Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN

MASYARAKAT

(Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerjasama
Lembaga Pendidikan)

Dosen Pengampu:
Dr. Romlah, M.Pd.I
Dr. Septuri, M.Ag

Disusun oleh :

Ilzam Naufal (2286131020)

PROGRAM PASCA SARJANA

JURUSAN MANAJEMN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2022-2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Sekolah atau madrasah dituntun untuk menjamin kemajuan pengetahuan


dan kemajuan sosial, dengan menjadi pelaku aktif dalam perbaikan masyarakat.
Oleh karena itu, sekolah atau madrasah merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan masyarakat, bahkan pertumbuhan dan perkembangan sekolah/madrasah
selaras dengan tuntunan masyarakat. Dalam perjalanan pertumbuhan
kelembagaannya, sekolah/madrasah memang ditunjukkan untuk pemenuhan
kebutuhan masyarakat sekitarnya sehingga dari hal itu tercipta kerjasama yang
harmonis antara keduanya.

Lembaga pendidikan adalah satu sub sistem dari beberapa sub sistem yang
ada dalam masyarakat, keberadaan lembaga pendidikan tidak terlepas dari peran
masyarakat, karena maju tidaknya sebuah lembaga pendidikan dalam semua
jenjang dan level tergantung bagaimana lembaga pendidikan tersebut mampu
menjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat.

UU No. 20/ 2003 tentang Sisdiknas, pada Bab XV Pasal 54 dinyatakan


bahwa: (1) Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi
kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan. (2) Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana, dan
pengguna hasil pendidikan. (3) Ketentuan mengenai peran serta masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.1

Hubungan sekolah atau sekolah Islam dengan masyarakat memiliki


hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah Islam atau pendidikan
1
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan (Malang: UMM
Press, 2010), h.11.

1
Islam secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang
pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan
pendidikan. Oleh karena itu, sekolah Islam berkewajiban untuk memberi
penerangan tentang tujuan – tujuan, program-program, kebutuhan, serta keadaan
masyarakat. Sebaliknya, sekolah Islam juga harus mengetahui dengan jelas apa
kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat, terutama terhadap sekolah Islam.
Dengan perkataan lain dengan sekolah dan masyarakat harus dibina suatu
hubungan yang harmonis.2

Jika hubungan sekolah Islam dengan masyarakat berjalan dengan baik,


rasa tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah juga
akan baik dan tinggi. Agar tercipta hubungan dan kerjasama yang baik antara
sekolah islam dan masyarakat, masyarakat perlu mengetahui dan memiliki
gambaran yang jelas tentang sekolah- sekolah islam yang bersangkutan.

Di era globalisasi masyarakat akan lebih selektif dan berhati-hati dalam


memilih lembaga pendidikan. Maka lembaga pendidikan harus berupaya untuk
menciptakan citra sebaik mungkin di hadapan masyarakat. Namun pada masa
sekarang semakin marak kasus yang terjadi pada lembaga pendidikan seperti
fenomena geng pelajar di berbagai daerah dan sekolah yang melakukan kekerasan
kolektif. Belum lagi kekerasan yang melibatkan guru dan siswa, termasuk kasus
pelecehan seksual, rokok, narkoba dan miras yang pasang surut meramaikan
peredaran berita di media massa. Kasus-kasus tersebut dapat menciptakan citra
yang buruk pada lembaga pendidikan.3

Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat pada hakikatnya


merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini
sekolah merupakan bagian yang integral dari sistem sosial yang lebih besar, yaitu
masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam
mencapai tujuan sekolah, oleh karena itu hubungan sekolah dengan masyarakat

2
Fithriani, “Manajemen Hubungan Masyarakat Dengan Lembaga Sekolah,” n.d., h.1.
3
Zulkarnain Nasution, Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan, h.11.

2
harus dibina suatu hubungan yang harmonis dengan tidak mengabaikan kode etik,
seperti dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab
VIII Pasal 52 yang berbunyi: Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman
yang mengatur tentang kode etik hubungan antara sesama warga di dalam
lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan
dengan masyarakat.4

Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan


sekolah islam dengan masyarakat yaitu terlaksananya proses pendidikan disekolah
secara produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang
berkualitas ini tampak dari penguasaan peserta didik terhadap ilmu. Maka dari
gambaran tersebut timbul pertanyaan apa itu hubungan masyarakat dan bagaimana
menciptakan hubungan yang harmonis agar dapat meningkatkan mutu sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

4
Gita Irawanda, “Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Di SMK Negeri
Makassar,” Administrasi, Kebijakan Dan Kepemimpinan Pendidikan 1 (2020): 2.

3
A. Pengertian Hubungan Masyarakat
Istilah hubungan masyarakat ( Humas ) dikemukakan pertama kali
oleh presiden amerika serikat ialah Thomas Jefferson tahun 1807. Akan
tetapi apa yang dimaksudkan pada waktu itu dengan istilah public relation
adalah dihubungkan dengan foreign relations. Sehubung dengan itu
Grisworld menuturkan :
Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan prosedur instansi
atau organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat.5
Edwar L. Bernays menyatakan bahwa hubungan masyarakat
mempunyai tiga pengertian, yaitu :
a. Memberika penerangan kepada masyarakat
b. Membujuk masyarakat untuk mengubah sikap dan tindakannya.
c. Mengusahakan untuk mengintegrasikan sikap dan tindakan
perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya, masyarakat
dengan perusahaan.6

Menurut Oemi Abdurrahman M.A hubungan masyarakat adalah


menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu
lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi
dan partisipasi.

Hubungan masyarakat merupakan suatu kegiatan yang bertujuan


memperoleh kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari
publik. Hubungan masyarakat merupakan unsur yang sangat penting
dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi
lembaga pendidikan islam.

Hubungan masyarakat adalah usaha untuk mencapai hubungan yang


harmonis antara satu sekolah dengan masyarakat melalui satu proses
komunikasi timbal balik atau dua arah.
5
Tatang M, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta, 2011), h.19.
6
Onong uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
h.23.

4
Hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan
suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan mengembangkan
pertumbuhan pribadi peserta didik.7

B. Manajemen Humas di Lembaga Pendidikan


Manajemen Humas terdiri dari dua kata yaitu, Manajemen dan
Humas. Manajemen berasal dari kata “manage” atau “managiare” berarti
melatih kuda dalam mengalahkan kakinya. Pengertian manajeman
terkandung dua kegiatan yaitu kegiatan pikir (mind) dan kegiatan tindak
laku (action).
Menurut Ngalim Purwanto manajeman adalah proses untuk
menyelenggarakan atau mengawasi suatu tujuan tertentu. Sedangkan
Arifin Abdurrachman mengemukakan bahwa manajemen adalah kegiatan-
kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang telah
ditentukan dengan menggunakan orang-orang pelaksana.
Kemudian Oemi Abdurrahman yang dikutip oleh B. Suryosubroto
menjelaskan bahwa humas adalah kegiatan untuk menanamkan dan
memperoleh pengertian, dukungan, kepercayaan, serta penghargaan pada
dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.8
Hubungan masyarakat pada dasarnya merupakan bidang atau fungsi
tertentu yang diperlukan setiap organisasi, sebagai mana dengan lembaga
pendidikan. Public Relations, di lembaga pendidikan pada umumnya
disebut hubungan masyarakat (humas).
Berdasarkan pengertian manajemen dan pengertian humas tersebut
dapat ditarik pengertian kedua konsep tersebut yakni definisi manajemen
humas. Menurut Ruslan manajemen humas yang dikutip oleh Zulkarnain
Nasution adalah “suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang

7
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.50.
8
B. Suryosubroto, Humas Dalam Dunia Pendidikan (Yogyakarta: Mitra Gema Widya,
2001), h.13.

5
secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari
organisasi atau lembaga yang diwakilinya”.9

C. Tujuan dan Fungsi Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Pendidikan


Islam
Tujuan humas sendiri bisa dirumuskan secara berbeda oleh setiap
sekolah. Namun Sutisna memberikan penjelasan yang dikutip oleh Yosal
Irianta bahwa tujuan humas adalah
a) Mengembangkan pemahaman tentang maksud-maksud dan
sasaran-sasaran dari sekolah
b) Menilai progam sekolah dalam kata-kata kebutuhan-kebutuhan
yang terpenuhi
c) Mempersatukan orang tua murid dan guru-guru dalam
memenuhi kebutuhan anak didik.
d) Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan
sekolah dalam era pembangunan
e) Membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah 6)
Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah
f) Mengerahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan
peningkatan progam sekolah10
Fungsi utama hubungan masyarakat adalah menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publik,
intern dan ekstern, dalam menanam pengertian, menumbuhan motivasi dan
partisipasi publik dalam upaya menciptakan pendapat yang
menguntungkan lembaga/ organisasi.
Edwin Emery menyatakan bahwa fungsi hubungan masyarakat
adalah : Upaya yang terancam dan terorganisasi dari sebuah lembaga
untuk menciptakan hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai
publiknya.
9
B. Suryosubroto, h.14.
10
Yosal Irianta, Manajemen Humas Sekolah (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2013), h.28.

6
Secara umum kegiatan hubungan masyarakat adalah menciptakan
opini publik yang menguntungkan sekolah dan lembaga pemerintah yang
bersangkutan. Funsi pokok adalah mengatur informasi internal dan
eksternal dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas mungkin
kepada publik mengenai kebijakan, program serta tindakan-tindakan
lembaga/organisasi.11

D. Jenis- Jenis Kegiatan Lembaga Pendidikan Pada Masyarakat


Kegiatan humas secara umun dapat dibedakan atas kegiatan humas
eksternal dan kegiatan humas internal. Demikan pula kegiatan humas pada
lembaga pendidikan terutama di sekolah.
a. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu dihubungakan dan ditunjukakan kepada
publik atau masyarakat diluar sekolah. Terdapat dua kegiatan
yang dapat dilakukan, yakni kegiatan tidak langsung dan
kegiatan langsung atau tatap muka. Kegiatan tidak langsung
adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui
perantaraan media tertentu, misalnya melalui televisi, radio,
media cetak, pameran dan penerbitan majalah. Kegiatan
langsung atau tatap muka adalah kegiatan dilakukan secara
langsung, misalnya rapat dengan komite sekolah, konsultasi
tokoh masyarakat, dan melayani kunjungantamu.
a) Penyebaran Informasi Televisi
Penyampaian informasi melalui media televisi dapat
dilaksanakan dengan cara, anatar lain :
a) Ceramah biasa
b) Wawancara
c) Diskusi
d) Sandiwara
e) Kegiatan kesenia

11
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam (Yogyakarta: TERAS, 2009), h.149.

7
b) Penyebaran Informasi Melalui Radio
Radio merupakan media yang sangat penting karena
siarannya mampu menjangkau masyarakat luas. Oleh
karena itu, sekolah dapat memanfaatkan radio untuk
kepentingan publisitas.
c) Penyebaran Informasi Melalui Media Cetak
Media cetak adalah surat kabar, majalah, buletin dan
sebaginya. Dalam hubungan dengan kegiatan humas, pers
dikatakan sebagai penyebaran informasi yang berguna.
d) Pelaksanaan Pameran Sekolah
Pameran adalah sebuah arena atau aja ng untuk
mempertunjukkan hasil pekerjaan dan perkembangan siswa
serta kemajuan sekolah kepada warga sekolah pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e) Penerbitan Majalah
Diterbitkannya majalah atau buleting sekolah agar semua
karya dan kegiatan sekolah dapat ditunjukkan kepada
masyarakat umum diluar sekolah.12
b. Kegiatan Internal
Sasaran dalam kegiatan humas internal adalah warga
sekolah, yakni para guru, tenaga adminitrasi ( tata usaha ), dan
para siswa. Pada prinsipnya kegiatan internal bertujuan untuk:
a) Memberikan penjelasan tentang kebijakan
penyelenggaraan dan perkembangan disekolah.
b) Menampung sran dan pendapat warga sekolah yang
berhubungan dengan pembinaan dan pembangunan
sekolah.
c) Memelihara hubungan harmonis sehingga tercipta kerja
sama antar warga sekolah.

12
Fithriani, “Manajemen Hubungan Masyarakat Dengan Lembaga Sekolah,” h.11.

8
E. Teknik Humas dalam Lembaga Pendidikan
Humas dalam satuan pendidikan islam dapat dilakukan dengan
berbagai teknik dan bentuk yang tentunga disesuiakan dengan kondisi
masyarakat disekelilingnya. Dengan demikian dengan menghadapi
berbagai ragam masyrakat membutuhkan teknik tersendiri, agar proses
humas berjalan secara efektif dan efisien. Adapun dalam humas dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
a) Teknik humas dengan kata-kata ( lisan dan tulisan )
b) Teknik humas dengan perbuatan
c) Teknik terpadu ( kata-kata dan perbuatan )

Adapun untuk mengkontruksikan antara teknik dengan bentuk humas


secara operasionalnya, bahwa teknik kata-kata dapat dilakukan antara lain
dengan kontak melalui surat, brosur, buletin dan lain sebagainya.
Sedangkan teknik perbuatan dapat dilakukan melalui bakti sosial, karya
wisata, pertunjukkan, pameran dan lain sebagainya. Dan teknik perpaduan
atara keduanya dapat dilakukan melalui silaturrahmi, iklan di televisi dan
sebagainnya. 13

F. Implementasi Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


Ketika semua yang sudah direncanakan secara strategis itu, maka
perlu diimplementasikan. Dalam mengimplementasikan rencana strategis
kehumasan akan ada dua hal yang penting yaitu rencana aksi dan
pelaksanaan rencana aksi yang sudah ditetapkan. Selain itu diperlukan
sumberdaya yang dimiliki sekolah, seperti sumberdaya manusia dan
sumberdaya finansial.
Dengan demikian, implementasi rencana strategis berarti
menjalankan berbagai tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan yang sudah diterapkan. Dalam implementasi rencana strategis akan
diperlukan rencana aksi, keterlibatan pimpinan, komitmen terhadap
implementasi rencana, alokasi sumberdaya yang dibutuhkan untuk

13
Fithriani, h.10.

9
menjalankan rencana dan keterlibatan segenap warga organisasi.
Komitemen kepala sekolah dan segenap warga sekolah dalam
menjalankan rencana strategis itu merupakan hal yang sangat diperlukan.

Smith menunjukkan beberapa pertanyaan yang penting dijawab


dalam implementasi progam/kegiatan kehumasan ini yang dikutip oleh
Yosal Irianta. Ada 3 (tiga) hal yang mesti diperhatikan, yaitu: (1)
bagaimana penjadwalan progam/kegiatan, (2) bagaimana anggaran yang
disediakan untuk menjalankan progam, (3) siapa yang menjadi
penanggung jawab pelaksanaan progam/kegiatan tersebut.14

Pada penjadwalan misalnya persoalan yang hendak diatasi adalah


masalah keterlibatan orang tua dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah yang mengharuskan sekolah banyak
berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang tua/wali siswa, juga
dengan guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Maka disusunlah jadwal
kegiatan berkomunikasi dengan orang tua/ wali siswa serta jadwal
berkomunikasi dengan pendidik dan tenaga kependidikan.

Setelah itu dilakukan penunjukkan siapa yang akan bertanggung


jawab terhadap kegiatan komunikasi yang dilakukan. Misalnya guru yang
akan bertanggung jawab untuk berkomunikasi dan menjalin relasi dengan
sesama pendidik dan tenaga kependidikan, ditetapkan pula guru lain untuk
yang bertanggung jawab untuk memimpin proses komunikasi dengan
orang tua/ wali siswa.

Bila komunikasi dengan orang tua/wali siswa dilakukan melalui


pertemuan, diperlukan juga biaya untuk menyediakan konsumsi bagi
peserta.

G. Pelaksanaan Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat

14
Yosal Irianta, Manajemen Humas Sekolah, h.138.

10
Menjalankan progam merupakan upaya mewujudkan perencanaan
dalam kenyataan untuk mencapai tujuan lembaga. Sering dinyatakan,
perencanaan yang baik merupakan sebagian dari pelaksanaan pekerjaan,
separuh lagi pekerjaan itu dilaksanakan ketika progam dijalankan.
Dalam menjalankan progam/ kegiatan, hal yang penting dilakukan
adalah melakukan komunikasi berkelanjutan dengan para pelaksana
progam. Nuansa komunikasi progam/kegiatan kehumasan sangat kental.
Keterbukaan dan intensitas komunikasi diantara tim pelaksana kegiatan
dan progam menjadi sangat penting.
Kesalahpahaman atau salah menyampaikan informasi pada publik
internal dan eksternal akan berdampak buruk bagi keseluruhan progam.
Komunikasi di antara sesama anggota tim ini juga dilakukan untuk
menumbuhkan semangat bekerja sekaligus untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan permasalahan teknis operasional saat melaksanakan
progam/kegiatan kehumasan sekolah.
Dengan keterbukaan komunikasi ini, pelaksana kegiatan dan
progam dapat dengan mudah menyampaikan umpan balik untuk
memperbaiki apa yang sudah dilakukan. Tenaga pelaksana kegiatan tidak
terasa sungkan atau ragu untuk menyampaikan umpan balik pada
pimpinannya. Tidak pula merasa perlu menyembunyikan sesuatu yang
sesungguhnya perlu disampaikan untuk kebaikan pelaksanaan progam dan
kegiatan itu.15

15
Eko Khoiru Nsa, “Implementasi Manajemen Humas Dalam Menungkatkan Hubungan
Baik Antara Sekolah Dan Wali Siswa Di SD IT Harapan Bunda Semarang Jawa Tengah,” Al-
Fahmi 1 (2019): h.9-10.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Humas merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan


menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan prosedur instansi atau
organisasi untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. Menurut
Ruslan manajemen humas yang dikutip oleh Zulkarnain Nasution adalah “suatu
proses dalam menangani perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan
serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian
tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang diwakilinya.

12
Fungsi utama hubungan masyarakat adalah menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publik, intern
dan ekstern, dalam menanam pengertian, menumbuhan motivasi dan partisipasi
publik dalam upaya menciptakan pendapat yang menguntungkan lembaga/
organisasi.

Ada beberapa pertanyaan yang penting dijawab dalam implementasi


progam/kegiatan kehumasan ini yang dikutip oleh Yosal Irianta. Ada 3 (tiga) hal
yang mesti diperhatikan, yaitu: (1) bagaimana penjadwalan progam/kegiatan, (2)
bagaimana anggaran yang disediakan untuk menjalankan progam, (3) siapa yang
menjadi penanggung jawab pelaksanaan progam/kegiatan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

B. Suryosubroto. Humas Dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Mitra Gema


Widya, 2001.

Eko Khoiru Nsa. “Implementasi Manajemen Humas Dalam Menungkatkan


Hubungan Baik Antara Sekolah Dan Wali Siswa Di SD IT Harapan Bunda
Semarang Jawa Tengah.” Al-Fahmi 1 (2019).

Fithriani. “Manajemen Hubungan Masyarakat Dengan Lembaga Sekolah,” n.d.

Gita Irawanda. “Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Di SMK Negeri


Makassar.” Administrasi, Kebijakan Dan Kepemimpinan Pendidikan 1
(2020).

13
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Onong uchjana Effendy. Hubungan Masyarakat. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2006.

Sulistyorini. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: TERAS, 2009.

Tatang M. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta, 2011.

Yosal Irianta. Manajemen Humas Sekolah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,


2013.

Zulkarnain Nasution. Manajemen Humas Di Lembaga Pendidikan. Malang:


UMM Press, 2010.

14

Anda mungkin juga menyukai