Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERKEMBANGAN MASA REMAJA


Dosen pengampu : Drs. Arista Kiswantoro M.Pd

Disusun oleh :
Richie Annisa Cikal (202231043)
Nora Teresa (202231029)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya. Sehingga kelompok 4 dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sederhana. Semoga masalah ini dapat di pergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca dalam administrasi Pendidikan dalam
keguruan.
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang di miliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Amiin yaa robbal `alamiin.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan bekerja dalam suatu proses perubahan yang
berkaitan dengan aspek-aspek fisik dan psikis individu. Pertumbuhan dan perkembangan
lebih berkaitan seperti kelenjar-kelenjar seks dan otak, sdangkan perkembangan lebih
berkaitan dengan perubahan psikis yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan
sekitar, seperti perilaku seksual, sikap, perasaan/emosi, minat, cita-cita, pribadi, sosial,
moral.

B. TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan fisik remaja.
2. Memahami faktor psikis pada masa remaja.
3. Mampu mengetahui daya pikir kognitif dalam usia remaja.
4. Dapat memahami faktor sosial bagi kalangan masa remaja.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN MASA REMAJA
Remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembngan fisik sekaligus psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentu badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi
bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Secara etimologis, masa remaja atau lebih dikenal masa pubertas berasal dari Bahasa
latin yang berarti “usia kedewasan”. Kata ini lebih diindikasikan pada perubahan fisik
daripada perubahan perilaku yang terjadi dalam individu secara seksual menjadi matang
dan mampu memberikan keturunan.
B. PERKEMBANGAN FISIK MASA REMAJA
Sepanjang masa puber, terjadi perubahan fisik, yaitu perubahan ukuran tubuh,
perubahan bentuk tubuh, dan munculnya ciri-ciri seks.

 Perubahan ukuran tubuh


Perubahan tinggi dan berat badan meruakan perubahan fisik mendasar
yang pertama pada masa puber. Hurlock berpendapat bahwa pertambahan
tinggi badan anak-anak perempuan dua tahun sebelum mengalami masa haid
adalah 5,5 inci. Pascahaid akan menurun kira-kira 1 inci setahun dan berhenti
pada umur 18 tahun. Pada anak laki-laki, periode pesat bertumbuh tinggi
badannya pada usia 13 tahun dan puncaknya usia 14 tahun. Dan akan
menurun pada usia 20 atau 21 tahun.
Bagi anak laki-laki dan perempuan puber, tidaklah aneh bila tampak
gemuk rentang usia 10 tahun dan 12 tahun. Karena, terjdinya pertumbuhan
pesat, lemak cenderung menumpuk dan akan hilang dengan sendirinya pada
akhir masa puber dan pesatnya pertumbuhn tinggi badan.

 Perubahan bentuk tubuh


Perubahan bentuk tubuh adalah perubahan mendasar yang kedua.
Yaitu terjadinya kematangan lebih cepat dari daerah-daerah tubuh yang
bermula kecil menjadi besar.
Bagian bahu dan punggung semakin melebar, pinggang tampak tinggi
karena kaki menjadi lebih Panjang daripada badan.

 Perubahan ciri-ciri seks


1. Seks primer
Pertumbuhan dan perkembangan seks primer adalah perubahan fisik
mendasar yang ketiga. Jika organ reprodeksi laki-laki telah matang, anak
laki -laki akan mengalami mimpi basah. Bermimpi tentang seksual yang
menggairahkan sehingga kandung kemihnya penuh dan mengalami
sembelit. Banyak anak laki-laki yang tidak menyadari melihat bercak-
bercak ditempat tidur atau celananya.
Dan jika organ reproduksi Wanita tumbuh selama masa puber, dengan
tingkat kecepatan yang bervariasi. Haid dianggap sebagai petunjuk
pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang.
Gejala ini merupakan awal dari serangkaian awal dari pengeluaran darah,
lendir, dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, dan akan
berhenti saat wnita mencapai menopause, yaitu pada usia 40 atau 50 tahun.

2. Seks sekunder
Perubahan sekunder merupakan perubahan fisik mendasar yang
keempat. Ciri seks ini berkaitan langsung dengan reproduksi, melainkan
memunculkan tanda-tanda yang membedakan antara laki-laki dan
perempuan. Pada saat ciri-ciri seks sekunder muncul, timbul daya Tarik
lawan jenis dan gairah seksual.
- Ciri-ciri seks sekunder pada Wanita :
1. Pinggul yang membesar dan membulat.
2. Buah dada dan puting susu semakin tampak menonjol.
3. Tumbuhnya rambut dikemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan
kulit wajah.
4. Kulit menjadai lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang
pori-pori bertambah besar.
5. Suara berubah berawal kana-kanak menjadi lebih merdu
(melodious)
6. Kelenjar keringat lebih aktif
7. Otot semakin kut dan besar

- Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki :


1. Otot-otot tubuh, dada, lengan, paha, dan kaki tumbuh kuat
2. Tumbuh rambut didaerah kelamin, betis dan dada
3. Kulit jadi lebih kasar, tidak jernih, warnanya pucat dan pori-
pori meluas
4. Kelenjar lemak atau minyak menjadi aktif dan dapat
menimbulkan jerawat.
5. Terjadi perubahan suara
6. Benjolan kecil di sekitas kelenjar susu pada usia 12 dan 14
tahun ini.
C. HAL-HAL YANG MENGKHAWATIRKAN PSIKIS PADA REMAJA
1. Dari mana saja munculnya kekhawatiran?
Biasanya, anak khawatirakan bagian fisik yang kelihatan berbeda. Dia melihat
bahwa salah satu ciri fisik tertentu sangat kurang, tidak semestinya, atau tidak
sesuai dengan kelompok seksnya, dan dia membesar-besarkan keadaan ini. Dalam
hal ini, kekhawatiran anak perempuan lebih besar daripada anak laki-laki.
Kekhawatiran anak puber memang banyak, tetatpi pada umumnya ada dua
jenis, kekhawatiran terhadap kenormalan, dan kekhawatiran terhadap tuntunan
seks.
2. Kekhawatiran terhadap kenormalan
Adanya perubahan penamplan anak laki-laki dan anak perempuan
menimbulkan kekhawatiran tentang kenormalan ciri-ciri fisik yang berbeda pula.
 Kekhawatiran anak laki-laki dan perempuan :
- Organ-organ seks. Remaja akan merasa khawatir bila organ-organ
seksnya mulai membesar setelah terjadinya haid dan basah malam.
- Disproporsi. Tangan, kaki, dan hidung yang besar, lengan dan
tungkai yang masuk kedalam, membuat khawatir tentang
kenormalan tubuhnya.
- Kecanggungan. Rasa canggung dan kaku bila keterampilannya
yang sering dicemooh atau dikomentari.
- Usia kematangan. Anak yang matang lebih awal akan merasa
minder, sedangkan anak yang matang terlambat akan malu karena
tubuhnya yang belum berkembang dari teman-teman sebayanya.
- Mastrubasi. Ketegangan dan akibat perkembangan organ-organ
seks sering menyebabkan anak memegangi organ tersebut.
Mayoritas anak-anak diberitahu bahwa mastrubasi termasuk
tindakan yang salah, sehingga mereka merasa bersalah dan malu.

3. DUA BAHAYA YANG MUNGKIN MENIMPA MASA PUBER


 Bahaya Fisik
Bahaya fisik utama masa puber diaebabkan fungsi kelenjar endoktrin yang
mengendalikan pertumbuhan pesat. Bahaya ketidakseimbangan endoktrin
yaitu :
- Kekurangan hormon pertumbuhan
- Kekurangan hormon gonad.
- Berlebihnya persediaan hormon gonad.
 Bahaya psikologis
Bahaya psikologis yang terpenting sebagai berikut :
- Konsep diri yang kurang baik. Konsep diri yang tidak realistis,
agresif, dan menarik diri dalam kegiatan kelompok, serta menajdi
rendah diri.
- Rendahnya prestasi. Pertumbuhan fisik yang cepat sering
menyebabkan tenaga menjadi lemah. Banyak anak perempuan
yang beranggapan bahwa berprestasi membuat tidak feminism,
terlebih jika prestasinya melampaui laki-laki.
- Persiapan yang kurang dalam menghadapi perubahan masa puber.
- Menerima perubahan tubuh
- Menerima peran seks, yang didukung secara sosial.
- Perilaku menyimpang saat proses kematangan seksual.

D. CIRI-CIRI KHAS REMAJA AWAL


a. Tidak stabilnya emosi
Menurut Granville stanley Hall, perasaan masa ini sangat peka, yaitu perasaan dan
emosinya laksanan embusan badai topan dalam kehidupan. Seperti, sangat
antusias, tiba-tiba lesu, sangat gembiram, tiba-tiba sedih, perasaan ragu dan
sebagainya.
b. Lebih menonjolnya sikap dan moral
c. Mulai sempunanya kemampuan mental dan kecerdasannya. Pada usia 14 tahun
remaja suka menolak hal-hal yang tidak masuk akal. Bila dipaksa untuk menerima
pendapat tanpa alasan rasional, mereka sering menentangnya, baik terhadap
orangtua, guru, atau orang dewasa lainnya.
d. Membingungkannya status.
e. Banyaknya masalah yang dihadapi.
f. Masa yang kritis .

E. CIRI-CIRI KHAS REMAJA AKHIR


Di Indonesia, Batasan usia remaja akhir adalah antara 17 tahun sampai 21
tahun bagi Wanita, dan 18 tahun sampai 22 tahun bagi laki-laki. Diantara Batasan usia
itu, terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek psikis
yang telah dimulai sejak masa-masa sebelumnya.
Ciri-ciri khas yang membedakannya dengan remaja awal yaitu :
a. Mulai stabil. Adanya ke stabilan emosi remaja akhir dapat dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu sikap mendidik orang tua dan jaran tempat tinggal
dengan orang tuanya.
b. Lebih realistis. Dia akan lebih menilai diri dengan apa adanya, menghargai
apa yang dimilikinya, kelurganya, dan seperti keadaan yang sebenarnya.
c. Lebih matang menghadapi masalah. Cara menghadapi masalah itulah yang
membedakannya.
d. Lebih tenang perasaannya. Remaja akhir, jarang memperlihatkan
kemarahan, kesediaan dan kecewa, sebagaimana terjadi pada remaja awal.
Karena, remaja akhir telah meiliki kemampuan ikir dan menguasai segala
perasaannya dalam menghadapi berbagai kekecewaan atau hal-hal yang
mengakibatkan kemarahan.
F. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DAN PEMENUHANNYA DALAM
STRATA SOSIAL
Tingkatan kelas sosial yang banyak disepakati adalah kelas atas, kelas menengah, dan
kelas bawah. Warner dan kawan-kawan menyimpulkan secara fungsional perilaku
sosial remaja berkaitan erat dengan posisi keluarganya dalam struktur sosial.
Berikut tugas-tugas tentang perkembangan sosial remaja :
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis
2. Belajar menerima posisi dirinya sebagai laki-laki atau erempuan
3. Memanfaatkan kondisi fisiknya secara tepat dan mendyagunakannya sebagai kerja
fisis
4. Mencapai kebebaasan dengan mengurangi kebergantungan pada orang dewasa
5. Mengembangkan kepercayaan dalam kemampuan diri untuk berdiri sendiri dalam
maslaah finansial.
6. Merencanakan dan mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dimasa
depan.
7. Menentukan sikap dan memperolah pengalaman yang berguna untuk penikahan
dan hidup berkeluarga.
8. Mengembangkan berbagai keterampilan dan konsep yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi dalam hidup kenegaaraan
9. Merencanakan dasar-dasar untuk berperilaku yang bisa dipertanggung jawabkan
secara sosial
10. Mendapatkn nilai dan sikap yang menjadi pedoman berperilaku yang dapat
diterima dan produktif.

BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembngan fisik sekaligus
psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentu badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Dalam masa remaja ini terdapat banyak hal yang berubah dari beberapa faktor,
yaitu dari faktor dalam dan faktor luar. Yang mulai dari faktor fisik maupun psikis
pribadi pada remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Al-mighwar Muhammad, Psikologi Remaja, Pustaka setia, Bandung 2006

https://ruangguruku.com/pengertian-remaja/

Anda mungkin juga menyukai