Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351783726

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Article · May 2021

CITATIONS READS

2 13,222

1 author:

Muthia Alfisyah
Universitas Lambung Mangkurat
1 PUBLICATION 2 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Muthia Alfisyah on 23 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Muthia Alfisyah

Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Lambung Mangkurat

e-mail: 1910130220001@mhs.ulm.ac.id

ABSTRAK

Manajemen adalah suatu proses yang berkontribusi dengan individu dan kelompok
yang memahami bagaimana cara mengelola suatu hal, seperti halnya mengelola peserta didik.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis Pendidikan tertentu. Jadi, manajemen
peserta didik adalah suatu proses untuk mengelola peserta didik agar tercapainya tujuan
Pendidikan yang sudah ditentukan. Dan yang mengelola peserta didik tersebut ialah Lembaga
Pendidikan (sekolah) serta pendidik yang ada di Lembaga Pendidikan tersebut.

Adapun tujuan dari penulisan naskah ini adalah untuk menjelaskan tentang manajemen
peserta didik, fungsi dan tujuan dari manajemen peserta didik serta ruang lingkup dari
manajemen peserta didik itu sendiri.

Kata Kunci: Manajemen, peserta didik, manajemen peserta didik

PENDAHULUAN
Secara umum, aktivitas manajemen dalam organisasi diarahkan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Menurut (Syafaruddin, 2005) Manajemen adalah proses
bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan,
organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Dengan kata lain, aktivitas manajerial hanya
ditemukan dalam wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, sekolah dan juga lainnya.
Dengan itu, manajemen ialah suatu proses pengelolaan yang bekerja sama dengan berbagai
pihak agar tercapainya suatu tujuan yang sudah ditetapkan.

Adapun pendapat (Djamarah, 2005) menyatakan bahwa peserta didik adalah setiap orang
yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan
Pendidikan. Sedangkan peserta didik menurut (Prawiradilaga, 2007) adalah siapa saja yang
belajar mulai dari TK, SD sampai SMA, mahasiswa, peserta pelatihan di Lembaga Pendidikan
pemerintah atau swasta. Maka dari itu, peserta didik merupakan seseorang yang melakukan
proses pembelajaran di semua jenjang Pendidikan dari yang terendah sampai yang tertinggi.

Dengan demikian manajemen peserta didik ialah suatu proses dimana proses tersebut
ialah mengelola peserta didik atau seseorang yang sedang melakukan proses pembelajaran baik
itu tingkat TK maupun perguruan tinggi dan di Lembaga Pendidikan lainnya agar tercapainya
tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Pengertian Manajemen Peserta Didik

Secara etimologi kata manajemen berasal dari Bahasa inggris, yaitu management yang
terdiri dari kata manage atau to manage yang berate menyelenggarakan, membawa atau
mengarah. Kata manage juga bermakna mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola atau
menata (Danim, 2010).

Adapun konsep manajemen peserta didik yang dipaparkan oleh (Suryobroto, 2010)
bahwa manajemen peserta didik adalah pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan pencatatan peserta
didik semenjak dari proses penerimaan sampai saat peserta didik meninggalkan sekolah karena
sudah tamat mengikuti Pendidikan pada sekolah tersebut. Sedangkan menurut (Mustari, 2014)
menjelaskan bahwa manajemen peserta didik adalah layanan yang memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan,
pendaftaran, layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan minat,
kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Adapun penjelasan dari (Mutiani, 2019) bahwa
Pendidikan ialah sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kedewasaan, baik dalam
perilaku maupun kehidupan sehari-hari, mendorong seseorang menjadi warga yang baik, sadar
terhadap tata cara hidup bermasyarakat. Jadi, yang dapat saya simpulkan dari penjelasan di atas
adalah manajemen peserta didik ialah suatu proses pengelolaan yang dikelola oleh pendidik
dan Lembaga Pendidikan itu sendiri yang dimana pengelolaan tersebut dilakukan dari peserta
didik masuk ke lingkungan sekolah untuk menimba ilmu sampai pada akhirnya ia lulus dari
sekolah tersebut dan melanjutkan studi nya ke jenjang berikutnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, manajemen peserta didik tidak lagi bisa dilakukan di
sekolah. Hal itu dikarenakan adanya COVID-19 yang menyebar di penjuru Indonesia. Dan itu
berpengaruh pada pengelolaan peserta didik. Berikut adalah kutipan yang penulis ambil dalam
buku “Menulis di Kala Badai COVID-19” yang ditulis oleh (Abbas, 2020) bahwa pandemic
Covid-19 berdampak terhadap fisik, psikis dan ranah sosial. Coronavirus yang datang tanpa
diundang, tiba-tiba merebak menjadikan kehidupan dalam kerumitan. Segala segi kehidupan
“disapanya”. Jutaan orang terpapar dan puluhan ribu di Indonesia dideranya. Tidak berbilang
yang meninggal. Itu lah yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Drs. Ersis Warmansyah Abbas dalam
bukunya yang berjudul Menulis di Kala Badai COVID-19. Penulis pun setuju dengan
pemaparan tersebut. Karena sekarang berbanding terbalik dengan tahun-tahun sebelumnya
sebelum terjadinya pandemic Covid-19 ini.

Begitu pula dengan manajemen peserta didik. Yang biasanya hal tersebut dilakukan dan
dipantau saat di sekolah, sekarang pendidik dan lempaga Pendidikan yang bersangkutan akan
memantau dan mengelola peserta didik dari jarak jauh atau istilahnya Work from Home (WFH).
Jadi, pelaksanaan manajemen peserta didik pun ikut terkendala dengan adanya pandemic
covid-19 ini.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Peserta Didik

Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai sarana bagi peserta didik untuk
mengembangkan potensi dalam dirinya semaksimal mungkin, baik itu perorang, sosial,
aspirasi, kebutuhan maupun potensi lainnya. Fungsi tersebut sebagaimana dijelaskan oleh
(Imron, 2016), bahwa secara umum fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana
bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin baik yang berkenaan dengan
segi-segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya, kebutuhannya dan potensi lain peserta
didik.

Selain itu, ada juga fungsi manajemen peserta didik yang lebih detail atau terperinci,
antara lain:
1. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individua tau peserta didik. Hal ini
diharapkan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi-potensinya tanpa ada
hambatan yang berarti
2. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan segi sosial peserta didik. Hal ini
berkaitan erat dengan hakikat peserta didik sebagai makhluk sosial.
3. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik. Dengan
adanya fungsi ini, diharapkan peserta didik mampu menyalurkan hobi, kesenangan dan
minatnya agar berkembang secara menyeluruh.
4. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta didik.

Adapun terkait dengan tujuan manajemen peserta didik yang dijelaskan oleh (Mulyasa,
2003) adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan teratur serta mencapai tujuan
Pendidikan sekolah. Sebagaimana yang dijelaskan oleh (Mutiani, 2019) bahwa proses
pembelajaran itu dilakukan dengan pendekatan hafalan (kognitif), lebih ditekankan bagaimana
memperoleh nilai yang bagus, sedangkan bagaimana dampak mata pelajaran terhadap
perubahan perilaku tidak diperhatikan. Sehingga terdapat kesenjangan antara pengetahuan
moral (Cognition) dan perilaku (action). Dengan adanya tujuan manajemen peserta didik ini,
maka peserta didik akan lebih terarah dan teratur. Dan dengan adanya manajemen peserta didik
ini, diharapkan peserta didik tidak lagi mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di
sekolah serta tidak lagi mengalami kesenjangan moral dan perilaku serta pengetahuan.

Sedangkan tujuan khusus dari manajemen peserta didik ialah untuk a) meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik; b) menyalurkan dan
mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan) bakat dan minat peserta didik. Seperti yang
diungkapkan oleh (Ersis Warmansyah Abbas, 2018) kecerdasan adalah sifat pikiran yang
mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Kecerdasan
berkaitan dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.; c) menyalurkan aspirasi,
harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik, dan; d) dengan tercapainya tujuan pada poin
a sampai c di atas, maka diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup, yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapainya cita-cita
mereka (Imron, 2016). Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan manajemen peserta didik
merupakan hal untuk mengarahkan serta mengatur kegiatan peserta didik dalam Pendidikan
dari awal masuk sekolah sampai dengan lulus dari sekolah tersebut.
Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup manajemen peserta didik menurut (Imron, 2016) adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Peserta Didik.


Dengan adanya perencanaan ini, maka masalah-masalah yang muncul akan segera
teratasi secepat mungkin.
2. Penerimaan Peserta Didik Baru.
Hal ini sangat penting dilakukan, karena merupakan salah satu kegiatan manajemen
peserta didik.
3. Orientasi Peserta Didik.
Orientasi ini dilakukan ketika peserta didik selesai melakukan daftar ulang dan peserta
didik akan melakukan orientasi atau pengenalan di hari pertama masuk sekolah. Hal ini
dilakukan agar peserta didik mengenal seluk beluk sekolah yang akan ditempatinya.
4. Mengatur Kehadiran dan Ketidakhadiran Peserta Didik.
Kehadiran peserta didik di sekolah ialah suatu hal yang kedepannya akan memunculkan
interaksi atau proses pembelajaran di sekolah.
5. Pengelompokkan Peserta Didik.
Hal ini dilakukan dimaksudkan untuk membantu keberhasilan mereka.
Pengelompokkan ini biasa dikenal dengan pembagian kelas dan jurusan untuk peserta
didik.
6. Mengatur Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik.
Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik agar mengetahui sudah sejauh mana
perkembangan mereka seiring dengan berjalannya waktu.
7. Mengatur Kenaikan Tingkat Peserta Didik.
Dalam pengaturan kenaikan tingkat atau biasa dikenal dengan kenaikan kelas ini
biasanya disesuaikan dengan kebijakan di masing-masing sekolah.
8. Mengatur Peserta Didik yang Mutasi dan Drop Out.
Kedua hal ini harus diatasi dengan baik, agar kedepannya tidak menimbulkan
permasalahan yang berkepanjangan dan berakhir mengganggu kegiatan di sekolah.
9. Kode Etik, Pengadilan, Hukuman dan Disiplin Peserta Didik.
Pendidikan pada dasarnya memiliki norma-norma tertentu bagi peserta didik. Dengan
adanya norma-norma dan aturan-aturan tersebut, maka peserta didik akan lebih terarah
dan teratur serta tidak semena-mena dalam bertindak. Seperti halnya kode etik atau
etika. Etika pada dasarnya mengarahkan pada keberadaan satu aturan yang erat
kaitannya dengan keberadaan moral yang tidak dapat terlepas dari keberadaan budaya
yang berada disekitarnya (Mutiani, 2019).

PENUTUP

Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai suatu proses pengelolaan dan
mengurusi segala macam yang berkaitan dengan peserta didik di sekolah. Mulai dari peserta
didik mendaftar, diterima masuk di sekolah atau penerimaan siswa baru, orientasi di sekolah,
mengurusi siswa atau peserta didik selama ia bersekolah di sekolah tersebut, sampai dengan
peserta didik tersebut lulus dari sekolah tersebut. Dengan adanya manajemen peserta didik,
maka peserta didik atau siswa akan lebih terarah dan teratur selama ia bersekolah di sekolah
atau Lembaga Pendidikan tersebut. Selain itu, dengan dikelolanya peserta didik dengan baik,
maka peserta didik tersebut dapat mengembangkan dan menyalurkan minat dan bakat serta
potensi lainnya yang dimiliki oleh peserta didik tersebut yang tentunya akan dibimbing oleh
pendidik yang bersangkutan. Serta akan tercapainya tujuan Pendidikan dan pembelajaran yang
sudah ditetapkan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, E. W. (2020). Menulis di Kala Badai COVID-19. Banjarmasin: Program Studi


Pendidikan IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung
Mangkurat.
Danim, S. d. (2010). Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Setia.
Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ersis Warmansyah Abbas, B. S. (2018). Penguatan Pendidikan IPS di Tengah Isu-Isu
Global. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan IPS, FKIP ULM dan Perkumpulan
Program Studi Pendidikan IPS Indonesia (APRIPSI).
Imron, A. (2016). Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, E. (2003). Manajemen Berbasis Sekolah. Konsep, Strategi dan Implementasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustari, M. (2014). Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Mutiani, B. S. (2019). Internalisasi Nilai Pendidikan Melalui Aktivitas Masyarakat Sebagai
Sumber Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 147-
158.
Prawiradilaga, D. S. (2007). Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Suryobroto, B. (2010). Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Syafaruddin. (2005). Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai