1, Maret 2019: 1 - 14
I L M U P E N G E TA H U A N , T E K N O LO G I , DA N H U M A N I O R A
86
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh hubungan budaya organisasi dan motivasi
kerja terhadap variabel kepuasan kerja karyawan PT Bank X. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang menjelaskan informasi dan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang dipelajari. Uraian yang
digunakan adalah untuk perhitungan statistik. Sedangkan penelitian survei dilakukan untuk mengukur
variabel melalui penyebaran kuesioner dengan 31 pernyataan yang menggunakan lima poin skala Likert.
Metode yang digunakan untuk mengevaluasi hasil survei beberapa penelitian dengan regresi. Data primer
yang dikumpulkan dari responden PT Bank X. Selain itu juga menggunakan data sekunder untuk mendukung
informasi. Untuk menganalisis sampel yang digunakan sebagai data primer, menggunakan purposive
sample. Dengan demikian, data dianalisis dengan hasil menggunakan metode korelasi. Dari hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi dan motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan PT Bank X.
Abstract
The objective of this research is to analyze the relationship of organization culture and work motivation towards
to employee’s job satisfaction of PT Bank X. The design of research is decriptive research which describes the
information and characteristics of the population or phenomenon being studied. The description used is for
statistical calculations, whereas a survey investigation was conducted to measure variables with spreading of
questionnaries with 31 statements using five point Likert scale. The method used to calculate the survey results is
multiple regression. The reseacrh is based on primary data which are collected from the respondent of PT Bank
X and also using secondary data to support the information. In order to analyze the primary data, purposive
sampling is used to determine the sample. Thus, data were analyzed using correlation method. The results of this
research is to show that there is a positive and significant relationship between organization culture and work
motivation towards to employee’s job satisfaction of PT Bank X.
87
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
per kembangan pe rusahaan serta citra positif bangun hubungan jangka panjang yang didasari
perusahaan di mata masyarakat luas. Keberhasilan atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis
perusahaan tidak hanya dapat di capai dengan maupun dengan nasabah perorangan. Bank X
menerapkan strategi bisnis tetapi harus didukung melayani seluruh nasabah dengan standar layanan
oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh international melalui penyediaan solusi keuangan
perusahaan. Jadi sumber daya manusia dianggap yang inovatif. Salah satu upaya Bank X dalam
sebagai suatu kekuatan yang kompleks dimana melayani nasabah ialah de ngan menciptakan
kinerja karyawan memberikan dampak kepada layanan Contact Center yang bersumber pada
perusahaan secara langsung. Apabila sumber penyediaan informasi oleh para customer service
daya manusia di dalam perusahaan dapat men yang handal dan berkualitas, sehingga informasi
capai tujuan maka dapat dikatakan bahwa pe yang dihasilkan dapat dipercaya, informatif, timely
rusahaan tersebut memiliki daya kekuatan untuk solution dan akurat. Mengingat pentingnya budaya
berkompetisi dengan perusahaan pesaing. Salah organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi,
satu tuntutan bagi perusahaan adalah dengan serta dampaknya terhadap peningkatan produk
menciptakan sumber daya manusia yang dapat tifitas pelayanan yang dapat dirasakan langsung
menghasilkan kinerja yang optimal dengan men oleh nasabah, penulis setidaknya mene mu
jaga kepuasan kerja karyawannya. kan beberapa permasalahan mengenai pe ne
Kualitas sumber daya manusia akan ter rap an budaya organisasi yang terdapat di PT.
penuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur Bank X, khususnya di Layanan Contact Center,
yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta diantaranya: Customer Service dalam mem
dengan sempurna. (Koesmono, 2005). Karyawan berikan informasi kurang smailing voice, do dan
yang memiliki rasa puas pada perusahaan akan don’t yang sudah di buat oleh manajemen se
menunjukkan loyalitasnya kepada peru sahaan bagai peraturan bagi para agent contact center
serta memberikan effort kerja yang lebih pada tidak dijalankan dengan baik, khususnya dalam
pekerjaannya yang pada akhirnya dapat men hal melayani nasabah, sebagai contoh : nasabah
datangkan opportunity keberhasilan perusahaan. dibiarkan menunggu terlalu lama.
Salah satu upaya perusahaan dalam men Mengingat bahwa setiap karyawan dalam
cipta kan kualitas SDM yang handal dan ber perusahaan berasal dari berbagai latar belakang
kualitas ialah melalui strategi formulasi yakni yang berbeda, maka sangat penting bagi perusa
penciptaan budaya organisasi yang dapat diimple haan untuk melihat apa kebutuhan dan harapan
mentasikan oleh masing-masing pegawai. Budaya karyawannya. Jika perusahaan dapat mengetahui
organisasi ialah sistem nilai yang diyakini semua hal-hal tersebut, maka akan lebih mudah untuk
anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan menempatkan karyawan pada posisi yang tepat,
serta dikembangkan secara berkesinambungan, sehingga karyawan akan se makin termotivasi
berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dipe (Rivai dan Sagala, 2011).
lajari, diterapkan serta dikembangkan secara ber Suatu perusahaan setidaknya harus me
kesinambungan, budaya organisasi dapat dijadi ngusahakan agar karyawannya puas dalam me
kan acuan berperilaku dalam organisasi untuk nik mati pekerjaan sehingga mereka bisa lebih
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi produktif dalam menyelesaikan pekerjaan yang
bu daya organisasi ialah sebagai perekat sosial menjadi bagian dari tanggung jawabnya. Untuk
dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mewujudkan kepuasan kerja, karyawan harus
men capai tujuan organisasi berupa ketentuan- dipelihara dan dirawat dengan baik agar mereka
ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan tetap memiliki motivasi tinggi (Darsono dan Sis
dan dilakukan oleh para karyawan. Hal tersebut wandoko, 2011). Motivasi untuk bekerja ini sangat
dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku penting bagi tinggi ren dahnya produktifitas
karyawan (Moeljono, 2005), keunggulan orga perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para
nisasi ditentukan oleh keberhasilan budaya orga karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan
nisasi yang dimilkinya. perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan
Moeljono (2003) menyatakan bahwa budaya tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat
organisasi mendukung unggulnya kinerja kor motivasi tinggi dari para karyawan, maka hal
porasi, dan pada akhirnya keunggulan kompe ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan
ti
tif korporasi, apapun indikator profe sio
nali perusahaan dalam mencapai tujuannya (Sutrisno,
tasnya. Semakin efektif pelaksanaan bu daya 2009). Meingingat pentingnya unsur motivasi
organisasi, akan semakin memengaruhi pe kerja dalam suatu perusahaan dan efek negatifnya
ningkatan produktifitas pelayanan terhadap pe jika terdapat penurunan tingkat motivasi kerja
lang gannya. Implementasi budaya organisasi karyawan, penulis setidaknya menemukan be
di Bank X tercermin dalam strategi formulasi berapa permasalahan mengenai motivasi kerja
Corporate Culture. Bank X berkomitmen mem yang terdapat di PT. Bank X, di antaranya: menge
88
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
nai sistem jenjang karir, mengenai penilaian ter cang 5 (lima) proses langkah, sistem Pride yang
hadap prestasi kerja karyawan, serta kurangnya membantu supervisor dan manajer untuk men
ketepatan waktu dalam bekerja. ciptakan lingkungan yang efisien, efektif dan
Masalah terakhir yang menjadi kajian dari produktif. Tanggung jawab untuk membangun
penulis ialah mengenai kepuasan kerja karyawan. budaya organisasi yang menyenangkan dan untuk
Salah satu faktor yang memengaruhi efektifitas kepuasan kerja karyawan perlu dianggap serius
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah di oleh pemimpin dalam organisasi mereka dengan
tetapkan ialah kepuasan kerja (Suharsono, 2012). mengikuti proses, sebagai berikut:
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan 1. Menyediakan lingkungan kerja yang positif.
seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini da 2. Reward dan pengakuan.
pat terlihat pada sikap positif karyawan terha 3. Melibatkan dan meningkatkan keterlibatan
dap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi karyawan.
di lingkungan kerjanya. Manajemen harus selalu 4. Mengembangkan ketrampilan dan potensi
memonitor kepuasan kerja, karena hal ini me tenaga kerja.
mengaruhi sikap absensi dan perputaran tenaga 5. Mengevaluasi dan mengukur kepuasan kerja.
kerja (Sunyoto, 2012). Selain itu ketidakpuasan
dalam bekerja akan dapat menunjukkan sikap Motivasi Kerja
menarik diri dari kon tak dengan lingkungan Motivasi kerja menurut Mangkunegara
sosialnya, sebagai contoh dengan mengambil si (2011) ialah kondisi yang berpengaruh mem
kap berhenti dari perusahaan, suka bolos dan pe bangkitkan dan memelihara perilaku yang berhu
rilaku lain yang cenderung bersifat menghindari bungan dengan lingkungan kerja. Menurut Irum,
dari aktifitas organisasi (Sutrisno, 2009). Dari Sultana, Ahmed dan Mahmood (2012) men
indikator-indikator diatas, penulis menemukan jelaskan motivasi kerja ialah serangkaian proses
pula bahwa masalah-masalah yang berhubungan psikologis yang menyebabkan inisiasi, arah,
dengan kepuasan kerja karyawan yang terdapat intensitas dan ketekunan perilaku. Soe hartono
di PT Bank X. Masalah-masalah yang dimaksud (2004) menyatakan motivasi ialah suatu kehendak
ialah status kontrak bagi pegawai selama 2 tahun atau keinginan yang muncul dalam diri karyawan
di nilai terlalu lama, masalah promosi yang yang menimbulkan se mangat atau dorongan
mem butuhkan waktu selama 5 tahun dinilai untuk bekerja secara optimal guna mencapai
merupakan rentang waktu yang tidak sebentar, tujuan. Sedangkan menurut Mangkunegara
proses mutasi kerja yang sulit bagi seorang (2005) mengatakan motivasi merupakan kondisi
pegawai untuk berpindah ke disi lain. atau sinergi yang menggerakan karyawan secara
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan orga
Teori Budaya Organisasi nisasi perusahaan.
Menurut Koesmono (2005), Budaya orga Hasibuan (2003) mendefinisikan motivasi
nisasi berpengaruh terhadap Motivasi dan Ke ialah suatu keahlian dalam mengarahkan pega
puasan Kerja serta Kinerja karyawan. Secara wai dan organisasi agar mau bekerja secara ber
individu maupun kelompok seseorang tidak hasil, sehingga keinginan para pegawai dan
akan terlepas dengan budaya organisasi dan tujuan organisasi sekaligus dapat tercapai. Mathis
pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh dan Jackson (2006) mengungkapkan bah wa
keanekaragaman sumber-sumber daya yang motivasi ialah keinginan dalam diri sese orang
ada sebagai stimulus seseorang dalam ber yang menyebabkan seseorang ter sebut ber tin
tin
dak. Seseorang akan selalu mendambakan dak. Menurut Saleem dan Mah mood (2010)
peng hargaan terhadap hasil pekerjaannya. Di mengemukakan bahwa efektifitas motivasi kerja
perlu
kan penilaian kerja seobyektif mung kin sebagai akibat dari faktor internal maupun
karena akan memotivasi karyawan dalam me eksternal yang memaksa karyawan untuk bekerja
la
kukan kegiatannya. Motivasi seseorang akan dengan lebih giat dan penuh se mangat yang
memengaruhi perilaku dalam memenuhi kebu hasilnya menjadi kepuasan kerja.
tuhannya. Apabila dalam bekerjanya memperoleh
kepuasan kerja sesuai dengan yang diinginkan Teori Motivasi Kerja
maka seseorang akan merasa nyaman dan tinggi Menurut Ario (2011) ada enam teknis aplikasi
kesetiaannya pada perusahaan. teori motivasi, yaitu : (1) manajemen berdasarkan
Dalam suatu organisasi, menurut Deming sasaran. (2) Program penghargaan karyawan.
(2014) tujuan kepemimpinan organisasi ha rus (3) Program ketertiban karyawan (4). Program
meningkatkan kinerja manusia dan untuk me imbalan bervariasi. (5) Rencana pemberian im
ningkatkan kualitas, meningkatkan output dan balan berdasarkan keterampilan. (6). Manfaat
secara bersamaan untuk membawa kebanggaan yang fleksibel. Rivai (2006) menyatakan bahwa
pengerjaan untuk orang, Deming (2004) meran terdapat beberapa perilaku yang dapat memotivasi
karyawan : (1). Cara interaksi. (2). Menjadi pen
89
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
dengar aktif. (3). Penyusunan tujuan yang me penciptaan simbol-simbol seperti merk
nantang (4). Pen dekatan penyelesaian masalah sepatu, merk jam, dan lainnya, merasa bahwa
dan tujuan yang berfokus pada perilaku bukan statusnya meningkat dan dirinya sendiri
pada pribadi. (5).Informasi yang menggunakan disegani dan dihormati orang.
teknik penguatan. Mangkunegara (2005) menge 5). Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan
mukakan bahwa terdapat 2 (dua) teknik me yang berhubungan dengan aktualisasi/
motivasi kerja pegawai, yaitu : (1). Teknik pe penyaluran diri dalam arti kemampuan/
menuhan kebutuhan pegawai, artinya bahwa minat/potensi diri dalam bentuk nyata da
pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan lam kehidupannya merupakan tingkat ter
fundamen yang mendasari perilaku kerja. (2). tinggi dari teori Maslow, seperti ikut se
Teknik komunikasi persuasif, merupakan salah minar, loka karya yang sebenarnya keikut
satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dila sertaannya itu bukan didorong oleh ingin
kukan dengan catra memengaruhi pegawai secara dapat pekerjaan, tetapi sesuatu yang berasal
ekstra logis. Teknik ini dirumuskan dengan istilah dari dorongan ingin memperlihatkan bah
“ADIDAS” yaitu Attention (perhatian), Interest wa ia ingin mengembangkan kapasitas pres
(minat), Desire (hasrat), Desicion (Keputusan), tasinya yang optimal. Pada prinsipnya teori
Action (aksi atau tindakan), dan Satisfaction (ke tingkat kebutuhan menurut Maslow, me
puasan). ngasumsikan bahwa seseorang akan ber
usaha memenuhi kebutuhan pokok atau
Faktor-Faktor Motivasi tingkat rendah terlebih dahulu (fisio logis)
Beberapa teori tentang motivasi yang me sebelum berusaha memenuhi tingkat yang
nerangkan faktor-faktor motivasi dalam penga lebih tinggi, begitu seterusnya sampai men
ruhnya terhadap produktifitas atau kinerja di capai tingkat kebutuhan yang tertinggi yaitu
antaranya sebagai berikut : Teori Motivasi Ke aktualisasi diri Teori Dua Faktor dari Fre
butuhan (Hierarchy of Needs) dari Abraham H. derick Herzberg. Teori yang dipelopori oleh
Maslow. Teori ini dikemukakan oleh Abraham Frederick Herzberg ini merupakan teori yang
H. Maslow yang menyatakan bahwa manusia di berhubungan langsung dengan kepuasan
motivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan kerja. Menurut teori ini ada dua faktor yang
yang melekat pada diri setiap manusia yang memengaruhi kondisi pekerjaan seseorang.
cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri Kondisi pertama ialah faktor motivator atau
dari lima jenis dan terbentuk dalam suatu hirarki faktor pemuas. Menurut Herzberg faktor
dalam pemenuhannya. Kelima jenis kebutuhan motivator merupakan faktor pendorong se
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut seorang untuk berprestasi yang bersumber
(Hariandja, 2002) : dari dalam diri orang yang bersangkutan
1) Kebutuhan fisik yaitu kebutuhan ini ber (intrinsik) yang mencakup (1). Kepuasan
kaitan dengan kebutuhan yang harus di kerja itu sendiri, (2). Prestasi yang di raih,
penuhi untuk dapat mempertahankan diri (3). Peluang untuk maju, (4). Pengakuan
sebagai makhluk fisik seperti kebutuhan orang lain, (5). Kemungkinan pengembangan
untuk makanan, pakaian, dan perumahan. karir dan (6). Tanggung jawab. Faktor kedua
2) Kebutuhan rasa aman yaitu berkaitan dengan ialah faktor pemelihara, yaitu merupakan
kebutuhan rasa aman dari ancaman-ancaman faktor yang berkaitan dengan pemenuhan
dari luar yang mungkin terjadi seperti ke kebutuhan untuk memelihara keberadaan
amanan dari ancaman orang lain, ancaman karyawan. Faktor ini merupakan kebutuhan
bahwa suatu saat tidak dapat bekerja karena yang paling mendasar bagi kehidupan para
faktor usia, pemutusan hubungan kerja pegawai, karena faktor maintenance ini
(PHK) atau faktor lainnya. sebagai faktor yang besar ketidakpuasannya
3). Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan ini di yang bila tidak dipenuhi sebagaimana mesti
tandai dengan keinginan seseorang men nya. Faktor ini dikualifikasikan ke dalam
jadi bagian atau anggota kelompok tertentu, faktor ekstrinsik yang meliputi, antara lain,
keinginan untuk menjalin hubungan dengan (1). Kompensasi, (2). Kondisi kerja, (3). Ra
orang lain dan keinginan membantu orang sa aman dan selamat, (4). Supervisi, (5). Hu
lain. bungan antar manusia, (6). Status, (7). Ke
4). Kebutuhan pengakuan yaitu kebutuhan yang bijaksanaan perusahaan.
berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari Dalam teori motivasi Herzberg, faktor-
orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh faktor motivator, meliputi prestasi, pengakuan,
dari itu, yaitu diakui/dihormati/di hargai tanggung jawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri
orang lain karena kemampuannya atau ke dan kemungkinan berkembang.
kuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan (1). Prestasi adalah kebutuhan untuk mem
90
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
91
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
organisasi berpengaruh positif terhadap kepuasan Kapela (2010), budaya organisasi adalah
kerja. komponen kunci dalam pencapaiam misi dan
strategi suatu organisasi, perbaikan efektifitas
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap organisasi dan manajemen perubahan dimana
Kepuasan Kerja Karyawan budaya organisasi dapat berfungsi untuk mem
Motivasi merupakan suatu hal yang sangat perbaiki kinerja melalui pembentukan peng
diperlukan oleh setiap manusia. Motivasi meru hambatan yang mengarahkan pencapaian tuju
pakan sebuah keahlian dalam mengarahkan kar an. Dan juga oleh Tseng (2009) menjelaskan bu
yawan pada tujuan organisasi agar mau bekerja daya organisasi dianggap sebagai sumber daya
sehingga keinginan para kar yawan dan tuju pengetahuan karena mengharuskan anggota
an organisasi dapat tercapai. Rivai (2006) me untuk berkreasi, memperoleh, berbagi dan me
nunjukkan bahwa semakin kuat motivasi kerja, nga rahkan pengetahuan menurut suatu kon
kinerja karyawan akan semakin tinggi. Seseorang teks dimana peran budaya organisasi yang ber
yang melakukan suatu pekerjaan tanpa memiliki hubungan sangat kuat dengan kinerja kompetitif
motivasi akan terasa hasil pekerjaannya itu hanya perusahaan yang dipengaruhi juga oleh ling
sia-sia belaka. Tetapi sebaliknya, dengan adanya kungan kerja.
motivasi dalam diri seseorang dalam melakukan Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
suatu pekerjaan akan dapat membangkitkan pres oleh Jusoh, Simun dan Choy Chong(2010) me
tasi kerja yang cukup tinggi sehingga bila pe nunjukkan adanya hubungan positif yang
kerjaannya membuahkan hasil yang baik akan signifikan antara budaya organisasi dengan ke
memberikan suatu kepuasan sendiri bagi ma puasan kerja. Hasil penelitiannya menjelaskan
nusia. bahw a budaya organisasi merupakan sebuah
Di dalam suatu perusahaan pemberian mo proses yang terbentuk dalam waktu yang pan
tivasi akan menambah semangat dalam mela jang dan akan membentuk karakteristik orga
kukan pekerjaan dan karyawan akan memberikan nisasi memiliki nilai-nilai positif sehingga akan
kinerja yang baik untuk perusahaan. Kinerja mendorong kinerja karyawan yang akan meng
karyawan yang tinggi juga dapat dipengaruhi hasilkan produktifitas dan kepuasan kerja yang
oleh kepuasan kerja karyawan, di mana karyawan tinggi bagi karyawan.
yang merasakan kepuasan kerja yang tinggi Berdasarkan paparan di atas, maka selan
akan menunjukkan kinerja yang tinggi. Apabila jutnya dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
karyawan mengalami ketidakpastian dalam be H1 : Terdapat pengaruh antara budaya orga
kerja akan dapat menimbulkan perilaku agresif nisasi dengan kepuasan kerja.
atau sebaliknya akan menunjukkan sikap menarik Motivasi kerja menurut Mangkunegara
diri dari kontak dengan lingkungan sosial. Ke (2011) ialah kondisi yang berpengaruh mem
tidakpuasan kerja pada karyawan juga dapat di bangkitkan, mengarahkan dan memelihara peri
ungkapkan ke dalam berbagai cara, misalnya : laku yang berhubungan dengan lingkungan ker
meninggalkan pekerjaan, menghindari sebagian ja. Saleem, Mahmood dan Mahmood (2010)
tanggung jawab pekerjaan mereka (Sutrisno, mengemukakan efektifitas motivasi kerja sebagai
2009). Hal ini selaras dengan penelitian oleh akibat dari faktor internal maupun eksternal yang
Mafini (2014) menyimpulkan bahwa motivasi memaksa karyawan untuk bekerja dengan lebih
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja semangat untuk menjadi kepuasan kerja.
karyawan. Begitu pula penelitian yang dilakukan Penelitian yang dilakukan oleh Khalid, Salim,
oleh Arifin (2014) yang menyatakan bahwa mo & Loke (2011) kepada karyawan yang bekerja
tivasi kerja berpengaruh positif terhadap ke pada organisasi publik dan swasta di bidang in
puasan kerja karyawan. Atas dasar penelitian dustri penyediaan air minum di Malaysia. Hasil
tersebut, maka dapat dilihat adanya pengaruh bu penelitiannya menyimpulkan ada pengaruh po
daya organisasi, motivasi kerja terhadap kepuasan sitif dan signifikan antara motivasi kerja dengan
kerja karyawan. kepuasan kerja pada kedua organisasi publik
Berdasarkan pendapat nersebut, maka ke dan swasta. Pernyataan tersebut sesuai dengan
rangka pemikiran dari penelitian ini ialah sebagai penelitian yang dila kukan oleh Saleem, dkk
berikut : (2010) di mana disimpulkan bahwa motivasi kerja
karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan
kerja.
Maka, berdasarkan pendapat tersebut di
buatlah hipotesis sebagai berikut:
H2 : Terdapat pengaruh antara Motivasi kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2014)
92
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
menyimpulkan bahwa kompetensi, motivasi pling. Teknik purposive sampling ialah teknik
dan budaya organisasi berpengaaruh positif ter pengambilan sampel dengan pertimbangan-
hadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. pertimbangan tertentu berdasarkan kriteria
Artinya, semakin baik tingkat kompetensi, moti yang dipertimbangkan (Sugiono:2005). Pertim
vasi kerja dan budaya organisasi yang kuat dalam bangan menggunakan purposive sampling dila
suatu organisasi akan berdampak terhadap me kukan dengan tujuan untuk mendapatkan data
ningkatnya kepuasan kerja dan kinerja para dan informasi yang memiliki akurasi yang baik
karyawan. Maka, berdasarkan pendapat diatas, sehingga informasi yang didapatkan dapat di
dibuatlah hipotesisi sebagai berikut : jadikan barometer bagi pengaruh budaya orga
H3 : Terdapat pengaruh antara budaya orga nisasi dan motivasi kerja bagi kepuasan kerja
nisasi dan motivasi kerja terhadap ke karyawan di PT Bank X.
puasan kerja karyawan. Berikut ini beberapa kriteria yang dijadikan
pedoman dalam penelitian sampel dalam pe
Pembatasan Masalah nelitian :
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pe 1. Karyawan yang dijadikan sampel dalam
ngaruh budaya organisasi dan motivasi kerja penelitian ini ialah karyawan dengan masa
karyawan PT Bank X terhadap kepuasan kerja kerja diatas 1 tahun.
sehingga masalah penelitian dapat dirumuskan 2. Karyawan yang memiliki jenjang pendidikan
sebagai berikut : minimal D3
1). Bagaimanakah pengaruh budaya organisasi 3. Merupakan karyawan kontrak maupun kar
terhadap kepuasan kerja karyawan? yawan tetap dio PT Bank X.
2). Bagaimanakah pengaruh motivasi kerja ter Populasi yang digunakan dalam penelitian
hadap kepuasan kerja karyawan? ini ialah karyawan PT. Bank X dengan jumlah
3). Bagaimanakan budaya organisasi dan moti populasi sebanyak 202 orang karyawan, dari
vasi kerja secara bersama-sama berpengaruh jumlah tersebut, penulis mencoba meneliti dari
terhadap kepuasan kerja karyawan? dua divisi yang berbeda, yakni divisi di Layanan
Adapun untuk pembatasan masalah, penulis Perbankan dan Layanan Kartu Kredit, dimana
hanya membatasi penelitian ini di PT Bank X dan jumlah populasi untuk divisi Layanan Perbankan
mengambil sampel dari karyawan yaitu karyawan sebanyak 92 orang, dan divisi Layanan Kartu
yang bekerja di PT Bank X. Kredit sebanyak 110 orang. Penentuan jumlah
sampel pada penelitian ini dilakukan dengan
METODE perhitungan berdasarkan rumus slovin yang
Tempat dan Waktu Penelitian diformulasikan sebagai berikut :
Penelitian ini mengacu kepada jurnal n : N/ 1+Ne2
Swathi (2014): Impact of Organization Culture Keterangan :
on Employee’s Job Satisfaction : A Study of Public n : Jumlah sampel yuang dicari
and Private Sector dan Jurnal Mafini (2014) : N : Jumlah populasi
The relationship between extrinsic motivation, job e : Perkiraan tingkat kesalahan
satisfaction and life satisfaction amongst employees
in a public organization. Penelitian ini dilakukan Hasil perhitungan populasi per divisi antara
untuk membuktikan hipotesis-hipotesis terkait lain :
aadanya pengaruh antara : (1). Budaya organisasi Divisi Layanan Perbankan:
terhadap kepuasan kerja karyawan. (2).Motivasi n : Jumlah sampel yang dicari
kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. (3). N : Jumlah populasi
Budaya organisasi dan Motivasi kerja terhadap e : Perkiraan tingkat kesalahan
kepuasan kerja karyawan. Tujuan operational pe
nelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan dan Hasil perhitungan :
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja n : 92/1+92(0,05)2 = 92/1,23 = 74,79
terhaddap kepuasan kerja karyawan di PT Bank Dengan demikian maka dari jumlah po
X, maka ditetapkan tujuan penelitian dengan me pulasi untuk divisi Layanan Perbankan sebanyak
nggunakan variable bebas “Independent Variable”: 92 orang diperoleh ukuran sampel sebesar 74,79
Budaya organisasi dan Motivasi Kerja dan variabel sampel penelitian dan dibulatkan menjadi 75
tidak bebas : ”Dependenet Variable”: Kepuasan orang.
kerja karyawan. Dengan populasi untuk divisi Layanan Kartu
Kredit :
Populasi n : Jumlah sampel yang dicari
Penelitian ini menggunakan teknik pe N : Jumlah populasi
ngambilan sampel berupa teknik purposive sam e = perkiraan tingkat kesalahan
93
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
terhadap instrument penelitian yang digunakan Saya selalu bisa berbicara dengan
rekan kerja jika Saya memiliki
dengan hasil sebagai berikut : (9)
masalah yang berhubungan dengan
0,514 Valid
pekerjaan
Hubungan saya dengan anggota
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Konstruk Budaya Organisasi (10) pekerjaan saya senantiasa ramah 0,512 Valid
dan professional
Corrected Item-
No Pernyataan Keputusan Saya telah menetapkan hubungan
Total Correlation
yang saya butuhkan untuk
Perusahaan menyediakan (11) 0,437 Valid
(1) 0,534 Valid melakukan pekerjaan saya dengan
lingkungan kerja yang positif baik
94
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
Unit kerja lain membantu saya setiap dijadikan alat ukur untuk budaya organisasi, mo
(12) 0,455 Valid
kali bantuan di perlukan tivasi kerja dan kepuasan kerja dinyatakan valid
(13)
Saya senang dengan peluang untuk
0,708 Valid
dan layak digunakan sebagai alat ukur dalam
kemajuan pada pekerjaan saya
penelitian.
Ada peluang yang sama bagi
(14) professional untuk pengembangan
pekerjaan saya
0,667 Valid
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas berkaitan dengan konsis
Perusahaan saya akan
mempromosikan saya ke jenjang tensi, akurasi dan prediktabilitas suatu alat
(15) 0,733 Valid
yang lebih tinggi berdasarkan pada ukur. Reliabilitas adalah untuk mengetahui se
kemampuan kerja saya
jauhmana hasil pengukuran tetap konsisten, apa
Kemungkinan untuk promosi pada
pekerjaan memotivasi saya untuk
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
(16) 0,661 Valid
tampil lebih baik pada pekerjaan terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
saya
alat ukur yang sama apula. Coefisient reliability
(17)
Saya senang dengan kompetensi
pimpinan saya dalam hal membuat 0,535 Valid
ukur dengan menggunakan Cronbach’s alpha
di
keputusan bagi setiap variabel, dimana kriteria suatu ins
Saya yakin dalam hal kualitas trumen penelitian dikatakan reliabel dengan me
(18) 0,578 Valid
kepemimpinan atas saya nggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas
Saya senang pemimpin saya 0,6 (Siregar, 2013). Hasil uji reliabilitas pada pe
(19) memberikan umpan balik positif 0,612 Valid nelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai
pada pekerjaan saya
berikut :
Pemimpin saya menghargai saya
(20) ketika saya melakukan pekerjaan 0,462 Valid Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
dengan baik
Variabel Items Cronbach’s Alpha Keputusan
Pemimpin saya memberi saya
(21) perhatian pribadi ketika saya merasa 0,451 Valid Budaya
5 0,659 Reliabel
di abaikan Organisasi
Sumber: Data kuesioner diolah dengan menggunakan SPSS Motivasi Kerja 21 0,908 Reliabel
Kepuasan Kerja 5 0,791 Reliabel
Pada tabel di atas, karena semua nilai rhitung
(Corrected Item Total Correlation) > rtabel (0.17), Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai
maka disimpulkan bahwa indikator-indikator ini Cronbach alpha seluruh variabel lebih besar dari
dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat 0,6 dengan demikian keseluruhan item dalam
ukur variabel. instrumen pengukuran dapat dinyatakan reliabel.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Konstruk Kepuasan Kerja Metode Analisis Data
Corrected Item-
1. Untuk menganalisis budaya organisasi me
No Pernyataan Keputusan
Total Correlation nggunakan nilai rata-rata yang di peroleh
Saya merasa bangga dalam bekerja dari hasil olah data.
(1) 0,533 Valid
di perusahaan saya 2. Untuk menganalisis motivasi kerja meng
(2) Saya merasa aman dalam bekerja 0,588 Valid gunakan nilai rata-rata yang di peroleh dari
Saya setuju bahwa perusahaan hasil olah data.
(3)
saya mempertahankan manfaat
yang dapat dibandingkan dengan
0,611 Valid 3. Untuk menganalisis kepuasan kerja meng
perusahaan lain di daerah ini gunakan nilai rata-rata yang di peroleh dari
Saya setuju bahwa saya menerima hasil olah data.
(4) kerja sama dengan tepat waktu dari 0,536 Valid 4. Untuk menganalisis budaya organisasi ter
departemen lainnya
hadap kepuasan kerja menggunakan nilai
Saya setuju bahwa manajemen
(5) mengakui prestasi kerja 0,604 Valid
rata-rata yang diperoleh dari hasil olah data.
karyawannya 5. Untuk menganalisis motivasi kerja terhadap
Sumber: Data kuesioner diperoleh dengan menggunakan SPSS kepuasan kerja menggunakan nilai rata-rata
yang di peroleh dari hasil olah data.
6. Untuk menganalisis budaya organisasi dan
Pada tabel di atas, karena semua nilai rhitung
motivasi kerja menggunakan nilai rata-rata
(Corrected Item Total Correlation)> rtabel (0.17)
yang di peroleh dari hasil olah data.
maka disimpulkan bahwa indikator-indikator
Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan
ini dinyatakan Pada tabel di atas, karena semua
menggunakan analiss regresi. Analisis regresi
nilai rhitung (Corrected Item Total Correlation) >
ialah suatu analisa yang mengukur pengaruh va
rtabel (0.17), maka disimpulkan bahwa indikator-
riabel bebas dan variabel terikat (Sunyoto, 2011).
indikator ini dinyatakan valid untuk digunakan
Adapun analisis regresi yang digunakan dalam
sebagai alat ukur variabel.
penelitian ini adalah analisis regresi linier ber
Berdasarkan hasil uji validitas diatas, maka
ganda dan penelitian ini menggunakan bantuan
disimpulkan bahwa semua item kuesioner yang
program SPSS versi 22.
95
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
deskriptif yang terlihat pada tabel 5 menunjukkan 1. Saya merasa bangga dalam bekerja di perusahaan saya 3.93
bahwa angka tertinggi terdapat pa da item 2. Saya merasa aman dalam bekerja 3.90
pernyataan no.1 dengan angka 4.24, dan dari item- Saya setuju bahwa perusahaan saya mempertahankan
item pernyataan tersebut diperoleh nilai rata-rata 3. manfaat yang dapat dibandingkan dengan perusahaan 3.79
lain didaerah ini
sebesar 4.0809 maka dapat disimpulkan bahwa
Saya setuju bahwa saya menerima kerja sama dengan
karyawan PT. Bank X menunjukkan sikap setuju 4.
tepat waktu dari departemen lainnya
3.62
dengan adanya pengaruh budaya organisasi. Saya setuju bahwa manajemen mengakui prestasi kerja
5. 3.83
karyawannya
Tabel 6. Statistik Deskriptif Motivasi Kerja Kepuasan Kerja 3.8153
No Item Pernyataan Mean Sumber : Hasil pengolahan data penelitian menggunakan SPSS Versi 22
Saya senang dengan gaji dan sejumlah pekerjaan yang saya
1.
lakukan
3.74 Berdasarkan indikator pengukuran kepuas
Saya senang dengan sejumlah manfaat yang saya peroleh an kerja diperoleh nilai mean sebesar 3,8153 de
2. 3.85
dari pekerjaan saya ngan item pernyataan tertinggi diperoleh pada
3.
Saya senang dengan kebijakan liburan/ cuti pada pekerjaan
3.48
item pernyataan no.1., hal ini berarti jawaban
saya res
ponden terhadap pernyataan yang diajukan
4. Kebijakan gaji pada pekerjaan saya adil 3.39 mencerminkan setuju adanya pengaruh kepuasan
5. Saya senang dengan cukupnya fasilitas pada pekerjaan saya 3.63 kerja.
6. Saya senang dengan kondisi pekerjaan saya 3.69 Pada uji hipotesis ini, penulis menggunakan
7. Saya senang dengan kualitas kehidupan pekerjaan saya 3.55 metode analisis regresi linier berganda. Analisis
8. Ada kerjasama tim yang baik dalam organisasi 3.93
regresi linier berganda digunakan untuk me
ngetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas
Saya selalu bisa berbicara dengan rekan kerja jika saya
9.
memiliki masalah yang berhubungan dengan pekerjaan
4.12 terhadap variabel terikat baik secara parsial mau
Hubungan saya dengan anggota pekerjaan saya senantiasa
pun secara simultan. Untuk uji hipotesis variabel
10. 4.12
ramah dan professional bebas terhadap variabel terikat secara parsial
Saya telah menetapkan hubungan yang saya butuhkan digunakan uji t. Hasil analisa peneliti dapat dije
11. 3.98
untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik laskan sebagai berikut :
Unit kerja lain membantu saya setiap kali bantuan di
12.
perlukan
3.80 Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Saya senang dengan peluang untuk kemajuan pada Model Summaryb
13. 3.82
pekerjaan saya
Adjusted Std. Error of Durbin-
Ada peluang yang sama bagi professional untuk Model R R Square R Square the Estimate Watson
14. 3.64
pengembangan pekerjaan saya
1 .746a .557 .550 .44591 1.781
Perusahaan saya akan mempromosikan saya ke jenjang
15. 3.66 a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Budaya Organisasi (X1)
yang lebih tinggi berdasarkan pada kemampuan kerja saya
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)
96
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
97
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
Perbankan : Motivasi
1.040 .156 .667 6.676 .000 .697 1.434
Kerja (X2)
Bunyi hipotesis null (H0) dan hipotesis
alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)
98
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
99
JURNAL MADANI: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1, Maret 2019: 87 - 100
rience and Achievemen., Journal of Faculty of Rivai, Veinthzal. & Sagala, E.J. 2009. Manajemen
Educational Sciences. 43, (1), 154-164. Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan:Metode Rajagrafindo Persada. Jakarta.
dan Paradigma Baru. Remaja Rosdakarya. Rivai, Veinthzal. & Sagala, E.J. 2009. Manajemen
Bandung. Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Ario, Dimas. 2011. Pengertian Metode Delphi. Rajagrafindo Persada. Jakarta
(online). Tersedia : http://dimasarioarum Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. PT.
binang.b logspot.com/2010/06/metode- Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
delphi.html. Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Beha
Darmawan, Didit. 2013. Prinsip-prinsip Perilaku viour. 9th Ed. Upper Saddle River New Jersey
Organisasi. Pena Semesta. Surabaya. 07458 : Prentice Hall International.
Darsono & Siswandoko, Tjatjuk. 2011. Sumber Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelititian
Daya Manusia Abad 21. Nusantara Consul Sosial. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
ting. Jakarta. Stephe, P. Robbins. 2002. Perilaku Organisasi.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen penerjemah Dr. Hadyana Pujaatmaka (edisi
Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengem ketujuh) dan Benyamin Molan (perevisi) Edisi
bangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan kedelapan. Penerbit PT. Prehallindo. Jakarta.
Produktivitas Pegawai. Grasindo. Jakarta. Sulthana, Afshan., Irum, Sobia.,Ahmed, Kamran
Hasibuan, M. 2003. Manajemen Sumber Daya dan Mehmood, Nasir. 2012. Impact of Trai
Manusia. PT. Bumi Aksara. Jakarta. ning on Employee Performance. A Study of
Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi. PT. Telecommunication Sector in Pakistan. Inter
Bumi Aksara. Jakarta. diciplinary of Journal of Contemporary Re
Husein Umar. 2008. Metode Riset Bisnis. PT. search in Business, Vol. 4. No. 646-661.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sunyoto, D. 2012 Manajemen Sumber Daya
Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Manusia. CAPS. Yogyakarta.
Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama.
Kewirausahaan, Vol 7, no.2, September 2005 Penerbit Kencana. Jakarta.
: 171-188. Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Koesmono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama.
Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Penerbit Kencana. Jakarta.
Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Kewirausahaan, vol. 7, no. 2., September Manusia. Edisi Pertama, Cetakan Pertama.
2005 : 171-188. Penerbit Kencana. Jakarta.
Koesmono H, Teman. 2005. Pengaruh Budaya Umaar, Husein. 2004. Sumber Daya Manusia
Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka Utama.
Kerja serta Kinerja Karyawan Pada Sub Jakarta.
Sektor Industri Pengolahan Kayu Ekspor di Impact of Organization Culture on Employee’s Job
Jawa Timur. Disertasi. Universitas Airlangga. Satisfaction : A Study of Public and Private
Surabaya. Sectore : Sumedha Journal of Management,
Mathis, L Robert. & Jackson, H, Hohn. 2006. 2014.
Human Resource Management. (Terjemahan The Relationship Between extrinsic Motivation,
Diana Angelica), Edisi Sepuluh. Salemba Job Satisfaction and Life Satisfaction Amongst
Empat. Jakarta. Employees in Public Organization, Internatio
Moeljono, Djokosantoso. 2005. Good Corporate nal Journal, Mafini, 2014.
Culture sebagai Inti dari Good Corporate
Governance. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
Moeljono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat
Dan Keunggulan Koperasi. Elex Media Kom
putindo. Jakarta.
Munandar, Ashar Sunyoto. 2006. Psikologi Industri
dan Organisasi. Universitas Indonesia (UI-
Press). Jakarta.
Rivai, H.V., dan Sagala, E.J. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Edisi 2, Rajawali Pers.
Jakarta.
100