Anda di halaman 1dari 11

Strategi Public Relations Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam

Dalam Meningkatkan Kualitas Dan Persaingan Antar Jurusan Di Uin


Sumatera Utara
oleh : Abdur Rauf Karib
NIM. 0101172110
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sumatera Utara
BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya, Humas(hubungan masyarakat) merupakan bidang atau

fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat

komersial(perusahaan) maupun organisasi non komersial. Mulai dari Yayasan,

perguruan tingi, dinas militer, sampai dengan Lembaga-lembaga pemerintah,

bahkan pesantren dan usaha Bersama memerlukan humas.

Humas, yang merupakan terjemahan bebas dari istilah public relations itu

terdiri dari semua bentuk komunikasi ynag terselenggara antara organisasi yang

bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.1

Dalam sebuah organisasi, penting sekali memperkenalkan organisasi

tersebut kepada khalayak luas. Tujuannya sudah tentu adalah untuk memekenalkan

organisasi tersebut kepada masyarakat luas dan juga untuk menjalin kerjasama

kepada masyarakat luas. Kegiatan ini dikena dengan Public Relations.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, public Relations adalah

Menurut Edward. L. Berney, dalam bukunya The Engginering Consent

medefenisikan public relations sebagai inducing the public to have understanding

for and goodwill(membujuk public untuk memiliki pengertianyang mendukung

serta memiliki niat yang baik).2

1
. M. Linggar Anggoro, TEORI DAN PROFESI KEHUMASAN serta aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: Bumi Kasara, 2002). Hlm 1
2
. Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional,(Jakarta:
KEncana 2008). Hlm 6
(British) Institut of Public relation menyebutkan bahwa praktek humas atau

PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling

pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.3

Scoot M. Cutip, Allen H. Center, dan Gleen M. Broom menyatakan bahwa

publicrelations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan, menetapkan

dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan segala

lapisan masyarakat ynag menentukan keberhasilan atau kegagalan public

relations.4

Dalam praktiknya, humas memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Namun

dewasa ini, ruang lingkup humas dipaksa untk menjadi lebih khusus atau spesifik

karena banyaknya pemahaman yang salah oleh orang-orang dalam memahami

ruang lingkup humas seperti propaganda dan publisitas.

Menurut Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective Public Relations

runag lingkup humas mutakhir mencakup tujuh bidang pekerjaan. Sebagaimana

yang dikemukakan mereka: The contemporary meaning and practice of public

relations includes all of the following activities and specialties(publicity,

advertising, press agentry, public affairs, issue management, lobbying, and investor

relations). Dengan demikian, menurut Cutlip dan rekan, perkembangan mutakhir

humas mencakup seluruh kegiatan tersebut yaitu : publisitas, iklan, press agentry,

public affair, manajemen isu, lobi dan hubungan investor. Pembagian tersebut

diatas tentu saja tidak bermaksud mengabaikan peran humas dalam hubungannya

3
. Frank Jefkins (alih Bahasa:Haris Munandar), PUBLIC RELATIONS edisi keempat, (PT.
Gelora Aksara Pratama, nny. hlm 8
4
. Abdul Hamid, Komunikasi dan Public Relations, (Bandung:Pustaka Setia, 2012). Hlm.
103
dengan public internal yaitu para karyawan perusahaan, keluarga karyawan,

pemilik modal dan manajeme perusahaan. Runag lingkup pekerjaan humas tidak

hanya public eksternal namun juga public internal.5

Praktik humas(public relations) banyak terlihat pada sebuah organisasi

yang berbentuk komersil, sebuah organisasi komersil amat sangat memerlukan

system kerja humas guna membangun citranya dimasyarakat. Membangun citra

ynag baik dimasyarakat tentunya akan memberikan dampak yang baik bagi sebuah

organisasi seperti sebuah perusahaan.

Dewasa ini, ternyata praktik Humas(public relations) juga dilakukan oleh

organisasi terlembaga yang bergerak di bidang Pendidikan. Salah satuny adalah

perguruan tinggi. Pergururan Tinggi saat ini telah berkembang dengan sangat pesat

ditanah air. Hingga saat ini tercata sebanyak 4.611 pergurruan tinggi negeri dan

swasta yang ada di Indonesia berdasarkan data dari Pangkalan Data Pendidikan

Tinggi (PDDIKTI) Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(KEMENRISTEKDIKTI).

Banyaknya Jumlah Perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada

di Indonesia membuat persaingan antar perguruan tinggi semakin terlihat jelas. Para

pejabat yang bekerja di kantor rektorat masing-masing perguruan tinggi terus

berupaya dengan sekuat tenaga melakukan Gerakan, gebrakan serta inovasi kreatif

lainnya dalam mempromosikan serta membangun citra baiknya di tengah

masyarakat.

5
. Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, . . . . .
Hlm 13
Selain persaingan antar perguruan tinggi, ternyata ada pula persaingna yang

terjadi dialam perguruan tinggi tersebut. Persaingan yang terjadi didalam perguruan

tinggi terjadi di tingkat fakultas/Departemen, hingga tingkat jurusan/program studi.

Persaingan-persaingan yang terjadi ialah persaingan dalam hal menjadi fakultas

atau program studi yang menjadi favorit bagi calon mahasiswa baru.

Bagi fkaultas atau program studi yang telah lebih dahulu dikenal oleh

masyarakat memiliki keuntungan tersendiri didalamnya. Biasanya dalam proses

dilemma calon mahasiswa baru yang masih duduk di kelas XII Sekolah Menengeh

Atas sederajat biasanya akan mengambil jurusan yang familiar ditelinga mereka

dan selinear dengan jurusan yang mereka fokuskan pada saat duduk dikelas XII.

Hal ini menjadi permasalaha sendiri bagi fakultas yang memiliki program studi

yang kurnag familiar di telinga masyarakat dan kurang diminati karena tidak

dikenal oleh khalayak luas terumata yang berada di daerah yang jauh dari lokasi

kampus.

Hal ini tentunya menjadi polemic dan tantangan bagi program studi tersebut.

Untukmengatasinya maka diperlukan Gerakan-gerakan yang baru, gebrakan yang

inovatif serta langkah dan kinerja yang strategis untuk mengatasi permasalahan

yang terjadi tersebut.

Permasalahan yang disebutkan diatas tersebut ternyata juga terjadi di sebuah

Perguruan Tinggi Agama Islam yang ada di Sumatera Utara yaitu Universitas Islam

Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan.

Ada banyak program studi/Jurusan yang tidak familiar ditelingan

masyarakat. Sebut saja salah satunya program studi KOMUNIKASI DAN


PENYIARAN ISLAM(KPI) yang berada dibawah naungan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

Prodi KPI adalah satu diantara beberapa puluh prodi yang ada di UIN

Sumatera Utara Medan. KPI berada di bawah payung Fakultas Dakwah dan

Komunikasi(FDK) Bersama dengan 3 prodi lainnya, diantaranya Bimbingan dan

Penyuluhan Islam(BPI), Pengembangan Masyarakat Islam(PMI), dan Manajemen

Dakwah(MD). Kesemua Program Studi tersebut terdenga cukup tida familiar di

telinga masyarakat terkhusus calon mahasiswa baru.

Masuknya mahasiswa kedalam jurusan yang disebutkan tersebut

kebanyakan atas saran orang lain, karena tidak lulus pada program studi yang

diingnkan pada saat tes ujian masuk, dan karena asal pilih. Namun alasan terbanyak

adalah karena tidak diterima pada program studi pilihan mereka dan asal memilih.

Hal ini membuktikan bahwa program studi tersebut tidaklah popular di tengah-

tengah masyarakat. Selain polemic tersebut, beradanya jurusan tersebut di bawah

payung Fakultas Dakwa dan Komunikasi menyebabkan mereka enggak memilih

jurusan tersebut karean mereka merasa bahwa program studi tersebut minim

peluang diterima bekerja setelah selesai studi, dan mereka enggak menjadi seorang

penceramah karena mereka menilai jika masuk ke fakultas dakwah tentu akan

berujung pada menjadi penceramahdi masjid-masjod dan masa depan menjadi

suram.

Beranjak dari latar belakang di atas, maka penulis akan memfokuskan

penelitian mini tentang strategi public relation di perguruan tinggi berfokus ada PR

Program studi dan memilih program studi Komunikais dan Penyiaran Islam sebagai

objek studi penelitian. Hal ini dilakukan karena penulis melihat adanya grafik
kenaikan yang diraih danterlihat pada prodi ini dimana pada tahun ini prodi KPI

tidak lagi menjadi Prodi pilihan pada proses seleksi penerimaan mahasiswa baru

pada seleksi jalur mandiri. Hal ini temtunya menjadi prestasi tersendiri dimana

setah 4 tahun belakngan ini prodi KPI menjaid Prodi pilihan pada seleksi mandiri

dan sepi peminat calon mahasiswa baru.

RUMUSAN MASALAH

Untuk menanganinya, pihak biro Rektorat sebuah perguruan tinggi baik neg

eri maupun swasta biasanya akan menginstruksikan kepada para jajarannya yang

ada disetiap fakultas dan jurusan untuk melakukan kegiatan sosialisasi kesekolah-

sekolah yangada disekitar kamus dan daerah setempat. Hal ini bertujuan sebagai

ajang promosi untuk mengenalkan kampus juga jurusan pada fakultas masing-

masing. Dan hal ini berlaku pula untuk jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

yang ada di UIN Sumatera Utara.

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam(KPI) adalah satu diantara puluhan

Program Studi yang ada dilingkungan UIN Sumatera Utara. berdiri dibawah

pimpinan Fakultas Dakwan dan Komunikasi(FDK), KPI Bersaing dengan 3

program studi lain yang berada di bawah binaan FDK. 3 di antaranya adalah : (1)

Bimbingan dan Penyuluhan Islam, (2)Pengembangan Masyarakat Islam(PMI), dan

(3)Manajemen Dakwah.

Berbasiskan skill public speaking dan dibeklai dengan ilmu agama, keempat

program studi tersebut bersaing dalam banyak hal, seperti banyaknya mahasiswa
hingga kualitas Pendidikan. KPI sebagai program studi tertua dari fakutas dakwah

tak ingin ketinggalan. KPI terus berjuangn dan berusaha sekuat tenia

ga dalam meningkatkan kulaitas dan citranya. Berbagai macam usaha dan kegitaan

pun di buat guna membantu membangun citra yang baik kepada masyarakat.

Dan kahirnya usaha yang dilauakn tidaklah sia-sia. Setelah beberapa tahun

belakangan ini menjadi salah satu program studi pilihan bagi mahaisswa baru yang

tidak lulus pada jurusan yang menajdi prioritas mereka, akhirnya pada tahun ajaran

baru kali ini, KPI tidak lagi menjadi program studi pilihan. Hal ini tentunya menjad

prestasi tersendiri bagi Prodi KPI. Hal ini tentu tidaklah terlepas dari segala usaha

yang dilakukan oleh prodi KPI. hal ini dpat dikatan sesuatu yang luar biasa karena

dalam melakukan PR tersebut, KPI melakukannya tanpa ada badan yang secara

khusus menangani hal tersebut.

Metode

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dalam upaya menelaah Strategi

marketing PR di KPI. Teknik pengumpulan data dilaukan dengan cara:

(1).Wawancara dengan Kepala Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran UIN

Sumatera Utara, (2).Wawancara dengan Sekretaris Jurusan Prodi KPI, (3)Analisis

fakta dilapangan.

Pembahasan

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, bentuk PR yang

dilakukan oleh prodi KPI sebagai berikut :


Berdasarkan wawancara narasumber (Kepala dan Sekretaris Jurusan) PR KPI

dilakukan melalui beberapa cara :

a. Program promosi ke sekolah-sekolah yang ada disekitaran Sumatera Utara.

hal ini pada dasarnya menjadi program wajib ynag dilakukan oleh pihak

Universitas. Pada kegiatan sosialisasi yang dilakukan, diutuslah pihak-

pihak dari FDK UIN SUnatera untuk mendatangi sekolah-sekolah yang

sudah di tentukan untuk melakukan kegiatan promosi program studi.

b. Promosi melalui web KPI ( http://kpi.uinsu.ac.id ). Prodi KPI memiliki situs

web khusus yang berisi tentang segala informasi yang terkait dengan

jurusan KPI.

c. Pengabdian Masyarakat(PEMA). Pema adalah sebuah kegiatan pengabdian

kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan merupaka agenda

wajib dari pihak Univ, Fakultas dan Prodi sebagai wujud dari Tri Darma

Perguruan Tinggi. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa untuk

terjun kemasyarakat, bergabung dan berinteraksi dengan masyarakat serta

menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan kepada masyarakat. Kegiatan

pema yang dilakuakn tentunay akan membawa nama jurusan dan fakultas.

Prodi KPI konsen dalam mencetak alumni yang handal dalam hal public

speaking. Untuk itu, dalam kegiatan pema yang dilakukan, lokasi pema

biasanya di pilih yang berada didaerah pedalaman dan minoritas. Karena

dalam kegiatan tersebut, peserta pema akan melakukan kegiatan berdakwah

kepada masyarajat yang ada didalam lingkungan tersebut. Hal ini tentunya

berdampak pada dua arah, yakni melakukan kegiatan dakwah sesuai

perintah agama dan Tri Darma Perguruan tinggi, juga sebagai sarana dam
media dari pihak jurusan untuk melakukan kegaitan Public Relationsnya

kepada masyarakat.

d. Memperkenalkan Prodi KPI kepada Majelis Pengajian. Proses Pengenalan

ini dilakukan oleh para dosen KPI yang menjadi Penceramah dalam sebuah

Majelis Ilmu. Dosen KPI, selain berprofesi sebagai dosen juga menjadi

seorang juru dakwan di berbagai majelis, mulai dari perwiritan hingga

pengajian subuh. Dalam proses kegiatan pengajian tersebut, diperkenalkan

pula Prodi KPI Kepada Msyarakat.

e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar. Prodi KPI konsisen dalam

meningkatkan mutu Pendidikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya

kejasama MoU (Memorandum of Understanding) yang dibuat dengan pihak

luar yang linear dengan keahlian dari prodi KPI itu sendiri. Beberpa

Kerjasama yang dibangun dnegan pihak luar seperti RRI Medan, Kompas

TV, Analisa, Salam TV, Sumut Pos dan beberapa media lainnya.

f. Penseleksian tenaga pengajar yang mumpuni dalam bidang masing-masnig.

Usaha ini dilakuakn dnegan menacri serta menyaring tenaga pengajar yang

dapat di gunakan sebagai tenaga pengajar di Jurusa KPI.

g. Mengusahakan kuliatas mahasiswa dalam bidang yang di ampunya. Dalam

hal ini befokus pada keahlian tulis menulis. Ka Prodi KPI menekankan

kepada mahasiswa yang sedang berada di semester akhir agar semangat

dalam menulis Skripsi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa yang telah selesai

menepuh Pendidikan di Prodi KPI, para mahasiswa memiliki kemampuan

untuk menulis karya mereka sendiri


h. Kualitas PKL. PKL (Prakter Kerja Lapangan) atau profesi adalah praktek

lapangan yang merupakan sebuah kesempatan yang dapat dijadikan sebagai

media bagi para mahasiswa untuk lebi mendalami lagi profesi yang

berkaitan dengan bidang. Walau tak termuat dalam krikulum saat ini dan

tidak pula masuk dalam mata kuliah khusu dalam salah satu semester

program sarjana, namun pihak jurusan memberika kesemoatan kepada para

mahasiswa yang ingin melakukan PKL dengan memberikan fasilitas berupa

kemudahan administrasi melalui surat menyurat ataupun kerjasama degan

Lembaga terkait.

Kesimpulan

Sebagai senuah prodi yang berada di lingkunagn UIN Sumatera Utara, KPI

tentunya tidak ingin tertinggal dari jurusan lain. Baik itu dari segi kualitas

Pendidikan yang diberikan maupun dari citra yang dibangunnya di mata

masyarakat. Beragam usaa dan manajemen pun di lakukan untuk mensukseskan

kegiatan public relation ini. Hal ini tentunya tak terlepas dari program-programm

yang dirancnag bersma oleh pihak Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam beserta

denagn kerja keras semua pihak yang terkait dan dalam lingkungan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi khususnya Komunikais dan Penyiaran Islam.

Anda mungkin juga menyukai