Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH KE AKTIFAN MAHASISWA DALAM BER ORGANISASI

TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA PRODI

KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA.

Usulan Skripsi
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

Akbar Zadal Ilmi


30101607594

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era persaingan global seperti saat ini, setiap negara harus mampu bersaing dengan

menunjukan keunggulan sumber daya manusia (Nulhaqim, 2015). Di sisi lain

globalisasi juga menghadirkan tingkat kompetisi yang semakin ketat di pasar tenaga

kerja. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penganguran terbuka dengan tingkat

pendidikan terakhir universitas pada bulan Januari 2017 mencapai 695.304 jiwa. Hal

tersebut mengalami peningkatan jika dibandingan dengan data pengangguran pada

tahun 2016 yaitu sebesar 565.402 jiwa (Andika, 2018) . Salah satu yang mempengaruhi

peningkatan pengangguran adalah minimnya skill, baik itu soft skill maupun hard skill

(Zulkifli Rasid, 2018). ​Soft skill meliputi perilaku pribadi, sosial, komunikasi, dan

manajemen diri. Mereka mencakup spektrum yang luas dari kemampuan dan sifat: menjadi

sadar diri, dapat dipercaya, hati nurani, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, sikap, inisiatif,

empati, kepercayaan, integritas, kontrol diri, kesadaran organisasi, disukai, pengaruh,

pengambilan risiko, pemecahan masalah , kepemimpinan, manajemen waktu (Klaus, 2007)​.

Sedangkan Hardskill adalah kemampuan untuk mengajar yang memerlukan sebuah

konteks, semisal pelatihan kerja, yang akan membantu seseorang untuk mengemban

pekerjaannya. Hardskill merupakan sebuah hal yang mendasar yang membantu


seseorang pekerja untuk mengembangkan pengetahuan secara teliti pada sebuah daerah

(Nuryana, 2014). Keberhasilan seseorang 80 % ditentukan oleh kecerdasan emosional

(EI) dalam wujud soft skills berupa sikap atau karakter dan 20 % ditentukan oleh

kecerdasan intelektual (IQ) yang merupakan bagian dari hard skills (Goleman, 2013).

Untuk itu, setiap proses pembelajaran perguruaan tinggi harus dirancang dan

dilaksanakan dalam rangka pencapaian keseimbangan antara hard skills dan soft skills

(Delita et al., 2016).

Perguruan tinggi memiliki peranan yang penting untuk mencetak sumber daya manusia

agar dapat bersaing (Soni, 2015). Dalam proses perkuliahan pendidikan perguruan

tinggi mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar yang dapat

meningkatkan hard skills akan tetapi juga kemampuannya yang bersifat soft skills.

(Delita et al., 2016). Pengembangan soft skills dapat dilakukan melalui proses

pembelajaran akademik atau kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kemahasiswaan

melalui kegiatan organisasian atau ekstrakurikuler (Sudiana, 2012)

Organisasi merupakan suatu wadah dimana kegiatan interaksi sosial dilakukan atau

dapat diartikan sebagai proses dimana terjadi interaksi antara orang-orang yang ada

didalam organisai (Mahmudi, 2015).​ ​Organisasi dengan demikian adalah kesatuan

sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai

suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan (Musfialdy, 2002). Di dalam proses ke

organisasian ada sejumlah unsur pokok yang membentuk kegiatan organisasi, yaitu:
unsur manusia, barang-barang, mesin, metode, uang, dan pasar sehingga keenam unsur

ini memiliki fungsi masing-masing dan saling berinteraksi atau mempengaruhi dalam

mencapai tujuan organisasi terutama proses pencapaian tujuan secara efektif (Rifa’i,

2013).

Dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa program studi

pendidikan teknik informatika dan komputer Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Metode penelitian menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian

sebanyak 114 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan

dokumentasi. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keaktifan mahasiswa

dalam organisasi dan prestasi belajar (Andika, 2018). Maka dari itu paneliti tertarik

untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Sultan Agung dengan judul “Pengaruh Ke Aktifan Mahasiswa Dalam Ber Organisasi

Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Prodi Kedokteran Umum Fakultas

Kedokteran Unissula”.
1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana hubungan antara ke aktifan mahasiswa dalam ber organisasi terhadap

indeks prestasi kumulatif mahasiswa prodi kedokteran umum fakultas kedokteran

unissula?

1.3 Tujuan Penelitian

A. Umum

Untuk mengetahui hubungan antara ke aktifan mahasiswa dalam ber organisasi

terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa prodi kedokteran umum fakultas

kedokteran unissula

B. Khusus

Untuk mengetahui mahasiswa FK UNISSULA dalam mengatasi permaslahan di

organisasi kemahasiswaan terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa

1.4 Manfaat

A. Teoritis

Manfaat Teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan di bidang pendidikan, khususnya tentang kegiatan organisasi,

prestasi belajar.

B. Praktis

Manfaat Praktis bagi penulis sebagai sarana untuk belajar dan menambah

pengetahuan berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu mengetahui pengaruh


kegiatan organisasi dan prestasi belajar terhadap kesiapan kerja mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung. Bagi mahasiswa hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengikuti kegiatan dalam

berorganisasi. Bagi Program Studi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

tambahan informasi dan referensi di perpustakaan


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan

program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

berdasarkan kebudayaan Bangsa Indonesia (Wibawa, 2017).

2.1.1 Tridharma Perguruan Tinggi

Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut Tridharma adalah

kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan 3 komponen (UU No.

12 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 9) ​ ​yaitu :

1. Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Penelitian

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode

ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan


keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu

cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Pengabdian kepada masyarakat

Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang

memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan

kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.1.1 Sistem Pendidikan FK UNISSULA

Sejak tahun 2005, Fakultas Kedokteran UNISSULA telah melaksananakan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pembelajaran yang

digunakan adalah mahasiswa belajar aktif (active learning) dan mandiri atau

pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centered) dengan

menggunakan metode Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem-based

learning/PBL). Beberapa metode pembelajaran akan diterapkan untuk

mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat 6 alur

pembelajaran yang diterapkan yaitu:

1. Diskusi kelompok (tutorial)/ SGD (small group discussion)

Tutorial (SGD) adalah kegiatan diskusi yang melibatkan

mahasiswa, dosen sebagai fasilitator (tutor) dan skenario sebagai

pemicu diskusi. Kegiatan ini merupakan kegiatan utama dalam

PBL. Anggota kelompok tutorial pada tiap kelompok terdiri atas


10 sampai 12 orang mahasiswa yang ditetapkan secara acak.

Tugas anggota dalam tiap kelompok adalah mendiskusikan

masalah secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang ketua

dan sekretaris yang dipilih oleh mahasiswa sendiri. Kelompok

tersebut akan belajar bersama sepanjang satu modul dan akan

ditetapkan kembali secara acak pada pembelajaran modul

berikutnya.

2. Kuliah pakar/ ceramah ahli

Kuliah pakar adalah suatu kegiatan pemberian informasi

interaktif yang dilakukan oleh seorang pakar dalam bentuk

kuliah perseorangan. Perkuliahan disusun berdasarkan

topik-topik di dalam modul atau muncul dari sasaran

pembelajaran masing-masing lembar belajar mahasiswa (LBM)

modul.

3. Panel expert (Diskusi Panel)

Panel expert adalah suatu kegiatan perkuliahan interaktif yang

dilaksanakan dalam bentuk panel (terdiri dari beberapa expert di

bidang ilmunya yang berkaitan dengan materi modul). Panel

expert ini bertujuan untuk mencegah atau mengoreksi adanya

misconception pada waktu mahasiswa berdiskusi atau belajar

mandiri pada pertengahan (tengah) modul dan akhir modul.


Pelaksanaan minimal 1 (satu) kali di tiap modul yang

disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa peserta modul

tersebut. Materi panel expert terkait topik dan sasaran

pembelajaran LBM yang dirasa mahasiswa layak untuk

didiskusikan atau diklarifikasi.

4. Praktikum

Praktikum adalah suatu metode pembelajaran di laboratorium

kedokteran dasar yang meliputi: Lab. Kimia, fisika, Biologi,

Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Anatomi, Histologi,

Fisiologi, Mikrobiologi, Parasitologi, Biokimia, dan

Farmakologi. Tujuan utama praktikum pada PBL adalah

mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan aplikasi praktek

terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar

mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa

terstimulasi belajarnya lewat penemuan sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar.

5. Ketrampilan klinik medik (Skills lab)

Ketrampilan klinik medik adalah suatu metode pembelajaran

untuk berlatih ketrampilan medik. Pada pelaksanaan skills lab,

mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan

ketrampilan medik berupa komunikasi, keterampilan klinis, dan


keterampilan lainnya sejak tahun pertama belajar di kedokteran.

Praktikum ini berjalan secara komprehensif dengan modul.

Setiap satu kelompok keterampilan terdapat 10-12 orang

mahasiswa yang dibimbing oleh seorang instruktur terlatih.

6. Belajar Mandiri

Belajar mandiri adalah proses yang dilakukan mahasiswa secara

mandiri atau berkelompok dalam mencari sumber belajar atau

referensi untuk menjawab masalah-masalah pembelajaran baik

melalui perpustakaan maupun internet.

2.1.2 Sistem Penilaian Indeks Prestasi Kumulatif FK UNISSULA

Dalam sistem penilaian indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas

Kedokteran UNISSULA. Fakultas Kedokteran UNISSULA menggunakan

sistem kredit semester (SKS), dari 3-6 SKS dikumpulkan menjadi 1 modul.

Maka penghitungan beban dari masing-masing SKS juga dinyatakan dengan

modul.

Anda mungkin juga menyukai