kerja
a. Job Training (pelatihan)
Pelatihan adalah usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan
antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebut
dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara
menambahkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah sikap. Karyawan
merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga, karena dengan segala potensi yang
dimilikinya, karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga lebih berdaya
guna, prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebagaimana hasil wawancara:
[B]ahwa pentingnya job training ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya
kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki oleh perusahaan,
menyebabkan perlunya perusahaan menjembatani kesenjangan tersebut dengan cara salah
satunya melalui pelatihan. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan seluruh
potensi yang dimiliki karyawan, misalnya yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap
dapat ditingkatkan. Pada akhirnya kesenjangan tersebut berkurang atau tidak terjadi lagi.
Karena menurut pihak perusahaan bahwa kesenjangan ini sering terjadi pada karyawan
baru bahwa kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki belum sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan sehingga biasanya perusahaan harus selalu melakukan
program pelatihan untuk mereka.
Tetapi pelatihan tidak hanya dilakukan untuk karyawan baru saja, karyawan lama
pun kemampuan dan keahliannya perlu di upgrade untuk memberikan penyegaran serta
menyesuaikan tuntutan pekerjaan yang berubah. Pelatihan pada karyawan lama dapat
pula sebagai sarana untuk mengasah keterampilan mereka dan menghindarkan terjadinya
kejenuhan dalam bekerja sebagai akibat perubahan lingkungan atau strategi organisasi.
Karena kejenuhan bekerja akan menyebabkan kurangnya kinerja karyawan sehingga
berdampak pada produktivitas rekrument.
b. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik.
Sebagaimana hasil wawancara:
15
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

[D]engan demikian pendidikan merupakan syarat yang penting dalam


meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang
akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru. Karena pendidikan itu adalah
ilmu suatu hal yang bisa menaikan derajat kita dimata manusia dan sang maha pencipta.
Dengan ilmu kita bisa memperbaiki diri kita sendiri dan masyarakat sekitar kita.
Tanpa ilmu, kita akan kembali kejaman primitive dan kita tidak bisa memberikan manfaat
kepada orang lain karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat bagi orang
lain. Misalnya saya adalah seorang karyawan yang harus bisa menjaga tutur kata yang
baik dengan pimpinan ataupun dengan pegawai staf yang lainnya karena itu semua adalah
ilmu dari sebuah pendidikan.
c. Motivasi
Pimpinan perusahaan perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari setiap
karyawannya. Dengan mengetahui motivasi itu, maka pimpinan dapat membimbing dan
mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
Sebagai hasi wawancara:
[S]ebagai pimpinan direktur harus komitmen menjalankan tugas dan bertanggung jawab
sebagai pimpinan direktur yang berlaku untuk menciptakan keteraturan dalam bekerja dan
juga mempunyai sifat jujur, adil, terbuka, disiplin, bekerja keras dan tidak juga lupa berdo’a
menurut kepercayaan masing-masing ketika kita sudah berusaha dengan maksimal agar
mendapatkan hasil produk yang memuaskan. Agar para karyawan bisa termotivasi dan selalu
giat untuk bekerja dan tidak ada lagi kata malas dalam bekerja.
Satu hal yang lebih penting sebagai direktur harus mampu menjembatani komunikasi baik
dengan para karyawan dan beserta staf yang ada di PT Sumber Alfaria Trijaya. Biar terjalin
rasa kekeluargaannya antara pimpinan dan bawahan dengan baik dan harmonis.
d. Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak
untuk mengikuti dan memahami segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja
mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-
latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan memberikan
pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.
Sebagaimana hasil wawancara:
[K]edisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang terpenting karena baik disiplin
karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang didapat dicapainya. Tanda disiplin karyawan
baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan
perusahaan., karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar
para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer dikatakan efektif dalam
kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan
meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak factor yang
mempengaruhinya.
Sikap dan prilaku ysang demikian tercipta melalui proses binaan melalui keluarga,
pendidikan dan pengalaman atau pengenalan dari keteladanan dari lingkungannya. Disiplin
akan membuat yang seharusnya dilakukan yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan yang
tak sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang dilarang). Kedisiplinan adalah
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
yang berlaku sebagai berikut.
1. Kepatuhan terhadap jam-jam kerja
16
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

2. Kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang
berlaku
3. Berpakaian yang baik pada tempat kerja dan menggunakan tanda mengenal instansi.
4. Menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat perlengkapan kantor dengan
penuh hati-hati
5. Bekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan.

2. Factor Penghambat Publik Relations Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja


Didalam melakukan suatu program atau kegiatan pastilah tidak terlepas dari
berhasil atau tidaknya suatu program yang dijalankan. Setiap program yang dijalankan
selalu saja terdapat beberapa factor yang dapat menjadi penghambat dan pendukung
program tersebut. Begitu pula dengan program yang dijalankan pihak public relations
dalam menjalankan kegiatan employee relations PT Sumber Alfaria Trijaya Kab. Muaro
Jambi guna meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Ada beberapa factor-faktor
yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program atau kegiatan employee relations
di PT Sumber Alfaria Trijaya Kab.18 Muaro Jambi menurut bapak Ihsan Sulvian selaku
Training manager PT Sumber Alfaria Trijaya Kab.Muaro Jambi seperti:
[K]etika kami menjalankan beberapa program internal, factor penghambat yang
sering menjadi kendala dalam melaksanakan program atau kegiatan tersebut adalah
masalah anggaran, kemauan karyawan serta kesibukan operasional yang tinggi,
mengingat kami sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan 24 jam. Anggaran
menjadi penghambat karena menurut bapak Ihsan Sulvian, dengan kurangnya dana
anggaran yang dikluarkan atau diberikan perusahaan untuk pelaksanaan program kegiatan
tersebut, maka program yang dijalankan sering kali kurang maksimal sehingga untuk
mengatasi hal tersebut maka anggaran perlu dianggarkan dengan biaya yang lebih efektif.
Kemudian kemauan karyawan yang kurang sering kali membuat program yang
telah direncanakan kurang berjalan maksimal. Untuk itu pihak internal relations di PT
Sumber Alfaria Trijaya Kab. Muaro Jambi selalu memberikan penyuluhan serta
pengertian terhadap para karyawan bahwa kegiatan yang diadakan sangatlah penting
untuk kemajuan para karyawan itu sendiri. Selain itu program yang diberikan selalu
diberi hal-hal yang menarik agar karyawan tertarik seperti pemberian doorprice dan lain-
lain. Dan yang terakhir kesibukan operasional yang tinggi pada toko yang khusus
langsung memberikan pelayanan kepada konsumen seperti marketing, food dan beverage,
houseeping, engineering dan front office.
Mereka tidak akan mungkin meninggalkan tugas mereka, maka dari itu untuk
mengatasi hal tersebut pihak internal relations perlu mengatur ulang jadwal tiap-tiap
devisi dan para karyawan yang terlibat sehingga seluruh karyawan dapat mengikuti setiap
kegiatan dan program yang diberikan. Dengan begitu semua program yang diberikan
dapat berjalan dengan lancer dan bisa langsung berpengaruh terhadap tingkat
produktivitas yang dihasilkan karyawan. Dalam penerapan di PT Sumber Alfaria Trijaya
Kab. Muaro Jambi tentu tidak terlepas dari adanya faktor-faktor penghambat sebagai
berikut:
1. Karyawan malas mengikuti diklat atau training yang dilaksanakan diluar kota
2. Waktu pelaksanaan pemberian penghargaan yang sering mundur dari hari yang telah
ditentukan karena lambatnya pencairan dana untuk hadiah.
3. Alokasi dana program special event yang terbatas.
18
Hans Anggara, Wawancara Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya.(Kab: Muaro Jambi,2018).
17
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

4. Berhentinya komunikasi internal saat handphone rusak atau pulsa habis. perencanaan
yang matang serta sistematis dan terpadu, pengorganisasian yang baik,
diimplementasikan di lapangan, dan diawasi pelaksanaannya.
3. Solusi Dari Faktor Yang Menghambat Penerapan Publik Relations Muaro Jambi
Untuk mengatasi adanya faktor-faktor yang menghambat penerapan internal public relations
di PT Sumber Alfaria Trijaya Muaro Jambi:
1. Perusahaan menanggung semua akomodasi selama pelaksanaan diklat/training.
2. Menunggu dan terus memberi informasi terkait program pemberian penghargaan kepada
public internal.
3. Mengirim proposal ke costumer untuk diminta bantuan dana dalam special event.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan di atas maka disimpulkan bahwa factor
pendukung dalam penerapan internal public relation di PT Sumber Alfaria Trijaya Muaro
Jambi antara lain:
a. Diberikannya dispensasi khusus kepada karyawan yang mengikuti diklat dan training.
b. Adanya budget khusus untuk pemberian hadiah penghargaan dari kantor pusat.
c. Tersedianya berbagai hadiah doorprice dalam special event.
d. Setiap staf masing-masing divisi diberikan akun e-mail dan setiap kepala divisi
diberikan handphone sebagai media untuk membantu komunikasi interna.

Sedangkan faktor penghambat dalam penerapan internal public relations di PT


Sumber Alfari Trijaya Muaro Jambi antara lain:
a. Karyawan agak malas mengikuti diklat atau training yang pelaksanaannya di luar lota
apa lagi diluar negeri. Solusinya adalah dengan menanggung semua akomodasi
selama pelaksanaan diklat tersebut oleh perusahaan.
b. Waktu pelaksanaan pemberian penghargaan yang sering mundur dari hari yang telah
ditentukan karena lambatnya pencairan dana untuk hadiah, solusinya manajemen
hanya bisa menunggu namun terus memberi informasi yang berkaitan dengan
program pemberian penghargaan kepada public internal perusahaan.
c. Alokasi dana program special event yang terbatas. Solusinya adalah dengan mengirim
proposal kepada costumer yang menjalin hubungan baik dengan perusahaan untuk
diminta bantuan dananya dalam pelaksanaan special event
d. Berhentinya komunikasi internal saat handphone rusak atau pulsanya habis solusinya
adalah dengan penggantian handphone yang baru dan setiap bulannya diberikan pulsa
sebesar Rp.100.000,00 untuk setiap perorangan.

Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Public Relations di PT sumber Alfaria Trijaya sudah terlaksana dengan
secara professional. Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya berbagai program
public relations, berupa program pendidikan dan pelatihan, motivasi karyawan
berprestasi (training), pemberian penghargaan, kegiatan atau acara khusus (special
event), dan penggunaan media komunikasi internal. Penerapan program public
relations tersebut mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang
ditunjukkan dengan prilaku berupa adanya tindakan konstruktif, percaya pada diri

18
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai


pandangan kedepan, mampu mengatasi persoalan dan dapat menyelesaikan diri
dengan lingkungan kerja, mempunyai kontribusi yang positif terhadap lingkungan
kerja, dan memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensi.bentuk kegiatan public
relations yang paling meningkatkan produktivitas kerja karyawan adalah penggunaan
media komunikasi internal, khususnya handphone messenger, aspek produktivitas
yang meningkatkan dalam hal ini adalah efisiensi waktu dan komunikasi sehingga
pekerjaan dapat lebih cepat selesai.
2. Factor-faktor yang mendukung yang menghambat penerapan public relations sebagai
upaya meningkatkan produktivitas kerja di PT Sumber Alfaria Trijaya serta solusi
yang diterapkan dalam mengatasi faktor penghambat yang ada
a. Factor pendukung dalam penerapan internal relations di PT Sumber Alfaria
Trijaya
b. Factor-faktor penghambat dan solusinya dalam penerapan internal public
relations di PT Sumber Alfaria Trijaya.
3. Solusi yang dilakukan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya saat ini mengalami faktor-
faktor penghambat dalam penerapan internal public relations.
a. Karyawan agak malas mengikuti diklat atau training yang pelaksanaannya
diluar kota apa lagi diluar negeri.
b. Waktu pelaksanaan pemberian penghargaan yang sering mundur dari hari yang
telah ditentukan karena lambatnya pencairan dana untuk hadiah, melengkapi
media komunikasi internal dengan bulletin atau majalah internal.jika belum
ada divisi yang menangani masalah ini maka dapat berkonsultasi atau meminta
bantuan dari lembaga pers.

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi,Cetakan Pertama, Penerbit Edsa Mahkota,
Jakarta,2007.259

Jefkins frank, Publik Relations. Alih Bahasa: Haris Munandar. Jakarta: Erlangg,1995.
Kasali Rhenald, Manajemen Publik Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti, 1994.
Katz Bernard, Komunikasi Bisnis Praktis. Penerjemah: Soeharsono. Pustaka: Benaman
Presindo, 1994.
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: UPP STM YKPN, 2007.
Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia Tanggerang: Jl.Maulana, 2002. 96

TeukuMayRudy,.Bisnis Internasional Aplikasi operasionalisasi Bandung: Refika Aditama.


2002
RosadyRuslan. Manajemen Publik Relations & Media Komunikasi, Jakarta : Rajagrafindo
Persada. 2010
19
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00

RosadyRuslan.Metode Penelitian Publik Relation dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada. 2008.
YosalIriantara. Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktik, Bandung: Simbiosa
Rekatama, 2011.
Sedarmayati, Suber Daya Manusia dan Produktivitas kerja Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta, 2012.

Internet:
http://jambi.tribunnews.com/2016/07/29/laba-alfamart-grup-melonjak86-persen

20

Anda mungkin juga menyukai