Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KINERJA PEGAWAI DAN KOMITMEN ORGANISASI

TERHADAP MINAT MAHASISWA BARU MELALUI


SARANA DAN PRASARANA DI UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Perguruan tinggi adalah lembaga pendidikan yang tertinggi dalam system


pendidikan nasional di semua negara. Posisinya tidak jauh berbeda dengan pendidikan
dasar atau menengah yang berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar tumbuh dan berkembang sebagai anggota masyarakat yang normal tetapi
perguruan tinggi memiliki misi yang lebih jauh dari sekedar menghasilkan lulusan
yang pandai, handal dalam mengelola ilmunya dan mampu menerapkan dalam dunia
kerja. Perguruan tinggi harus bisa mengantarkan peserta didiknya memahami dirinya
sendiri, menentukan peran dirinya dalam masyarakat dan menjadikannya sebagai
manusia yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Jumlah perguruan tinggi swasta
di Indonesia saat ini mencapai sekitar 4.500-an instansi. Angka ini memang lebih
besar bila di bandingkan dengan di China yang perguruan tingginya ada sebanyak
2.825 instansi. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) pun berupaya menempuh sejumlah cara untuk mengurangi jumlah
perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia. Beberapa cara yang di tempuh
Kemenristekdikti antara lain mulai dari evaluasi kinerja dan standar setiap PTS.
Evaluasi yang dilakukan Kemenristekdikti terhadap sejumlah perguruan tinggi swasta
di Indonesia menghasilkan penutupan serta pencabutan izin berdirinya perguruan
tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Kemenristekdikti, sejak 2015 hingga kini
terdapat sekitar 130 perguruan tinggi swasta ditutup yang berasal dari evaluasi
pemerintah terhadap 243 perguruan tinggi di Indonesia. Adapun, sebanyak 130
perguruan tinggi swasta yang ditutup itu karena kurangnya jumlah dan tidak adanya
mahasiswa, adanya masalah yang tidak diselesaikan, hingga terjadinya jual beliijazah.
Cara lain yang di lakukan Kemenrisdikti sampai pada melakukan merger atau
penyatuan sejumlah perguruan tinggi swasta yang memiliki yayasan yang sama.
Perguruan tinggi saling berlomba untuk mengembangkan seluruh potensi dan
kemampuannya guna menarik minat calon mahasiswa. Kemampuan bersaing tersebut
sangat dipengaruhi oleh kinerja manajemen perguruan tinggi yang bersangkutan
dalam merencanakan strategi yang berorientasi dalam rangka membangun daya saing
yang tinggi.
Dalam rangka menarik minat calon mahasiswa baru, peningkatan strategi
UNISAN sebaiknya dimulai secara internal dulu, seperti contohnya menurut peneliti
beberapa fasilitas di UNISAN kurang memadai, misalnya lokasi parkir yang tidak
mempunyai pohon-pohon pelindung sehingga mengakibatkan kendaraan terjemur
sepanjang hari, dan masih ada lahan parkir yang tidak ditata dengan baik contohnya :
lokasi parkir di area masjid al-ikhsan, Jalan/Pintu keluar didepan gedung Pascasarjana
yang masih terdapat lubang yang bisa membahayakan pengendara, Jalan/Pintu keluar
melalui samping Masjid Al-Ikhsan yang masih berlubang yang juga bisa
membahayakan pengendara yang melalui jalan tersebut, pagar kampus diarea Pos 2
Security yang masih belum terpasang. tidak adanya ruang kesehatan untuk mahasiswa
maupun dosen, tidak ada taman atau fasilitas untuk mahasiswa berdiskusi dan sekedar
duduk bersantai, serta area kantin yang sangat sempit. Peningkatan fasilitas secara
internal akan memudahkan tim promosi untuk menarik minat calon mahasiswa,
apalagi di zaman media sosial mahasiswa sering berfoto lalu menguplod fotonya di
media sosial. Foto yang di uplod akan tersebar ke semua orang, bila fotonya bagus
maka akan mendapatkan penilaian positif dari semua orang. Foto bisa disukai orang
bila komposisi objeknya bagus, seperti orang yang ada di foto dan juga latar atau
background. Selain itu juga peningkatan fasilitas ke arah yang lebih baik akan
memudahkan tim promosi untuk mengangkat kelebihan-kelebihan UNISAN dalam
konten promosinya.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu bagian
kajian dalam administrasi (Administration), atau administrasi pendidikan (educational
administration) dan sekaligus menjadi bidang garapan Pimpinan selaku administrator
kampus. Secara sederhana, manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat
didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua perlengkapan
pendidikan secara efektif dan efesien (Putri Isnaeni Kurniawati, 2013:101).
Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta Pembinaan secara continue terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa
siap-pakai (ready for use) dalam PBM semakin efektif dan efesien guna membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Ary.H. Gunawan, 1996:114).
Sarana dan prasarana pendidikan juga sebagai salah satu unsur manajemen
pendidikan yang memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar, sarana
pendidikan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Sarana dan prasarana
pendidikan juga digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa tetang materi
yang disampaikan dengan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat
dalam program kerja mengajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya
sarana dan prasarana pendidikan kegiatan belajar mengajar akan menjadi lebih
bermakna dan berkualitas dan menyenangkan (Rika Megasari, 2014:638).
Ditinjau dari jenisnya, fasilitas pendidikan dapat dibedakan menjadi fasilitas
fisik dan fasilitas nonfisik. Fasilitas fisik atau fasilitas nonfisik yaitu segala sesuatu
yang berwujud benda mati atau dibendakan yang mempunyai peran untuk
memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis,
komputer, perabot, alat peraga, model, media, dan sebagainya. Fasilitas nonfisik yakni
sesuatu yang bukan benda mati, atau kurang dapat disebut benda atau dibendakan,
yang mempunyai peranan untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti
manusia, jasa, dan uang (Ary.H. Gunawan, 1996:115).
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah direncanakan oleh
kepala sekolah, seorang manajer dapat membuat suatu perencanaan yang tepat dan
dapat melaksanakan program-program sarana dan prasarana di sekolah.Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh kepala
sekolah, dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan dengan baik (Sri
Marmo’ah, 2014:26).
Pengertian produktivitas kerja menurut Hasibuan (2008) adalah:
“Perbandingan antara output dengan input, di mana output-nya harus mempunyai
nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.”. Menurut Handoko
(2008) : “Produktivitas adalah hubungan antara masukan-masukan dan keluaran-
keluaran suatu sistem produktif. Menurut Sinungan (2005), secara umum
produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-
barang atau jasa).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
produktivitas dapat diartikan sebagai efisiensi dari penggunaan sumber daya untuk
menghasilkan keluaran. Pada dasarnya produktivitas mengandung pengertian
filosofis dan tehnik operasioanal
Di samping semakin ketatnya persaingan, masalah lain yang dihadapi
perguruan tinggi adalah semakin kritisnya mahasiswa dalam mengambil keputusan
untuk memilih sebuah perguruan tinggi. Calon mahasiswa dapat memilih banyak
alternative pendidikan sehingga mereka memperhatikan model pendidikan dan
prospek kerja setelah lulus kuliah. Pihak perguruan tinggi perlu menyusun strategi
pemasaran untuk memenangkan persaingan.
Salah satu contoh di perguruan tinggi swasta di wilayah XVI adalah perguruan
tinggi swasta yang berada di wilayah provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah dan
Gorontalo, yang terdapat beberapa perguruan tinggi swasta yang bersaing. Perguruan
tinggi swasta antara lain seperti

Universitas di Provinsi Gorontalo

1. Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Kab Bone Bolango


2. Universitas Bina Taruna Gorontalo, Kota Gorontalo
3. Universitas Gorontalo, Kab Gorontalo
4. Universitas Ichsan Gorontalo, Kota Gorontalo
5. Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo, Kab Bone Bolango

6. Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo)

7. Universitas Pohuwato, Kab Pohuwato

Sekolah Tinggi di Provinsi Gorontalo

1. STMIK Ichsan Gorontalo

2. STIH Ichsan Gorontalo Utara

3. STMIK Ichsan Gorontalo Utara

Akademi di Provinsi Gorontalo

1. Akademi Komputer Mall Cendikia, Gorontalo


2. ASMI Bina Taruna Gorontalo, Gorontalo
Politeknik di Provinsi Gorontalo

1. Politeknik Gorontalo

Universitas di Provinsi Sulawesi Tengah

1. Universitas Alkhairaat, Kota Palu


2. Universitas Kristen Tentena, Kab Poso
3. Universitas Madako, Kab Tolitoli
4. Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai, Kab Banggai
5. Universitas Muhammadiyah Palu, Kota Palu
6. Universitas Sintuwu Maroso, Kab Poso
7. Universitas Tompotika, Kab Banggai

Sekolah Tinggi di Provinsi Sulawesi Tengah

1. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Panca Marga, Palu


2. Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Palu
3. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Pelita Mas, Palu
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya, Palu
5. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara, Palu
6. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Mujahidin Toli-Toli, Tolitoli
7. Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan Palu, Palu
8. Sekolah Tinggi Agama Islam Poso, Poso
9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Panca Bhakti Palu, Palu
10. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Mujahidin, Tolitoli
11. Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Panca Bhakti Palu, Palu
12. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Adhi Guna, Palu
13. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Mulya, Palu
14. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dampal Selatan, Tolitoli

Akademi di Provinsi Sulawesi Tengah

1. AMIK Luwuk Banggai, Luwuk, Banggai


2. AMIK Tri Dharma Palu, Palu
3. ASMI Shita Palu, Palu
Universitas di Provinsi Sulawesi Utara

1. Universitas Katolik De La Salle, Kota Manado


2. Universitas Nusantara Manado, Kota Manado
3. Universitas Prisma, Kota Manado
4. Universitas Teknologi Sulawesi Utara, Kota Manado
5. Universitas Trinita, Kota Manado
6. Universitas Parna Raya, Kota Manado
7. Universitas Pembangunan Indonesia, Kota Manado
8. Universitas Muhammadiyah Manado, Kota Manado
9. Universitas Kristen Indonesia Tomohon, Kota Tomohon
10. Universitas Sari Putra Tomohon, Kota Tomohon
11. Universitas Klabat, Kab Minahasa Utara
12. Universitas Dumoga Kotamobagu, Kota Kotamobagu

Institut di Provinsi Sulawesi Utara

1. Institut Teknologi Minaesa, Kota Tomohon


2. Institut Agama Islam Kotamobagu, Kota Kotamobagu
3. Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika, Kota Kotamobagu

Sekolah Tinggi di Provinsi Sulawesi Utara

1. Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Pineleng, Minahasa


2. Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Bumi Beringin, Manado
3. Sekolah Tinggi Ilmu Kesejahteraan Sosial Manado, Manado
4. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Manado, Manado
5. Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Manado, Manado
6. STIE Budi Utomo Manado, Manado
7. STIE Eben Haezer Manado, Manado
8. STIE El Fatah Manado, Manado
9. STIE Harapan Kasih Manado, Manado
10. STIE Pariwisata, Manado
11. STIE Pioner Manado, Manado
12. STIE Sulawesi Utara, Manado
13. STIE Swadaya, Manado
14. STIE Widya Dharma Kotamobagu, Kotamobagu
15. STISIP Merdeka Manado, Manado
16. STISIP Swadaya, Manado
17. STKIP PGRI Manado, Manado
18. STMIK Parna Raya, Manado
19. STMIK Multicom Bolaang Mongondow, Kotamobagu
20. STIMIK Matuari Manado, Manado
21. STIK Trinita Manado, Manado
22. STIK Rajawali, Talaud

Akademi di Provinsi Sulawesi Utara

1. Akademi Keperawatan Metuari Waya Manado


2. Akademi Keuangan Perbankan Tahuna, Kepulauan Sangihe
3. Akademi Pariwisata Manado
4. Akademi Sekretari Manajemen Indonesia Klabat, Manado
5. AMIK Parna Raya Manado
6. Akademi Keperawatan Gunung Maria, Tomohon
7. Akademi Keparawatan Bethesda, Tomohon
8. Akademi Kebidanan Trinita Manado

Memilih perguruan tinggi dan jurusan memerlukan pertimbangan rasional


meskipun terdapat unsur-unsur emosional yang berperan, akan tetapi rasionalitas yang
obyektit lebih banyak berbicara mengingat memilih perguruan tinggi mengandung
konsekuensi jangka panjang dan pengorbanan yang cukup besar mulai dari dana,
waktu, dan kesiapan mental dari calon mahasiswa. Studi merupakan sebuah investasi
jangka panjang sehingga dalam pelaksanaannya lebih banyak melibatkan proses
perencanaan dan pemikiran yang rumit dan melibatkan banyak pihak. Selain itu faktor
trust juga memegang peranan penting dalam mengambil keputusan. Sistem
manajemen mutu menyatakan bahwa salah satu indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur mutu suatu produk atau jasa adalah kemampuan suatu produk/jasa dalam
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh pelanggan/pemakai. Kriteria yang ditetapkan
oleh pelanggan atau pemakai produk/jasa sering juga disebut dengan harapan
pelanggan/pemakai. Negara juga mengatur dalam Surat Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah
untuk mengakomodir tentang kepuasan pemakai jasa di lingkungan Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah. Dunia pendidikan, sebagai salah satu bentuk pelayanan di
masyarakat, juga dapat menerapkan prinsip tersebut di atas. Pengukuran tentang
sejauh mana institusi pendidikan mampu memenuhi harapan pelanggannya, dapat
dijadikan titik tolak untuk menentukan mutu pelayanan pendidikan suatu institusi
pendidikan. Hal ini direalisasikan melalui pengukuran tingkat kepuasan
pemakai/pelanggan jasa pendidikan

Rumusan masalah

1. Apakah kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap minat mahasiswa baru.?
2. Apakah kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap sarana dan prasarana.?
3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap minat mahasiswa
baru.?
4. Apakah komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap sarana dan
prasarana.?
5. Apakah kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap minat mahasiswa baru
melalui sarana dan prasarana.?
6. Apakah komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap minat mahasiswa
baru melalui sarana dan prasarana.?
7. Apakah minat mahasiswa baru berpengaruh dan signifikan terhadap sarana dan
prasarana.?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap minat


mahasiswa baru.
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap sarana dan
prasarana.
3. Untuk mengetahui komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap minat
mahasiswa baru.
4. Untuk mengetahui komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap sarana
dan prasarana.
5. Untuk mengetahui kinerja pegawai berpengaruh dan signifikan terhadap minat
mahasiswa baru melalui sarana dan prasarana.
6. Untuk mengetahui komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap minat
mahasiswa baru melalui sarana dan prasarana.
7. Untuk mengetahui minat mahasiswa baru berpengaruh dan signifikan terhadap sarana
dan prasarana.

Anda mungkin juga menyukai