Anda di halaman 1dari 9

STUDI KASUS PENGELOLAAN HUMAS DALAM MENUNJANG

PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH

Hardiansyah
Prodi Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram
Email: theardyst@gmail.com

Abstrak: Sekolah sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh
masyarakat, harus memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sekolah mempunyai
kewajiban secara legal dan moral untuk selalu memberikan penerangan kepada
masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan dan keadaannya, dan
sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan
tuntutan masyarakatnya. Makin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya
pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan
masyarakat untuk menjalin kerjasama. Kerjasama tersebut dimaksudkan demi
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya, dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya. Secara etimologis, “hubungan masyarakat”
diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris “public relation”, yang berarti hubungan
sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan timbal balik antara suatu
organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah pengelolaan hubungan masyarakat sekolah dalam
menunjang pelaksanaan program sekolah di SMPN 1 Lunyuk, sedangkan tujuan yang
ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengelolaan hubungan masyarakat sekolah
dalam menunjang pelaksanaan program sekolah di SMPN 1 Lunyuk. Metode
penentuan subyek dalam penelitian ini dengan teknik populasi karena jumlah guru
relatif sedikit yang berjumlah 23 orang, metode pengumpulan data yaitu metode
angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi serta wawancara sebagai
metode pelengkap, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
dengan rumus prosentase. Hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebesar 78,41 %, setelah dikonversikan dengan pedoman ternyata angka 78,41
% berada diantara angka 65-79 % yang termasuk dalam kategori Sedang. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan hubungan masyarakat sekolah dalam
menunjang pelaksanaan program sekolah di SMPN 1 Lunyuk sudah dilaksanakan
dengan baik.

Kata Kunci : Pengelolaan Humas, Pelaksanaan Program Sekolah

LATAR BELAKANG penerangan kepada masyarakat tentang


Sekolah merupakan salah satu pusat dari tujuan-tujuan, program-program,
upaya meneruskan nilai-nilai budaya kebutuhan dan keadaannya, dan
bangsa yang di peruntukkan kepada sebaliknya sekolah harus mengetahui
generasi muda. Sekolah sebagai lembaga dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan
sosial yang diselenggarakan dan dimiliki tuntutan masyarakatnya. Makin majunya
oleh masyarakat, harus memenuhi pengertian masyarakat akan pentingnya
kebutuhan masyarakatnya. Sekolah pendidikan anak-anaknya, maka
mempunyai kewajiban secara legal dan merupakan kebutuhan vital bagi sekolah
moral untuk selalu memberikan dan masyarakat untuk menjalin

95
kerjasama. Kerjasama tersebut sekolah ini sangat berkaitan dengan
dimaksudkan demi kelancaran ketercapaian tujuan pendidikan. Perlu
pendidikan di sekolah pada umumnya, diketahui bahwa semua kegiatan yang
dan untuk meningkatkan prestasi belajar dilakukan di sekolah yang merupakan
siswa pada khususnya. Secara etimologis, realisasi dari program sekolah yang telah
“hubungan masyarakat” diterjemahkan dibuat, semua itu harus bermuara pada
dari perkataan bahasa Inggris “public satu titik yakni tercapainya tujuan
relation”, yang berarti hubungan sekolah pendidikan sebagaimana yang
dengan masyarakat ialah sebagai diharapkan. Berdasarkan pada uraian di
hubungan timbal balik antara suatu atas tampak jelas bahwa program sekolah
organisasi (sekolah) dengan sangat penting dalam dunia pendidikan.
masyarakatnya. Pengertian hubungan Oleh karena itulah, mengingat
sekolah dengan masyarakat dapat dilihat pentingnya program sekolah, maka untuk
dari beberapa definisi berikut ini. menjaga mutu dan pengembangannya ke
Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya arah yang lebih baik, program sekolah ini
“School Public Relation” mengemukakan harus selalu dievaluasi secara
pengertian hubungan sekolah dengan berkelanjutan. Sehingga dengan
masyarakat sebagai berikut: “hubungan dilakukannya evaluasi yang kontinue,
sekolah dengan masyarakat adalah suatu dari waktu ke waktu program sekolah
proses komunikasi antara sekolah dengan akan semakin bermutu. Dari hasil
masyarakat untuk berusaha menanamkan evaluasi inilah, dapat dilakukan
pengertian warga masyarakat tentang perbaikan-perbaikan, pengembangan,
kebutuhan dari karya pendidikan serta dan peningkatan program sekolah
pendorong minat dan tanggung jawab sehingga akan semakin sempurna sesuai
masyarakat dalam usaha memajukan dengan tuntutan dan harapan dalam
sekolah”. Selanjutnya Onong U. Effendi rangka mencapai tujuan pendidikan.
dalam bukunya “Human Relations and Dikemukakan oleh Akhmad Sudrajat (3
Public Relations dalam Management” Februari 2010, Tersedia :
(1973:55) mengemukakan bahwa public akhmadsudrajat.wordpress.com) bahwa
relations adalah kegiatan berencana untuk evaluasi program di sekolah dapat
menciptakan, membina, dan memelihara berfungsi untuk dijadikan sebagai feed
sikap budi yang menyenangkan bagi back dalam rangka memperbaiki dan
organisasi di satu pihak dan publik di lain mengembangkan program, serta dapat
pihak. Untuk mencapainya adalah dengan memberikan informasi tentang
jalan komunikasi yang baik dan luas perkembangan dan ketercapaian program
secara timbal balik. Program sekolah untuk selanjutnya digunakan untuk
merupakan suatu pedoman, petunjuk meningkatkan mutu program berikutnya.
arah, dan penggerak yang menentukan Hasil observasi awal ditemukan bahwa
semua aktivitas yang ada di sekolah. pengelolaan humas di sekolah khususnya
Bermutu atau tidaknya suatu kegiatan di SMPN 1 Lunyuk tidaklah seluruh guru
sekolah sangat tergantung pada program dapat melaksanakan program sekolah
yang dibuat. Apabila program sekolahnya dengan baik dalam mengelola
baik maka kegiatan-kegiatan sekolahnya hubungannya dengan masyarakat, artinya
pun akan baik, dan begitu pula sebaliknya bahwa ada guru yang dapat
apabila program sekolahnya tidak melakukannya dengan baik dan ada pula
bermutu maka sudah barang tentu guru yang hanya melakukan juga dalam
kegiatan-kegiatan sekolahnya tidak akan kesehariannya saja sebagai tenaga
bermutu pula. Berkaitan dengan program pengajar. Berdasarkan uraian di atas,

96
penulis tertarik melakukan penelitian sekolah dengan masyarakat demi
mengenai ”Studi kasus pengelolaan kemajuan kedua belah pihak.
hubungan masyarakat sekolah dalam Sedangkan pendapat Poerwanto
menunjang pelaksanaan program sekolah (1988:209) mengatakan bahwa tujuan
di SMPN 1 Lunyuk. hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah: a) Mengenalkan pentingnya
KAJIAN LITERATUR sekolah bagi masyarakat, b) Mendapat
Pengelolaan Hubungan Masyarakat dukungan dan bantuan moral maupun
Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya finensial, c) Yang di perukan bagi
“School Public Relation” mengemukakan pembangunan sekolah memberikan
pengertian hubungan sekolah dengan informasi kepada masyarakat tentang isi
masyarakat sebagai berikut: “hubungan dan pelaksanaan program sekolah, d)
sekolah dengan masyarakat adalah suatu Memperkaya atau memperluas program
proses komunikasi antara sekolah dengan sekolah sesuai dengan perkembangan dan
masyarakat untuk berusaha menanamkan kebutuhan masyarakat, e)
pengertian warga masyarakat tentang Mengembangkan kerjasama yang lebih
kebutuhan dari karya pendidikan serta erat antara keluarga dan sekolah dalam
pendorong minat dan tanggung jawab mendidik anak-anak.
masyarakat dalam usaha memajukan Tujuan tersebut menggambarkan
sekolah”. Kindered Laslic yang di kutip, adanya “two way trafic” atau dua arus
oleh Soekaro Indrafachrudi berpendapat komunikasi yang saling timbal balik
“Hubungan sekolah dengan masyarakat antara sekolah dengan masyarakat.
adalah suatu proses komunikasi antara Hubungan sekolah dengan masyarakat
sekolah dengan masyarakat dengan akan berjalan dengan baik apabila terjadi
maksud meningkatkan pengertian warga kesepakatan antara sekolah dengan
masyarakat dengan kebutuhan dan masyarakat tentang “policy” (kebijakan),
praktek pendidikan serta mendorong perencanaan program dan strategi
minat dan kerja sama warganya dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.
usaha memperbaiki sekolah” Dengan demikian tidak ada lagi “barrier”
(Indrafachrudi, 1994:9) Dengan demikian atau penghalang dalam melaksanakan
dapat disimpulkan bahwa hubungan program hubungan sekolah dengan
masyarakat adalah merupakan kegiatan masyarakat.
manajemen dalam menciptakan Pentingnya peranan masyarakat
hubungan harmonis antara suatu lembaga sebagai “peserta” ini, masih kurang
dengan masyarakatnya. disadari oleh pihak profesional (pendidik
dan guru) di sekolah. Dari pembahasan
Tujuan Hubungan Sekolah dengan mengenai fungsi sekolah dalam
Masyarakat masyarakat dan fungsi masyarakat dalam
Elsbree mengemukakan tujuan pendidikan di sekolah tadi, maka fungsi
hubungan sekolah dengan masyarakat hubungan sekolah dengan masyarakat
yaitu: a) Untuk meningkatkan kualitas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1)
belajar dan pertumbuhan anak; b) Untuk Mengembangkan pengertian masyarakat
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan
akan pentingnya pendidikan dan program pendidikan di sekolah. 2) Dapat
meningkatkan kualitas kehidupan menetapkan bagaimana harapan
masyarakat; c) Untuk mengembangkan masyarakat terhadap sekolah dan apa
antusiasme / semangat saling bantu antara harapan-harapannya mengenai tujuan-
tujuan pendidikan di sekolah. 3)

97
Memperoleh bantuan secukupnya dari kesemuanya harus diarahkan kepada
masyarakat untuk sekolahnya, baik pembentukan corak pribadi dan
finansial, material maupun moril. 4) kemampuan warga masyarakat
Menimbulkan rasa tanggung jawab yang sebagaimana menjadi target atau
lebih besar pada masyarakat terhadap sasaran pendidikan di masyarakat
kualitas pendidikan yang dapat diberikan yang bersangkutan.
oleh sekolah. 5) Merealisasikan 2. Orang tua Murid
perubahan-perubahan yang diperlukan Hubungan sekolah dengan
dan memperoleh fasilitas dalam orang tua murid hendaknya dibawa
merealisasikan perubahan-perubahan itu. ke dalam hubungan yang konstruktif
6) Mengikutsertakan masyarakat secara dengan program di sekolah. Orang
kooperatif dalam usaha-usaha tua tidak dapat terlepas sama sekali
memecahkan persoalan pendidikan. 7) dari hubungannya dengan sekolah.
Meningkatkan semangat kerja sama Oleh karena itu hubungan antara
antara sekolah dengan masyarakat, dan keduanya hendaklah dibimbing lebih
meningkatkan partisipasi kepemimpinan simpatik, dan ini adalah merupakan
untuk meningkatkan kehidupan dalam tugas kepala sekolah.
masyarakat. 3. Murid dan Guru
Murid merupakan unsur
Unsur-unsur Hubungan Sekolah sekolah yang sangat penting, begitu
dengan Masyarakat juga guru. Tanpa adanya murid,
Deskripsi Dalam kajian hubungan sekolah tidak akan ada. Dia berasal
sekolah dengan masyarakat unsur-unsur dari lingkungan masyarakat yaitu
yang terlibat meliputi sekolah, orang tua keluarga yang memperoleh ilmu
murid, dan guru atau tenaga pendidik pengetahuan, dan pendidikan dari
beserta tenaga kependidikan. Hal ini persekolahan dengan perantaraan
perlu dipahami agar dapat menerapkan guru.
teknik-teknik apa yang layak untuk
diterapkan dalam membina hubungan Teknik-teknik Hubungan Sekolah
tersebut Kata Kunci Unsur, dan Teknik dengan Masyarakat
hubungan. Sekolah dengan Masyarakat. Teknik hubungan antara sekolah dengan
Unsur-unsur yang terlibat dalam masyarakat yang lebih mudah
hubungan sekolah dengan masyarakat dilaksanakan bagi sekolah-sekolah
antara lain: trutama bagi sekolah-sekolah yang ada di
1. Sekolah kacamatan yang masih tergolong
Sebagai pusat pendidikan berkembang. Teknik-teknik hubungan
formal, sekolah lahir dan sekolah dengan masyarakat yang bisa
berkembang dari pemikiran efisiensi dilaksanakan adalah:
dan efektivitas pemberian a. Laporan kepada orang tua murid
pendidikan bagi warga masyarakat. b. Bulltin sekolah
Artinya bahwa sekolah sebagai pusat c. Penerbitan surat kabar
pendidikan formal merupakan d. Pameran sekolah
perangkat masyarakat yang diserahi e. Open house
kewajiban memberikan pendidikan. f. Kunjungan ke sekolah
Sekolah merupakan lembaga sosial g. Kunjungan ke rumah
yang tumbuh dan berkembang dari h. Melalui penjelasan staf sekolah
dan untuk masyarakat, oleh karena i. Gambaran keadaan sekolah
itu segala bentuk dan tujuan sekolah melalui murid

98
j. Pamflet berikutnya; 3) Untuk menjaga mutu
k. Berucap di kertas program sekolah agar semakin baik dan
l. Melalui radio dan televise tetap up to date sesuai dengan keberadaan
m. Laporan Tahunan siswa dan juga relevan dengan tuntutan
masyarakat yang selalu berkembang
Pelaksanaan Program Sekolah dengan cepat.
Bermutu atau tidaknya suatu kegiatan
sekolah sangat tergantung pada program METODE PENELITIAN
yang dibuat. Apabila program sekolahnya Rancangan atau disain dari penelitian ini
baik maka kegiatan-kegiatan sekolahnya menggunakan penelitian deskriptif.
pun akan baik, dan begitu pula sebaliknya Penelitian deskriptif adalah salah satu
apabila program sekolahnya tidak prosedur penelitian yang menghasilkan
bermutu maka sudah barang tentu data deskriptif berupa ucapan atau tulisan
kegiatan-kegiatan sekolahnya tidak akan dan perilaku orang-orang yang diminati.
bermutu pula. Berdasarkan pada uraian di (Bogdan dan Taylor, 1992:21-22).
atas tampak jelas bahwa program sekolah Pendeketan Deskriptif diharapkan
sangat penting dalam dunia persekolahan. mampu menghasilkan uraian yang
Oleh karena itulah, mengingat mendalam tentang ucapan, tulisan dan
pentingnya program sekolah, maka untuk prilaku yang dapat diamati dari suatu
menjaga mutu dan pengembangannya ke individu, kelompok, masyarakat dan
arah yang lebih baik, program sekolah ini organisasi tertentu dalam suatu setting
harus selalu dievaluasi secara konteks tertentu yang di kaji dari sudut
berkelanjutan. Sehingga dengan pandang yang utuh, komprehensip dan
dilakukannya evaluasi yang kontinue, holistic. Penelitian kualitatf bertujuan
dari waktu ke waktu program sekolah untuk mendapatkan pemahaman yang
akan semakin bermutu. Dari hasil sifatnya umum terhadap kenyataan social
evaluasi inilah, dapat dilakukan dari perspektif. Pemahaman tersebut
perbaikanperbaikan, pengembangan, dan tidak di tentukan terlebih dahulu, tetapi di
peningkatan program sekolah sehingga dapat setelah melakukan analisis terhadap
akan semakin sempurna sesuai dengan kenyataan social yang menjadi fokus
tuntutan dan harapan dalam rangka penelitian.
mencapai tujuan pendidikan. Subyek dalam penelitian menggunakan
keseluruhan dari jumlah populasi
Tujuan Program Sekolah sebanyak 23 orang guru.
Tujuan dilakukannya evaluasi program Teknik pengumpulan data yang
sekolah ini adalah : 1) Sebagai diagnosa digunakan adalah metode angket sebagai
untuk mengetahui program-program metode pokok, sedangkan metode
yang tidak tepat atau masih kurang metode dokumentasi dan metode
bermutu yang selanjutnya dijadikan dasar wawancara sebagai metode pelengkap.
untuk melakukan perbaikan-perbaikan, Angket ini terdiri dari 20 item pertanyaan
dan sekaligus untuk mengetahui dengan 3 option jawaban yakni; apabila
program-program sekolah yang telah subyek memilih jawaban Ya diberikan
dipandang baik sehingga perlu terus skor 3, Kadang-kadang diberikan skor 2
dikembangkan; 2) Untuk mengetahui dan Tidak diberikan skor 1 (Sugiyono,
hambatan, kelemahan, dan masalah yang 2008 : 97), maka variabel yang akan di
menyebabkan tidak tercapainya program ukur dijabarkan menjadi
kerja sekolah sehingga akan dimensi/indicator. Kemudian indicator
memudahkan langkah kerja tahun tersebut dijadikan titik tolak untuk

99
menyusun item-item instrument yang
berupa pertanyaan-pertanyaan.

Adapun rancangan penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengelolaan Humas dalam menunjang pelaksanaan


program sekolah

Indikator:
1. Laporan kepada orang tua murid
2. Bulltin sekolah
3. Penerbitan surat kabar
4. Pameran sekolah
5. Open house
6. Kunjungan ke sekolah
7. Kunjungan ke rumah
8. Melalui penjelasan staf sekolah
9. Gambaran keadaan sekolah melalui murid
10. Pamflet
11. Berucap di kertas
12. Melalui radio dan televisi
13. Laporan Tahunan

Metode pengumpulan data:


Angket, Dokumentasi dan Wawancara

Data
Pengelolaan Humas dalam menunjang pelaksanaan program
sekolah

Analisa Data

Prosentase

Kesimpulan

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

100
Metode analisis data yang di HASIL PENELITIAN DAN
gunakan adalah analisis statistic karena PEMBAHASAN
data yang di perlukan adalah data
kuantitatif yang berbentuk angka. Tabel 4.1 Data jumlah guru di SMPN 1
Rumus yang di gunakan dalam meneliti Lunyuk
adalah: No. Kode Guru Bidang Studi
1 A Bhs. Indonesia
∑8 2 B Kebudayaan
M=
9 3 C Matematika
4 D Bhs. Inggris
< 5 E Bhs. Indonesia
P % = 100%
=<> 6 F Penjaskes
7 G Biologi
Keterangan : 8 H PKn.
M = Mean (rata-rata) 9 I Bhs. Inggris
∑ 8 = Jumlah skor
10 J IPS
N = Jumlah individu (responden)
11 K PKn.
P = Prosentase
12 L Biologi
SMI = Skor Maksimal Ideal
13 M Kebudayaan
(Tim, 1982 : 74).
14 N Agama Islam
Kemudian hasil perhitungan dari Studi 15 O Bhs. Indonesia
tentang pengelolaan hubungan 16 P Bhs. Inggris
masyarakat sekolah dalam menunjang 17 Q Kebudayaan
pelaksanaan program sekolah di SMPN 1 18 R IPS
Lunyuk dimasukkan ke dalam kriteria 19 S Matematika
klasifikasi sebagai berikut: 20 T Penjaskes
90% - 100% = Baik sekali (BS) 21 U Penjaskes
80% - 89% = Baik (B) 22 V Bhs. Inggris
65% - 79% = Sedang (S) 23 W TIK
55% - 64% = Kurang baik (KB) Jumlah 23 orang
0% - 54% = Sangat tidak baik (STB)
(Nurkencana, 1986 : 83). Berdasarkan tabel di atas diketahui
bahwa jumlah guru di SMPN 1 Lunyuk
Adapun langkah-langkah yang ditempuh yang menjadi subyek dalam penelitian ini
dalam menganalisis data pada penelitian adalah 23 orang.
ini sebagai berikut :
1. Membuat tabel kerja rekapitulasi Tabel 4.2: Rekapituasi data skor angket
prosentase pengelolaan hubungan masyarakat
2. Memasukkan data kedalam rumus sekolah dalam menunjang pelaksanaan
dan program sekolah di SMPN 1 Lunyuk.
3. Verifikasi data No. Kode Guru Skor
4. Menarik kesimpulan 1 A 52
2 B 46
3 C 46
4 D 44
5 E 47
6 F 47

101
7 G 41 Skor maksimal ideal (SMI) dalam
8 H 46 penelitian ini diperoleh dengan jalan
9 I 48 mengalikan bobot option jawaban
10 J 47 tertinggi dengan jumlah item angket.
11 K 46 Adapun bobot option jawaban angket
12 L 44 tertinggi adalah 3, sedangkan jumlah item
13 M 46 angket adalah 20, maka SMI dapat
14 N 46 diketahui dengan cara :
15 O 46 3 x 20 = 60 dengan demikian SMI
16 P 47 dalam penelitian ini adalah 60.
17 Q 46 Setelah diketahui SMI dan M (mean)
dalam penelitian ini, maka langkah
18 R 46
selanjutnya adalah mencari prosentase
19 S 46
studi tentang pengelolaan hubungan
20 T 52
masyarakat sekolah dalam menunjang
21 U 54
pelaksanaan program sekolah di SMPN 1
22 V 46 Lunyuk dengan menggunakan rumus
23 W 53 prosentase sebagai berikut :
Jumlah 1.082
<
Mencari M (nilai rata-rata/mean) P % = 100%
=<>
∑8 47,04
M= P % = 100%
9 60
P % = 78,41%
M = Mean (rata-rata)
∑8 = Jumlah skor hasil angket Menentukan klasifikasi/kreteria
N = Jumlah subyek (guru) Studi tentang pengelolaan hubungan
masyarakat sekolah dalam menunjang
Adapun jumlah skor total Studi tentang pelaksanaan program sekolah di SMPN 1
pengelolaan hubungan masyarakat Lunyuk. Untuk menentukan
sekolah dalam menunjang pelaksanaan klasifikasi/kreteria Studi tentang
program sekolah di SMPN 1 Lunyuk pengelolaan hubungan masyarakat
berdasarkan tabel 4.2 adalah 1.082, sekolah dalam menunjang pelaksanaan
sedangkan jumlah guru adalah 23 orang, program sekolah di SMPN 1 Lunyuk
dengan demikian mean/nilai rata-rata dipergunakan pedoman konversi sebagai
yang diperoleh adalah sebagai berikut : berikut:
90% - 100% = Baik sekali (BS)
∑8 80% - 89% = Baik (B)
M=
9 65% - 79% = Sedang (S)
55% - 64% = Kurang baik (KB)
∑ 1.082 0% - 54% = Sangat tidak baik (STB)
M=
23
PEMBAHASAN
M = 47,04 Hasil perhitungan prosentase
studi kasus pengelolaan hubungan
Mencari skor maksimal ideal (SMI) masyarakat sekolah dalam menunjang
pelaksanaan program sekolah di SMPN 1

102
Lunyuk dalam penelitian ini adalah 2. Kepada para guru diharapkan dapat
sebesar 78,41 %, selanjutnya berdasarkan menjalin kerjasama yang baik dengan
pedoman konversi di atas angka tersebut masyarakat.
terletak pada angka antara 65 - 79 % yang 3. Kepada Masyarakat terutama para
termasuk dalam kategori Sedang. Hal ini wali murid diharapkan ikut serta
didukung juga oleh pendapat Kindered dalam mendukung pelaksanaan
Laslic yang di kutip, oleh Soekaro program sekolah sesuai dengan
Indrafachrudi berpendapat “Hubungan kemampuan sekolah.
sekolah dengan masyarakat adalah suatu 4. Kepada peneliti lain yang berminat
proses komunikasi antara sekolah dengan meneliti masalah ini diharapkan agar
masyarakat dengan maksud dapat meneliti secara lebih luas
meningkatkan pengertian warga mengenai aspek-aspek yang belum
masyarakat dengan kebutuhan dan terjangkau dalam penelitian ini,
praktek pendidikan serta mendorong sehingga mendapatkan hasil yang
minat dan kerja sama warganya dalam lebih sempurna untuk dapat
usaha memperbaiki sekolah” menambah khasanah ilmu
(Indrafachrudi, 1994:9) Dengan demikian pengetahuan dalam bidang
dapat disimpulkan bahwa hubungan pendidikan.
masyarakat adalah merupakan kegiatan
manajemen dalam menciptakan REFERENSI
hubungan harmonis antara suatu lembaga Depdiknas, 2003. Kamus Besar Bahasa
dengan masyarakatnya. Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

SIMPULAN DAN SARAN Hamalik, O. 2008. Perencanaan dan


Simpulan Evaluasi Pembelajaran..
Berdasarkan hasil analisis data dan Bandung. CV. Tarsito.
pembahasan pada bab IV yang
menunjukkan bahwa pengelolaan Mardalis. 2003. Metodologi Reseach
hubungan masyarakat sekolah dalam Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.
menunjang pelaksanaan program sekolah
di SMPN 1 Lunyuk di peroleh hasil Indrafachrudi, 1994, Bagaimana
sebesar 78,41 %, setelah dikonversikan Mengakrabkansekolah
dengan pedoman terletak diantara angka Denganorang Tuadan
65 – 79 % yang termasuk dalam kategori Masyarakat,Surabaya. Usaha
Sedang. Dengan demikian dapat Nasional.
disimpulkan bahwa pengelolaan
hubungan masyarakat sekolah dalam Nurkancana & Sumartana. 1996.
menunjang pelaksanaan program sekolah Evaluasi Pendidikan. Surabaya.
di SMPN 1 Lunyuk sedang dilaksanakan Usaha Nasional.
dengan baik.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Saran Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
1. Kepala Sekolah diharapkan agar Bandung. CV Alfabeta.
selalu merencanakan pengelolaan
hubungan masyarakat sekolah dalam Suharsimi, A. 2006. Prosedur Penelitian
menunjang pelaksanaan program Suatu Pendekatan Praktek.
sekolah dengan baik. Jakarta. Rineka Cipta.

103

Anda mungkin juga menyukai