Anda di halaman 1dari 13

JURNAL

PENGEMBANGAN APLIKASI INVENTORI GAYA BELAJAR (IGB) BERBASIS


ANDROID BAGI SISWA SMA DI KABUPATEN BANTAENG

IRMAWATI
1644041001

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
PENGEMBANGAN APLIKASI INVENTORI GAYA BELAJAR (IGB) BERBASIS
ANDROID BAGI SISWA SMA DI KABUPATEN BANTAENG
Penulis : Irmawati
Pembinbing I : Dr. Farida Aryani, M.Pd
Pembimbing II : Dr. Abdullah Sinring, M.Pd
Email Penulis : irmawatihn025@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini menelaah tentang Aplikasi Inventori Gaya Belajar (IGB) berbasis
Android bagi Siswa SMA di Kabupaten Bantaeng. Masalah utama dalam penelitian ini adalah
siswa tidak mengetahui gaya belajar yang dimiliki serta di sekolah guru BK tidak memiliki
jam khusus BK didalam kelas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yaitu
pengembangan Aplikasi Inventori Gaya Belajar (IGB) berbasis Android bagi Siswa SMA di
Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu inovasi dalam media
bimbingan dan konseling di sekolah berbasis teknologi agar memudahkan dalam
pelaksanaannya serta ikut dalam perkembangan teknologi. Model penelitian pengembangan
yaitu model pengembangan Borg and Gall yang dimodifikasi oleh peneliti. Subyek penelitian
terbagi atas subyek ahli, yaitu ahli materi dan ahli media. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan survey melalui wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan
dengan teknik analisis isi terhadap data kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Hasil
penelitian pengembangan diselesaikan dengan dua kali tahap uji, yaitu uji ahli (validasi ahli)
dan uji kelompok kecil, serta satu kali tahap revisi meliputi; revisi berdasarkan uji ahli dan
revisi berdasarkan uji kelompok kecil.revisi dilakukan meliputi beberapa aspek yaitu aspek isi
materi, aspek isi media dan aplikasi, kegunaan, kelayakan dan ketepatan serta kebermanfaatan
aplikasi IGB bagi siswa. Berdasarkan uji ahli materi bimbingan dan konseling uji ahli media
dan desain Pembelajaran serta uji Praktisi mendapatkan penilaian skala penelitian yang berada
dalam kategori sangat valid. Aplikasi inventori gaya belajar (IGB )pada uji keberterimaan
berada pada kategori sangat tinggi produk dinyatakan dapat digunakan dan dilaksanakan.
Dengan demikian, Aplikasi Inventori Gaya Belajar (IGB) berbasis Android yang
dikembangkan dikatakan layak, diterima dan dapat digunakan bagi Siswa SMA di Kabupaten
Bantaeng.

Kata Kunci : Aplikasi Inventori Gaya Belajar (IGB), Android.

1
A. PENDAHULUAN membuat seseorang dapat dengan
mudah menerima pelajaran dan
Berdasarkan Peraturan Menteri meningkatkan hasil belajarnya.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Widayanti (2013) menyatakan bahwa
Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 terdapat faktor internal yang selama ini
tentang Bimbingan dan Konseling di masih kurang diperhatikan dalam usaha
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah memperbaiki kualitas pembelajaran,
dijelaskan bahwa Layanan Bimbingan yaitu gaya belajar (learning style).
dan Konseling bagi Konseli pada Padahal, dalam proses pembelajaran
satuan pendidikan memiliki fungsi: (a) setiap siswa memiliki karakteristik
pemahaman diri dan lingkungan; (b) gaya belajar yang berbeda-beda dalam
fasilitasi pertumbuhan dan menerima informasi. Nihayah (2010)
perkembangan; (c) penyesuaian diri mengemukakan bahwa mengenali gaya
dengan diri sendiri dan lingkungan; (d) belajar yang tepat merupakan aspek
penyaluran pilihan pendidikan, yang tidak boleh di lupakan. terdapat
pekerjaan, dan karir; (e) pencegahan banyak manfaat dan keuntungan yang
timbulnya masalah; (f) perbaikan dan dapat diperoleh dengan memahami
penyembuhan; (g) pemeliharaan gaya belajar diri sendiri. Beberapa
kondisi pribadi dan situasi yang manfaat yang dapat diperoleh di
kondusif untuk perkembangan diri antaranya yaitu memaksimalkan
Konseli; (h) pengembangan potensi potensi akademik, memahami cara
optimal; (i) advokasi diri terhadap belajar berbaik mengatasi keterbatasan
perlakuan diskriminatif; dan (j) belajar meningkatkan rasa percaya diri
membangun adaptasi pendidik dan mengetahui cara terbaik menggunakan
tenaga kependidikan terhadap program keunggulan otak, mendapatkan
dan aktivitas pendidikan sesuai dengan informasi kekuatan serta kelemahan
latar belakang pendidikan, bakat, diri.
minat, kemampuan, kecepatan belajar, Sampai saat ini, peneliti sudah
dan kebutuhan Konseli. Layanan menemukan aplikasi yang membahas
Bimbingan dan Konseling memiliki tentang gaya belajar di Play Store.
tujuan membantu Konseli mencapai Namun, aplikasi yang ada belum ada
perkembangan optimal dan yang mengembangkan teori dari
kemandirian secara utuh dalam aspek Dryden and Voss dan juga belum ada
pribadi, belajar, sosial, dan karir. yang memiliki informasi-informasi
Seorang konselor yang professional penunjang dari jenis inventori gaya
dituntut memahami berbagai belajarnya. Hal ini mendorong peneliti
karakteristik dari belajar atau proses untuk membuat aplikasi Inventori Gaya
pembelajaran. Tanggungjawab Belajar berbasis android yang memiliki
konselor/Guru BK sebagai bagian dari informasi-informasi penunjang ntuk
sistem pendidikan di lembaga gaya belajar sehingga dala proses
pendidikan formal adalah memberikan pemakaiannya akan lebih di sukai
pelayanan yang maksimal pada 4 pengguna.
bidang layanan Bimbingan dan Berdasarkan observasi yang
Konseling di Sekolah yaitu bidang dilakukan peneliti pada empat sekolah
Pribadi, bidang Sosial, bidang Belajar SMA Negeri di Kabupaten Bantaeng
dan bidang Karir. yaitu SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA
Wayan (2013) menjelaskan bahwa Negeri 2 Bantaeng, SMA Negeri 3
belajar sesuai dengan gaya belajar Bantaeng dan SMA Negeri 4 Bantaeng

2
pada tanggal 20- 23 Januari 2020 bidang belajar serta tidak adanya
dengan jumlah responden sebanyak 5 instrument atau media pendukung
pada setiap sekolah yang diambil layanan bidang belajar terkhusus tes
secara acak memperoleh kesimpulan gaya belajar juga tidak ada. Oleh
bahwa mayoritas siswa-siswi yang ada karenanya guru BK sangat mendukung
di 4 Sekolah tersebut menyadari adanya Inventori Gaya Belajar sebagai
pentingnya mengetahui gaya belajar media yang bisa digunakan dalam
yang mereka miliki, tetapi di antara 20 layanan belajar.
responden yang dipilih, tidak ada Pandemi COVID 19 menjadi
diantara mereka yang mengetahui gaya salah satu penyebab semua proses
belajar yang dimiliki. Berdasarkan belajar mengajar yang biasanya
hasil wawancara dengan ke 20 dilaksanakan disekolah sekarang
responden didapatkan hasil juga bahwa dilaksanakan secara daring. Pandemi
mereka semua memiliki Android, juga COVID 19 adalah krisis kesehatan
mayoritas siswa di ke 4 sekolah yang yang pertama dan terutama di dunia.
dilakukan observasi tersebut memiliki Banyak Negara memutuskan untuk
Android. Dalam proses observasi juga menutup sekolah, perguruan tinggi dan
didapatkan hasil siswa- siswi di SMA universitas, termasuk Negara
Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri 2 Indonesia. Kebijakan yang di ambil
Bantaeng, SMA Negeri 3 Bantaeng dan oleh banyak Negara termasuk
SMA Negeri 4 Bantaeng belum dapat Indonesia dengan meliburkan seluruh
menentukaan cara belajar yang terbaik aktivitas pendidikan, pembuat
bagi mereka sehingga dengan adanya pemerintah dan lembaga terkait harus
Aplikasi Inventori gaya belajar ini, para menghadirkan alternatif proses
siswa berharap dapat mengetahui gaya pendidikan bagi siswa. Saat ini di
belajar mereka sehingga mereka dapat Indonesia, beberapa kampus dan
menentukan cara belajar terbaik bagi sekolah mulai menerapkan kebijakan
mereka dan diharapkan juga dapat kegiatan belajar mengajar dari jarak
mengoptimalkan hasil belajarnya. jauh atau belajar secara daring.
Berdasarkan wawancara juga Layanan bimbingan dan konseling di
yang dilakukan dengan 4 guru BK sekolah juga semakin sulit untuk
SMA di Kabupaten Bantaeng, yaitu di diberikan secara optimal kepada siswa
SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri dengan adanya pandemi COVID 19 ini.
2 Bantaeng, SMA Negeri 3 Bantaeng Berdasarkan dari berbagai
dan SMA Negeri 4 Bantaeng pada informasi diataslah yang semakin
tanggal 20-23 Januari 2020, didapatkan menguatkan peneliti untuk melakukan
informasi bahwa untuk layanan yang penelitian pengembangan berupa
diiberikan kepada siswa masih berbasis Inventori Gaya Belajar yang
kepada masalah, salah satu faktor diharapkan dapat membantu siswa
penyebabnya adalah tidak adanya jam dalam mengidentifikasi gaya belajar
Khusus BK di untuk masuk di kelas yang dimilikinya.
sehingga kurang wadah bagi mereka
Berdasarkan latar belakang di atas,
memberikan layanan klasikal terkhusus
adapun rumusan masalahnya yaitu:
pada pengembangan 4 bidang yaitu
1) Bagaimana gambaran kebutuhan
bidang belajar, sosial, belajar dan karir.
Aplikasi Inventori Gaya Belajar
Hal inilah yang mengakibatkan
(IGB) berbasis Android bagi Siswa
kurangnya layanan yang diberikan
SMA di Kabupaten Bantaeng?
kepada siswa, terkhususnya dalam
2) Bagaimana prototipe Aplikasi

3
Inventori Gaya Belajar (IGB) lebih pas dengan kemajuan belajar
berbasis Android bagi Siswa SMA mereka.
di Kabupaten Bantaeng? Berdasarkan pengertian-
3) Bagaimana tingkat validitas dan pengertian gaya belajar maka pada
kepraktisan aplikasi Inventori Gaya dasarnya gaya belajar merupakan cara
Belajar (IGB) berbasis Android bagi individu untuk memahami dan
Siswa SMA di Kabupaten mengingat informasi atau dapat juga di
Bantaeng? definisikan sebagai cara setiap individu
untuk memproses informasi untuk
mendapatkan hasil belajar yang terbaik.
II. KAJIAN TEORI b. Tujuan Mengetahui Gaya Belajar
a. Pengertian Gaya belajar Wiedarwati (2018) menjelaskan
Hasrul (2009) menjelaskan bahwa tujuan sesorang mengetahui
bahwa gaya belajar adalah suatu gaya belajar yaitu: (1) Bagi siswa,
kombinasi dari cara seseorang dengan mengetahui gaya belajarnya,
menyerap dan kemudian mengatur siswa diharapkan dapat menyerap
serta mengolah informasi yang mereka informasi secara maksimal bergantung
terima atau dapatkan. Wayan (2010) pada pembelajaran berlangsung sesuai
menjelaskan bahwa gaya belajar adalah gaya belajar yang dimilikinya; (2) Bagi
suatu cara dalam menerima, mengolah, guru, agar ia dapat memfasilitasi
mengingat dan menerapkan informasi pembelajaran di kelasnya sesuai
dengan mudah. Lebih lanjut Wayan dengan gaya belajar yang disukai
(2010) menjelaskan bahwa Dengan siswa. Maksudnya, setiap guru mata
mengetahui gaya belajar siswa, guru pelajaran harus memahami bahwa
dapat membantu siswa belajar sesuai informasi sering muncul dalam bentuk
dengan gaya belajar yang dimiliki verbal dan visual, dan sebagian besar
siswa sehingga prestasi belajar siswa informasi akan hilang pada seseorang
dapat tumbuh dengan baik melalui yang tidak memfungsikan kedua
pembelajaran yang sesuai dengan gaya keterampilan ini dengan baik. Dalam
belajarnya. Menurut Dryden & Vos konteks pembelajaran di kelas, jika
(Aryani & Rais, 2018) gaya belajar guru mengajar dengan gaya yang
terbagi atas 4 yaitu Concrete kurang diminati siswa, siswa akan
Sequential, Abstract Sequential, merasakan ketidaknyamanan. Di sisi
Abstract Random, dan Concrete lain, jika guru hanya mengajar dengan
Random. menggunakan gaya belajar tertentu
Dryden (2007) menjelaskan yang hanya disukai siswa, dapat
bahwa pengetahuan tentang gaya berakibat para siswa ini mungkin tidak
belajar dapat membantu guru untuk mengembangkan kecekatan mental
menciptakan lingkungan belajar yang yang mereka perlukan untuk
bersifat multi- indrawi dengan berprestasi di kelas atau mencapai
melayani sebaik mungkin kebutuhan potensi sebagai professional. Oleh
individual setiap murid dengan cara karena itu, tujuan pendidikan,
memanfaatkan konsep keberagaman seharusnya membantu siswa untuk
dan menerima gaya yang berbeda. Para mengembangkan kemampuan mereka,
guru menjadi lebih efektif dalam baik dalam gaya belajar yang disukai
menentukan strategi-strategi maupun yang kurang disukai.
pengajaran dan siswa akan menjadi c. Manfaat Gaya Belajar
pelajar yang lebih percaya diri dan Salah satu langkah yang dapat

4
ditempuh oleh seorang siswa dalam Brilian. Selain iu, orang dengan tipe
mencapai hasil belajar yang efektif gaya belajar ini senang mengetahui
yaitu dengan mengenali gaya belajar dan berpikir tentang apa yang tidak
mereka sendiri. Mengenali gaya belajar dipikirkan orang lain, senang untuk
sendiri belum tentu membuat seseorang berdiskusi, bahkan berdebat dengan
menjadi lebih pandai tetapi dengan orang lain. Semakin senangnya
mengenali gaya belajar dapat berpikir, kadang mereka lupa bahwa
menentukan cara belajar dan lebih orang di sekitarnya sama sekali
efektif (Tanta 2010). Siswa yang tidak paham dengan ide-idenya yang
belajar sesuai dengan gaya belajar terlalu tinggi. Orang dengan tipe
membuat dirinya dapat dengan mudah gaya belajar ini lebih menyukai
menerima pelajaran dan meningkatkan belajar secara individu daripada
hasil belajarnya (Wayan, 2013). berkelompok mereka sering disebut
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh konseptor ulung dan jago
diantaranya itu memaksimalkan menganalisis informasi.
Potensi Akademik dengan memahami 3) Abstract Random (AR)
cara belajar terbaik mengatasi Dryden and Voss (Aryani dan
keterbatasan belajar, meningkatkan Rais, 2018) menjelaskan bahwa
rasa percaya diri, mengetahui cara orang dengan tipe belajar ini
terbaik menggunakan keunggulan otak, seringkali dihubungkan dengan
mendapatkan informasi kekuatan serta perasaan dan emosi, sehingga
kelemahan diri dalam belajar (Nihayah, Orang dengan tipe gaya belajar ini
2010). terkenal sangat sensitif semua jadi
d. Jenis gaya belajar menyenangkan kalau mulutnya
Aryani dan Rais (2018) sesuai tapi jadi buruk kalau sudah
menjelaskan 4 macam gaya belajar tidak memiliki emosi positif
berdasarkan teori Dryden dan Voss terhadap sesuatu. Orang dengan tipe
yaitu sebagai berikut: gaya belajar ini mudah kehilangan
1) Concrete Sequential (CS) konsentrasi banyak pertimbangan
Dryden and Voss (Aryani dan dan suka mencoret-coret tanpa arti
Rais, 2018) menjelaskan bahwa di buku. Sangat menjaga hubungan
orang dengan tipe gaya belajar ini dengan orang lain tidak senang jika
cenderung teratur dan rapi, mengalami konflik dan dikenal
mengerjakan tugas tepat waktu, perhatian di antara orang-orang
terencana, dan tidak suka hal-hal sekitarnya Selain itu sangat mudah
yang bersifat mendadak. Selain itu terpancing emosinya. Bahasa
tidak senang mengerjakan tugas lainnya orang dengan tipe gaya
yang bertumpuk-tumpuk. Orang belajar ini mudah tersentuh ekspresi
dengan tipe belajar ini biasanya yang spontan itu mungkin karena
agak perfeksionis sehingga ingin kesulitan mereka mengungkapkan
semua sesuatu yang dikerjakan sesuatu secara verbal kepada orang
dengan sempurna dan terencana. lain.
2) Abstrak Sequential (AS) 4) Concrete Random (CR)
Dryden and Voss (Aryani Dryden and Voss (Aryani
dan Rais, 2018)menjelaskan bahwa dan Rais, 2018) menjelaskan bahwa
Orang dengan tipe gaya belajar ini orang dengan tipe gaya belajar ini
biasanya merupakan pemikir yang sebagai orang yang kreatif karena
cerdas dan punya ide ide yang sedang mencoba menyelesaikan

5
sesuatu dengan cara mereka sendiri. menggunakan bahasa pemrograman
Semakin asyiknya, Mereka Java. Android sendiri memiliki
cenderung tidak peduli dengan berbagai fitur diantaranya storage
waktu. Terkenal sebagai Deadliner conectivity, web browser, media,
karena seringkali mengerjakan supporting hardware, multi- touch,
sesuatu di batas akhir, meski punya multitasking, serta tethering. Beberapa
waktu banyak sebelumnya. peralatan yang dibutuhkan untuk
Spontanitas dan impulsif menjadi mengembangkan sebuah aplikasi
ciri khas tipe ini karena begitu berbasis Android yaitu Android Studio,
banyak ide muncul di kepala Android SD, Gradle, dan I (Wei Meng
mereka. Orang tipe ini biasanya Lee, 2011).
cukup dipercaya untuk menjadi Beberapa pertimbangan
pemimpin, meskipun menimbulkan Android menjadi sistem operasi yang
situasi kritis karena sifat dipilih sebagai platform pengembangan
kelainannya titip mereka juga (Nazrudin, 2014) yaitu lengkap komplit
senang mencoba-coba sesuatu, dimana Android merupakan sistem
bereksperimen, walaupun mungkin operasi yang aman dan banyak
banyak orang lain tidak menyediakan tool dalam
menyenanginya. pengembangan software aplikasi
Produk yang dihasilkan dalam terbuka open source di mana platform
penelitian pengembangan ini memiliki Android disediakan melalui lisensi
spesifikasi sebagai berikut: open source yang memungkinkan
1. Aplikasi Inventori Gaya Belajar ini pengembang dapat dengan bebas
memuat pernyataan-pernyataan mengembangkan aplikasinya dan bebas
tidak lengkap yang akan siswa free platform dimana platform Android
lengkapi dengan memilih pilihan tidak memiliki biaya royalti dalam
jawaban yang berkaitan dengan tipe pengembangan sebuah aplikasinya.
gaya belajar yang dikembangkan
oleh Dryden & Voss lengkap
dengan interpretasi hasil gaya
BAB III METODE PENELITIAN
belajarnya.
A. Jenis Penelitian
2. Android yang bisa digunakan untuk
mengakses Aplikasi Inventori gaya Penelitian dilakukan dengan
Belajar adalah Android Kitkat. menggunakan pendekatan penelitian
3. Struktur isi Aplikasi Inventori Gaya Pengembangan (Research and
Belajar yaitu sampul Aplikasi, Development). Sugiyono (2019) yang
Tujuan, Manfaat, Instruksi, item dimaksud dengan model penelitian
pernyataan yang akan dilengkapi pengembangan dalam bahasa
sebanyak 15 buah, dan hasil dari inggrisnya Research and Development
inventori gaya belajarnya. adalah metode penelitian yang
Pengembangan sistem digunakan untuk menghasilkan suatu
informasi gaya belajar dikembangkan produk serta menguji keefektifan
menggunakan Platform android. produk tersebut. Penelitian
Android merupakan sistem operasi pengembangan muncul sebagai strategi
untuk perangkat mobile yang bersifat yang bertujuan untuk meningkatkan
open source berbasis Linux. Platform kualitas pendidikan, mengembangkan
ini memungkinkan pengembang untuk dan memvalidasi hasil-hasil
membuat program atau aplikasi dengan pendidikan. Menurut Borg and Gall

6
(Sugiyono, 2019) mengemukakan Bantaeng, SMA Negeri 2 Bantaeng,
bahwa penelitian pengembangan adalah SMA Negeri 3 Bantaeng dan SMA
process used to develop and validate Negeri 4 Bantaeng.
educational product Adapun hasil wawancara kepada
Produk yang dihasilkan dalam masing-masing 1 orang guru BK di
penelitian pengembangan ini yaitu SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri
aplikasi inventori Gaya Belajar yang 2 Bantaeng, SMA Negeri 3 Bantaeng
dikembangkan dari teori Dryden dan dan SMA Negeri 4 Bantaeng,
Voss. Didalam aplikasi ini terdapat soal didapatkan informasi bahwa tidak
sebanyak 15 buah yang merupakan soal adanya jam khusus Bimbingan dan
pilihan. Setelah siswa mengerjakan Konseling melakukan tatap muka di
soal tersebut maka akan muncul hasil kelas mengakitbatkan layanan
inventori gaya belajar serta penjelasan Bimbingan dan konseling di sekolah
dari gaya belajar tersebut yang berisi masih berbasis kepada masalah. Guru-
hal-hal positif, hal-hal sulit dan kiat- guru BK yang ada di SMA Negeri 1
kiat jitu dalam belajar berdasarkan jenis Bantaeng, SMA Negeri 2 Bantaeng,
gaya belajarnya. Penelitian SMA Negeri 3 Bantaeng dan SMA
pengembangan yang dilakukan oleh Negeri 4 Bantaeng pada saat pemberian
peneliti yaitu aplikasi inventori Gaya layanan hanya memberikan informasi
Belajar yang dikembangkan dari teori secara umum. untuk bidang belajar
Dryden dan Voss. Penelitian sendiri, guru-guru BK di SMA Negeri
pengembangan menggunakan panduan 1 Bantaeng, SMA Negeri 2 Bantaeng,
ilmiah, setiap tahap pengembangan SMA Negeri 3 Bantaeng dan SMA
dilakukan dengan benar agar bisa Negeri 4 Bantaeng belum pernah
menghasilkan produk yang baik dan memberikan instrumen atau angket
dapat dimanfaatkan oleh pengguna. untuk menentukan apa gaya belajar
Agar media pengembangan ini yang cocok bagi siswa karena tidak
mengacu pada langkah-langkah adanya waktu khusus BK dan tIdak
pengembangan diatas maka peneliti adanya juga media pendukung yang
memodifikasi langkah-langkah dapat membantu para guru BK di
pengembangan yang akan dilaksanakan sekolah menggali informasi analisis
sebagai berikut. kebutuhan siswa di sekolah.
1. Research and Information collecting Rancangan produk yang dibuat
2. Planning berupa aplikasi inventori gaya belajar
3. Develop Preliminary form a Product (IGB) yang dimaksud merupakan hal-
4. Main Product Revision hal yang dipersiapkan dalam membuat
aplikasi inventori gaya belajar (IGB)
5. Main Field Testing berbasis android bagi siswa SMA.
6. Final Product Revision Prototipe (rancang bangun) aplikasi
yang dibuat terdiri atas beberapa bagian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu halaman depan, tampilan tujuan,
A. Hasil Penelitian tampilan manfaat, tampilan instruksi,
analisis kebutuhan didasarkan tampilan inventori dan tampilan hasil
pada asumsi-asumsi dan hasil studi inventori.
pendahuluan yang dilakukan oleh Berdasarkan hasil validasi
peneliti melalui kegiatan wawancara dengan ahli materi Dosen Psikologi
(interview) dengan guru BK dan Pendidikan dan Bimbingan didapatkan
beberapa orang siswa di SMA Negeri 1 hasil bahwa materi dalam aplikasi

7
inventori gaya belajar (IGB) ini layak menjelaskan bahwa dalam proses
untuk digunakan dalam penelitian dan pembelajaran dibutuhkan perubahan
layak untuk uji coba lapangan. secara cepat dan mendalam pada cara
Berdasarkan hasil validasi dengan Ahli belajar perlu dilakukan agar
media dan desain pembelajaran kemungkinan- kemungkinan baru yang
didapatkan hasil bahwa rancangan lebih ideal yang diberikan oleh
pengembangan aplikasi inventori gaya teknologi informasi dapat berguna bagi
belajar layak untuk uji coba lapangan proses pembelajaran yang lebih maju
dengan revisi kecil. dengan berusaha memanfaatkan
Adapun hasil uji coba kemajuan IPTEK yang berkembang
keelompok kecil ysng diberikan kepada kian pesat guna meningkatkan kualitas
20 siswa SMA di Bantaeng antara lain pendidikan serta memunculkan inovasi
sebagai berikut. pembelajaran yang lebih tepat bagi
tercapainya tujuan pendidikan. Dengan
demikian, pengembangan aplikasi
inventori gaya belajar (IGB) dianggap
penting, sebagai salah satu inovasi
dalam bimbingan dan konseling untuk
mengidentifikasi gaya belajar yang
dimiliki oleh siswa. Menurut wiedarti
(2018), dengan mengetahui gaya
belajar siswa, mereka diharapkan dapat
B. Pembahasan menyerap informasi secara maksimal
Berdasarkan hasil informasi dan bergantung pada pembelajaran
need assesment yang diperoleh dari berlangsung sesuai gaya belajarnya dan
siswa dan guru BK, hasil kajian teoritik bagi guru, agar ia dapat memfasilitasi
dan empirik sangatlah diperlukan pembelajaran di kelasnya sesuai
hadirnya pemberian layanan bimbingan dengan gaya belajar yang disukai
dan konseling yang menarik dan siswa.
inovatif guna membau siswa dalam
peningkatan hasil belajarnya. Sejalan
dengan analisis kebutuhan telah
dilakukan melalui pengumpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
informasi, sebelum melakukan A. Kesimpulan
pengembangan aplikasi inventori gaya
belajar (IGB) dilakukan sudi literatur Berdasarkan hasil penelitian dan
mengenai aplikasi inventori gaya pembahasan di bab sebelumnya, maka
belajar (IGB). Studi literatur dan need dapat disimpulkan:
assesment untuk mengetahui kebutuhan 1. Gambaran kebutuhan siswa tentang
guru BK di sekolah mengenai area aplikasi inventori gaya belajar (IGB)
implementasi model pengembangan. yang diperoleh dari need asessmet
Pengembangan aplikasi inventori dengan menggunakan wawancara
gaya belajar (IGB) merujuk pada need dengan guru BK dan siswa SMA di
assesment dan asumsi bahwa dalam Kabupaten Banrtaeng sangat
perkembangan penyelenggaraan membutuhkan aplikasi inventori
konseling di sekolah masih berbasis gaya belajar (IGB) untuk
kepada masalah. Dryden & Voss mengidentifikasi gaya belajar yang
(Wahyudi & Azizah, 2016) dimiliki serta mengoptimalkan hasil
belajarnya.

8
2. Prototipe aplikasi inventori gaya pada Pembelajaran Biologi Kelas X
belajar (IGB) berbasis android bagi SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten
siswa SMA di Kabupaten bantaeng Tanah Datar. Jurnal of Saintek Vol
yang dirancang terdiri atas enam 8.
bagian tampilan yaitu halaman awal,
tujuan, manfaat, instruksi, tampilan Danial, A. Resky Amaliyah.
inventori dan tampilan hasil. Pengembangan Modul Bimbingan
3. Tingkat validitas aplikasi Inventori Karir untuk Meningkatkan
Gaya Belajar (IGB) berada pada Perencanaan Studi Lanjut Siswa di
kategori tinggi, sementara tingkat SMA Negeri 2 Sinjai. Skripsi.
kepraktisannya berada pada kategori Universitas Negeri Makassar.
tinggi. Dengan demikian, Aplikasi Hasrul. 2009. Pemahaman tentang
Inventori Gaya Belajar (IGB) valid Gaya Belajar. Jurnal Medtek. Vol
dan praktis untuk digunakan di 1No.2.
sekolah sebagai media penunjang
layanan Guru BK dengan siswa. Jumiati, Pengembangan Modul
B. Saran Bimbingan Pribadi Sosial Untuk
Berdasarkan kesimpulan hasil Meningkatkan Kemampuan
penelitian diajukan saran sebagai Resolusi Konflik Siswa SMA
berikut: Negeri 3 Takalar. Skripsi.
1. Bagi guru agar memanfaatkan Universitas Negeri Makassar.
Aplikasi Inventori Gaya Belajar
(IGB) dalam pemberian layanan Kanto, Kulasse. 2015. Prinsip-Prinsip
bidang belaajar kepada siswa Bimbingan dan Konseling Belajar.
khususnya untuk mengidentifkiasi Makassar: Badan Penerbit UNM.
gaya belajar yang dimiliki tiap
Kementerian Pendidikan dan
siswa.
Kebudayaan. 2014. Peraturan
2. Bagi peneliti selanjutnya agar
Menteri Pendidikan dan
dapat mengembangkan aplikasi
Kebudayaan RI Nomor 111 Tahun
Inventori Gaya Belajar pada
2014 tentang Bimbingan dan
system operasi mobile lainnya.
Konseling pada Sekolah Dasardan
Pendidikan Menengah. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Aryani, F. dan Rais, M. 2018.
Lee, Wei-Meng. 2011. Beginning
Bimbingan Karir Masa Depan untuk
Android Application Development.
Meraih Sukses ke Perguruan Tinggi.
Indiana: Wiley Publishing.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Mashurwati, Yuyun. 2018. Penerapan
Budiman, A. dkk. 2014. Aplikasi
Inventory Tes Gaya Belajar Remaja
Interaktif Pengenalan Pahlawan
dengan Aplikasi Google Form,
Revolusi Indonesia Berbasis
Media Sosial serta Pengembangan
Multimedia (Studi Kasus di MI AL-
Program Layanan Bimbingan dan
GINA). Jurnal Sisfotek Global. Vol
Konseling Terkait. Jurnal Educatio
4 No. 2.
Vol 4 No. 1.
Chania. Dkk. 2016. Hubungan Gaya
Nasution, S. 2011. Berbagai
Belajar dengan Hasil Belajar Siswa
Pendekatan Dalam Proses Belajar

9
dan Mengajar. Jakarta: Bumi Suhartono, S. 2009. Filsafat
Aksara. Pendidikan. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
Nazruddin Safaat, 2014.
Pemprograman Aplikasi Mobile Tanta. 2010. Pengaruh Gaya Belajar
Smartphone dan tablet PC Berbasis Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
android (Revisi kedua). Bandung: Kuliah Biologi Umum Program
Informatika. Studi Pendidikan Biologi
Nihayah, Fista. Profil Gaya Belajar Universitas Cenderawasih. Jurnal
(Learning Style) dan IPK Kependidikan Dasar Vol 1.
Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Undang-Undang Republik Indonesia
UNNES. Skripsi. Universitas Negeri Nomo2 20 Tahun 2003 tentang
Semarang. system Pendidikan Nasional. 2006.
Legal Agency.
Noor, Agustina. 2017. Aplikasi Belajar
Mengajar pada Laboratorium Ulfa, Mareta. Hubungan Gaya Belajar
Komputer Teknik Informatika terhadap prestasi Belajar Ilmu
dengan Sidik Jari Berbasis Web Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V
Dekstop. Jurnal Sains dan SD Negeri 10 Metro Timur. Skripsi.
Informatika. Vol 2. Universitas Lampung.
Nursalim, Mochamad. 2013. Wahyudi, Dedi & Azizah, Habibatul.
Pengembangan Media Bimbingan 2016. Strategi Pembelajaran
dan Konseling.Jakarta:Indeks. Menyenangkan dengan Konsep
Pariani, Elva.Hubungan antara Gaya Learning Revolution. Attarbiyah Vol
Belajar dengan Hasil Belajar Mata 26
Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Wayan, A, dkk. 2013. Implementasi
Kelas V di MI Negeri 12 Bandar Strategi Pembelajaran Inkuiri
Lampung Tahun Ajaran 2016/2017. Terhadap Kemampuan Berpikir
Skripsi. Universitas Islam Negeri Kritis dan Pemahaman Konsep IPA
Raden Intan Lampung. Santioso, Siswa SMP. e- Journal Program
Lucy Lidiawati. 2010. Mendidik Pascasarjana Universitas Pendidikan
Sesuai Dengan Minat & Bakat Ganesha. Vol 3.
Anak. (Cetakan ke-2). Jakarta: PT
Tangga Pustaka. Widayanti, F. D. 2010. Pengaruh
Pengelompokan Siswa Berdasarkan
Sriyanto, H.J. dkk., 2007. Langkah Jitu Gaya Belajar dan Multiple
Menghadapi UN SMP. Yogyakarta: Intelligences ERUDIO, Vol. 2.
Indonesiatera.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Wiedarwati, P. 2018. Seri Manual GLS
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Pentingnya Memahami Gaya
Kualitatif, dan R&D. Bandung. Cv. Belajar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Alfabeta. Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan
Sugiyono, 2019. Metode Penelitian Kebudayaan.
Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, R & D dan Penelitian Wei Meng Lee 2011. ―Beginning
Pendidikan. Bandung. CV Alfabeta. Android™ Application

10
Development” Canada: Wiley
Publishing, I

11
12

Anda mungkin juga menyukai