Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP

HASIL BELAJAR PPKn SISWA KELAS V SDN GUGUS W.R.


SUPRATMAN KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL

Review Skripsi

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Penugasan

Mata Kuliah: Desain Penelitian dan Analisis Data

Pengampu: Dr. Ali Sunarso, M.Pd.

Oleh:

Arif Maulana

1401421327

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
A. JUDUL
PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN MOTIVASI
TERHADAP HASIL BELAJAR PPKn SISWA KELAS V SDN GUGUS
W.R. SUPRATMAN KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL
Menurut pedoman skripsi pada judul sudah sangat baik dan
memenuhi judul singkat padat dan jelas sehingga pembaca tidak
kebingungan saat akan membaca skripsi, karena pada dasarnya judul sangat
menentukan isi dalam skripsi jika judul sudah bagus dan mudah dipahami
maka pembaca akan teertarik untuk membaca.
Berdasarkan judul di atas, jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen. Judul tersebut cukup
spesifik dan jelas mengenai topik penelitian yang akan dilakukan. Judul
skripsi tersebut mengindikasikan bahwa penelitian akan membahas tentang
Pengaruh Konsentrasi Belajar Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Ppkn
Siswa Kelas V SD Negeri Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu
Kabupaten Tegal. Selain itu, judul skripsi tersebut juga menyebutkan jenis
populasi dan lokasi penelitian, yaitu kelas V SD Negeri Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Hal ini sangat penting
untuk memberikan konteks dan informasi yang lebih jelas tentang penelitian
yang akan dilakukan.

B. PRAKATA
Pada prakata sudah sesuai dengan pedoman penulisan skripsi yaitu
menyebutkan syukur kepada tuhan serta menyebutkan pihak-pihak terkait
yang berpartisipasi dalam studi missal rector, dekan, ketua jurusan, dosen
pembimbing, dosen penguji, pegawai dan mahasiswa Universitas Negeri
Semarang, seluruh jajaran dosen dan karyawan, keluarga, dan teman-teman
seperjuangan.
C. MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto yang disajikan penulis sangat menginspirasi dan membangun
pembaca sehingga menumbuhkan rasa semangat baik dalam diri penulis
ataupun pembaca.

D. ABSTRAK
Pada bagian abstark dalam skripsi ini sudah sesuai dengan
pedoman penulisan skripsi yang ada.

E. BAB I. PENDAHULUAN
Pada BAB I ini terdapat latar belakang, rumusan dan pemecahan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
1. Latar Belakang
Sudah baik karena lengkap dan runtut, berisi penjelasan mengenai
alasan mengapa masalah, serta ringkasan dan garis besar permasalahan
yang diteliti. Diawali dari urgensi pengetahuan bagi manusia “Manusia
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tentunya membutuhkan
pengetahuan, pengalaman, dan pemikiran. Tanpa adanya pengetahuan,
manusia tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Tanpa adanya
pengalaman, manusia tidak akan mengerti arti kehidupan yang
sesungguhnya. Tanpa pemikiran juga, hidup manusia tidak terarah dan
tidak dapat menghargai kehidupan. Manusia memerlukan pengetahuan,
pengalaman, dan pemikiran melalui suatu kegiatan bermakna yaitu
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang penting dalam
kehidupan manusia.” Hakikat Pendidikan pendidikan dapat dipahami
sebagai usaha untuk mengubah perkembangan fisik dan perkembangan
moral manusia agar berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
dimasa mendatang. Lembaga pendidikan dasar dalam pelaksanaannya
harus memahami standar nasional pendidikan. Tujuannya agar lembaga
pendidikan dapat menghasilkan kompetensi lulusan yang bermutu.
Ruang lingkup materi pelajaran di sekolah dasar sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah antara lain
“Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa
Inggris, Seni Budaya dan Prakarya, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan (Permendikbud 2016)”. Berdasarkan
pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa semua bidang studi yang
dipelajari siswa pada tingkat sekolah dasar memberikan kontribusi besar
bagi perkembangan potensi siswa seperti kemampuan berbahasa dan
berpikir. HIngga pada bagian yang terakhir yaitu motivasi belajar
“Motivasi dapat bersumber dari internal dan eksternal. Motivasi internal
muncul dari dalam diri siswa sedangkan motivasi eksternal datang dari
pengaruh lingkungan sekitar baik guru, teman, dan kondisi lingkungan
belajar. Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan,
dorongan, dan tujuan (Dimyati & Mudjiono, 2013:80). Kebutuhan
berarti sesuatu yang harus dimiliki dan diharapkan, dorongan berarti
adanya keinginan atau kemauan untuk memenuhi harapan tersebut,
sedangkan tujuan berarti suatu akhir yang dicapai manusia. Ketiga
komponen ini sangat penting agar terciptanya motivasi yang optimal.”
2. Identifikasi masalah
Masalah yang diidentifikasi bersumber atau didasarkan pada
kehidupan sehari-hari
3. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi permasalahan yang ada, tujuannya agar peneliti
fokus terhadap masalah yang diteliti. Batasan yang diberikan oleh
peneliti diantaranya: a. Konsentrasi belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan terpusatnya
perhatian siswa terhadap proses pembelajaran dan keseriusan atau
ketekunan siswa dalam mengikuti pelajaran dari guru. b. Motivasi
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hal-hal yang
berkaitan dengan kemaun dan dorongan untuk aktif belajar baik dari
dalam maupun luar. c. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah nilai Penilaian Tengah Semester (PTS) genap muatan pelajaran
PPKn siswa kelas V tahun pelajaran 2019/2020. d. SD Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal yang dimaksud
adalah yang sudah berstatus negeri, yaitu SDN Lebaksiu Kidul 01, SDN
Lebaksiu Kidul 03, SDN Lebaksiu Kidul 04, SDN Yamansari 01, SDN
Yamansari 02, SDN Yamansari 03, SDN Yamansari 04, SDN
Timbangreja 01, dan SDN Timbangreja 02.
4. Rumusan masalah
Berisi research question yang ditulis secara singkat, padat, dan
sistematis tentang permasalahan yang diteliti. Sesuai dengan latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
peneliti dapat merumusukan masalah sebagai berikut: a.) Bagaimana
pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V
SD Negeri Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten
Tegal? b.) Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar
PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R. Supratman Kecamatan
Lebaksiu Kabupaten Tegal? c.) Bagaimana pengaruh antara konsentrasi
belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V
SD Negeri Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten
Tegal?
5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini dibagi atau dibedakan menjadi 2, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah “Untuk
memeroleh gambaran mengenai pengaruh konsentrasi belajar dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri
Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.”
Kemudian tujuan Khususnya a. Untuk menganalisis dan
mendeskripsikan pengaruh antara konsentrasi belajar terhadap hasil
belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R. Supratman
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. b. Untuk menganalisis dan
mendeskripsikan pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar
PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R. Supratman Kecamatan
Lebaksiu Kabupaten Tegal. c. Untuk menganalisis dan mendeskripsikan
pengaruh antara konsentrasi belajar dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R. Supratman
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal.
6. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini untuk manfaat penelitian dibagi menjadi 2 yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoretisnya “untuk
menambah pengetahuan dan wawasan terkait konsentrasi belajar,
motivasi belajar, dan hasil belajar serta dapat digunakan sebagai bahan
referensi untuk penelitian sejenis. Kemudian untuk manfaat Praktisnya
masih dibagi lagi menjadi 3 yaitu, Manfaat praktis bagi guru, sekolah
dan bagi peneliti lanjutan.

F. BAB II. KAJIAN PUSTAKA


Pada bab ini menjelaskan mengenai kajian teori, kajian empiris,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
Kajian Teori
Pada bagian ini menjelaskan teori yang berhubungan dengan
penelitian yaitu tinjauan hasil belajar, tinjauan PPKn, tinjuan konsentrasi
belajar, tinjauan motivasi belajar, dan hubungan antar variabel.
Kemudian untuk selanjutnya dijelaskan tentang beberapa pengertian
dari kata kunci atau materi yang akan dibahas diantanya diuraikan mengenai
pengertian belajar, pengertian hasil belajar, faktor-faktor yang
memengaruhi hasil belajar, hasil belajar PPKn, dan indikator hasil belajar.
Berikut rincinanaya Setiap individu mengalami proses belajar. Belajar
merupakan hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Belajar dialami
siswa secara mandiri. Belajar pada hakikatnya mengubah tingkah laku
individu secara konkret. Belajar merupakan suatu aktivitas dan perbuatan
siswa yang kompleks (Dimyati & Mudjiono, 2013:7). Irham & Wiyani
(2017:116) menjelaskan belajar adalah sebuah proses dimana individu
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dibuktikan dengan
perubahan tingkah laku yang tetap. Pengetahuan baru yang diperolehnya
tersebut maka akan ada tingkah laku yang berbeda setelah diterimanya
pengetahuan itu. Belajar merupakan proses berubahnya tingkah laku
melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2017:28). Belajar adalah
kegiatan secara sengaja dan sadar untuk memperoleh teori, pemahaman, dan
pengetahuan baru sehingga mengalami perubahan perilaku baik dalam
pikiran, perasaan, dan perbuatan (Susanto, 2016:4). Belajar merupakan
semua hal yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang (Rifa’i & Anni,
2016:68). Makmun (2012:159) menjelaskan belajar yaitu perubahan
fungsional, perkayaan pengetahuan, dan perubahan perilaku secara
keseluruhan. Belajar memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Adapun teori-teori yang menjelaskan belajar antara lain Skinner
menjelaskan belajar adalah suatu perilaku apabila mereka belajar akan
menjadi lebih baik, sebaliknya apabila tidak belajar akan menjadi buruk.
Gagne berpendapat belajar ialah suatu aktivitas yang utuh terdiri dari tiga
komponen yaitu kondisi eksternal, internal, dan hasil belajar. Piaget
berpendapat belajar dibentuk oleh individu dan lingkungan (Dimyati &
Mudjiono, 2013:13). Uno (2017:15) menegaskan belajar adalah proses
perubahan perilaku setelah mendalami objek tertentu. Dari beberapa
pengertian yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu aktivitas individu yang dapat mengubah tingkah laku secara sadar dan
menyeluruh.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah adanya
kegiatan belajar (Rifa’i & Anni, 2016:71 Purwanto (2016:44) menyatakan
bahwa hasil belajar digunakan untuk mengukur penguasaan seseorang
dalam materi yang sudah diajarkan. Susanto (2016:5) menjelaskan hasil
belajar yaitu perubahan pada diri siswa baik pada aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Hasil Belajar merupakan suatu perolehan dari proses
belajar siswa (Purwanto, 2016:45). Nawawi dalam Susanto (2016:5)
mempertegas pengertian hasil belajar sebagai tingkat kesuksesan siswa
dalam mempelajari materi di sekolah ditunjukkan dalam bentuk skor dan
dihasilkan melalui tes.
Dollar dan Miller (1970) dalam Makmun (2012:164) menegaskan
keefektifan perilaku belajar dipengaruhi oleh empat hal, yaitu motivasi,
perhatian dan mengetahui sasaran, usaha, dan evaluasi dan pemantapan
hasil. Irham & Wiyani (2017:127) menyatakan faktor jasmaniah siswa dapat
memengaruhi proses belajar seperti alat indera, anggota badan/tubuh,
bentuk tubuh, kelenjar, saraf, dan kondisi fisik lainnya. Irham dan Wiyani
(2017:126) menjelaskan siswa yang memiliki kondisi fisik yang kurang
prima seperti sakit dan Lelah mengakibatkan siswa tersebut tidak dapat
berkonsentrasi selama belajar. Guru sebagai pendidik berkewajiban
menjaga kondisi fisologis siswa agar berfungsi dengan baik serta
menggunakan strategi sesuai kebutuhan dalam kegiatan pencegahan.
Wasliman (2007) dalam Susanto (2016:13) menyatakan sekolah adalah
salah satu faktor yang menentukan hasil belajar siswa, semakin tinggi
kemampuan belajar siswa dan kualitas pembelajaran akan mengakibatkan
hasil belajar yang tinggi pula. Penilaian hasil belajar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan menggunakan alat penilaian yaitu tes tertulis yang
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan yaitu dengan melakukan pengukuran melalui pemberikan
ulangan harian setiap temanya, penilaian tengah semester setelah
melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, dan penilaian akhir
semester pada akhir semester serta penilaian non tes yaitu dilakukan dengan
mengobservasi proses kerja yang hasilnya berupa catatan data (skala
pengukuran, catatan anekdot atau portofolio).
Motivasi belajar dapat terjadi karena faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa ambisi dan kemauan berhasil dan
dorongan akan kebutuhan belajar, serta harapan cita-cita sedangkan faktor
ektrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan kondusif, dan kegiatan
belajar yang menarik (Uno, 2017:23). Menurut Rifai & Anni (2016:107)
terdapat enam faktor terhadap motivasi belajar siswa yaitu sikap, kebutuhan,
rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan.
Motivasi belajar dapat terjadi karena faktor intrinsik dan faktor
ekstrinsik. Faktor intrinsik berupa ambisi dan kemauan berhasil dan
dorongan akan kebutuhan belajar, serta harapan cita-cita sedangkan faktor
ektrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan kondusif, dan kegiatan
belajar yang menarik (Uno, 2017:23). Menurut Rifai & Anni (2016:107)
terdapat enam faktor terhadap motivasi belajar siswa yaitu sikap, kebutuhan,
rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan.
G. BAB III. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis expost
facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal dengan jumlah 278
orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 164 orang. Metode analisis
data dalam penelitian ini terdiri dari analisis statistik deskriptif, uji prasyarat
analisis, dan analisis akhir.

H. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara konsentrasi belajar terhadap hasil belajar
PPKn siswa dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (5,778 ˃ 1,975),
signifikannya 0,000 < 0,05, dan korelasinya 0,413. Besarnya sumbangan
konsentrasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 17,1%. (2) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap hasil belajar
PPKn siswa dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (7,172 ˃ 1,975),
signifikannya 0,000 < 0,05, dan korelasinya 0,491. Besarnya sumbangan
konsentrasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 24,1%. (3) Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara konsentrasi belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar PPKn siswa dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel
(28,604 > 3,900) dan korelasinya 0,512. Besarnya sumbangan konsentrasi
belajar dan motivasi terhadap hasil belajar sebesar 26,2%. Sebagaimana
yang di paparkan dalam skripsi “variabel konsentrasi belajar mempengaruhi
hasil belajar PPKn siswa. Dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (5,778 ˃
1,975) dan signifikansi 0,000 < 0,05. Besarnya hubungan konsentrasi
belajar dengan hasil belajar siswa tergolong sedang, dengan koefisien R
sebesar 0,413. Arah hubungannya yaitu positif artinya semakin tinggi
konsentrasii belajar siswa semakin meningkat hasil belajar PPKn siswa.
Selain itu, sumbangan persentase pengaruh variabel konsentrasi belajar
dengan hasil belajar PPKn siswa sebesar 17,1% dan 82,9% dipengaruhi hal
lain yang tidak ditemukan dalam penelitian. Besar kecilnya konsentrasi
siswa dapat dilihat dari persamaan regresi Ŷ = 18,789 + 0,664X. Koefisien
regresi variabel konsentrasi belajar (X) sebesar 0,664, artinya jika
konsentrasi belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,664. Sebaliknya, jika
konsentrasi belajar mengalami penurunan sebesar 1, maka hasil belajar
PPKn diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,664. Koefisien regresi
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara konsentrasi belajar
dengan hasil belajar PPKn siswa. Semakin baik konsentrasi belajar, maka
semakin baik pula hasil belajar PPKn yang diraih siswa.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Berdasarkan analisis
hasil penelitian, ditemukan bahwa motivasi belajar mempengaruhi hasil
belajar PPKn siswa. Dibuktikan dengan perolehan nilai thitung ≥ ttabel
(7,172 ˃ 1,975) dan signifikansinya 0,000 < 0,05. Besarnya hubungan
motivasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa tergolong sedang,
dengan koefisien R sebesar 0,491. Arah hubungannya yaitu positif artinya
semakin tinggi motivasi siswa semakin meningkat hasil belajar PPKn siswa.
Selain itu, sumbangan persentase pengaruh variabel motivasi belajar dengan
hasil belajar PPKn siswa sebesar 24,1% dan sisanya sebesar 75,9%
dipengaruhi hal lain yang tidak ditemukan dalam penelitian. Besar kecilnya
motivasi siswa dapat dilihat dari persamaan regresi Ŷ = 10,628 + 0,649X.
Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X) sebesar 0,649 artinya jika
motivasi belajar mengalami kenaikan 0,649. Sebaliknya, jika motivasi
belajar mengalami penurunan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn diprediksi
mengalami penurunan sebesar 0,649. Koefisien regresi bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar
PPKn siswa.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara konsentrasi
belajar dan motivasi terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus
W.R.Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan bahwa variabel konsentrasi belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal memiliki pengaruh
sebesar 26,2% dan 73,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan besarnya
koefisien determinasinya yaitu 0,262 x 100% = 26,2%. Selain itu, diperoleh
angka R sebesar 0,512 sehingga nilai rhitung > rtabel (0,512 > 0,195).
Artinya terdapat korelasi positif antara konsentrasi belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus W.R. Supratman
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Nilai R diantara 0,40 - 0,599,
artinya terjadi hubungan yang sedang antara konsentrasi belajar dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PPKn. Selain
itu, nilai Fhitung > Ftabel (28,604 > 3,900) artinya ada pengaruh yang
signifikan konsentrasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar PPKn. Besar kecilnya konsentrasi dan motivasi siswa
dapat dilihat dari persamaan regresi Ŷ = 1,562 + 0,294X1 + 0,502X2.
Koefisien regresi variabel konsentrasi belajar (X1) sebesar 1,562 dan
koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0,502 artinya jika
konsentrasi belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,562 dengan asumsi variabel
independen lain bernilai tetap dan jika motivasi belajar mengalami kenaikan
sebesar 1, maka hasil belajar PPKn (Y) akan mengalami peningkatan
sebesar 0,502 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara
konsentrasi belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar PPKn siswa.
Semakin baik konsentrasi belajar, semakin baik pula hasil belajar PPKn
siswa. Semakin baik motivasi belajar, maka semakin baik hasil belajar
PPKn siswa.
Saran; pada bagian ini dibedakan atau dibagi lagi kemnajdi 3 bagian,
yaitu saran untuk guru, sekolah, dan peneliti lanjutan. Yaitu “Secara umum
hasil belajar PPKn siswa ditentukan oleh berbagai faktor. Guru harus
meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajar siswa agar hasil belajar yang
diperoleh maksimal. (1) Guru hendaknya meningkatkan konsentrasi belajar
siswa dengan maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi
belajar siswa yaitu dengan memberikan selingan pelajaran selama beberapa
menit. Tujuannya untuk menyegarkan pikiran siswa agar dapat kembali
fokus dan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, untuk
meningkatkan konsentrasi belajar siswa guru dapat mengikuti seminar
mengenai konsentrasi belajar. (2) Guru hendaknya meningkatkan motivasi
siswa dengan maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa yaitu dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna. Guru dapat melakukannya dengan membuat permainan
dalam pembelajaran, seperti kuis, tebak kata, bola ajaib dan sebagainya.
Serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa guru dapat mengikuti pelatihan atau
seminar mengenai motivasi belajar.
Sekolah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan hasil belajar
siswa. Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung usaha guru untuk
meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Pihak sekolah disarankan untuk
melengkapi media pembelajaran terutama sarana teknologi dalam
menunjang kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini memberikan informasi bahwa konsentrasi belajar dan
motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V
SDN Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal
sebesar 26,2%. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui faktor-faktor lain yang memengaruhi hasil belajar PPKn
siswa, karena hasil belajar PPKn tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
konsentrasi belajar dan motivasi belajar. Tujuannya agar dapat menambah
ilmu pengetahuan baru yang penting bagi keberhasilan siswa dalam
mencapai hasil belajar yang diharapkan.
I. BAB V. PENUTUP
Pada bab ini terdapat simpulan dan saran. Simpulan pada skripsi ini
yaitu:
Simpulan; Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut. (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
konsentrasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus
W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil
penelitian, variabel konsentrasi belajar mempengaruhi hasil belajar PPKn
siswa. Dibuktikan dengan nilai thitung > ttabel (5,778 ˃ 1,975) dan
signifikansi 0,000 < 0,05. Besarnya hubungan konsentrasi belajar dengan
hasil belajar siswa tergolong sedang, dengan koefisien R sebesar 0,413.
Arah hubungannya yaitu positif artinya semakin tinggi konsentrasii belajar
siswa semakin meningkat hasil belajar PPKn siswa. Selain itu, sumbangan
persentase pengaruh variabel konsentrasi belajar dengan hasil belajar PPKn
siswa sebesar 17,1% dan 82,9% dipengaruhi hal lain yang tidak ditemukan
dalam penelitian. Besar kecilnya konsentrasi siswa dapat dilihat dari
persamaan regresi Ŷ = 18,789 + 0,664X. Koefisien regresi variabel
konsentrasi belajar (X) sebesar 0,664, artinya jika konsentrasi belajar
mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn (Y) akan
mengalami peningkatan sebesar 0,664. Sebaliknya, jika konsentrasi belajar
mengalami penurunan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn diprediksi
mengalami penurunan sebesar 0,664. Koefisien regresi bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara konsentrasi belajar dengan hasil
belajar PPKn siswa. Semakin baik konsentrasi belajar, maka semakin baik
pula hasil belajar PPKn yang diraih siswa.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Berdasarkan analisis
hasil penelitian, ditemukan bahwa motivasi belajar mempengaruhi hasil
belajar PPKn siswa. Dibuktikan dengan perolehan nilai thitung ≥ ttabel
(7,172 ˃ 1,975) dan signifikansinya 0,000 < 0,05. Besarnya hubungan
motivasi belajar terhadap hasil belajar PPKn siswa tergolong sedang,
dengan koefisien R sebesar 0,491. Arah hubungannya yaitu positif artinya
semakin tinggi motivasi siswa semakin meningkat hasil belajar PPKn siswa.
Selain itu, sumbangan persentase pengaruh variabel motivasi belajar dengan
hasil belajar PPKn siswa sebesar 24,1% dan sisanya sebesar 75,9%
dipengaruhi hal lain yang tidak ditemukan dalam penelitian. Besar kecilnya
motivasi siswa dapat dilihat dari persamaan regresi Ŷ = 10,628 + 0,649X.
Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X) sebesar 0,649 artinya jika
motivasi belajar mengalami kenaikan 0,649. Sebaliknya, jika motivasi
belajar mengalami penurunan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn diprediksi
mengalami penurunan sebesar 0,649. Koefisien regresi bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar
PPKn siswa.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara konsentrasi
belajar dan motivasi terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus
W.R.Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan bahwa variabel konsentrasi belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SD Negeri Gugus W.R.
Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal memiliki pengaruh
sebesar 26,2% dan 73,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini dibuktikan dengan besarnya
koefisien determinasinya yaitu 0,262 x 100% = 26,2%. Selain itu, diperoleh
angka R sebesar 0,512 sehingga nilai rhitung > rtabel (0,512 > 0,195).
Artinya terdapat korelasi positif antara konsentrasi belajar dan motivasi
terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V SDN Gugus W.R. Supratman
Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal. Nilai R diantara 0,40 - 0,599,
artinya terjadi hubungan yang sedang antara konsentrasi belajar dan
motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar PPKn. Selain
itu, nilai Fhitung > Ftabel (28,604 > 3,900) artinya ada pengaruh yang
signifikan konsentrasi belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama
terhadap hasil belajar PPKn. Besar kecilnya konsentrasi dan motivasi siswa
dapat dilihat dari persamaan regresi Ŷ = 1,562 + 0,294X1 + 0,502X2.
Koefisien regresi variabel konsentrasi belajar (X1) sebesar 1,562 dan
koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0,502 artinya jika
konsentrasi belajar mengalami kenaikan sebesar 1, maka hasil belajar PPKn
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,562 dengan asumsi variabel
independen lain bernilai tetap dan jika motivasi belajar mengalami kenaikan
sebesar 1, maka hasil belajar PPKn (Y) akan mengalami peningkatan
sebesar 0,502 dengan asumsi variabel independen lain bernilai tetap.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang positif antara
konsentrasi belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar PPKn siswa.
Semakin baik konsentrasi belajar, semakin baik pula hasil belajar PPKn
siswa. Semakin baik motivasi belajar, maka semakin baik hasil belajar
PPKn siswa.
Saran; pada bagian ini dibedakan atau dibagi lagi kemnajdi 3 bagian,
yaitu saran untuk guru, sekolah, dan peneliti lanjutan. Yaitu “Secara umum
hasil belajar PPKn siswa ditentukan oleh berbagai faktor. Guru harus
meningkatkan konsentrasi dan motivasi belajar siswa agar hasil belajar yang
diperoleh maksimal. (1) Guru hendaknya meningkatkan konsentrasi belajar
siswa dengan maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan konsentrasi
belajar siswa yaitu dengan memberikan selingan pelajaran selama beberapa
menit. Tujuannya untuk menyegarkan pikiran siswa agar dapat kembali
fokus dan sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Selain itu, untuk
meningkatkan konsentrasi belajar siswa guru dapat mengikuti seminar
mengenai konsentrasi belajar. (2) Guru hendaknya meningkatkan motivasi
siswa dengan maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa yaitu dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan
dan bermakna. Guru dapat melakukannya dengan membuat permainan
dalam pembelajaran, seperti kuis, tebak kata, bola ajaib dan sebagainya.
Serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Selain itu, untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa guru dapat mengikuti pelatihan atau
seminar mengenai motivasi belajar.
Sekolah merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan hasil belajar
siswa. Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung usaha guru untuk
meningkatkan hasil belajar PPKn siswa. Pihak sekolah disarankan untuk
melengkapi media pembelajaran terutama sarana teknologi dalam
menunjang kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini memberikan informasi bahwa konsentrasi belajar dan
motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar PPKn siswa kelas V
SDN Gugus W.R. Supratman Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal
sebesar 26,2%. Oleh karena itu, perlu diadakannya penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui faktor-faktor lain yang memengaruhi hasil belajar PPKn
siswa, karena hasil belajar PPKn tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
konsentrasi belajar dan motivasi belajar. Tujuannya agar dapat menambah
ilmu pengetahuan baru yang penting bagi keberhasilan siswa dalam
mencapai hasil belajar yang diharapkan.

J. DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN

Afrida, F.N., Rifai, A.RC., & Utanto, Y. (2019). The Interaction of Learning
Model Implementation and Learning Motivation in Improving
Critical Thinking Skills of Elementary School Students. Jurnal of
Primary Education, 8(1), 92-100. Diakses melalui
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/25
(diunduh 18 Januari 2020).

Ali, M. & Aminoto, T. (2018). Brain Gym Dapat Meningkatkan Konsentrasi


Belajar Mahasiswa STEI Indonesia Rawamangun Jakarta Timur.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 5(2), 173-178. Diakses
melalui https://jurnalilmuteknologikesehatan.ac.id (diunduh 19
Januari 2020).
Amitha, A.F. (2016). Hubungan Kecerdasan Interpesonal Dengan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Di SD INTIS School
Yogyakarta. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 5(6), 140-154
Diakses melalui https://journal.student.uny.ac.id.pdf (diunduh 19
Mei 2019).

Anjarnawati, P. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Pkn Siswa Kelas X Di SMA Negeri 1 Cibarusah Bekasi Tahun
2011/2012. Jurnal Universitas Negeri Semarang, 5-6. Diakses
melalui https://journal.unnes.ac.id/sju.pdf (diunduh 17 Desember
2019).

Arifin, Z. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar dengan Strategi


Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir. Jurnal
THEOREMS, 2(2), 42-49. Diakses melalui
https://scholar.google.com/scholar/q=%2Bintitle%3A%22Meningk
atkan+
Hasil+Belajar+dengan+srategi+Pembelajaran+Peningkatan+Kema
mpuan+ Berpikir%22#d=gs_qabs&u=%23p%3DvHt3FZxXyhkJ
(diunduh 18 Januari 2020).

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Aviana, R. & Hidayah, F.F. (2015). Pengaruh Tingkat Konsentrasi Belajar


Siswa terhadap Daya Pemahaman Materi pada Pembelajaran Kimia
di SMA Negeri 2 Batang. Jurnal Unimus, 3(1), 31-33. Diakses
melalui
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JPKIMIA/article/view/1657
(diunduh 17 Desember 2019).

Azizah, S.N. (2015). Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Ipa Melalui
Mind Mapping Siswa Kelas V SDN Jomblangan. Jurnal PGSD, 5(4),
8-12. Diakses melalui https://core.ac.uk/display/33513770 (diunduh
pada 27 Maret 2020)

Barseli, M., Ahmad, R., & Ifdil, I. (2018). Hubungan Stres Akademik Siswa
dengan Hasil Belajar. Jurnal EDUCATIO, 4(1), 40-47. Diakses
melalui https://jurnal.iicet.org (diunduh 18 Januari 2020).

Berutu, M.H.A. & Tambunan, M.I.H. (2018). Pengaruh Minat dan


Kebiasaan Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA se-
Kota Stabat. Jurnal BIOLOKUS, 1(2), 109-115. Diakses melalui
https://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id (diunduh 19 Januari 2020).

Billah, A. (2017). Pengaruh Model Kooperatif Tipe STAD dan Motivasi


Belajar terhadap Hasil Belajar PKn Kelas III SD IT Al Musabbihin
Medan Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Ilmu Sosial, 1(1), 92-97.
Diakses melalui http://semnastafis.unimed.ac.id/wp-
content/uploads (diunduh 16 Januari 2020).

Danarjati, D.P., Murtiadi, A., & Ekawati, A.R. 2014. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

Devianti, I. 2014. Tips Trik Kilat Menciptakan Pikiran dan Kepribadian


Positif. Yogyakarta: Parasmu.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. & Zain, A. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT


Rineka Cipta. Dwita,

K.D. & Haryahadi, A.I.A. (2018). Pengaruh Home Visit Dan Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SDIT Harapan Bunda
Purwokerto. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 20(1), 7-14.
Diakses melalui https://jp.feb.unsoed.ac.id.jeba.article.view
(diunduh 15 Juni 2019).
Engkoswara & Komariah, A. 2015. Administrasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta Ferdinand, A. 2014. Metode Penelitian Manajemen.
Semarang: Undip Press.

Fisher, E.E., Sharp, R.L., & Bradley, M.J. (2017). Perceived Benefits of
Service Learning: A Comparison of Collegiate Recreation
Concentrations. Jurnal of Experiental Edication, 40(2), 187-201.
Diakses melalui https://doi.org/10.1177/1053825917700922
(diunduh 16 Januari 2020).

Hakim, T. 2007. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara

Hakim, S.A., & Syofyan, H. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap
Motivasi Belajar IPA Di Kelas IV SDN Kelapa Dua 06 Pagi Jakarta
Barat. International Journal of Elementary Education, 1(4), 249-263.
Diakses melalui
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE/article/view/12966
(diunduh 17 Januari 2020).

Hamalik, O. 2017. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanipah, S., Florentinus, T.S, & Rifai, A. (2018). The Effectiveness of


Problem Based Learning and Project Based Learning Model to
Improve Natural Science Study Outcomes. Jurnal of Curiculum and
Educational Technology, 7(1), 1-6. Diakses melalui
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujet/article/view/24
(diunduh 18 Januari 2020).

Haryadi, H. (2017). Efektivitas Strategi Pengajaran Edutainment dengan


Metode Picture and Picture terhadap Konsentrasi Belajar
Matematika Materi Pokok Himpunan Pada Siswa Kelas VII MTS
Darussalam Bermi Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Ilmiah
Mandala Education, 3(2), 81-98. Diakses melalui
https://ejournal.mandalanursa.org Hidayatullah, M., Hasyim, A., &
Nurmalisa, Y. (2016).

Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Ppkn Pada Siswa Kelas
V SD Negeri 2 Campang Raya Kota Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2016/2017. Jurnal FKIP Unila, 7-9. Diakses melalui
https://jurnal.fkip.unila.ac.id (diunduh 19 Mei 2019).

Irham, M. & Wiyani, N.A. 2017. Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Karwati, E. & Priansa, D.J. 2015. Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, A. & Anni, C.T. 2016. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes


Press.

Rismahwati, N. (2019). “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar terhadap


hasil belajar PPKn Siswa Kelas V SD Negeri Dabin I Kecamatan
Gumelar Kabupaten Banyumas”. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.

Robert & Jenifer. 2004. The Bright Mind: Strategi Mengatasi Kesulitan
Konsentrasi Anak. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Setijowati, U. 2017. Strategi Pembelajaran SD (Implementasi KTSP dan


Kurikulum 2013). Yogyakarta: K-Media.

Setiyorini, E. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat


Konsentrasi Belajar Mahasiswa Semester 1 Program Studi
Pendidikan Ners Stikes Patria Husada Blitar. Jurnal Ners dan
kebidanan, 3(3), 247- 252. Diakses melalui
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/view/0136 (diunduh 15
Januari 2020).

Siswanto. 2017. Penilaian dan Pengukuran Sikap dan Hasil Belajar Peserta
Didik. Klaten: Bossscript. Soegito, A.T., Suprayogi, Rahman, M.,
Pramono, S.E., & Suyahmo. 2016. Pendidikan Pancasila. Semarang:
Unnes Press.

Sudjana, N. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya Offset.

Sudaryono, Margono, G., dan Rahayu, W. 2013. Pengembangan Instrumen


Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suranto. (2015). Pengaruh Motivasi, Suasana Lingkungan, dan Sarana


Prasarana Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus pada
SMA Khusus Putri SMA Islam Diponegoro Surakarta). Jurnal
Unmus, 25(2), 15-17. Diakses melalui https://journal.ums.ac.id
(diunduh 14 Desember 2019).

Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: Prenadamedia Group.

Sutomo, Prihatin, T., Kusumandari, R.B. 2016. Manajemen Sekolah.


Semarang: UNNES Press.

Syah, M. 2017. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Thoifah, I. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian
Kuantitatif. Malang: Madani.

Triarisanti, R. & Purnawarman, P. (2019). The Influence Of Interest And


Motivation On College Students’ Language And Art Appreciation
Learning Outcomes. International Juornal of Education, 11(2), 130-
135. Diakses melalui https://10.17509/ije.v11i2.14745 (diunduh 18
Januari 2020).

Tuken, R. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran


PKn Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing Di Kelas
VI SDN IV Kota Parepare. Jurnal Publikasi Pendidikan, VI(2), 123-
129. Diakses melalui
https://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/1902 (diunduh 16
Januari 2020).

Toyyibah, I. 2017. Cara Belajar Gue Bangeeeettt. Jakarta: Gramedia

Ulfa, M. 2015. Beragam Gangguan Paling Sering Menyerang Anak.


Yogyakarta: FlashBooks.

Uno, H.B. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Diakses melalui
https://kelembagaan.risetdikti.go.id (diunduh 15 Mei 2019).

Verdiana, L. & Muniroh, L. (2019). Kebiasaan Sarapan Berhubungan


dengan Konsentrasi Belajar pada Siswa SDN Sukoharjo 1 Malang.
Jurnal Universitas Airlangga, 12(1), 16-18. Diakses melalui
https://journal.unair.ac.id (diunduh 14 Desember 2019).

Wibawa, A.J. & Suarjana. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran


Kooperatif Tipe Jigsaw I dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Undiksha, 3(1), 119-
123. Diakses melalui
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JISD/index (diunduh 10
januari 2020).

Widiarti, E. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar dan Kesiapan Belajar Siswa


terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X
Ilmu-Ilmu Sosial Di SMA Negeri 2 Banguntapan, Bantul. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, 7(4), 298-305. Diakses melalui
https://journal.student.uny.ac.id (diunduh 20 Januari 2020).

Widiosworo, E. 2017. Masalah-Masalah Peserta Didik Dalam Kelas Dan


Solusinya. Yogyakarta: araska.
Wikarta, L.S. 2007. Kiat Jitu Mengatasi Permasalahan: Pribadi Keluarga
Pekerjaan. Bekasi: Lion Books.

Winataputra, U.S. 2012. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Tangerang


Selatan: Universitas Terbuka.

Yanzi, H. 2017. Dasar-Dasar Rancangan dan Evaluasi Pembelajaran PPKn.


Yogyakarta: Media Akademi.

Yusuf, A., Warto, N., dan Pertiwi, D. (2017). Perbedaan Tingkat


Konsentrasi Belajar Siswa antara Kebisingan Lingkungan Sekolah
SDN 03 Alai dan SD Pertiwi 3 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas,
6(3), 484-489. Diakses melalui http://jurnal.fk.unand.ac.id (diunduh
18 Januari 2020).

Yusuf, S. (2019). Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada


Mata Pelajaran PKn Kelas V Gugus V Kota Bengkulu. Jurnal PGSD,
1(1), 8-14. Diakses melalui https://ejournal.unib.ac.id (diunduh 20
Januari 2020)

Daftar pustaka di atas terlihat menggunakan format APA (American


Psychological Association), yang umum digunakan dalam penulisan karya
ilmiah di bidang sosial dan behavioral science. Daftar pustaka yang
disajikan terdiri dari 54 sumber, termasuk di dalamnya buku, jurnal atau
artikel dan undang-undang. Sumber-sumber ini umumnya terkait dengan
topik media pembelajaran, penggunaan video animasi dalam pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, strategi belajar mengajar, dan metode penelitian.
Beberapa sumber juga terkait dengan penelitian atau studi kasus di
Indonesia. Oleh karena itu, daftar pustaka ini dapat menjadi referensi yang
berguna bagi para pendidik dan peneliti di Indonesia yang tertarik dengan
topik pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran. Secara
keseluruhan, daftar pustaka ini memberikan gambaran yang lengkap dan
beragam tentang topik yang dibahas dan sesuai dengan judul
pembahasannya.

Anda mungkin juga menyukai