Anda di halaman 1dari 5

TARI PAYUNG

Priazqani Rampadito
XI IPS 1
SMA Negeri 3 Prabumulih
Tari payung adalah suatu kesenian tari minangkabau yang
menggunakan payung sebagai attribute tariannya.Tari payung ini di
mainkan oleh beberapa penari yang saling berpasangan antara laki -
laki dan perempuan. Gerakan dalam tari payung menggambarkan
tentang kasih sayang sepasang kekasih. Dalam pertunjukan tari
payung biasanya di mainkan oleh 3 – 4 pasang penari laki - laki dan
perempuan. Payung yang di jadikan attribute tarian ini di bawakan
oleh penari laki – laki. Sedangkan attribute yang di gunakan oleh
penari perempuan adalah selendang khas minangkabau. Kostum
dalam pertunjukan tari payung pun adalah busana khas minangkabau
yang memiliki arti tersendiri dalam setiap coraknya.
Dalam pertunjukan tari payung diiringi musik pengiring yang
bervariasi. Di mulai dengan ritme pelan, namun secara dinamis mulai
berpacu cepat seiring dengan gerakan para penari. Tentunya iringan
musik tersebut disesuaikan dengan gerakan para penarinya. Alat
musik yang di gunakan dalam pertunjukan tari payung biasanya
adalah alat musik tradisional sepertigong, rebana, akordion, gendang,
dan gamelan khas padang. Nada yang di mainkan dalam musik
pengiring ini sangat kental akan nuansa Melayu. Selain di iringi
dengan musik pengiring, Tari payung juga di iringi dengan alunan
lagu melayu yang bercerita tentang suami istri yang sedang berbulan
madu di suatu tempat. Judul lagu pengiring tersebut adalah “Babendi-
bendi ke Sungai Tanang”.
Salah satu keunikan dalam tarian ini adalah filosofi yang
terkandung didalamnya. Makna yang terdapat dalam tarian ini adalah
perlindungan dan kasih sayang seorang kekasih dalam membina
kehidupan rumah tangga. Payung yang di bawakan penari laki – laki
merupakan simbol dari bentuk perlindungan seorang lelaki sebagai
pilar utama dalam membina keluarga. Sedangkan selendang yang di
gunakan penari wanita adalah symbol dari bentuk ikatan cinta suci
yang kuat, penuh akan kesetiaan seorang wanita untuk mendampingi
suaminya dalam membina keluarga. Setiap gerakan dalam tarian
tersebut tentunya juga memiliki makna tersendiri.
1. Tema dan Makna Filosofi
Tari payung sejatinya adalah sebuah tarian pergaulan yang
menjadi simbol cinta dan kasih sayang. Payung yang menjadi
properti dari tarian ini mencerminkan suatu sikap melindungi
dari seorang bujang terhadap seorang gadis. Sementara
selendang yang diikatkan penari gadis ke leher bujang adalah
simbol penerimaan cinta sekaligus janji suci dalam kesetiaan.
Untuk diketahui, tari payung sendiri dipentaskan secara
berpasangan oleh 3 sd 4 pasang muda-mudi. Masing-masing
pasangan memperagakan gerak tari sembari melakukan drama
tentang kisah cinta mereka hingga menuju ke pelaminan. Semua
gerakan tarian ini sejatinya memiliki makna filosofis bahwa
sepasang muda-mudi yang sudah dewasa dan saling mencintai
satu sama lain hendaknya tidak berlama-lama untuk segera
menikah. Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak buruk
dari godaan nafsu yang bisa datang kapan saja.
2. Gerakan Tari Payung
Tidak seperti tarian tradisional pada umumnya, gerakan tari
payung dapat dilakukan dengan bebas tanpa aturan khusus yang
ditentukan. Kendati demikian, keserasian antara gerakan payung
yang dibawa penari pria dan gerak selendang yang dibawa
penari wanita harus benar-benar diperhatikan.
3. Iringan Tari
Tari payung diiringi oleh 2 elemen penting, yaitu tetabuhan alat
musik tradisional serta sebuah syair khusus. Alat musik yang
digunakan sebagai pengiring tarian ini terdiri dari rebana,
gendang, akordeon, dan gamelan khas melayu. Masing-masing
instrumen tersebut dimainkan sesuai dengan ritme tarian.
Sementara lagu atau syair khusus yang dinyanyikan adalah syair
berjudul “Babendi-bendi ke Sungai Tanang”.
4. Setting Panggung
Setting panggung tari payung tidak terlalu menjadi soal. Tarian
ini dapat dipentaskan di mana saja, asalkan pada tempat yang
luas. Jumlah pemainnya antara 6 sd 8 orang yang saling
berpasangan (3 sd 4 pasang) membuat pembagian ruang
panggung harus diperhatikan agar para penari tidak saling
bertumburan.
5. Tata Rias dan Tata Busana
Tata rias dan tata busana penari menjadi unsur penting yang
harus diperhatikan dalam sebuah pertunjukan tari payung. Untuk
penari wanita, kostum yang digunakan adalah pakaian adat
melayu khas Minang terdiri dari baju kurung (kebaya), kain
songket sebagai bawahan, dan hiasan kepala berupa mahkota
keemasan. Sementara untuk penari pria, kostum yang digunakan
adalah baju lengan panjang dan celana panjang satu warna
lengkap dengan sarung songket dan kopiah khas melayu.
6. Properti Tari
Seperti telah dijelaskan di atas, tari payung menggunakan 2
properti utama, yaitu payung dan selendang. Payung dibawa
oleh penari pria, sementara selendang dibawa penari wanita.
Kedua properti ini pada pertengahan hingga akhir tarian akan
saling bertemu dan melengkapi, seperti sepasang kekasih yang
dipertemukan di pelaminan untuk menjalani kehidupan berumah
tangga bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai