Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA

(Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya)

Yanti Dwi Rahmah, Sjamsiar Sjamsuddin Indradi, Riyanto


Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
E-mail: yantidwi.rahmah@yahoo.com

Abstract: Implementation of Adiwiyata School Program (Studies in SDN Manukan Kulon


III/540 Surabaya). This research based on SDN Manukan Kulon III/540 Surabaya which
researcher used qualitative method with descriptive approaches. This research revealed the school
was qualified on city phase selection but failed in the next around. The results showed that there
are four programs were implemented, namely the composter; takakura; nursery and 4R program.
Those programs based on components in Adiwiyata school program include environmental policy;
implementation of environment-based curriculum; participative environmental activity and good
environmental tools. The program also has good human resources as an internal supporting and
the vision, mission, functions and good budget management. External support factors are all the
students parents and granting BOSDA %XW WKH VFKRRO HGXFDWRUV DUHQ¶W solid to work each other
and external limiting factor is the school building renovation which can make this school fail in
achieving Adiwiyata award.

Keywords: implementation, elementary school, Adiwiyata

Abstrak: Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi Pada SDN Manukan Kulon
III/540 Kota Surabaya) Penelitian ini dilakukan atas dasar SDN Manukan Kulon III/540 kota
Surabaya yang mana peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah tersebut lolos dalam seleksi tahap kota namun tahap
selanjutnya mengalami ketidakberhasilan dalam mencapai penghargaan Adiwiyata. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat program yang diterapkan yaitu komposter;
takakura; pembibitan dan program 4R. Program tersebut diterapkan berdasarkan komponen antara
lain kebijakan berwawasan lingkungan; pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan; kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Penerapan
program tersebut terdapat faktor pendukung internal yakni SDM yang mumpuni dan adanya visi,
misi, fungsi serta pengelolaan anggaran yang baik. Faktor pendukung eksternal adanya pihak wali
murid dan pemberian BOSDA. Tetapi tenaga pendidik yang kurang kompak dan faktor
penghambat eksternal adalah adanya renovasi gedung yang membuat ketidakberhasilan dalam
mencapai penghargaan Adiwiyata.

Kata Kunci: implementasi, sekolah dasar, Adiwiyata

Pendahuluan tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Pendidikan di Indonesia merupakan salah Lingkungan Hidup. Di mana dalam pasal
satu prioritas utama yang dilakukan oleh WHUVHEXW PHQMHODVNDQ EDKZD ³VHWLDS RUDQJ EHUKDN
pemerintah. Hal tersebut telah dijelaskan dalam dan berperan dalam pengelolaan lingkungan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Sebab KLGXS´ Dari pernyataan tersebut pemerintah
untuk menjadikan negera yang maju yang dalam hal ini adalah institusi pendidikan
dibutuhkan sumber daya manusia yang dimaksudkan ikut serta dalam melaksanakan
berkualitas dengan mengedepankan sistem pengelolaan lingkungan melalui pencanangan
pendidikannya. Pendidikan memiliki berbagai program sekolah Adiwiyata.
manfaat, salah satunya adalah mendukung Adiwiyata diterapkan dalam dunia
kegiatan penyelamatan bumi dan pengelolaan pendidikan disebabkan dalam dunia pendidikan
lingkungan. Pemerintah Indonesia membuat lebih mudah mempelajari dan menerapkan segala
suatu kebijakan yang diterapkan dalam dunia ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika
pendidikan yang tertera dalam pasal 65 poin untuk mencapai cita-cita pembangunan
keempat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 berkelanjutan. Menurut Panduan Adiwiyata

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757 | 753


(2011) terdapat 1.351 sekolah dari 251.415 publik bahwa bidang pendidikan merupakan
sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) se-Indonesia, usaha yang berada di bawah pengendalian dan
yang mendapat Adiwiyata mandiri sebanyak 56 pengawasan pemerintah, maka secara umum
sekolah, Adiwiyata sejumlah 113 sekolah, calon dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan
Adiwiyata sebanyak 103 sekolah, atau total yang merupakan bagian dari administrasi negara
mendapat penghargaan Adiwiyata mencapai 272 (public administration). Secara umum tujuan
Sekolah (SD, SMP, SMA, SMK) se-Indonesia. administrasi pendidikan telah dijelaskan dalam
Pelaksanaan program sekolah Adiwiyata Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
berawal pada tahun 2007. Diawali kerjasama Republik Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat 2
antara Badan Lingkungan Hidup dan Dinas EDKZD ³Pemerintah mengusahakan dan
Pendidikan kota Surabaya untuk membuka menyelenggarakan satu sistem pengajaran
pendaftaran bagi sekolah-sekolah yang nasional, yang diatur dengan Undang-8QGDQJ´
mengikuti seleksi sekolah Adiwiyata. Selain itu, Pada dasarnya tujuan administrasi pendidikan
Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan bermaksud untuk meningkatkan dan
kota Surabaya memberikan penyuluhan atau mengembangkan kegiatan-kegiatan yang ada
sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang ada di dalam pendidikan baik kegiatan administrasi
Surabaya mengenai program Adiwiyata baik pendidikan maupun kegiatan operasional
sekolah negeri maupun swasta. SDN Manukan pendidikan secara efektif dan efisien dalam
Kulon III/540 kota Surabaya mengikuti program mencapai tujuan pendidikan. Tidak hanya tujuan,
sekolah Adiwiyata sejak tahun 2010. Selama tetapi administrasi pendidikan menurut Nawawi
mengikuti seleksi program sekolah Adiwiyata, (1984, h.14) memiliki dua ruamg lingkup yaitu
SDN Manukan Kulon III/540 kota Surabaya manajemen operatif dan manajemen
bersaing secara ketat dengan sekolah-sekolah administratif.
lain di Surabaya. SDN Manukan Kulon III/540 2. Kebijakan Publik
lolos dalam seleksi sekolah Adiwiyata tingkat Administrasi publik tidak terlepas dari
kota. Akan tetapi untuk tahap selanjutnya atau sebuah kebijakan. Beberapa tokoh
tingkat Provinsi, SDN Manukan Kulon III/540 menyumbangkan pemikirannya tentang definisi
kota Surabaya belum memenuhi standar. Dalam kebijakan tersebut. Menurut Wilson yang dikutip
penerapan program sekolah Adiwiyata, Sekolah oleh Parsons (1997, h.14) kebijakan memiliki
Dasar Negeri Manukan Kulon III/540 tidak makna dalam Bahasa Inggris yakni µSROLF\¶ LV
mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata tingkat that of a course of action or plan, a set of
Mandiri ataupun Nasional hal tersebut political purposes ± as opposed to
dilaksanakan sejak tahun 2010 hingga tahun µDGPLQLVWUDWLRQ¶ atau kebijakan adalah
2013. Dari kondisi inilah yang membuat peneliti seperangkat aksi atau rencana yang mengandung
tertarik untuk melakukan penelitian terkait tujuan politik.
GHQJDQ ³,PSOHPHQWDVL 3URJUDP 6HNRODK 3. Implementasi Kebijakan
Adiwiyata di SDN Manukan Kulon III/540 Kota Udoji yang dikutip oleh Abdul-Wahab
6XUDED\D´ (2005, h.5) mendefinisikan kebijakan publik
sebagai suatu tindakan bersanksi yang mengarah
Tinjauan Pustaka pada suatu tujuan tertentu yang diarahkan pada
1. Administrasi Pendidikan suatu masalah atau sekelompok masalah tertentu
Ilmu Administrasi menurut Nawawi (1984) yang berkaitan satu sama lain yang mampu
sebagai disiplin ilmu yang membahas tentang mempengaruhi sebagain besar warga. Untuk
usaha atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan menyederhanakan dalam implementasi
oleh manusia untuk meningkatkan efisiensi dan kebijakan, maka dibentuk model-model
efektivitas kerja dalam suatu kelompok untuk implementasi kebijakan. Model-model
mencapai suatu tujuan tertentu. Administrasi implementasi kebijakan tersebut akan
pendidikan ialah pengembangan dari disiplin memudahkan dalam pelaksanaan proses
ilmu administrasi khususnya administrasi publik. kebijakan. Pada penelitian ini peneliti
Administrasi pendidikan berada pada satu ruang menggunakan model implementasi Edward III
lingkup administrasi publik. Hal ini diperjelas dalam Widodo (2010, h.96) yang di dalamnya
oleh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia terdapat empat faktor yang mempengaruhi
Tahun 1945 pasal 31 ayat 2 tentang Pemerintah keberhasilan dan kegagalan dalam implementasi
mengusahakan dan menyelenggarakan satu kebijakan. Empat faktor atau variabel tersebut
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan adalah faktor komunikasi, sumber daya,
Undang-Undang. disposisi, dan struktur birokrasi.
Nawawi (1984, h.12) juga menjelaskan
keterkaitan administrasi publik dan administrasi

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757 | 754


a. Faktor Komunikasi dilaksanakan adalah sesuai dengan yang mereka
Faktor komunikasi digunakan sebagai kehendaki.
upaya penyampaian informasi dari pembuat c. Faktor Disposisi
kebijakan kepada pelaksana kebijakan. Informasi Disposisi diartikan sebagai kecenderungan,
kebijakan publik perlu disampaikan kepada keinginan atau kesepakatan para pelaksana untuk
pelaku kebijakan dapat mengetahui, memahami melaksanakan kebijakan. Disposisi juga
apa yang menjadi isi, tujuan, arah, kelompok berpengaruh dengan bagaimana sikap
sasaran kebijakan agar para pelaku kebijakan implementator dalam mendukung suatu
dapat mempersiapkan dengan benar apa yang implementasi kebijakan. Seringkali para
harus dipersiapkan dan lakukan untuk implementator bersedia untuk mengambil
melaksanakan kebijakan publik agar apa yang inisiatif dalam rangka mencapai kebijakan,
menjadi tujuan dan sasaran kebijakan dapat tergantung dengan sejauh mana wewenang yang
dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Faktor dimilikinya.
komunikasi memiliki mempunyai beberapa d. Faktor Struktur Birokrasi
dimensi, antara lain transformasi, kejelasan, dan Struktur birokrasi ini mencakup aspek-
konsistensi. aspek seperti struktur organisasi, pembagian
b. Faktor Sumber Daya kewenangan, hubungan antara unit-unit
Untuk mencapai tujuan implementasi organisasi yang ada dalam organisasi yang
kebijakan secara efektif dan efisien, maka bersangkutan, dan hubungan organisasi dengan
memperhatikan ketentuan atau aturan yang ada. organisasi luar dan sebagainya. Oleh karena itu
Jika pelaku kebijakan tidak memperhatikan struktur birokrasi mencakup dimensi fragmentasi
sumber daya, yang didapat implementasi dan standar prosedur operasi yang akan
kebijakan tersebut akan berjalan tidak efektif dan memudahkan dan menyeragamkan tindakan dari
efisien. Faktor sumber daya dalam model para pelaksana kebijakan dalam melaksanakan
implementasi kebijakan menurut Edward III apa yang menjadi bidang tugasnya.
dibagi menjadi tiga. Yang pertama sumber daya 4. Program Sekolah Adiwiyata
manusia yang berpengaruh terhadap pelaksanaan Program menurut berbagai tokoh yang
kebijakan. Sumber daya dalam model ini harus dijelaskan oleh Midia Juniar dalam jurnal Studi
cukup (jumlah) dan cakap (keahlian). sumber tentang Implementasi Program Sanitasi Total dan
daya manusia harus ada ketepatan dan kelayakan Pemasaran Sanitasi (StoPs) dalam Perspektif
antara jumlah staff (sumber daya manusia) yang Deliberatif di Desa Ngampungan Kecamatan
dibutuhkan dan keahlian yang dimiliki sesuai Bareng Kabupaten Jombang volume 1 nomor 1
dengan tugas pekerjaan yang ditanganinya. Yang tahun 2013, antara lain:
kedua adalah sumber daya keuangan atau a. Menurut Hogwood dan Gunn dikutip
anggaran, yang mana berpengaruh terhadap oleh Wahab (2008, h.17) program adalah suatu
efektivitas pelaksanaan kebijakan. Apabila lingkup kegiatan pemerintah yang relatif khusus
terjadi keterbatasan dana dan peralatan, yang dan jelas batas-batasnya, mencakup serangkaian
terjadi adalah kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan yang menyangkut pengesahan atau
kebijakan. Banyak permasalahan baik dalam legitimasi, pengorganisasian dan pengarahan
tubuh organisasi maupun program yang akan atau penyediaan sumber-sumber yang
dilaksanakan. Sehingga dibutuhkan sistem diperlukan.
akuntabilitas dalam melaksanakan implementasi b. Program menurut Tjokroamidjoyo
kebijakan.Yang ketiga, sumber daya peralatan (1990, h.195-196) adalah aktivitas sosial yang
yang mana sebagai sarana untuk operasional terorganisasi dengan tujuan tertentu dalam ruang
dalam pelaksanaan kebijakan yang meliputi dan waktu yang terbatas, yang terdiri dari
gedung, tanah dan sarana yang semuanya akan berbagai proyek dan biasanya terbatas pada satu
memudahkan saat memberikan pelayanan dalam atau lebih organisasi atau aktivitas.
implementasi kebijakan. Dengan terbatasnya c. Pada dasarnya, kebijakan dan program
fasilitas yang tersedia, kurang menunjang sulit dibedakan. Perbedaan antara kebijakan dan
efisiensi dan tidak mendorong motivasi para program menurut Ekowati (2009, h.26)
pelaku dalam melaksanakan kebijakan. Yang dinyatakan secara tidak langsung bahwa
keempat ialah sumber daya informasi dan implementasi kebijakan adalah suatu fungsi dari
kewenangan. Kewenangan merupakan sumber implementasi program dan tergantung pada
daya lain yang mempengaruhi efektivitas hasilnya. Selain itu program didesain sedemikian
pelaksanaan kebijakan. Kewenangan sangat rupa sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan
diperlukan, terutama untuk menjamin dan kebijakan lebih luas. Dapat dikatakan bahwa
meyakinkan bahwa kebijakansanaan yang akan program merupakan pelaksanaan dari sebuah
kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757 | 755


Pendidikan lingkungan hidup merupakan memperhatikan Keputusan Walikota Surabaya
upaya pemerintah Indonesia demi menghindari Nomor 188.45/340/436.1.2/2013 dalam
kerusakan lingkungan yang lebih parah di melaksanakan program sekolah Adiwiyata. Alur
kemudian hari. Tidak hanya pemerintah tersebut terdiri dari sosialisasi oleh Badan
Indonesia yang bergerak untuk peduli akan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pendidikan
pendidikan lingkungann hidup tetapi berbagai Kota Surabaya, pembentukan tim Adiwiyata di
pihak di dunia juga berupaya melakukan sekolah, menyusun kajian lingkungan dan
program peduli terhadap kelestarian lingkungan. rencana aksi, penilaian oleh tim BLH dan
Maka dari itu Kementerian Negara Lingkungan penghargaan sekolah Adiwiyata.
Hidup pada tahun 2006 mencanangkan program Penerapan program sekolah Adiwiyata
Adiwiyata. Dalam hal ini, penjelasan mengenai memiliki kriteria yang dilihat dari komponen dan
Adiwiyata mengacu atau yang berlandaskan pada standarnya. Komponennya antara lain: (1)
Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2013 serta Kebijakan berwawasan lingkungan serta rencana
buku panduan Adiwiyata. kegiatan dan anggaran sekolah yang mana
diaplikasikan di dalam ruang lingkup sekolah
Metode Penelitian berupa adanya visi, misi dan tujuan sekolah yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam memuat upaya perlindungan dan pengelolaan
penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lingkungan hidup, (2) Pelaksanaan kurikulum
dengan pendekatan deskriptif. Moleong (2007) berbasis lingkungan dimana guru atau pendidik
berpendapat bahwa deskriptif merupakan laporan berkompetensi sehingga dalam penyampaian
yang mempunyai isi berupa kutipan data untuk pembelajaran lingkungan hidup dapat dipahami
memberikan gambaran penyajian laporan. Fokus dan dilaksanakan oleh peserta didik, (3) Kegiatan
penelitian ini adalah (1) implementasi program lingkungan perlindungan berbasis partisipatif
sekolah Adiwiyata di SDN Manukan Kulon dimana SDN Manukan Kulon III/540
III/540 Kota Surabaya dan (2) faktor-faktor yang menerapkan melalui kegiatan komposter,
mendukung dan menghambat yang takakura, pembibitan dan program 4R yang mana
mempengaruhi pelaksanaan program sekolah seluruh kegiatan tersebut melibatkan seluruh
Adiwiyata. warga sekolah, (4) Pengelolaan sarana
Lokasi penelitian ini dilakukan di kota pendukung ramah lingkungan yang mana SDN
Surabaya. Sedangkan situs penelitian ini Manukan Kulon III/540 dalam penyediaan
dilakukan di SDN Manukan Kulon III/540 Kota sarana prasarana berupa paving block, ruang
Surabaya. Data yang berdasarkan sumber terbuka hijau atau green house, dan tempat daur
pengambilannya dalam penelitian ini berasal dari ulang. Namun terdapat kendala dalam
dua sumber, yakni primer dan sekunder. meningkatkan kualitas pengelolaan dan
Pengumpulan data dilakukan melalui perlindungan hidup yaitu adanya tahap renovasi
wawancara, observasi dan dokumentasi. gedung yang sedang berlangsung membuat
Instrumen penelitian ada peneliti sendiri, sarana prasarana rusak dan masih ada
pedoman wawancara dan catatan lapangan. penggunaan plastik dalam pengemasan makanan
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan di kantin sekolah. Selain itu, kantin sekolah
model interaktif menurut Miles dan Huberman masih menjual mie instan yang merupakan
yang dikutip oleh Sugiyono (2012, h.246) yaitu makanan cepat saji dan menggunakan plastik
melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan dalam pengemasannya. Sehingga hal ini tidak
penarikan kesimpulan. sesuai dengan komponen yang ada dalam
program sekolah Adiwiyata.
Pembahasan 2. Faktor pendukung dan pengghambat
1. Implementasi program sekolah Adiwiyata dalam penerapan program sekolah Adiwiyata
di SDN Manukan Kulon III/540 Kota di SDN Manukan Kulon III/540 Kota
Surabaya Surabaya
Program sekolah Adiwiyata merupakan Faktor pendukung dalam implementasi
bentuk komitmen pemerintah terhadap program sekolah Adiwiyata di SDN Manukan
pengelolaan dan perlindungan lingkungan Kulon III/540, tenaga pendidik memiliki jenjang
melalui pendidikan. Kebijakan yang dibuat oleh pendidikan tinggi. Hal ini mendorong akan
pemerintah yaitu melalui Peraturan Menteri keberhasilan dalam penerapan program sekolah
Lingkungan Hidup Nomor 5 tahun 2013 Adiwiyata dan berbagai metode dalam
diterjemahkan menjadi program sekolah pembelajaran akan lebih banyak dengan
Adiwiyata. Implementasi program tersebut melibatkan peserta didik lebih aktif dalam kelas.
terdapat alur, alur yang dilakukan oleh SDN Adanya keterlibatan pihak wali murid dan
Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya juga

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757 | 756


pemerintah membuat penerapan program sekolah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Adiwiyata berjalan dengan lancar. yang dibuat pemerintah melalui pendidikan akan
Namun saat pelaksanaan, tenaga pendidik terlaksana dengan baik dan mencapai
kurang kompak dan adanya proses renovasi penghargaan Adiwiyata. Namun, SDN Manukan
gedung yang merusak sebagian hasil kegiatan Kulon III/540 dalam penerapan program sekolah
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Adiwiyata mengalami hambatan yang mana
Sehingga hal ini menjadi penghambat dalam kurang kompak antar guru dalam menjalankan
pencapaian penghargaan Adiwiyata. kegiatan pengelolaan dan perlindungan
lingkungan hidup serta adanya tahap renovasi
Kesimpulan yang merusak sebagian hasil dari kegiatan
Dari hasil pembahasan dapat ditarik pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.
kesimpulan bahwa kebijakan tentang

Daftar Pustaka

Abdul-Wahab, Solichin. (2005) Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi ke Implementasi


Kebijaksanaan Negara, Edisi kedua, cetakan kelima. Jakarta, Bumi Aksara.
Buku Panduan Adiwiyata. (2011) Panduan Adiwiyata. [internet] available from
<http://panduan.adiwiyata.com> (accessed: 20 September 2013).
Juniar, Midia. (2013)Studi tentang Implementasi Program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi
(StoPs) dalam Perspektif Deliberatif di Desa Ngampungan Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang volume 1 nomor 1.
Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/340/436.1.2/2013. Surabaya, Walikota Surabaya.
Moleong, Lexy J. (2007) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung, Remaja Rosda Karya.
Nawawi, Hadari. (1984) Administrasi Pendidikan. Jakarta, Gunung Agung.
Parsons, Wayne. (1997) Public policy: pengantar teori dan praktek analisis kebijakan. Jakarta,
Kencana Prenada Media Group.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
Program Adiwiyata. Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup.
Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung, Alfabeta.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat 2 tentang Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan
Undang-Undang. Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Widodo, Joko. (2010) Analisis Kebijakan Publik. Malang, Bayumedia Publishing.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757 | 757

Anda mungkin juga menyukai