Abstract. One reason of the high unemployment is the lack of career planning. The individu
needs career maturity and views about the future (future time perspective) so that she/he
can choose the right job. This research aimed to determine the influence of future time
perspective toward career maturity in college student. This study used a quantitative
approach. Sample in this study are 156 of college students in Jabodetabek.The measurement
tools is Carstensen and Lang Future Time Perspective scale (CL-FTP) and Career Maturity
Inventory form C (IMC form C). The result shos that future time perspective affecting
positively to career maturity in college student significantly (R2= 0.139; p = 0.000). Simple
linear regression analysis stated that future time perspective contributed 13,9% to the career
maturity and 86,1% influenced by other factors.
25
26 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No.1 Juni 2018
kecenderungan yang berbeda pada tiap individu signifikan dari lulusan perguruan tinggi yang
mengenai pemikiran tentang masa depan ( Betts, terdiri dari berbagai macam bidang studi.
2013). Future time perspective dapat berfungsi Berdasarkan latar belakang yang telah
sebagai kekuatan motivasi bagi individu untuk diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini
terlibat dalam aktivitas yang bisa membantu adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan
untuk mencapai hasil di masa depan (McInerney, antara future time perspective terhadap
2004). Individu yang memiliki future time kematangan karir pada mahasiswa.
perspective tinggi akan beranggapan bahwa Kematangan karir merupakan sebuah
mereka memiliki kesempatan yang besar di masa kemampuan individu dalam menentukan sendiri
depan dan berusaha untuk mencapai tujuannya mengenai pekerjaan yang sesuai dengan minat
dengan mengembangkan dan meningkatkan dan kemampuan, pilihan yang realistik dan
keterampilan saat ini (Simon, 2004). konsisten (Sharf, 2006). Sementara Savickas
Betts mengidentifikasi dua dimensi dari (dalam Rehfuss & Sickinger, 2015) mengatakan
future time perspective yaitu (1) fokus pada bahwa kematangan karir merupakan kesiapan
kesempatan (focus on opportunities) dan (2) individu dalam pemilihan karir, serta proses
fokus pada keterbatasan (focus on limitations). pengambilan keputusan karir yang sesuai dengan
Individu yang merasa memiliki banyak tugas perkembangan karir. Creed dan Prideaux
kesempatan di masa depan (high focus on (2001) mendefinisikan kematangan karir sebagai
opportunities) akan lebih termotivasi, investasi kesiapan individu untuk mengatasi tugas-tugas
lebih banyak pada sumber pribadi, dan merasa perkembangan pada tahap pertumbuhan,
akhir yang masih jauh. Sedangkan, individu yang eksplorasi, peningkatan, pemeliharaan dan
merasa memiliki masa depan yang terbatas (high pelepasan. Definisi yang digunakan dalam
focus on limitations) akan kurang termotivasi, penelitian ini adalah definisi menurut Savickas
investasi lebih sedikit pada sumber pribadi, dan yaitu kematangan karir merupakan kesiapan
merasa akhir yang dekat (Betts, 2013). individu dalam pemilihan karir, serta proses
Future time perspective diketahui pengambilan keputusan karir yang sesuai dengan
berkorelasi dengan kematangan karir. Hal tugas perkembangan (Rehfuss & Sickinger,
tersebut dibuktikan dengan penelitian yang 2015).
dilakukan oleh Cheng et al (2016) terhadap 431 Faktor yang mempengaruhi kematangan
mahasiswa keperawatan yang menunjukkan hasil karir remaja terdiri dari faktor internal dan faktor
bahwa future time perspective berkorelasi positif eksternal. Faktor internal antara lain adalah nilai-
dengan kematangan karir. Ketika individu nilai kehidupan yang menjadi pedoman hidup,
memiliki future time perspective yang tinggi taraf kecerdasan, bakat khusus, minat, sifat atau
maka individu tersebut memiliki kematangan ciri kepribadia, pengetahuan dan informasi yang
karir yang tinggi. Dampak yang ditimbulkan dimiliki, dan keadaan jasmani. Sementara faktor
ketika mahasiswa memiliki future time eksternal yakni masyarakat dan lingkungan sosial
perspective yang tinggi adalah mereka tidak akan budayanya, keadaan sosial ekonomi negara atau
merasa cemas dalam persaingan dunia kerja daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh
karena sudah memiliki kesiapan yang matang dari anggota keluarga besar dan inti, tempat
dari segi mental dan kognitif, serta telah mantap pendidikan atau sekolah, pergaulan dengan
dengan pemilihan karir atau pekerjaan yang teman sebaya, dan tuntutan yang melekat pada
sesuai dengan mereka. Hal tersebut didukung masing-masing jabatan pada jenis pekerjaan
oleh penelitian yang menunjukkan bahwa pelajar (Winkel & Hastuti, 2006).
yang memiliki imajinasi masa depan mampu Rehfuss & Sickinger, (2015)
membuat sebuah skema yang berfungsi sebagai menjelaskna empat dimensi dari kematangan
strategi pembelajaran saat ini untuk pencapaian karir, yaitu concern, curiosity, confidence, dan
masa depan, dan akan terus berkembang consultation. Concern adalah kemampuan
sehingga dimasa depan akan siap untuk individu untuk berorientasi dalam merencanakan
memasuki dunia kerja. (Oyserman, 2004 ; masa depan yang terlibat dalam proses
Hilpert. J, dkk, 2012) pembuatan keputusan karir. Curiosity merujuk
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pada sejauh mana individu menjelajahi dunia
mengetahui pengaruh future time perspective kerja dan mencari informasi tentang pekerjaan
terhadap kematangan karir dengan menggunakan dan kebutuhan dalam perencanaan karirnya.
sampel mahasiswa Jabodetabek karena adanya Confidence dijelaskan sebagai sejauh mana
peningkatan angka pengangguran yang individu memiliki keyakinan dalam dirinya atau
28 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No.1 Juni 2018
kemampuannya dalam membuat keputusan karir disusun oleh Carstensen and Lang (1996). Skala
secara bijaksana dan membuat pilihan pekerjaan ini disusun berdasarkan dua dimensi, yaitu fokus
sesuai dengan pengetahuan prestasi yang pada kesempatan (focus on opportunities) dan
dimiliki. Sementara consultation adalah saat fokus pada keterbatasan (focus on limitations).
Individu mencari bantuan dalam pengambilan CL-FTP terdiri dari 10 item, dengan kombinasi 7
keputusan karir dengan meminta informasi atau item untuk fokus pada kesempatan dan 3 item
saran dari orang lain dan mengambil tindakan untuk fokus pada keterbatasan.
untuk memutuskan karirnya Uji reliabilitas pada skala kematangan
Future time perspective (FTP) adalah karir menunjukkan koefisien sebesar 0,856
kecenderungan yang berbeda pada tiap individu (Alpha Cronbach). Uji reliabilitas pada skala
untuk berpikir tentang masa depan (Betts, 2013). future time perspective menunjukkan koefisien
Future time perspective didefinisikan sebagai sebesar 0,811 (Alpha Cronbach).
persepsi individu tentang masa depannya Metode analisis data yang digunakan
(Husman dan Shell 2008). Sedangkan Froehlich, pada penelitian ini adalah teknik statistik regresi
(2015) mendefinisikan future time perspective linear sederhana. Analisis regresi linear
sebagai persepsi seseorang mengenai seberapa sederhana digunakan untuk melihat bagaimana
banyak kesempatan dan keterbatasan dalam pengaruh antara satu independent variable (IV)
kehidupan mereka. Terdapat dua dimensi dari dan satu dependent variable (DV). Independent
future time perspective yaitu fokus pada variable (IV) dalam penelitian ini yaitu future
kesempatan (focus on opportunities) dan fokus time perspective dan kematangan karir sebagai
pada keterbatasan (focus on limitations) (Betts, dependent variable (DV).
2013). Fokus pada kesempatan diartikan sebagai
tingkat perhatian individu pada kemungkinan
atau kesempatan dalam hidupnya, sedangkan HASIL
fokus pada keterbatasan didefinisikan sebagai Uji hipotesis dilakukan dengan analisis
tingkat perhatian individu pada keterbatasan regresi linear sederhana. Nilai R square yang
dalam hidupnya. Individu yang memiliki skor diperolah sebesar 0,139. Hal ini berarti bahwa
future time perspective tinggi dapat diartikan future time perspective berpengaruh terhadap
bahwa individu tersebut memiliki tingkat fokus kematangan karir pada mahasiswa adalah sebesar
pada kesempatan yang tinggi atau menilai bahwa 13,9% sedangkan sisanya sebesar 86,1%
ia masih memiliki banyak peluang/kesempatan dipengaruhi oleh faktor lain.
dalam hidupnya. Sedangkan, individu yang Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear
memiliki skor future time perspective rendah Sederhana
dapat diartikan bahwa individu tersebut memiliki
tingkat fokus pada keterbatasan yang tinggi atau Mo R R Square Adjusted R Std.
menilai bahwa peluang/kesempatan yang ia del Square Error of
miliki terbatas. the
Estimate
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan 1 ,373a ,139 ,134 5,58426
adalah pendekatan kuantitatif-non eksperimental. a. Predictors: (Constant), FTP
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 156
mahasiswa aktif yang tersebar di wilayah
Selanjutnya dilakukan pengujian
Jabodetabek.
Untuk mengukur kematangan karir
ANOVA untuk dapat melihat apakah model
digunakan alat ukur Career Maturity Inventory regresi (future time perspective berpengaruh
form C (CMI form C) yang diadaptasi dari Crites terhadap kematangan karir pada mahasiswa)
& Savickas (2011). Alat ukur ini terdiri dari layak digunakan.
terdiri dari 24 item yang merujuk pada dimensi
kematangan karir, yaitu concern, curiosity, Tabel 2. Hasil Anova Pengaruh Future Time
confidence, dan consultation yang dijelaskan Perspective Terhadap Kematangan
oleh Rehfuss dan Sickinger (2015). Karir Pada Mahasiswa
Sedangkan untuk mengukur future time
perspective digunakan Skala Carstensen and ANOVAa
Lang Future Time Perspective (CL-FTP) yang
Grhesinta, Istiqomah., Wiroko. Pengaruh future time... | 29
Rianto, A. (2008). Tantangan karir mahasiswa. Susantoputri., Maria, K., William, G. (2014).
Diunduh dari www.re-searchengines.com Hubungan antara karier dengan kematangan
pada tanggal 2 Mei 2017 pukul 21.07 karier pada masa remaja di daerah Kota
Tangerang. Jurnal Psikologi, 10(1), 67-73.
Sharf, R. S. (2006). Applying career development
theory (4th ed). United States: Thomson Walker TL, Tracey TJG. (2012). The role of
Brooks/Cole. future time perspective in career decision-
making. Journal of vocational behaviour,
Simon J, Vansteenkiste M, Lens W, Lacante M. 81(3), 150.
(2004). Placing motivation and future time
perspective in a teporal perspective. Educ Winkel, W.S., & Hastuti,S. (2006). Bimbingan
Psychol Rev.16(2), 121. dan konseling di institusi pendidikan. Jakarta:
Media Abadi.