BAB I
PENDAHULUAN
dengan sumber daya manusia yang berkualitas baik tentu akan memberikan
dalam mencapai tujuannya. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari
bukan hanya untuk kemajuan perusahaan saja tetapi untuk kemajuan karyawan itu
1
2
tersebut misanya adanya kenaikan gaji, atau dipromosikan ke jabatan yang lebih
tinggi karena karyawan tersebut sudah menujukkan loyalitas yang tinggi terhadap
perusahaan.
yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh sikap kerja
serta penerapannya dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan di tempat kerja yang
seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan
pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin
terampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pula cara berpikir dan sikap
PT. Columbus adalah perusahaan yang bergerak di bidang cash and credit.
Saat ini PT. Columbus mempunyai karyawan sekitar 18.000 orang lebih yang
terdiri dari 100 unit bisnis atau cabang yang tersebar di seluruh kota besar di
perabot rumah tangga lainnya yang dapat dibeli baik secara cash dan kredit.
3
“masih ada karyawan yang kurang melibatkan diri secara serius dalam bekerja dan
masih banyak karyawan yang kurang berkompeten dalam bekerja seperti pada
bagian keuangan masih ada yang belum mampu dalam membuat laporan bulanan,
setiap bulannya, agar target yang ditentukan perusahaan bisa tercapai. Adapun
data penjualan yang dilakukan oleh PT. Columbus Baturaja dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1.1
Data Penjualan PT. Columbus Baturaja
Periode 2010 – 2016
No Tahun Penjualan
1. 2010 Rp 4.825.000.000,-
2. 2011 Rp 4.955.500.000,
3. 2012 Rp 5.270.000.000,
4. 2013 Rp 5.729.000.000,
5. 2014 Rp 6.437.500.000,
6. 2015 Rp 7.565.000.000,
7. 2016 Rp 6.850.000.000,
Sumber : PT. Columbus Baturaja
4
pada tahun 2016, tingkat penjulan mengalami penurunan yang cukup besar dari
pekerjaannya sebagai hal yang utama serta tidak melihat pekerjaannya sebagai
suatu yang penting bagi dirinya. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya
keterlibatan kerja dari karyawan tersebut. Begitu juga dengan masih kurangnya
dalam bekerja. Hal ini dapat dinilai bahwa kompetensi karyawan tersebut masih
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah keterlibatan kerja dan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan masukan bagi perusahaan
untuk kedepannya dalam upaya mencapai kinerja karyawan yang baik dan
profesional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang siap, mampu dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”. Sumber
daya manusia berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia yang mampu
diciptakan bukan saja nilai komperatif tetapi juga nilai kompetitif- generative-
Bagi perusahaan, ada tiga sumber daya strategis lain yang mutlak harus
mereka miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan unggul. Tiga sumber daya
dimiliki.
2) Human resource, yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari manusia
6
7
Dari ketiga resources yang bersifat strategis tersebut, hampir semua pimpinan
perusahaan besar dan modern sekarang mengakui bahwa paling sulit diperoleh
dan dikelola adalah human resource, yaitu “sumber daya manusia/modal insani”
yang mempunyai kualitas yang pas dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
bahwa manejemen sumber daya manusia merupakan sistem yang terdiri dari
banyak aktivitas yang saling terkait satu sama lain. Sumber daya manusia
merupakan masalah perusahaan yang paling penting, karena dengan sumber daya
manusia menyebabkan sumber daya yang lain dalam perusahaan dapat berfungsi
atau dijalankan. Selain itu, sumber daya manusia dapat menciptakan efisiensi,
menurut Umam (2010: 81) keterlibatan kerja dapat didefinisikan sebagai derajat
menganggap tingkat kinerjanya sebagai hal penting bagi harga diri, (Setiani,
2011: 11).
kerja yang tinggi akan memihak pada jenis kerja yang dilakukan dan benar-benar
kerja yang dilakukan serta benar-benar peduli pada jenis kerja itu”. Karyawan
dengan tingkat keterlibatan kerja yang tinggi dengan kuat akan memihak pada
jenis kerja yang dilakukan dan benar-benar peduli dengan jenis kerja itu, misalnya
kurang terlibat pada pekerjaannya maka karyawan tersebut kurang akan kurang
9
akan memihak pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan benar-benar bekerja serta
bahwa tugas yang sedang dikerjakan adalah berharga, berguna dan atau
bernilai.
atau bekerja tanpa rasa takut atau memiliki konsekuensi negatif terhadap citra
diri, status dan atau karier. Perasaan aman dan percaya dibangun dengan
individu (Gallup dalam Luthans, 2006: 586). Kemudian (Walsh dalam Luthans,
keterlibatan kerja karyawan karena dipengaruhi oleh perasaan tugas yang sedang
dikerjakan adalah berharga, berguna dan atau bernilai, adanya perasaan aman dan
percaya dibangun dengan situasi yang telah diperkirakan, konsisten, jelas tanpa
kecukupan fisik personal, emosional, dan kognitif tersedia pada saat-saat yang
dibutuhkan
menganggap pekerjaan penting sebagai harga diri (Robbins dan Judge, 2008:
100). Menurut para ahli, indikator yang digunakan dalam mengukur keterlibatan
Apabila pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara
materi dan psikologis pada karyawan tersebut maka mereka akan menghargai
pekerjaan yang utama serta melihat pekerjaan tersebut sebagai suatu yang penting
bagi dirinya.
12
2.1.3. Kompetensi
atau staf mempunyai keterampilan, pengetahuan dan perilaku yang baik. Menurut
Spencer dan Spencer, kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari
suatu individu yang dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu
kronis dan dalam bagian dari kepribadian seseorang dan dapat diramalkan
pekerjaan, peran, atau situasi tertentu. Sejalan dengan itu, Finch dan Crunkilton,
2016: 203-204).
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
dan perilaku (attitude). Keterampilan, pengetahuan, dan perilaku itu dapat diamati
dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja
air. Bagian yang ada di bawah permukaan air seperti tidak terlihat, namun menjadi
fondasi dan memiliki pengaruh terhadap bentuk dari bagian yang berada di atas
individu yang berhubungan dengan unjuk kerja (kinerja) yang efektif atau
kompetensi (superior) yang beragam dan berbeda dengan pengunjuk kerja lain
keterampilan, dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai
maka karyawan mampu menggali potensi sumber daya-sumber saya yang lain
pekerjaan di dalam perusahaan serta mampu menghasilkan produk atau jasa yang
14
memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk keuntungan daya saing.
dirinya dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta
2) Traits, adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana
3) Self concept, adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan
nilai diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui bagaimana nilai
leadership ability.
mengukur kemampuan peserta tes untuk memilih jawaban yang paling benar,
penyelesaian konflik.
orang lain.
organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi.
strata kompetensi dapat dipilah-pilah menurut stratanya dapat dibagi menjadi core
organisasi.
kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan hasil kinerja yang baik,
kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan orang
Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat
kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru
atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Untuk itu, setiap orang harus
2) Keterampilan
3) Pengalaman
4) Karakteristik kepribadian
5) Motivasi
6) Isu emosional
7) Kemampuan Intelektual
8) Budaya Organisasi
semua kompetensi.
berkelanjutan.
28-30)
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam (internal) maupun dari
a) Bakat bawaan, bakat yang sudah ada dan melekat sejak mereka dilahirkan.
dimiliki, sikap, pengetahuan, motivasi yang tinggi serta dipengaruhi juga oleh
lingkungan kerja.
ada di perusahaan.
4) Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
psikologi telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya, standar perilaku para
dan lain-lain).
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya, reaksi
Gibson (dikutip oleh Amins, 2009) dikatakan bahwa kinerja adalah tingkat
dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan
baik. Hal yang sama dinyatakan oleh Rivai dan Basri (dikutip oleh Amins,
2009) bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.
cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang
Mangkunegara (2009) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
2013: 10-11)
seorang pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang pegawai selama
target/sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah di
sepakati. Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan pekerjaaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja baik itu
organisasi, dan hasil kerjanya tersebut disesuaikan dengan hasil kerja yang
Menurut Rivai (2013: 548), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi
pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
dalam perusahaan.
karyawan adalah sebagai telah dicapai seorang karyawan dari tingkah laku
kerjanya hasil kerja yang dalam melaksanakan aktivitas kerja. Informasi tentang
tinggi rendahnya kinerja karyawan tersebut tidak dapat diperoleh begitu saja,
tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilian kinerja
karyawan.
Rivai (2013: 549) mengemukakan, salah satu cara yang digunakan untuk
kepada fokus strategi perusahaan. Selain itu, penilaian kinerja diartikan pula
peringkat kinerja, penilaian kinerja, penilaian karyawan. Pola yang dapat dilihat
merupakan hasil kerja nyata yang dapat diamati dan diukur. Pengukuran kinerja
merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan. Selain digunakan
masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan dibidang sumber daya
kinerja karyawan adalah untuk memahami kinerja seseorang yang melalui proses
percaya bahwa kinerja atau prestasi kerja individu merupakan fungsi gabungan
adalah:
tugas.
3) Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu
atau prestasi kerja merupakan hasil gabungan variabel individual dan variabel
fisik dari pekerjaan serta variabel organisasi sosial. Faktor lingkungan tidak
berikut :
3) Waktu 8) Pelatihan
4) Material 9) Keberuntungan
5) Pendidikan
mempengaruhi hasil kerja seorang karyawan bukan hanya faktor yang timbul dari
dalam diri individu karyawan tersebut, kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi
Sutrisno (2016: 152), untuk mengukur kinerja atau prestasi kerja diarahkan
1. Hasil kerja
2. Pengetahuan pekerjaan
3. Inisiatif
4. Kecekatan mental
5. Sikap
pekerjaan.
pekerjaan. Selain itu perilaku dari seorang karyawan itu sendiri dalam usahanya
untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
kerja dan individu secara batin mendalam dan kompleks, baik berjalan dengan
merupakan bagian dari individu antara lain citra diri, dan karena itu keterlibatan
kerja adalah sarana penting untuk memuaskan kebutuhan yang mendalam dan
kecocokan jenis pekerjaan dengan individu (Gallup dalam Luthans, 2006: 586).
Apabila pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi
dan psikologis pada karyawan tersebut, maka mereka akan menghargai dan akan
tercapai, karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan mereka penting bagi harga
dirinya.
31
sangat berkaitan dengan hasil kerja yang diperoleh, karyawan yang memiliki
keterlibatan kerja yang tinggi maka kinerjanya juga akan baik, sebaliknya jika
oleh para pekerja yang melakukan aktivitas kerja. Penentuan tingkat kompetensi
dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat prestasi atau kinerja yang diharapkan
tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi evaluasi prestasi kerja atau kinerja
tujuan, yang merupakan dorongan motif atau trait yang menyebabkan suatu
seseorang dalam menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam situasi kolektif,
Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri, sikap, atau nilai atau
keterampilan kognitif atau perilaku karakteristik individual apa saja yang dapat
32
diukur atau dihitung dan yang dapat diperlihatkan untuk membedakan secara
berkaitan erat dengan kinerja karyawan, karyawan yang memiliki kopetensi yang
tinggi maka kinerjanya juga akan tinggi, sebaliknya jika karyawan tersebut kurang
Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat berasumsi
di PT. Columbus Baturaja baik secara parsial maupun secara silmultan melalui
Keterlibatan Kerja
( X1 )
Kinerja Karyawan
(Y)
Kompetensi
( X2 )
Keterangan :
Secara parsial
Secara simultan
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
33
model regresi berganda menggunakan uji normalitas, uji asumsi klasik yang
Kerja dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan”. Alat analisis
menggunakan uji normalitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
pegawai dan variabel lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positif dan
mentah pada penelitian ini menggunakan uji validasi dan uji reliabilitas
Tabel 2.1
Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
masih perlu mengadakan penelitian kembali tentang variabel yang sama pada
objek penelitian yang berbeda. Alat analisis pada penelitian ini menggunakan
2.4. Hipotesis
Karena sifatnya dugaan, maka hipotesis mengandung implikasi yang lebih jelas
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan usaha bergerak di bidang cash and credit yang artinya PT. Columbus
barang elektronik maupun perlengkapan rumah lainnya secara kas dan kredit.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang dapat
diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta dan fenomena dalam data ini
tidak dinyatakan dalam bahasa alami melainkan dalam angka (numerik.) yang
bersumber pada :
1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan cara
37
38
2. Data sekunder, yaitu data yang telah dihasilkan oleh PT. Columbus Baturaja
1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis dari
mencatat data dari sumber catatan atau arsip yang sudah ada.
3. Kuisioner atau angket, yaitu daftar pernyataan tertulis yang digunakan untuk
Metode angket dalam penelitian ini digunakan agar pengumpulan data sesuai
PT. Columbus Baturaja. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
3.3.1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
kesimpulan. Untuk itu populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
Tabel 3.2
Data Jumlah Karyawan
karena menurut Arikunto (2002:112), apabila subjeknya kurang dari 100, maka
3.3.2. Sampel
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
hasil penelitian, tujuannya untuk menyajikan data dalam bentuk tampilan yang
lebih bermakna dan dapat dipahami dengan jelas yang diberikan dalam penelitian
dianggap tidak relevan. Dalam penelitian ini untuk uji validitas menggunakan
bivariet, dengan hasil Korelasi Pearson yang mengkorelasikan nilai atas skor
3.4.1.2. Reliabilitas
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali. Uji reliabilitas untuk alternatif
jawaban kuesioner lebih dari dua jawaban maka menggunakan teknik uji
SPSS for windows release 17.0, dan dari hasil uji tersebut dapat diketahui nilai
Crobach Alpha. Variabel atau konstruk dikatakan Reliabel jika nilai Crobach
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada,
agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Data yang digunakan sebagai
kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini akan
Analisis normalitas bertujuan untuk menguji data variabel bebas dan data
variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal. Uji asumsi klasik normalitas dalam diktat ini ada tiga
cara yang dibahas yaitu cara Kolmogorov Smirnov, cara Statistik dengan menilai
kemiringan kurva dan cara ketiga adalah cara grafik Histogram dan Normal
Probablitiy Plot, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi
berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis-garis diagonal (Sunyoto,
2012: 128).
dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau
1. Jika nilai Tolerance di tabel koefisien lebih besar dari 0,10 (10%) artinya
2. Jika angka VIF di tabel koefisien lebih kecil dari 10 maka terbebas dari
gangguan multikolinearitas.
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu
pengamatan ke pengamatan yang lain . model regresi yang baik adalah tidak tejadi
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
terjadi heterokadastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di
error term. Untuk memeriksa ada atau tidaknya autokorelasi, biasanya memakai
Uji Durbin Watson dengan pedoman menurut Umar (2010: 239) sebagai berikut:
c. Jika DL < DW < DU, maka tidak dapat diambil kesimpulan, disarankan agar
Adapun nilai DU dan DL dapat dilihat pada tabel Durbin Watson. Distribusi
DW yang yang terletak di antara dua distribusi DL dan DU, DL adalah batas
Y = a0 + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y : kinerja karyawan
a0 : bilangan konstanta
X1 : keterlibatan kerja
X2 : kompetensi
e : gangguan
Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan paket program statistik SPSS 17
For Windows.
pengujian terhadap koefisien- koefisien tersebut. Ada dua tahap yang harus
2. Hipotesis uji yang akan digunakan adalah Uji-t dari distribusi t-student.
3. Kriteria ujinya adalah tolak H0, jika p-value < atau t-hitung > t-tabel, dimana
t-tabel = t 1,/2 ; n-k-1. Jika H0 ditolak artinya ada pengaruh yang nyata antara
Daerah menerima
Ho
-t (α/2) 0 t (α/2)
Gambar 3.1
Penolakan Ho uji 2 sisi
5. Mengambil keputusan
Nilai t tabel yang diperoleh dibandingkan nilai t hitung, bila t hitung lebih
lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel terikat.
2. Uji statistik yang akan digunakan adalah uji-F dari distribusi F-Snedecor
Ho ditolak
Ho diterima
Gambar 3.2
Kurva Penolakan Ho
47
4. Mengambil keputusan
hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan
variabel dependen
terikat. R2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variansi variabel bebas dalam
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas yaitu keterlibatan kerja (X1),
kompetensi karyawan (X2) dan 1 variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y).
Tabel 3.3
Batasan Operasional Variabel
BAB IV
PT. Columbus yaitu perusahaan yang bergerak di bidang cash and credit.
Berdirinya Columbus pada 7 Juli 2001, yang berawal dari sebuah toko pertama
oleh orang namun menjadi besar dan terus berkembang sepanjang zaman. Saat ini
PT. Columbus mempunyai karyawan sekitar 18.000 orang lebih yang terdiri dari
100 unit bisnis atau cabang yang tersebar di seluruh kota besar di Indonesia
diantara PT. Columbus Baturaja yang beralamat di di Jalan Ahmad Yani No.03
Columbus dapat terus berkembang sampai saat ini, budaya dan cita-cita
49
50
2. Menjadi pembeda
daya manusia, rencana dan target dari masing-masing unit bisnis, yang didasarkan
1. Visi
2. Misi
1. Komunikatif
2. Antusias
3. Sensitif
4. Inovatif
5. Harmonis
tinggi.
dalam perjuangan.
Bidang usaha dari PT. Columbus adalah furniture dan electronic secara
untuk di rumah dan di kantor, simtem pembayaran bisa dengan kredit maupun
tunai.
53
Ada tiga jenis produk yang ditawarkan oleh PT. Columbus, yaitu :
tinggi.
langsung oleh unit bisnis, namun pada jenis produk ini permintaan konsumen
tidak cukup tinggi, hal ini dikondisikan dengan keadaan demografi konsumen
di unit bisnis masing-masing serta tidak terikat kontrak dengan pemasok atau
diantaranya :
1. Sharp 7. Chanhong
2. Samsung 8. Ocean
3. LG 9. Kanguru
6. Quantum
54
Manager
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Columbus Baturaja
1. Manager
berikutnya.
direncanakan.
b. Membuat break down target untuk para pramuniaga dan sales force
rencana peluncuran produk baru, serta bila ada kenaikan harga produk.
56
marketing.
3. Supervisor Showroom
b. Membuat break down target untuk para pramuniaga dan sales showroom
rencana peluncuran produk baru, serta bila ada kenaikan harga produk.
marketing.
periodik,
57
laporan.
pembayaran.
5. Bagian Kredit
kebutuhan analis.
manajer.
59
1) Analys
lapangan.
kewajiban membayar.
bagian kredit
2) Collector
a. Mengupayakan agar barang dapat dikirim tepat pada waktunya dan dalam
atau ke pelanggan.
gudang.
8. Pramuniaga
meningkatkan penjualan.
9. Marketing
meningkatkan penjualan.
b. Melaksanakan break down target dan pengarahan dari Supervisor sales force
BAB V
kelamin dan umur yang didistribusikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
Tabel 5.1
Jenis Kelamin Responden
sebagai berikut:
Tabel 5.2
Umur Responden
dibandingkan dengan r tabel menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan
5%. Apabila r hitung > r tabel validitas instrumen dapat diterima. Dalam
0.05 di dapat r tabel = 0.320 dengan uji dua sisi. Jadi apabila nilai output
cronbach alpha pada kolom (correlated item – total correlation) lebih besar
Tabel 5.3
Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Kerja
valid dengan r hitung > 0.320. Jumlah seluruh instrumen pada variabel
pekerjaan sebagai harga diri. Seluruh hasil instrumen yang terdapat dalam
indikator yang terdapat pada variabel keterlibatan kerja dilanjutkan sebagai data
penelitian.
65
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi
dinyatakan valid dengan r hitung > 0.320. Jumlah instrumen yang terdapat pada
indikator sikap serta 1 instrumen untuk indikator minat. Seluruh hasil instrumen
yang terdapat dalam indikator yang terdapat pada variabel kompetensi dilanjutkan
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
dinyatakan valid dengan r hitung > 0.320. Jumlah instrumen yang terdapat pada
indikator disiplin waktu dan absensi. Seluruh hasil instrumen yang terdapat dalam
indikator yang terdapat pada variabel kinerja karyawan dilanjutkan sebagai data
penelitian.
apakah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali. Uji reliabilitas utuk
alternatif jawaban kuesioner lebih dari dua jawaban, maka menggunakan teknik
SPSS for windows release 17.0, dan dari hasil uji tersebut dapat diketahui nilai
Tabel 5.5
Hasil Uji Reliabilitas
keterlibatan kerja, kompetensi serta kinerja karyawan dapat digunakan lebih dari
satu kali.
Asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini meliputi uji normalitas,
pengujian tersebut:
atau tidak, cukup membandingkan antara data riil/nyata dengan garis kurva yang
terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Cara
grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif sedikit (Sunyoto, 2012:128).
69
Gambar 5.1
Uji Normalitas
garis kurva normal, berarti data yang diteliti diatas berdistribusi normal. Demikian
juga dari normal probabilty plot menunjukkan berdistribusi normal karena garis
(titik-titik) mengikuti garis diagonal . Hal ini berarti residual data terdistribusi
secara normal.
variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel
70
independen lebih kecil dari 10,00, maka dapat dikatakan tidak terjadi
Tabel 5.6
Hasil Uji Multikoliniearitas
Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa nilai tolerance variabel X1 dan X2,
masing-masing adalah sama yaitu 0.231, dimana nilai tolerance setiap variabel
lebih besar dari 0,10. Kemudian didapatkan nilai VIF variabel X1 dan X2 masing-
masing adalah sama yaitu 4.320, dimana nilai VIF setiap variabel lebih kecil dari
10. Maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel X1 dan X2, tidak
terjadi multikoliniearitas.
(Sunyoto, 2011:135). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
71
Gambar 5.2
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 5.2 dapat dilihat bahwa sebaran titik-titik yang tidak
membentuk pola tertentu namun tersebar di atas dan di bawah nol menunjukkan
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin-
72
harus memenuhi syarat berada diantara angka -2 dan +2. Berikut ini adalah tabel
Tabel 5.7
Uji Autokorelasi
b
Model Summary
Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji autokorelasi
pada nilai Durbin-Watson adalah 1,382. Nilai yang dihasilkan tersebut berada
Penelitian ini adalah perhitungan dengan model regresi liner berganda ini
regresi linier berganda yang ditunjukkan pada tabel 5.8 yang berdasarkan
Tabel 5.8
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 5.8 dapat
1. Konstanta bernilai 3,619 yang berarti jika keterlibatan kerja (X1) dan
kompetensi (X2) nilainya nol (tidak ada) maka kinerja karyawan (Y) bernilai
3,619
karyawan (Y) juga akan meningkat sebesar 0,884 dengan asumsi variabel
Tabel 5.9
Pengujian Hipotesis Individual (Uji t)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.619 1.268 2.854 .007
Keterlibatan Kerja (X1) .884 .132 .365 6.702 .000
Kompetensi (X2) .945 .079 .653 11.995 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat dalam tabel 5.9 diperoleh :
1. Nilai koefisien t hitung keterlibatan kerja (X1) sebesar 6,702 dan t tabel
thitung keterlibatan kerja (X1) 6,702 lebih besar dari ttabel 2,030. Jadi jika
thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
75
(Y).
Daerah menerima Ho
Gambar 5.3
Uji t pada tingkat kepercayaan 95%
2,030, thitung kompetensi (X1) 11,995 lebih besar dari ttabel 2,030. Jadi jika
thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
Daerah menerima Ho
Gambar 5.4
Uji t pada tingkat kepercayaan 95%
76
keterlibatan kerja (X1) dan kompetensi (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja
karyawan (Y). Uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan
nilai F tabel. Jika F hitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan
jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan Uji F
Tabel 5.10
Uji F
b
ANOVA
Total 3185.967 37
hitung 19,184 yang lebih besar dari F tabel (df2 =N-k-1=38-2-1=14; df1 = jumlah
bahwa Fhitung > Ftabel artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
Ho ditolak
Ho diterima
0 3,27 712,264
Ganbar 5.5
Uji F pada tingkat kepercayaan 95%
Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut
Tabel 5.11
Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Berdasarkan Tabel 5.11 diperoleh angka R Square sebesar 0,976. Hal ini
97,6% sedangkan sisanya sebesar 2,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti
5.2. Pembahasan
keterlibatan kerja (X1), kompetensi (X2) dan kinerja karyawan (Y) PT. Columbus
kompetensi secara parsial terhadap kinerja karyawan yang telah dilakukan, ternya
signifikan terhadap kinerja karyawan dimana (α) sig =0,000 (α < 0,05) dengan
(α) sig =0,000 (α < 0,05) dengan besarnya pengaruh keterlibatan kerja
kecocokan jenis pekerjaan dengan individu (Gallup dalam Luthans, 2006: 586).
Apabila pekerjaan tersebut dirasa berarti dan sangat berharga baik secara materi
dan psikologis pada karyawan tersebut, maka mereka akan menghargai dan akan
tercapai, karyawan tersebut merasa bahwa pekerjaan mereka penting bagi harga
bagi seseorang dalam menghasilkan kinerja yang sangat baik. Dalam situasi
79
organisasi. Kompetensi dapat berupa motif, sifat, konsep diri, sikap, atau nilai
atau keterampilan kognitif atau perilaku karakteristik individual apa saja yang
dapat diukur atau dihitung dan yang dapat diperlihatkan untuk membedakan
secara signifikan antara para pengunjuk kerja terbaik dan yang rata-rata.
terhadap kinerja karyawan, secara simultan dimana (α) sig = 0,000 (α < 0,05)
terhadap kinerja karyawan (Y) adalah (0,976 (97,6%) dan 0,024 (2,4%)
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dimana (α) sig = 0,000 (α <
terhadap kinerja karyawan dimana (α) sig = 0,000 (α < 0,05) dengan besarnya
berpengaruh adalah kompetensi daripada keterlibatan kerja. Hal ini sejalan dengan
digunakan untuk menganalisis data mentah pada penelitian ini menggunakan uji
normalitas, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikoliniearitas dan uji
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, serta memiliki pengaruh
terbesar terhadap kinerja pegawai dan variabel lingkungan kerja fisik mempunyai
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Baturaja.
6.2 Saran
berikut:
81
82
setiap pekerjaan.
diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
5.
S Muyadi (2014). Ekonomi Sumber Daya Manusia. PT. Raja Grafindo Persada:
Jakarta
Sugiono (2000). Statistik Teori dan Aplikasi. PT. Gelora Aksara Pratama: Jakarta
Umar, Dr. Husein (2013). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan.
Rajawali Pers: Jakarta