Anda di halaman 1dari 7

ASKEP KRITIS PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN SISTEM JANTUNG DAN


PEMBULUH DARAH

KLP : 3
SASBEL 1
PCI adalah bentuk dari angioplasti koroner atau pemasangan stent jantung yang
biasanya dilakukan setelah kateterisasi jantung untuk mengurangi plak yang
menempel di dinding arteri (angioplasti) dan melapisi arteri yang sudah terbuka
dengan mesh berbentuk pipa (stenting).Saat pasien mengalami angina dan sudah
diberikan pemecah bekuan (trombolitik), pemecah bekuan membuka arteri dengan
melarutkan bekuan, namun plak masih terdapat pada arteri koroner. Untuk
mengembalikan aliran darah yang tersumbat, lumen dari arteri harus dilebarkan
dan plak ditekan. Jika hal ini tidak memungkinkan, cangkok pintas arteri koroner
(CABG) diperlukan.
Tanda dan Gejala Klinis
Hal yang penting adalah mengkaji nyeri. Hal ini penting dan tidak boleh ada yang tertinggal
dalam pengkajian nyeri termasuk mimik wajah apakah angina karena gangguan jantung atau
pernapasan. Pengkajian dengan singkatan OPQRST mungkin akan membantu.
1. Onser: tiba-tiba, kadang dapat diprediksi.
2. Precipation (penyebab): stres, latihan, atau kelelahan
3. Quality (kualitas): umumnya ketidaknyamanan pasien digambarkan seperti berat, tertindih,
atau diperas. Wanita terutama lansia dan pasien diabetes mungkin mengalami sesak napas,
gangguan ringan proses pencernaan, mungkin tidak ada nyeri dada yang tipikal, atau mungkin
mempunyai MI yang tidak terasa.
4. Radiation (penjalaran): terlokalisasi tetapi dapat menjalar ke leher, rahang, dan bawah lengan.
5. Severity (keparahan): ketidaknyamanan pada sakit yang dirasakan. Biasanya dinilai dengan
skala 1-10. 5. Timing (waktu): datang dan pergi tiba-tiba. Biasanya berespons terhadap istirahat,
oksigen, dan nitrogliserin. Waktu terjadinya (siang/ malam/setelah makan besar).
SASBEL 2
Pompa Balon Intraaorta (IABP)
IABP adalah kateter yang dimasukkan ke arteri femur melalui bawah arteri subklavia.
Kateter ini digunakan untuk membantu kegagalan sirkulasi jantung. Ini adalah sirkulasi
sementara dan mekanis yang mengembang selama diastol dan mengempis saat sistol. Ketika
alat ini mengembang saat diastol, IABP mendorong darah ke arteri koroner dan ke sirkulasi
sistemik Saat mengempis tepat sebelum sistol, deflasi balon membuat vakum yang
menyebabkan penurunan resistensi membantu kerja jantung. Waktu siklus jantung dan
tekanan darah aorta diperlukan untuk membuat pengembangan dan melihat komplikasi
adalah tugas utama perawat keperawatan kritis. Kelas khusus didesain untuk membantu
perawat mengembangkan kompetensi dan kepercayaan diri dalam merawat alat khusus
yang berfungsi untuk penyelamatan jiwa ini.Keseluruhan efek fisiologis dari terapi ini untuk
meningkatkan keseim- bangan antara suplai oksigen di miokardial dan kebutuhannya
dengan mengu- rangi kebutuhan oksigen miokardial. IABP dapat dimasukkan melalui arteri
femur dan diposisikan ke aorta yang turun. Kontraindikasi dari IABP ini ada-lah aorta
aneurisma, ketidakcukupan katup aorta, kemungkinan perdarahan, dan penyakit vaskular
perifer yang berat.
SASBEL 3
OHS adalah kata umum yang sering dipakai untuk setiap pembedahan di mana
dada dibuka dan jantung dioperasi untuk dikoreksi. Dua tipe OHS yang umum
adalah penggantian katup dan cangkok pintas arteri koroner (CABG).Katup di
jantung dapat menjadi stenosis (menyempit) atau longgar (regurgitasi/ insufisiensi).
Stenosis katup disebabkan oleh aterosklerosis dan fibrosis karena penuaan. Hal ini
juga disebabkan oleh vegetasi dengan kondisi seperti endokarditis bakterial. Katup
menjadi sempit karena masalah kongenital, seperti stenosis mitral, dan menjadi
longgar ketika korda tendinae melemah atau gagal menutup saat miokardium
tempat mereka menempel menjadi nekrosis dan tidak berfungsi. Katup yang paling
rentan mengalami gangguan adalah bagian kiri jantung.
SASBEL 4
PENANGANAN TERSIER PADA KONDISI KRITIS
Penanganan tersier pada kondisi kritis melibatkan perawatan jangka panjang dan pemulihan pasien setelah penanganan primer dan
sekunder.Penanganan tersier pada kondisi kritis adalah tahap yang melibatkan pemulihan pasien dan perawatan jangka panjang yang dibutuhkan
untuk mengembalikan kualitas hidup mereka. Ini melibatkan upaya berkelanjutan dari tim medis dan dukungan keluarga.
1. Perawatan Intensif: Jika pasien masih memerlukan perawatan intensif, pastikan bahwa pasien tetap terhubung dengan unit perawatan intensif atau
ruang perawatan yang sesuai.
2. Rehabilitasi: Pasien yang pulih dari kondisi kritis sering memerlukan rehabilitasi fisik, terutama jika mereka telah mengalami kelemahan otot atau
masalah mobilitas selama perawatan di unit perawatan intensif.
3. Terapi Fisik: Program terapi fisik yang sesuai dapat membantu pasien memulihkan kekuatan dan mobilitas mereka.
4. Perawatan Jangka Panjang: Beberapa pasien mungkin memerlukan perawatan jangka panjang di rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau fasilitas
perawatan jangka panjang.
5. Dukungan Psikologis: Kondisi kritis seringkali memiliki dampak psikologis yang signifikan pada pasien dan keluarganya. Dukungan psikologis dan
konseling mungkin diperlukan.
6. Pengelolaan Kondisi Kronis: Jika pasien mengembangkan kondisi kronis sebagai hasil dari kondisi kritis mereka, seperti gagal jantung atau
penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pengelolaan kondisi tersebut akan diperlukan.
7. Pemulihan Fungsi Organ: Jika ada kerusakan organ yang signifikan, pasien mungkin memerlukan perawatan jangka panjang untuk memulihkan
fungsi organ mereka.
8. Pemantauan Terus-Menerus: Pemantauan dan evaluasi terus-menerus kondisi pasien penting selama periode pemulihan.
9. Dukungan Keluarga: Memberikan dukungan dan edukasi kepada keluarga pasien untuk membantu mereka merawat dan mendukung pasien selama
pemulihan.
10. Rencana Pemulihan: Membuat rencana pemulihan yang komprehensif dengan perencanaan berkelanjutan untuk perawatan dan pemantauan
pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai