Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Membangun Citra Sekolah (Studi Kasus di MTsN 3 Kota

Surabaya)

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN


CITRA MADRASAH PASCA PANDEMI COVID-19
(Studi Kasus di MTsN 3 Kota Surabaya)
Ikhwanul Muslimin D93218087*
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
*E-mail: ikhwanulm3@gmail.com

Abstrak
Lembaga pendidikan sebelumnya lumpuh dan kegiatan dialihkan menjadi daring karena
dampak dari pandemi COVID-19. Akan tetapi kini semua lembaga Pendidikan sudah
menerapkan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang mana kegiatan seluruhnya
aktif dilakukan di Madrasah. Penelitian ini berfokus pada (1) Proses membangun citra
madrasah pasca Pandemi di MTsN 3 Kota Surabaya, yang meliputi (a) Penetapan, (b)
Pelaksanaan, (c) Evaluasi, (d) Pengendalian, (e) Peningkatan. (2) Usaha-usaha yang
dilakukan dalam meningkatkan pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra
madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya, (a) Media-media yang digunakan dalam pelaksanaan
hubungan masyarakat di MTsN 3 Kota Surabaya.
Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan rancangan penelitian menggunakan studi
kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) wawancara terstruktur, (2)
observasi partisipasipasif, dan (3) studi dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik. Teknik keabsahan data
menggunakan reduksidata, penyajian data, dan verifikasi data.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, (1) proses membangun citra di MTsN 3
Kota Surabaya lebih difokuskan pada peningkatan kualitas madrasah, (2) Pelaksanaan
hubungan masyarakat dalam membangun citra madrasah, menggunakan program-program
unggulan madrasah serta pemasifan media berbasis online. Usaha-usaha yang dilakukan
dalam meningkatkan pelaksanaan hubungan masyarakat dalam membangun citra madrasah
di MTsN 3 Kota Surabaya dengan mengembangkan program yang edukatif agamis, dan
unggul dari program madrasah atau sekolah lain.

Kata Kunci:Manajemen Hubungan Masyarakat, Citra Madrasah, Humas Pasca Pandemi

1
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

PENDAHULUAN
Dampak dari pandemi Covid-19 yang meningkat kasusnya
hingga sampai berdampak pada fluktuasi pendidikan. Lumpuhnya
kegiatan Pendidikan hingga dialihkan pada kegiatan online atau
dalam jaringan (daring) yang mana membuat sejumlah civitas
pendidik dan tenaga kependidikan menjadi kontraproduktif.
Dengan demikian bahwa, dalam praktiknya baik itu guru maupun
stakeholder lembaga Pendidikan melaksanakan tugas-tugasnya
secara online selama kurun waktu 1½ tahun.
Pada saat ini meskipun pandemi belum dinyatakan usai, akan
tetapi perkembangan menunjukkan kondisi dan situasi yang
membaik, Selanjutnya, vaksinasi massal dan minimnya pelonjakan
kasus yang terpapar virus Covid-19 menjadi alasan Pemerintah
dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 384 Tahun 2021
untuk boleh menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
di Lembaga Pendidikan masing-masing.
Dengan adanya PTM ini, lembaga-lembaga Pendidikan
khususnya madrasah sudah mulai menerapkanya. Sehingga
daripada itu, menjadi topik yang menarik untuk diteliti
bahwasannya fokus dalam kajian penelitian ini terfokuskan dalam
bidang humas di lembaga madrasah. Karena, atas tinjauan cermat
dan melalui pengamatan, serta menelaah secara kritis bahwa untuk
menerapkan PTM di madrasah ini membutuhkan koneksi
kerjasama yang komunikatif kepada beberapa elemen, baik itu
pihak internal yang meliputi murid, guru, tenaga pendidik, serta
stakeholder lainya, dan juga pihak dari eksternal yang meliputi
orang tua, masyarakat sekitar, dan para partisipan lainya agar
mampu menjalin rasa kepercayaan satu sama lain dan saling
menjaga satu sama lain agar terciptanya madrasah yang sehat dan
bebas dari paparan Covid-19.
Manajamen Hubungan Masyarakat (humas) dalam hal ini
menjadi kunci atas terealisasinya PTM di lembaga pendidikan,
dimana memang tupoksi humas lah yang sewajarnya menjalin
relasi dan mewujudkan rasa aman setelah sebelumnya

2
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

pembelajaran dilakukan secara online. Akan tetapi, Manajemen


Humas dalam strateginya untuk meyakinkan bahwa PTM di
lemabaga pendidikan ini juga membutuhkan strategi komunikasi
dengan teknik pencitraan atas lembaganya, agar konsumen
pendidikan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi.
Sejalan dengan pendapat Bonham, Vice Chairman,
American National Red Cross menjelaskan Humas (public
relations) sebagai berikut: Public Relations adalah suatu seni
untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu
organisasi/badan. (Siswanto, 1992:5)
Program pencitraan keberhasilan nya sangat dipengaruhi
oleh manajemen hubungan masyarakat yang ada di madrasah.
Semakin baik pengelolaan manajemen hubungan masyarakat maka
segala potensi yang dimiliki oleh madrasah dapat memberikan
pencitraan yang baik dan dapat memajukan mutu kualitas dari
madrasah.
Maisyaroh (2004:3) dalam bukunya mendefinisikan
hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat sebagai berikut:
hubungan lembaga pendidikan dan masyarakat adalah suatu proses
komunikasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap
kebutuhan dan praktek pendidikan dan pada akhirnya bekerjasama
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan.
(Maisyaroh, 2004:3)
Pencitraan yang sudah ada harus dimaksimalkan oleh pihak
madrasah untuk dapat menambah lagi pencitraan yang telah ada
sebelumnya. Pencitraan yang dilakukan oleh manajemen hubungan
masyarakat digunakan untuk melaksanakan program-program
yang dilakukan oleh pihak madrasah serta meningkatkan kualitas
madrasah dalam kontestasi dunia pendidikan.
Dalam manajemen pendidikan di madrasah, humas dalam
perannya terkodifikasi menjadi bagian dari manajemen
kehumasan. Sehingga Suryosubroto (2012:15) dalam bukunya

3
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

mengkemukakan sebagai berikut: Pertama, jika dilihat dari sudut


pandang manajemen, humas adalah suatu realisasi fungsi
komunikasi sementara tugas humas itu sendiri merupakan salah
satu fungsi manajemen. Kedua, jika ditinjau dari sudut pandang
administrasi pendidikan, humas adalah bagian atau salah satu
komponen kegiatan administrasi pendidikan, dalam hal ini di
madrasah Realisasinya adalah kegiatan yang dilakukan madrasah
bersama-sama dengan masyarakat. Kegiatan madrasah yang
berhubungan dengan masyrakat diarahkan pada terciptanya kerja
sama yang harmonis antara madrasah dan masyarakat.
Respon terhadap pencitraan madrasah terwujud pada
persepsi, realitas dan opini publik yang seiring berjalannya waktu
membangun reputasi madrasah. Tentu bukan waktu yang singkat
dan beragam hal seperti peluang, hambatan, tantangan mampu
dikelola dengan bijak. Seorang humas berperan dalam menangani
reputasi dan mampu memberikan gagasan yang cemerlang demi
peningkatan reputasi mendatang. Strategi yang tepat dan
bermanfaat merupakan sarana mencapai reputasi yang diinginkan.
Respon terhadap pencitraan madrasah terwujud pada
persepsi, realitas dan opini publik yang seiring berjalannya waktu
membangun reputasi madrasah. Tentu bukan waktu yang singkat
dan beragam hal seperti peluang, hambatan, tantangan mampu
dikelola dengan bijak. Seorang humas berperan dalam menangani
reputasi dan mampu memberikan gagasan yang cemerlang demi
peningkatan reputasi mendatang. Strategi yang tepat dan
bermanfaat merupakan sarana mencapai reputasi yang diinginkan
fungsi dasar dari proses manajemen. Rosady Ruslan (2005:123).
Ahmad S. Adnanputra dalam makalah “PR Strategy” (1990)
yang dikutip Rosady Ruslan (2005: 124), menyebutkan landasan
umum dalam proses penyusunan strategi humas yang berkaitan
dengan fungsi-fungsi humas secara integral melekat pada
manajemen suatu perusahaan/lembaga, yaitu sebagai berikut: 1).
Mengidentifikasi permasalahan yang muncul. 2). Identifikasi unit-
unit sasarannya. 3). Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap
tindak unit sebagai sasarannya. 4). Mengidentifikasi tentang
4
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

struktur kekuasaan pada unit sasaran. 5). Pemilihan opsi atau unsur
taktikal strategi public relations. 6). Mengidentifikasi dan evaluasi
terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan
lain sebagainya. 7). Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi
public relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah
program yang telah direncanakan, mengkomunikasikan, dan
penilaian/evaluasi hasil kerja. Ahmad S. Adnanputra dalam
makalah “PR Strategy” (1990) yang dikutip Rosady Ruslan (2005:
124), menyebutkan landasan umum dalam proses penyusunan
strategi humas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi humas secara
integral melekat pada manajemen suatu perusahaan/lembaga, yaitu
sebagai berikut: 1). Mengidentifikasi permasalahan yang muncul.
2). Identifikasi unit-unit sasarannya. 3). Mengevaluasi mengenai
pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya. 4).
Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran. 5).
Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi public relations. 6).
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan
atau peraturan pemerintah dan lain sebagainya. 7). Langkah
terakhir adalah menjabarkan strategi public relations, dan taktik
atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah
direncanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian/evaluasi hasil
kerja.
Beberapa hasil penelitian yang menjadi referensi bagi
peneliti yang pertama berjudul “Analisis Pengaruh Reputasi
Perusahaan, Kepuasan Konsumen dan Kesetiaan Konsumen
Terhadap Keputusan Beli Produk Layanan Jasa Pos di Kantor
Pos se-Wilayah Bandung Raya”. Wayan Kemara Giri. Jurnal
Bisnis Manajemen dan Ekonomi. Vol. 9 No. 7, pp: 1997- 2015
Desember 2009. ISSN: 1693-8305. Penelitian ini dilaksanakan di
Kantor Pos se-Wilayah Bandung Raya. Metode penelitian yang
digunakan kuantitatif dengan metode survei. Subjek penelitian
para konsumen layanan jasa surat pos di Kantor Pos se-Wilayah
Bandung Raya dengan sample random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh reputasi perusahaan, kepuasan
konsumen dan kesetiaan konsumen terhadap keputusan beli
5
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

konsumen menunjukkan tingkat cukup tinggi. Kondisi tersebut


berarti image perusahaan yang selama ini dibangun oleh jajaran PT
Pos Indonesia telah berhasil dengan baik, demikian juga budaya
perusahaan yang ditanamkan pada segenap karyawan teraplikasi
dengan baik.
Relevansi jurnal diatas dengan penelitian ditemukan pada
persamaan permasalahan mengenai pengaruh reputasi lembaga
terhadap pencapaian visi dan misi lembaga. Kedua, jurnal dengan
judul “Strategi Humas Dalam Meningkatkan Reputasi
Sekolah” studi kasus di SMA Negeri 1 Surakarta. Indhira Hari
Kurnia, Djoko Santoso dan Andre Rahmanto. Jupe UNS, Vol I ,
No 2 , Hal 1 s/d 15 April, 2013. Metode penelitian kualitiatif
dengan deskriptif. Validasi data dengan triangulasi. Simpulan
penelitian bahwa dengan strategi “door to door” dan “go to
school”, public relations lembaga dapat mendekatkan diri dengan
masyarakat. Sehingga meningkatkan reputasi sekitar presentase
80% hingga 85%. Dengan demikian strategi public relations dapat
dikatakan berhasil mencapai sasaran. Relevansi jurnal dengan
penelitian ini adalah penerapan strategi mendekati konsumen
maupun calon konsumen sebagai bagian dari stakeholders
merupakan salah satu strategi mencapai reputasi. Kedekatan
lembaga dengan stakeholder menjadikan identitas lembaga
menjadi bagian dari stakeholders. Dengan demikian pencitraan
lembaga dapat terealisasi sesuai harapan.

METODE
Mengacu pada penelitian yang dilakukan, bentuk penelitian
ini kualitatif metode deskriptif yakni merupakan penelitian yang
mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam
mengenai potret kondisi tentang kejadian yang sebenarnya
menurut apa adanya di lapangan studinya. Penelitian merupakan
studi kasus tunggal terpancang. Tunggal yang berarti dalam
penelitian ini berfokus pada satu permasalahan saja yaitu tentang
strategi humas dalam meningkatkan citra madrasah dan satu lokasi
yakni di MTsN 3 Kota Surabaya. Terpancang dikarenakan sasaran

6
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

dan tujuan serta masalah yang disebut sudah ditetapkan sebelum


ke tempat penelitian agar lebih terarah dalam kegiatan
mengumpulkan data-data yang diperlukan berdasar tujuan
penelitian.
Sumber data penelitian berasal dari data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan informan,
aktivitas humas dan observasi lokasi sementara data sekunder
berasal dari dokumen, catatan-catatan, arsip kehumasan dan
lampiran-lampiran data serta hasil penelitian yang relevan yang
dapat dijadikan data penunjang penelitian.
Teknik sampling dengan purposive sampling yakni wakasek
humas sebagai key informan serta informan lain yang dapat
mendukung terkumpulnya data yang diperlukan oleh peneliti.
Teknik pengambilan data snowball sampling. Teknik pengambilan
data dilakukan dengan mewawancarai informan yang dimaksud.
observasi langsung dengan teknik observasi tidak berperan dan
dokumentasi.
Validitas data dilakukan dengan triangulasi data atau sumber
dan triangulasi metode. Selanjutnya kumpulan data dianalisis
karena pada penelitian kualitatif, proses analisis dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan pengumpulan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Strategi yang dilakukan Humas dalam Meningkatkan
Reputasi Madrasah meliputi: a). Menyelenggarakan kegiatan
ilmiah untuk siswa, guru dan tenaga pendidik dengan pembicara
pakar tertentu yang relevan dengan bidang tertentu. b).
Meningkatkan SDM guru dengan menyelenggarakan seminar
diskusi dan pelatihan-pelatihan, workshop guna menambah
kompetensi dan profesionalisme guru. c). Meningkatkan SDM
guru dan tenaga pendidik dengan kegiatan edukatif menggunakan
komputer. d). Meningkatkan prestasi siswa MTsN 3 Kota
Surabaya di setiap mengikuti berbagai lomba. e). Mengadakan
kegiatan studi banding ke madrasah yang lebih maju atau favorit
sebagai langkah untuk memperbaiki peningkatan yang lebih baik.
7
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

f). Mengadakan kegiatan seperti lomba dan semacamnya ditujukan


untuk tinkat SD/MI sederajat guna memperkenalkan citra
keunggulan madrasah. Sinergi dengan pendapat M. Linggar
Anggoro (2005: 70) menjelaskan bahwa citra atau reputasi
madrasah merupakan salah satu bidang yang ditangani seorang
humas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Harlow (Aedi, 2011:21) yang
mengemukakan bahwa hubungan masyarakat (public relation)
merupakan suatu fungsi dari manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara
organisasi dengan publiknya terutama menyangkut aktivitas
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan
manajemen dalam persoalan permasalahan, membantu manajemen
menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak
sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan mempergunakan penelitian serta teknik
komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Maria (2002:7),
yang menyatakan bahwa pelaksanaan hubungan masyarakat
melakukan interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input
yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan
profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan
faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi
dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena
public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang
bersangkutan.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Oliver (2007:4)
menyebutkan. Humas mengidentifikasikan persepsi yang dipegang
oleh organisasi dan memberi informasi mengenai kinerja
organisasi kepada semua audiens yang relevan. Manajemen humas
menyangkut pengembangan reputasi yang pantas untuk sebuah
organisasi, yang didasarkan pada kinerja. Reputasi ini tidak harus
baik, tetapi yang pantas diperoleh organisasi ini.

8
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

Berdasarkan temuan penelitian di atas, penulis berpendapat


untuk langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan
kegiatan Madrasah yang berhubungan dengan humas adalah (a)
Perencanaan kegiatan madrasah melibatkan humas madrasah dan
semua pengelola madrasah, (b) Dalam kegiatan perencanaan lebih
detail dan spesifik serta memperhatiakan dukungan dan hambatan
yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan, (c) Media yang
digunakan dalam penyampaian informasi kegiatan madrasah harus
terdapat jangka waktu untuk memperbaharui informasi.
Pelaksanaan humas di MTsN 3 Kota Surabaya ini dilakukan
setelah perencanaan sudah dilaksanakan dan telah melibatkan
semua pengelola madrasah seperti kepala madrasah, waka
kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, kanit ekstrakulikuler,
kanit BK serta pihak pembantu dan pendukung kegiatan madrasah
Hasil temuan penelitian yang lain adalah Menggunakan
media humas sebagai menyampaian informasi yaitu video
dokumentasi, website dan media lainnya. Susuai yang
dikemukakan Suryosubroto (2012:32) tentang media dan alat
kegitan humas pendidikan di sekolah: Media dan alat kegiatan
humas pendidikan di sekolah yang bersifat visual (indra
penglihat): (a)Pameran (display), (b) Foto peristiwa penting, (c)
bulletin. Di MTsN 3 Kota Surabaya menggunkana media dan alat
humas seperti majalah madrasah, rapat, website, baliho, papan
pengumuman, koran dan media informasi online. Melalaui media-
media tersebut MTsN 3 Kota Surabaya dapat secara langsung atau
tidak langsung memperkenalkan karakteristik madrasah dan setiap
kegiatan madrasah akan mendapat partisipasi dan dukungan orang
tua dan masyarakat sekitar.
Kegiatan setelah pelaksanaan adalah kegiatan evaluasi,
Evaluasi bertujuan mengoreksi, melihat ulang, kegiatan sekolah
yang sudah terlaksana dengan baik sesuai rencana. Dalam kegiatan
evaluasi ini akan dapat mengetahui hambatan-hambatan, kendala,
dan kekurangan yang terjadi dalam proses pelaksanaan kegiatan
humas. Berdasarkan temuan penelitian di MTsN 3 Kota Surabaya
menunjukkan bahwa: (a) Evaluasi sesuai standart pelayanan
9
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

madrasah, Standart pelayanan madrasah tentang humas yaitu


pelayannan tamu dan pelayanan komplain. (b) Evaluasi dilakukan
oleh pihak eksternal madrasah dari tim audit Surabaya dan pihak
internal madrasah. (c) Evaluasi dilakukan secara rutin dalam
periode tertentu.
Seperti yang dikemukakan oleh Effendy (2002:103) bahwa
dalam evaluasi atau penilaian adalah berfungsi mengkaji
pelaksanaan suatu rencana yang terdiri atas program-program yang
dalam penyusunannya ditunjang oleh hasil penelitian yang
dilakukan secara seksama dan didalam evaluasi dilakukan telaah
terhadap faktor-faktor penghambat dalam perencanan atau dalam
proses pelaksanaannya.
Hasil temua penelitian yang lain adalah: (d) Setiap tamu
yang datang di minta memberikan feedback untuk masukan kinerja
humas, (e) Evaluasi humas oleh kepala madrasah akan diberikan
arahan dan masukan kepada waka humas madrasah. Sesuai yang
dikemukan Suryosubroto (2012:7) yaitu dalam melakukan evaluasi
pencapaian maksud dan tujuan kegiata humas yang dilaksanakan,
menjadi tolak ukur yang digunakan ialah rumusan tujuan yang
telah dibuat pada tahap persiapan, apabila terdapat penyimpanagan
tujuan humas akan ada masukan dan apabila tidak terjadi
penyimpangan bisa dikatakan berhasil.
Menurut pendapat penulis dalam evaluasi ini yang akan
dilaksanakan lagi kedepan adalah melakukan hal (a) Evaluasi dari
ekternal secara detail dan rinci, (b) Evaluasi akan diberikan
masukan-masukan secara langsung dan tepat oleh kepala madrasah
tentang berjalannya kegiatan humas madrasah, (c) Setiap tamu
yang datang ke MTsN 3 Kota Surabaya akan memberikan
masukan, kritik dan saran untuk kinerja yang baik, (d) Pelaksanaan
sebelumnya akan dijadikan pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan madarsah berikutnya.
Kemudianyang terakhir tentang usaha pencitraan madrasah
pada masyarakat dapat dilakukan dengan peningkatan humas.
Dalam meningkatkan humas banyak usaha yang dapat dilakukan

1
0
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

madrasah. Untuk usaha peningkatan humas harus sesuai dengan


kemampuan madrasah dan karakteristik sasaran pencitraan.
Di MTsN 3 Kota Surabaya usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan humas di madrasah adalah dengan meningkatkan
penyampaian informasi pada masyarakat. Peningkatan
penyampaian informasi pada masyarakat dilakukan dengan cara
mempermudah masyarakat mendapat informasi terhadap madrasah
dengan cara mengupdate sarana informasi yang sudah dimiliki
madrasah seperti majalah madrasah, website madrasah, maupun
media informasi atau sarana informasi lain sehingga masyarakat
dapat mengetahui agenda kegiatan madrasah dalam melaksanakan
visi dan misi madrasah. Peningkatan humas di madrasah adalah
suatu strategi humas untuk madrasah, sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Nasution (2010:28) yaitu bahwa strategi humas
adalah suatu cara alternatif optimal yang di pilih untuk
melaksanakan atau di tempuh guna mencapai tujuan humas dalam
rangka suatu rencana humas.
Setelah menganalisis hasil wawancara tentang usaha
peningkatan humas di MTsN Kota Surabaya ada beberapa temuan
penelitian antara lain adalah: (a) Usaha madrasah dalam
peningkatan humas adalah dengan melancarkan penyampaian
informasi pada masyarakat. (b) Mengupdate sarana informasi yang
sudah dimiliki madrasah seperti majalah madrasah, website
madrasah, maupun media informasi atau sarana informasi lain
sehingga masyarakat dapat mengetahui agenda madrasah dalam
melaksanakan visi dan misi madrasah.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dijabarkan
diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penetapan hubungan masyarakat dalam upaya peningkatan
pencitraan madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya antara lain (a)
Melibatkan semua pengelola madrasah (b) Dilaksanakan melalui
rapat program tahunan dan mengagendakan semua program humas
secara rinci (c) Program kehumasan yang berkerjasama dengan
1
1
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

orang tua wali murid direncanakan dengan baik dan rinci.


2. Pelaksanaan hubungan masyarakat dalam upaya peningkatan
pencitraan madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya antara lain (a)
Dilaksanakan sesuai perencanaan (b) Tugas humas
menginformasikan segala kegiatan di madrasah dapat diketahui
masyarakat.
3. Evaluasi hubungan masyarakat dalam upaya peningkatan
pencitraan madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya antara lain (a)
Dilakukan sesuai standart pelayanan madrasah yaitu pelayannan
tamu dan pelayanan komplain (b) Evaluasi dilakukan oleh pihak
ekternal madrasah dari tim audit Surabaya dan pihak internal
madrasah secara rutin dalam periode tertentu (c) Setiap tamu yang
datang di minta memberikan feedback untuk masukan kinerja
humas.
4. Pengendalian hubungan masyarakat dalam upaya pencitraan
madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya antara lain (a) Pengendalian
program dan stabilitas pelayanan terhadap kinerja stakeholder
Madrasah (b) Pengendalian mutu madrasah dalam pengelolaan
sumber daya manusia yang unggul sesuai hasil program-program
yang telah diselenggarakan agar mencapai tujuan visi-misi
madrasah.
5. Usaha-usaha peningkatan hubungan masyarakat dalam upaya
peningkatan pencitraan madrasah di MTsN 3 Kota Surabaya antara
lain (a) Peningkatan penyampaian informasi pada masyarakat (b)
Peningkatan penyampaian informasi dilakukan dengan cara selalu
memperbaharui sarana informasi yang sudah dimiliki madrasah
seperti majalah madrasah, website madrasah, maupun media
informasi atau sarana informasi lain sehingga masyarakat dapat
mengetahui agenda madrasah dalam melaksanakan visi dan misi
madrasah.

SARAN
Saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti setelah
melakukan penelitian ini kepada:
1. Kepala madrasah diharapkan selalu meningkatkan bahkan
1
2
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

mempertahankan pemberian support secara khusus kepada waka


humas dalam membantu pencitraan madrasah yang sudah berjalan
dengan baik. Sehingga strategi peningkatan yang dijalankan humas
madrasah berjalan sesuai tujuan serta dapat mencapai hasil
pencitraan madrasah yang positif.
2. Peneliti lain diharapkan atas kepenulisan ini dapat dijadikan
rujukan terkait dengan penelitian di bidang menajemen humas dan
peneliti lain dapat melakukan fokus penelitian bertemakan
manajemen humas dengan pendekatan dan setting yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti
Bungin, M. Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Coulsan,Colin dan Thomas.2002.Public Relations Pedoman Praktis
untuk Public Relation. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Effendy, Onong, U. 2005. Ilmu Komunikasi: teori dan praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Griffin, Ricky W. 2004. Manajemen. Edisi ketujuh, jilid 1. Jakarta:
Erlangga Handoko, Hani T. (2003). Manajemen. Yogyakarta.
Penerbit: BPFE.
Hidayat, Dasrun. 2014. Media Public Relations; Pendekatan Studi
Kasus Cyber Public Relations Sebagai Metode kerja PR Digital.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kurnia, Indhira H. 2013. Strategi Humas dalam Meningkatkan Reputasi
Sekolah (Studi kasus di SMA Negeri 1 Surakarta). Surakarta:
Jurnal Penelitian UNS.
Maisyaroh. 2004. Buku Ajar Manajemen Hubungan Masyarakat.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Malayu S.P. Hasibuan. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia: dasar
kunci keberhasilan. Jakarta: Haji Masagung. Manullang, M.
1983. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.

1
3
Manajemen Hubungan Masyarakat Dalam Peningkatan Citra Madrasah Pasca Pandemi Covid-19
(Studi Kasus di MTsN Kota Surabaya)

Masyhuri, dan Zainuddin. 2009. Metodologi Penelitian Pendekatan


Praktis dan Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.
Moleong, J. Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. Mukhtar. 2013. Metode Praktis
Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nasution, Zulkarnain. 2006. Manajemen Humas di Lembaga
Pendidikan. Malang: UMM Press.
Nawawi, Hadari. 2000. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis
yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rahardjo, Susilo & Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non
Tes. Kudus: Nora Media Enterprise
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta
Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Siswanto, H.B.
2005. Pengantar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara.
Soemirat dan Ardianto. 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ulfiatin, N. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Fakultas Ilmu
Pendidikan. Universitas Negeri Malang. Yadien. 2003. Public
Relations. Jakarta: Erlangga S

1
4

Anda mungkin juga menyukai