2, hlm 11– 20
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan Magang
Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: scores of discipline, initiative, and communication
indicators in the implementation of business internship/industrial internship. This research used the de-
scriptive quantitative research method. Its population was 65 students of the class of 2013, the Bachelor’s
Degree Program in Education, Surakarta who had completed their internship program. They all also be-
came the samples of this research, which were determined through census sampling technique. The results
of the z test shows that the students’ scores of discipline, initiative, and communication are 79.61, 66.67,
and 61.54 respectively.
Keywords: Soft skills, Discipline, Initiative, Communication, and Business Internship or Industrial In-
ternship
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komunikasi
mahasiswa pada pelaksanaan magang dunia usaha/dunia industri (du/di). Sejumlah 65 mahasiswa
angkatan 2013 salah satu Prodi di Fakultas Kependidikan yang telah melaksanakan magang menjadi popu-
lasi sekaligus sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan
teknik pengambilan sampelnya adalah sensus sampling. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan
uji z dan skor 100, hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi skor indikator disiplin, inisiatif, dan komu-
nikasi mahasiswa yaitu: (79,61), (66,67) dan (61,54).
Kata kunci: Soft skills, Disiplin, Inisiatif, Komunikasi, Magang Dunia Usaha/Dunia Industri
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan siswa untuk mempersiapkan diri menjalani dunia
dengan pengalaman praktis (Chan Lin dan kerja yang sebenarnya. Terutama di dalam pen-
Hung, 2015: 1024-1027). Purcell, dkk. ingkatan soft skills. Soft skills ini sangat pentig
(Setyaningrum, Muktiyanto, dan Hermawan, karena merupakan salah satu kunci keberhasilan
2015: 1-11) menyatakan bahwa magang merupa- dalam dunia kerja (Berita UGM, 2016).
kan solusi meminimalkan kesenjangan antara Prodi di Fakultas Kependidikan ini
kondisi di perguruan tinggi dan di kehidupan membekali mahasiswa pengalaman nyata berupa
kerja yang nyata. Mahasiswa diharapkan magang du/di. Program magang du/di ini se-
mendapatkan pengalaman untuk bekerja secara bagai wujud pengaplikasian teori yang sudah
profesional di dunia kerja melalui magang. didapat selama perkuliahan. Prodi tersebut mem-
Pelatihan magang bagi mahasiswa juga mem- berikan pembekalan materi yang terangkum pa-
berikan kesempatan untuk menerapkan penge- da pedoman magang du/di 2016 sebelum maha-
tahuan akademik dan meningkatkan soft skills siswa melakukan magang du/di. Pedoman ma-
serta menanamkan keterampilan tambahan yang gang du/di diharapkan menjadi acuan mahasiswa
dibutuhkan di tempat kerja (Sahrir, Ismail, dan dalam melaksanakan magang du/di. Pada pe-
Tajri, 2016: 28-37). doman tersebut, dicantumkan materi yang di-
Beberapa penelitian terdahulu telah mem- harapkan akan diperoleh selama magang du/di
buktikan bahwa magang dapat meningkatkan berlangsung. Materi dikelompokkan menjadi
soft skills peserta magang. Penelitian yang dil- tiga kompetensi, yaitu kompetensi profesional,
akukan oleh Rugaiyah (2011: 209-219) menyim- kompetensi personal, dan kompetensi sosial
pulkan bahwa program magang dapat mening- (Pedoman Magang. 2016: 3). Kompetensi profe-
katkan soft skills mahasiswa. Soft skills tersebut sional adalah keterampilan kerja utama yang ha-
antara lain keterampilan berkomunikasi, ket- rus dimiliki oleh mahasiswa, berupa hard skills
erampilan beradaptasi dalam pekerjaan, ket- yang diharapkan dimiliki mahasiswa setelah
erampilan mengelola kerja tim, keterampilan mengikuti magang du/di. Kompetensi personal
bersosialisasi, dan ketelitian dalam bekerja. lebih mengarah pada kemampuan mahasiswa
Selain itu, penelitian dari Khalil (2015: 202-217) dalam membentuk kepribadian. Kompetensi so-
juga menyatakan bahwa magang memiliki peran sial lebih mengarahkan mahasiswa untuk bisa
penting dalam karier mahasiswa dan magang berinteraksi dengan lingkungan kerja atau ling-
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama kungan tempat magang du/di. Kompetensi per-
kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja tim, sonal dan kompetensi sosial merupakan soft
profesionalisme, dan kemampuan komunikasi. skills yang diharapkan dimiliki mahasiswa
Program magang dapat digunakan maha- setelah mengikuti magang du/di tersebut.
14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
Penelitian ini akan fokus mengkaji dua kompo- untuk mengenal diri pribadi seseorang se-
nen soft skills, yaitu komponen personal dan dangkan kecerdasan interpersonal merupakan
komponen sosial seperti yang tertera pada pe- kemampuan seseorang untuk memperhatikan
doman magang du/di. perbedaan orang lain serta membaca niat dan
Mengingat magang sebagai jembatan anta- hasrat orang lain (Gardner, 2013: 29).
ra pendidikan dan dunia kerja serta terdapat ma- Soft skills menurut Elfindri, dkk. (2010:
salah yaitu tiga soft skills yang masih dirasa ku- 67) “merupakan keterampilan dan kecakapan
rang oleh para pembimbing magang, maka hidup untuk diri sendiri, berkelompok, ber-
penelitian ini meneliti lebih lanjut mengenai soft masyarakat, serta dengan sang pencipta”.
skills dengan indikator disiplin, inisiatif, dan Menurut Brethal (Sailah, 2008: 3), soft skills
komunikasi mahasiswa pada pelaksanaan ma- merupakan keterampilan seseorang dalam
gang dunia usaha/dunia industri (du/di). berhubungan dengan orang lain (inter-personal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya
mengetahui tinggi skor indikator disiplin, ini- sendiri (intra-personal skills) yang mampu
siatif, dan komunikasi pada pelaksanaan magang mengembangkan secara maksimal untuk kerja
dunia usaha/dunia industri (du/di). seseorang. Soft skills secara umum dapat digo-
Grand teori yang digunakan pada longkan menjadi dua, yaitu keterampilan person-
penelitian ini adalah Multiple intelligence al dan keterampilan sosial. Keterampilan person-
(kecerdasan majemuk) yang dicetuskan pertama al lebih cenderung pada perilaku individu untuk
kali oleh Howard Gardner pada tahun 1980-an. meningkatkan kinerja diri sendiri. Kompetensi
Teori tersebut menjelaskan multi aspek kecer- personal tersebut antara lain: kedewasaan dalam
dasan seseorang (Gardner, 2013: 18). berpikir dan bertingkah laku, tanggung jawab,
Terdapat sembilan kecerdasan menurut kejujuran, kemandirian, disiplin, antusias dalam
Gardner (2013: 21-39), yaitu kecerdasan linguis- bekerja, inisiatif, menjaga sikap dan etika. Ket-
tik, kecerdasan musikal, kecerdasan logis ma- erampilan sosial merupakan keterampilan yang
tematis, kecerdasan spasial, kecerdasan interper- dimiliki seseorang untuk dapat berinteraksi
sonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan nat- dengan orang lain dan dapat menempatkan diri
uralis, dan kecerdaan spiritual. Gardner ber- pada suatu kelompok. Kompetensi sosial terse-
pendapat bahwa kecerdasan intrapersonal meru- but terdiri dari komunikasi dan kerja sama.
pakan pengetahuan aspek-aspek internal dari Pada penelitian ini, yang menjadi per-
seseorang yang meliputi kehidupan perasaan hatian utama adalah indikator disiplin, inisiatif,
seseorang dan emosi seseorang (Gardner, 2013: dan komunikasi. Disiplin merupakan suatu ben-
31). Kecerdasan ini nantinya akan digunakan tuk ketaatan pada perintah atau petunjuk kerja
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan 15
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20
yang ada (Hamidah: 2012, 361). Inisiatif adalah didikan dan berdampak juga bagi perusahaan
kemampuan seseorang untuk mengembangan atau tempat magang dilakukan.
cara baru dalam pemecahan masalah (Suryana, Bagi mahasiswa, manfaat yang didapat
2006: 2). Komunikasi merupakan kemampuan akan mengarah pada karier di masa depan. Sep-
seseorang untuk menerima pesan dari orang lain erti mendapatkan pengalaman kerja yang nyata
dan menyampaikan pesan kepada orang lain sehingga mahasiswa lebih siap untuk me-
(Hamidah, 2012: 359). nyesuaikan diri dengan tempat kerja (Binder,
Pengembangan soft skills dapat dilakukan dkk., 2015: 73-82). Selain manfaat yang berkai-
melalui berbagai program. Salah satunya adalah tan dengan karier di masa depan, mahasiswa ju-
melalui program magang. Pengertian magang ga mendapat manfaat dalam hal peningkatan ket-
dunia usaha/dunia industri (du/di) dalam pe- erampilan (Khalil, 2015: 202-217).
doman magang Prodi Pendidikan Akuntasi 2016 Bagi universitas atau prodi, magang dapat
adalah “suatu kegiatan intra kurikuler yang memberikan masukan pada kurikulum pendidi-
wajib diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk kan sehingga prodi dapat mengatur kurikulum di
aktivitas belajar di lapangan (dunia kerja) yang perkuliahan sedemikian rupa sesuai dengan
dikhususkan pada bidang non- tuntutan dunia kerja (Adebakin, 2015: 305).
kependidikan” (2016: 1). Magang merupakan Selain itu dengan adanya magang dapat menjadi-
kursus yang dilakukan mahasiswa dengan mem- kan universitas atau prodi sebagai mitra dalam
berikan kesempatan untuk meningkatkan penge- industri (Sahrir, dkk., 2016: 207).
tahuan akademis dan meningkatkan soft skills Manfaat magang bagi perusahaan atau in-
yang diperlukan dustri menurut Lee dan Chao (Kipreos, 2016:
Tujuan umum dari magang adalah untuk 23) adalah peserta magang dapat memberikan
mengajarkan mahasiswa bagaimana menerapkan ide-ide baru bagi perusahaan dan dapat memban-
teori yang diperoleh di kelas (Khalil, 2015: 204). tu menyelesaikan proyek kecil sehingga dapat
Magang juga dapat digunakan untuk menyiap- menghemat waktu dan usaha karyawan. Selain
kan mahasiswa di dunia kerja dan sebagai proses itu, Kwan (Kipreos, 2016: 23) juga berpendapat
menautkan antara kurikulum perguruan tinggi dengan adanya magang, perusahaan dapat mem-
dan dunia kerja (Adebakin, 2015: 304). ilih dan merekrut peserta magang untuk posisi
Terdapat beberapa manfaat yang diterima permanen setelah wisuda sehingga perusahaan
setelah pelaksanaan magang. Manfaat ini tidak dapat menghemat biaya perekrutan.
hanya dirasakan oleh mahasiswa pelaksana ma-
gang, namun juga berdampak bagi universitas METODE
atau prodi tempat mahasiswa mengenyam pen-
16 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2
untuk terlibat dan inisiatif dalam pemecahan menyatakan bahwa magang memiliki peran
masalah. penting dalam karier mahasiswa dan magang
meningkatkan soft skills mahasiswa terutama
c. Indikator Komunikasi kemampuan adaptasi di tempat kerja, kerja
Hasil olah data dari komunikasi menun- tim, profesionalisme, dan kemampuan komu-
jukkan rata-rata 3,07. Rata-rata tersebut ber- nikasi. Namun komunikasi memberikan
kategori cukup baik. Berdasarkan uji one kontribusi paling rendah jika dibandingkan
sample t test, hasil yang diperoleh adalah - dengan soft skills yang lain.
4,697. Hasil dari zhitung -4,697 ≤ ztabel -1,64 Hasil penelitian Hamidah (2012: 355-
sehingga hipotesis dari penelitian ini yang 367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120) berla-
menyatakan skor indikator komunikasi ku- wanan dengan hasil penelitian dari Sahrir,
rang dari 70 diterima. Hal ini sesuai dengan Ismail, dan Tajri (2016: 28-37). Penelitian
perhitungan rata-rata skala 100 sebesar 61,54 tersebut mengungkapkan bahwa magang
dan termasuk kategori cukup baik. dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan
Parameter komunikasi dengan kalimat komunikasi mahasiswa. Selain itu, Rugaiyah
yang mudah dipahami memiliki rata-rata (2011: 209-219) juga menyimpulkan bahwa
3,28. Rata-rata tersebut menunjukkan kate- program magang dapat meningkatkan soft
gori cukup baik. Mahasiswa masih belum skills mahasiswa. Soft skills tersebut antara
dapat berkomunikasi dengan lugas kepada lain keterampilan berkomunikasi, keterampi-
atasan atau karyawan. Selanjutnya parameter lan beradaptasi dalam pekerjaan, keterampi-
gugup saat berbicara juga memiliki rata-rata lan mengelola kerja tim, keterampilan berso-
kurang baik, yaitu 2,47. Hal ini menunjukkan sialisasi, dan ketelitian dalam bekerja.
bahwa mahasiswa masih belum dapat ber- Komunikasi merupakan salah satu soft
bicara di depan umum dengan baik. skills yang harus dimiliki oleh pekerja. Wajid
Data tersebut mengungkapkan bahwa Fauzi, staf Ahli Bidang Manajemen Kemen-
komunikasi mahasiswa masih perlu ditingkat- trian Luar Negeri (Berita UGM, 2017),
kan. Pada penelitian ini, indikator komunikasi mengatakan bahwa terdapat tujuh soft skills
menepati peringkat terakhir dengan skor yang perlu dikuasai pekerja dalam menghada-
61,54. Rendahnya skor indikator komunikasi pi persaingan dunia kerja. Soft skills tersebut
ini sesuai dengan penelitian Hamidah (2012: adalah memiliki kemampuan berkomunikasi
355-367) dan Esa, dkk. (2014: 115-120). yang baik, memiliki kemampuan dalam me-
Penelitian lain yang juga membahas komu- mecahkan masalah, bisa bekerja sama dalam
nikasi adalah Khalil (2015: 202-217). Khalil tim, mempunyai kemauan untuk terus belajar
Ika Juni Sartika Purwaningsih, Sri Witurachmi, dan Renata Zoraifi. Soft Skills pada Pelaksanaan 19
Magang Dunia Usaha/Dunia Industri . Agustus,2017
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 2 , hlm. 11-20