PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Rafidah Hanief Anugrah (210121600456)
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan ridho-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA: PERSEPSI GURU DAN SISWA
SMAN 5 MALANG”. Proposal ini disusun melibatkan berbagai pihak yang ada baik dari
dalam maupun luar Universitas Negeri Malang. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih atas segala dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan proposal
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam proposal penelitian ini terdapat banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga
para pembaca dapat mengambil manfaat yang ada dari proposal penelitian ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
Kurikulum
Pengertian Kurikulum
Kurikulum Menurut Para Ahli
Komponen Kurikulum
Kurikulum 2013
Definisi Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan
Kurikulum Merdeka
Definisi Kurikulum Merdeka
Kerangka Berpikir
BAB III METODE
Rancangan Penelitian
Data Penelitian
Analisis Data Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga turut berkembang menjadi
lebih baik guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lembaga pendidikan di
Indonesia. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan yang diinginkan, generasi muda perlu
mendapatkan proses pembelajaran yang baik. Seperti yang telah diketahui, mutu
pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lainnya. Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh world population review pada tahun 2021, Indonesia masih
berada pada peringkat 54 dari total 78 negara. Peringkat ini hanya meningkat 1 tingkat
dari urutan 55 pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan survei program for Internasional Student Assesment ( PISA ) Indonesia pada
tahun 2018 berada di urutan ke 74 alias peringkat ke 6 dari bawah. Kemampuan
membaca siswa Indonesia di skor 371 berada di posisi 74, kemampuan Matematika
mendapat skor 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains dengan skor 396 berada di
posisi 71. Skor PISA ini berda pada posisi yang sangat memprihatinkan. Selain itu,
Indonesia juga tidak pernah mencapai skor rata-rata negara Organisation for Economic
Co-operation and Development ( OECD ). Hal ini tentu saja membuktikan bahwa mutu
pendidikan Indonesia masih memerlukan banyak perbaikan untuk dapat meningkatkan
pendidikan dan kualitas sumber daya manusia.
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa banyak dampak besar terutama
dalam dunia pendidikan. Jika dulu ada permasalahan yang masih belum menemukan
jawaban, maka sekarang permasalahan tersebut bisa mulai terjawab seiring dengan
perkembangan zaman. Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, perubahan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga meningkatkan persaingan manusia dalam
skala global. Agar mampu bersaing dengan bangsa lain, maka bangsa Indonesia perlu
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya secara terencana, terarah, intensif,
efektif, dan efisien dalam proses pembangunan jika tidak ingin kalah dalam menghadapi
era globalisasi tersebut.
Hingga saat ini, prestasi siswa masih menjadi indikator dari peningkatan mutu
pendidikan. Berbagai pihak menghendaki adanya peningkatan prestasi belajar siswa tanpa
adanya hambatan. Karena ini, banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Salah satu cara yang diharapkan dapat membantu meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan perbaikan dan peningkatan kualitas
kurikulum pendidikan secara berkala. Kurikulum perlu terus dikembangkan dengan
menyesuaikan perkembangan zaman karena kebutuhan zaman akan terus bekembang
seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan kurikulum lama dengan kurikulum baru
merupakan bukti bahwa perlu adanya suatu perubahan dalam lembaga pendidikan bangsa
Indonesia agar dapat mengejar ketinggalan mutu pendidikan sekaligus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Kurikulum yang mulai digunakan saat ini adalah kurikulum merdeka atau kurikulum
pasca pandemi yang bertujuan untuk memulihkan pendidikan Indonesia setelah pandemi
covid-19 yang melanda dunia pada akhir 2019 lalu. Konsep kurikulum merdeka sendiri
adalah merdeka belajar, yaitu konsep kurikulum yang mengedepankan pendalaman minat
dan bakat masing-masing siswa. Dalam penerapan kurikulum merdeka, guru dituntut
untuk dapat melakukan proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa. Misal, ada
siswa yang mudah memahami pelajaran apabila disertai dengam melihat gambar, maka
guru harus bisa menemukan cara bagaimana agar materi pelajaran dapat dipahami dengan
mudah oleh siswa tersebut.
Pada kurikulum merdeka, siswa bisa memilih materi pembelajaran sesuai dengan minat
dan bakat masing-masing sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan
keinginan siswa tersebut. Selain itu, kurikulum merdeka juga mengutamakan strategi
pembelajaran berbasis proyek dimana siswa dapat mengimplementasikan materi yang
telah dipelajari melalui proyek atau studi kasus. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman konsep materi yang telah dipelajari. Nama proyek ini adalah Proyek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek ini bersifat lintas mata pelajaran sehingga
siswa dapat menggabungkan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam membahas dan
memecahkan sebuah topik tertentu. Melalui proyek ini, siswa diminta untuk melakukan
observasi masalah dari konteks lokal dan memberikan solusi nyata terhadap masalah
tersebut. Dengan adanya proyek ini, fokus belajar siswa tidak lagi hanya hanya untuk
mempersiapkan diri menghadapi soal-soal ujian, namun juga untuk memahami konsep
materi. Dengan fokus seperti ini, proses pembelajaran akan terasa lebih seru dan
menyenangkan.
Kurikulum merdeka dirancang sebagai pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis
karakter. Kurikulum 2013 sendiri merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan
pada pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, dimana siswa dituntut untuk paham
atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan
sikap disiplin yang tinggi. Kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan siswa agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang
berbasis karakter dalam hal ini terkait dengan pemahaman, kemampuan dan pendidikan
berkarakter, dimana siswa dituntut untuk memahami materi, aktif dalam proses berdiskusi
dan presentasi serta memiliki sopan santun dan sikap disiplin yang tinggi sehingga
mendukung aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa perbedaan dari kurikulum sebelumnya, seperti
pengurangan jumlah mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa, penggantian kurikulum
berbasis silabus dengan kurikulum berbasis kompetensi, dan penekanan pada
pengembangan karakter dan budi pekerti siswa. Kurikulum 2013 juga mengharuskan para
guru untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, di mana guru diharapkan
mampu mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
lingkungan sekitarnya.
Pada SMA, kurikulum sekarang yang diterapkan merupakan kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka dimana kurikulum 2013 diterapkan pada kelas XI dan XII sedangkan
kurikulum merdeka diterapkan hanya di kelas X. Tentu terdapat perbedaan pandangan
dari kedua kurikulum tersebut dari guru dan dari siswa yang telah merasakan pergantian
kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Karena itu, penulis ingin mengetahui
perbedaan pandangan dari guru dan siswa dalam memandang pergantian kurikulum ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat ditemukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa persamaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 menurut guru dan siswa
SMAN 5 Malang?
2. Apa perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 menurut guru dan siswa
SMAN 5 Malang?
3. Apakah pandangan guru dan siswa dalam menyikapi pergantian kurikulum 2013
menjadi kurikulum merdeka?
1. Mengetahui persamaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 menurut guru dan
siswa.
2. Mengetahui perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 menurut guru dan
siswa.
3. Mengetahui pandangan guru dan siswa dalam menyikapi pergantian kurikulum 2013
menjadi kurikulum merdeka.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kurikulum
Secara etimologis, kata kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa latin curir
yang berarti pelari dan currere yang berarti tempat berpacu. Dalam bahasa
Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to
run). Pada awalnya, istilah kurikulum digunakan dalam dunia olahraga yang
dapat diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh seorang pelari mulai dari
garis start hingga garis finish untuk memperoleh penghargaan. Namun,
lambat laun kata kurikulum mengalami perubahan makna dari jarak yang
harus ditempuh kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang
yang terlibat di dalamnya. (Fauziah, 2013)
Secara terminologi, kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang
berisi tujuan, isi, bahan ajar, pengalaman belajar, dan hal-hal lain yang
mendukung proses pembelajaran serta menjadi pedoman pendidik dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Kemendikbud,
2014)
b. Suryabroto
Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh
sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah
maupun di luar sekolah. (Suryobroto, 2004 : 32)
c. Nasution
Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses
belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau
lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. ( Nasution, 1989: 5).
Penelitian ini akan dilakukan pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka:
Persepsi Guru dan Siswa SMAN 5 Malang. Diharapkan dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif, data penelitian yang didapatkan akan sesuai dengan
tujuan penelitian, yaitu untuk memahami fenomena tentang pandangan guru dan
siswa SMAN 5 Malang terkait kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Data
yang didapatkan dari penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam dan rinci tentang perilaku, persepsi, dan motivasi guru serta siswa
dalam pengalihan kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka.
Penelitian Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka : Persepsi Guru dan Siswa
SMAN 5 Malang akan mengambil data menggunakan proses wawancara terhadap
siswa kelas x dan guru yang mengajar di kelas X SMAN 5 Malang terkait dengan
perbedaan dan persamaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka,
serta pandangan mereka terhadap pergantian kurikulum 2013 menjadi kurikulum
merdeka serta bagaimana mereka memandang kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka. Selain itu, sumber data yang digunakan adalah kurikulum 2013 dan
kurikulum merdeka untuk mendukung penelitian.