Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN HUMAS DALAM MENINGKATKAN

PARTISIPASI KOMITE MADRASAH DI MTS DDI


WANIO

RIDWAN ADNAN, NIM. 21.062.052.096

DOSEN PEMBIMBING
DR. H. ABD. RAHIM MAS P. SANJATA, M.AG.
DR. ANDI NURSIAH, M. KES.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan bagian yang integral didalam organisasi, adapun fungsi humas bertujuan
untuk menciptakan dan mengembangkan persepsi terbaik bagi suatu lembaga organisasi, lembaga pendidikan yang
kegiatannya langsung ataupun tidak langsung mempunyai dampak bagi masa depan organisasi dan lembaga. Dengan
demikian, terciptanya hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat akan lebih mudah dalam
pemberian informasi kepada masyarakat tentang program-program dan problem-problem yang dihadapi, agar
masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang dihadapi sekolah.

Hubungan Masyarakat (Humas) sangat penting dalam manajemen pendidikan yang masih dianggap remeh
kehadirannya oleh beberapa pihak, hubungan masyarakat mempunyai fungsi pokok dalam manajemen pendidikan
yaitu dapat menarik perhatian masyarakat umum sehingga meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap
lembaga pendidikan tertentu yang akhirnya menambah income bagi lembaga pendidikan agar dapat mencapai tujuan
yang ditetapkan.

Ada dua kepentingan kenapa hubungan masyarakat sangat penting dalam manajemen pendidikan yaitu Pertama,
kepentingan sekolah. Kepentingan sekolah dapat dilihat dari pemberian informasi dari pihak sekolah kepada
masyarakat, sehingga masyarakat membentuk opini tersendiri terhadap sekolah. Kedua, kepentingan masyarakat.
Dilihat dari segi kepentingan masyarakat, yaitu masyarakat dapat mengambil manfaat dan menyerap hasil- hasil
pemikiran dan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi masyarakat itu sendiri.
A. LATAR BELAKANG
Dari pengertian tersebut dapat dihadapkan adanya umpan balik yang sangat berguna bagi pengembangan program
sekolah lebih lanjut dan diharapkan pula tumbuhnya rasa simpati masyarakat terhadap program- program sekolah,
yang dapat mengundang partisipasi komite madrasah yang aktif.

Hubungan Masyarakat (Humas) di MTs DDI Wanio, lembaga ini dapat berkembang lebih baik tidak lepas dari kerja
keras praktisi hubungan masyarakat (Humas) dalam membina dan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang
menjadi stakeholder eksternal lembaga tersebut. Di samping itu, didukung pula oleh minat siswa yang masuk MTs DDI
Wanio lebih banyak, MTs DDI Wanio sangat diminati oleh masyarakat karena memang unggul dalam berbagai hal
sudah tentunya menjadi pilihan utama masyarakat dan besarnya minat yang mendaftar tersebut menjadi bukti bahwa
sekolah ini tetap menjadi pilihan masyarakat.

Untuk mendapatkan keberhasilan secara akademik maupun non akademik ini tentu banyak usaha yang telah
dilakukan dan bagaimana proses tentunya menjadi tanggung jawab di MTs DDI Wanio bersama pihak sekolah dan
khususnya bidang kehumasan dalam bekerja sama dengan berbagai pihak dengan menggunakan komunikasi yang
baik sehingga dapat diterima oleh berbagai pihak.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Manajemen Humas Dalam
Meningkatkan Partisipasi Komite Madrasah Di MTs DDI Wanio”
B. FOKUS MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti menetapkan fokus masalah merupakan batasan

masalah yang berisi pokok masalah yang bersifat umum dalam penelitian ini. Fokus Masalah ini yaitu:

1. Manajemen Humas

2. Meningkatkan Partisipasi Komite Madrasah


C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana manajemen humas di MTs DDI Wanio?

2. Bagaimana meningkatkan partisipasi komite madrasah di MTs DDI Wanio?

3. Bagaimana manajemen humas dalam meningkatkan partisipasi komite madrasah di MTs DDI

Wanio?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui manajemen humas di MTs DDI Wanio

2. Untuk mengetahui meningkatkan partisipasi komite madrasah di MTs DDI Wanio

3. Untuk mengetahui manajemen humas dalam meningkatkan partisipasi komite madrasah di MTs

DDI Wanio
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. MANAJEMEN HUMAS
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Secara etimologis, kata manajemen merupakan terjemahan dari
management. Kata management sendiri berasal dari kata manage atau magiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan
kakinya. Sementara secara maknawiah berarti “memimpin, membimbing dan mengatur”. Secara istilah manajemen adalah
rangkaian proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orangorang serta sumber daya organisasi lainnya.

Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-
prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. Menurut Ibnu Syamsi sebagaimana yang dikutip oleh B. Suryosubroto humas
adalah kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan harmonis dengan masyarakat agar mereka sadar dan sukarela
mendukungnya. Dengan demikian humas berarti usaha untuk mewujudkan hubungan harmonis suatu badan dengan masyarakat
untuk memperoleh kepercayaan, penghargaan dan dukungan secara sadar dan sukarela.

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen humas adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu
kegiatan komunikasi yang didukung oleh organisasi. Humas merupakan segala sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi
berencana, baik ke dalam maupun ke luar, untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama.

Dengan demikian dengan adanya manajemen humas lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga masyarakat.
Sedangkan menurut Nasuha sebagaimana dikutip oleh Yulius Eka Agung Seputra manajemen hubungan masyarakat berfungsi
sebagai pencitraan sekolah atau lembaga pendidikan. Humas itu sendiri merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai
dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur instansi atau organisasi untuk mendapatkan pengertian
dan dukungan dari masyarakat.
B. MENINGKATKAN PARTISIPASI KOMITE MADRASAH
Meningkatkan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat
juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas. Secara umum, Meningkatkan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan
kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.

Menurut Made Pidarta partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa
keterlibatan mental dan emosi sertafisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan
yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan. Menurut Huneryager dan
Heckman menyatakan bahwa partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental dan emosional individu dalam situasi kelompok yang
mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka.

Menurut UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 pasal 56 ayat 3, komite madrasah adalah sebagai badan mandiri yang dibentuk dan berperan
dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arah dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta
pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/UU/2002 tentang dewan
pendidikan dan komite madrasah, yaitu pasal 1 ayat 2 bahwa setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibentuk
dewan sekolah atas prakarsa masyarakat dan pemerintah kabupaten atau kota

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningkatkan partisipasi komite madrasah adalah upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan keikutsertaan komite madrasah dalam menyelenggarakan suatu proses pendidikan baik dalam bentuk tenaga,
pikiran dan materi secara rela.
C. DESKRIPSI FOKUS
1. Manajemen Humas

Bentuk manajemen humas adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen

berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapantahapan tertentu dalam

pelaksanaannya.

a. Perencanaan Humas

b. Pengorganisasian Humas

c. Pelaksanaan Humas

d. Evaluasi Humas
C. DESKRIPSI FOKUS
2. Meningkatkan Partisipasi komite madrasah

Menurut Normina dalam buku Baharudin mengatakan bahwa partisipasi komite madrasah

dalam pendidikan dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk:

a. Partisipasi komite madrasah dalam bentuk finansial atau materi

b. Partisipasi komite madrasah dalam bentuk ide, pikiran, pendapat dan gagasan

c. Partisipasi komite madrasah dalam bentuk pengambilan keputusan

d. Partisipasi komite madrasah dalam bentuk pemberian motivasi belajar kepada anak
D. KERANGKA KONSEPTUAL
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar alamiah sebagai sumber datanya.
Penelitian ini dilakukan di MTs DDI Wanio. Untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan fokus
penelitian menggunakan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dan
kajian dokumen. Peneliti akan mewawancarai kepala sekolah, waka humas, komite madrasah di MTs
DDI Wanio.

Untuk analisis digunakan teknik analisis data yang terdiri dari kegiatan reduksi data, pemaparan
data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan melalui analisis dan triangulasi data, sehingga
diperoleh informasi antara teori dan fakta yang ada di lapangan
WALLAHUL MUWAFFIQ ILA AQWAMITH THARIQ
WASSALAMU ALAIKUM WR. WB

Anda mungkin juga menyukai