Disusun oleh :
KELOMPOK 3
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan laporan hasil mini riset untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Kelas dengan tepat waktu. Melalui tugas ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra. Sorta Simanjuntak, MS. selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Kelas yang
telah memberikan pengarahan, motivasi, serta ilmunya yang sangat bermanfaat untuk kami.
Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata-kata yang kurang berkenan, kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan
selesainya tugas kelompok ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................................................. 2
C. Tujuan Survei ..................................................................................................................... 2
D. Manfaat ............................................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
KAJIAN TEORI ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Umum Manajemen ........................................................................................... 3
B. Fungsi-Fungsi Manajemen ................................................................................................. 4
C. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) .............................................................. 6
D. Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah....................................................................... 6
E. Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) .................................................................... 7
F. Manajemen Komponen Sekolah ........................................................................................ 8
G. MBS sebagai Manajemen Peningkatan Mutu .................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN....................................................................................................... 10
A. Jenis Penelitian ................................................................................................................. 10
B. Lokasi Penelitian .............................................................................................................. 10
C. Sampel / Responden ......................................................................................................... 10
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................... 10
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 10
BAB IV..................................................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 11
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................................................................. 11
B. Gambaran Hasil ................................................................................................................ 11
BAB V ...................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 13
C. Saran ................................................................................................................................. 13
iii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat diketahui bahwa masih terdapat
permasalahan 8 standar nasional pendidikan di tingkat SD/MI. Maka dari itu, penulis akan
mengkaji 3 permasalahan yang berkaitan dengan standar penilaian nasional di MIN 5 Asahan.
3 permasalahan standar nasional pendidikan tersebut antara lain: standar proses, standar
pendidikan dan tenaga kependidikan, dan standar sarana dan prasarana.
C. Tujuan Survei
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan 3 permasalahan terkait Standar Nasional
Pendidikan di MIN 5 Asahan.
D. Manfaat
Mengetahui permasalahan terkait Standar Nasional Pendidikan di MIN 5 Asahan.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
1. H.Koontz & Donnel yang mengatakan bahwa "management involve getting things
done through a with people" (manajemen berhubungan dengan pencapaian suatu
tujuan yang dilakukan melalui de dengan orang-orang lain)
2. DR.R.Makharita, yang mengemukakan bahwa "management is the untilization of
available or potentia resources is achieving a given ends" (manajemen adalah
pemanfaatan sember-sember daya yang tersedia atau yang berpotensial di dalam
mencapai tujuan
3
3. Ir. Tom Degenaars mengatakan management is defined as a process dealing with a
guided group activity and based on distinct obyektives which have to be achieved by
the involment of human and non-human resources" (Manajemen di defenisikan
sebagai sutu proses yang berhubungan dengan bimbingan kegiatan kelompok dan
berdasarkan atas tujuan yang jelas yang harus dicapai dengan menggunakan
sumbersumber tenaga manusia dan sumber yang bukan tenaga manusia. Managemant
resources (sumber/ sarana manajeman) ialah orang, (man), uang (money), material
(material), peralatan mesin (machine), metode (method), waktu (time), dan prasarana
lainnya seperti tanah, gedung, alat angkutan, dan sebagainaya.
4. George R.Terry yang mengatakan management is distinct pocess consisting of
planning,organizing actuating, and controlling, untilifing in each both science and art
and followed in order to accomplish predetermined objectives" (Artinya, manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa manajemen adalah
suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan suatu organisasai lembaga yang telah ditentukan sebelumnya. Lebih dari situ
lagi dijelaskan bahwa manajemen adalah merupakan kemampuan untuk mendayagunakan
segala sumber daya baik sumber daya manusa atau sumber daya material lainnya secara
efektif dan efisien bagi pencapaian tujuan suatu organisasi yang telah digariskan sebelumnya.
Dengan demikian disimpulkan bahwa konsep manajemen dapat dimakmal dengan
mengandung tiga hal yakni: proses, pendayagunaan, serta seluruh sumber daya organisasi
yang telah ditetapkan. Maksudnya manajemen dikatakan sebagai suatu proses karena didalam
pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah tertentu secara terintegrasi bagi
pencapaian tujuan.
B. Fungsi-Fungsi Manajemen
Manajemen sebagai suatu proses berlangsung dalam suatu rangkaian berurutan yang saling
berkaitan satu sama lain, pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegitan yang
dimulai dari penetuan sasaran ( tujuan) sampai berakhimya sasaran/tercapainya tujuan.
Rangkaian kegiatan tersebut di awali dengan perumusan tujuan- perencanaan, lalu
dilanjutkan dengan pelaksanaan, dan selama pelaksaan dilakukan pengawasan dan atau
4
penilaian, diakhin dengan pemberian umpan balik/tindak lanjut (follow up) Rangkaian
kegiatan tersebut sering disebut dengan fungsi manajemen atau proses manajemen. Fungsi,
artinya kegiatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapau tujuan.
Fungsi manajemen telah banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah:
b. Dalton E Mc Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronomi POCO, yakni: (1)
Planning
(2) Organizing
(3) Controlling
d. Luther Gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronomi POSDCORB yakni: (1)
Planning
(2) Organizing
(3) sraffing
(4) directing
(5) coordinanting
(6) reporting
(7) Budgeting
5
C. Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Menurut Sri Minarti (2012:50), Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) secara bahasa
berasal dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis, dan sekolah. Manajemen adalah proses
menggunakan sumber daya secara efektif untk mencapai sasaran. Berbasis memiliki kata
dasar basis yang berarti dasar atau asas. Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat untuk menerima dan memberikan pelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut,
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dapat diartikan sebagai penggunaan sumber daya yang
berasaskan pada sekolah dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa MBS merupakan suatu strategi
pengelolaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang menekankan pada pengerahan dan
pendayagunaan sumber internal sekolah dan lingkungannya secara efektif dan efisien
sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas dan bermutu. Dengan kata lain, penerapan
MBS disatuan pendidikan sekolah sesungguhnya terkait dengan bagaimana proses penentuan
kebijakan sekolah harus ditetapkan oleh sekolah.
(1) Kekuasaan dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan peningkatan mutu pendidikan yang didesentralisasikan kepada para
stakeholder sekolah;
(2) Domain manajemen peningkatan mutu pendidikan yang mencangkup keseluruhan
aspek peningkatan mutu pendidikan, mencangkup kurikulum, kepegawaian,
keuangan, sarana dan prasarana, penerimaan dan siswa baru;
6
(3) Walaupun keseluruhan domain manajemen peningkatan mutu pendidikan
didesentralisasikan kepada sekolah-sekolah, diperlukan regulasi yang mengatur fungsi
kontrol pusatterhadap keseluruhan pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab
pemerintah.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Saeful Sagala (2009:161) yang menyatakan
karakteristik MBS adalah : (a) Prestasi pembelajaran dan manajemen sekolah yang efektif;
(b) kepemimpinan sekolah yang visioner dan berjiwa entrepreneurship; (c) menempatkan
kewenangan yang bertumpu pada sekolah dan masyarakat; (d) senantiasa melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik; (e) melakukan analisisi kebutuhan, perencanaan,
pengemabangan dan evaluasi kinerja sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai target
sekolah; (f) kesejahteraan personil sekolah yang cukup; (g) pengelolaan dan pengunaan
anggaran yang tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa tujuan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) adalah peningkatan mutu pendidikan, yaitu dengan memandirikan sekolah untuk
mengelola lembaga bersama pihak-pihak terkait (guru, siswa, masyarakat, wali murid, dan
instansi lain) sehingga sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu instruksi dari atas
dalam mengambil langkah-langkah untuk memajukan pendidikan. Mereka dapat
mengembangkan suatu visi pendidikan sesuai dengan keadaan setempat dan melaksanakan
visi tersebut secara mandiri.
7
F. Manajemen Komponen Sekolah
Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan
bidang kajian manajemen pendidikan. Namun demikian, manajemen pendidikan mempunyai
jangkauan yang lebih luas dibandingkan manajemen sekolah. Permendiknas No 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
yang menjelaskan mengenai penerapan Manajemen pada satuan pendidikan. Setidaknya
terdapat tujuh komponen manajemen sekolah yang dikelola dengan baik dalam rangka
pelaksanaa MBS, yaitu :
1. Manajemen Kurikulum
Kurikulum adalah semua mata pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan
kepada siswa selama mengikuti suatu pendidikan tertentu agar setiap anak dapat mencapai
suatu tujuan pendidikan yang diharapkan dengan kata lain kurikulum merupakan inti bidang
pendidikan dan memiliki pengaruh terhadap seluruh kegiatan pendidikan. (Arikunto dan
Yuliana, 2009:131). Sedangkan pengembangan kurikulum adalah istilah komperhensif
dimana di dalamnya mencangkup perencanaan, penerapan dan evaluasi.
2. Manajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan merupakan suatu penataan atau pengaturan segala aktivitas yang
berkaitan dengan siswa, yaitu mulai dari masuknya siswa sampai dengan keluarnya siswa
tersebut dari sekolah atau lembaga. (2012:159). Ruang lingkup manajemen peserta didik
meliputi penerimaan peserta didik baru, pengenalan atau masa orientasi peserta didik baru,
penempatan peserta didik, pelayanan minat dan bakat, pembinaan disiplin, penelusuran
alumni, layanan khusus siswa, dan penatalaksanaan peserta didik (Kemendikbud,2013:41).
Menurut Sri Minarti (2012:159) Manajemen Kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai
kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar
tertib, teratur, serta dapat mencapai tujuan kependidikan sekolah.
Manajemen tenaga kependidikan merupakan salah satu bentuk pengelolaan manusia yang
bekerja di suatu sekolah secara efektif untuk menghasilkan sebuah tatanan sistem atau proses
pendidikan yang baik. Manajemen tenaga kependidikan/ pegawai disekolah bertujuan untuk
mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil
optimal, namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Mulyasa (2009:42).
8
4. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk memberikan
pelayanan secara profesional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Adapun manfaat yag dapat
diperoleh dengan dilakukannya perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu:
Dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dasar ntuk melakukan pengawasan, pengendalian,
dan penilaian agar nantinya kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang dipilih adalah deskriptif analisis, adapun pengertian dari
metode deskriptif analitis menurut (Sugiono: 2009; 29) adalah suatu metode yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau
sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Penetapan lokasi penelitian
merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian deskriftif, karena dengan
ditetapkannya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga
mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Lokasi ini bisa di wilayah atau suatu
lembaga tertentu dalam masyarakat. Adapun lokasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini
adalah di MIN 5 Asahan.
C. Sampel / Responden
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang
dipilih dari populasi. (Sekaran & Bougie, 2013: 241). Responden yang dipilih peneliti ialah
guru kelas 1 sampai kelas 6 di MIN 5 Asahan.
10
BAB IV
B. Gambaran Hasil
1. Standar Proses
Gambaran hasil survey yang telah dilakukan pada standar prosesnyanya dalam
pembelajaran, bahwa ketika guru melakukan proses belajar mengajar dengan siswa,
kegiatan tersebut berjalan kurang efektif dikarenakan pada saat proses belajar
mengajar bahwa sebagian guru tidak menggunakan perangkat pembelajaran, guru
hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa merasa jenuh pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Guru yang berkualitas akan selalu menyusun suatu
perencanaan untuk proses pembelajarannya, sehingga tidak ada alasan guru ketika
mengajar di kelas tanpa perencanaan pembelajaran. Salah satu aspek dalam
11
perencanaan pembelajaran yaitu guru menyusun suatu perangkat pembelajaran yang
akan digunakan selama proses pembelajarannya.
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa implementasi dan mutu layanan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) telah terlihat secara kuat pada peningkatan mutu
pendidikan di MIN 5 Asahan, hal ini terbukti sebagai berikut:
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran sebagai
berikut:
13
1. Sekolah hendaknya meningkatkan pemahaman seluruh elemen sekolah dalam
implementasi dan mutu layanan manajemen berbasis sekolah.
2. Sekolah lebih meningkatkan lagi keterlibatan atau partisipasi seluruh elemen sekolah
dalam implementasi dan mutu layanan MBS.
3. Sekolah hendaknya melakukan monitoring dan evaluasi dari implementasi dan mutu
layanan MBS.
14
DAFTAR PUSTAKA
15