Hasil Mini Riset Penilaian Autentik SDN 054945 Dogang 2023
Hasil Mini Riset Penilaian Autentik SDN 054945 Dogang 2023
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
MAYSARAH (2104010082)
STABAT
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
PENGANALISISAN PENILAIAN AUTENTIK DI SEKOLAH SDN 054945
DOGANG” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu NURUL HASANAH, S.Pd, I, M.Pd
pada studi penilaian autentik disekolah dasar. Selain itu , makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembelajaran bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kelompok 9
i
ABSTRAK
Penilaian merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan utama dari
proses pembelajaran dijenjang pendidikan. Penilaian dipandang sebagai salah satu
faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran dan hasil belajar, dengan
adanya penilaian ini guru mampu melihat sejauh mana proses pembelajaran dan
pemahaman siswa apakah berhasil atau tidak berhasil. Perubahan kurikulum yang
terjadi mengakibatkan terjadinya juga perubahan penilaian, dalam kurikulum
2013 penilaian yang digunakan adalah penilaian autentik didalamnya sudah
menilai tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga penilaian
tersebut sudah diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Guru telah menerapkan
penilaian pada ranah sikap, guru melakukan bimbingan apabila terdapat siswa
yang perlu bimbingan, pada saat proses pembelajaran pada ranah pengetahuan
dengan bentuk tes lisan dan tes tertulis. Pada ranah keterampilan dengan bentuk
penilaian praktik, penilaian proyek dan penilaian fortopolio.
ABSTRAC
Assessment is a very important and main part of the learning process at the
educational level. Assessment is seen as one of the important factors in the
success of the learning process and learning outcomes, with this assessment the
teacher is able to see the extent to which the learning process and students’
understanding is successful or not successful. Curriculum changes that have
occurred have resulted in changes in assessment, in the 2013 curriculum the
assessment used is authentic assessment in which it has assessed three domains,
namely knowledge, attitudes, and skills. The three assessments have been applied
by the teacher in learning. The teacher has implemented an assessment in the
realm of attitude, the teacher provides guidance when there are students who need
guidance, during the learning process in the realm of knowledge in the form of
oral tests and written tests. In the realm of skills with the form of practical
assessment, project assessment and fortopolio assessment.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
3.4.1 Observasi...............................................................................................15
3.4.2 Wawancara............................................................................................15
iii
3.4.3 Dokumentasi..........................................................................................16
4.2 PEMBAHASAN..........................................................................................18
BAB V PENUTUP................................................................................................22
5.1 KESIMPULAN............................................................................................22
5.2 SARAN........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LAMPIRAN..........................................................................................................24
BIODATA NARASUMBER.............................................................................24
PEDOMAN WAWANCARA............................................................................25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
saja, misalnya untuk menilai peserta didik yang sangat rajin atau sangat nakal.
Namun, jika guru memiliki cukup waktu untuk melakukan observasi, misalnya
ketika peserta didik melakukan praktikum, maka lembar obervasi dapat digunakan
secara efektif bersamaan dengan penilaian kinerja peserta didik.
Laporan penilaian hasil belajar atau rapor yang disampaikan kepada orang
tua peserta didik seharusnya memuat informasi kuantitatif tentang kompetensi
serta informasi kualitatif tentang kekuatan dan kelemahan anaknya dalam
penguasaan kompetensi tersebut. Informasi tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik secara kualitatif juga memudahkan guru pada kelas lanjutan dalam
mengetahui karakteristik peserta didik.
2
1.3 TUJUAN PEMBUATAN
3
BAB II
KERANGKA UMUM
Istilah penilaian autentik tersusun dari dua kata yaitu penilaian dan
autentik. Penilaian (assessment) adalah suatu kegiatan untuk melakukan prosedur
pengukuran (kuantitatif) melalui pengujian, pengamatan, pencatatan dan
pendokumentasian informasi secara langsung atau tidak langsung tentang peserta
didik atau program. Penilaian merupakan suatu proses yang sistematik dalam
pengumpulan data untuk perumusan keputusan terhadap efektifitas dan
keberhasilan suatu program berdasarkan prosedur operasi standar dan prinsip-
prinsip ilmiah secara tepat. Mengacu pada Permendikbud Nomor 23 tahun 2013,
standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
4
Menurut Nurhadi (2004: 172) penilaian otentik adalah proses
pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa
tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
5
6. Penilaian yang menguji atau memeriksa secara langsung perbuatan/
perstasi peserta didik berkaitan dengan tugas intelektual yang layak.
7. Penilaian yang melibatkan peserta didik untuk mendemostrasikan apa yang
mereka katahui dalam suatu konteks kehidupan nyata
6
6. Penilaian harus menekankan kedalam pengetahuan dan keahlian peserta
didik, bukan keluasannya (kuantitas).
7
b. Mengecek ketercapaian kompetensi siswa
Guru dapat melakukannya dengan menggunakan penilaian bagi siswanya
apakah sudah mencapai kompetensi sesuai yang diharapkan atau belum. Sehingga
dengan mengetahui itu nanti guru mampu mengambil tindakan bagi siswa yang
tertinggal yang belum mampu mencapai kompetensi siswa sesuai taget.
8
2.1.5 JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK
a. Penilaian kinerja
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik,
khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat
melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur
proyek atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria
penyelesaiannya.
Kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik untuk
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Fokus utama dari kinerja yang akan
dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati, urutan dari kemampuan
atau keterampilan peserta didik yang akan diamati.
b. Penilaian Proyek
Project assessment merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Selama
mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan,dan pengetahuannya. Ada tiga hal
yang memerlukan perhatian khusus dari guru, yaitu:
a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.
9
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk
proyek. Dalam kaitan ini kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data,
dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam
bentuk poster atau tertulis.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Penilaian portofolio
merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain
yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh
topik atau mata pelajaran tertentu.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang
akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau dibawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat
yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio .
1
d. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri atas memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Memilih jawaban terdiri atas pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sedapat mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada
tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh
nilai yang sama.
Tes tertulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban,
yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-
response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru.
Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil
belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
1
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
1
tertentu dengan menggunakan tes praktik, tes projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
yang dilengkapi rubrik.
Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen harus
memenuhi syarat mempresentasikan kompetensi yang dinilai, susunan penilaian
sudah sesuai dengan syarat yang berlaku serta bahasa harus komunikatif dan
mudah dimengerti oleh peserta didik.
1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Agama : ISLAM
1
Penelitian ini berusaha menggambarkan secara jelas dan sistematis tentang
autentik di sekolah dasar. Penelitian kualititif deskriptif ini bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena secara apa adanya.
Pengumumpulan datanya di peroleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.
3.4.1 Observasi
3.4.2 Wawancara
1
ceking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya.
3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk
surat, catatan harian, cendra mata, laporan, artefak, dan foto.pada penelitian ini
bentuk dokumentasi yang tersimpan adalah foto, record suara sebagai bukti
kevalidan penelitian.
1
BAB IV
Email : sdn054945@gmail.com
Npsn 10200912
Status : Negeri
Bentuk pendidikan : SD
Jumlah siswa 31
1
Penilaian di sekolah dasar merupakan suatu kegiatan yang harus
dilakukan, dimana penilaian dilakukan untuk mengukur hasil keberhasilan siswa
dalam proses pemahamannya akan pelajaran yang telah disampaikan. Penilaian
dilakukan dengan mempertimbangkan banyak aspek seperti, keterampilan siswa,
kerajinan siswa, dan kepintaran siswa. Sekolah SDN 054945 DOGANG
merupakan sekolah yang telah menerapkan penilaian autentik di sekolah.
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil dari mini riset yang kami lakukan di SDN 054945
DOGANG tentang penilaian autentik di sekolah dasar dengan narasumber
penelitiannya yaitu ibu Rusmike Situmorang , S.Pd
Faktor faktor yang dijadikan guru sebagai acuan dalam menentukan nilai
pada siswa yakni:
1
3. Dilihat dari bagaimana sikap mereka didalam kelas, adab ketika berbicara
pada guru dan pada teman, serta adab bergaul dan adab ketika bertemu
guru.
4. Memperhatikan respon siswa dalam pembelajaran, tertarik atau tidaknya
mereka dalam pembelajaran,serta bentuk kesiapan mereka ketika akan
memulai pembelajaran.
Pada situasi seperti ini, guru akan melibatkan orang tua dalam
menyelesaikan permasalah ini. Seperti yang kita ketahui, siswa membutuhkan
perhatian dan kasih sayang lebih baik dari guru maupun orang tua. Jadi
bagaimana sikap dan kebiasaan anak di sekolah, itu tergantung bagaimana sikap
dan kebiasaannya di rumah. Dan faktor dan problematika terbesar bagi guru
dalam mengajar adalah penggunaan handphone secara berlebihan bagi siswa.
Hal ini, juga dapat menjadi tantangan terbesar bagi seorang guru. Dimana seorang
guru harus mampu mengontrol anak yang cepat bosan dalam belajar, tidak mampu
mengontrol emosi dan lain sebagainya.
1
yang diterapkannya. Semua kegiatan yang dilakukan anak dicantumkan dalam
lembar penilaiannya. Dengan adanya komunikasi yang sehat antar guru san siswa,
akan lebih mempermudah guru dalam proses pemberian nilai pada siswa.
Dalam sistem penilaian yang dilakukan oleh buk morang di sdn 054945
dogang, dalam penilaian, yang paling berpengaruh besar pada penentuan nilai
adalah kemampuan kognitif anak. Lalu, bagaimana jika ada seorang sisiwa yang
pintar tetapi tata adabnya kurang? Begini tangapan buk morang, penilaian akan
capaian kognitif anak, tidak dapat diganggu gugat. Kognitif tetap menjadi satu
acuan tertinggi dalam proses pemberian penilaian. Dalam perbaikan adab dan
sikap anak, seiring berjalannya waktu dengan disertai dan diiringi dengan
pendekatan, penguatan, pengertian, motivasi yang diberikan secara
berkesinambungan, secara perlahan akan mampu merubah sikap anak.
Untuk memajukan tingkat kognitif anak, selaku guru kita sesekali perlu
menyiapkan reward untuk membangkitkan semangat serta motivasi siswa agar
tingkat belajar anak jauh lebih meningkat. Dan pada akhir pembelajaran, buk
morang akan mengadakan kuis tanya jawab untuk mengukur tingkat pemahaman
peserta didik pada pembelajaran yang telah dijalani. Dan hasil kuis tersebut
dimasukkan kedalam catatan penilaian buk morang.
Menurut buk morang, ketika disekolah guru memiliki tugas mendidik dan
mengajar. Ketika mengajar, guru memiliki sekitar 40% tugas untuk mendidik,
dalam konteks penanaman karakter pada siswa seperti bagaimana cara guru
mengajarkan dan memberikan pengertian adab dan bagaimana guru mendidik
siswa agar mampu bertata krama, bertata bahasa dan bicara yang baik dan sopan
pada guru, teman, dan orang lain. Dan pada 60% nya, guru bertugas untuk
mengajar, yakni memberikan ilmu pada siswa lewat pembelajaran yang di
lakukan guru di dalam kelas.
2
kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. Penilaian yang dilakukan pada
peserta didik tidak hanya terbatas pada kemampuan kognitif anak saja melainkan
juga pada kerajinan, adab dan sopan santun, pengerjaan tugas rumah dan sekolah,
dan keterampilan anak di dalam kelas.
Satu pesan yang disampaikan oleh buk morang pada kami adalah :
“ Jadilah seorang pendidik dan seorang ibu yang mendidik dengan teliti, bukan
seorang pendidik dan seorang ibu yang mendidik dengan asal-asalan dan
berpegang pada konsep yang penting jadi” (buk morang, 2023).
2
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap guru untuk
dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan anak dalam pembelajaran. Penilaian
adalah kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kemampuan yang
dimiliki peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Penilaian autentik adalah
suatu alat ukur untuk mengukur hasil belajar siswa secara konferehensif
(menyeluruh). Untuk mendapatkan nilai hasil belajar yang konferehensif dimulai
dari input (kegiatan awal masuk keals), middle (proses pembelajaran), dan
output(hasil belajar).
1. Kognitif (pengetahuan)
2. Afektif (sikap)
3. Psikomotorik (keterampilan).
5.2 SARAN
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan wawasan bagi kita
sebagai calon guru agar dapat memahami apa sebenarnya penilaian atutentik dan
bagaimana penerapan penilaian atutentik disekolah dasar. Juga diharapkan agar
seluruh sekolah di indonesia mampu menerapkan penilain autentik disekolahnya
masing-masing, agar terwujudnya kehidupan pendidikan yang lebih baik.
2
DAFTAR PUSTAKA
Diani Aulia A, S. (2022). Peran guru dalam penilaian autentik pada pembelajaran
tematik di sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6, 4354-4354.
Kadir, Penilaian Otentik dalam Kurikulum 2013, Dalam Acara Penguatan dan
Pengembangan keilmuan penilaian otentik bagi guru SD/MI,2014.hal.120.
2
LAMPIRAN
BIODATA NARASUMBER
Agama : Islam
Pendidikan : S1 (2005)
2
PEDOMAN WAWANCARA
Waktu : 08.00/selesai
Pertanyaan :
Jawaban :