1
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
Metodologi Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan manfaatkan berbagai
metode alamiah.
2. Setting dan Subjek Penelitian
a. Settimg Penelitian
Setting adalah lokasi tempat penelitian lapangan dilakukan dan setting dalam
penelitian ini adalah PT Sumber Alfaria Trijaya sebagai tempat melakukan
wawancara dengan informasi utama dan informasi pendukung. Alasan dipilihnya
setting ini dikarenakan PT Sumber Alfaria Trijaya ini sebagai perusahaan ritel
yang hadir ditengah masyarakat, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart)
menjalankan program tanggung jawab social berkelanjutan, salah satunya melalui
4
MayRudy, Teuku. Bisnis Internasional Teori Aplikasi Operasionalisasi (Bandung: RefikaAditama.
2002,).67
5
M Culip, Effective Publik Relations, (Jakarta: Kencana,2009).121
3
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
program pendidikan ritel bagi siswa SMK, Alfamart class. Dengan adanya
program tersebut Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan
bisnis atau manajemen pemasaran perusahaan melakukan sinkronisasi kurikulum
pendidikan ritel, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa. Selain
itu, perusahaan juga mengibahkan laboratorium ritel sebagai media praktik belajar
siswa disekolah. Salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan
program pendidikan dengan kebutuhan industry ritel melalui transfer knowledge
dan praktik pembelajaran yang komprehrnsif.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berpusat pada manajer PT Sumber Alfaria Trijaya, humas PT
Sumber Alfaria Trijaya. Karyawan PT Sumber Alfaria Trijaya dan khalayak.
Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlihat aktif, cukup mengetahui,
memahami, atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan diteliti, serta memiliki
waktu untuk memberikan informasi secara benar.Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yaitu menekankan pada pembangunan naratif atau deskripsi
tekstual atas fenomena yang diteliti dimana data penelitian berupa data non
statistik. Peneliti mencoba menggambarkan dan menganalisa data mulai dari tahap
pengumpulan, penyusunan data, serta disertai analisis dan interpretasi terhadap
data tersebut.6
3. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, adalah data data verbal yang
diambil dari berbagai literatur, baik dalam bebtuk buku, surat kabar, majalah, jurnal
maupun berupa makalah yang disamapaikan pada tingkat nasional. maka
menganalisanya dengan deskriptif kualitatif.
Kerangka Teoritis
1. Pengertian Penerapan Menurut Para Ahli
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal
lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh
suatu kelompok atau golongan yang telah terencanakan dan tersusun sebelumnys.
Penerapan menurut para ahli antara lain :
a. Menurut Rian Nugroho pengertian penerapan adalah merupakan tindakan-tindakan yang
dilakukan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok yang diarahkan pada
tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan. Dalam hal ini, penerapan adalah
pelaksanaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat dipraktekkan
kedalam masyarakat.
b. Menurut Lukman Ali pengertian penerapan adalah mempraktekkan atau memasangkan.
Penerapan dapat juga diartikan sebagai pelaksanaan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
penulis menyimpulkan bahwa penerapan adalah mempraktekkan atau cara melaksanakan
sesuatu berdasarkan sebuah teori.
2. Pengertian Public Relations
Publik relations (PR) didefinisikan sebagai sebuah fungsi manajemen yang memfokuskan
diri pada membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual
maupun organisasi terhadap public guna menciptakan yaitu para employees stockholders
communities media goverment investment community customers. Dari pengertian tersebut
6
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1980), 136.
4
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
tampak bahwa aktifitas public relations berada pada kata manajemen relasi dan komunikasi
yang berujung pada terciptanya hubungan baik dengan berbagai pihak demi meningkatkan
pencitraan individu atau perusahaan tersebut. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan
memberikan dampak yang baik pula demi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan individu
ataupun organisasi. Akan meraih keuntungan dari produk yang dijual karena memiliki citra
yang baik. Meningkatkan kepercayaan public terhadap individu atau organisasi dalam
menjalankan bisnis.7
PR menentukan kesan positif sebuah organisasi dimata masyarakat. Dan hubungan
dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi ditengah-
tengah masyarakat. Dengan kata lain, public relations juga berperan dalam membangun
hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Oleh
karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi dan peranan public relations dianggap Sebagai
ujung tombak individu atau perusahaan yang berhadapan langsung dengan publik, baik publik
yang bersentuhan langsung maupun yang tidak dengan kepentingan-kepentingan mereka
terhadap perusahaan. Terhadap publik yang tidak bersentuhan langsung pun tidak menutupi
kemungkinan suatu saat nanti sebuah informasi akan sampai dibenak mereka. Perkembangan
media massa memberikan peluangan akses informasi masyarakat luas. 8
3. Fungsi Publik Relations
Terdapat 4 fungsi dari public relations yaitu :
a. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi dengan lembaga yang mewakili
dengan publiknya.
b. Membina relationship, yaitu berupa membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate Image, artinya fungsi peranan public relations dalam lembaga
berupaya dalam membentuk dan menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya yang
dimaksud dari 4 fungsi public relations adalah :
1. Bertindak sebagai communicator, yaitu dalam sebuah kegiatan komunikasi dalam
sebuah organisasi pada perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal
balik (twoway traffic reciprocal communication), dalam komunikasi ini fungsi public
relations adalah sebagai penyebaran informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung
dalam bentuk penyampaian pesan dalam menciptakan opini public (public Opinion).
2. Membangun dan membina hubungan (Relationship) yang positif yang baik dengan
pihak public relations sebagai target sasaran, yaitu public internal dan public eksternal
khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (Mutually Understanding) dan
saling memperoleh manfaat bersama ( Muttulaysymbiosis) antara lembaga/organisasi
perusahaan dan publiknya.
3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi public
relations melekat pada fungsi manajement, berarti tidak dapat dipisahkan dengan
manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam fungsi manajemen tersebut
melalui tahapan yang dikenal dengan POAC yaitu :
a. Planning (Perancangan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
7
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Publik Relations Organisasi, (cetakan Pratama, penerbit Edsa
Mahkota, Jakarta, 2007).23
8
Maya Diah Nirwana, Dasar-dasar Public Relations, (Muhammadiyah Universitas press: Sidoarjo,
2002).49
5
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
c. Controlling (Pengawasan)
4. Peran Publik Relations
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan perkembangan
peranan public relations, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu
organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M merupakan salah satu kunci untuk
memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. 9 Selain itu, hal tersebut
juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi dan pencapaian
profesionalisme dalam public relations. Peranan public relations dalam suatu
organisasi dapat di bagi menjadi empat kategori:
1. Penasehat Ahli
Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publicnya (Public Relationship). Hubungan praktisi
pakar public relations dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara
dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima
atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar public
relations tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan public relations
yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan.
2. Fasilitator Komunikasi
Dalam hal ini, praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut
mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi
kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat
tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung, dan toleransi
yang baik dari kedua belah pihak.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
Peranan praktisi public relations dalam proses pemecahan persoalan public
relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil
tindakan keputusan dalam menghadapi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi
secara rasional dan professional.
4. Teknik Komunikasi
Berbeda dengan tiga peranan praktisi public relations sebelumnya yang terkait
erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan teknisi
komunikasi ini menjadikan praktisi public relations sebagai journalist in recident
yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode
of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi
tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknik
komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat
pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkat atasan. Hal yang
sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya
komunikasi antara karyawan satu epartemen dengan lainnya.
5. Strategi Komunikasi Public Relations
Menurut Ahmad S. Adnan Putra, pengertian strategi komunikasi public
relations adalah alternative optional yang dipilih untuk tempuh guna mencapai
tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public
9
Abdurrachman, oemi. Dasar-dasar Public Relations. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2002).289
6
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
relations plan). Intisari definisi kerja public relations atau humas menjadi acuan
para anggota IPRA ( International Public Relations Association) yang berbunyi
hubungan masyarakat merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dan
publiknya secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama serta pemenuhan
kepentingan bersama. Dari perspektif yang berbeda menyatakan public relations
sebagai fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi guna
melahirkan pemahaman dan penerimaan publik.10
Ahmad S. Adnan Putra, M.A.,M.S., pakar humas dalam naskah workshop
berjudul public relations strategi, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian
terpadu dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan (Planning), yang
pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Strategi humas atau aspek-aspek pendekatan humas atau pro dalam menjalankan
tanggung jawab dan fungsinya untuk menciptakan iklim yang kondusif antara
perusahaan dengan publiknya untuk tujuan bersama adalah sebagai berikut:
1. Strategi Operasional
Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan program
kemasyrakatan ( sociologi approach), melalui mekanisme social cultural dan
nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dari opini publik atau kehendak
masyarakat terekam pada setiap berita atau surat pembaca dan lain sebagainya
yang dimuat diberbagai media masa. Artinya pihak humas mutlak bersikap
atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bukan hanya sekedar
mendengar (her) mengenai aspirasi yang ada didalam masyarakat, baik
mengenai etika, moral maupun nilai-nilai kemasyarakatan yang dianut. 11
2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat
mendidik dan memberikan penerangan maupun denan menggunakan
pendekatan persuasive, agar tercipta saling pengertian, menghargai,
pemahaman, toleransi, dan sebagainya.
3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas
Menumbuhkan sikap tanggung jawab social bahwa tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan
sepihak dari public sasaranya (Masyarakat), namun untuk memperoleh
keuntungan bersama.
4. Pendekatan Kerjhubungan Sama
Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan
berbagai kalangan, baik hubungan dalam (Internal Relations) maupun
hubungan keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama. Humas
berkewajiban memasyaratkan misi instansi yang diwakilkannya agar diterima
atau mendapat dukungan dari masyarakat (public sasarannya). Hal ini
dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya
(communicaty relation), dan untuk memperoleh opini publik serta perubahan
sikap yang positif bagi kedua belah pihak.
5. Pendekatan Koordinasi dan Integratif
10
Efenddy Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.cetakan kesembilan belas (Bandung: PT
Remaja Rosadakarya,2003).178
11
Biagi Shirley, Media Impact Pengantar Media Massa ( Jakarta: Salemba Humanika,2010).237
7
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
12
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi,(Cetakan Pertama, Penerbit Edsa
Mahkota, Jakarta,2007).259
8
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
Ruang lingkup humas dalam hal ini hubungan baik harus dibina dengan
para pemegang saham mereka yang membantu perusahaan atau suatu
instansi tetap bertahan. Hubungan yang terjadi haruslah hubungan yang
sangat baik. Tidak perlu besar atau kecilnya saham mereka menjaga
hubungan dengan para pemegang saham, kita bisa melakukan hal-hal
sebagai berikut.
1. Memberikan selamat kepada para pemegang saham yang baru agar
mereka merasa dianggap dan dihargai oleh perusahaan atau instansi.
2. Mengirimkan majalah perusahaan agar mereka mengetahui informasi-
informasi terbaru dalam perusahaan atau juga majalah eksteren yang
juga memberitakan tentang perkembangan perusahaan atau instansi.
3. Mengadakan pertemuan-pertemuan agar tercipta hubungan yang
harmonis, adanya saling pengertian dan peningkatan kepercayaan
para pemegang saham.
c. Labour Relations (hubungan dengan para buruh)
Ruang lingkup humas dalam hal ini seorang PR bertugas untuk menjaga
hubungan baik antara pimpinan dengan para buruh. Pelaksaan ruang
lingkup humas ini untuk menjaga terjadinya kesalah pahaman dan
hubungan yang buruk antara atasan dan bawahan.
d. Manajer Relations (hubungan dengan para manajer)
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam
menentukan kebijakan perusahan. Oleh karena itu, hubungan baik harus
terjaga. Disinilah ruang lingkup humas berperan caranya bisa dengan
memberikan tunjangan jabatan, adanya coffe morning, mobil dinas,
rumah dinas, dan lain sebagainya.
e. Humas Relations (hubungan sesame manusia)
Ruang lingkup humas ini menyangkut hubungan yang baik yang
harusdibina oleh perusahaan dengan seluruh warga perusahaan sebagai
manusia agar timbul rasa persaudaraan, kesetia kawanan dalam suatu
instansi.
7. Pengertian Produktivitas
Produktivitas merupakan stilah dalam kegiatan produksi sebagai
perbandingan antaran luaran (output) dengan masukan (Input) . menurut
Herjanto, produktiitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana
baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang
optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
industry atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa. Sehingga semakin
tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang dihasilkan.13
Ukuran-ukuran produktivitas bisa bervariasi, tergantung pada aspek-aspek
output atau input yang digunakan sebagai agregat dasar, misalnya: indeks
produktivitas buruh, produktivitas biaya langsung, produktivitas biaya total,
produktivitas energy, produktivitas bahan mentah, dan lain-lain.
C. Unsur Produktivitas
1. Efektivitas, ukuran dari ketepatan dalam memilih cara untuk melakukan sesuatu (do right
things) target tercapai orientasi output.
13
Sedarmayati, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2011).235
9
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
2. Efisiensi, ukuran dan ketepatan dalam melakukan sesuatu (do things right) hemat
penggunaan oriantasi input.
3. Kualitas, suatu yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan,
spesifikasi dan harapan konsumen.
D. Manfaat Peningkatan Produktivitas
Tingkat Nasional :
1. Meningkatkan kemampuan bersaing khususnya dalam perdangan internasional
yang menambah pendapat Negara
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
3. Sebagai alat untuk membantu merumuskan kebijaksanaan dalam perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan.
E. Tingkat Perusahaan
1. Memperkuat daya asing perusahaan, karena dapat memproduksi dengan biaya
yang lebih rendah dan mutu produksi lebih baik.
2. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan.
3. Menunjang terwujudnya hubungan industrial yang lebih baik
4. Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja.
F. Siklus Produktivitas
Siklus produktivitas merupakan salah satu konsep produktivitas yang membahas
upaya peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap satu siklus yang
saling terhubung dan tidak terputus:
1. Pengukuran
2. Evaluasi
3. Perencanaan
4. Peningkatan
Produktivitas yang diperhitungkan hanya produk bagus yang dihasilkan saja, jika
suatu work center banyak mengeluarkan barang cacat dapat dikatakan work
center tersebut tidak produktif. Keempat kegiatan tersebut sudah menjadi dasr
industri dalam melakukan peningkatan produktivitas. Siklus produktivitas
digunakan sebagai dasar perbaikan masalah produksi terutama pada skala
industri.
3.Kerangka Pemikiran
Terdapat proses komunikasi dalam suatu organisasi atau perusahaan melalui kegiatan
yang dilakukan oleh Public Relations (PR). Public PR terdiri dari dua kelompok yakni
public Eksternal dan internal. Komunikasi dalam public internal dalam lingkup
perusahaan dilaksanakan oleh Public Relations untuk para karyawan perusahaan melalui
kegiatan atau program-program internal public relations. Internal public relations
berfungsi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
10
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 30%
dimiliki oleh PT Sigmantara Alfiando (keluarga Djoko Susanto). 14Sejarah singkat
Alfamart pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih PT Sumber Alfaria Trijaya
dengan pemegang saham PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT Sigmantara
Alfiando sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart di ganti menjadi Alfamart pada
tanggal 01 januari 2003. Pada tahun 2005 jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat
menjadi 1.293gerai hanya dalam enam tahun semua took berada di pulau jawa. Jumlah
gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar lampung. Alfamart adalah gerai
komunikasi, karenanya para pejabat selalu berpartisipasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang
terbagi menjadi Alfamart care yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
sosial. Alfamart Smart mendukung bidang pendidikan, Alfamart Sport mensponsori
kegiatan olahraga, Alfamart Clean and Green mewujudkan lingkungan yang sehat,
Alfamart Smes membantu pengusaha kecil dan menengah yang ada disekitar gerai-gerai
Alfamart serta Alfamart Vaganza yang secara aktif ikuti terlibat dalam pengembangan
seni dan budaya.15
Awal 2009 menjadi perusahaan public pada tanggal 15 januari 2009 di bursa efek
Indonesia disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga
memasuki pasar. Atas segala prestasi dan perannya didalam masyarakat, Alfamart kini
telah menerima cukup banyak prestasi dan penghargaan dari instunsi-instusi dengan
reputasi terpercaya, antara lain yaitu: top brand award, Indonesia, Service Quality Award,
est Brand Award, Indonesia most Admire Company, dan CSR Awards Alfamart pula
berhasil menjangkau store Equity Index tertinggi berdasarkan Nielsen Research sewaktu
5 tahun dengan rutin.
b. Kebijakan Strategis
Kebijakan strategis perseroan ddiarahkan untuk terus-menerus meningkatkan nilai
perusahaan melalui strategi ekspansi jaringan, efisiensi operasional, serta peningkatan
pelayanan yang diselaraskan dengan budaya perusahaan. Karenanya, perseroan
merencanakan tahun 2011 sebagai tahun budaya perusahaan. Sosialisasi mengenai nilai-
nilai dasar perseroan meliputi nilai Integritas, Inovasi, Kualitas dan Produktivitas, kerja
sama tim serta kepuasan pelanggan yang terangkum dalam budaya perusahaan terus
disosialisasikan secara konsisten dan berkelanjutan ditahun 2011.
Strategi ekspansi membuka pasar baru dan memaksimalkan potensi pasar yang
ada terus dijalankan di tahun 2011. Perseroan membuka satu pusat distribusi baru di
Palembang untuk mengelolah potensi pasar di sumatera selatan. Relokasi pusat distribusi
Surabaya ke sidoarjo juga dilakukan untuk menambah kapasitas pusat distribusi serta
memperbaiki efesiensi jaringan distribusi ke gerai-gerai di jawa timur. Hingga akhir
tahun 2011, alfamart memiliki 18 pusat distribusi untuk melayani hamper 6000 gerai
Alfamart. Pemanfaatan dan peningkatan teknologi informasi yang telah terhubung ke
jaringan gerai perseroan menghasilkan beberapa layanan baru menjadi nilai tambah gerai
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Diantaranya adalah kerja sama pembayaran
14
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia (Tanggerang: Jl.Maulana, 2002).
96
15
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia (Tanggerang: Jl.
Maulana,2002).96
11
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
tagihan PLN, pembayaran angsuran kredit speda motor dari multifnance WOM dan FIF.
16
Layanan payment poin ini memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan jasa
bagi perseroan dimasa depan. Program peningkatan kualitas pelayanan terus
dikembangkan secara intensif di tahun 2011, agar perseroan mampu terus bersaing
dipasar. Sistem sistemulus dan reward terus dikembangkan untuk karyawan gerai,
melalui mekanisme yang sejalan dengan program pengembangan SDM. Strategi esiensi
operasional dijalankan diseluruh tahap supply chain management (SCM), mulai titik awal
perencanaan dan perhitunan permintaan, hingga ke titik akhir distribusi kegerai dan
konsumen. Perbaikan SCM berkelanjutan adalah salah satu perhatian utama perseroan,
karena masih terbuka peluang menyelaraskan pasokan, pemasaran, penjualan, hingga
distribusi. Modernisasi dalam sistem control persediaan menjadi salah satu focus utama
perseroan dalam mendorong efesiensi operasional.17
c. Prospek Usaha
1. Potensi pertumbuhan minimarket di Indonesia masih sangat besar baik di pulau Jawa
maupun di luar pulau Jawa.
2. Tren berbelanja kebutuhan pokok konsumen yang tidak mau jauh dari tempat tinggal
dengan harga terjangkau.
3. Dengan jaringan toko yang sudah cukup banyak, Alfamart dapat meningkatkan
pendapatan dengan penawaran layanan jasa tambahan yang semakin memudahkan
konsumen dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.
4. Sesuai dengan visi perseroan, Alfamart akan terus membantu program ekonomi kecil dan
menghilangkan pengelompokan antara modern dan tradisional dengan melakukan
pembinaan terhadap pritel UKM dan menjadikan gerai Alfamart sebagai gerai komunikasi
masyarakat.
16
Rahenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1998).205
17
Djoko Susanto, Manajemen PT Sumber Alfaria Trijaya (Tanggerang: Alfamart vaganza,
2009).145
12
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
13
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
Dengan demikian, tingkat penjualan digerai-gerai ritel konsumen seperti Alfamart tidak
terpengaruh secara drastis. Sejalan dengan visi kami menjadi jaringan ritel terbesar di
Indonesia yang memberdayakan pengusaha kecil dan memenuhi kebutuhan konsumen, gerai-
gerai Alfamart menawarkan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Setiap toko beroperasi
berdasarkan filosofi toko komunitas, yaitu toko yang berlokasi diwilayah pemukiman dan
menawarkan. Layanan yang efesien serta kemudahan. Untuk dicapai dari rumah, keunikan
penawaran kami didasarkan pada pemahaman atas kebutuhan konsumen dengan menawarkan
kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, layanan yang ramah dan bersahabat, suasana
berbelanja yang bersih dan nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau.
Alfamart bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menahan terutama koperasi, pondok
pesantren, yayasan sosial, dan organisasi sosial sejenis untuk memiliki usaha yang
berkesinambungan dan menguntungkan secara efisien, yaitu dengan menjadi terwaralaba
Alfamart. Semua aktivitas tersebut didukung oleh manajemen sumber daya manusia yang
berbasis perencanaan dan pengembangan organisasi, pedoman jalur karir, administrasi
personalia yang akurat, manajemen kinerja dan remunerasi, serta pelatihan dan pengembangan
berbasis kompetensi.
Sejalan dengan visinya, perseroan tetap aktif mengembangkan para pengusaha kecil dan
menengah melalui program store as sales point (SSP) dan kios, bekerjasama dengan
pemerintah daerah. Lingkungan perusahaan internal adalah lingkungan yang dapat
dikendalikan, diantaranya yaitu budaya. Alfamart juga mempunyai kebudayaan adalah:
1. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik lagi
2. Kepuasan para pelanggan/konsumen
3. Kualitas dan produktivitas tertinggi
4. Kerja sama team.
1. Budaya
a. Integritas yang tinggi
b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik
c. Kualitas dan produktivitas yang tinggi
e. Kerjasama team
f. Kepuasaan pelanggan melalui standar pelayanan yang tertinggi.
Pembahasan
1. Faktor Pendukung Publik Relations Dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas
Kerja
a. Job Training (pelatihan)
Pelatihan adalah usaha mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan
antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebut
dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki karyawan dengan cara
menambahkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah sikap. Karyawan
merupakan kekayaan organisasi yang paling berharga, karena dengan segala potensi yang
dimilikinya, karyawan dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga lebih berdaya
guna, prestasinya menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebagaimana hasil wawancara:
[B]ahwa pentingnya job training ini dilakukan untuk mengatasi terjadinya
kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki oleh perusahaan,
menyebabkan perlunya perusahaan menjembatani kesenjangan tersebut dengan cara salah
satunya melalui pelatihan. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan seluruh
potensi yang dimiliki karyawan, misalnya yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap
dapat ditingkatkan. Pada akhirnya kesenjangan tersebut berkurang atau tidak terjadi lagi.
Karena menurut pihak perusahaan bahwa kesenjangan ini sering terjadi pada karyawan
baru bahwa kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki belum sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan sehingga biasanya perusahaan harus selalu melakukan
program pelatihan untuk mereka.
Tetapi pelatihan tidak hanya dilakukan untuk karyawan baru saja, karyawan lama
pun kemampuan dan keahliannya perlu di upgrade untuk memberikan penyegaran serta
menyesuaikan tuntutan pekerjaan yang berubah. Pelatihan pada karyawan lama dapat
pula sebagai sarana untuk mengasah keterampilan mereka dan menghindarkan terjadinya
kejenuhan dalam bekerja sebagai akibat perubahan lingkungan atau strategi organisasi.
Karena kejenuhan bekerja akan menyebabkan kurangnya kinerja karyawan sehingga
berdampak pada produktivitas rekrument.
b. Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik.
Sebagaimana hasil wawancara:
15
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
2. Kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang
berlaku
3. Berpakaian yang baik pada tempat kerja dan menggunakan tanda mengenal instansi.
4. Menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat perlengkapan kantor dengan
penuh hati-hati
5. Bekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan.
4. Berhentinya komunikasi internal saat handphone rusak atau pulsa habis. perencanaan
yang matang serta sistematis dan terpadu, pengorganisasian yang baik,
diimplementasikan di lapangan, dan diawasi pelaksanaannya.
3. Solusi Dari Faktor Yang Menghambat Penerapan Publik Relations Muaro Jambi
Untuk mengatasi adanya faktor-faktor yang menghambat penerapan internal public relations
di PT Sumber Alfaria Trijaya Muaro Jambi:
1. Perusahaan menanggung semua akomodasi selama pelaksanaan diklat/training.
2. Menunggu dan terus memberi informasi terkait program pemberian penghargaan kepada
public internal.
3. Mengirim proposal ke costumer untuk diminta bantuan dana dalam special event.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan di atas maka disimpulkan bahwa factor
pendukung dalam penerapan internal public relation di PT Sumber Alfaria Trijaya Muaro
Jambi antara lain:
a. Diberikannya dispensasi khusus kepada karyawan yang mengikuti diklat dan training.
b. Adanya budget khusus untuk pemberian hadiah penghargaan dari kantor pusat.
c. Tersedianya berbagai hadiah doorprice dalam special event.
d. Setiap staf masing-masing divisi diberikan akun e-mail dan setiap kepala divisi
diberikan handphone sebagai media untuk membantu komunikasi interna.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan Public Relations di PT sumber Alfaria Trijaya sudah terlaksana dengan
secara professional. Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya berbagai program
public relations, berupa program pendidikan dan pelatihan, motivasi karyawan
berprestasi (training), pemberian penghargaan, kegiatan atau acara khusus (special
event), dan penggunaan media komunikasi internal. Penerapan program public
relations tersebut mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang
ditunjukkan dengan prilaku berupa adanya tindakan konstruktif, percaya pada diri
18
Nama penulis Jurnal Dakwah Risalah
Judul Vol. 00 No. 00. Desember 2018: Hal 00-00
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Drs. Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi,Cetakan Pertama, Penerbit Edsa Mahkota,
Jakarta,2007.259
Jefkins frank, Publik Relations. Alih Bahasa: Haris Munandar. Jakarta: Erlangg,1995.
Kasali Rhenald, Manajemen Publik Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti, 1994.
Katz Bernard, Komunikasi Bisnis Praktis. Penerjemah: Soeharsono. Pustaka: Benaman
Presindo, 1994.
Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta: UPP STM YKPN, 2007.
Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996.
Maulana Yusuf, Sejarah PT Sumber Alfaria Trijaya Di Indonesia Tanggerang: Jl.Maulana, 2002. 96
Internet:
http://jambi.tribunnews.com/2016/07/29/laba-alfamart-grup-melonjak86-persen
20