PROPOSAL SKIRIPSI
OLEH :
APRI AYU
NIM : 19.22.021224
PENGARUH PEMBELAJARAN LINTAS MINAT EKONOMI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA XI MIPA 5 SMAN 3
PALANGKARAYA
PROPOSAL SKIRIPSI
Oleh :
Apri Ayu
NIM.19.22.021224
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga proposal skiripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Skiripsi ini berisi tentang “PENGARUH PEMBELAJARAN
LINTAS MINAT EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA XI
MIPA 5 SMAN 3 PALANGKARAYA”.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga skiripsi ini dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya, Aamin
Apri Ayu
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan dapat diidentifikasi
beberapa
3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada dan bberhubung waktu,
dana, serta biaya yang terbatas maka permasalahan yang akan diteliti
dibatasi hanya mengenai tentang.
1. Pengaruh pembelajaran lintas minat pada mata pelajaran ekonomi
dikelas XI MIPA 5 SMAN 3 Palangkaraya.
2. Hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran lintas minat ekonomi.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah dalam
5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari peneilitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran lintas minat ekonomi
dikelas XI MIPA 5 SMAN 3 Palangkaraya
6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
para peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi dan informasi
tambahan mengenai pengaruh pembelajaran lintas minat ekonomi
terhadap hasil belajar siswa dikelas XI MIPA 5 SMAN 3 Palangkarya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas MIPA progran
linttas minat pada mata pelajaran ekonomi.
b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dan bahan evaluasi, agar dapat lebih meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas MIPA program lintas minat pada mata pelajaran
ekonomi.
c. Bagi peserta didik, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan,
dan bahan evaluasi serta motivasi untuk meningkatkan minat dan
prestasi belajar pada program lintas minat ekonomi.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisi Teoritis
a. Program Lintas Minat
1. Kurikulum 2013
Kurikulum (Curriculum) dalam bahasa Yunani berasal dari
kata Curir yang berarti pelari dan Curere yang artinya tempat
berpacu. Curriculum diartikan jarak yang harus ditempuh oleh
pelari. Istilah kurikulum dan pengembangannya sudah ada
sejak dulu hingga saat ini, dengan tafsiran-tafsiran kurikulum
dan pengembangannya dari para tokoh pendidikan di Dunia.
Istilah kurikulum dalam arti sederhana merupakan kumpulan
sejumlah mata pelajaran, sebagai kegiatan sosial, isi materi dan
pengalaman belajar. Pengertian kurikulum nantinya akan
berpengaruh pada pengembangan kurikulum dimasa
mendatang. Bisa diasumsikan bahwa pelari adalah siswa dan
jarak yang ditembuh adalah sebuah pendidikan serta kurikulum
sebagai strategi untuk mencapai finish. Dengan begitu
kurikulum berarti jarak dan jangka waktu pendidikan yang
harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh prestasi yang
dibuktikan dengan ijazah.
Sedangkan Pengertian kurikulum dalam UU NO. 20 tahun
2003 tentang SPN menjelaskan bahwa, kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum sudah diatur dalam perundang-
undangan dan terus berkembang sesuai dengan keadaan serta
perkembangan zaman. Kurikulum menurut undangundang
berarti pedoman atau aturan-aturan dalam proses belajar
mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan program
lanjutan dari pengembangan Kurikulum sebelumnya yang
sudah mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan secara terpadu, kurikulum tersebut yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004 dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.
Perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak pernah
lepas pada pemikiranpemikiran pemerintah yang tercantum
pada Peraturan Presiden No. 5 tahun 2010 Tentang
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 20102014 serta
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 dan Peraturan
Pemerintah No 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Asas
Peraturan No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Perubahan peraturan ini dilakukan untuk
menyelaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat,
lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun
2013 mengatur kembali standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, dan standar penilaian, serta kurikulum.
Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 menyatakan
kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
peserta didik setelah membelajaran suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu. Istilah yang digunakan adalah muatan
pembelajaran bukan mata pembelajaran. Tiap muatan
pembelajaran harus berkontribusi terhadap tiga kompetensi
(sikap, keterampilan, pengetahuan). Ruang lingkup materi
dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan
dalam ketentuan peraturan perundang- undangan, konsep
keilmuan dan karakteristik satuan pendidikan dan program
pendidikan. Tingkat Kompetensi dirumuskan berdasarkan
kriteria, tingkat perkembangan Peserta Didik, kualifikasi
Kompetensi Indonesia dan penguasaan Kompetensi yang
berjenjang. Standar isi dikembangkan oleh BNSP dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peraturan Pemerintah
nomor 32 tahun 2013 mengatur kurikulum secara lebih terinci.
Kurikulum yang diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 32
tahun 2013 inilah yang kemudian dikenal dengan Kurikulum
2013.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan
pola pikir, pola pembelajaran dan menekankan pada keaktifan
siswa agar potensi dirinya dapat berkembang dengan baik. Hal
ini sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, yaitu mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia.16 Selain itu, tujuan kurikuum 2013 adalah membentuk
manusia yang mampu menyumbangkan ide, sehingga dapat
bersaing di era global. Dengan demikian kurikulum 2013
mengamanatkan bahwa pembelajaran merupakan proses
sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri berkembang secara
optimal.
2. Konsep Pembelajaran Lintas Minat
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan
dan prosedur yang paling mempengaruhi guna mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran membantu siswa memperoleh
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku
siswa bertambah, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Gagne mengemukakan bahwa instruction as a set of
external events design to support the several processes of learning,
which areinternal.Pendapat itu diartikan bahwa pembelajaran
merupakan seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang
dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya
internal. Pembelajaran tidak hanya ada dalam konteks guru dengan
peserta didik dikelas formal, tetapi juga meliputi kegiatan belajar
mengajar yang tak dihadiri guru secara fisik. Di dalam kata
pembelajaran ditekankan pada kegiatan belajar peserta didik
melalui usaha-usaha yang terencana dalam mempelajari sumber-
sumber belajar agar terjadi proses belajar. Pembelajaran harus
menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu
perencanaan yang sistematis. Dalam pembelajaran yang bersifat
eksternal prinsip-prinsip belajar dengan sendirinya akan menjadi
prinsip-prinsip pembelajaran.
Pembelajaran di sekolah semakin berkembang sesuai
dengan perubahan kurikulum yang berlaku. Pembelajaran yang
diterapkan mengakibatkan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Kegiatan pembelajaran
bukan lagi sekedar kegiatan mengajar dan mengesampingkan
kegiatan belajar. Akan tetapi, kegiatan pembelajaran lebih
kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola pembelajaran yang
beragam. Pola pembelajaran ini bisa berupa alat bantu dalam
belajar peserta didik, pembelajaran menggunakan media, atau
belajar dengan mencari sumber-sumber belajar selain yang
diberikan oleh guru. Pembelajaran pada saat ini, peserta didik tidak
hanya menunggu materi yang di sampaikan oleh guru yang bersifat
mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru tersebut.
Akan tetapi, peserta didik juga dituntut untuk ikut aktif dalam
mencari sumber-sumber materi. Pembelajaran yang tadinya hanya
transfer ilmu pengetahuan akhirnya menuntut terjadinya pertukaran
pengetahuan antara guru dengan guru. lainnya, guru dengan peserta
didik, dan peserta didik dengan peserta didik lainnya.
Menurut Oemar Hamalik, teori pembelajaran yang perlu
diperhatikan oleh guru setidaknya ada 5 point, yaitu:
1. Mengajar adalah Upaya Menyampaikan Pengetahuan Kepada
Peserta Didik di Sekolah.
a. Tujuan pembelajaran
b. Hasil Belajar
Peserta Didik
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah zang diteliti maka jenis penelitian
zang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yaitu hasil penelitin berupa angka angka dan perhitungan statistik.
Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan kuantitatif
korelasi sebab-akibat untuk mengetahui tingkat hubungan antara
dua variabel , dengan analisis regresi untuk melakukan prediksi.
Metode dan pendekatan ini dipilih, karena sesuai dengan rumusan
penelitian yang ingin dicapai zaitu untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pembelajaran lintas minat (variabel bebas) yang
diberikan simbol X dengan hasil belajar ekonomi (variabel terikat)
zang diberi simbol Y.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan data yang memungkinkan
memberi informasi berguna bagi masalah penelitian. Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian. Ada juga pendapat lain yang
menyatakan bahwa populasi adalah sebuah unit yang menjadi
objek sebuah penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang
dijadikan contoh populasi adalah seluruh peserta didik kelas XI
MIPA 5 SMA Negeri 3 Palangkaraya yang berjumlah keseluruhan
36 orang dimana terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 24 siswa
perempuan.
2. Sampel
Teknik yang peneliti gunakan adalah proposal random
sampling. Pengambilan sampel untuk penelitian menurut
Suharsimi Arikanto (2010:112) “apabila subjek kurang dari 100
orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih
dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel ditetapkan
sebanyak 36 orang, karema subjek kurang dari 100 maka diambil
semua dan ditetapkan menjadi populasi maka sampel diambil
dengan random sampling.
Tabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Yang menjadi fokus penelitian ini adalah Pengaruh
Pembelajaran Lintas Minat Terhadap Hasil balajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Palangkaraya. Dalam
Penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan dibahas yaitu.
X variabel bebas (independenent variabel) = Pembelajaran Lintas
Minat Ekonomi
2. Definisi Operasional
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang diguanakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket untuk mengetahui
pengaruh lintas minat ekonomi terhadap hasil belajar siswa SMAN 3
Palangkaraya. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut
C. Uji Insturemen
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006) validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu
mengukur apa yang akan diukur. Penelitian validitas dilakukan
dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang
dinilia dengan kriterianya. Menurut Sugiyono (2008) terdapat dua
cara dalam pengujian vaaliditas yaitu :
b. Validitas item
Setelah dilakukan judgement oleh para ahli, maka
instrumen tersebut di validasi item dengan cara diuji cobakan.
Dalam menguji validitas item, maka dapat dilakukan dengan
membandingkn antara isi instrumen dengan materi yang telah
diajarkan.
Mp−Mt p
Ypbi¿ St
√
q
Keterangan :
q : 1-p
b. Uji Reabilitas