Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI KURIKULUM 2013

Oleh :
ANTONI HILMAN
( 18067026 )
Konsep dan Rasionalitas Pengembangan
Kurikulum 2013
Kebijakan tentang kurikulum 2013 ini tercantum dalam
dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang
diperbaharui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014
tentang Pembelajaran. Kurikulum 2013 berorientasi kepada
usaha-usaha penyiapan lahirnya Generasi Emas Indonesia
2045. Generasi Indonesia yang memiliki kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati,
dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
SKL kurikulum 2013
1. Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
2. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
.
SKL kurikulum 2013

3. Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri.
Tantangan pengembangan kurikulum
2013
1. Tantangan Internal
Tantangan internal dalam pendidikan antara lain terkait
dengan kondisi dan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada
delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Delapan SNP
ini meliputi: Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar
Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar
Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. Tantangan
internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif
Tantangan pengembangan kurikulum
2013
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan
antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan,
kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi,
serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Tantangan pengembangan kurikulum
2013

3. Penyempurnaan Pola Pikir


Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan
hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau
perubahan pola pikir.
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan
perlu adanya pergeseran antara lain :
a) Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa
b) Dari satu arah menuju interaktif
c) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring
d) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki
e) Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata
f) Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim
g) Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah
keterikatan
h) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru
i) Dari alat tunggal menuju alat multimedia
j) Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif
k) Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan
l) Dari usaha sadar tunggal menuju jamak
m) Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju
pengetahuan disiplin jamak
n) Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan
kepercayaan
o) Dari pemikiran faktual menuju kritis
p) Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran
pengetahuan
Tantangan pengembangan kurikulum 2013
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penguatan tata kelola kurikulum diatur dengan mengacu
pada UU 20/2003 tentang Sisdiknas. Pasal 38 ayat (1) pada UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas mengatur bahwa
“Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan
menengah ditetapkan pemerintah”. Selanjutnya ayat (2) pada
pasal yang sama mengatur bahwa “Kurikulum pendidikan dasar
dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/
madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
atau kantor kementerian agama kabupaten/ kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”.
Tantangan pengembangan kurikulum
2013
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari
6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi
PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu
menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara
lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4
(empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua
manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan
dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman.
Struktur Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/ mata
pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/ mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur
kurikulum merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
adalah sistem semester, sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester.
 
Strategi Implementasi Kurikulum 2013

1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang


pendidikan,
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun
2013–2016
3. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013–2016
4. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem
administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya
kerja guru) terutama untuk SMA/ MA dan SMK/ MAK,
dimulai dari bulan Januari–Desember 2013
Strategi Implementasi Kurikulum 2013

5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi


untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan
6. upaya penanggulangan: Juli 2013–2016 Saat ini (per 2019)
semua sekolah harus siap mengimplementasikan kurikulum
2013 di sekolahnya masing-masing.
Terimakasih........

Anda mungkin juga menyukai