Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DALAM KONTEKS


PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

MATA KULIAH PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS


Dosen Pengampu : Dr. Julinda Siregar, M.Pd
Kelas : IPS 1B
Kelompok : 5 (Lima)

Disusun Oleh :

1. 20227379102 SUMIATUN
2. 20227379112 SOVI IRMAYENI
3. 20227379115 ABDULLAH ARFAN
4. 20227379137 FRI YANTI DIANWIDIASTUTI

PROGRAM STUDI
MAGISTER PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar dalam Konteks Pembelajaran Kurikulum
2013”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok dan untuk memahami materi
perkuliahan “Pengembangan Pendidikan IPS”. Makalah ini dapat diselesaikan adalah berkat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Julinda Siregar, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Pengembangan
Pendidikan IPS
2. Anggota kelompok 5 selaku mahasiswa yang diberikan tugas
3. Serta kepada teman-teman Kelas IPS 1B yang saling menyemangati.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi dan


wawasan kepada berbagai pihak yang membutuhkannya, khususnya teman-teman kelas 1-B.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah ini untuk masa yang akan datang.

Jakarta, November 2023

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............…………..……………………………………………...…4

1.2 Perumusan Masalah.…………………………………………………………...……5

1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………..………….5

BAB II KAJIAN TEORITIK

2.1 Konsep Teoritis Bahan Ajar………………………….……………………………..7

2.2 Pengertian Pengembangan Bahan Ajar……………………….…………………….8

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Definisi Bahan Ajar Dalam Konteks Implementasi Kurikulum 2013……………11


3.2 Jenis jenis Bahan Ajar dalam konteks implementas Kurikulum 2013……………….12
3.3 Tujuan dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Konteks Implementasi
Kurikulum 2013 .…………………………………………………………………….15
3.4 Sumber Belajar sebagai Bahan Ajar pada Kurikulum 2013…………………………22

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….…….24

4.2 Saran …………………………………………………………………………………24

DAFTAR PUSTAKA

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 3


BAB I
PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 (selanjutnya disebut sebagai Kurikulum 2013) adalah sebuah


kerangka kurikulum yang diperkenalkan di Indonesia untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Mulyasa (2017:39) “Implementasi Kurikulum
2013 akan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui
penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi”. Kurikulum 2013 akan
membuat para pelajar menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kurikulum 2013
diimplementasikan sebagai respons terhadap berbagai tantangan pendidikan di Indonesia dan
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu elemen kunci dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan prinsip-
prinsip dan tujuan kurikulum tersebut.

1.1 Latar Belakang


Sebuah lembaga pendidikan, baik dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan
tinggi memiliki bentuk proses belajar-mengajar yang berbeda satu sama lain. Namun
pada dasarnya semua lembaga pendidikan mengacu kepada satu hal yang sama, yaitu
kurikulum. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Naional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Dalam kurikulum, peranan jenis bahan ajar menjadi penting untuk menunjang
proses belajar mengajar. Dan salah satu tugas pendidik adalah menyediakan suasana
belajar yang menyenangkan. Pendidik harus mencari cara untuk membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan dan mengesampingkan ancaman selama proses pembelajaran.
Salah satu cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan
menggunakan bahan ajar yang menyenangkan pula, yaitu bahan ajar yang dapat
membuat peserta didik merasa tertarik dan senang mempelajari bahan ajar tersebut.
Terkait dengan pembelajaran, perlunya pengembangan bahan ajar, agar
ketersediaan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik, tuntutan kurikulum,
karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan
ajar harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang dikembangkan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 4


harus sesuai dengan Kurikulum 2013 yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
baik standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Kemudian karakteristik
sasaran disesuaikan dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang siswa.
Kurikulum 2013 diperkenalkan dengan berbagai tujuan perubahan, dan aspek
penting yang menjadi latar belakang penting dalam pengembangan bahan ajar. Beberapa
latar belakang penting Kurikulum 2013 meliputi :
a) Peningkatan Kualitas Pendidikan
Kurikulum 2013 diperkenalkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,
diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih relevan dan kontekstual.
Pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum ini menjadi suatu kebutuhan
penting.
b) Kemandirian Peserta Didik
Salah satu ciri khas Kurikulum 2013 adalah penekanan pada kemandirian peserta
didik dalam pembelajaran. Kurikulum ini mendorong peserta didik untuk aktif belajar,
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan mengambil peran aktif dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar harus dirancang untuk mendukung
pencapaian tujuan ini.
c) Keterpaduan Kurikulum
Kurikulum 2013 menekankan keterpaduan antara mata pelajaran dan pengembangan
kompetensi. Hal ini menuntut pengembangan bahan ajar yang dapat mengintegrasikan
berbagai aspek pengetahuan dan keterampilan dalam konteks pembelajaran yang lebih
luas.
d) Kepentingan Penggunaan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memengaruhi cara peserta
didik belajar. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran menjadi hal yang krusial.
Oleh karena itu, bahan ajar yang dikembangkan harus mencakup elemen-elemen
teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Dalam konteks Kurikulum 2013, pengembangan bahan ajar memiliki peran


yang sangat penting. Bahan ajar harus dirancang agar sesuai dengan filosofi dan tujuan
kurikulum ini, yaitu membantu peserta didik mencapai kompetensi yang diinginkan.
Selain itu, bahan ajar juga harus memperhatikan karakteristik peserta didik, kebutuhan
mereka, serta kemajuan teknologi.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 5


Pengembangan bahan ajar tidak lagi hanya menjadi tugas guru secara
individual, melainkan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru, kurikulum,
pengembang perangkat pembelajaran, dan ahli lainnya. Penggunaan pendekatan
partisipatif dalam pengembangan bahan ajar menjadi semakin penting.

1.2 Rumusan Masalah

Pada sub bab ini, kita akan merumuskan masalah-masalah yang perlu
dipecahkan dalam pengembangan bahan ajar dalam konteks pembelajaran Kurikulum
2013. Rumusan masalah adalah langkah awal yang penting dalam proses penelitian atau
pengembangan, karena membantu menentukan fokus dan arah kerja. Beberapa masalah
yang perlu diidentifikasi dalam pengembangan bahan ajar Kurikulum 2013 adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar dalam konteks Implementasi Kurikulum
2013?
2. Apa saja jenis-jenis bahan ajar yang ada dalam konteks Implementasi Kurikulum
2013 ?
3. Bagaimana tujuan dan Pengembangkan bahan ajar dalam konteks Implementasi
Kurikulum 2013?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi bahan ajar dalam konteks implementasi Kurikulum
2013.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar dalam konteks implementas Kurikulum 2013
3. Untuk mengetahui tujuan dan pengembangan bahan ajar dalam konteks implementasi
Kurikulum 2013 .

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 6


BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1. Konsep Teoritis Bahan Ajar


Beberapa pendapat tentang pengertian bahan ajar :
1. Menurut Ibrahim bahan ajar adalah segala sesuatu yang hendak dipelajari
dan dikuasai siswa, baik berupa pengetahuan , keterampilan, maupun sikap
melalui kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran merupakan sesuatu yang
disajikan guru untuk diolah dan dipahami oleh siswa dalam rangka menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Menurut Noviarni Bahan ajar adalah adalah segala sesuatu yang bisa
digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar dan
pembelajaran. Bahan ajar bukan sekedar buku pegangan guru atau siswa
(kurikulum 2013) semata, tetapi bahan atau sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan memfasilitasi siswa atau
membantu siswa memahami materi pokok atau konsep dari sumber belajar
tersebut, dengan menyadarinya ke bahasa yang mudah dipahami siswa.
3. Menurut Abdul Majid bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh dan terpadu.
4. Menurut Abdurrokhman Gintings bahan ajar adalah rangkuman materi
yang diajarkan yang diberikan kepada siswa dalam bentuk bahan tercetak atau
dalam bentuk lain yang tersimpan dalam file elektronik baik verbal maupun
tertulis. Bahan ajar atau materi pada dasarnya adalah “isi” dari kurikulum,
yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik dan
rinciannya. Materi pembelajaran (instructional materials) adalah bahan yang
diperlukan untuk pembentukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai dalm rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 7


5. Menurut Nur Hamim bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
sistematis baik tertulis maupun tidak, sehingga tercipta lingkungan atau
suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar .
Jadi, dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar adalah seperangkat bahan pembelajaran yang telah disusun secara
rapi dan praktis baik berupa tertulis ataupun tidak berguna untuk kelancaran
proses pembelajaran.

2.2. Pengertian Pengembangan Bahan Ajar


Pengembangan bahan ajar adalah upaya penyusunan bahan ajar baik yang
berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis oleh guru untuk menunjang kegiatan
belajar mengajar dikelas. Pengembangan bahan ajar dilakukan guru dengan dua cara,
yakni : resources by design, yaitu sumber-sumber belajar yang dirancang dan
dikembangkan untuk kepentingan pembelajaran, dan resources by utilizion, yaitu
sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan bagi kepentingan pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar bagi guru yaitu memilih bahan pembelajaran dan
mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
relevensi (secara psikologis dan sosiologis, kompleksitas, rasional/ilmiah, fungsional,
ke-up to date-an dan komprenship) dan keseimbangan.
Jadi dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan
bahan ajar merupakan suatu usaha atau pun upaya seorang guru untuk memperluas
atau mengembangkan bahan ajar yang ada menjadi bahan ajar yang lebih baik.

1. Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar


a. Menurut Noviarni prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar adalah:
1) Prinsip relevansi (keterkaitan). Materi pembelajaran hendaknya
relevan atau ada kaitannya dengan kompetensi dasar dan indikator
yang diinginkan.
2) Prinsip konsistensi. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan
juga harus meliputi empat macam.
3) Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 8


dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak
boleh terlalu banyak.
b. Menurut Hasan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, yaitu :
1) Validitas (validity) atau tingkat ketepatan materi. Sebelum
memberikan materi pembelajaran seorang guru harus yakin bahwa
materi yang diberikan telah teruji kebenarannya. Artinya guru
harus menghindari memberikan materi (data, dalil, teori, konsep
dan sebagainya) yang sebenarnya masih dipertanyakan atau masih
diperdebatkan. Hal ini untuk menghindarkan salah konsep, salah
tafsir atau salah pemakaian.
2) Keberartian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikaitkan
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Materi standar
yang diberikan harus relevan dengan keadaan dan kebutuhan
peserta didik, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya.
Kebermanfaatan tersebut diukur dari keterpakaian dalam
pengembangan kemampuan akademis pada jenjang selanjutnya
dan keterpakaiannya sebagai bekal untuk hidup sehari-hari
sehingga dalam mempelajari materi tersebut peserta didik memiliki
kepercayaan bahwa ia akan mendapat penghargaan nantinya.
3) Relevensi (relevance) dengan tingkat kemampuan peserta didik,
artinya tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah dan disesuaikan
dengan variasi lingkungan setempat dan kebutuhan dilapangan
pekerjaan serta masyarakat pengguna saat ini dan yang akan
datang.
4) Kemenarikan (interes), pengertian menarik disini bukan hanya
sekedar menarik perhatian peserta didik pada saat mempelajari
suatu materi pelajaran. Lebih dari itu materi yang diberikan
hendaknya mampu memotivasi peserta didik sehingga peserta
didik mempunyai minat untuk mengenali dan mengembangkan
keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang
diberikan melalui proses belajar mengajar disekolah.
5) Kepuasan (satisfocation) kepuasan yang dimaksud merupakan
hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik benar-benar
bermanfaan bagi kehidupannya, dan peserta didik benar-benar

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 9


dapat bekerja dengan menggunakan dan mengamalkan ilmu
tersebut. Dengan memperoleh nilai atau intensig yang sangat
berarti bagi kehidupannya dimasa depan.
Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar harus memiliki prinsip
seperti relevensi, konsistensi, kecukupan serta adequecy, aktivitas,
motivasi, individualitas.

2. Jenis-jenis Bahan Ajar


Menurut Abdurrokhman Gintings jenis bahan ajar ada 5 yaitu :
a. Materi fakta yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran,
meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat,
nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda dan sebagainya.
b. Materi konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru
yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi defenisi, pengertian,
ciri khusus, hakekat, inti atau isi dan sebagainya.
c. Materi prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma,
torema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi
sebab akibat.
d. Materi prosedur yaitu meliputi langkah-langkah secara sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu
sistem.
e. Materi sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya
nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat
belajar danbekerja, dan sebagainya.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 10


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Definisi Bahan Ajar Dalam Konteks Implementasi Kurikulum 2013.


Pengertian Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan
ajar merupakan informasi, alat dan teks yang di perlukan guru atau instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi belajar. Bahan ajar adalah seperangkat
materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar berisi
materi pembelajaran (instruction materials) yang secara garis besar terdiri dari
pengetahuan,keterampilan, dan sikap atau nilai
Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran (Pannen, 1995). Yang
mana menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang hendak dicapai, memotivasi peserta
didik dalam belajar serta memberikan latihan yang berorientasi pada masalah
pendidikan.
Bahan ajar sendiri memiliki fungsi yang strategis bagi dalam proses belajar
mengajar, dan bisa membantu pendidik di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga
seorang pendidik tidak terlalu banyak di dalam menyajikan materi. Selain itu bahan
ajar juga dapat menggantikan sebagian peran dari pendidik dan dapat mendukung
pembelajaran secara individual maupun berkelompok. Hal ini akan memberikan
dampak yang positif bagi seorang pendidik.
Bahan ajar tidak hanya memuat materi tentang pengetahuan tetapi didalamnya
juga berisi tentang keterampilan dan sikap yang perlu dipelajari oleh peserta didik
untuk mencapai standar-standar yang telah ditentukan.
Definisi Bahan Ajar Depdinas dalam Kurniawati (2011:50) yakni sebagai berikut :
1. Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru/instruktur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 11


2. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan ajar
yang dimaksud bisa berupa bahan tulisan maupun bahan tidak tertulis.
3. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis tertulis
maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan
peserta didik untuk belajar.

Maka dapat disimpulkan bahwa Bahan Ajar merupakan segala bentuk bahan yang
disusun secara sistematis untuk membantu melaksanakan kegiatan belajar mengajar
sehingga tercipta suasana/lingkungan yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar.

3.2. Jenis jenis Bahan Ajar dalam konteks implementas Kurikulum 2013
Jenis-jenis bahan ajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Fakta
Yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama
obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau
komponen suatu benda dan sebagainya.
b. Konsep
Yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai
hasil pemikiran, meliputi defenisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti atau isi
dan sebagainya.
c. Prinsip
Yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi
dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, torema, serta hubungan antar konsep
yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
d. Prosedur
Yaitu meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam
mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
e. Sikap atau Nilai
Merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang,
tolong-menolong, semangat dan minat belajar danbekerja, dan sebagainya.

Berdasarkan bentuknya bahan dapat dikelompokkan menjadi empat kategori :

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 12


a. Bahan Ajar Cetak (Printed)
Bahan Ajar Cetak merupakan bahan yang disiapkan dan disajikan dalam bentuk
tulisan yang dapat berfungsi untuk pembelajaran dan penyampaian informasi
bahan ajar cetak yang tersusun secara baik akan memberikan beberapa
kemungkinan seperti mempermudah seorang guru untuk menunjukkan kepada
peserta didik bagaimana yang sedang dipelajari banyak sekali jenis bahan ajar
cetak yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain : handout,
buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaftlet, wallchart, foto atau gambar,
model atau market. Dalam menyusun pengembangan bahan ajar yang perlu
diperhatikan judul atau materi yang disajikan harus berintisarikan KD atau
materi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik. Bahan ajar cetak
harus memperhatikan :
1) Susunan tampilan, yang menyangkut: urutan yang mudah, judul yang
singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan
tugas pembaca.
2) Bahasa yang mudah, menyangkut: kosakata, jelasnya kalimat, jelasnya
hubungan kalimat, dan kalimat yang tidak terlalu panjang.
3) Menguji pemahaman, yang menyangkut: menilai melalui orangnya, check
list untuk pemahaman.
4) Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong
pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.
5) Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata (huruf
yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks
terstruktur, mudah dibaca.
6) Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan kajin,
lembar kerja (worksheet).

b. Bahan ajar dengar (Audio).


Bahan Ajar Audio merupakan salah satu bahan ajar non cetak yang di dalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung yang
dapat dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didik guna
membantu mereka menguasai kompetensi tertentu jenis-jenis bahan ajar audio ini
antara lain adalah radio, kaset MP3, MP4, sound recorder dan handphone, bahan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 13


ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat secara berulang-ulang kepada
peserta didik dan biasanya digunakan untuk pelajaran bahasa dan musik.

c. Bahan ajar pandang dengar (Audio Visual).


Bahan Ajar Pandang Dengar merupakan bahan ajar yang mengkombinasikan dua
materi yaitu visual dan auditif materi auditif ditunjukkan untuk merangsang indra
pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan dengan
kombinasi keduanya pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih
berkualitas hal ini berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih mudah
mengingat dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan
satu jenis Indra saja apabila jika hanya indra pendengaran saja bahan ajar pandang
dengar mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak
mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat selain itu juga dapat
membuat efek visual yang memungkinkan peserta didik memperkuat proses
belajar bahan ajar pandang dengar. Bahan ajar ini dapat berupa video atau film
dan orang atau narasumber.
d. Bahan ajar Interaktif (Interactive Teaching Materia)l.
Bahan Ajar Interaktif adalah bahan ajar yang mengkombinasikan beberapa media
pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan
ajar interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar dan
penggunaannya sehingga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif bahan ajar
interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif yang dalam proses
pembuatan dan penggunaannya tidak terlepas dari perangkat komputer maka dari
itu bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar berbasis komputer.
Misalnya dengan multimedia interaktif yaitu kombinasi dari dua atau lebih media
(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang digunakan untuk
mengendalikan perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar
interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keterampilan
pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti
komputer, kamera, video dan kamera foto.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 14


Menurut beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
macam jenis-jenis bahan ajar yang bisa digunakan oleh guru seperti mengandung
materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap atau nilai serta jenis bahan ajar yang
mengandung informatioon sheet, operation sheet, jobsheet, worksheet, handout,
Modul.
3.3. Tujuan dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Konteks Implementasi
Kurikulum 2013.

Perlunya Pengembangan Bahan Ajar, antara lain :


a. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya
bahan ajar yang akan dikembangkan sesuai dengan kurikulum. Untuk
mencapainya dan bahan ajar apa yang digunakan, diserahkan sepenuhnya
kepada guru sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk
mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Bagi peserta
didik, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat peserta didik bingung,
untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi
peserta didik.
b. Karakteristik sasaran. Artinya, bahan ajar yang dikembangkan harus disesuaikan
dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya dan geografis.
Karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan peserta didik,
kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga, dan lain-
lain.
c. Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah
ataupun kesulitan dalam belajar.

Ditinjau dari peran guru dalam mengembangkan bahan ajar dan cara penyampaian
pada tiap-tiap kegiatan pembelajaran dapat dibedakan beberapa peran guru dalam
pengembangan bahan ajar, yaitu :
a. Guru sebagai perancang pembelajaran individual
b. Guru menyeleksi dan mengadaptasi bahan agar sesuai dengan siasat
pembelajaran.
c. Guru tidak memakai buku atau teks tetapi menyampaikan pengajaran sesuai
dengan strategi pembelajaran.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 15


Cara guru mengembangkan bahan ajar, yaitu :
a. Menulis dan mengembangkan sendiri.
Dalam pengembangan bahan ajar, guru diasumsikan sebagai seseorang yang
ahli dibidangnya. Oleh karena itu, dia memiliki otoritas untuk mengembangkan
bahan ajar. Dia juga mempunyai kemampuan menulis, dan sangat mengerti
kebutuhan peserta didik, karena pengalaman yang dimilikinya.
b. Mengemas kembali informasi.
Informasi yang sudah ada dikumpulkan berdasarkan kebutuhan informasi
tersebut disusun kembali atau ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi
yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam kebutuhan proses
pembelajaran. Cara ini juga perlu menambahkan kompetensi yang diharapkan,
cara belajar peserta didik, latihan, umpan balik, dan hal-hal sesuai dengan
kebutuhan.
c. Menata berbagai informasi
Menata berbagai informasi dengan cara mengumpulkan buku jurnal, dan sumber
lain terutama yang tercantum dalam daftar pustaka kurikulum dan silabus.
Selanjutnya, bahan yang telah terkumpul ditentukan bagian-bagian yang
digunakan tiap pokok bahasan dan digandakan serta disusun sesuai urutannya.
d. Kombinasi dua atau tiga hal diatas
Pengembangan bahan ajar juga dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan
dua atau tiga cara diatas. Cara ini diawali dengan membuat kerangka terlebih
dahulu, kemudian diisi dengan materi yang telah disusun sendiri, disertai
dengan memasukan kutipan yang relevan, dan menambahkan tuliswan orang
lain yang sudah diedit.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tidaklah tepat jika
seorang guru hanya bergantung pada satu jenis sumber sebagai sumber belajar.
Sedangkan, dalam proses pembelajaran betapa berperan pentingnya
pengembangan bahan ajar agar bahan ajar yang disampaikan sesuai dengan
tuntutan kurikulum, serta mampu mejawab atau memecahkan masalah ataupun
kesulitan dalam belajar.

Tujuan dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar, Menurut Noviarni tujuan


pengembangan bahan ajar, yaitu :

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 16


a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dari lingkungan sosial peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping
buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Manfaat Pengembangan bahan ajar, yaitu :


a. Guru :
1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik.
2) Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk didapat
dan dipahami.
3) Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif
antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih
percaya kepada gurunya.
4) Tulisan bahan ajar tersebut dapat diajukan untuk menambah angka kredit
ataupun dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.
b. Peserta didik :
1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
2) Peserta didik akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar
secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3) Peserta didik akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya.

Menurut Nur Hamim manfaat pengembangan bahan ajar adalah :


a. Guru :
1) Menghemat waktu mengajar.
2) Menempatkan bahan sebagai fasilitator.
3) Menciptakan suasana proses pembelajaran efesien dan interaktif.
b. Peserta didik :
1) Mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri.
2) Memperluas waktu belajar : kapan saja bisa.
3) Dapat belajar tanpa guru.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 17


4) Dapat belajar dengan kecepatan masing-masing.
5) Dapat belajar dengan urutan yang dipilih sendiri.
6) Membiasakan untuk membaca ilmu pengetahuan.
Menurut Abdurrokhman Gintings manfaat pengembangan bahan ajar adalah :
a. Jika diberikan kepada siswa sebelum kegiatan belajar dan pembelajaran
berlangsung maka siswa dapat mempelajari lebih dahulu materi yang akan
dibahas sehingga siswa :
1) Memiliki kemampuan awal (entry behaviour) yang memadai untuk
mengikuti kegiatan belajar dan pembelajaran sehingga dapat mencapai
keberhasilan belajarnya yang maksimal.
2) Dapat diharapkan partisipasi aktifnya dalam diskusi dan tanya jawab ketika
kegiatan belajar dan pembelajaran berlangsung.
b. Pembelajaran dikelas berjalan dengan lebih efektif dan efisien karena waktu
yang tersedia dapat digunakan sebanyak-banyaknya untuk kegiatan belajar dan
pembelajaran yang interaktif seperti tanya jawab, diskusi, dan kerja kelompok.
c. Siswa dapat mengembangkan kegiatan belajar mandiri dengan kecepatannya
sendiri.

Menurut beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat
pengemban bahan ajar adalah menyediakan bahan ajar sesuai dengan tuntutan
kurikulum, membantu peserta didik dalam memperoleh bahan ajar yang praktis,
memudah kan guru dalam proses pembelajaran.

Bahan Ajar berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dalam
konteks kurikulum 2013 di dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk implementasi kurikulum 2013 perlu diperhatikan dan
diikuti beberapa langkah berikut ini. Langkah-langkah pengembangan RPP rencana
pelaksanaan pembelajaran Suhandi Mohan diakses dari ( 2013 16 Mei 2018) dikutip
dari buku Dr. Julinda Siregar, M.Pd, 2023 hal 94 -102.

1. Pengkajian Silabus.
Secara umum pada tiap materi pokok di setiap silabus yang diberikan telah
terdapat 4 KD yang bersesuaian dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan sikap diri
dan terhadap lingkungan pengetahuan dan keterampilan). Untuk memperoleh

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 18


pencapaian bagi ke-4 KD tersebut pada silabus telah dirumuskan kegiatan peserta
didik secara umum saat mengikuti pembelajaran yang didasarkan pada standar
proses. kegiatan-kegiatan peserta didik ini sebenarnya adalah rincian dari tahap
eksplorasi elaborasi dan konfirmasi, yaitu melakukan pengamatan, bertanya,
mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan selanjutnya
Mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan inilah yang kemudian dijabarkan secara
lebih mendetail pada RPP yang akan dikembangkan bentuknya adalah berupa
langkah-langkah yang akan dikerjakan guru dalam pembelajaran sehingga peserta
didik menjadi terlibat untuk aktif belajar pengkajian silabus selain hal tersebut di
atas juga dengan merumuskan indikator KD dan lengkap dengan penilaiannya.

2. Identifikasi Materi Pembelajaran.


Guru atau pengembang RPP selanjutnya mengidentifikasi materi pembelajaran
yang sesuai untuk menunjang tercapainya KD pengidentifikasian materi
pembelajaran untuk peserta didik ini harus mempertimbangkan beberapa hal
yaitu:
a. potensi yang dimiliki peserta didik.
b. Ada tidaknya relevansi terhadap karakteristik daerah.
c. Tingkat perkembangan fisik intelektual emosional sosial dan spiritual yang
dimiliki peserta didik saat ini.
d. Manfaat untuk peserta didik.
e. Struktur keilmuan.
f. Aktualitas kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
g. Ada tidaknya relevansi terhadap kebutuhan peserta didik serta tuntutan
lingkungan alokasi waktu yang disediakan/tersedia.

3. Penentuan Tujuan Pembelajaran.


Tujuan pembelajaran bisa diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mencakup
semua KD atau dapat pula tujuan pembelajaran di organisasikan untuk tiap-tiap
pertemuan tujuan pembelajaran harus beracun kepada indikator yang sudah
diberikan atau setidaknya tujuan pembelajaran tersebut harus mengandung dua
aspek audience (peserta didik) dan behavior (aspek kemampuan).

4. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 19


Setiap kegiatan pembelajaran di dalam sebuah RPP di desain sedemikian rupa
sehingga akan dapat memberi suatu pengalaman belajar (learning experiences)
yang bermutu kepada peserta didik yang di dalamnya terjadi proses mental dan
fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan
dan sumber belajar lainnya dengan maksud untuk mencapai KD. Pengalaman
belajar yang dimaksud umumnya akan dapat diwujudkan lewat penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik dalam
(student centered). Pengalaman belajar juga harus mengakomodasi pelatihan
keterampilan kecakapan hidup (life skill) yang penting untuk dimiliki peserta didik
berikut ini merupakan beberapa hal yang seyogyanya diperhatikan saat guru
melakukan pengembangan kegiatan pembelajaran.
a. Kegiatan pembelajaran di desain agar dapat memberi bantuan kepada guru
agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional.
b. Kegiatan pembelajaran harus menjabarkan urutan kegiatan manajerial yang
dilakukan guru sehingga nantinya peserta didik akan dapat melakukan
kegiatan yang diharapkan sebagaimana telah tertulis di dalam silabus.
c. Kegiatan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan adalah skenario langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh guru sehingga merangsang peserta didik
untuk aktif belajar kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut dalam rincian kegiatan
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam bentuk mengamati, menanya
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan,
sedangkan pada pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk
melakukan sesuatu (procedural knowlogledge), kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan oleh guru dalam bentuk pemodelan/demonstrasi (modeling) oleh
guru atau ahlinya peniruan oleh peserta didik pengecekan dan pemberian
umpan balik oleh guru dan pelatihan lanjutan. (ingat langkah-langkah model
pembelajaran langsung/direct instruction).

5. Penjabaran Jenis-Jenis Penilaian Yang Akan Digunakan.


Pada silabus telah diberikan rujukan mengenai jenis penilaian yang akan
digunakan untuk setiap pembelajarannya. Penilaian capaian KD oleh peserta
didik dilakukan dengan didasarkan kepada indikator yang telah dikembangkan
sebelumnya penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 20


bentuk tertulis (paper and pensil test) maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk
penggunaan portofolio, dan penilaian diri (self assessment). Oleh karena pada
setiap pembelajaran peserta didik dipicu agar menghasilkan karya maka
penyajian portofolio adalah cara penilaian yang wajib dilakukan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh menganalisis dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan untuk merancang sebuah penilaian yang
baik pengembang RPP misalnya guru sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD
pada KI-3 dan KI-4.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian di analisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya program remedial bagi
peserta didik yang pencapaiannya kompetensinya di bawah ketuntasan dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran misalnya jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada
proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan
observasi lapangan.

6. Penentuan Alokasi Waktu Yang Disediakan.


Di dalam menentukan alokasi waktu untuk tiap KD harus didasarkan pada jumlah
Minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran setiap minggu yang tersedia
dengan tetap mempertimbangkan jumlah KD keluasan pedalaman tingkat

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 21


kesulitan dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang telah dituliskan di
dalam silabus adalah perkiraan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
penguasaan KD oleh peserta didik yang beragam karena itu, alokasi tersebut
dapat dirinci dan disesuaikan kembali di dalam RPP yang dikembangkan guru.

7. Penentuan Sumber Belajar.


Sumber Belajar (learning resources) yang dimaksud di dalam kurikulum 2013
dan harus dikembangkan di dalam rpp merupakan rujukan objek dan / atau bahan
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan
elektronik, narasumber serta lingkungan fisik , alam, social, dan budaya.

3.4. Sumber Belajar sebagai Bahan Ajar pada Kurikulum 2013.


Dalam pengembangan bahan ajar guru harus mampu membuat sendiri alat
pembelajaran dan alat beragam serta harus berinisiatif mendayagunakan lingkungan
sekitar sekolah sebagai sumber belajar misalnya memanfaatkan batu-batuan tanah
tumbuh-tumbuhan ke dalam alam pasar kondisi sosial ekonomi dan budaya kehidupan
yang berkembang di masyarakat upaya tersebut senantiasa mendorong guru untuk
lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan kemampuan peserta didik secara
optimal.

Menurut mulyasa (2017.51-52) Pendayagunaan sumber belajar perlu dikaitkan


dengan kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran dengan kata lain
bahan ajar dipilih dan digunakan dalam proses belajar apabila sesuai dengan dan
menunjang tercapainya kompetensi dalam menyukseskan implementasi kurikulum
2013 bahan ajar memiliki kegunaan sebagai berikut :
1. Merupakan pembukaan jalan dan pengembangan wawasan terhadap proses
pembelajaran yang akan ditempuh. Di sini sumber belajar merupakan peta dasar
yang perlu dijajaki secara umum agar wawasan terhadap proses pembelajaran
yang akan dikembangkan dapat diperoleh lebih awal.
2. Merupakan pemandu secara teknis dan langkah-langkah operasional yang
menelusuri secara lebih teliti menuju pada pembentukan kompetensi secara tuntas.
3. Memberikan berbagai macam ilustrasi dan contoh-contoh yang berkaitan dengan
kompetensi dasar yang akan dikembangkan.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 22


4. Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan kompetensi dasar yang sedang
dikembangkan dengan kompetensi dasar lainnya.
5. Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh oleh orang
lain yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu.
6. Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul sebagai konsekuensi logis
dalam pengembangan kompetensi dasar yang menurut adanya kemampuan
pemecahan dari peserta didik yang sedang belajar.

Secara umum dapat dikemukakan dua cara menggunakan bahan ajar dalam
menyukseskan implementasi kurikulum.
1. Membawa sumber belajar ke dalam kelas dari aneka ragam macam dan bentuknya
sumber belajar dapat digunakan dalam proses pembelajaran di dalam kelas
terutama dalam pembentukannya kompetensi dasar peserta didik hal tersebut
misalnya membawa tape recorder ke dalam kelas atau menghadirkan tokoh
masyarakat sebagai manusia sumber contohnya kelas yang sedang mengkaji
bahaya narkoba bisa bekerja sama dengan kepolisian untuk menghadirkan
anggotanya di kelas dan memberi penjelasan kepada peserta didik penjelasan ini
akan lebih bermakna daripada ceramah yang dilakukan guru atau diskusi yang
kurang jelas arahnya
2. Membawa kelas ke lapangan tempat sumber belajar berada ada kalanya terdapat
sumber belajar yang sangat penting dan menunjang tujuan belajar tetapi tidak
dapat dibawa ke dalam kelas karena mengandung risiko yang cukup tinggi atau
memiliki karakteristik yang tidak memungkinkan untuk dibawa ke dalam kelas hal
tersebut misalnya museum apabila kita mau menggunakan museum sebagai
sumber belajar tidak mungkin membawa museum tersebut ke dalam kelas oleh
karenanya kita harus mendatangi museum tersebut pemanfaatan sumber belajar
dengan cara yang kedua ini dapat dilakukan dengan metode karya wisata Hal ini
dilakukan terutama untuk mengefektifkan biaya yang dikeluarkan.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 23


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan.
Proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan
sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam rencana pembelajaran. Prosesnya
tersebut adalah menjalankan serangkaian komponen-komponen pembelajaran dari mulai
tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Proses pembelajaran adalah proses mengkondisikan siswa agar dapat belajar dan
memperoleh sejumlah pengalaman belajar. Pengalaman belajar berhubungan dengan
materi apa yang akan disampaikan. Dengan demikian, untuk memperoleh pengalaman
belajar tersebut, seorang tenaga pendidik perlu merancang bahan pembelajaran yang
efektif agar siswa memiliki pengalaman belajar yang diharapkan. Bahan pembelajaran
yang dapat dikembangkan terbagi atas dua jenis, yaitu bahan pembelajaran tercetak
dan bahan pembelajaran elektronik. Bahan pembelajaran apapun yang dibuat oleh tenaga
pendidik tentu bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar dalam rangka
pencapaian kompetensi yang diinginkan.
Pada dasarnya, pengembangan bahan ajar sama dengan penentuan metode
ataupun media pembelajaran yang akan digunakan. Tidak ada bahan pembelajaran yang
paling bagus atau paling jelek. Semua bahan pembelajaran berbicara tentang kesesuaian.
Artinya, untuk menentukan bahan pembelajaran yang akan digunakan dalam suatu proses
pembelajaran, acuannya adalah rumusan kompetensi yang ingin dicapai dan metode
pembelajaran yang akan digunakan,
Kaitan perkembangan dan perubahan pada kurikulum 2013 saat ini menuju ke
Kurikulum Merdeka yang sistematis dilakukan untuk memperbaiki kurikulum yang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 24


berkelanjutan dalam proses tahap pengembangan, maupun kurikulum yang telah
dilaksanakan agar menjadi lebih siap dimasa yang akan datang mengikuti tuntunan dan
kebutuhan saat ini.

4.2. Saran
Pengembangan bahan ajar sangat penting dilakukan guru untuk meningkatkan
kualitas dan efisiensi pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan tersebut memiliki
peran penting, baik bagi guru maupun siswa. Dalam mengembangkan bahan ajar perlu
adanya suatu perubahan seperti saat ini yang telah dilakukan proses pengembangan Bahan
Ajar Kurikulum Merdeka dimana guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta
didik, serta sesuai tujuan Kurikulum Merdeka yang menyenangkan bagi peserta didik dan
guru, dengan menekankan pada pengembangan aspek ketrampilan dan karakter sesuai nilai-
nilai Bangsa Indonesia yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila P5 pada Kurikulum
Merdeka .
.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 25


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 173


Abdorrakhman Gintings, ESENSI PRAKTIS: Belajar dan Pembelajaran, (Bandung:
Humanlora, 2012), h. 152
Iskandar Agung, Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru, (Jakarta: Penerbit
Bestari Buana Murni, 2010), h. 54-55
Kasrul Anwar dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung: CV Alfabeta, 2011), h. 101-102
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), h. 139-140
Noviarni, Perencanaan Pembelajaran Matematika dan Aplikasinya Menuju Guru yang
Kreatif dan Inovatif, (Pekanbaru: Banteng Media, 2014) h. 50
Siregar Julinda, Pengembangan Pendidikan IPS, Jakarta; Unindra Press, 2023
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran kurikulum dan pembelajaran,
Komponen-komponen Pembelajaran, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013), h.
152
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran, Op.
Cit, h. 153

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN IPS 26

Anda mungkin juga menyukai