BAB I
PENDAHULUAN
dalam program untuk meningkat produktivitas. Dalam hal ini Kemajuan ilmu
pengetahuan yang semakin pesat terutama dalam bidang teknologi sangatlah berperan,
namun ini dapat menurunkan penggunaan tenaga manusia dalam bidang industri. Dengan
manusia di dalam kerja. Sekalipun demikian tenaga manusia tetap memegang peranan
yang cukup penting. Betapapun sempurnanya peralatan dan mesin mesin kerja suatu
Sumber daya manusia merupakan sumber daya organisasi selain sumber daya
alam dan sumber daya modal. Sumber daya manusia harus dikelola dengan hati- hati,
karena masing-masing manusia mempunyai cipta, rasa dan karsa yang membentuk
sikap. Sikap inilah yang kemudian mendasari manusia dalam tingkah laku dan
yang secara langsung melakukan kerja di dalam perusahaan. Dalam uraian ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor sumber daya manusia ternyata cukup berperan
cerdas dan berpandangan ke depan. Karyawan sebagai sumber daya yang paling
kinerja yang berdampak pada merosotnya kinerja karyawan pada suatu perusahaan.
kepemimpinan dari seorang atasan atau manajer pada suatu perusahaan. Dalam
perusahan untuk maju dan dapat berkembang berdasarkan visi, misi dan tujuan bersama.
Dengan adanya hal ini pemimpin dituntut oleh organisasi untuk bisa fleksibel dalam
merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh
dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yaitu pola perilaku dan strategi
organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam rangka mencapai tujuan
atau sasaran yang telah menjadi komitmen bersama. Pendapat yang dikemukakan
senang atau tidak, suka atau tidak, yang mana nantinya akan berpengaruh pada
kinerja.
Tahun 2020” ini pun tidak terlepas dari permasalahan organisasi yang berkaitan
yang diperoleh melalui wawancara dengan Manajer serta Asisten Personalia perusahaan,
mengalami permasalahan yang cukup serius. Hal ini dapat dilihat dari struktur
mendapat perhatian dari para atasannya, sehingga kami terus yang harus
menangani permasalahan mereka, karena kami dianggap sebagai salah satu atasan
yang mau mendengar keluhan serta memberikan solusi terbaik, padahal di setiap
bagian ada kepala staff yang bertugas memberi laporan kepada kami apa-apa saja
Hal lain yang menjadi indikator dari kinerja karyawan adalah pemanfaatan
Agung Mandiri), banyak karyawan yang melakukan absen beberapa menit lebih
lambat daripada jadwal masuk kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
karyawan yang mengetuk absen pada pukul 08.15-08.20 WIB. Hal ini sungguh
dicapai pada hari tersebut. Telat beberapa menit pun akan sangat merugikan
perusahaan. Setelah ditelusuri, hal ini diakibatkan oleh beberapa hal. Salah
satunya adalah sikap para pimpinan yang juga sering tidak tepat waktu dalam
tahunan yang dihasilkan PT Cemara Agung Mandiri dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 1.1
Tahun Produksi
Jenis Kain
2010 2011 2012
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa terjadi penurunan volume produksi
pada PT Cemara Agung Mandiri. Hal ini dapat diakibatkan dari penerapan gaya
produktivitas perusahaan.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat kita cermati bahwa pemimpin yang baik
tidak hanya mampu untuk tetap mempertahankan bisnis perusahaan, akan tetapi ia
yang diambil secara konsisten dan sekaligus ia dapat memahami kondisi bawahannya.
peralatan kerja yang mendukung kemampuannya tersebut untuk dapat mencapai tujuan.
Hal ini yang disebut dengan kerja. Disamping faktor kemampuan dan
7
yakni seseorang yang berada dalam posisi tersebut dapat bekerja dibawah
sekedar menyuruh akan sangat berdampak psikis bagi seorang bawahan. Bila
pekerjaan dengann cara yang kurang baik, misalkan membentak, bias jadi
bawahan bukan tidak bisa untuk melakukan pekerjaan tersebut akan tetapi secara
tidak baik dan bawahanpun akan malas untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
harus berpegang teguh pada firman Allah SWT di dalam surat Al Baqarah ayat
147 :
kebenaran dan berdasarkan tuntunan ajaran islam akan disegani, dihormati, dan dipatuhi.
Disamping itu karena merupakan perwujudan iman/ ketaqwaan, maka sesuai dengan
janji Allah bahwa pemimpin tersebut akan mendapat tempat yang mulia disisi Allah
SWT. Seperti yang tercantum pada agama bahwasanya pemimpin baik bukan
hanya bisa bertanggung jawab diakhirat akan tetapi ia bertanggung jawab didunia
memajukan perusahaan agar lebih dikenal masyarakat dengan produk terbaik yang
dihasilkan akan tetapi juga para pemimpin dan karyawan yang bertanggung jawab.
Di sisi lain bekerja bagi seorang muslim adalah salah satu upaya yang sungguh-
sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset, pikir dan zikirnya untuk mengaktualissikan
atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba Allah yang dapat menempatkan
dirinya sebagai bagian dari masyarakat terbaik. Secara lebih hakiki, bekerja bagi
seorang muslim merupakan suatu ibadah, bukti pengabdian dan rasa syukurnya
untuk mengolah dan memenuhi panggilan ilahi agar mampu menjadi yang terbaik
karena mereka sadar bahwa bumi diciptakan sebagai ujian bagi mereka yang
kinerja karyawan.
Syariah Bukopin Bukopin Cabang Medan Jl. S.Parman No.77 Medan). Dari hasil
product moment sebesar 0,830 bernilai positif, hal ini memperlihatkan bahwa
koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif. Hal ini berarti ada hubungan
Komitmen (di PT Alam Kayu Sakti Semarang)” menyatakan bahwa penelitian ini
karyawan serta adanya perbedaan dari hasil penelitian yang dilakukan maka
Lewin, Lippitt, dan White (Dunford, 1995), pada tahun 30-an melakukan studi
partisipasi anggota.
namun pemimpin sangat aktif dalam menstimulasi diskusi kelompok dan pengambilan
berlangsung timbal balik, dan prakarsa dapat berasal dari pimpinan maupun dari
anggota.
Penerapan gaya kepemimpinan yang sesuai dan tepat tentu akan sangat
Ketiga gaya kepemimpinan diatas adalah beberapa dari banyaknya teori dalam gaya
kepemimpinan yang sesuai. Tiga gaya kepemimpinan diatas diharap dapat menjadi
lini.
1. Akademis
Penulis berharap bahwa penelitian ini bisa dijadikan bahan untuk penelitian
lebih lanjut dan disamping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
2. Praktis
a. Bagi penulis
Bagi penulis penelitian ini berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana
wawasan bagi penulis tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
b. Untuk Perusahaan
Untuk perusahaan melalui hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini,
diharapkan membantu para manajer sebagai bahan acuan untuk dapat terus
c. Untuk Lembaga
lembaga ke dunia luar. Disamping itu hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
organisasi (p. 61). Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan
keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460). Lebih
lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp. 196-
198)
3. Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
menunjukan keahliannya
karyawan bahkan merugikan bagi karyawan itu sendiri. Keunggulan dari gaya
kepemimpinan ini adalah pemimpin dapat secara cepat memutuskan hal yang
dianggap sangat penting bagi perusahaan disaat musyawarah sudah tidak mungkin
perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Amaliah pada tahun 2011 dengan
Nilai tingkat keeratan hubungan antara gaya kepemimpimpinan otoriter terhadap kinerja,
dikategorikan sebagai hubungan yang sangat lemah . Sangat lemahnya hubungan ini
bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Menurut
bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik
sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan
Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan
dan mencoba menjadi seorang anggota kelompok biasa dalam jiwa dan
aspirasi yang berkembang pada karyawan. Masih pada penelitian yang dilakukan
memberi nilai sebesar 46,6%, yang mempunyai arti apabila pimpinan menerapkan
gaya kepemimpinan ini , maka akan mendorong peningkatan kinerja sebesar 46,6%.
Dimana tingkat keeratan hubungan ini dikategorikan sebagai hubungan yang sedang.
Hal ini mengindikasikan bahwa karyawan mampu melihat dan merasakan, selama ini
merasakan bahwa pimpinan mereka adalah sosok figur yang mampu memberikan
kesempatan yang luas pada anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap
membuat orang selalu siap bila dia akan memberi informasi pada saat ditanya.
3. Sama sekali tidak ada partisipasi dari pemimpin dalam penentuan tugas.
pertanyaan dan tidak bermaksud menilai atau mengatur suatu kejadian. Ciri-
1997, p. 304):
karyawan menjadi kreatif Karena karyawan dituntut untuk dapat bekerja sendiri
dengan sedikit arahan yang diberikan oleh pimpinan. Hal ini baik bagi mereka
yang senang bekerja tidak dibawah tekanan, akan tetapi akan berpengaruh buruk
penelitian yang dilakukan Amaliah pada tahun 2011 dengan judul “Pengaruh
Faire hanya mampu memberi nilai pengaruh sebesar 21,7% yang berarti apabila
sebesar 21,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan laissez
yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen. Seorang pemimpin yang
baik harus dapat memberikan motivasi agar dapat mencapai produktivitas kerja
Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi
independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 0.428 yang berarti 42,8 %
gaya kepemimpinan laissez faire dan 57,2 % lagi dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian hipotesis
dengan uji Fhitung sebesar 9,988 dan Ftabel sebesar 4,08 sehingga Fhitung >
Ftabel (9,988 > 4,08) pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kerja pegawai pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Pada
Syariah Bukopin Bukopin Cabang Medan Jl. S.Parman No.77 Medan). Darihasil
20
product moment sebesar 0,830 bernilai positif, hal ini memperlihatkan bahwa
koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif. Hal ini berarti ada hubungan
penelitian ini sendiri adalah, penelitian yang dilakukan Lastiar (2008) bertujuan
penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2010) adalah, penelitian yang dilakukan Ulfa
gaya kepemimpinan otoriter, demokratik, dan Laissez Faire sebagai variabel X, dan
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai
sesuai dengan perannya dalam instansi. Kinerja karyawan merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam upaya instansi untuk mencapai tujuan. Menurut Prabu
(2000 ; 67) bahwa kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
21
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu.
cara yang benar dalam bekerja untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
sesuai dengan harapan organisasi atau perusahaan, karena semua itu dilakukan
untuk mendapatkan kinerja yang maksimal. Dengan kinerja karyawan yang tinggi,
baik itu kinerja karyawan tidak tetap ataupun karyawan tetap diharapkan dapat
memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan organisasi.
Kinerja atau prestasi kerja pada dasarnya adalah hasil kerja seorang karyawan
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
Kinerja merupakan hasil dan keluaran yang dihasilkan oleh seorang pegawai
sesuai dengan perannya dalam organisasi dalam suatu periode tertentu. Kinerja
pegawai yang baik adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam upaya
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah Hasil kerja (ouput)
Kinerja Karyawan :
Kepemimpinan
Autokratik (X1)
Kepemimpinan
Demokratik (X2)
Kinerja(Y)
Kepemimpinan
Laissez Faire(X2)
1.7 Hipotesis
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
Hipotesis 1
Hipotesis 2
Hipotesis 3