Anda di halaman 1dari 16

TELAAH KURIKULUM

UJIAN AKHIR SEMESTER


Dosen Pengampu: Nyoman Sugihartini, S.Pd., M.Pd.

OLEH :

MARCEL PRASTIKO ARTHANA

1915051013

PTI 4B/ SEMESTER 4

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA


FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat yang diberikan kepada kita sehingga makalah Telaah Kurikukum
yang berjudul “Analisis Terkait Dengan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1
Singaraja” dapat selesai dengan tepat waktu.
Kami juga berterima kasih kepada Ibu Nyoman Sugihartini, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Telaah Kurikulum yang telah mempercayakan kami untuk
membuat makalah ini dan kami menyadari bahwa selesainya makalah ini berkat
motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi teman-
teman karena kita sebagai mahasiswa calon pendidik perlu mengetahui tentang
Telaah Kurikulum.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Jika ada kesalahan kata dalam makalah ini kami sangat minta maaf
dan sebagai akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Singaraja, 20 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kurikulum 2013 ....................................................................................... 4
2.2 Pengembangan Kurikulum Berlandaskan Psikologis .............................. 5
2.3 Analisis Kurikulum 2013 ......................................................................... 6
2.4 Kesesuaian Dengan Teori Belajar Psikologis Behaviorisme ................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12
3.2 Saran ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara di kawasan asia tenggara yang memiliki budaya
dan juga alam yang indah. Keunggulan tersebut membawa bangsa Indonesia untuk
dapat menjaga dan merawat dengan baik harta tersebut. Cara menjaganya adalah
dengan memajukan sektor-sektor dan juga ilmu pengetahuan yang ada di Indonesia.
Sektor yang paling berpengaruh adalah Pendidikan, melalui pendidikan bangsa
Indonesia dapat menciptakan peradaban yang maju dan juga modern, pendidikan
dapat merubah cara pandang dunia tentang Indonesia dan juga dapat merubah
peradaban manusia. Teknologi, ilmu pengetahuan, dan juga budaya yang maju akan
membawa bangsa Indonesia menjadi negara maju dan dapat bersaing dengan
negara lain.
Pendidikan yang baik didasari oleh pendidik dan juga kurikulum yang
menjadi panduan belajar dan juga mengajar oleh pendidik. Kurikulum merupakan
panduan dalam pembelajaran yang isinya berupa rencana, materi pembelajaran,
tujuan, dan metode pengajaran untuk pengajar. Setiap saat kurikulum akan
mengalami perubahan dan pembaruan karena kurikulum dibentuk berdasarkan
evaluasi belajar dari peserta didik. Penyesuaian kurikulum dan perkembangannya
dilandaskan oleh beberapa faktor salah satunya adalah psikologi, karena dalam
belajar merupakan bagian dari psikologi. Penyesuaian anak dalam belajar dan
bagaimana anak tersebut dapat belajar baik itu secara auditorial, visual atau
kinestetik berelasi dengan teori belajar Behavioristik, Kognitif, dan Konstruktif
dimana setiap anak memiliki ketetapan teori belajar yang berbeda.
Selain kurikulum peran Guru sangat penting karena guru merupakan orang
yang bersama dengan peserta didik yang mengajarkan secara langsung ilmu yang
didapat oleh guru. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul guru juga
harus berpengalaman dan mau belajar bersama mengikuti perkembangan peserta
didik. Saat ini guru diwajibkan untuk paham dengan teknologi karena sekarang
sudah memasuki pembelajaran abad 21 dimana pembelajaran sudah menggunakan
teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia oleh karena itu

1
jika sekarang peserta didik sudah menguasai teknologi, maka guru harus menguasai
teknologi dan mau belajar menggunakan teknologi.
Penyesuaian Kurikulum edisi revisi dalam pembelajaran sudah menerapkan
metode mengajar menggunakan teknologi salah satunya adalah menggunakan
Google Classrom atau Schoology dalam pembelajaran. Peserta didik dapat dengan
mudah membaca materi atau video yang diberikan oleh guru dan juga guru dapat
dengan mudah melakukan analisis nilai dan perkembangan siswa dalam belajar
oleh karena itu Guru dan Kurikulum harus selaras agar pembelajaran tercapai tujuan
dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan penulis pada bagian latar belakang, maka rumusan
masalah yang akan disampaikan penulis yaitu :
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kurikulum 2013?
2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum Berlandaskan Psikologis?
3. Bagaimana Analisis Kurikulum 2013 Di SMKN 1 Singaraja?
4. Bagaimana Kesesuaian Dengan Teori Belajar Psikologis Behaviorisme Di
SMKN 1 Singaraja?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan penulis, maka dapat
diketahui bahwa tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Kurikulum 2013?
2. Untuk Mengetahui Pengembangan Kurikulum Berlandaskan Psikologis?
3. Untuk Mengetahui Analisis Kurikulum 2013 Di SMKN 1 Singaraja?
4. Untuk Mengetahui Kesesuaian Dengan Teori Belajar Psikologis Behaviorisme
Di SMKN 1 Singaraja?

1.4 Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan, baik secara
teoritis maupun secara praktis bagi pembaca, penulis dan pihak lainnya. Secara
teoritis makalah ini berguna untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan terutama

2
dalam bidang Pendidikan yang membahas mengenai pemahaman tentang telaah
kurikulum, hasil dari makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Penulis, sebagai objek media penyampaian informasi hasil karya penulis yang
ditujukan kepada para pembaca mengenai “Analisis Terkait Dengan
Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Singaraja”.
2. Pembaca, sebagai media informasi dalam mempelajari mengenai pemahaman
“Analisis Terkait Dengan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Singaraja”.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kurikulum 2013


Kurikulum merupakan panduan dalam pembelajaran yang isinya berupa
rencana, materi pembelajaran, tujuan, dan metode pengajaran untuk pengajar.
Kurikulum dalam penerapannya memiliki pencapaian yang menjadi dasar dari
pembentukan kurikulum yaitu kualitas dari karakter, literasi, dan yang terakhir
yaitu kompetisi. Pada kualitas karakter memiliki nilai-nilai yang harus ada dalam
setiap pelajar yang ada di Indonesia, yaitu nilai religious, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, dan mandiri. Untuk literasi diharapkan para pelajar untuk
memiliki sifat ingin tahu untuk dapat membaca sumber-sumber literasi dari
berbagai bidang yang ada di dunia seperti teknologi, sosial, dan lainnya. Yang
terakhir adalah kompetensi dimana kompetensi ini menyiapkan sumber daya
manusia yang siap dan unggul.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sedang berjalan di Indonesia saat ini,
kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti kurikulum 2006 atau kurikulum
KTSP. Perbedaan kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 adalah pada bagian
penilaian, untuk kurikulum 2006 penilaian dilakukukan berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki oleh peserta didik. Untuk kurikulum 2013 penilaian dilakukan untuk
semua kompetensi yaitu kompetensi sikap, kompetensi keterampilan, kompetensi
pengetahuan yang berdasarkan proses dan juga hasil belajar dari peserta didik.
Perbedaan kurikulum ini yang dapat dirasakan oleh peserta didik adalah, pada
kurikulum 2013 pembelajaran menjadikan fokus kepada siswa atau student
centered learning yang tujuannya agar pelajar lebih aktif dalam pembelajaran, dan
peran pengajar adalah mendukung proses pembelajaran tersebut. Kurikulum 2013
yang sekarang menggunakan K13 Revisi dalam pelaksanaanya memiliki tujuan
yaitu mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kemampuan
hidup sebagai pribadi dan warga negara Indonesia yang beriman, kreatif, produktif,
inovatif, dan juga afektif serta mampu memberikan kontribusi terhadap Negara
Indonesia dan juga negara lain.

4
Kurikulum 2013 selain dari pada tujuan yang dimiliki juga memiliki tujuan
lain yaitu pada sekolah dan juga pelajar yang ada di Indonesia akan diberikan
tanggung jawab dan juga misi untuk memiliki keterampilan dalam berpikir secara
kreatif, berpikir secara kritis sehingga dapat memecahkan masalah sendiri,
kemampuan untuk dapat berkomunikasi, dan yang terakhir adalah kolaborasi.

2.2 Pengembangan Kurikulum Berlandaskan Psikologis


Psikologis adalah suatu kondisi manusia yang berasal dari dalam diri manusia
yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu tersebut. Jadi psikologis
bisa diartikan dengan kondisi mental dan karakteristik seseorang yang dapat
mempengaruhi emosional, kecerdasan dan sikap dari suatu individu. Pembentukan
kurikulum 2013 dalam pengembangan kurikulum abad 21 mengkaji landasan
psikologis sebagai dasar pengembangan.
Pada unsur dasar psikologi terdapat psikologi belajar peserta didik, psikologi
ini adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana pelajar mampu
melakukan kegiatan belajar dengan baik. Secara umum belajar adalah suatu
kegiatan menemukan informasi di lingkungan sekitar jadi belajar dapat membuat
pelajar dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam perkembangan kurikulum melalui
prinsip psikologi belajar terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1. Teori Disiplin Mental
Pada teori ini menjelaskan tentang daya manusia seperti berpikir, mengingat,
mendengar, dan meraba. Daya atau kemampuan manusia ini dapat dilatih
sehingga dapat digunakan ke berbagai ilmu bidang yang ada di dunia. Jadi pada
teori ini memiliki konsep yaitu belajar bukan hanya untuk menguasai suatu
pengetahuan akan tetapi suatu nilai saat berlatih daya.
2. Teori Behaviorisme
Pada teori ini konsep utamanya adalah S-R Conditioning atau Stimulus Respon
jadi pelajar belajar dengan adanya ransangan atau peristiwa yang akan menjadi
stimulus dan respon yang didapat setelah stimulus tersebut. Jadi dalam peristiwa
pembelajaran anak akan merespon pembelajaran yang terjadi dilingkungan
sekitar baik dari Guru atau teman. Respon yang didapat akan menjadi
pengalaman serta pembelajaran bagi anak tersebut.

5
3. Teori Kepribadian
Pada teori ini disebut juga dengan teori motivasi untuk meninjau dari segi
psikososial, yaitu tipe, a-moral, tipe expedient, tipe konformis, tipe irasional
conccientious, tipe altruistic rasional.
Pada makalah ini penulis akan fokus dan menjelaskan pada teori belajar
psikologi behaviorisme di SMK Negeri 1 Singaraja dengan membuat analisis
kurikulum berdasarkan mata pelajaran, jam mata pelajaran, materi pelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

2.3 Analisis Kurikulum 2013


SMK Negeri 1 Singaraja adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
yang berlokasi di Singaraja Provinsi Bali. Saat ini SMK tersebut sudah menerapkan
kurikulum 2013 dalam pembelajaran selanjutnya penulis akan melakukan sebuah
analisis dasar Kurikulum 2013 pada salah satu mata pelajaran yang ada di SMK
tersebut. Penerapan kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Singaraja dapat dilihat dari
beberapa konteks, yaitu :
1. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran di SMK Negeri 1 Singaraja memiliki 3 muatan dasar dalam
pembagian pembelajaran, untuk kelas Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
kelas IX terdapat 3 muatan dasar yaitu pembelajaran umum yaitu Bahasa Indonesia,
Pendidikan Agama, Bahasa Inggris, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika,
Sejarah Indonesia. Muatan selanjutnya yaitu muatan jurusan dimana pada muatan
ini menekankan pada mata pelajaran jurusan yang diminati oleh pelajar, jurusannya
adalah Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran yaitu bagaimana cara pelajar
dalam mengoperasian alat-alat dan prosedur perkantoran. Muatan yang terakhir
adalah Seni Budaya, pada muatan ini terdapat beberapa mata pelajaran umum
bersifat lokal yaitu Bahasa Bali, Penjasorkes, dan Seni Budaya.
2. Jam Mata Pelajaran
Jam Mata Pelajaran di SMK Negeri 1 Singaraja pada kelas Otomatisasi dan
Tata Kelola Perkantoran kelas IX pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi
Digital memiliki jam belajar 2 x 3 @ 45 Menit dalam sekali pertemuan, informasi
ini berdasarkan analisa dari silabus dan juga RPP. Dalam seminggu terdapat 3 kali

6
pertemuan dalam 3 kelas jadi 3 (2 x 3 @ 45 Menit) jadi dalam seminggu terdapat 9
jam pelajaran dengan kelas yang berbeda pada mata pelajaran Simulasi dan
Komunikasi Digital di kelas Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran kelas IX A,
IX B, dan IX C.
3. Materi Pelajaran
Untuk Materi pembelajaran di SMK Negeri 1 Singaraja, pada mata pelajaran
Simulasi dan Komunikasi Digital berdasarkan Silabus dan juga RPP dengan
menekankan pada setiap KD dengan tujuan pencapaian Indikator Kompetensi pada
mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Materi Mata Pelajaran tersebut
diantaranya adalah Menganalsis fitur perangkat lunak, menggunakan fitur untuk
pembelajaran kolaboratif, menerapkan logika algoritma pada komputer,
kewarganegaraan digital menggunakan fungsi pada sebuah komputer hingga
penggunaan fungsi komputer dari sisi jaringan, multimedia, dan pengolahan serta
tata cara berInternet.
4. Pelaksanaan Pembelajaran
a) Membuka Pembelajaran
Pada pengamatan guru model yang kedua, penulis mengikuti kegiatan
pembelajaran melalui platform whatsapp group dan dilanjutkan menggunakan
zoom yang pada saat itu memang diadakan pertemuan tatap muka daring.
Penulis mengamati strategi yang digunakan guru dalam membuka
pembelajaran yaitu dengan guru saat membuka pelajaran mengucapkan salam
“Om Swastiastu” dan menanyakan kabar dari anak didiknya. Setelah itu,
dilakukan pengabsenan secara langsung via Whatsapp Group. Setelah
dilakukan pengabsenan, maka selanjutnya guru memberikan tautan untuk
mengarahkan siswa agar join mengikuti tatap muka virtual.
Strategi yang digunakan pada saat tatap muka virtual yaitu dengan santai
tetapi tetap dalam ruang lingkup pembelajaran. Seperti pada awal tatap muka
daring, guru akan menunggu ±15 menit agar memastikan seluruh siswa dapat
mengikuti pertemuan. Selanjutnya, guru memberikan gambaran sekilas
mengenai materi yang akan dibawakan dimana merelevansikan kegiatan
pembelajaran ini dengan kehidupan sehari-hari.
b) Kegiatan Inti

7
✓ Kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan pengajaran
Pelaksanaan pengajaran direlevansikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi
pada saat ini, sebelum mengajar, guru akan menelaah kembali Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman penyampaian materi
dengan menginovasi apa-apa saja yang memang perlu disampaikan dalam
proses pembelajaran.
✓ Penyampaian Materi Bahan Ajar
Penyampaian materi bahan ajar yang disampaikan oleh guru menggunakan
metode presentasi dimana pada saat tatap muka virtual, guru menjelaskan
kurang lebih 1 jam pelajaran untuk memperkenalkan materi sesuai dengan RPP
yang digunakan baik itu pengertian Kewargaan Digital, fungsi Kewargaan
Digital, pengertian Etika Kewargaan Digital berserta Macam-Macam Etika
Kewargaan Digtial. Berdasarkan pengamatan penulis, media yang digunakan
oleh guru yaitu dengan media presentasi yang kemudian dijelaskan satu persatu
uraian materi kepada siswa.
✓ Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran
Pengelolaan kelas dalam pembelajaran dilihat ketika guru melakukan absensi
dan pengecekan siswa yang digunakan sebagai analisis kehadiran kelas daring.
Selain itu, untuk pengkondisian kelas sendiri guru selalu menanyakan kondisi
dari masing-masing anak didiknya untuk memastikan psikologis siswa.
✓ Usaha dan Cara Mengaktifkan Siswa dalam Pembelajaran
Guru memiliki strategi dalam mengaktifkan siswa yang memang jarang hadir
atau menampakan diri dalam pembelajaran daring dimana guru akan
melontarkan sebuah pembicaraan yang menyangkut dengan materi kepada
seluruh siswa terutama siswa yang jarang aktif. Hal ini dilakukan agar
memamstikan siswa tetap mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya.
Selain itu, guru memberikan tugas yang dapat dikerjakan dalam rentang waktu
yang telah ditentukan untuk mengasah kembali materi yang telah disampaikan.
✓ Cara/Strategi Menangani Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar
Guru selalu mempertimbangkan apa yang menjadi kendala siswa untuk dibahas
bersama-sama dengan guru yang lainnya. Terdapat beberapa siswa yang
memang memiliki kendala terkait dengan infrastruktur mengenai perangkat

8
pendukung pembelajarn ataupun keterbatasan kuota yang dimilikinya sehingga
guru mencari solusi atau jalan tengah mengenai kendala tersebut. Itu sebabnya,
sebelum memulai kegiatan pembelajaran secara tatap muka daring, guru akan
memberi tahu siswanya dalam satu minggu kedepan akan ada pembelajaran
tatap muka sehingga jika memang sebagian besar siswanya mengeluh hal yang
sama, maka guru memutuskan untuk memilih jalan lain.
✓ Kiat-Kiat Khusus Guru dalam Membuat Suasana Belajar
Guru melakukan kiat-kiat khusus dalam membuat suasana belajar yang
kondusif dengan cara memberikan latihan soal untuk mengasah kemampuan
anak didiknya.
✓ Pengembangan Bahan Ajar dan Pemanfaatan Alat Bantu Mengajar
Untuk pengembangan bahan ajar sendiri, guru menggunakan beberapa
platform dalam mencapai kesuksesan belajar. Pada masa diskusi, guru akan
mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi pada Whatsapp Group, pada
masa penjelasan materi, guru akan memaparkan materi langsung menggunakan
tatap muka daring, dan untuk tugas sendiri, guru akan mengarahkan siswa
untuk melakukan unggah tugas menggunakan Moodle yang dimiliki oleh SMK
N 1 Singaraja.
✓ Pemanfaatan Waktu
Untuk pemanfaatan waktu dalam proses pembelajaran, guru telah
memperkirakan jam mengajar dengan jam pengerjaan tugas yang diberikan
kepada siswa. Jam mengajar ini kiranya guru memberikan pengarahan,
pemaparan materi, dan melakukan diskusi terkait mata pelajaran yang diampu.
Sedangkan untuk jam pengerjaan tugas, siswa akan diberikan sebuah tugas
yang dapat dikerjakan dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Maka dari
itu, siswa dapat mengerjakan tugas menyesuaikan dengan infrastruktur yang
dimilikinya.
✓ Kegiatan lain yang layak dijadikan dan ditiru
Suatu hal yang layak dan ditiru pada diri guru yaitu sikap guru yang selalu
sabar untuk menghadapi siswa dimana pada masa sekarang, suatu diskusi
terjadi secara asynchronous maka dari itu, guru selalu siap untuk membantu
anak didiknya jika terjadi kesulitan dalam pembelajaran.

9
✓ Penutup
Sebagai penutup pembelajaran, guru memberikan evaluasi dan juga
kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah diberikan, kemudian
dilanjutkan dengan pemberian tugas yang akan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya, dan juga penyampaian materi yang akan dibahas untuk pertemuan
selanjutnya. Setelah kelas ditutup siswa mengucapkan terima kasih kepada
guru terhadap pembelajaran yang diberikan, dan siswa akan keluar dari
ruangan zoom untuk dapat melakukan aktivitas lain.
5. Penilaian Pembelajaran
Berdasarkan RPP atau rancangan pelaksanan pembelajaran dari mata pelajaran
simulasi dan komunikasi digital di kelas kelas Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran kelas IX penilaian didasari oleh Kurikulum 2013 itu sendiri yaitu
penilaian Kompetensi Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan berdasarkan proses
yang diraih oleh Peserta didik.

2.4 Kesesuaian Dengan Teori Belajar Psikologis Behaviorisme


Psikologi Behavior seseorang diraih dengan adanya ikatan yang
menyebabkan stimulus pada individu tersebut jadi pada Teori Belajar Behavioristik
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap
belajar jika ia telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Pentingnya
masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa
respons. Stimulus adalah sesuatu apa saja yang diberikan oleh guru kepada peserta
didik, dan respon berupa rekasi atau tanggapan yang dihasilkan oleh peserta didik
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Penguatan (reinforcement) adalah
faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja yang dapar memperkuat
timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka
respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan dikurangi (negative
reinforcement) maka respons juga akan menguat.
Menurut pendapat penulis kesesuaian Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1
Singaraja telah sesuai berdasarkan analisis pada salah satu kelas, guru, dan mata
pelajaran tersebut. Sekolah telah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik dan
siswa dengan psikologis behaviorisme terlihat sangat antusias dengan stimulus

10
yang diberikan oleh guru dan respon siswa yang sangat baik ketika guru bertanya
di group Whatsapp dan di Zoom. Interaksi membuat siswa di kelas pembelajaran
mendapatkan pengalaman baru yang menjadi memori jangka panjang untuk dapat
mengingat materi yang diberikan oleh guru tersebut. Pembelajaran abad 21 dan juga
student centered learning sudah diterapkan dengan baik oleh guru dan juga siswa
aktif merespon pembelajaran.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sedang berjalan di Indonesia saat ini,
kurikulum 2013 merupakan kurikulum pengganti kurikulum 2006 atau kurikulum
KTSP. Faktor psikologis sebagai landasan perkembangan kurikulum, psikologis
adalah suatu kondisi manusia yang berasal dari dalam diri manusia yang dapat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu tersebut. Jadi psikologis bisa
diartikan dengan kondisi mental dan karakteristik seseorang yang dapat
mempengaruhi emosional, kecerdasan dan sikap dari suatu individu. Pembentukan
kurikulum 2013 dalam pengembangan kurikulum abad 21 mengkaji landasan
psikologis sebagai dasar pengembangan.
Kesesuaian Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Singaraja telah sesuai
berdasarkan analisis pada salah satu kelas, guru, dan mata pelajaran tersebut.
Sekolah telah menerapkan kurikulum 2013 dengan baik dan siswa dengan
psikologis behaviorisme terlihat sangat antusias dengan stimulus yang diberikan
oleh guru dan respon siswa yang sangat baik ketika guru bertanya di group
Whatsapp dan di Zoom. Interaksi membuat siswa di kelas pembelajaran
mendapatkan pengalaman baru yang menjadi memori jangka panjang untuk dapat
mengingat materi yang diberikan oleh guru tersebut. Pembelajaran abad 21 dan juga
student centered learning sudah diterapkan dengan baik oleh guru dan juga siswa
aktif merespon pembelajaran.

3.2 Saran
Perkembangan dan Evaluasi Kurikulum akan terus dilaksanakan hingga
kurikulum dan juga psikologis dari pelajar di Indonesia dapat selaras dan
membentuk generasi muda yang terampil dan dewasa. Faktor psikologis juga harus
diperhatikan karena rancangan suatu pembelajaran tidak semua cocok untuk setiap
psikologis pelajar yang ada di Indonesia oleh karena itu kurikulum yang dibentuk
harus independent dan sesuai dengan psikologis pelajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

Djuandi. (2013, Juni 6). Permendikbud Tentang Kurikulum Tahun 2013. Retrieved
from bsnp-indonesia.org: https://bsnp-
indonesia.org/2013/06/permendikbud-tentang-kurikulum-tahun-2013/
Familus. (2016). Teori Belajar Aliran Behavioristik Serta Implikasinya Dalam
Pembelajaran. Jurnal Pelita Bangsa Pelestari Pancasila Vol.11, No. 2, 3-9.
Hunainah, H. (2018). Psikologi Neo Behavior Dalam Pembelajaran. Jurnal
Keilmuan Dan Pendidikan Qathruna Vol.5, No. 2, 1-6.
Kholik, A. N. (2019). Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum Abad 21. As-
Salam Jurnal Studi Hukum Islam dan Pendidikan Vol.8, No.1, 1-9.
Nahar, N. I. (2016). Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses
Pembelajaran. Jurnal Ilmu Pengetahuan Nusantara Vol.1, No. 1, 2-8.
Siswanto. (2008). Implementasi Berbagai Teori Belajar . Jurnal Ekonomi Dan
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Vol.5, No.2, 3-5.
Unknown. (16, November 2014). Kurikulum 2013. Retrieved from pemerintah.net:
https://pemerintah.net/kurikulum-2013/
Zamzami, M. R. (2015). Penerapan Reward And Punishment Dalam Teori Belajar
Behaviorisme. Jurnal Pendidikan Islam Talimuna Vol.4, No. 1 , 1-5.

13

Anda mungkin juga menyukai