Anda di halaman 1dari 21

Perkembangan

Remaja

Lusi Nur Ardhiani


REMAJA
• Masa Transisi
• Perkembangan meliputi
perkembangan:
– Sosial-emosi,
– Fisik dan
– Kognitif.
Batasan Usia Remaja
1. Hurlock (1981) :
remaja adalah mereka
yang berada pada usia
12-18 tahun.
2. Monks, dkk : batasan
usia remaja adalah
12-21 tahun.
3. Stanley Hall : remaja
berada pada rentang
12-23 tahun : Strom &
Stress.
Kartini Kartono, membagi 3 bagian
pada masa remaja :
1. Remaja Awal (12-15 Tahun) :
1. perubahan jasmani yang sangat pesat dan
perkembangan intelektual yang sangat intensif
2. Minat anak pada dunia luar sangat besar
3. Tidak mau dianggap kanak-kanak lagi
4. Sering merasa sunyi, ragu-ragu, tidak stabil, tidak
puas dan merasa kecewa.
2. Remaja Pertengahan (15-18 Tahun) :
1. timbul unsur baru: kesadaran akan kepribadian
dan kehidupan badaniah sendiri.
2. Mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan
melakukan perenungan terhadap pemikiran
filosofis dan etis.
3. Mulai timbul kemantapan pada diri sendiri.
4. Menemukan diri sendiri atau jati dirnya.
3. Remaja Akhir (18-21 Tahun)
1. Pada masa ini remaja sudah mantap dan
stabil.
2. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin
hidup dengan pola hidup yang digariskan
sendiri dengan keberanian.
3. Mempunyai pendirian tertentu berdasarkan
satu pola yang jelas yang baru ditemukannya.
Ciri Perkembangan
Remaja
• Periode perubahan
• Periode peralihan.
• Masa coba-coba.
• Masa mencari identitas diri
yang dicari remaja berupa
usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa peranannya
dalam masyarakat.
Ciri Perkembangan Remaja
• Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan
ketakutan bagi orang tua
• Masa remaja adalah masa yang tidak realistik.
• Mencoba berperilaku seperti orang dewasa.
Tugas Perkembangan
Masa Remaja
• Mampu menerima keadaan
fisiknya;
• Mampu menerima dan
memahami peran seks usia
dewasa;
• Mampu membina hubungan baik
dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis;
• Mencapai kemandirian emosional;
Tugas Perkembangan
Masa Remaja
• Mengembangkan konsep dan keterampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan
peran sebagai anggota masyarakat;
• Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai
orang dewasa dan orang tua;
• Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial
yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
• Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
• Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung
jawab kehidupan keluarga.
Adolescence

PUBERTAS
PUBERTAS
• Menurut Monks (2002: 263) pubertas
adalah berasal dari kata puber yaitu
pubescere yang artinya mendapat pubes
atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda
kelamin sekunder yang menunjukkan
perkembangan seksual.
• Menurut Root dalam Hurlock (2004)
Pubertas merupakan suatu tahap dalam
perkembangan dimana terjadi
kematangan alat–alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi.
Perubahan Fisik
• Selama pertumbuhan pesat masa puber,
terjadi empat perubahan fisik penting dimana
tubuh anak dewasa:
– Perubahan ukuran tubuh,
– Perubahan proporsi tubuh,
– Perkembangan ciri-ciri seks primer dan
– Perkembangan ciri-ciri seks sekunder (Hurlock,
2004: 188).
Perubahan Primer
• Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-
tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi
optimalnya organ reproduksi pada manusia.
• Pada pria – Gonad atau testis, pada usia 14 tahun baru sekitar 10%
dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1
atau 2 tahun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21
tahun. Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya
mulai terjadi mimpi basah.
• Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama
masa puber. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat
pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak
perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.
• (Hurlock, 2004: 210).
Perubahan Sekunder
• Perubahan sekunder : perubahan-perubahan yang
menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.
Pada perempuan:
• Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang;
• Pertumbuhan payudara; tumbuh bulu-bulu halus disekitar
ketiak dan vagina;
• Panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar;
tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar;
• Vagina mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak;
• Kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih
besar.
Perubahan Sekunder
• Pada pria:
• Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang;
• Tangan dan kaki bertambah besar;
• Pundak dan dada bertambah besar dan membidang;
• otot menguat; tulang wajah memanjang dan membesar tidak
tampak seperti anak kecil lagi;
• Tumbuh jakun; tumbuh rambut-rambut di ketiak, sekitar muka
dan sekitar kemaluan; penis dan buah zakar membesar;
• Suara menjadi besar; keringat bertambah banyak; kulit dan
rambut mulai berminyak.
Perubahan Emosional/Psikologis
• dianggap sebagai periode “Badai dan Tekanan”,
perubahan fisik dan biologis + perubahan
tuntutan dari lingkungan, sehingga = diperlukan
suatu proses penyesuaian diri.
•Tidak semua remaja mengalami masa badai dan
tekanan.
•Namun benar benar juga bila sebagian besar
remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke
waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian
diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang
baru.
Bahaya Pada Masa Puber

1. Bahaya Fisik
2. Bahaya Psikologis

I. Bahaya Fisik
• Bahaya fisik utama masa puber disebabkan
kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang
mengendalikan pertumbuhan pesat dan
perubahan seksual yang terjadi pada periode
ini.
Bahaya Pada Masa Puber
II. Bahaya Psikologis

• Konsep diri yang kurang baik – bersumber dari


dalam diri dan lingkungan.
• Prestasi Rendah –keseganan untuk bekerja
dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan
usaha individu.
• Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa
puber.
Bahaya Pada Masa Pubertas :
Psikologis
• Menerima tubuh yang berubah –tidak puas
dengan penampilannya.
• Menerima peran seks yang diharapkan
• Anak yang matang lebih awal – Anak yang
matang terlalu dini dapat menunjukkan
kesulitan pribadi diharapkan bertindak
sesuai dengan penampilannya dan bukan
dengan usianya

Anda mungkin juga menyukai