ABSTRAK
Instagram menjadi popular saat teknologi maju dengan pesat mulai dari alat
komunikasi yang semakin canggih hingga kemudahan penggunaan media social.
Sehubungan dengan media social, kurikulum merdeka atau program merdeka
belajar yang dikembangkann telah oleh Kemendikbudd adalah berusaha
memfasilitasi peserta didik sesuai dengan potensi dan kebutuhan belajarnya. Salah
satuuupaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebutt adalah
terciptanya layanan bimbingan dan konseling yang dapat bersahabat secara online
untuk meningkatkan well-being student yang mana menciptakan kebahagiaan,
kesejahteraan, pola piker positif dan emosii positif peserta didik. Dalam
praktiknya, peran seorang Guru BK/Konselor penting untuk meningkatkan dan
mengembangkan well-being student. Sedangkan Instagram sangat popular di
kalangan remaja generasi saat ini. Oleh karena itu, memanfaatkan media social
Instagram menjadi pilihan yang tepat sebagai layanan bimbingan dan konseling.
Tujuan dari penulisan artikel inii adalah untuk memberikan gambaran terkait
upaya atau peran bimbingan dan konsleing dalam memberikan layanan terkait
well-being peserta didik yang bermaksud untuk mengoptimalkan pelaksanaan
kurikulum merdeka; merdeka belajar dan pemanfaatan media social Instagram
untuk menunjang layanan bimbingan dan konseling. Metode yang digunakan
adalah kajian literatur terhadap beberapa jurnal dan artikel yang membahas
tentang topik terkait sebagai bahan landasan penulis membangun sebuah
paradigma. Hasil dari kajian literatur ini adalah peran Guru BK/Konselor dalam
meningkatkan well-being peserta didik dapat dilakukan dengan membangun
persepsi peserta didik terhadap Guru BK/Konselor yang helpful/friendly dan
understanding. Hal ini akan berdampak pada kesejahteraan perasaan peserta didik
yang bermuara pada keberhasilan program kurikulum merdeka; merdeka belajar
yang diterapkan kepada peserta didik.
Kata kunci: media social Instagram, well-being, bimbingan dan konseling,
kurikulum merdeka.
ABSTRACT
Instagram became popular when technology advanced rapidly, starting from increasingly
sophisticated communication tools to the ease of use of social media. In relation to social
media, the independent curriculum or independent learning program developed by the
Ministry of Education and Culture seeks to facilitate students according to their potential
and learning needs. One of the efforts that can be made to achieve this goal is the creation
of guidance and counseling services that can be friendly online to improve student well-
being which creates happiness, well-being, positive thinking patterns and positive emotions
in students. In practice, the role of a guidance counselor/counselor is important to improve
and develop student well-being. Meanwhile, Instagram is very popular among the current
generation of teenagers. Therefore, utilizing social media Instagram is the right choice as
a guidance and counseling service. The purpose of writing this article is to provide an
overview of the efforts or role of guidance and counseling in providing services related to
the well-being of students who intend to optimize the implementation of the independent
curriculum; independent learning and use of social media Instagram to support guidance
and counseling services. The method used is a literature review of several journals and
articles that discuss related topics as the basis for the author to build a paradigm. The
results of this literature review are that the role of guidance counselors/counselors in
improving students' well-being can be done by building students' perceptions of guidance
counselors/counselors who are helpful/friendly and understanding. This will have an
impact on the welfare of students' feelings which will lead to the success of the independent
curriculum program; independent learning applied to students.
1. PENDAHULUAN
4. REFERENSI
Barseli, M., Ahmad, R., & Ifdil, I. (2018). Hubungan stres akademik peserta didik
dengan hasil belajar. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(1),
40. https://doi.org/10.29210/120182136
Hafizah, A., Putri, A. C., Salsabila, S., Dewi, A., Amara, V., & Harahap, M. A.
(2023). Pemanfaatan Media Sosial Instagram dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik dan Implikasnya dalam Layanan
Bimbingan dan Konseling di SMP DARUL AMAN. Da’watuna: Journal of
Communication and Islamic Broadcasting, 4(2), 495–502.
https://doi.org/10.47467/dawatuna.v4i2.4214
Rahayu, R., Rosita, R., Rahayuningsih, Y. S., Hernawan, A. H., & Prihantini, P.
(2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak.
Jurnal Basicedu, 6(4), 6313–6319.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3237
Rahmadhani, P., Widya, D., Setiawati, M., Mahaputra Muhammad Yamin, U., &
Sudirman No, J. (2022). Dampak Transisi Kurikulum 2013 Ke Kurikulum
Merdeka Belajar Terhadap Minat Belajar Peserta didik (Vol. 1, Issue 4).
Rasyid, A. (2020). Konsep dan Urgensi Penerapan School Well-Being Pada Dunia
Pendidikan. Jurnal Basicedu, 5(1), 376–382.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.705
Screen Listina. (2021). KETERKAITAN ANTARA PENYUSUNAN RPP,
PERAN GURU DAN SEKOLAH DALAM PENCAPAIAN STUDENT
WELL-BEING. Journal of Educational and Language Research, 1(5), 467–
474. http://bajangjournal.com/index.php/JOEL
Simon, I. M., Atmoko, A., Indreswari, H., Pamintarso, K. C., & Memmase, J. Z.
(2022). The Use of Popular Social Media On Guidance And Counseling
Services In Middle School Counselors. Bisma The Journal of Counseling,
6(3), 407–412. https://doi.org/10.23887/bisma.v6i3.53372