PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu
dilakukan. Slavin (Ansyar, 2015: 434) “Implikasi pada kurikulum ialah perubahan
peran siswa yaitu harus aktif dalam membelajarkan diri sendiri” 1. Upaya tersebut
pendidikan, Indonesia akan terjebak pada situasi dimana pendidikan akan menjadi
1
2
pendidikan yang tidak produktif. Maka dari itu manusia harus memiliki tujuan
untuk masa depan, karena manusia tidak lepas dari tantangan yang semakin berat
kedepannya.
kematangan anak, bahkan juga sebagai pendorong dan pemandu anak untuk
School, proses pembelajaran tidak hanya menekankan belajar pada aspek kognitif
saja akan tetapi di dalam sistem pembelajaran ini terdapat berbagai macam
disampaikan oleh guru saja melainkan bagaimana siswa belajar pada : "how to
Keinginan dan hasrat dari dalam merupakan pokok terjadinya apa yang
“Masalah minat dan keberhasilan peserta didik merupakan syarat mutlak bagi
2
Soyomukti, Nurani. Pengantar Sosiologi ( Dasar Analisis, Teori, & Pendekatan Menuju
Analisis MAsalah-Masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian-Kajian Strategis). (Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media 2010). Hlm 481
3
Septiana, Ragella. Pengelolaan Pembelajaran Program Full Day School di SD Budi Mulia
Dua Yogyakarta. (Skripsi, UNY, Yogyakarta, http://eprints.uny.ac.id/22371/1/RAGELLA
%20SEPTIANA.pdf, 2011) (diakses pada tanggal 17 Februari 2017) Hlm 65
4
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum.2006. Hlm 183
3
gejala ini dapat dilihat melalui sistem peragaman tipe sekolah. Mulai dari tipe
pembelajaran program Full Day School hampir sama dengan sekolah regular,
halnya dengan di Full Day School. Kegiatan ekstrakurikuler di Full Day School
pembelajaran.
Atas Se-Kota Makassar baru menerapkan sistem ini pada tahun ajaran 2016-2017
dan itupun masih menjadi uji coba dalam kurikulum di setiap Sekolah Menengah
Atas Se-Kota Makassar. Namun terdapat beberapa sekolah yang sudah lama
menerapkan sistem ini sebelum munculnya wacana Full Day School diterapkan di
Makassar. Adapun sekolah yang menerapakan Full Day School yaitu SMA Islam
Athirah Pusat yang sudah menerapkan sistem ini kurang lebih sejak tahun 1994-
Kemendikbud, lain halnya dengan SMA Negeri 1 Makassar dan SMA Negeri 17
Makassar telah menerapkan pada tahun ajaran 2015-2016 namun sempat terhenti
5
Martono, Nanang. Sosiologi Pendidikan ( Michel Foucault ) Pengetahuan, Kekuasaan,
Disiplin, Hukuman, Dan Seksualitas (Jakarta: Rajawali Pers, 2014) Hlm 74
4
dan memperbaiki setiap komponen sekolah untuk menghadapi sistem Full Day
menggunakan sistem ini pada tahun ajaran 2016-2017. Full Day School sendiri
masih menjadi polemik dalam dunia pendidikan. Banyak keluhan dari berbagai
kalangan yang merasakan dampak Full Day School, terutama Orangtua siswa.
untuk melakukan penulisan dengan judul “Full Day School (Studi Kasus
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
adalah:
D. Manfaat Penulisan
5
dari Orangtua siswa tentang adanya rancangan program Full Day School.
Penulisan ini bermanfaat karena isi dari penulisan ini dapat digunakan
Hasil tulisan ini dijadikan tolak ukur bagi masyarakat untuk memotivasi
depan.
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
7
Teori pilihan rasional muncul pada masa ekonomi neoklasik. Teori ini
dipopulerkan oleh Coleman pada tahun 1989 dengan jurnal yang berjudul
Teori pilihan rasional ini berpusat pada aktor. Aktor dalam artian
tersebut memerlukan suatu tindakan. Sumber daya yang dikontrol oleh aktor
Sehingga secara tidak langsung tindakan aktor terhadap sumber daya merujuk
pada tingkatan suatu sistem sosial. Individu dalam keragaman latar belakang
dan tujuan mereka. Teori ini melihat pilihan sesuai dengan kondisi yang
bahwa manusia dalam kehidupan sosial merupakan aktor yang dimana setiap
individu memiliki suatu tujuan tertentu yang ingin dicapainya dalam setiap
masalah yang ada. Begitupun yang dilakukan oleh Orangtua siswa untuk
6
Ritzer, Goodman. Teori Sosiologi Modern Edisi Keenam (Jakarta: Prenada Media, 2004) Hlm
394
8
a. Pengertian Persepsi
7
Shaleh, Rahmad. Psikologi (Suatu Pengantar dalam Persepktif Islam).(Jakarta: Kencana, 2009)
Hlm 110
9
disimpulkan:
b) Registrasi
Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah
mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syarat
seseorang berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya.
Seseorang dapat mendengarkan atau melihat informasi yang
terkirim kepadanya, kemudian mendaftar semua informasi
yang terkirim kepadanya tersebut.
c) Interpretasi
Interpretasi adalah suatu aspek kognitif dari persepsi yang
sangat penting yaitu suatu proses memberi arti kepada stimulus
yang diterima Proses interpretasi tersebut bergantung pada cara
pendalaman, motivasi, dan kepribadian seseorang”9.
8
Adiatma. Prespektif Orang Tua Murid Terhadap BOS di SMA Negeri 1 Campalagian. (Skripsi,
UNM, Makassar,2015) Hlm 7
9
Nadzira, Tasha. “ Web Mahasiswa ( Pengertian Persepsi dan Proses Persepsi)”. (http://tasha-
nadzira-fib12.web.unair.ac.id/artikel_detail-101076-Psikolologi%20Pelayanan-Pengertian
10
Persepsi merupakan salah satu cara kerja yang rumit dan aktif. Orang
d. Hakekat Persepsi
bahagia, maka pemandangan yang kita lihat akan sangat indah sekali.
indah yang kita lihat mungkin akan membuat kita merasa bosan, ingatan
akan berperan juga dalam persepsi. Indera kita akan secara teratur akan
Full Day School pada awalnya muncul pada awal tahun 1980-an di
Amerika Serikat. Pada waktu itu Full Day School dilaksanakan untuk jenjang
sekolah Taman Kanak-kanak dan selanjutnya meluas pada jenjang yang lebih
11
Kuswandi, Iwan.“Full Day School dan Pendidikan Terpadu”
(https://iwankuswandi.wordpress.com/full-day-school-dan-pendidikan-
terpadu.html/) (diakses pada tanggal 11 Februari 2017)
12
siswa mampu mendalami sebuah mata pelajaran dengan jatah waktu yang
agama.
telah ditetapkan dalam kurikulum dan melalui pembinaan jiwa serta moral
pembiasaan hidup yang baik. Full Day School merupakan model sekolah
setelah sholat dhuhur sampai sholat ashar, sehingga praktis sekolah model ini
masuk pukul 07.25 dan pulang pada pukul 15.00. Sedangkan pada sekolah-
Selain itu, guru harus menjadi contoh dan model perilaku sosial,
emosional, serta spiritual yang baik bagi anak karena anak menghabiskan
program Full Day School memungkinkan para staff guru untuk merancang
menambahkan materi lain terutama pelajaran agama Islam. Selain itu juga
diberikan kegiatan pilihan sesuai dengan minat misalnya minat seni: melukis,
tari, paduan suara, band dan teater. Minat olahraga misalnya bulutangkis,
sepakbola, bola voli, bola basket, sepak takraw dan tenis meja. Sedangkan
minat iptek misalnya klub bahasa Inggris, klub matematika, klub sains dan
klub komputer.
antara guru dengan siswa diusahakan tidak terlalu besar yakni rasionya
peserta didik. Jadi, dalam satu kelas yang berisi 30 siswa disediakan 3 orang
guru. Adapun latar belakang pendidikan para guru pada umumnya berbekal
jam kerja orang tua. Program yang diberikan meliputi apa yang seharusnya
membina hubungan dengan orang lain dan untuk beristirahat. Hari- hari yang
khas di SMA, Full Day School biasanya dimulai secara perlahan. Hal ini
dilakukan karena para guru akan terlebih dahulu membantu anak untuk
12
Ibid. Hlm 62
14
kelas.
Tujuan Full Day School adalah membuat anak sibuk belajar di sekolah
dengan mengefektifkan jam belajar anak sehingga mereka tidak bermain dan
keluyuran di luar rumah sepulang sekolah. Sedangkan manfaat dari Full Day
sebaya.
untuk belajar.
secara akademik. Lamanya waktu belajar juga merupakan salah satu dari
adanya Full Day School. Full Day School menunjukkan anak-anak akan
15
juga lebih mungkin dekat dengan guru, siswa juga menunjukkan sikap
yang lebih positif, karena tidak ada waktu luang untuk melakukan
Kekurangan dari program Full Day School adalah, anak didik akan
terus dipraktekkan. Alasan lain dari perlunya program Full Day School
memiliki "dosa".
diantaranya:
(a) Ketika anak merasa jenuh, apalagi jika bermasalah dengan guru,
mereka akan stres.
(b) Jika anak mengalami kelelahan fisik, mereka bisa sakit.
(c) Guru pun bisa mengalami kelelahan, sehingga mengalami
kesulitan mengembangkan diri.
(d) Berkurangnya kesempatan bermain bagi anak.
(e) Terhambatnya sosialisasi anak di masyarakat”14.
13
Thalib, Abu. “Strategi Full Day School dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ix a di
MTS Al-Bukhary Labuhan Sreseh Sampang”. (Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang,
2014) Hlm 19
14
Ibid. Hlm 20
17
pada umumnya. Dalam Full Day School semua program dan kegiatan siswa
pendidikan. Deshea (2014) “Titik tekan pada Full Day School adalah siswa
diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap individu siswa sebagai
15
Deshea, Putri. “Catatan Putri Deshea (Sistim Fullday School)”.
http://bk13076.blogspot.co.id/2014/12/sistim-full-day-school.html?m=1 . (diakses pada tanggal
08 Februari 2017)
18
Dalam sistem ini, diterapkan juga format permainan, dengan tujuan agar
B. Penelitian Terdahulu
ada dalam RPP. Hal ini di dukung dari hasil angket guru sebesar 83,33%
pembelajaran program Full Day School di luar kelas guru tidak menyusun
oleh guru di dalam kelas termasuk dalam kategori cukup baik sebab antara
dengan ketentuan secara penuh hampir seimbang. Hal ini didukung dari
Guru yang terlibat dalam pelaksanaannya adalah guru kelas dan guru
Full Day School di SDIT Al-Irsyad berlangsung dari pagi hingga sore
sistem Full Day School diantaranya ialah masih ditemukannya siswa yang
pelaksanaan proses tadarrus dan do’a bersama pra KBM masih ditemukan
16
Ibid. 2011. Hlm vi
20
wudhu & hholat serta adanya pembinaan oleh pihak sekolah yang
C. Kerangka Konsep
Full Day School adalah rancangan pemerintah yang dibuat untuk kegiatan
siswa di sekolah, baik belajar, bermain, beribadah, dan berinteraksi dengan teman
sebaya yang dikemas dalam sistem pendidikan. Dalam konsep belajar yang
ditekankan pada program Full Day School ini diharapkan siswa dapat
memperoleh prestasi yang akan membawa perubahan positif dari setiap individu.
Memang sangat riskan, melihat proses tumbuh kembang peserta didik di luar jam
17
Rizky, Azizah Afni. “Problematika Pembelajaran System Full Day School Siswa Kelas 1
SDIT Al-Irsyad Tegal” (Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo,
Semarang, 2015) Hlm vi-vii
21
orang tua.
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistempemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Sehingga mendapatkan fokus
finansial
Perkembangan pendidikan anak
Psikologis anak
METODE PENULISAN
penulisan kualitatif tipe deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil
presentasi.
B. Lokasi Penulisan
Lokasi penulisan, dalam lokasi penulisan ini terletak di tiga sekolah yaitu
SMA Athirah Islam Pusat (Jl. Kajaolalido No. 22, Baru, Ujung Pandang), SMA
Negeri 17 Makassar (jl. Sunu No. 11, Sungaga Tello Baru) dan SMA Negeri 1
a. Tahap Awal
Pada tahap ini penulis melakukan observasi di SMA Athirah Islam, SMA
School melalui guru, siswa, dan bahkan Orangtua murid sejauh mana
18
Emzir. Metodologi Penulisan Kualitatif: Analisis Data.( Jakarta: Raja Granfindo Persada,
2011) Hlm 3.
23
b. Tahap Penulisan
Pada tahap ini penulis melakukan penulisan di SMA Athirah Islam Pusat
c. Tahap Akhir
Pada tahap ini penulis menarik kesimpulan dari hasil penulisan yang
Makassar.
D. Sumber Data
sengaja oleh peneliti dan didasarkan atas kriteria tertentu. Misalnya penulis ingin
melakukan penulisan tentang olahraga, maka penulis mencari sampel orang ahli
dibidang olahraga”20.
19
Sugiyono. Metode Penulisan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2013)
Hlm 85
20
Sanapiah, Faisal. “Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi”.
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999) Hlm 67
24
Maka dari pada itu berdasarkan Teknik Purpose Sampling yanga digunakan
oleh penulis. Adapun kriteria sekolah dan informan yang digunakan oleh penulis
adalah:
1. Kriteria sekolah
semester).
2. Kriteria Informan
Berdasarkan kriteria yang telah penulis tetapkan maka adapun sekolah se-kota
Makassar yang penulis jadikan objek sampel yakni : SMA Athirah Islam, SMA
disetiap sekolah yang menyangkut dengan Orangtua yang bekerja dan 4 Orangtua
siswa yang memiliki anak yang berprestasi yang pernah mengikuti perlombaan
informan terkait tanggapan Orangtua siswa mengenai sistem Full Day School.
E. Instrumen Penulisan
sekaligus pengumpul data. Peran penulis yaitu sebagai pengamat penuh dan
kehadiran penulis diketahui statusnya sebagai penulis oleh subjek atau informan.
25
Alat penulisan yang digunakan oleh penulis adalah kamera, ATK dan pedoman
wawancara.
1. Observasi
Makassar, SMA Negeri 1 Makassar terhadap Full Day School. Selain dari
untuk mendapatkan data tentang sekolah mana saja yang menerapkan sistem
Full Day School ini. Data sekolah menengah atas yang diperoleh sebanyak
127 sekolah. Terbagi atas 23 sekolah berstatus Negeri dan 104 berstatus
Swasta dan menjadi sampel ada 3 sekolah yaitu SMA Negeri 1 Makassar,
berapa lama waktu penerapan sistem Full Day School setiap sekolah. Adapun
pada SMA Islam Athirah Pusat Full Day School ini telah menerapkan pada
21
Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif”.
(Surabaya: Airlangga University Press, 2001) Hlm 142
26
dan kejahatan setelah mereka pulang sekolah, lain halnya dengan SMA
Full Day School pada tahun ajaran 2015-2016 dengan alasan program ini
masih menjadi uji coba disetiap sekolah akan tetapi kedua sekolah ini pernah
yang menjadi sampel penelitian peneliti yang pertama sekolah SMA Negeri 1
Makassar memiliki jumlah guru dan staf yang terdapat di SMA Negeri 1
Makassar terdiri guru yang berstatus PNS sebanyak 66 orang, guru yang
berstatus Honorer sebanyak 7 orang dan Staf yang bekerja dibagian tata usaha
pegawai di tata usaha sebanyak 7 orang. Sekolah yang ketiga yaitu SMA
Islam Athirah Pusat memiliki jumlah guru yang berstatus PNS sebanyak 4
orang, guru honorer sebanyak 2 orang dan guru berstatuskan pegawai tetap
memadai.
27
2. Wawancara
didik yang ditunjuk langsung oleh sekolah maupun penulis sendiri yang turun
dalam mencari peserta didik. Ada beberapa kemudahan yang pihak sekolah
berikan kepada penulis antara lain di SMA Islam Athirah Pusat yang
oleh pihak sekolah. Kendala lainnya ketika siswa yang ingin orang tuanya
3. Dokumentasi
hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda
diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen atau catatan yang ada dan tersimpan, baik itu berupa catatan
penulisan. Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas
dan konkret tentang gambaran lokasi yang berkaitan dengan topik penulisan.
yang mendatangi Orangtua siswa dalam keadaan seorang diri apalagi ketika
sang anak tidak ada ditempat sebagai orang yang mengambil gambar itu.
pengajar, jumlah siswa, daftar organisasi sekolah, visi dan misi setiap
29
sekolah, daftar sarana dan prasarana yang dimiliki setiap sekolah dan daftar
SMA sekota Makassar yang menjadi fokus penelitian peneliti dalam hal ini.
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Pengabsahan data atau validitas data ini
untuk menguji kribeditasi data dalam penelitian adalah member check. Member
menanyakan pada mereka baik lisan maupun tertulis tentang keakuratan hasil
penelitian.
check setelah data dari semua informan telah terkumpul atau tahap
H. Analisis Data
secara deskriptif kualitatif dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian
22
Sugiyono. Op.Cit. Hlm 373
23
Ibid. Hlm 338
30
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
Langkah kedua dari analisis data adalah penyajian data yaitu suatu
c. Penarikan Kesimpulan
A. Hasil Penulisan
Makassar adapun yang menjadi sampel sekolah menengah atas antara lain : SMA
Negeri 1 Makassar, SMA Negeri 17 Makassar, dan SMA Islam Athirah Pusat.
324440 Kode Pos 90157. Sekolah ini memiliki luas sekitar 12.292 m2.
bagian Timur.
Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan No. Telp (0411) 445825 Kode
Pos 90211. Luas tanah sekitar 3.556m2. Sekolah ini masuk dalam jajaran
(0411) 322848 Kode Pos 90174. Sekolah ini masuk dalam naungan Kalla
Sekolah ini mengalami beberapa kali perubahan nama yaitu pada tahun
Yatmo (1950-1952). Pada tahun 1957 beralih nama menjadi SMA Negeri
Makassar bagian C.
waktu itu yang terletak di jantung Kota Anging Mamiri (Makassar) pada
Oppier, kemudian pada tahun 1963-1967 dipimpin oleh bapak Prof. Dr.
Nuntung, pada tahun 1981-1982 oleh bapak Drs. Soeharmoto, pada tahun
perempuan yaitu Dra. Hj. Marwa Paturungi, kemudian pada tahun 2000-
dipimpin oleh Drs. Herman Hading, M.Pd, selanjutnya pada tahun 2011-
2016 oleh Dr. H. Sakaruddin, M.Pd, dan pada tahun 2016 sampai
S.Pd., M.Pd.
yang dimiliki oleh suatu Negara. Pendidikan sejatinya akan bermutu jika
Makassar, sesuai dengan data yang diperoleh melalui tata usaha, yaitu:
dan moral bagi siswa. Adapun guru dan staf yang terdapat di SMA
guru yang berstatus Honorer sebanyak 7 orang dan Staf yang bekerja
Negeri 1 Makassar sebanyak 1.365 siswa. Jumlah itu terbagi menjadi tiga
angkatan kelas. Adapun jumlah siswa di kelas X terdiri dari 440 siswa.
Jumlah siswa pada kelas XI terdiri 480 siswa dan siswa kelas XII terdiri
Sekolah ini memiliki luas kurang lebih tiga hektar dengan fasilitas
biasa disingkat menjadi Jubes ini. Selanjutnya oleh Drs Abdul Gani
Nurhidayah Masri pada tahun 2016 sampai dengan sekarang dan menjadi
Negeri 17 Makassar.
siswa yang terdiri dari tiga tingkatan kelas. Jumlah siswa pada kelas X
sebanyak 426 orang, pada kelas XI sebanyak 379 orang dan di kelas XII
g. Lapangan 2 ruang
h. Masjid 1 ruang
Sekolah Islam Athirah berdiri pada tahun 1984. Sekolah ini terdiri dari
diresmikan pada tanggal 24 April 1984 dan mulai beroperasi pada tahun
Hotel namun beralih untuk pembangunan sekolah ini. Sejarah sekolah ini
bermula keinginan dari bapak Hadji Kalla dan istrinya Athirah untuk
Pendidikan dan Kesejahteraan Islam Hadji Kalla” sebagai Program CRS pada
Makassar dan Bone pun terbagi atas tiga titik antara lain Athirah Pusat
Athirah Islam kedua dan yang di Bone merupakan cabang Sekolah Athirah
Islam ketiga.
Konsep dasar dari sekolah SMA Islam Athirah berciri islam, berjiwa
kualitas dari segi keilmuan melainkan memberikan ruang kepada anak untuk
dari kepala sekolah yang pernah menjabat. Adapun nama kepala sekolah yang
pernah menjabat yaitu bapak Sanusi selaku kepala sekolah pertama disusul
oleh H. Abdul Rauf, Drs. Jaali, Drs. Edy Waworonto, Faizah Hasim, Drs
Hanafi, Sudirman, Suhri Wali, Drs Patris Hasanuddin, Habli Yahya, kembali
40
menjabat Suhri Wali, Drs Edy Sutarto, Drs Ridwan Karim, Hj. Farida, M.Pd
sebagai kepala sekolah perempuan pertama dan terakhir oleh bapak Mas
Aman Lippi.
nilai dan moral dari peserta didik. Adapun guru yang terdapat di SMA Islam
Athirah Pusat yaitu guru yang berstatus PNS sebanyak 4 orang, guru honorer
orang.
sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Islam Athirah Pusat antara lain :
c. Mesjid 2 ruang
g. Lapangan 4 ruang
Adapun ektrakulikuler yang terdapat di SMA Islam Athirah Pusat yakni: Club
41
Matematika, Club Sains, Club Robotika, Seni terbagi dari Seni tari, Seni
Mustrad, dan Seni, Sastra dan Drama, Futsal, Bola Basket, Karate, Pencat
Setiap sekolah memiliki visi dan misi tertentu untuk dicapai. Adapun
visi adalah tujuan atau gambaran masa depan yang akan kita raih dalam
waktu yang ditentukan. Sedangkan misi adalah apa yang kita lakukan untuk
mencapai visi tersebut. Berikut visi dan misi sekolah yang menjadi sampel
penulisan ini :
dan latihan.
insan yang unggul dalam prestasi yang dilandasi Imtaq dan Iptek serta siap
dianutnya.
melaksanakan.
4. Profil Informan
penulisan.
Orangtua siswa dalam penulisan ini. Informan terdiri dari orang siswa SMA
Negeri 1 Makassar, SMA Negeri 17 Makassar dan SMA Islam Athirah Pusat
Makassar. Dalam penelitian ini, data yang disajikan berupa narasi yaitu
persepsi Orangtua siswa terhadap sistem Full Day School dan juga informan
dalam penulisan ini berhak menolak atau tidak bersedia menjadi subjek dan
dalam bentuk inisial. Adapun mereka terdiri dari 21 Orangtua siswa itu
44
daftar informan:
1) Informan 1
SLK adalah Orangtua siswa berinisal ARSAK siswa kelas XII MIPA di
SMA Negeri 1 Makassar berusia 17 tahun. SLK seorang bapak yang bekerja
sebagai guru fisika disalah satu SMA Swasta di Makassar, berusia 56 tahun.
2) Informan 2
tahun. Pekerjaan beliau PNS yang memiliki tempat tinggal di BTP Blok L.
3) Informan 3
Sri Supryanti adalah Orangtua dari siswa Dyah Sekar Pratiwi siswa kelas
seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun yang tinggal di Jalan Dr Leimena.
4) Informan 4
Hartinayati Arung adalah Orangtua dari siswa MFM siswa kelas X MIPA
Antang Makassar.
45
5) Informan 5
Herniani Jamal adalah Orangtua siswa dari VTA berusia 17 tahun siswa
Fisika UIN 2016. Herniani Jamal bekerja sebagai wirausaha berusia 49 tahun
6) Informan 6
Yuliani Santi adalah Orangtua siswa dari MIA berusia 17 tahun kelas XI
IPS 2 di SMA Negeri 1 Makassar pernah menjadi peserta Pocari Sweat Futsal
Competion (PSFC) 2016. Yuliani Santi berusia 47 tahun seorang ibu rumah
7) Informan 7
8) Informan 8
YD adalah Orangtua siswa NJH siswa kelas XII MIPA berusia 17 tahun di
Utara.
9) Informan 9
Bapak AN adalah Orangtua siswa dari AFA berusia 15 tahun siswa kelas
guru disalah satu SMA Negeri di Makassar beliau tinggal di Bumi Manuruki
10) Informan 10
seorang ibu rumah tangga beruisa 47 tahun beliau tinggal di BTP blok K
nomor 66.
11) Informan 11
12) Informan 12
Andi Herawati adalah Orangtua siswa dari AIA berusia 17 tahun siswa
kelas XII MIPA 1 di SMA Negeri 17 Makassar pernah menjadi peserta LKTI
13) Informan 13
14) Informan 14
Nasriyani adalah Orangtua dari siswi MAS berusia 17 tahun siswa kelas
15) Informan 15
Asriani Dewi adalah ibu dari siswa DSP pernah menajdi peserta
Biological Opus Kair it’s Regional 2017 HMBITS. DSP berusia 16 tahun
siswa kelas XI MIPA 2 di SMA Islam Athirah Pusat. Asriani Dewi berusia 48
tahun memiliki pekerja wirausaha dan, beliau tinggal di Jalan ujung bori lama.
Makassar.
16) Informan 16
Salmiah Umar adalah Orangtua siswa dari Muhammad Faiz Razaq siswa
kelas XI IPS 1 di SMA Islam Athirah Pusat. Muhammad Faiz Razaq berusia
17 tahun pernah menjadi peserta Honda DBL 2017. Salmiah Umar berusia 51
tahun seorang ibu rumah tangga dan tinggal di Puri Taman Sari Makassar.
17) Informan 17
Andi Islamiati Nasir adalah Orangtua dari siswa Andi Syifa Annisa
berusia 16 tahun siswa kelas XI MIPA 2 di SMA Islam Athirah Pusat pernah
mengikuti LKTI FMIPA UNM 2016. Andi Islamiati Nasir berusia 50 tahun
18) Informan 18
48
Yeti Rahma adalah Orangtua dari siswa MZF berusia 16 tahun siswa
kelas XI MIPA 3 di SMA Islam Athirah Pusat pernah menjadi pesertas lomba
19) Informan 19
Hj. Nurbaya S.Sos adalah ibu dari siswa Andi Nurfahrul. AF yang berusia
15 tahun siswa kelas X MIPA I di SMA Islam Athirah Pusat. Hj. Nurbaya
S.Sos berusia 48 tahun bekerja sebagai PNS beliau tinggal di Jalan Kerajinan.
20) Informan 20
Citra Yusarif adalah Orangtua siswa dari Fadil Aidhil siswa kelas XII
21) Informan 21
Putriany adalah Orangtua siswa dari Jihan Talitha siswa kelas XII MIPA
suatu benda. Persepsi tidak lepas dari hasil kerja panca indera yang
49
mulai dari jam 07:00 pagi sampai dengan jam 16:00 sore, pun berlaku selama
lima hari mulai dari hari senin sampai jumat dan pada hari sabtu digunakan
Kota Makassar. Adapun persepsi dari Orangtua siswa mengenai sistem Full
Day School tersebut. Sesuai hasil wawancara dari beberapa Orangtua siswa
antara lain, seperti yang dikemukakan oleh Damayanti Haris berusia 46 tahun
Orangtua dari siswa VTA siswa SMA Negeri 1 Makassar yang mengatakan:
“Mengenai Full Day School yang saya ketahui jam sekolahnya yang
pagi sampai sore, saya sendiri kurang setuju dengan sistem yang berlaku
karena memberatkan anakku terlalu capek kalo pulangi sekolah".
(Wawancara, pada tanggal 11 Mei 2017).
Orangtua dari MAS siswi SMA Negeri 17 Makassar yang pernah mengikuti
bahwa:
“ Menurutku dek ini sistem belum bisa pi diterapkan karena nah siksa
sekali siswa sama gurunya saya liat. Kurang istirahatnya jadi siswa
kayaknya kurang fokus belajar apalagi siang itu biasanya waktu untuk
mereka tidur , guru juga kayak kecapeanki pasti dalam mengajar apa mi
dengan siswanya”. (Wawancara, 15 Mei 2017)
50
VTA siswa SMA Negeri 1 Makassar pernah menjadi peserta Galaxi Fisika
“Full Day School sepertinya belum mampu diterapkan perihal sistem ini
seolah menguras siswa apalagi kasian dengan gurunya pasti setengah
mati kecapeanki mengajar itu karena dari pagiki sampai sore terlalu
sedikit jeda waktu untuk istirahat”. (Wawancara, 03 Mei 2017)
Orangtua siswa dari Dyah Sekar Pratiwi berusia 16 tahun siswa dari SMA
“Saya melihat ini sistem masih perlu diperbaiki, karena ini sistem
memberatkan dengan haruski belajar mulai pagi sampai sore. Jam belajar
dulu efisien dari jam 07:00-13:00 bagusmi itupun diwaktu itu saja nah
tidak fokusmi anak-anak belajar apalagi ditambahkanki jam belajar diatas
dari jam itu. terlalu menyiksa saya rasa. Pihak sekolah juga tidak
memberikan arahan bagaimana bentuk dari sistem ini”. (Wawancara, 22
Januari 2017).
Senada dengan ibu Andi Herawati berusia 50 tahun Orangtua dari AIA
“Ini sistem perlu dikaji ulang dan perlu juga disosialisasikan, saya sendiri
tidak tau apa yang menjadi dasarnya pemerintah terapkan ini sistem.
Sekolah saja tidak kasih tau ki bagaimana mekanismenya ini sistem.
Karena kalo dari anakku biasa mengeluh banyak sekali sekarang
pelajaran harus nah kuasai dengan dituntutki belajar seharian penuh”.
(Wawancara, 10 Mei 2017)
Hal yang sama diucapkan oleh Andi Islamiati Nasir berusia 50 tahun
Orangtua dari Andi Syifa Annisa siswa SMA Islam Athirah Pusat pernah
menjadi peserta LKTI FMIPA UNM 2016 yang telah menggunakan sistem
“Mengenai ini sistem Full Day School dilihat dari waktunya memang dek
sangat menguras tenaga, anak-anak susah untuk mengatur waktunya.
Seolah-olah dipaksakan untuk belajar tapi selama ini syukur ji juga
karena di athirah sendiri manejemen waktunya bagus untuk liat kondisi
anak”. (Wawancara, 03 Mei 2017)
“Full Day School saya belum setuju dengan penerapannya karena dilihat
dari kebutuhan setiap sekolah itu berbeda belum lagi kualitas guru yang
belum memadai di era teknologi. Terlebih lagi anak terlalu dipaksakan
untuk fokus belajar bahkan dijam-jam istirahatnya. (Wawancara, 16 Mei
2017)
mengatakan bahwa sistem Full Day School ini perlu dikaji kembali. Orangtua
siswa melihat dari keseharian anak mereka yang merasa kelelahan dalam
proses belajar. Dilihat dari kebijakan sistem Full Day School ini
mendapatkan dampaknya. Disisi lain terlihat bahwa kebijakan ini tidak hanya
pro dengan adanya sistem ini Full Day School dipaparkan oleh beberapa
“Selama berjalan ini Full Day School jadi tidak khawatirma sama ini
adekmu (NJ) karena selama seharian dia habiskan waktunya disekolah
belajar. Lagian juga saya bisa jemputki. Saya biasa pulang paling lama
mi jam 16:00 sore jadi bisa langsung saya jemputki juga di sekolahnya”.
(Wawancara, 25 Januari 2017).
Senada dengan Ibu Putriany 37 tahun Orangtua siswa Jihan Talita berusia
17 tahun siswa dari SMA Islam Athirah Pusat yang mengatakan bahwa :
“Full Day School ini bagus ji menurutku karena banyak ilmu yang
mereka dapat apalagi seharian belajar tidak hanya itu bisa tongmi
sekalian sholat diwaktu-waktu sholat jadi tidak terlalu khawatirma sama
sholatnya juga, sebenarnya dengan tanggapan miring tentang sistem ini
yang nah bilang orang lain jelek ini sistem , itu salah besar! Ini cuman
pola pikirnya orang yang mesti diubah terlalu lama dizona nyaman”.
(Wawancara, 09 Februari 2017)
”Saya justru bersyukur dengan ini Full Day School. Hari sabtu libur dan
bisa habiskan waktu dengan keluarga. Secara tidak langsung saya
gunakan itu hari sabtu minggu ceritanya untuk family time kan. Setahu
saya itu hari sabtu libur anak sekolah dengan itu sistemnya. Bukan juga
apanya dek saya ini sibuk bisa dibilang kerja dua-dua ka jadi biasa
malampi baru ketemuka juga anakku dan bahkan biasa pagi pi baru
ketemuka”. (Wawancara, 18 Januari 2017)
“Kalo ditanyakan saya setuju atau tidak dengan ini sistem Full Day
School yang diterapkan pemerintah mungkin saya jadi orang yang
menerima ini sistem. Karena bagus juga tidak hanya dari segi pendidikan
53
Senada dengan ucapan ibu Yuliani Santi Orangtua dari MIA siswa SMA
bahwasanya:
“kalo saya melihat Full Day School sudah bagus untuk diterapkan di
Indonesia karena memang seharusnya kita dituntut untuk maju. Dalam
sistem ini tidak hanya perkembangan keilmuan anak yang dirasa tapi
kemampuan sikap dan karakter dibentuk. Cuman pandangan orang yang
susah diubah dan tidak melihat dari sisi kebaikan dari Full Day School
ini”. (Wawancara, 01 Mei 2017)
mengungkapkan bahwa sistem Full Day School tidak hanya dipandang dari
segi negatif saja tetapi Orangtua melihat tentang segi positif yang baik tidak
bagi bakat yang dimiliki oleh setiap sekolah, karena ekstrakulikuler sendiri
54
Tenaga pendidik atau guru tidak lepas dari salah satu faktor penunjang
dari proses belajar mengajar yang berlaku pada sistem ini. Guru dalam sistem
pembelajaran sistem Full Day School. Guru harus mampu menguasai kelas
mulai dari pagi sampai sore dengan menggunakan berbagai metode agar
siswa didalam kelas mampu menerima pelajaran yang guru ajarkan. Hal ini
sesuai dengan pernyataan salah satu informan Citra Yusarif berusia 39 tahun
Orangtua siswa dari Fadil Aidil berusia 17 tahun siswa dari SMA Islam
“Full Day School ini akan memakan tenaganya guru, karena bukan main
itu tawwa guru harus bisa menangani siswa dari pagi sampainya sore.
Saya rasa guru yang tidak memiliki skill tidak akan mampu mengolah
kelas dengan baik di sistem Full Day School ini”. (Wawancara, 08
Februari 2017)
Setara dengan apa yang diungkapkan oleh bapak berinisial SLK berusia
56 tahun Orangtua dari siswa berinisia ARSAK berusia 17 tahun siswa dari
“Saya juga ini dek berprofesi sebagai guru, kalo dilihat dari segi
capeknya, sistem ini belum mampu diterapkan terlalu menguras tenaga.
Kalo dipikir lebih jauh, kita sebagai guru disini kemungkinan besar
paling dikuras tenaga ta karena disuruh tong meki mengajarkan sesuai
dengan Kurikulum 2013 yang nah tuntutki harus menilai siswa baik itu
keilmuannya sampai dengan tingkah lakunya siswa, ditambah tongmi
haruski mengajar dari pagi sampai sore dan mengajar juga perlu seni
supaya siswa tidak nah rasakan kebosanan apalagi saat siang, tidak
sekalimi perhatiannya siswa terhadap pelajaran”. (Wawancara, 17 Januari
2017)
55
Orangtua dari VTA siswa SMA Negeri 1 Makassar pernah menjadi peserta
“melihat dari segi kualitas dalam pendidikan di sistem ini adalah gurunya
menjadi prioritas. Mengapa tidak? Disini guru tidak hanya dituntut
mengajar dari padi sampai sore melaikan dituntut untuk kreatif untuk
mengatasi kejenuhan yang ada dalam kelas selama proses belajar mengajar
itu. belum lagi guru harus mengatur emosi ketika siswanya mulai mi rada-
rada rese’ kan kasian juga harus serba sabar”. (Wawancara, 03 Mei 2017)
Setara dengan pemaparan oleh ibu SNR Orangtua dari AA siswa SMA
“menurut saya guru adalah jantungnya dalam kelas ketika dia rusak maka
semua ikut juga rusak, maksudnya disini ketika guru tidak mampu
mengatasi masalah seperti halnya Full Day School yang berlaku itu artinya
dia tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Apapun yang
terjadi karena menjadi guru tidak hanya mengajar tapi dia juga mampu
mendidik anaknya orang lain. Pokoknya guru mi pemegang kunci di
dalam kelas”. (Wawancara, 17 Mei 2017)
Senada dengan Yeti Rahma Orangtua dari MZF siswa SMA Islam
berikut:
“penerapan FDS ini yang paling penting menurut saya adalahh guru
karena kapan gurunya bagus dalam mengajar dan mendidik otomatis
siswanya juga baik. Selain gurunya penunjang yang lain adalah sarana yang
dimiliki oleh sekolah itu bisa membuat anak betah belajar disekolah”.
(Wawancara, 08 Mei 2017)
Oleh karena itu, sistem Full Day School ini mampu menimbulkan
bagaimana kondisi siswa dan guru dalam sistem pembelajaran ini. Kurangnya
56
ini. Sistem ini dirasakan mulai dari sekolah swasta seperti SMA Islam
Athirah pusat yang sudah lama menerapkan sistem ini sampai dengan sekolah
sudah pasti dalam setiap sistem yang diterapkan pasti memiliki solusi dalam
Full Day School sudah pasti memiliki dampak yang timbul dalam
dalam tumbuh kembang anak mereka dengan memilih sekolah mana yang
menjadikan anak mereka memiliki ilmu dan karakter yang baik. Berdasarkan
sistem Full Day School dikalangan Orangtua siswa ditiga sekolah yang
pengeluaran dan uang saku yang diberikan kepada anak. Uang saku
adalah salah satu motivasi anak dalam belajar. Semakin besar anak maka
Orangtua harus jeli dalam pemberian uang saku sesuai dengan kebutuhan
terjadi dari penerapan Full Day School adalah sebagai berikut seperti
“Uang jajan biasa saya kasih anakku sekitaran 40 ribu biasa juga 50
ribu karena lama ki pulang kasian sampai sore ki. Dulu uang jajan
yang saya kasih sekitar 25 ribu sampai 30 ribu sama mi uang pete-
pete-nya itu”. (Wawancara, 17 Mei 2017).
Senada dengan ibu Yuliani Santi Orangtua dari MIA siswa SMA
2016 bahwasanya:
“kalau ditanya soal naik tidaknya uang saku untuk kesekolah pasti
ada, saya memberi tambahan karena kalau dipikir seharian disekolah
dengan uang untuk satu kali makan kan kasian juga. Kenaikannya
juga tidak seberapa dari Rp 50.000 jadi Rp 60.000 – Rp 70.000
tergantung kebutuhannya juga”. (Wawancara, 10 Mei 2017)
Mengatakan bahwa:
Senada dengan ibu Yeti Rahma Orangtua dari MZF siswa SMA
Sebagaimana berikut:
Muhammad Faiz Razaq siswa SMA Islam Atihrah Pusat pernah menjadi
“masalah uang jajan yang saya kasih ki dek tidak terlalu banyak
itupun sesuai dengan kondisi juga, karena saya sudah aturkan uang
belanjanya setiap bulan jadi untuk peningkatan tidak ada yang
berubah kecuali ada keperluan mendadak semisal kerja tugas ya
otomatis saya memberikan uang jajan ekstra tapi ini tidak ada
pengaruhnya dengan Full Day School namun dari saya tau penerapan
FDS ini saya jadi biasakan ki makan pagi sebelumnya pergi
kesekolah jangan sampai Athirah juga mengubah sistemnya”.
(Wawancara, 04 Mei 2017)
dikarenakan sistem Full Day School ini mengalami kenaikan. Akan tetapi
kenaikan itu patutnya memiliki tujuan agar anak dalam menjalani proses
memberikan tenaga yang cukup untuk mampu menerima materi ajar yang
untuk belajar dari pagi sampai sore pada sistem Full Day School ini.
Sebagai orang pertama yang di menjadi role model anak, Orangtua tidak
hanya memberikan contoh yang baik dan juga mendidik anak dalam
Full Day School memberikan dampak tidak hanya dari segi Finansial
Orang tua, tetapi ada dampak lain yang mengharuskan Orangtua lebih jeli
dari MIA siswa SMA Negeri 1 Makassar pernah menikuti lomba Futsal
mengatakan bahwa:
“mengenai minat belajar selama Full Day School ini, dia tidak biasa
mi belajar malam. Yang saya liat kalo pulang mi sekolah langsungmi
tidur. Itupun biasa saya dapati dia bangun tengah malam untuk
belajar, biasa tidak tidur mi lagi setelahnya. Kalo masalah pribadinya
ini anak mau diliat, ya Alhamdulillah mulai bertanggung jawab
dengan tugas sekolahnya”. (Wawancara, 15 Mei 2017)
beranggapan bahwa:
“perihal soal minat belajarnya, saya tidak terlalu khawatir ji, dan
tidak ada pembeda dengan diterapkannya sistem Full Day School ini.
Cuman dengan sistem ini seharusnya menjadi bahan pertimbangan
pemerintah. Bukan apanya nak, ini anak juga selain disekolah belajar
dia ada les nya, nah itu pembagian waktu kayak susah mereka atur.
Selama juga sistem ini berlangsung tidak ada perubahan sikap. Ya
saya rasa tidak adaji perubahan dan tetap sama porsinya kecuali
waktu belajar yang bertambah”. (Wawancara, 18 Januari 2017)
63
Adinda Azizatul Visi berusia 15 tahun siswa SMA Islam Athirah Pusat
mengatakan bahwa :
“soal minat belajarnya saya tidak ragukan karena ini anak, biar dia
tidak disuruh selalu ji belajar, tapi disini dia belajar dalam artian
ketika ada PR nah kerjakan dan soal prestasi yang jauh lebih baik
dari sistem kemarin saya belum lihat secara jelas perkembangan dari
ini sistem FDS terhadap prestasi yang diperoleh sekarang, tidak
terlalu menonjol pi sama ji seperti biasanya, seharusnya guru harus
lebih giat dalam membangkitkan semangat belajar siswa agar tidak
bosan”. (Wawancara, 03 Mei 2017)
“minat belajar selama Full Day School berjalan terlihat biasa saja
melainkan keluhan terlihat dari konsep sekolah dengan belajar dari
pagi sampai sore yang mengharuskan anak seharian penuh disekolah
pun juga berlaku dari senin sampai jumat. Dari segi akademik ini
adekmu (MAS) Alhamdulillah baik tapi berbanding ki dengan
kegiatan ekstrakulikulernya (basketball) walaupun bakatnya otodidak
tetapi ketika kurang ki latihan sama ji juga dek. Intinya mereka yang
memiliki bakat apalagi dibidang olahraga pasti akan mengeluhkan
64
dari Andi Syifa Annisa siswa SMA Islam Athirah Pusat pernah menjadi
Full Day School ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada
waktu belajar dalam sehari yang dilakukan oleh siswa dan lain halnya
anak didapatkan dari pengajaran ilmu dari tempat lain sebagai penunjang
perkembangan ilmu yang mereka dapatkan dari sekolah dalam hal ini
disini hanya sistem sekolah yang berbeda. Dapat dilihat dari segi
Dalam hubungan keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Setiap
indiviu. Dalam belajar memiliki suatu proses, dimana ketika pikiran dan
dilakukan oleh anak baik dari segi keilmuan hingga kondisi mentalnya.
informan Andi Herawati berusia 50 tahun Orangtua dari AIA siswa SMA
bahwa:
Orangtua dari Dyah Sekar Pertiwi berusia 16 tahun siswa SMA Negeri 1
Makassar, bahwa:
68
“dia kalo pulang sekolah pasti itu selalu yang menjadi keluhan
pertama kelelahan ki. Pernah cerita kalo gurunya kayak nah
penjarakan jeki baru dia tidak masuk mengajar di jam terakhir. Kalo
ditanyakan soal sakit mungkin hal yang wajar dalam jam belajar
yang ketat begitu serasa tubuh dipaksa untuk melakukan hal yang
tidak mampumi dijalani. Paling itu sakit kepala. Selain itu dia
sempat cerita kalau dengan adanya sistem ini mempersempit
pergaulan dengan temannya, karena seharian belajar mengurangi
waktu bermain sebagai waktu untuk mengistirahatkan otak”.
(Wawancara, 22 Januari 2017)
Bahwa:
“penerapan sistem Full Day School ini tidak hanya mengurangi jatah
istirahat untuk mereka dan juga yang selalu dia katakan bahwa
dengan adanya sistem ini membuat dia merasa jauh dari teman,
dalam hal ini bukan teman sekolahnya sekarang tapi sahabatnya.
Saya sebagai Orangtua memberikan batasan dengan pergaulannya
dan jangan sampai sistem ini membuatnya jadi orang yang tertutup”.
(Wawancara, 02 Februari 2017)
anak didik namun informan memaparkan Full Day School ini juga
mampu professional dengan waktu mengajar yang panjang. Dalam hal ini
anak untuk belajar tanpa adanya unsur pemaksaan. Karakter anak juga
69
Program Full Day School memberikan waktu bermain yang sedikit dan
Rahma Orangtua dari MZF siswa SMA Islam Athirah Pusat pernah
berikut:
“saya tidak terlalu khawatir dengan sistem baru yang diterapkan oleh
pemerintah. Dan Alhamdulillah selama ini saya mempercayai
sekolah Athirah mampu memberikan pendidikan yang seimbang.
Maksudnya saya Orangtua yang bisa dibilang memiliki pekerjaan
dan otomatis menjadikan saya kurang memperhatikan pendidikan
anak, dan sejak awal yang menentukan dimana dia akan sekolah,
dengan alasan saya sibuk, dan dia bosan dirumah sendirian. Dan kalo
ditanya diawal masuknya di athirah dia menikmati sampai sekarang
karena pertimbangan guru dan fasilitas yang memadai.
Alhamdulillah kalo masalah sakit dia tidak pernah mengalami sakit
karena sekolah”. (Wawancara, 08 Mei 2017)
“yang selalu dia bilang kalo capek dengan sistem barunya. Dia selalu
bilang sejauh ini masih nah nikmati sekolah dengan alasan bisa lama
dengan temannya disekolah, dia juga menikmati guru yang jarang
masuk kelas, dan bisa istirahat disela-sela tidak masuknya gurunya”.
(Wawancara, 29 April 2017)
Sistem Full Day School memiliki waktu belajar yang lama dan
Selain itu fasilitas yang dimiliki oleh sekolah menjadi pemicu motivasi
belajar siswa dalam menjalani proses belajar mengajar agar mereka tidak
kecerdasan rohani. Sama halnya yang dilakukan oleh bapak SLK berusia
Jihan Talita berusia 17 tahun siswa dari SMA Islam Athirah Pusat yang
mengatakan bahwa :
Orangtua dari Andi Syifa Annisa siswa SMA Islam Athirah Pusat pernah
Bahwa:
dari Fadil Aidil berusia 17 tahun siswa dari SMA Islam Athirah Pusat,
mengatakan bahwa ;
“ini anak memiliki aktivitas yang banyak juga baik dari segi
akademiknya maupun ekstrakulikulernya yang membuat dia biasa
mengeluh kecapean sehabis pulang sekolah atau latihan ekskulnya.
Saya bisa sarankan untuk megurangi aktivitasnya paling tidak saya
biasa ajak jalan sama keluarga atau suruh pergi jalan untuk
hilangkan rasa bosannya dan biasa juga saya buat acara kecil untuk
panggil temannya”. (Wawancara, 10 Mei 2017)
dengan penerapan sistem Full Day School yang menuntut anak memiliki
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan di bahas mengenai hasil penelitian secara umum. Hasil
Day School di Sekolah Menengah Atas SeKota Makassar dengan sampel tiga
sekolah SMA Negeri 1 Makassar, SMA Negeri 17 Makassar dan SMA Islam
Athirah Pusat yang menjalankan sistem Full Day School dan memberikan
eksternal berupa Finansial, dan dari segi Internal berupa pendidikan anak serta
psikologis yang terjadi pada anak. Untuk lebih jelasnya dipaparkan sebagai
berikut:
Full Day School di SMA se Kota Makassar. Adapun sekolah yang peneliti
Makassar dan SMA Islam Athirah Pusat. Dimana persepsi Orangtua satu
dengan yang lainnya ada yang sama dan ada juga yang berbeda. Hal ini sesuai
Persepsi pada setiap individu selalu berbeda tergantung apa yang orang
pada masyarakat terbagi atas persepsi positif dan persepsi negatif. Maka dari
a. Persepsi positif
adalah suatu program yang baik dilihat dari segi keilmuan dan Orangtua
di dalam kurikulum sesuai dengan bakat anak, tidak hanya itu siswa yang
memiliki Orangtua berkerja juga tidak lagi khawatir dengan apa yang
b. Persepsi negatif
anak dalam proses belajar mengajar dan kurangnya waktu yang dimiliki
yang dimiliki Orangtua ada dua pandangan awal mereka tentang Full Day
yang bekerja seharian mulai dari pagi sampai sore mereka bisa menjemput
anaknya disekolah pada sore hari. Selain dari pandangan positif, pada teori
75
pilihan rasional dari segi pandangan negatif tentang Full Day School adalah
hanya mengetahui informasi Full Day School melalui berita TV, surat kabar,
internet dan anak mereka. Dalam mengatasi kelelahan pada anak dalam
bersama untuk memberikan waktu anak untuk istirahat dalam belajar, selain
keluarga.
Program Full Day School merupakan inovasi dalam dunia pendidikan yang
dimana program ini menimbulkan dampak yang tidak hanya dirasakan oleh
siswa maupun guru, Orangtua pun terkena dampak dari penerapan program
Full Day School ini. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Se-Kota Makassar
yang melibatkan tiga sekolah yang menjadi sampel antara lain: SMA Negeri 1
Makassar, SMA Negeri 17 Makassar dan SMA Islam Athirah Pusat peneliti
membagi dua dampak yang dirasakan Orangtua seperti dampak dilihat dari
76
segi Finansial, dampak diliat dari segi pendidikan anak serta perkembangan
psikologis anak.
saku dan bertanggung jawab atas uang saku yang diberikan. Uang saku
dampak dari Full Day School dengan kenaikan terhadap pemberian uang
saku untuk anak. Dan dari hasil penelitian Orangtua juga mengontol
bekal kesekolah.
Orangtua juga bisa tidak memberikan tambahan uang jajan kepada anak
karena melihat sistem Full Day School ini sama dengan sistem lain dan
77
Day School ini dengan sarapan pagi untuk mengurangi pengeluaran uang
model pertama yang memberikan contoh yang baik dan mendidik anak
dalam pembentukkan pola pikir, sikap, serta karakter yang dimiliki anak.
dari segi Pendidikan anak, Orangtua dan sekolah memiliki peran dalam
kursus.
anak sesuai kualitas diri anak. Pada program Full Day School yang
78
dengan bertambahnya jam pelajaran Full Day School ini, disisi lain
dengan adanya Full Day School anak sudah belajar seharian dan
mereka seolah memberikan rasa bosan untuk belajar dan bagi anak yang
kinerja kerja guru pada program pembelajaran Full Day School dan perlu
“untuk pembelajaran program Full Day School tidak semua guru yang
memberikan pengajaran pada anak agar tidak melakukan hal yang tidak
sesuai norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu dilihat dari
School membuat kondisi fisik anak terganggu, dalam artian anak dengan
pola belajar seharian penuh ketika kelelahan akan membuat anak rentan
lingkungannya.
memiliki pilihan pada psikologis anak terhadap program Full Day Scool
BAB V
A. Kesimpulan
sebelumnya, maka pada bab ini peneliti menyajikan beberapa point kesimpulan
penelitian yang dilakukan pada Sekolah Menengah Atas Se-Kota Makassar dalam
hal ini SMA Negeri 1 Makassar, SMA Negeri 17 Makassar, dan SMA Islam
Positif karena Orangtua siswa merasakan manfaat dari Full Day School
tidak hanya dari sekolah yang berstatus negeri mapun sekolah swasta
terhadap penerapan sistem Full Day School dari segi negatif karena
perlu dikaji kembali karena dengan sistem ini membuat siswa dan guru
menjalankan tugasnya dengan baik pada sistem Full Day School ini. selain
2. Dari hasil penelitian Dampak yang dirasakan oleh Orangtua juga lebih
serta penyediaan sarana dan prasarana sekolah yang belum merata disetiap
sekolah. Selain itu Orangtua juga mengatakan bahwa dengan sistem ini
sekolah.
83
B. Implikasi
tentang program Full Day School. Dalam hal ini segala persepsi yang diberikan
oleh Orangtua siswa dan dampak yang ditimbulkan oleh program Full Day School
bagi Orangtua siswa. Orangtua harus menerima bahwa dengan adanya sistem Full
Day School memberikan kenaikan pada pengeluaran orang tua, serta kekhawatiran
C. Saran
a. Untuk para orang tua, sebagaimana mereka merupakan role model yang
pertama bagi anak. Maka dari itu peran Orangtua harus lebih
b. Untuk para siswa agar kiranya lebih aktif dalam mempersiapkan setiap
Full Day School, menjelaskan tujuan dalam penerapan setiap sistem yang
berlaku.
85
Daftar Pustaka
Adiatma. (2015) : Prespektif Orang Tua Murid Terhadap BOS di SMA Negeri 1
Campalagian. Skripsi, Universitas Negeri Makassar. Makassar.
101076-Psikolologi%20Pelayanan-Pengertian%20persepsi%20dan
%20Proses%20persepsi%20.html/. (diakses pada tanggal 11 februari
2017)
Septiana, Ragella. 2011. “Pengelolaan Pembelajaran Program Full Day School di
SD Budi Mulia Dua Yogyakarta”.
Skripsi.UNY.Yogyakarta.http://eprints.uny.ac.id/22371/1/RAGELLA
%20SEPTIANA.pdf. (diakses pada tanggal 17 Februari 2017)
Thea, Addhin. “Metode Peneltian” 27 April 2013.
http://addhintheas.blogspot.co.id/2013/04/metode-penulisan-
deskriptif.html. (diakses pada tanggal 24 februari 2017)
Thalib, Abu. (2014) .“Strategi Full Day School dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa ix a di MTS Al-Bukhary Labuhan Sreseh Sampang.UIN
Maulana Malik Ibrahim. Malang. http://etheses.uin-
malang.ac.id/2917/1/07130064.pdf. (diakses pada tanggal 11 april 2017)
87
LAMPIRAN
88
PEDOMAN WAWANCARA
A. IDENTITAS INFORMAN
o Nama Informan :
o Usia :
o Jenis kelamin :
o Orangtua dari :
o Usia :
o Jenis kelamin :
o Berasal dari sekolah :
o Pekerjaan informan :
o Tempat tinggal :
B. DAFTAR PERTANYAAN
2. Nama Informan : YM
Usia : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Orangtua dari : MMB
Usia : 16 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berasal dari sekolah : SMA Negeri 1 Makassar
Pekerjaan informan : PNS
Tempat tinggal : BTP blok L
8. Nama Informan : AN
Usia : 50 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Orangtua dari : AFA
Usia : 15 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berasal dari sekolah : SMA Negeri 17 Makassar
Pekerjaan informan : Guru
Tempat tinggal : Bumi Manuruki Daya B3/22
9. Nama : YD
Usia : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Orangtua dari : NJH
Usia : 17 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Berasal dari sekolah : SMA Negeri 17 Makassar
Pekerjaan informan : Wiraswasta
92
Ajaran 2016-2017
Sistem
Status yang
No Nama Sekolah Alamat
Sekolah Digunaka
n
Jl. Gunung Bawakaraeng No.
1 SMAN 1 Makassar Negeri FDS 53
2 SMAN 2 Makassar Negeri FDS Jl. Baji Gau No. 17
3 SMAN 3 Makassar Negeri FDS Jl. Baji Areng No.18
4 SMAN 4 Makassar Negeri FDS Jl. Cakalang No.3
Tidak
5 SMAN 5 Makassar Negeri FDS Jl Taman Makam Pahlawan
6 SMAN 6 Makassar Negeri FDS Jl. Prof.DR. IR. Sutami No.4
Jl. Perintis Kemerdekaan komp
7 SMAN 7 Makassar Negeri FDS 18
Tidak
8 SMAN 8 Makassar Negeri FDS Jl Andi Mangerangi II No 53
9 SMAN 9 Makassar Negeri FDS Jl Karunrung No. 37
SMAN 10
10 Makassar Negeri FDS Jl. Tamangapa Raya V No. 12
SMAN 11 Jl. Letjen Pol. Mappaodang
11 Makassar Negeri FDS No. 66
SMAN 12
12 Makassar Negeri FDS Jl. Moha Lasuloro 57 Antang
SMAN 13
13 Makassar Negeri FDS Jl. Tamangapa Raya III No. 37
SMAN 14
14 Makassar Negeri FDS Jl Bajiminasa No. 9
SMAN 15
15 Makassar Negeri FDS Jl. Prof.DR. IR. Sutami
SMAN 16
16 Makassar Negeri FDS Jl. Amanagappa No. 8
SMAN 17
17 Makassar Negeri FDS Jl Sunu No. 11
SMAN 18 Jl Paccerakkang komp.
18 Makassar Negeri FDS Mangga Tiga Permai
SMAN 19
19 Makassar Negeri FDS Jl Inspeksi PAM Timur No. 19
20 SMAN 20 Negeri FDS Jl Bonto Biraeng
96
Makassar
Sistem
Status
No Nama Sekolah yang Alamat
Sekolah
Digunakan
SMAN 21 Jl Tamalanrea Raya No 1A
21 Makassar Negeri FDS BTP
SMAN 22 Jl Pajjaiang Komp. Kor/KNPI
22 Makassar Negeri FDS Sudiang
SMAN Khusus
Keberbakatan
Olahraga Prov. Tidak Jl Pajjaiang komp GOR
23 Sulsel Negeri FDS Sudiang
24 SMAS Bajiminasa Swasta Jl. Baji Minasa No 22
SMAS Islam
Athirah II ( Athirah Jl Raya Baruga Sektor
25 Baruga) Swasta FDS Mahameru Bukit Baruga
SMAS Islam
26 Athirah Pusat Swasta FDS Jl. Kajaolailido No. 22
27 SMAS Kristen Swasta FDS Jl. Gunung Batu Putih No. 3
SMAS Katolik
28 Cenderawasih Swasta FDS Jl. Cenderawasih No. 61
SMA Nasional Tidak Jl. Dr. Ratulangi No.84, Bonto
29 Makassar Swasta FDS Biraeng
SMAS Khadijah Tidak
30 Makassar Swasta FDS Jl Baji Gau
SMAS LPP YBW Tidak
31 UMI Makassar Swasta FDS JL. KAKATUA NO. 27
SMAS Makassar Tidak
32 Raya Swasta FDS Jl. Cenderawasih No. 422
SMAS
Muhammadiyah Tidak
33 Makassar Swasta FDS Jl. Dr. Ratulangi
SMAS YP 3 PGRI Tidak
34 Makassar Swasta FDS Jl Singa No 2
SMAS Satria Tidak
35 Makassar Swasta FDS Jl Veteran Selatan Lr. 316
SMAS YP PGRI 2 Tidak
36 Makassar Swasta FDS Jl Singa No 2
SMAS YP PGRI 1 Tidak
37 Makassar Swasta FDS Jl Veteran Selatan Lr. 241
SMAS AMI Tidak
38 Makassar Swasta FDS Jl. Nuri Baru No.1
97
Sistem
Status
No Nama Sekolah yang Alamat
Sekolah
Digunakan
SMAS Frater
39 Makassar Swasta FDS Jl Kumala No 151
SMAS Dian
40 Harapan Swasta FDS Jl Gunung Agung No 201
SMA YPLP PGRI Tidak JL Daeng Tata, Tamalate,
41 1 Balangboddong Swasta FDS Komplek B Hartaco Indah
Tidak
42 SMAS Tamalanrea Swasta FDS Jl Tanggul Patompo
Tidak
43 SMAS Jaya Negara Swasta FDS JL. Balang Baru 2, No. 56
SMAS Tidak
44 Pembangunan Swasta FDS Jl. Letjen Mappaoudang No.66
Tidak
45 SMAS Kartini Swasta FDS Jl Kesatuan
SMAS Tidak JL. Maccini Raya, No.
46 Bawakaraeng Swasta FDS 55A/57D
SMAS
Cokroaminoto Tidak
47 Makassar Swasta FDS Jl. Gunung Latimojong No.124,
SMAS KR Kondo Tidak
48 Sapata Swasta FDS Jl. S. Saddang II No.5,
SMAS TRI Dharma
49 MKGR Swasta FDS Jl Urip Sumiharjo No.230
SMAS DH Pepabri Tidak
50 Makassar Swasta FDS Jl Gunung Batu Putih No 38
Tidak Jl Wolter Monginsidi Baru
51 SMAS Monginsidi Swasta FDS No.23,
52 SMAS Ittihad Swasta FDS Jl. Gunung Lokon No.44,
SMAS Kristen Tidak Jl Wolter Monginsidi Baru
53 Pelita Kasih Swasta FDS No.23
SMA Bosowa
Internasional
54 School Swasta FDS Jl. Lanto Dg. Pasewang No.53
SMAS Advent Tidak
55 Makassar Swasta FDS Jl. Arief Rate No.1
56 SMAS Gamaliel Swasta FDS Jl. Ince Nurdin No.43
SMAS Perguruan Tidak
57 Islam Swasta FDS Jl. Datumuseng No.12,
98
Sistem
Status
No Nama Sekolah yang Alamat
Sekolah
Digunakan
99
Sistem
Status
No Nama Sekolah yang Alamat
Sekolah
Digunakan
95 SMAS Plus Al- Swasta FDS Jl Telkomas Raya Blok F No 1
Ashri Global
101
Mandiri
SMAS Plus Budi
96 Utomo Makassar Swasta FDS Jl. Berua Raya No. 1A
Jl. Tamalanrea Raya Blok M
97 SMAS Al-Bayan Swasta FDS No.26
SMAS Pesantren
98 IMMIM Swasta FDS Jl Perintis Kemerdekaan
SMAS
Cokroaminoto
99 Tamalanrea Swasta FDS Jl. Perintis Kemerdekaan,
Jl PERINTIS
100 SMAS Ellim Swasta FDS KEMERDEKAAN KM 11
SMAS Kristen Jl. Perintis Kemerdekaan IV
101 Soleman Swasta FDS Lorong 4 No.10
SMAS Tri Tunggal
102 45 Makassar Swasta FDS BTP Bangkala Ujung
SMAS Eksekutif Jl. Perintis Kemerdekaan No.4,
103 Nusantara Swasta FDS Daya,
Tidak
104 SMA Raiders Swasta FDS JL.Kelapa Tiga Gang 2,
SMA Nur Karya
105 Tidung Swasta FDS JL. Letj. Hertasning. 1
106 SMU Addaraen Swasta FDS Jl. Sultan Alauddin No.305A
SMA
Muhammadiyah 1
107 Unismuh Makassar Swasta FDS Jl Sultan Alauddin
JL. SULTAN ALAUDDIN
Tidak NO. 293
108 SMAS Gunung Sari Swasta FDS
SMAS Nahdiyat Tidak Jl. Rappocini Raya Lr. 9 No.
109 Makassar Swasta FDS 16,
SMAS Tri Bakti
110 Karsa Swasta FDS Jl. Syech Yusuf No.63,
SMAS PGRI 2 Tidak
111 Tamalate Makassar Swasta FDS Jl Monumen Emmy Saelan
Sistem
Status
No Nama Sekolah yang Alamat
Sekolah
Digunakan
SMAS
Muhammadiyah 5 Tidak
112 Tallo Swasta FDS Jl. Sabutung No.12
SMAS
Muhammadiyah 9 Tidak
113 Makassar Swasta FDS Jl. Bonto Daeng Ngirate No.22,
102
SMAS Karya 2
114 Makassar Swasta FDS Jl letjen Hertasning
SMAS Mulia
115 Bhakti Makassar Swasta FDS Jl Kelapa Tiga
SMAS Taman Jl. Sultan Alauddin No. 42,
116 Tamalate Swasta FDS Tamalate,
SMAS Tri Sakti
117 Aroepala Swasta FDS Jl. Trisakti No.5
SMA Islam Al-
118 Azhar 12 Makassar Swasta FDS Jl Aroepala, Hertasning Baru
SMAS Sanur Jl Abdullah Dg Sirua/Toa
119 Makassar Swasta FDS Daeng 2 No 15
SMA Ilham Jl Toddopuli VI No 41
120 Makassar Swasta FDS makassar
SMAS Harapan Jl. Toddopuli Raya Timur
121 bhakti Swasta FDS No.14, RT.03/RW.01
SMAS Makassar
122 Mulya Swasta FDS Jl Borong Raya
SMA Islam
Terpadu Wahdah Jl Manggala Raya Komp
123 Islamiyah Makassar Swasta FDS Bambu-bambu
SMAS Mandiri
124 Makassar Swasta FDS Jl Borong Raya V/3
Tidak Jl Borong Jambu 1 Utara No 7
125 SMAS Amanah Swasta FDS Makassar
SMAS Islam Jl Raya Baruga Sektor
Athirah Bukit Mahameru Bukit Baruga
126 Baruga Swasta FDS Makassar
SMA Citra Mulia Tidak
127 Makassar Swasta FDS Jl Batua Raya VII No. 22
Gambar 5. Wawancara dengan Sri Supryanti Orang Tua dari Dyah Sekar Pratiwi
Gamabar 6. Wawancara dengan Hj. Hartinawati Orang Tua dari Puji Nurhidayah
120
Gambar 7. Citra Yusarif (Jilbab Hitam) Orang Tua dari Fadil Aidhil
Gambar 13. Andi Islamiati Nasir Orang Tua Siswa dari Andi Syifa Annisa
Gambar 14. Pengambilan Data Diri Orang Tua (Informan) melalui Siswa
124
RIWAYAT HIDUP
menengah atas di SMA Negeri 3 Majene pada tahun 2010-2013, dan penulis
Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar program strata satu (S1). Selama
rahmat Allah SWT, dan semangat yang luar biasa dari kedua orangtua serta
bimbingan dari seluruh dosen, maka penulis dapat menyelesaikan studi dengan
judul Skripsi Full Day School (Studi Kasus Orang Tua Siswa Sekolah Menengah