Dosen pengampu:
Dr. Maya yunus, M. Ag
Disusun oleh :
Nisa Asilmi Dewi F.2010325
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat wal’afiyat, nikmat iman, nikmat Islam kepada kita semua. Berkat rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Faktor-Faktor Penentu Kinerja Sekolah”.
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah “Analisis
Pembiayaan Pendidikan” yang telah diberikan oleh dosen kami, yaitu Ibu Dr. Maya yunus, M.
Ag
Shalawat berangkaian salam, semoga senantiasa selalu tercurah limpahkan kepada
junjungan kita, yakni Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang-benerang seperti saat ini.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak mendapat hambatan. Akan tetapi dengan
bantuan dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan Terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Maya yunus, M. Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Perkantoran yang telah membimbing kami hingga saat ini.
2. Para penulis dan penerbit referensi yang kami kutip sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Dalam makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
berharap para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun agar
kami dapat memperbaiki untuk makalah selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................................................1
C. Pembatasan Masalah........................................................................................................................1
D. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
E. Tujuan Perumusan Masalah.............................................................................................................2
F. Metode Penulisan Makalah..............................................................................................................2
G. Sistematika Penulisan Makalah.......................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Faktor Kepala Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah...................................................................3
B. Faktor Guru dalam Penentu Kinerja Sekolah...................................................................................4
C. Faktor Siswa dalam Penentu Kinerja Sekolah..................................................................................4
D. Faktor Komite Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah..................................................................5
E. Faktor Pengawas Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah..............................................................9
BAB III......................................................................................................................................................11
PENUTUP.................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prinsip pengelolaannya, sekolah membutuhkan penjaminan mutu sebagai
tolak ukur untuk menilai keberhasilan atau kegagalannya. Sekolah yang dipandang
sebagai satu kesatuan tempat belajar siswa yang berkaitan dengan lingkungannya.
Sekolah merupakan organisasi terbuka yang tidak boleh mengisolasi diri dari
lingkungannya, yang lebih bisa berhubungan dan bekerja sama. Oleh karena itu, sekolah
merupakan suatu sistem organisasi yang memudakan pencapaian tujuan belajar dan
mengajar secara efisien dan efektif. Sistem di sini, menurut Pidarta dalam Sagala
(2006:54), diartikan kesatuan utuh dari bagian-bagian yang tersusun sistematis sesuai
dengan konteksnya.
1
dengan peserta didik (high expectations of pupil attainment) dan 5) terkait dengan
proses pembelajaran (frequent assessment of pupil progress).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasikan beberapa
masalah, diantaranya yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan tentang Faktor Kepala Sekolah Dalam Penentu
Kinerja Sekolah.
2. Kurangnya pengetahuan tentang Faktor Guru dalam Penentu Kinerja Sekolah.
3. Kurangnya pengetahuan tentang Faktor Siswa dalam Penentu Kinerja
Sekolah.
4. Kurangnya pengetahuan tentang Faktor Komite Sekolah dalam Penentu
Kinerja Sekolah.
5. Kurangnya pengetahuan tentang Faktor Pengawas Sekolah dalam Penentu
Kinerja Sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam makalah ini membatasi
pembatasan makalah hanya pada materi tentang Faktor-Faktor Penentu Kinerja
Sekolah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan berbagai
masalah sebagai berikut:
1. Apa Faktor Kepala Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah?
2. Apa Faktor Guru dalam Penentu Kinerja Sekolah?
3. Apa Faktor Siswa dalam Penentu Kinerja Sekolah?
4. Apa Faktor Komite Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah?
5. Apa Faktor Pengawas Sekolah dalam Penentu Kinerja Sekolah?
2
F. Metode Penulisan Makalah
Metode penulisan yang penyusun pilih adalah metode kajian pustaka, yang berati
mempelajari materi dengan mengumpulkan data yang bersumber dari buku, jurnal, serta
informasi yang berasal dari internet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1) peranan yang berkaitan dengan hubungan personal, mencakup kepala sekolah sebagai
figurehead atau simbol organisasi, leader atau pemimpin, dan liaison atau
penghubung,
2) peranan yang berkaitan dengan informasi, mencakup kepala sekolah sebagai
pemonitor,disseminator, dan spokesman yang menyebarkan informasi ke semua
lingkungan organisasi,
3) peranan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, yang mencakup kepala
sekolah sebagai entrepreneur, disturbance handler, penyedia segala sumber, dan
negosiator.
Keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola kantor, mengelola sarana prasarana sekolah,
membina guru, atau mengelola kegiatan sekolah lainnya banyak ditentukan oleh
kepemimpinan kepala sekolah. Apabila kepala sekolah mampu menggerakkan, membimbing,
dan mengarahkan anggota secara tepat, segala kegiatan yang ada dalam organisasi sekolah
akan bisa terlaksana secara efektif. Sebaliknya, bila tidak bisa menggerakkan anggota secara
efektif, tidak akan bisa mencapai tujuan secara optimal. Sebagai pemimpin formal, kepala
sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya mengerakkan
para bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,
kepala sekolah mempunyai tugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, baik fungsi
yang berhubugan dengan pencapaian tujuan pendidikan maupun penciptaan iklim sekolah
yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Peran-peran yang dijalankan kepala sekolah yang meliputi peran educator (pendidik), peran
manajer, peran administrator, peran leader (pemimpin), peran pencipta iklim kerja dan peran
kewirausahawan semuanya berhasil dijalankan oleh kepala sekolah.
4
Peran educator dilakukan kepala Sekolaj dengan fokus terhadap pengembangan
kurikulum dan kegiatan belajar mengajar, melakukan sosialisasi dan mewajibkan
semua guru untuk memiliki perangkat pembelajaran secara lengkap serta
memfasilitasi dan mendorong para guru agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
efektif dan efisien, yaitu menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pembelajaran
yang memadai.
Peran manajerial dilakukan kepala sekolah dengan bekerjasama bersama guru dalam
setiap kegiatan dan program sekolah, memanfaatkan semua sumber daya yang ada di
sekolah untuk kemajuan sekolah, dan mengambil keputusan dengan mempertim-
bangkan kepentingan dan tujuan yang akan dicapai bersama, serta sudah berupaya
meningkatkan profesionalisme guru dengan mengikutkan dalam berbagai kegiatan
pelatihan, seminar dan mengikut lomba guru.
Peran administrator ditunjukkan dengan adanya perencanaan dan penyusunan
program-program yang terkait dengan tugas administrasi kepala sekolah yang
meliputi program pengajaran, program kesiswaan,program pendidik dan tenaga
kependidikan,keuangan serta sarana prasarana. Selain melakukan penyusunan
perencanaan program,kepala sekolah juga sudah melakukan penyusunan struktur
organisasi, serta melakukan mendelegasikan tugas-tugas dan wewenang kepada setiap
guru dan staf administrasi sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
Peran sebagai leader diwujudkan kepala sekolah dari kepribadian yang kuat dalam
kepemimpinan, kemampuan memberikan layanan bersih, transparan, dan professional
serta memahami kondisi warga oleh kepala sekolah. Selanjutnya peran sebagai
pencipta iklim kerja dilakukan kepala sekolah dengan sering memberikan motivasi
kerja kepada guru dan tenaga kependidikan dalam berbagai bentuk, memberikan
motivasi, selalu menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekolah, baik
itu hubungan dengan guru, tenaga kependidikan, komite, orang tua siswa dan
stakeholder lainnya.
Peran kewirausahaan kepala sekolah termanifestasikan dalam kinerja kepemimpinan
kepala yang berhasil menciptakan pembaharuan, keunggulan komparatif, serta adanya
usaha memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk kemajuan sekolah,
memberikan motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pemimpin sekolah serta pantang menyerah dan selalu mencari
solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor penentu keberhasilan pengelolaan sekolah
karena dari peran-peran yang telah dijalankan kepala sekolah yang meliputi peran
educator (pendidik), peran manajer, peran administrator, peran leader (pemimpin), peran
pencipta iklim kerja dan peran kewirausahawan semuanya berhasil dijalankan oleh kepala
sekolah.
5
Guru merupakan faktor penentu keberhasilan pengelolaan sekolah. Keberhasilan
guru sebagai faktor penentu keberhasilan pengelolaan sekolah terlihat berhasilnya guru
pada semua aspek penilaian yang mepliputi guru dalam melaksanakan tugas, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Hanya pada aspek
melakukan inovasi pembelajaran yang tidak berhasil dijalankan oleh guru.
6
dilakukan guru. Dimiliki berbagai jenis dokumen kehadiran guru meliputi absensi harian,
jurnal mengajar dan catatan pelaksanaan KBM. Dokumen ini untuk menilai kehadiran
guru dan menjadi alat bukti kehadiran guru. Persentase kehadiran guru dalam
melaksanakan pembelajaran sudah cukup tinggi. Kehadiran guru masuk sebagai salah
satu unsur penentu keberhasilan pengelolaan sekolah oleh guru. Guru sudah melakukan
penyusunan perangkat pembelajaran secara lengkap. Alasan dilakukannya penyusunan
perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan
pembelajarannya.
7
di sekolah. Ketatausahaan siswa diperlukan untuk terkelolanya siswa secara sistematis
dan terarah untuk kebutuhan sekolah, pengambilan kebvijakan terkait dengan siswa, dan
untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran seperti untuk absensi dan penilaian
siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa ketatausahaan siswa menjadi salah satu unsur
keberhasilan pengelolaan sekolah dari aspek siswa. Sudah dilakukan pencatatan
bimbingan dan penyuluhan siswa. Fungsi dari pencatatan bimbingan dan penyuluhan
siswa adalah untuk dimilikinya dokumen siswa terkait dengan layanan BK di sekolah.
Berangkat dari pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa siswa termasuk
sebagai faktor penentu keberhasilan pengelolaan sekolah. Keberhasilan siswa sebagai
faktor penentu keberhasilan pengelolaan sekolah terlihat berhasilnya semua aspek
penilaian yang dilakukan terhadap siswa yang meliputi terlaksananya hak siswa,
terlaksananya kewajiban siswa, terlaksananya penerimaan siswa baru, terlaksananya
ketatusahaaan siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan siswa, pencatatan hasil
belajar dan terkelolanya mutasi siswa di sekolah.
8
penghubung komite sekolah mengkomunikasikan dan menyampaikan kebutuhan sekolah
kepada masyarakat dan masyarakat mengerti akan keterlibatan serta partisipasi mereka
dalam pengelolaan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja sebagai badan
mediator (mediator agency) atau sebagai penghubung sudah berhasil dijalankan untuk
menjadi unsur penentu keberhasilan pengelolaan sekolah. Berangkat dari pembahasan
yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kinerja komite sekolah berhasil sebagai
penentu keberhasilan pengelolaan sekolah. Keberhasilan tersebut terlihat dari kinerja
komite sekolah sebagai badan pertimbangan (advisory agency), sebagai pendukung
(supporting agencydan sebagai badan mediator (mediator agency). Kinerja yang tidak
berhasil dilaksanakan komite sekolah adalah sebagai pengawas (controlling agency).
9
sekolah (efektifitas belajar mengajar, kualitas program kegiatan sekolah dalam
memenuhi kebutuhan dan minat siswa, kualitas bimbingan siswa), serta
(3)kepemimpinan dan manajemen sekolah.
Fungsi dari program pengawasan adalah sebagai arah dan pedoman kerja bagi
pengawas. Dilakukannya penyusunan program pengawasan sekolah tersebut menjadi
menjadi salah satu unsur penentu keberhasilan pengelolaan sekolah dari aspek
pelaksanaan peran dan fungsi pengawas sekolah. Pengawas sekolah sudah melakukan
pengawasan kinerja guru dalam pembelajaran. Pelaksanaan program pengawasan
merupakan pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab pengawas dalam
melaksanakan dan mengimplementasikan program dan kegiatan kepengawasan baik
secara akademik maupun secara manajerial di satuan pendidikan. Dilaksanakannya
pengawasan kinerja guru dalam pembelajaran menjadi salah satu unsur penentu
keberhasilan pengelolaan sekolah dari aspek pelaksanaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari makalah yang dibahas ini maka disimpulkan bahwa, faktor
penentu keberhasilan pengelolaan satuan pendidikan di sekolah yaitu kepemimpinan
kepala sekolah, guru, siswa, kinerja komite sekolah dan pelaksanaan peran dan fungsi
dari pengawas.
10
sebagai badan pertimbangan (advisory agency), sebagai pendukung (supporting
agencydan sebagai badan mediator (mediator agency). Kinerja yang tidak berhasil
dilaksanakan komite sekolah adalah sebagai pengawas (controlling agency). Dan yang
terakhir ada Peran dan fungsi pengawas sekolah berhasil sebagai penentu keberhasilan
pengelolaan sekolah. Keberhasilan tersebut terlihat dilakukannya penyusunan program
pengawasan sekolah,dilaksanakannya program pengawasan sekolah,dilaksanakannya
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan dan dilakukannya
latihan dan bimbingan profesionalisme guru di sekolah.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, pemakalah menyarankan agar para pembaca
tidak hanya berpegangan dengan makalah ini. Karena pemakalah menyadari masih ada
kekurangan baik dalam isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, pemakalah
mengharapkan kritikan dari para pembaca, yang dapat memberikan masukan tentang
penulisan makalah yang lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Campbell, R.F., Corbally, J.E., & Nystrand, R.O. 1983. Introduction to Educational
Administration. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2004. Visionary Leadership Menunuju Sekolah Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algesindo
12