MAKALAH
Oleh:
Meita Natasya Sinaga NIM 220131609552
Nandhita Putri Bintari NIM 220131610252
Ramadhani Eva Yunizar NIM 220131603106
Retno Nur Cahyo SP NIM 220131610835
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Manajemen Hubungan
Masyarakat". Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd pada mata kuliah Manajemen Hubungan Masyarakat.
Makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang manajemen humas bagi
para pembaca. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
kami baik secara moral maupun materi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan dan
bermanfaat untuk para pembaca. Demikian yang dapat kami sampaikan, terima kasih.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
C. Tujuan ............................................................................................................. 3
D. Manfaat ........................................................................................................... 3
E. Publikasi ....................................................................................................... 16
F. Manajemen Humas........................................................................................... 18
ii
BAB IV PENJELASAN ............................................................................................ 28
A. Simpulan ....................................................................................................... 29
B. Dokumentasi ................................................................................................. 34
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen humas adalah rangkaian langkah yang melibatkan penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program komunikasi yang akan
dilaksanakan oleh sebuah lembaga. Fungsi humas sangat penting dalam
mendukung manajemen dan mencapai tujuan suatu lembaga. Dalam menjalankan
tugasnya, humas akan mengadopsi konsep manajemen Public Relations untuk
mempermudah pelaksanaan program komunikasi dan sekaligus memberikan
dukungan terhadap agenda kerja humas. Fungsi humas dapat dianggap sebagai
bagian dari fungsi manajemen karena berperan sebagai perantara antara lembaga
dan publik targetnya. Ini mencakup kegiatan evaluasi terhadap sikap publik dan
pelaksanaan program-program untuk membentuk hubungan yang positif dan saling
pengertian antara lembaga dan publiknya (Rimayanti Rimayanti et al., 2019).
1
2
SMA Jenderal Sudirman Kalipare, yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No.
31, Kalipare Malang, termasuk salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMA) yang
menarik perhatian masyarakat, terbukti dari tingginya animo siswa yang ingin
bergabung. Dalam konteks ini, peran humas menjadi sangat krusial dalam upaya
membangun citra positif SMA Jenderal Sudirman Kalipare. Selain itu, fungsi
humas juga berperan sebagai sarana sosialisasi untuk memperkenalkan sekolah
kepada masyarakat, sehingga informasi mengenai SMA Jenderal Sudirman dapat
dipahami dengan lebih baik. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memberikan
dukungan terhadap segala kegiatan yang diadakan oleh SMA Jenderal Sudirman.
SMA Jenderal Sudirman unggul dalam bidang akademik dan non-akademik, yang
tercermin melalui beragam kegiatan ekstrakurikuler. Prestasi yang diraih oleh
sekolah ini tidak hanya memberikan nilai positif bagi SMA Jenderal Sudirman,
tetapi juga membangun citra yang baik di mata masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah
penelitian ini adalah mengenai peran Manajemen humas di SMA Jenderal
Sudirman Kalipare.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami peranan manajemen humas di
SMA Jenderal Sudirman Kalipare.
D. Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi praktisi humas dan
individu yang tertarik atau tengah mengembangkan pemahaman dalam bidang
4
E. Metodologi Penilitian
Penelitian ini mengadopsi pendekatan deskriptif kualitatif, yang
menitikberatkan pada analisis proses dan pemikiran secara induktif terkait
dinamika hubungan antar fenomena yang diamati. Penekanan pada penggunaan
logika ilmiah (Gunawan, 2013). Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk
memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan aspek lainnya. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dan pencatatan dokumen.
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab yang dilakukan secara lisan
kepada subjek penelitian, khususnya kepada pihak humas SMA Jenderal Sudirman
Kalipare. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi atau
keterangan yang diperlukan guna mengumpulkan data. Metode ini melibatkan
pertanyaan langsung kepada pihak yang berwenang dalam bidang humas.
2. Dokumentasi
3. Struktur Organisasi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Humas
Manajemen humas merupakan upaya yang diarahkan pada pembentukan
keterhubungan antara suatu organisasi dan masyarakat melalui interaksi
komunikasi saling berbalik, dengan tujuan menciptakan kepercayaan dan
membentuk citra yang positif, Ruslan dalam (Divina et al., 2023). Fokus dari humas
adalah memengaruhi persepsi masyarakat agar mereka mengenal dan memahami
aktivitas lembaga, sehingga lembaga tersebut dapat dikenal dan mendapat
dukungan positif, Nasution dalam (Divina et al., 2023).
Humas merupakan bagian dari manajemen yang menilai pandangan, sikap, dan
tindakan masyarakat, mengenali kebijakan dan prosedur individu atau organisasi
dengan tujuan masyarakat, serta merancang dan melaksanakan program tindakan
untuk mendapatkan pemahaman dan dukungan masyarakat (Frazier, 2005). Humas
sebagai bagian dari fungsi manajemen yang menilai opini publik, menentukan
kebijakan dan prosedur pribadi atau organisasi untuk kepentingan publik, serta
merencanakan dan melaksanakan kegiatan program untuk memperoleh pengertian,
dukungan, dan pengertian public. Peran humas adalah membantu organisasi dan
khalayaknya beradaptasi dengan cara yang saling menguntungkan. Melalui
usahanya, humas memberikan kontribusi terhadap upaya organisasi untuk
mencapai kerjasama antar kelompok masyarakat. Selain itu, hubungan masyarakat
juga membantu organisasi berkomunikasi dan berkomunikasi secara efektif dengan
khalayak utama. Proses hubungan masyarakat merupakan upaya berkelanjutan
manajemen untuk mendapatkan niat baik dan pemahaman dari pelanggan,
karyawan, dan masyarakat melalui analisis, perbaikan diri, dan pertanyaan yang
relevan (Uchjana & Onong, 2004).
Menurut kamus yang diterbitkan oleh Institut of Public Relations (IPR), sebuah
lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa pada November 1987, "Humas
6
7
Seperti bagian divisi lain dalam perusahaan, praktisi humas memiliki peran
penting dalam memberikan kontribusi terhadap rencana kerja jangka panjang.
Untuk mencapai hal ini, langkah-langkah yang dapat diambil oleh praktisi humas
termasuk (Soemirat & Ardianto, 2010):
B. Peran Humas
Menurut Stainberg, tujuan utama dari fungsi Humas adalah menciptakan
persepsi positif di kalangan publik terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi yang bersangkutan. Empat ahli lain, termasuk Marshall dan rekan-
rekannya dalam administrasi publik, menyusun tujuan Humas sebagai berikut
(Ruslan & Rosady, 2003):
Tujuan utama dari fungsi humas adalah menjaga dan membentuk persepsi
positif dalam kognisi (pengetahuan), afeksi (emosi), dan perilaku publik terhadap
organisasi atau lembaga. Dengan demikian, rumusan yang paling tepat mengenai
tujuan Humas adalah sebagai berikut (Kusumastuti, 2002):
Terdapat tiga tugas utama humas dalam organisasi atau lembaga yang erat
kaitannya dengan tujuan dan fungsi humas. Ketiga tugas tersebut sebagai berikut
(Kusumastuti, 2002):
2. Fungsi Humas
Fungsi humas menurut pakar humas internasional, seperti Cutlip & Center, dan
Canfield dalam (Ruslan & Rosady, 2003):
Fungsi humas pada lembaga pendidikan melibatkan beberapa aspek, antara lain
(Pohan, 2018):
1. Publik Internal
saham yang peduli dengan investasi yang aman dan keamanan aset, serta pengelola
yang memiliki kepentingan terhadap peningkatan kinerja organisasi/lembaga.
2. Publik Eksternal
E. Publikasi
Publikasi adalah aktivitas di mana individu atau kelompok mengumumkan hasil
penelitian, diskusi, atau informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh
masyarakat. Keputusan untuk melakukan publikasi ditentukan oleh relevansi dan
kebermanfaatan hasil yang akan dipublikasikan. Oleh karena itu, tujuan utama
publikasi adalah memberikan informasi kepada publik. Salah satu tugas umum
humas adalah melakukan publisitas, yang merupakan usaha untuk menempatkan
berita tentang individu, organisasi, atau perusahaan di media massa. Dengan kata
lain, publisitas merupakan upaya dari orang atau organisasi untuk mendapatkan
liputan di media massa. Sementara publisitas lebih menitikberatkan pada proses
komunikasi satu arah, humas, sebaliknya, menekankan pada proses komunikasi dua
arah. Publisitas dianggap sebagai salah satu alat penting dalam praktik humas,
karena humas akan kesulitan menjalankan fungsinya tanpa adanya publisitas
(Morisaan, 2008).
13
1. Media Cetak
Media ini mencakup penerbitan seperti brosur yang menggunakan kata, foto,
dan gambar dengan berbagai warna untuk menyampaikan informasi atau hiburan.
Keuntungan media cetak adalah kemampuannya menjangkau berbagai lapisan
masyarakat dengan biaya yang tergolong murah (Pasallo, 2013). Namun,
komunikasi melalui media cetak terbatas pada satu arah, tergantung pada konsep
penulis.
2. Media Elektronik
Terdiri dari televisi dan radio. Keuntungan media ini terletak pada
kemampuannya menjangkau audiens yang lebih luas daripada media cetak.
Keberhasilan penyebaran informasi melalui televisi bergantung pada program yang
disiapkan dan keberagaman acara, seperti ceramah umum, wawancara, diskusi, dan
lainnya. Sementara radio memiliki keunggulan seperti persiapan teks sebelum
14
siaran, tidak dipengaruhi faktor komunikator, dan dapat mencapai daerah terpencil
(Wahyuni, 2018).
3. Media Sosial
Media ini, juga dikenal sebagai jejaring sosial, melibatkan situs web dan
aplikasi yang memungkinkan pengguna membuat dan berbagi konten serta
berpartisipasi dalam jaringan sosial. Media sosial memungkinkan komunikasi tak
terbatas ruang, waktu, dan jarak, dan dapat dilakukan tanpa pertemuan langsung.
Beberapa platform media sosial meliputi Facebook, Twitter, dan Instagram (Watie,
2016).
F. Manajemen Humas
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan tahap awal yang penting dalam sebuah kegiatan, yang
melibatkan penyusunan program untuk dimensi waktu yang dapat dibagi menjadi
long term (jangka panjang, 10 tahun ke atas), medium term (jangka menengah, 3-8
tahun), dan short term (jangka pendek, 1 tahun ke depan). Perencanaan juga
melibatkan dimensi spasial yang berkaitan dengan ruang dan batasan wilayah,
seperti cakupan wilayah regional dan nasional, serta perencanaan tata ruang. Selain
itu, dimensi teknis perencanaan mencakup tingkat makro, mikro, sektoral,
kawasan, dan proyek. Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan
penyusunan dan penetapan tujuan, identifikasi arah tujuan, serta cara untuk
mencapai tujuan tersebut (Arsyad & Azhar, 2003). Perencanaan mencakup
keputusan mengenai penetapan tujuan yang terdiri dari unsur tujuan dan pedoman.
Dalam konteks humas, tugas utamanya adalah merencanakan, mengemas, dan
memasarkan tujuan lembaga dengan cara membangun citra yang optimal. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan langkah awal dalam
memutuskan pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dalam periode
waktu tertentu (Malayu & Hasibuan, 2007).
15
2. Pengorganisasian
4. Evaluasi
PAPARAN DATA
17
18
2. Apakah sekolah memiliki program atau Biasanya sekolah mengadakan sosialisasi pada
kegiatan khusus untuk meningkatkan orang tua siswa atau masyarakat terkait dengan
partisipasi orang tua dalam kehidupan progaram sekolah pada awal tahun ajaran baru.
sekolah? Tak hanya itu, sekolah juga mengadakan
pertemuan rutin antara guru dan orang tua
untuk membahas perkembangan individual
siswa, serta menyelenggarakan acara seperti
festival sekolah yang melibatkan partisipasi
orang tua, sehingga dapat memperkuat
keterlibatan mereka dalam kehidupan sekolah.
Selain itu, adanya swadaya masyarakat dalam
membangun RKB (Ruang Kelas Bersih)
melibatkan kontribusi dan partisipasi aktif dari
anggota masyarakat untuk meningkatkan
fasilitas pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat
mencakup penyediaan tenaga kerja sukarela,
sumbangan material, atau dukungan finansial
untuk pembangunan dan perawatan ruang
kelas.
3. Bagaimana sekolah merencanakan dan Pihak sekolah merencanakan dan
melaksanakan pertemuan rutin dengan melaksanakan pertemuan rutin dengan orang
orang tua siswa? tua siswa melalui rapat sosialisasi program
sekolah, pelaksanaan ujian, ziarah, dan
penerimaan PIP, sekolah juga
menyelenggarakan pertemuan rutin berupa
forum diskusi berkala tentang perkembangan
akademis dan non-akademis siswa. Selain itu
,pihak sekolah juga memanfaatkan teknologi
seperti aplikasi pesan instan berupa whatshap
untuk berkomunikasi antara guru dengan orang
tua atau masyarakat, sehingga dengan adanya
forun tersebut diharapkan orang tua atau
masyarakat bisa mudah untuk berkomunikasi
dengan pihak sekolah. Langkah-langkah ini
membantu membangun komunikasi terus-
menerus antara sekolah dan orang tua,serta
menciptakan hubungan yang lebih erat untuk
mendukung perkembangan siswa.
19
6. Apakah ada staf yang memiliki Ada, staf yang memiliki tanggung jawab
tanggung jawab khusus terkait khusus terkait manajemen humas digital
manajemen humas digital? biasanya bertugas untuk mengelola platform
digital sekolah, seperti situs web resmi sekolah
dan media sosial. Tugas tugas dari staf tersebut
meliputi publikasi informasi terbaru,
merespons pertanyaan dan umpan balik dari
masyarakat, serta memastikan konsistensi dan
relevansi konten yang disampaikan, dan
memastikan bahwa pesan yang disampaikan
sesuai dengan visi dan misi sekolah.
7. Jika ada platform online, bagaimana Sekolah membuat grup whatshap wali murid di
sekolah memastikan bahwa portal ini setiap kelas, dengan begitu menjadi strategi
mudah diakses dan dimengerti oleh tambahan untuk memastikan bahwa semua
semua orang tua? orang tua dapat memanfaatkan portal online
tersebut dengan maksimal, karena sekarang
sudah banyak wali murid yang mengenal
media sosial whatshap
21
10. Pihak sekolah biasanya mengadakan Pihak sekolah menggunakan strategi publikasi,
komunikasi dengan tokoh masyarakat seperti mengirimkan postingan di instagram
menggunakan teknik yang seperti apa? serta pemasangan banner tentang kegiatan dan
prestasi sekolah kepada media lokal yang
kemudian dapat menjangkau tokoh
masyarakat. Selain itu, mengadakan acara
khusus atau undangan pribadi kepada tokoh
masyarakat untuk menghadiri kegiatan sekolah
dapat menjadi teknik yang efektif dalam
membangun hubungan dan mendapatkan
dukungan mereka, serta melibatkan tokoh
masyarakat dalam program atau proyek
sekolah dalam proses pembangunan sarana dan
prasarana sekolah yang dapat menjadi cara
untuk meningkatkan interaksi dan komunikasi
yang lebih dalam.
11. Apakah sekolah memiliki program Iya, terkait dengan program pengadaan sarpras,
kemitraan bersama dengan tokoh seperti pembuatan paving dan batako untuk
masyarakat dalam mendukung program membangun ruang kelas.
atau kegiatan tertentu di sekolah?
23
12. Apakah pihak sekolah mengadakan Selain kerjasama dalam kegiatan PHBI dengan
kerjasama dengan instansi peme-rintahtakmir masjid, penyaluran bantuan duafa, dan
dan swasta? berupa kegiatan apa? Ramadhan berkah, pihak sekolah juga
menjalin kemitraan dengan beberapa kampus
untuk menyalurkan siswa yang ingin
melanjutkan pendidikannya, dan beberapa
bursa kerja untuk menyalurkan siswa yang
sudah lulus. Melalui kerjasama ini, sekolah
dapat memberikan peluang yang lebih baik
bagi siswa dalam menghadapi tantangan di
dunia kerja setelah lulus sekolah.
13. Bagaimana sekolah memantau Sekolah dapat memantau efektivitas program
efektivitas program hubungan sekolah hubungan sekolah dengan masyarakat melalui
dengan masyarakat? beberapa metode evaluasi. Ini melibatkan
survei kepada orang tua, siswa, dan
masyarakat sekitar untuk mengukur persepsi
mereka terhadap program tersebut. Selain itu,
analisis data mengenai partisipasi orang tua
dalam kegiatan sekolah, tingkat kehadiran
pada pertemuan, dan tanggapan terhadap
informasi yang disampaikan dapat
memberikan gambaran tentang sejauh mana
program tersebut berhasil. Penggunaan
indikator kinerja, seperti peningkatan
partisipasi orang tua atau peningkatan
pemahaman masyarakat tentang kebijakan
sekolah, juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas program.
Mengadakan pertemuan evaluasi internal
secara berkala dengan staf dan melibatkan
tokoh masyarakat dalam diskusi dan membuat
perbaikan jika diperlukan.
14. Bagaimana sekolah menilai pencapaian Sekolah dapat menilai pencapaian tujuan
tujuan yang telah ditetapkan dalam dalam program humas dengan analisis
program hubungan sekolah dengan partisipasi orangtua dalam program sekolah,
masyarakat? umpan balik dari masyarakat, serta pertemuan
internal dan eksternal sekolah dengan
masyarakat.
BAB IV
PENJELASAN
24
25
sesuai dengan visi dan misi sekolah. Sedangkan teknik manual merupakan teknik yang
digunakan tanpa menggunakan alat serta mesin dalam hubungan lembaga pendidikan
dengan masyarakat, dalam hal ini pihak melakukan perencanaan pertemuan secara
langsung, seperti forum orang tua-guru atau sesi tatap muka berkala, untuk memastikan
komunikasi yang lebih mendalam dan melibatkan partisipasi aktif dari orang tua dan
masyarakat. Selain itu pihak sekolah juga melakukan pemasangan banner tentang
kegiatan dan prestasi sekolah. kepada media lokal yang kemudian dapat menjangkau
tokoh masyarakat.
mereka terhadap program tersebut. Selain itu, analisis data mengenai partisipasi orang
tua dalam kegiatan sekolah, tingkat kehadiran pada pertemuan, dan tanggapan terhadap
informasi yang disampaikan. dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana
program tersebut berhasil. Penggunaan indikator kinerja, seperti peningkatan
partisipasi orang tua atau peningkatan pemahaman masyarakat tentang kebijakan
sekolah, juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program. Mengadakan
pertemuan evaluasi internal secara berkala dengan staf dan melibatkan tokoh
masyarakat dalam diskusi dan membuat perbaikan jika diperlukan. Selain itu pihak
sekolah dapat menilai pencapaian tujuan dalam program humas dengan menggunakan
analisis partisipasi orangtua dalam program sekolah, umpan balik dari masyarakat,
serta pertemuan internal dan eksternal sekolah dengan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
SMA Jenderal Sudirman adalah pendekatan yang beragam untuk menjalankan
proses komunikasi dengan masyarakat sekitar. Salah satu metode yang diidentifikasi
adalah kegiatan partisipatif, seperti undangan kepada masyarakat dalam program-
program sekolah, seperti tasyakuran. Pendekatan ini dapat menciptakan ikatan antara
sekolah dan masyarakat, memungkinkan pertukaran langsung informasi dan
pengalaman. Selain itu, penggunaan media sosial oleh humas sekolah juga
memungkinkan akses lebih cepat kepada masyarakat, tidak hanya memungkinkan
interaksi langsung dan respons cepat dari orang tua atau masyarakat sekitar.
Pertemuan rutin antara guru dan orang tua juga menjadi strategi efektif dalam
meningkatkan partisipasi. Diskusi ini menciptakan kesempatan bagi orang tua untuk
menyampaikan masukan atau keprihatinan mereka, membangun komunikasi terbuka
antara sekolah dan orang tua.
29
30
B. Dokumentasi
31
32
No 1.
Rosady, & Ruslan. (2006). PR dan Komunikasi metode penelitian. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Ruslan, & Rosady. (2003). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Siswanto. (2008). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Soemirat, S., & Ardianto, E. (2010). Dasar-dasar Public Relations. Bandung:
Rosdakarya.
Syahrudin, H., & Thoharudin, M. (2020). Pengaruh Integritas Kelompok terhadap
Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen, 17(2), 99–116.
Uchjana, & Onong. (2004). Humas Relations dan Public Relations. Bandung:
Mandar Maju.
Wahyuni, N. Y. (2018). Pencitraan: Upaya Membangun Public Opinion Bagi
Lembaga Pendidikan Islam. Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
2(1), 64–79. https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v2i1.249
Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan Media Sosial (Communications and Social
Media). Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
https://doi.org/10.26623/themessenger.v3i2.270
33