Anda di halaman 1dari 91

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

TOPIK

2. MENGENDALIKAN
1. PUBERTAS
3. CITRA DIRI POSITIF
DORONGAN SEKSUAL

Ceria

5. ANEMIA DAN TABLET


4. GIZI 6. APLIKASI CERIA
TAMBAH DARAH
1. PUBERTAS
TUJUAN

1. Remaja memahami pubertas


2. Remaja memahami perubahan pada masa pubertas
3. Remaja mampu menghadapi masa pubertas.
4. Remaja mengetahui anatomi dan organ reproduksi
5. Remaja mengetahui cara merawat organ reproduksi
6. Remaja memahami menstruasi dan mimpi basah
7. Remaja memahami manajemen menstruasi
Permainan
1. Bagi kelompok: Laki-laki dan Untuk pembelajaran online: menggunakan
perempuan fitur chat
2. Siapkan plano dan spidol 1. Bagi peserta, untuk menjadi kelompok
3. Tuliskan perubahan apa saja yang laki-laki dan perempuan (bisa
terjadi saat pubertas. Kelompok berdasarkan asal daerah, atau langsung
perempuan menuliskan perubahan sebut nama ditentukan oleh fasilitator)
perempuan. Kelompok laki-laki 2. Tuliskan perubahan apa saja yang terjadi
menuliskan perubahan laki-laki saat pubertas.
4. Mari diskusikan 3. Kelompok perempuan menuliskan
5. Perwakilan kelompok presentasi perubahan perempuan, kelompok laki-
laki menuliskan perubahan laki-laki di
kolom chat
4. Mari diskusikan
Pubertas

Pertumbuhan dan Perkembangan

• Masa Remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang


pesat.

• Tumbuh kembang di masa remaja sangat penting untuk dilindungi


dan dipastikan pencapaiannya menuju manusia dewasa yang sehat,
cerdas dan produktif.
• Pubertas adalah masa peralihan dari masa anak menuju dewasa
mengalami berbagai perubahan fisik (termasuk organ reproduksi),
psikologis dan sosial.

• Pubertas pada anak laki-laki dimulai antara usia 9-14 tahun (rata-
rata mulai pada usia 11,5 tahun) dan pada anak perempuan
dimulai antara usia 8-13 tahun (rata-rata mulai pada usia 10 tahun.

(Adolescent Development (Perkembangan Remaja) Jose RL Batubara Departemen Ilmu Kesehatan Anak,
RS Dr Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 2010)
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Proses perubahan fisik yang terjadi Proses peningkatan kemampuan
pada individu meliputi penambahan yang berlangsung secara sistematik
berat atau tinggi badan sejalan dengan dan berkesinambungan yang
pertambahan usia, juga pertumbuhan meliputi peningkatan kematangan
yang disebabkan oleh perubahan berpikir, kecerdasan, keterampilan,
hormon. kematangan emosi dan social
Rangkaian perubahan
Perubahan yang bisa dilihat,
kemampuan, perubahan
diraba dan diukur
psikologis dan sosial.
Bersifat kemampuan pemikiran,
Biasanya menyangkut fisik
pengembangan minat, dan juga
(bentuk dan ukuran)
perkembangan nilai pribadi dan
sosial
Perubahan Fisik, Psikologis dan Sosial Remaja pada Masa Pubertas
 
Perubahan Fisik
Remaja Laki-laki
Remaja Perempuan Pertumbuhan otot
Pembentukan lemak dan jaringan Pembesaran area bahu
Pembesaran area pinggul Pertumbuhan rambut di
Pertumbuhan rambut di alat kelamin dan area alat kelamin, ketiak dan muka
ketiak (janggut dan kumis)
Payudara membesar Testis membesar dan penis memanjang
Suara menjadi lebih lembut Suara menjadi lebih berat atau pecah
Mulai memproduksi sel telur Mulai memproduksi sperma
Mengalami Menstruasi (haid) Mengalami mimpi basah
  Tumbuh jakun
Pada perempuan masa pubertas dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron, pada laki-laki oleh hormon testosterone yang mematangkan
organ seksual sehingga mulai menghasilkan sel telur pada perempuan dan
mulai memproduksi sperma pada laki-laki.

Perubahan hormon ini dapat menyebabkan remaja perempuan mulai


mengeluarkan cairan bening dari vagina (keputihan) dan remaja laki-laki
mengalami ereksi di pagi hari. Kedua hal ini wajar terjadi dan tidak
berhubungan dengan dorongan seksual.

Memiliki dorongan seksual dan mulai tertarik pada hal-hal seksual pada
remaja adalah wajar dan merupakan bagian dari pertumbuhan dan
perkembangan organ seksualnya.
Sumber: Batubara JR. Perkembangan Remaja. Sari Pediatri2010;12(1):219
Catatan:
 
Remaja laki-laki perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika
belum mengalami perubahan ukuran alat genitalnya di usia 14
tahun.

Remaja perempuan perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatan


jika belum mengalami menstruasi di usia 16 tahun.

Remaja perempuan perlu memeriksakan diri ke petugas kesehatan


jika belum mengalami pertumbuhan payudara di usia 13 tahun.
Perubahan Psikologis

● Remaja mulai berpikir secara logis dan kritis


Namun perkembangan berpikir belum seimbang dengan perkembangan
emosional, remaja terkadang masih menunjukkan sikap yang mudah
berubah-ubah (labil).

● Perkembangan emosional yang meningkat


✔ Lebih memahami apa yang menjadi keinginannya.
✔ Emosi yang dialami semakin bervariasi dan dapat dialami dalam waktu
bersamaan.
✔ Lebih cepat berubah perasaan secara singkat (Mood swing)
…Perubahan Psikologis

● Mulai memperhatikan body image


● Memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai hal-hal baru dan muncul rasa
ingin mencoba.
● Merasa lebih butuh ruang pribadi (privacy)
● Mulai merasa mandiri dan tidak mau diatur, mau mengambil keputusan
sendiri

● Mulai mencari jati diri


Pencarian identitas dan jati diri membuat pemahaman dan penerimaan diri
belum matang sehingga seringkali bermasalah dengan kepercayaan diri Lebih
banyak memperhatikan diri dan kepentingannya sehingga terkadang
terkesan muncul sikap egois.
● Mulai menunjukkan ketertarikan secara seksual kepada orang
lain

● Imaginary audiences
Remaja merasa selalu menjadi pusat perhatian orang lain
sehingga sering merasa malu, tidak percaya diri untuk tampil,
takut melakukan kesalahan dan kikuk.

● Personal fable
Remaja merasa bahwa tidak ada orang yang dapat memahami
dirinya dan masalah yang dihadapinya adalah masalah yang
paling berat.
Perubahan Sosial

● Memiliki banyak teman dan bergaul dengan banyak kalangan, sudah


mulai memiliki sahabat atau teman dekat. Sudah melibatkan teman
untuk memperoleh informasi dan mengambil keputusan (peer
preasure)

● Ketergantungan kepada keluarga mulai berkurang

● Menunjukkan eksistensi dan kebutuhan untuk diterima oleh


lingkungan sosialnya
• Memiliki sosial media, melakukan selfie
• mengikuti trend yang ada di kelompok usianya (konformitas)
• Membentuk kelompok (geng),
• Ikut challenge di media sosial.
Organ Reproduksi Perempuan
(Tampak Samping)

Tuba Fallopi Ovarium

Uterus

Cerviks

Uretra
Vagina
Organ Reproduksi Perempuan dan Fungsinya
No Organ Reproduksi Perempuan Fungsi
1 Uretra sering disebut dengan tempat Mengeluarkan air seni
keluarnya kemih/kencing.
2 Vagina merupakan saluran berdinding Saluran keluarnya darah menstruasi
otot berbentuk silinder dengan diameter dan bayi
dinding depan/- 6,5 cm dan dinding Tempat penetrasi seksual
belakang +/-9cm, yang bersifat elastis
dengan berlipat-lipat. Dindingnya dapat
robek ketika persalinan
3 Leher rahim (serviks) merupakan a. Menyalurkan mukus atau lendir
jaringan otot yang tebal, yang terletak di ke vagina
bagian bawah rahim bagian luar yang b. Pada saat persalinan tiba, leher
merupakan batas penis ketika masuk rahim membuka sekitar 10 cm
(penetrasi) ke dalam vagina. Bagian ini sehingga bayi dapat keluar
terdiri dari beberapa kelenjar
No Bagian Alat Reproduksi Perempuan Fungsi
4 Uterus merupakan organ berbentuk a. Sebagai tempat janin tumbuh dan
alpukat gepeng, panjangnya 75 mm dan berlindung
berat normalnya antara 30 – 50 gram. b. Menyediakan makanan untuk
Uterus memiliki dinding otot yang sangat pertumbuhan janin sampai saatnya
tebal. Pada saat tidak hamil, besar rahim lahir
kurang lebih seukuran telur ayam
5 Ovarium: organ di kiri dan kanan rahim di a. Menghasilkan sel telur (ovum)
ujung saluran fimbria dan terletak di b. Menghasilkan hormon (estrogen,
rongga pinggul indung telur. Sebulan progesterone, dan lain-lain)
sekali, indung telur kiri dan kanan secara
bergiliran mengeluarkan sel telur. Sel telur
adalah sel yang dapat dibuahi oleh sel
sperma. Bila tidak dibuahi akan keluar
saat menstruasi
6 Tuba Fallopi disebut juga saluran telur a. Tempat berjalannya sel telur
yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang setelah keluar dari ovarium
dilalui oleh ovum (sel telur) dari indung b. Tempat pembuahan (konsepsi)
telur (ovarium) menuju rahim. Ujungnya atau bertemunya sel telur dengan
berbentuk fimbrae sperma
c. Menangkap ovum yang dilepas
Organ Reproduksi Perempuan
(Tampak Depan)

Tuba Fallopi

Fimbriae
Ovarium
Uterus

Cerviks

Vagina
Organ Reproduksi Laki-laki

Kantung kemih Van Defenrens

Kelenjar prostat

Penis

Testis
Uretra
Skrotum
Organ Reproduksi Laki-laki
dan Fungsinya
No Bagian Alat Reproduksi Fungsi
Laki-laki
1 Testis sering disebut a. Menghasilkan sperma
dengan buah zakar atau b. Menghasilkan hormon testosteron
pelir. Terdapat dua buah
dan berada di luar rongga
panggul karena
pertumbuhan sperma
membutuhkan suhu yang
lebih rendah daripada suhu
tubuh
2 Uretra sering disebut a. Saluran keluarnya air seni
dengan lubang penis b. Saluran keluarnya semen yang
mengandung sperma
3 Penis terdiri dari jaringan a. Alat untuk melakukan hubungan
erektil, dimana dapat seksual
membesar ketika mendapat b. Saluran untuk mengeluarkan
rangsangan sperma dan air seni
Proses Menstruasi

Penebalan dinding rahim Pelepasan sel telur Bila tidak dibuahi, sel telur
akan mati dan penebalan
dinding rahim akan meluruh
Manajemen Kebersihan Menstruasi:

 
• Manajemen Kebersihan Menstruasi adalah pengelolaan kebersihan dan
kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.

• Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti


sesering mungkin selama periode menstruasi, dan memiliki akses untuk
pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk
membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.
 

(Sumber: WHO/UNICEF Joint Monitoring Programme. Meeting Report of the JMP Post-2015 Global Monitoring Working
Group on Hygiene. Washington, DC; 2012)
Menjaga kebersihan dan kesehatan selama menstruasi

Menggunakan pembalut Selalu mencuci tangan


sebelum dan sesudah
mengganti pembalut

Jika rok atau celana terkena


Pembalut sebaiknya diganti noda darah menstruasi,
setiap 4-5 jam sekali sebaiknya tetap tenang dan
(apapun jenis pembalut noda bisa ditutupi dengan tas
yang digunakan). atau membalik rok
menghadap ke depan

Setelah digunakan, Selalu membawa cadangan


pembalut sekali pakai pembalut saat ke sekolah
harus dibuang. atau ketika bepergian.
Menggunakan, membuang dan mengganti pembalut

(Sumber: Komik Menstruasi UNICEF)


Lingkungan berperan besar dalam membantu menjaga kebersihan
selama menstruasi

Memastikan Jika memungkinkan


ketersediaan air bersih menyediakan pembalut yang
untuk membersihkan dapat digunakan oleh remaja
diri perempuan yang
membutuhkan

Tersedianya fasilitas Menciptakan lingkungan


toilet yang bersih dan yang kondusif dan
dapat dikunci untuk mendukung bagi remaja
memastikan privasi perempuan yang sedang
mengalami menstruasi.
Remaja laki-laki juga perlu diberikan informasi
mengenai menstruasi

Remaja laki-laki diharapkan dapat memiliki pandangan yang lebih


positif terkait menstruasi dan dapat melakukan hal:

• Agar bisa berlaku sopan dan menghargai perempuan

• Memberikan bantuan jika dibutuhkan.


Proses Mimpi Basah

Kelenjar pituitari merangsang testosteron yang ada di dalam testis untuk


mulai berproduksi menghasilkan sperma.
Testis kemudian penuh oleh sperma yang diproduksi melebihi kapasitas
Proses Mimpi Basah

• Timbunan sperma yang memenuhi testis


dikeluarkan dari tubuh.

• Sperma akan dialirkan dari testis ke prostat


melalui saluran ves deferens yang nanti
akan dikeluarkan melalui penis bersama-
sama dengan air mani.
Kesimpulan dan Refleksi

• Remaja perlu mendapatkan informasi dan


mengantisipasi perubahan yang terjadi pada dirinya
terkait pubertas dari sumber yang bertanggung
jawab dan dapat dipercaya

• Pengetahuan yang diperoleh tersebut diharapkan


akan membantu remaja untuk menjaga,
mempersiapkan diri, dan mampu menerapkan
prilaku yang diharapkan sesuai dengan
perkembangan yang dialaminya berserta risiko dan
konsekuensi terkait pubertas
2. MENGENDALIKAN
DORONGAN SEKSUAL
TUJUAN

Remaja memahami mengenai dorongan seksual


dan perilaku seksual yang sehat.
Zoom:
Reaction tepuk tangan wajar, Reaction
”love” tidak wajar

Sampaikan alasan dengan on cam, atau,


peserta menuliskan di kolom chat,
List Pertanyaan

• Wajarkah remaja mulai suka kepada temannya yang menarik?


• Wajarkah remaja perempuan suka berdandan?
• Wajarkah remaja laki-laki senang melihat wanita yang cantik?
• Wajarkah bila remaja memberikan perhatian lebih kepada orang yang
disukainya?
• Wajarkah remaja mulai suka melihat tontonan pornografi?
• Wajarkah remaja memegang-megang kelaminnya sendiri untuk
merasakan kenikmatan? (masturbasi/onani)
• Wajarkah remaja berpegangan tangan romantis dengan orang yang
disukainya?
• Wajarkah remaja sudah ada yang pernah berciuman?
• Wajarkah remaja sudah pernah melakukan hubungan seksual?
Mengendalikan Dorongan Seksual

• Dorongan yang muncul karena pematangan organ reproduksi yang


disebabkan oleh hormon.

• Dorongan seksual dapat berupa ketertarikan secara seksual


kepada orang lain (naksir, menyukai, mencintai). Dan tidak harus
disalurkan melalui sentuhan fisik atau hubungan seksual.

• Dorongan seksual adalah hal yang wajar dan normal terjadi pada
manusia. Yang terpenting adalah bagaimana mengelola dorongan
tersebut secara sehat sehingga muncul perilaku seksual yang sehat
pula.

• Tidak ada perbedaan dorongan antara perempuan dan laki-laki,


tetapi mitos yang beredar di masyarakat adalah laki-laki
mempunyai dorongan seksual yang lebih tinggi dibandingkan
perempuan.
..Mengendalikan Dorongan Seksual
• Dorongan seksual menimbulkan perilaku seksual (Kegiatan untuk
mendapatkan kesenangan seksual melalui berbagai prilaku).

• Perilaku seksual ditanggapi sebagai sesuatu hal yang selalu


“negatif”. Padahal tidak demikian halnya.

• Perilaku seksual tersebut sangat luas sifatnya,


❑ Berdandan
❑ Naksir
❑ Berpegangan tangan
❑ Mencium
❑ Berpelukan
❑ Menonton pornografi
❑ Masturbasi/onani
❑ Petting, berhubungan seksual, dan lain sebagainya.
Tips mengendalikan dorongan seksual:

∙ Menaati nilai-nilai agama

∙ Meningkatkan keterampilan untuk mengambil keputusan yang


bertanggung jawab terkait kesehatan reproduksi. Berdasarkan nilai
dan batasan diri.

∙ Mencari informasi sexualitas yang benar dan mengurangi


konsumsi informasi seksualitas yang salah (majalah, tayangan
pornografi, dan sebagainya)

∙ Mengembangkan sikap asertif, yaitu untuk menolak ajakan dari


pacar atau menolak pengaruh teman sebaya yang bersifat negatif
..Tips mengendalikan dorongan seksual

∙ Mengenali diri sendiri (bagian sensitif tubuh, kapan dan


dimana biasanya dorongan seksual muncul, dan sebagainya)

∙ Fokus pada tujuan masa depan belajar dan mengembangkan


diri dengan keterampilan-keterampilan

∙ Mengisi waktu luang sesuai dengan bakat, minat, dan


kemampuan seperti olahraga, kesenian atau berorganisasi

∙ Memilih teman yang membawa pengaruh positif


Kesimpulan dan Refleksi

∙ Dorongan seksual tidak harus tersalurkan dalam


bentuk perilaku seksual dan sentuhan fisik. Hal yang
paling penting adalah bagaimana mengelola
dorongan seksual secara sehat.

∙ Dorongan seksual adalah hal yang wajar pada


remaja. Mengendalikan dorongan seksual adalah
dengan memiliki batasan diri dan menghargai
batasan orang lain.
3. CITRA DIRI POSITIF
TUJUAN

Remaja memahami mengenai citra diri yang positif.


● Saat ini banyak remaja yang merasa tidak percaya
diri, misalnya merasa terlalu kurus, merasa terlalu
gemuk, tidak suka dengan rambutnya yang keriting,
tidak suka dengan tubuhnya, tidak percaya diri
dengan kemampuannnya, dan bentuk rasa
ketidakamanan (insecure) lainnya.

● Hal ini dapat mengganggu interaksi dengan orang


lain serta kesehatan mentalnya di masa yang akan
datang.

● Penting bagi remaja untuk memiliki citra diri positif,


sehingga tumbuh menjadi remaja yang lebih
percaya diri dan mencintai diri sendiri.
Andai Aku Menjadi Dia

Tempat ini adalah ruang aman bagi kita untuk berdiksusi dan berpendapat,
hargai pendapat orang lain walaupun berbeda. Kita akan berdiskusi
mengenai citra diri positif

Offline: Online:
break out room /
Bentuk kelompok berisi
Fasilitator memperlihatkan
5-6 orang dan duduk slide “andai aku jadi dia,
melingkar. peserta komentar di kolom
chat
Siapkan selembar kertas
yaa
1. Apa yang dilihat dari gambar 1? 1. Apa yang dilihat dari gambar 2?
2. Apa yang sebaiknya dilakukan 2. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh
oleh remaja dalam gambar 1? remaja dalam gambar 2?
Citra Diri

• Citra diri adalah persepsi atau gambaran seseorang mengenai dirinya.

• Citra diri adalah jawaban seseorang ketika dirinya diminta untuk


menjelaskan tentang dirinya sendiri.

• Citra diri terbentuk dari proses perjalanan kehidupan seseorang,


berdasarkan pengalaman, pengetahuan yang dimilikinya, dan
bagaimana orang lain menilainya.
CITRA DIRI DAN REMAJA
Masa remaja adalah masa yang krusial dalam pembentukan citra diri
individu. Karena terjadi banyak perubahan secara fisik, psikologis dan
social karena pengaruh hormonal.
 
Citra diri mempunyai pengaruh terhadap bagaimana cara seseorang
remaja melihat dirinya.

Jika seseorang menilai dirinya secara positif maka ia akan menjadi


seseorang yang merasa lebih berharga, sehingga akan memiliki tingkat
kepercayaan diri yang tinggi.

Dengan demikian remaja dapat melakukan interaksi yang lebih baik


dengan orang lain.
Aspek citra diri

1.Citra diri yang sebenarnya (real self)

2. Citra diri yang ingin dimiliki dan ditampilkan


kepada orang lain (ideal self).
Jenis citra diri, yaitu

Citra diri positif dimiliki oleh seseorang yang dapat menerima


dirinya dengan nyaman, merasa percaya diri dan menyadari
dirinya memiliki kekurangan dan kelebihan, namun lebih
memfokuskan diri pada kelebihan yang dimilikinya.

Citra diri negatif dimiliki seseorang yang merasa tidak puas


akan dirinya, merasa tidak percaya diri dan melihat lebih banyak
kepada kekurangan yang dimilikinya.
PERAN SOSIAL MEDIA DALAM PEMBENTUKAN CITRA DIRI

• Perkembangan media informasi saat ini berpengaruh cukup besar


bagi pembentukan citra tubuh atau body image pada diri individu.

• Penggambaran citra diri “ideal” di media massa melalui


penayangan penggunaan model-model iklan dengan postur tubuh
yang “serupa”, penayangan kontes kecantikan yang mensyaratkan
berat dan tinggi badan tertentu.

• Hal ini perlu ditanggapi dengan berpikir kritis sehingga seseorang


tidak mematok dirinya untuk harus dapat berpenampilan seperti
gambaran tersebut.

• Lebih fokus pada hal-hal yang lebih bermakna seperti kemampuan


diri, kesehatan dan perilaku yang positif
Menumbuhkan Citra Diri yang Positif:

Tidak membanding-
Menjaga tubuh, banding diri dengan orang Bergaul dengan orang
menjaga kesehatan lain. Percaya bahwa setiap yang tidak menilai
dan kebersihannya orang adalah unik dan seseorang hanya dari
istimewa. penampilan

Memiliki kendali dan kuasa Bergaul dengan teman yang selalu


terhadap diri sendiri. Jadi mulailah berpikir positif, mengetahui
dari diri sendiri (inner motivation). potensi dirinya, serta
Jangan tergantung dengan motivasi meningkatkan kemampuannya.
eksternal.
Kesimpulan dan Refleksi
∙ Perubahan tubuh pada remaja berpengaruh pada citra
diri remaja

∙ Remaja perlu menyadari bahwa setiap orang adalah unik


dan istimewa, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing.

∙ Remaja perlu lebih mengenali dirinya sendiri seperti


kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.

∙ Kesadaran mengenai kekurangan diperlukan, namun lebih


baik untuk fokus pada mengembangkan kelebihan diri
sehingga bias menerima dan mencintai dirinya
Kesimpulan dan Refleksi
∙ Citra diri negatif dimiliki seseorang yang merasa tidak puas akan dirinya,
merasa tidak percaya diri dan melihat lebih banyak kepada kekurangan yang
dimilikinya sehingga terkadang tidak sadar dirinya juga memiliki kelebihan.

∙ Sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat


kita lebih sulit untuk menerima diri sendiri.

∙ STOP membandingkan diri dengan orang lain, lebih baik membanding diri
dengan diri sendiri agar hari besok menjadi lebih baik daripada hari ini.

∙ Mensyukuri hal-hal yang dimiliki serta mengapresiasi capaian-capaian


walaupun sekecil apapun dapat membantu menciptakan citra diri yang lebih
positif
4. GIZI
TUJUAN

1. Memahami gizi dalam daur kehidupan

2. Memahami gizi seimbang

3. Memahami prinsip gizi seimbang


Daur kehidupan, atau siklus kehidupan, berkaitan erat dengan asupan gizi manusia.

Tahap : telur yang telah dibuahi – fetus (janin) – bayi di bawah usia 6 bulan – balita –
anak-anak – remaja – dewasa – dan lanjut usia.

Dari semua tahapan ini, terdapat dua masa saat tubuh kita mengalami proses
pertumbuhan yang sangat pesat, yaitu saat bayi dan remaja.

Penting sekali untuk kita menjaga asupan gizi setiap saat


Beberapa Masalah Gizi pada Remaja
…Beberapa Masalah Gizi pada Remaja
…Beberapa Masalah Gizi pada Remaja
1. MENGONSUMSI MAKANAN YANG
BERANEKA RAGAM

• "Isi Piringku" dan dituangkan dalam Peraturan


Menteri Kesehatan No 41 Tahun 2014.
• Isilah 2/3 bagian dari setengah piring masing-
masing untuk makanan pokok dan untuk
sayuran.
• 1/3 bagian dari setengah piring masing-masing
untuk lauk-pauk dan untuk buah.
• Dalam satu hari, kita dianjurkan untuk makan
sumber karbohidrat 3-4 porsi, makan sayur 3-4
porsi, buah 2-3 porsi, makanan sumber protein
hewani dan nabati 2-4 porsi.
2. POLA HIDUP AKTIF DAN BEROLAH RAGA

• Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran


energi.
• Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur membawa manfaat: Peredaran
darah yang lancar, kebugaran tubuh yang terjaga, menurunnya risiko
penyakit tidak menular (misalnya penyakit kardiovaskuler (pembuluh
darah), diabetes (kencing manis), serta hipertensi (tekanan darah tinggi

• Aktifitas fisik juga dapat memperlancar sistem metabolisme tubuh, serta


memperkuat otot dan kepadatan tulang.
• Anak dan remaja dianjurkan untuk melakukan aktivitas
fisik tingkat sedang hingga berat selama 60 menit dalam
sehari (akumulasi).

• Disarankan jenis aktivitas fisiknya adalah kegiatan aerobik


seperti jalan cepat, berlari, naik sepeda, berenang, dan
lompat tali.
3. MENERAPKAN POLA HIDUP
BERSIH DAN SEHAT
…MENERAPKAN POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Khusus untuk kebersihan personal remaja:

1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih setiap selesai


menggunakan toilet, sebelum dan sesudah makan, dan setiap
selesai beraktivitas di luar rumah
2. Menggunakan air bersih setiap hari
3. Mandi sehari dua kali
4. Menyikat gigi sebelum beraktivitas di pagi hari, setelah makan,
dan sebelum tidur
5. Menggunakan jamban sehat yakni yang tertutup
6. Menggunting kuku seminggu sekali
4. MENJAGA BERAT BADAN IDEAL

Persiapan: ❑ Perhatikan posisi kaki tepat ditengah alat


❑ Ambil timbangan timbang, sikap tenang (JANGAN BERGERAK-
❑ Letakan alat timbangan pada lantai yang GERAK) & kepala tidak menunduk
keras & datar. (memandang lurus kedepan).
❑ Membuka alas kaki & jaket serta ❑ Jarum di kaca jendela alat timbang akan
mengeluarkan isi kantong yang berat, bergerak & tunggu sampai diam/tidak
seperti kunci, handphone, dll. berubah (STATIS).
❑ Pastikan timbangan pada nilai ❑ Catat angka yang ditunjuk oleh jarum
pengukuran pada angka 0. berhenti dan isikan pada Formulir/Buku
Rapot Kesehatan Remaja.
Prosedur Penimbangan: ❑ Minta remaja turun dari alat timbang.
❑ Naik keatas timbangan dengan posisi kaki ❑ Jarum pada alat timbang akan berada pada
tepat di tengah alat timbang tetapi tidak posisi 0 secara otomatis.
menutupi layar timbangan. ❑ Untuk Timbangan Digital Prosedur sama.
Pengukuran Tinggi Badan

Persiapan

Penempatan Alat Ukur (Microtoise) :


1. Letakan microtoise di lantai yang rata & menempel pada
dinding yang tegak lurus.
2. Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada
jendela baca menunjukan angka nol.
3. Paku/tempelkan ujung pita meteran pada dinding.
Prosedur Pengukuran Tinggi Badan
1) Lepaskan alas kaki ( sandal/sepatu), 6. Gerakan alat geser sampai menyentuh
topi (penutup kepala). bagian atas kepala. Pastikan alat geser berada
2) Pastikan alat geser berada diposisi di tepat tengah kepala. Dalam keadaan ini
atas. bagian belakang alat geser harus tetap
3) Berdiri tegak, persis dibawah alat menempel pada dinding.
geser. 7. Baca angka tinggi badan pada jendela baca
4) Posisi kepala dan bahu bagian ke arah angka yang lebih besar
belakang, lengan, pantat dan tumit 8. Apabila alat pengukur lebih rendah dari yang
menempel pada dinding tempat diukur, pengukur harus berdiri diatas bangku
microtoise di pasang. agar hasil pengukuran benar.
5) Pandangan lurus ke depan, dan tangan 9. Pencatatan dilakukan dengan ketelitian
dalam posisi tergantung bebas. sampai satu angka dibelakang koma (0,1 cm) 🡪
Contoh : 153,3 cm; 160,0 cm; 163,9 cm.
Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)
Contoh:
Remaja Laki-Laki, Lahir 24 April 2004
(16 Tahun)
BB = 38 kg
TB = 148 cm (1,48 m)

IMT = 38 kg
1,48 m x 1,48 m

= 38 kg
= 17.35 (Status Gizi ??)
2,1904 m
Grafik Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Umur
untuk Remaja Laki-Laki

OBESITAS / SANGAT GEMUK

GEMUK

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KURUS

SANGAT KURUS
Grafik Tinggi Badan Berdasarkan Umur untuk Remaja Laki-Laki

NORMAL
PENDEK
Tentukan Status Gizi dan Perawakan

Remaja Putri Lahir 9 Oktober 2002


(18 Tahun) , BB = 53 Kg, TB = 154
cm, maka status gizi dan
perawakannya adalah ?
BB = 53 kg
TB = 154 cm (1,54 m)
IMT = 53 kg
1,54 m x 1,54 =
53 kg 2,37 m

= 22.46 (Status Gizi ??)


Grafik Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Umur
untuk Remaja Perempuan

OBESITAS / SANGAT GEMUK

GEMUK

NORMAL

NORMAL

NORMAL

KURUS

SANGAT KURUS
Grafik Tinggi Badan Berdasarkan Umur untuk Remaja Perempuan

NORMAL

PENDEK
5. ANEMIA DAN
TABLET TAMBAH DARAH
TUJUAN

1. Memahami Anemia

2. Memahami pencegahan anemia

3. Memahami manfaat dan penggunaan


Tablet Tambah Darah
Anemia dan Tablet Tambah Darah

• Salah satu masalah gizi yang paling Gejala Anemia :


sering dijumpai pada remaja adalah ❑ Badan terasa lemah, lesu, dan
anemia. mudah capek, yang juga dikenal
dengan istilah 5 L (Lesu, Letih,
• Anemia adalah masalah kesehatan Lemah, Lelah, Lalai)
yang terjadi saat jumlah sel darah ❑ Sakit kepala dan pusing (‘kepala
merah dalam tubuh lebih rendah terasa berputar’)
dibandingkan dengan jumlah ❑ Mata berkunang- kunang
normalnya (HB < 11.5) ❑ Mudah mengantuk,
❑ Cepat capai
❑ Sulit konsentrasi akibat
kurangnya oksigen dalam jaringan
otak dan otot. 
Pencegahan Anemia
Halaman Utama
Setelah install aplikasi, muncul halaman sebagai
berikut. Jika belum melakukan registrasi, maka pilih
“Daftar”
Login
• Setelah melakukan registrasi, akan
Kembali ke halaman utama, lalu
pilih “Masuk”
• Selanjutnya, masukan username
dan kata sandi
• Pilih “Masuk”
V
V

Halaman Beranda

Setelah Masuk, akan muncul halaman Beranda yang di


dalamnya terdapat informasi pengguna dan Riwayat
Minum TTD dan Ukur
• Pilih “Minum & Ukur” pada
menu bagian bawah
• Pada bagian Minum TTD,
masukan data, yaitu:
1)Jumlah TTD yang diminum
2)Sumber TTD
3)Deskripsi
• Lalu pilih ‘Simpan’
• Konfirmasi simpan data dan pilih
‘Submit’
Minum TTD dan Ukur
• Pilih “Minum & Ukur” pada menu
bagian bawah
• Pada bagian Ukur Masukan data,
yaitu:
1)Tanggal Ukur
2)BB (Berat Badan)
3)TB (Tinggi Badan)
4)HB (Kadar Hb)
• Lalu pilih ‘Simpan’
• Konfirmasi simpan data dan pilih
‘Submit’
V V
V V

Riwayat
Riwayat minum TTD dan Ukur
dapat dilihat pada Beranda
Pencegahan Anemia pada Remaja Putri dengan CERIA
SEKOLAH MASYARAKAT

UKS Karang Taruna


Posyandu Remaja
PUSKESMAS

PKPR

Rekap Per Rekap Individu


Rekap Individu Rekap Per Desa
Remaja Putri Sekolah Remaja Putri
input setelah akan
minum TTD, mendapatkan
dan juga Notifikasi
mendapatkan sehari
informasi – sebelum dan
informasi pada hari
terkait waktunya
Kesehatan minum TTD
Remaja setiap minggu
Dinkes Kab/Kota Pusat
Dinkes Provinsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai