Anda di halaman 1dari 36

PERKEMBANGAN

FISIK MASA REMAJA

PERTEMUAN MINGGU KE-2


Pokok Bahasan
Sifat-Sifat • 10-13 hingga 18-22 tahun
Remaja • Negatif x Positif?

• Pubertas
Perubahan • Otak
Fisik • Seksualitas

• Kesehatan remaja
Isu Mengenai • Penyalahgunaan narkoba
Kesehatan • Gangguan makan
1. SIFAT-SIFAT
REMAJA
Mendiskusikan sifat dasar remaja
◦ Menjadi dewasa tidak pernah mudah, remaja sering
dipandang sebagai masa pemberontakan, krisis, dan
penuh konflik.
◦ Pandangan yang lebih positif tentang remaja
mendeskripsikan sebagai masa evaluasi, pengambilan
keputusan, komitmen, dan mengukir tempat kita di
dunia.
◦ Sebagian besar masalah remaja saat ini bukan pada diri
mereka sendiri.
Mendiskusikan sifat dasar remaja
◦ Remaja membutuhkan akses terhadap berbagai
kesempatan dan dukungan jangka panjang dari orang
dewasa yang mengasihi mereka
◦ Persepsi orang dewasa terhadap remaja banyak yang
berdasarkan ingatan mengenai pengalaman mereka
sendiri ketika remaja
◦ Memerankan sesuatu dan mencoba-coba adalah usaha-
usaha yang dilakukan remaja agar dapat diterima dan
tidak ditolak oleh orang tua dengan nilai-nilainya
2. PERUBAHAN
FISIK
2.1. PUBERTAS

Sebuah periode dimana kematangan fisik


berlangsung cepat, yang melibatkan
perubahan hormonal dan tubuh, terutama
berlangsung di masa remaja awal
• Kematangan Seksual, Tinggi dan Berat Tubuh
• Perubahan Hormonal
• Waktu dan Variasi dalam Pubertas
• Citra Tubuh
• Kematangan Awal dan Akhir
Kematangan Seksual, Tinggi dan
Berat Tubuh
LAKI-LAKI PEREMPUAN
◦ Mengalami mimpi basah ◦ Menarche – mensturasi
yang pertama kali. pertama pada perempuan –
◦ Meningkatnya ukuran alat berlangsung lebih akhir
kemaluan, tumbuhnya dalam siklus pubertas.
rambut (kemaluan, ketiak, di ◦ Payudara membesar, tumbuh
sebagian wajah), perubahan rambut (kemaluan, dan
suara. ketiak)
◦ Terjadinya pertumbuhan ◦ Pertambahan tinggi badan
maksimal serta pinggulnya melebar
melebihi bahu.
Perubahan Hormonal
substansi kimiawi yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin
dan dibawa ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

LAKI-LAKI PEREMPUAN
◦ Testosteron adalah ◦ Estradiol adalah hormon
hormon yang yang diasiosasikan dengan
diasiosiasikan dengan perkembangan payudara,
perkembangan genital, uterus, dan kerangka pada
bertambahnya ketinggian perempuan.
tubuh, dan perubahan
suara pada laki-laki.
Waktu dan Variasi Pubertas
LAKI-LAKI PEREMPUAN
◦ Sebagian besar dimulai pada ◦ Bagi anak perempuan
usia 10 tahun atau paling menarche dikatakan normal
lambat 13,5 tahun. Akhir jika muncul pada usia 9
pubertas terjadi pada usia 13 hingga 15 tahun.
tahun atau paling lambat 17
tahun.
◦ Precocious puberty
terjadinya pubertas dan ◦ Precocious puberty terjadi
perkembangan yang sangat ketika pubertas dimulai
cepat, terjadi ketika pubertas sekitar usia 8 tahun untuk
dimulai sebelum 9 tahun. anak perempuan.
Citra Tubuh penilaian (persepsi, pikiran dan
perasaan) seseorang thd ukuran, berat, atau aspek
tubuh lain dari dirinya
LAKI-LAKI PEREMPUAN
◦ Anak laki-laki menjadi ◦ Anak perempuan memiliki
lebih puas ketika melewati citra tubuh yang lebih
pubertas. negatif sehubungan
dengan meningkatnya
jumlah lemak sehingga
merasa kurang puas
dengan tubuhnya.
Kematangan Awal dan Akhir
LAKI-LAKI PEREMPUAN

◦ Anak laki-laki yang lebih cepat ◦ Anak perempuan yang matang


matang memandang dirinya lebih lebih dini tampak lebih puas
positif dan lebih berhasil dalam sosoknya dibandingkan dengan
relasi dengan kawan-kawan yang matang lebih lambat
dibandingkan dengan yang
lambat.
◦ Namun di usia tiga puluhan anak ◦ Namun di masa remaja akhir
laki-laki yang matang lebih anak perempuan yang matang
lambat mengembangkan rasa lebih lambat memiliki tubuh
identitas yang lebih kuat karena yang lebih sesuai dengan tipe
memiliki waktu untuk eksplorasi kecantikan yang feminim yang
pilihan hidup seperti ideal.
pengembangan karir dan prestasi
2.2 OTAK

Otak mengalami perkembangan di masa


remaja, seiring dengan perkembangan
teknologi, terjadi kemajuan pula dalam
memetakan perubahan perkembangan otak
remaja.

Corpus Korteks
Amygdala
Callosum Prefrontal
◦ Corpus Callosum: serat-serat syaraf ini menghubungkan
dua hemisfere; serat-serat ini menebal di masa remaja
sehingga dapat memproses informasi secara lebih efektif.
◦ Korteks prefrontal: daerah “penilaian” ini mengendalikan
emosi yang intens namun belum sepenuhnya berkembang
hingga paling tidak pada masa beranjak dewasa.
◦ Amygdala: lokasi emosi-emosi seperti rasa marah; area ini
berkembang lebih cepat daripada area korteks prefrontal
yang mengendalikannya.
2.3 SEKSUALITAS REMAJA

Gairah seksual timbul sebagai fenomena baru di masa


remaja dan penting untuk memandang seksualitas sebagai
aspek normal dalam perkembangan remaja (Shirley
Feldman)
Faktor-
Mengem faktor Pengg Infeksi
bangkan Waktu
Risiko unaan yang Kehamilan
Perilaku
Sebuah dalam Ditularkan Pada
Identitas
Seksual
Perilaku Kontra Secara Remaja
Remaja
Seksual Seksual sepsi Seksual
Remaja
Mengembangkan Sebuah Identitas
Seksual
◦ Menguasai perasaan seksual dan membentuk rasa identitas
seksual merupakan proses yang bersifat multi aspek dan
panjang
◦ Identitas seksual muncul dalam konteks faktor-faktor fisik,
sosial, budaya, dan kebanyakan lingkungan masyarakat
memberikan batasan terhadap perilaku seksual remaja
◦ Identitas seksual remaja mencakup aktivitas, minat, gaya
perilaku, dan indikasi yang mengarah orientasi seksual
(entah individu itu memiliki ketertarikan pada jenis
kelamin yang sama atau berbeda)
Waktu Perilaku Seksual Remaja
◦ Waktu untuk mengawali tingkah laku seksual bervariasi di
antara negara, gender, maupun karakteristik sosioekonomi
◦ Berdasarkan sebuah studi, proporsi remaja perempuan yang
melakukan hubungan seksual pada usia 17 tahun berkisar
antara 72% di Mali, 47% di Amerika serikat, dan 45% di
Tanzania
◦ Remaja pria yang melakukan hubungan seksual di usia 17
tahun berkisar antar 76% di Jamaika, 64% di Amerika
Serikat, dan 63% di Brasil
Faktor-faktor Risiko dalam Perilaku
Seksual Remaja
◦ Banyak remaja yang secara emosi tidak siap untuk mengatasi
pengalaman seksual, khususnya di masa remaja awal.
Aktivitas seksual awal juga berkaitan dengan perilaku
berisiko lainnya seperti menggunakan obat terlarang,
kenakalan remaja dan masalah-masalah di sekolah
◦ Komunikasi maternal seks (komunikasi yang baik dari ibu
kepada remajanya mengenai hubungan seks dan dampak
negatif yang mungkin terjadi), terkait dengan perilaku
seksual oleh remaja
◦ Prestasi akademis yang baik merupakan faktor pelindung
yang baik untuk menjaga anak laki-laki dan perempuan dari
hubungan seksual dini
Penggunaan Kontrasepsi
◦ Aktivitas seksual mengandung risiko apabila tidak disertai
perlindungan yang memadai
◦ Remaja menghadapi dua macam risiko: kehamilan yang
tidak disengaja atau tidak diinginkan dan terkena infeksi
yang ditularkan secara seksual. Kedua risiko ini dapat
dikurangi secara signifikan jika menggunakan alat
kontrasepsi
◦ Meski penggunaan kontrasepsi pada remaja meningkat ,
masih banyak remaja yang aktif secara seksual tidak
menggunakannya secara konsisten
Infeksi yang Ditularkan Secara
Seksual
◦ Infeksi yang ditularkan secara seksual atau sexually
transmitted infections (STIs) terutama ditularkan melalui
kontak seksual genital-oral dan genital anal.
◦ Dalam satu kali hubungan seks yang tidak aman dengan
pasangan yang terinfeksi, seorang gadis remaja berisiko
tertular HIV sebesar 1%, herpes genital sebesar 30%, dan
sifilis sebesar 50%.
Kehamilan Pada Remaja
◦ Anak perempuan dari seorang ibu yang masih remaja
berisiko serupa dengan ibunya, sehingga akan mengalami
siklus generasi yang sama
◦ Kehamilan remaja menciptakan risiko kesehatan baik pada
bayi maupaun ibu
◦ Remaja yang menjadi ibu cenderung berasal dari latar
belakang sosial ekonomi yang rendah dan juga bukan siswa
yang berprestasi
◦ Usaha yang serius dan ekstensif perlu dilakukan untuk
membantu para remaja yang hamil dapat meningkatkan
peluang pendidikan dan pekerjaan mereka
PERILAKU SEKSUAL REMAJA

Bagaimana
di Indonesia
?
3. ISU-ISU
MENGENAI
KESEHATAN
REMAJA
3.1 KESEHATAN REMAJA

Masa remaja merupakan masa yang


kritis untuk mengembangkan
perilaku yang relevan terhadap
kesehatan
• Nutrisi dan Olahraga
• Pola Tidur
• Penyebab Utama Kematian di Kalangan
Remaja
Nutrisi dan Olahraga
◦ Masalah nutrisi dan olahraga di masa remaja menjadi perhatian
yang serius
◦ Banyak remaja saat ini yang sangat mengandalkan makanan
cepat saji, yang menyumbang tingginya tingkat lemak dan diet
mereka
◦ Olahraga terkait dengan sejumlah hasil fisik yang positif
terhadap remaja. Salah satunya adalah bahwa olahraga secara
teratur berdampak positif terhadap status berat badan remaja
◦ Menonton televisi dan menggunakan komputer dalam waktu
yang lama dapat mengakibatkan rendahnya kebugaran fisik
remaja
Pola Tidur
◦ Tidur memiliki dampak yang sangat besar terhadap
kesehatan seseorang
◦ Remaja yang tidak cukup tidurnya (kurang dari 8 jam) pada
hari sekolah cenderung:
⮚ merasa mudah lelah atau mengantuk
⮚ lebih mudah tersinggung dan berubah perasaannya
⮚ tertidur di sekolah
⮚ depresi
⮚ meminum minuman berkafein
Pola Tidur
◦ Jam biologis remaja mengalami pergeseran ketika mereka
semakin dewasa, sehingga menunda periode terjaga yang
mempengaruhi pelepasan hormon melatonim yaitu hormon
yang membuat tidur yang di produksi oleh kelenjar pineal
Penyebab Utama Kematian di
Kalangan Remaja
◦ Kecelakaan disebabkan oleh kebiasaan mengemudi yang
ceroboh (melampaui batas kecepatan, tidak menjaga jarak,
mengemudi di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan)
dan kurangnya pengalaman.
◦ Pembunuhan merupakan penyebab terbesar kematian
remaja (National Center of Health Satatistics, 2008)
khususnya remaja laki-laki Afrika-Amerika
◦ Rata-rata bunuh diri dikalangan remaja meningkat tiga kali
lipat sejak tahun 1950-an.
Penyebab Utama Kematian di
Kalangan Remaja

Bagaimana
di Indonesia
?
3.2 PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Di AS kecenderungan yang cukup


mengkhawatirkan adalah penggunaan
obat penawar rasa sakit (termasuk
narkotika yang sangat aditif) dan obat
batuk yang dapat memiliki perasaan
“melayang”
• Peran Perkembangan, Orang Tua, Kawan Sebaya,
dan Pendidikan
Peran Perkembangan, Orang
Tua,Kawan Sebaya, dan Pendidikan
◦ Diperlukan perhatian khusus kepada remaja yang mulai
menggunakan obat terlarang di awal masa remajanya atau
bahkan di masa kanak-kanak
◦ Orang tua berperan penting dalam mencegah remaja untuk
menyalahgunakan obat
◦ Memiliki teman di jejaring sosial sekolah mereka atau
memiliki lebih sedikit teman yang menyalahgunakan obat
terkait dengan tingkat penyalahgunaan obat yang rendah
◦ Keberhasilan pendidikan menjadi penyangga yang kuat
terhadap timbulnya masalah obat-obatan pada remaja
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA

Bagaimana
di Indonesia
?
3.3 GANGGUAN POLA MAKAN

Ada dua bentuk gangguan pola


makan yang umumnya
dilakukan oleh remaja
perempuan:
• Anorexia Nervosa
• Bulimia Nervosa
Anorexia Nervosa
◦ Anorexia Nervosa adalah gangguan pola makan dengan ciri-
ciri selalu berusaha untuk kurus yang dilakukan dengan cara
menahan lapar.
◦ Anorexia Nervosa merupakan sebuah gangguan yang serius
yang dapat menyebabkan kematian
◦ Tiga karakteristik utama penderita ini:
a. Berat tubuhnya kurang dari 85% orang normal
b. Memiliki ketakutan yang intens terhadap penambahan
berat tubuh
c. Memiliki gambaran yang salah mengenai bentuk tubuhnya
Bulimia Nervosa
◦ Bulimia Nervosa adalah gangguan makan dimana individu
secara konsisten mengikuti pola makan berlebihan dan
membersihkannya (binge-and-purge)
◦ Penderita ini makan terus-menerus, kemudian kemudian
mengosongkan perut dengan cara membuat dirinya
muntah-muntah atau menggunakan obat pencuci perut
◦ Penderita ini sering memikirkan makanan namun sangat
takut terhadap gemuk, depresi atau cemas, dan memiliki
citra tubuh yang salah
◦ Penderita ini sulit dideteksi karena memiliki rentang berat
tubuh normal
GANGGUAN POLA MAKAN

Adakah kasus
di Indonesia
?

Anda mungkin juga menyukai