Anda di halaman 1dari 15

I.

Pengertian Manusia
Manusia pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yang pertama manusia sebagai
makhluk holistik artinya manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis,
sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososial spritual.
Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang salaing ada hubungan keterkaitan
sehingga tidak dapat dipisahkan. Ketika salah satu unsur tersebut mengalami hambatan
maka unsur-unsur lain tersebut akan memberikan dampak.
Manusia memiliki unsur bialogis sebab terdiri dari gabungan sistem organ tubuh
sehingga akan menjadi satu kesatuan dalam menjalani kehidupan dan mengalami
perkembagan. Sedangkan unsur psikologis pada manusia akan terpancar memalui
kepribadian yang berbeda entah itu perilaku yang merupakan cerminan dari kejiwaan
maupun kecakapan dalam ruanglingkup kecerdasan yang dimiliki sehingga unsur-unsur
psikologis tersebut merupakan pengembangan dari kepribadian setiap manusia.
Manusia terdiri dari unsur sosial dikarenakan setiap manusia akan berinteraksi dalam
lingkunganya dalam hal ini terhadap individu lainnya. Setiap munusia tidaklah dapat
hidup dengan sendirinya tanpa adanya manusia lain. Ketika hidup dengan manuisa
lainnya pula, akan terikat dengan norma atau tata aturan yang berlaku entah itu berupa
hukum-hukum yang dibuat melalui lembaga pemerintahan maupun hukum-hukum
yang lahir akibat dari kebudayan masyarakat setempat. Dengan demikian apa yang
termaktub di dalam unsur-unsur sosial dalam manusia akan meciptakan kondisi
lingkungan berupa penyesuaian atau dengan kata lain keharusan adaptasi. Disamping
unsur-unsur manusia di atas, unsur lainnya yang tidak dapat diabaikan adalah unsur
spiritual dimana hal tersebut menyangkut keyakinan atau kepercayaan tetang adanya
yang menciptakan. Hal ini menjadi pandangan hidup seiring dengan apa yang menjadi
kepercayaannya. Dengan kepercayaan ini, manusia menyadari pentingnya arti
spiritualisme dalam kehidupannya yang diyakini akan sangat dibutuhkan baik di dunia
maupn di akhirat kelak.
Kedua manusia sebagai sistem artinya manusia mencakup beberapa unsur yang
tergabung dalam satu kesatuan secara menyeluruh dimana terdiri dari sistem adaptif,

17
sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial. Unsur-unsur sistem adaptif ini
teridentifikasi dengan diketahuinya manusia memiliki perubahan diakibatkan kepekaan
terhadap sesuatu. Sedangkan unsur yang termaktuba dalam sistem personal ditimbulkan
akibat adanya proses beradaptasi maupun akibat tahapan pentumbuhan atau
perkembangan yang dialami manusia.
Manusia mengandung unsur interpersonal dapat diketahui adanya interkasi dengan
yang lain. Melaui interaksi tersebut akan memberikan perlibatan berupa peran dalam
masyarakat sehingga kemampuan pengelaloaan unsur tersebut lebih baik lagi.
Hubungan-hubungan ini akan terjalin dengan baik melaui komukasi yang bersinergi.
Sedangkan manusia sebagai sistem soial terlihat dengan kepememilikan terhadap
kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungannya baik itu
lingkungan keluarga, masyarakat maupun tempat kerja. Dengan demikin akulasi dari
unsur-unsur yang terdapat dalam manusia menjadikan sosok makhluk ciptaan yang
berbeda dari yang lainnya.

II. Fase kehidupan Manusia


A. Pengertian Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif menyangkut aspek-aspek
jasmaniah atau perubahan-perubahan yang terjadi pada organ tubuh dan struktur fisik,
seperti pertambahan tinggi badan seorang anak. Perkembangan adalah perubahan yang
menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia, seperti perubahan-perubahan
yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama,
kecerdasan, dan sebagainya.

B. Pembagian menurut Elizabeth B. Hurlock


1. Masa Sebelum Lahir (Pranatal Period) : sejak kehamilan sampai bayi lahir, kira-
kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Pada masa ini terjadi beberapa kejadian penting
yaitu:
a) Penurunan sifat bawaan mental psikologis anak;
b) Penentuan jenis kelamin anak;
c) Kepastian apakah lahir tunggal atau kembar;

18
d) Posisi anak dalam keluarga.
2. Masa Bayi baru lahir (New Born): sejak lahir - kira-kira berumur 10 atau 15 hari.
a) Platean stage
b) Fase "resting age"
c) Empat macam penyesuaian diri :
 Dengan keadaan suhu udara, menghisap dan menelan makanan/air susu,
 Bernapas dan
 Membuang kotoran.
3. Masa Bayi (Baby Hood): umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Ciri-ciri masa ini
adalah sebagai berikut:
a) masa dasar atau masa pembentukan kehidupan yang sesungguhnya karena saat
ini pola perilaku, sikap, ekspresi, emosi mulai terbentuk;
b) Bayi berkembang pesat baik fisik maupun psikologinya;
c) Dalam masa bayi selain meningkatkan individualitas juga terjadi sosialisasi;
d) Masa bayi merupakan masa permulaan berkembangnya peran seks/jenis
kelamin; dan
e) Masa bayi merupakan permulaan kreativitas.
4. Masa Kanak-kanak awal ( Early Childhood). Awal masa kanak-kanak : 2-6 Tahun.
a) Orang tua menyebutnya sebagai usia sulit, sebab pada masa ini terjdi kesulitan
dalam mendidik mereka, sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk bermain-
main.
b) Sedangkan para psikolog menyebutnya masa ini sebagai usia prasekolah
c) Pada masa-masa ini para psikolog menyebut mereka dengan sebutan usia
prakelompok, usia penjelajah (eksplorasi), dan usia bertanya.
5. Masa Kanak-kanak Akhir (Later Childhood): 6-12 Tahun
a) Masa ini disebut juga oleh orang tua, usia tidak rapi
b) Pada masa ini mereka lebih banyak dipengaruhi atau mengikuti
teman-temannya dari pada orangtuanya sendiri.
c) Pada usia ini, banyak anak menunjukan minat mereka terhadap seks.
d) Mereka sering memperbincangkan hal ini dengan teman-teman bermainnya,
bahkan sesekali dengan orang dewasa.

19
e) Mereka pun memiliki kemampuan untuk menirukan perilaku seks orang
dewasa, baik karena melihat gambar atau melihat orangtuanya.
6. Masa Puber (Puberty): 12/13 sampai 16/17 tahun.
a) Telah haid pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki.
b) Dalam tahap ini biasanya anak mulai kritis dalam menanggapi sesuatu ide atau
pengetahuan dari orang lain.
c) Pada masa puber biasanya seorang anak menunjukkan kekuatan intelektual
dan energi fisik yang kuat.
d) Hanya saja kekuatan itu tidak dibarengi dengan kemauan yang kuat pula.
e) Ketidakseimbangan ini biasanya terjadi karena pada saat itu seorang anak
mulai belajar menentukan tujuan serta keinginan yang dianggap sesuai
baginya untuk memperoleh kebahagiaan.
7. Awal masa remaja Masa Remaja (Adolesence) : 15/ 16 atau 17 tahun dan berakhir
umur 21 tahun
Secara umum dapat diidentifikasi beberapa perubahan :
a) Meningkatnya emosi yang biasanya berhubungan dengan perubahan fisik.
b) Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok
sosialnya.
c) Dengan perubahan minat dan perilaku, maka nilai juga berubah. Apa yang
dianggap penting pada masa anak-anak sudah tidak dianggap penting lagi.
d) Umumnya remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka
menuntut dan menginginkan kehebatan, tetapi pada saat yang bersamaan ia
sering takut dengan risiko dan tanggung jawab yang harus dipikulnya.
8. Usia antara 13-18 tahun, terjadi beberapa perubahan :
a) Perkembangan aspek-aspek biologis;
b) Menerima peranan dewasa berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat di
mana ia dibesarkan;
c) Mendapatkan kebiasaan emosional dari orangtua dan orang dewasa;
d) Berusaha mendapatkan pandangan hidup sendiri;
e) Merealisasi suatu identitas sendiri dan dapat mengadakan partisipasi dalam
kebudayaan pemuda sendiri.

20
Ciri-Ciri Masa Remaja:
 Masa remaja adalah salah satu periode yang penting.
 Masa remaja adalah periode peralihan.
 Masa remaja sebagai periode perubahan.
 Masa remaja sebagai usia bermasalah.
 Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Oleh karena itu, remaja mulai
memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu
merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan, dan terlibat
dalam perbuatan seks, mereka menganggap bahwa perilaku ini akan
memberikan citra yang mereka inginkan.
9. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
a) Periode ini merupakan periode yang ditakutkan dari keseluruhan hidup
manusia.
b) Masa dewasa muda ini merupakan masa transisi, di mana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya, memasuki suatu
periode kehidupan yang baru.
c) Masa ini adalah suatu masa yang berprestasi, bahkan menurut Erikson selama
usia ini orang bisa menjadi lebih sukses atau sebaliknya mengalami stagnasi.
d) Masa ini memberikan perhatian kepada agama secara lebih besar dibandingkan
dengan masa sebelumnya.
e) Rata-rata perhatian yang lebih besar kepada agama dilandasi oleh kebutuhan
pribadi dan sosial.
10. Masa Usia Lanjut (Late Adulthood): 60 - end
a) Kecenderungan semakin tergantung pada orang lain - baik bantuan fisik
maupun ekonomi,
b) semakin menurunnya kemampuan motorik, kekuatan fisik, seksual dan banyak
tidak berfungsinya sistem saraf.

21
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan secara simultan :
1) Heriditer (Warisan sejak lahir/bawaan)
2) Lingkungan yg menguntungkan atau merugikan
3) Kematangan fungsi2 organis & psikis
4) Aktifitas anak sbg subjek bebas yg berkemauan, kemampuan seleksi, bisa
menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha membangun diri sendiri
D. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Bayi - Lansia
1. Masa Bayi & kanak-kanak awal mendapatkan pengalaman & rasa senang melalui
sentuhan-sentuhan dengan mulutnya, kemudian mata, telinga & tangan
1) Belajar berjalan (9-15 bln)
2) Belajar makan makanan padat (mulai 6 bulan)
3) Belajar berbicara
4) Belajar bung air kecil & besar
5) Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6) Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7) Membentuk konsep2 (pengertian sederhana ttg kenyataan sosial & alam serta
mempersiapkan disi utk membaca.
8) Belajar mengadakan hubungan emosional dng ortu, saudara, orang lain yg
dekat dng baik
9) Belajar membedakan yg benar & salah, serta mulai mengembangkan hati
nurani
2. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir (Masa Sekolah) : 6-12
bulan
a) Belajar memperoleh ketrampilan fisik utk melakukan permainan
b) Belajar membentuk sikap yg sehat & aman thd dirinya sendiri sng makhluk
biologis yg sdng tumbuh & berkembang.
c) Belajar menyesuaikan diri (bergaul) dng teman2 sebayanya.
d) Belajar memainkan peran sesuai dng jenis kelaminnya.
e) Belajar ketrampilan dasar utk membaca, menulis dan berhitung
f) Belajar mengembangkan konsep (pengertian) yang diperlukan dlm kehidupan
sehari-hari

22
Bimbingan kepada anak :
 Banyak melihat, mendengar, dan mengalami sebanyak-banyak nya tentang
sesuatu yang bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan
bermasyarakat
 Banyak membaca buku dan madia cetak lainnya
 Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tata tingkatan nilai
g) Mengembangkan sikap thd kelompok sosial & lembaga
h) Belajar memperoleh kebebasan pribadi
3. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja
a) Mencapai hubungan yg lebih matang dng teman sebaya baik pria maupun
wanita
b) Mencapai peran soaial pria dan wanita
c) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
d) Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
e) Mencapai kemandirian ekonomi
f) Memilih dan mempersiapkan karier (pekerjaan)
g) Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan
bagi warga negara
h) Mencapai tingkah laku yg bertanggung jawab secara sosial
i) Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing
dalam bertingkah laku serta mengembangkan ideologi
j) Belajar mempersiapkan diri utk perkawinan dan hidup berkeluarga
4. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa Muda
a) Memilih pasangan hidup
b) Belajar hidup dengan pasangan
c) Memulai hidup berkeluarga
d) Memelihara & mendidik anak
e) Mengelola rumah tangga
f) Memulai kegiatan pekerjaan
g) Bertanggung jawab sbg warga masyarakat & warga negara
h) Menentukan persahabatan dlm kelompok sosial

23
5. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Dewasa & Usia Lanjut
1) Masa Dewasa
a) Memiliki tanggung jawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa
b) Mengembangkan dan memelihara standar kehidupan ekonomi
c) Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggung
jawab dan berbahagia
d) Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sng orang dewasa,
hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi
e) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai
orang setengah baya
f) Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yg bertambah tua

2) Usia lanjut :
a) Menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan kesehatan yang semakin menurun
b) Menyesuaikan dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin
berkurang
c) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
d) Membina hubungan dengan sesama usia lanjut
e) Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan kenegaraan secara luwes
f) Persiapan menghadapi kematian

6. Tujuan Tugas Perkembangan


a) Sebagai petunjuk individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat
dari mereka pada usia-usia tertentu.
b) Sebagai motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang
diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang
kehidupan mereka.
c) Sebagai petunjuk bagi setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi
dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka, jika mereka sudah sampai
pada tingkat perkembangan berikutnya
7. Bahaya-Bahaya Tugas Perkembangan

24
a) Harapan-harapan yang kurang tepat, baik dari individu sendiri maupun
lingkungan sosialnya.
b) Melangkahi tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan
menguasai tugas-tugas tertentu.
c) Terjadi “krisis” yang dialami individu ketika melewati satu tingkatan ke
tingkatan yg lain.
8. Faktor-Faktor yg Menghambat Penugasan Perkembangan :
a) Tingkat perkembangan yg mundur
b) Tdk ada kesempatan utk mempelajari tugas-tugas perkembangan atai tidak ada
bimbingan utk dpt menguasainya.
c) Tidak ada motivasi.
d) Kesehatan yg buruk.
e) Cacat tubuh.
f) Tingkat kecerdasan yg rendah.
9. Faktor-Faktor yg Membantu Penugasan Perkembangan :
a) Tingkat perkembangan yg normal atau yg diakselerasikan.
b) Kesempatan2 utk mempelajari tugas2 dlm perkembangan & bimbingan utk
menguasainya.
c) Motivasi.
d) Kesehatn yg baik & tidak cacat tubuh.
e) Tingkat kecerdasan yg tinggi.
f) Kreativitas.

III. Hirarchy Abraham Maslow’s


Kebutuhan dasar manusia ialah unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis untuk mempertahankan
kehidupan dan kesehatan. Menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki Kebutuhan
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar : (1) kebutuhan
flsiologis (makan, minum, pakaian); (2) keamanan; (3) cinta; (4) harga diri; dan (5)
aktualisasi diri.
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan observasi

25
terhadap perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa
beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain.
Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan cenderung untuk mencoba
memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu.
Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup selama beberapa hari saja karena
kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan akan makan. Menurut Maslow,
pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua kekuatan yakni motivasi
kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi perkembangan (growth motivation).
Motivasi kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan mansuia karena
berbagai kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas
kapasitas setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang.

1. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis yaknik
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu
seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan
oksigen. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar
bagi semua pemenuhan kebutuhan di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu
termotivasi untuk makan, bukan untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan
mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya itu terpuaskan. Di masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk
memuaskan rasa lapar adalah sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki
cukup makanan, tetapi ketika mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka
pikirkan adalah citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang
dirasakannya. Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli
dengan rasa, bau, temperatur ataupun tekstur makanan. Kebutuhan fisiologis
berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal. Pertama, kebutuhan
fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan sepenuhnya atau
minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan
sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang. Bagi seseorang

26
yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian
membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual.
Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya.
Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus
menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang
lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal
terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap
merasa yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemeuhan terhadap kebutuhan
tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.

2. Kebutuhan Akan Rasa Aman

Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah apa


yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-
kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik, stabilitas,
ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti
perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana alam.
Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena kebutuhan ini
tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat dilindungi
sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau perilaku
berbahaya orang lain.
Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku sama seperti
anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku seakan-akan selalu
dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidak aman memiliki kebutuhan
akan keteraturan dan stabilitas secara berelebihan serta akan berusaha keras
menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak diharapkannya.

3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang

Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki.

27
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki
pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan
antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang
yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan
merasa panik saat menolak cinta.. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya
akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang
lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta
menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang,
termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak
merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya. Maslow
juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang memberi dan
cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu mengajarkannya,
menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan hanyut ke dalam
gelombang permusuhan dan kebencian.

4. Kebutuhan Akan Penghargaan

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas untuk
mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang
yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan
yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan
untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan,
pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi. Kebutuhan
yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan,
kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia
dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki
gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.

5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri


Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan, tetapi

28
melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow
melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh
kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi
diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi
selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis
memiliki pemenuhan yang cukup terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah
seperti reputasi dan harga diri, tetapi mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi
diri.

IV. Homeostatis dan Hemodinamik


1. Homeostasis
Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi
apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan
melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau
juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-
menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan
sekitarnya.

Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu sistem
endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam
tubuh manusia.

Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui empat
cara yaitu :
1. Self regulation.
Sistem ini dapat terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti dalam
pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Cara kompensasi
Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh Sebagai
contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah

29
perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas
sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada
saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol
kenaikan suhu badan.
3. Cara umpan balik negatif
Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal
tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.
4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis.
Sebagai contoh apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel
tubuh

Homeostasis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesejahteraan


mental. Proses ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain serta
dipengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat. Contoh homeostasis psikologis adalah
mekanisme pertahanan diri seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul.
2. Hemodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia dan
lingkungan sekitarnya. Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan penyesuaian
diri, tetapi terus berinteraksi dengan lingkungan agar mampu mempertahankan
hidupnya.

Proses homeodinamik bermula dari teori tentang manusia sebagai unit yang merupakan
satu kesatuan utuh, memiliki karakter yang berbeda-beda, proses hidup yang dinamis,
selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat dipengaruhi dan mempengaruhinya,
serta memiliki keunikan tersendiri dalam proses homeodinamik

30
Adapun beberapa prinsip hemodinamik adalah sebagai berikut :
1. Prinsip integralitas.
Prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan. Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara terus-menerus karena
adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
2. Prinsip resonansi
Prinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya bervariasi,
mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungan.
3. Prinsip helicy.
Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung
perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungan.

Rangkuman
Manusia pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian, yang pertama manusia sebagai
makhluk holistik artinya manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis,
sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk biopsikososial spritual.
Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang salaing ada hubungan keterkaitan
sehingga tidak dapat dipisahkan. Ketika salah satu unsur tersebut mengalami hambatan
maka unsur-unsur lain tersebut akan memberikan dampak.
Manusia memiliki unsur bialogis sebab terdiri dari gabungan sistem organ tubuh
sehingga akan menjadi satu kesatuan dalam menjalani kehidupan dan mengalami
perkembagan. Sedangkan unsur psikologis pada manusia akan terpancar memalui
kepribadian yang berbeda entah itu perilaku yang merupakan cerminan dari kejiwaan
maupun kecakapan dalam ruanglingkup kecerdasan yang dimiliki sehingga unsur-unsur
psikologis tersebut merupakan pengembangan dari kepribadian setiap manusia.
Manusia terdiri dari unsur sosial dikarenakan setiap manusia akan berinteraksi dalam
lingkunganya dalam hal ini terhadap individu lainnya

31

Anda mungkin juga menyukai