Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENGEMBANGAN FASILITASI PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN SEJARAH WAJIB MENGGUNAKAN


MULTIMEDIA LINIER VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS
VIDEOSCRIBE PADA KELAS XI DI SMAN 1 DEPOK
COVER

TUGAS PENGEMBANGAN PROYEK FASILITASI PEMBELAJARAasih yaN

OLEH:

Fajar Arifin Ilham (210121600402)


Ifan Hilmawan Wicaksono (210121600486)
Marsha Muttaqin
Muhammad Zulfikar (210121600506)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
ii

DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................ii
A. Latar belakang :....................................................................................................................................1
a) Deskripsi lembaga.............................................................................................................................1
b) Situasi dan Kondisi Pembelajaran...................................................................................................1
B. Identifikasi Permasalahan Belajar......................................................................................................2
C. Rencana solusi.......................................................................................................................................3
D. Deskripsi Proyek Fasilitasi Pembelajaran..........................................................................................3
E. Hambatan dan Solusi............................................................................................................................3
F. Kesimpulan dan Saran.........................................................................................................................3
G. Poster.....................................................................................................................................................6
H. Lampran................................................................................................................................................7
Lampiran 1. Foto Kegiatan Kelas........................................................................................................7
Lampiran 2. Subjek Penelitian.............................................................................................................7
Lampiran 3. Produk Poster dan Akses Multimedia Interaktif..........................................................8
Lamprian4. Tampilan Subtema Multimedia Interaktif.....................................................................9

ii
iii

- Latar belakang :

a) Deskripsi lembaga
SMAN 1 Depok adalah salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Depok, Jawa
Barat, Indonesia. Sekolah ini didirikan pada tanggal 23 Juli 1960 dan merupakan sekolah tertua
di Depok. SMAN 1 Depok berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Depok dan
memiliki visi untuk menjadi sekolah yang berprestasi, berkarakter, dan berbudaya.
SMAN 1 Depok memiliki program kurikulum Nasional yang meliputi mata pelajaran
wajib dan pilihan serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai seperti perpustakaan,
laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium Bahasa, lapangan olahraga, studio
musik, dan lain-lain. Selain itu, SMAN 1 Depok juga menyediakan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler untuk membantu meningkatkan keterampilan siswa di bidang akademik maupun
non-akademik.
SMAN 1 Depok juga memiliki program kelas unggulan seperti Kelas Bahasa, Kelas IPA,
Kelas IPS, dan Kelas Olahraga. Selain itu, sekolah ini juga sering mengirimkan siswa untuk
mengikuti berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional dan telah memperoleh
berbagai prestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
Dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, SMAN 1 Depok juga mengadopsi teknologi
dengan memanfaatkan peralatan seperti LCD Proyektor, Smartboard, dan komputer dalam setiap
ruang kelas. Hal ini dilakukan untuk membantu proses belajar mengajar menjadi lebih efektif
dan interaktif. Dengan reputasi yang baik dan hasil prestasi yang konsisten, SMAN 1 Depok
menjadi salah satu sekolah menengah atas favorit di Kota Depok dan dianggap sebagai salah satu
sekolah unggulan di Jawa Barat.

b) Situasi dan Kondisi Pembelajaran


Tim pengembangan fasilitasi pembelajaran telah melakukan observasi melalui daring
yang pada sekolah kami tuju, berdasarkan pengamatan atau wawancara dengan narasumber yang
telah kami adakan di sekolah tersebut menyatakan bahwa kondisi dan situasi pembelajaran
sangat memadai dari segi fasilitas, karena SMAN 1 Depok ini telah memiliki beberapa media
pembelajaran yang cukup canggih, diantaranya adalah glassboard yang berbahan dasar kaca atau
istilah dasarnya adalah papan tulis canggih yang dapat digunakan untuk proyektor sekaligus
menulis untuk menunjangnya kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif, selain itu juga
terdapat LCD proyektor yang terpasang pada tiap kelas. Dengan menggunakan LCD proyektor,
siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dan melakukan presentasi di depan kelas. Ini dapat
membantu meningkatkan interaksi antara siswa dan mempromosikan kerja tim. Setelah itu juga
terdapat WiFi yang terpasang pada masing masing kelas untuk bisa diakses pada setiap peserta
didik untuk kebutuhan pembelajaran, Internet memberikan akses ke sumber daya pembelajaran
online seperti video pembelajaran, modul pembelajaran, jurnal ilmiah, dan lain sebagainya. Hal

iii
iv

ini membantu siswa dan guru untuk mengakses sumber daya pembelajaran dari mana saja dan
kapan saja.
Dengan fasilitas yang memadai di sekolah, siswa dapat memiliki pengalaman
pembelajaran yang lebih baik dan lebih komprehensif, serta dapat membantu mereka
mempersiapkan diri untuk masa depan yang sukses. Fasilitas yang memadai membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran, karena siswa memiliki akses ke sumber daya dan teknologi
terbaru yang memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
konsep-konsep yang dipelajari. Namun, SMAN 1 Depok ini belum mempunyai Laboratorium
IPS yang menjadi kendalanya, sehingga sekolah menggunakan cara alternatif untuk memperoleh
pengalaman belajar yang sama, seperti kunjungan ke tempat-tempat sejarah, museum, atau
melakukan simulasi di dalam kelas seperti contohnya memberikan video pembelajaran
multimedia interaktif ataupun film dokumenter untuk menambahkan wawasan peserta didik
terhadap materi yang disampaikan.

Dalam pembelajaran di SMAN 1 Depok ini guru cenderung menggunakan Metode


Ceramah dan Diskusi, dan untuk menghindari kegiatan pembelajaran yang membosankan guru
memberikan media pembelajaran berbasis digital atau permainan untuk menarik perhatian
peserta didik. Metode diskusi biasanya guru menggunakan dua cara yaitu dengan cara modern
ataupun manual, seperti contohnya cara modern yaitu dengan menggunakan aplikasi Power
Point. Sedangkan cara manual adalah dengan cara menggunakan mind mapping yang telah
peserta didik kembangkan. Peserta Didik cenderung memperhatikan dengan seksama tentang
materi yang telah diberikan oleh guru karena pada akhir pembelajaran, guru akan meminta
peserta didik meresume tentang materi yang telah disampaikan untuk mengukur seberapa
pemahaman dalam pembelajaran tersebut. Akan tetapi, demi memiliki fasilitas pendukung
pembelajaran yang memadai sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan program belajar mengajar
yang diterapkan sekolah sangat membutuhkan bahan ajar untuk mewujudkan pembelajaran yang
berkualitas.

B. Identifikasi Permasalahan Belajar


Berdasarkan latar belakang diatas, tim pengembangan proyek fasilitasi pembelajaran
menemukan permasalahan krusial, yaitu:
1) Penerapan metode ceramah pada mata pelajaran Sejarah Wajib kelas XI di SMAN 1 Depok
menimbulkan rasa bosan dalam pembelajaran karna dianggap kurang menarik perhatian.
2) Kurangnya variasi pembelajaran, Penggunaan bahan ajar yang bervariasi dapat membuat
proses pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar. Jika sekolah tidak
memiliki bahan ajar yang cukup, maka variasi pembelajaran menjadi terbatas dan siswa
mungkin merasa bosan dan tidak termotivasi untuk belajar.
3) Kurangnya aksesibilitas: Bahan ajar seperti modul dapat membantu siswa yang kesulitan
dalam memahami materi untuk belajar dengan lebih mudah dan mandiri. Jika sekolah tidak

iv
v

memiliki bahan ajar yang cukup, maka aksesibilitas siswa terhadap bahan ajar dapat
terbatas dan siswa yang membutuhkan bahan ajar tersebut dapat merasa terpinggirkan.

C. Rencana solusi
Dari identifikasi permasalahn belajar yang dialami subjek penelitian, maka tim proyek
fasilitasi pembelajaran menyusun rencana adalah Mengembangkan media pembelajaran
interaktif berupa Video Pembelajaran berbasis Videoscribe yang dapat diakses seluruh siswa dan
dibahas oleh guru.

D. Deskripsi Proyek Fasilitasi Pembelajaran


Menanggapi permaslaahan yang dihadapi pada pembelajaran Sejarah Wajib kelas XI di
SMAN 1 Depok, tim proyek fasilitasi pembelajaran mengembangkan sebuah media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif berupa Video Pembelajaran berbasis Videoscribe
Multimedia Interaktif berupa video pembelajaran yang dikembangkan berjudul “Proses
Masuknya Agama Hindu Budha Di Indonesia”, proyek ini dikembangkan melalui aplikasi yang
bernama ‘Videoscribe”.

E. Hambatan dan Solusi


Dalam Pengembangan proyek fasilitasi yang dilakukan, tim mengalami beberapa
hambatan yang mempengaruhi kegiatan proyek, hambatan tersebut antara lain:
a) Lokasi sasaran yang cenderung jauh sehingga tim kesulitan berkomunikasi.
b) Terdapat guru yang masih belum cukup memahami pembelajaran berbasis digital.
c) Tim tidak dapat meninjau langsung kondisi dan situasi yang terdapat pada lokasi sasaran.
Berdasarkan hambatan yang dialami, maka tim memiliki solusi pemecahan hambatan sebagai
berikut:
a) Sharing session dengan guru, Guru yang mahir dalam teknologi dapat membagikan
pengalaman dan pengetahuannya dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran
kepada guru yang kurang mengerti. Hal ini dapat membantu guru yang kurang mengerti
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam penggunaan teknologi.
b) Meninjau kondisi dan situasi disana melalui wawancara langsung dengan guru.
c) Menggunakan aplikasi komunikasi yang tepat: Aplikasi komunikasi seperti Zoom,
Google Meet, atau Microsoft Teams dapat membantu memfasilitasi komunikasi antara
Tim dan Narasumber.

F. Kesimpulan dan Saran


Video pembelajaran dapat membantu meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam
mempelajari materi karena lebih menarik dan interaktif daripada pembelajaran konvensional.
Dalam pembelajaran konvensional, siswa harus berada di ruang kelas pada waktu tertentu untuk

v
vi

mengikuti pembelajaran. Dengan video pembelajaran, siswa dapat mempelajari materi di mana
saja dan kapan saja, asalkan terhubung dengan internet. Video pembelajaran dapat disimpan dan
diulang kembali oleh siswa jika mereka kesulitan memahami materi atau ingin mengulang
kembali pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memanfaatkan video
pembelajaran sebagai media pembelajaran yang efektif. Dengan menggunakan video
pembelajaran, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan efisien,
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

vi
vii

G. Poster

vii
viii

H. Lampran
Lampiran 1. Foto Kegiatan Kelas

Lampiran 2. Subjek Penelitian

viii
ix

Lampiran 3. Produk Poster dan Akses Multimedia Interaktif

ix
x

Lamprian4. Tampilan Subtema Multimedia Interaktif

Anda mungkin juga menyukai