Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DALAM MATERI IMAN KEPADA


HARI AKHIR MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SDN 01
JUNGKE KARANGANYAR”.

DISUSUN OLEH :

NAMA : Muhammad Mas’d

NIM : 203111106

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran PAI di SDN01 Jungke karanganyar utamanya kelas VI masih tergolong sulit
berkembang, khususnya materi Menyebutkan Nama Hari Akhir. Pasalnya banyak beredar
anggapan bahwa PAI hanyalah pelajaran yang sekedar dibaca dan tidak harus diamalkan. Hal ini
membuat siswa menjadi statis dan acuh tak acuh yang menjadikan kurangnya hasil yang harus
dicapai. Apabila dibiarkan berlarut-larut tentunya akan sangat membahayakan akhlaq dan aqidah
generasi muda indonsia. Pengaruh yang saat ini bisa kita lihat dari permasalahan ini adanya
penurunan kesadaran beribadah peserta didik dalam kehidupan sehari-hari baik ibadah yang
wajib maupun yang sunnah.

Jika melihat masalah yang dialami peserta didik SDN 01 jungke, Kecamatan Karanganyar,
penulis berasumsi bahwa untuk mengatasi permasalahan diatas serta menarik minat belajar
peserta didik terhadap mata pelajaran PAI adalah dengan cara menciptakan suasana senang
dalam kelas ketika pembelajaran PAI berlangsung. Menciptakan suasana senang tersebut adalah
dengan memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Oleh karena itu pemilihan metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kuekurang
pahaman, dan akhirnya menurunkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.

Sejauh ini dalam kegiatan belajar mengajar dikelas masih guru merupakan figur sentral dan
pengendali dari seluruh kegiatan belajar. Pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru
(teacher centered). Kenyataan dilapangan dalam penyampaian materi guru selalu menggunakan
metode yang monoton, tidak banyak guru yang mengkaji metode dan merubah metode tersebut.
Sudah sepatutnya seorang guru harus merubah metodenya karena perkembangan zaman yang
semakin pesat. Guru mengajar masih secara konvensional, misalnya dengan sistem ceramah
yang selalu ia gunakan yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami isi materi.
Akibatnya siswa tidak kreatif,kritis dan kurang mendapatkan pengalaman dalam belajar.

Kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan belajar mengajar cenderung masih dominan.
Aktivitas guru masih sangat besar dibandingkan dengan aktivitas siswa. Hal ini terjadi karena
guru kurang profesional dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Padahal jika kita berpedoman pada kurikulum 13 (K13) siswa dituntut jauh lebih
aktif dibandingkan seorang guru.

Ada beberapa metode yang dikenal dalam pengajaran, misalnya yaitu metode ceramah,
metode demonstrasi, metode tanya jawab, dan sebagainya. Dengan memilih metode yang tepat,
seorang guru selain menentukan output atau hasil lulusan dari lembaga pendidikan, juga
merupakan landasan keberhasilan lembaga pendidikan, dan juga pengalamannya disenangi bagi
anak didik. Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif dalam mata
pelajaran PAI, guru dapat memilih metode index card match dalam pelajaran ini ada materi yang
dapat diterapkan dan dipraktekkan, seperti mempelajari tanda-tanda hari akhir.

Salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa, atas materi termasuk
dalam pembelajaran PAI yang dipelajarinya adalah melalui keterlibatan langsung atau
pengalaman belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak
bisa dilimpahkan pada orang lain.

Edgar Dale (1946) dalam bukunya yang berjudul “Audiovisual Methods in Teaching”
menyatakan dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang
paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman
langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi ia harus menghayati keterlibatan langsung dalam
perbuatan tanggung jawab terhadap hasilnya.

Berdasarkan keterangan di atas, proses pembelajaran akan lebih bermakna apabila peserta
didik dapat membaca apa yang dipelajarinya. Dengan demikian pembelajaran dengan
pendekatan metode index card match merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru
untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang nama-nama hari akhir. Berhubungan dengan hal
itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “UPAYA
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DALAM MATERI IMAN KEPADA HARI
AKHIR MELALUI METODE INDEX CARD MATCH SISWA KELAS VI SDN 01 JUNGKE
KARANGANYAR”.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

Apakah melalui penerapan metode pembelajaran Index card Match dapat


meningkatkan hasil belajar PAI pada Materi Iman kepada hari akhir ?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui efektifitas penerapan metode pembelajaran index card Match
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di SDN O1 Jungke karanganyar.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :
A. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya memilih strategi
pembelajaran dengan metode index card match dalam meningkatkan hasil belajar
siswa (tergambar dalam nilai ratarata) pada materi menyebutkan nama hari akhir.

B. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar dalam materi menyebutkan nama hari akhir, yang
tergambar dari nilai rata-rata.

C. Bagi Instansi
Memudahkan mencapai tujuan visi dan misi dengan proses pembelajaran yang
efisien serta efektif dan melahirkan insan kamil.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Metode Index card

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar


dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, model,
dan teknik pembelajaran. Metode Index Card Match atau mencari pasangan merupakan
salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik, yaitu siswa disuruh
mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal yang dipegang. Siswa
diharapkan mampu mencari pasangan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan.
Siswa yang dapat mencocokkan kartunya lebih cepat akan diberi poin. 
Menurut Hisyam (Suyatmi:2008) mengemukakan bahwa adalah satu metode yang
digunakan dalam strategi pembelajaran aktif adalah Index Card Match. Metode ini
merupakan pencocokan kartu index yaitu suatu metode yang cukup menyenagkan dan
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Tati (2016) mengemukakan bahwa Index card match adalah mencari jodoh kartu tanya
jawab yang dilakukan secara berpasangan dan suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan-perubahan yang menuju arah lebih baik, seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku. Metode
pembelajaran ICM dapat melatih pola pikir siswa dengan kecepatan berpikir dalam
mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal.
Nurhidayah (2014) mengemukakan bahwa tujuan dari strategi pembelajaran Index
card match adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus aktif,
mendorong siswa berpikir kritis dan memunculkan berbagai macam pertanyaan yang
kreatif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang materi yang
dipelajari, menggalang kerja sama dan kekompakan siswa, serta mengembangkan
kepemimpinan siswa dan mengembangkan pola kemampuan matematika dan juga proses nalar
siswa.

Sebagai metode yang mendorong keaktifan siswa, Metode ini juga melibatkan guru
dalam memberikan penjelasan mengenai penjabaran materi. Walaupun dalam proses
metode ini peran guru hanya sekadar memberikan , tetapi metode dapat menyajikan
terjalinnya pembelajaran yang interaktif.

Anda mungkin juga menyukai