Anda di halaman 1dari 4

PUBER DAN REMAJA

”Dewasa tidak hanya berarti matang secara fisik, namun juga matang
dalam berfikir dan bertindak”

A. Puber dan Remaja


1. Puber
Aku sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi
siang disekolah. Ada apa denganku? Mengapa aku terluka?Aku sangat bingung
dan juga takut. Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku ingin
menangis. Sahabatku, Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai
perasaan. Akan tetapi, sedetik kemudian ia menarikku dan mengajakku menemui
Bu Lia, guru pembimbingku di sekolah.
Aku tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah,
menenangkanku, dan meminjamkan aku rok sekolah. Ia juga bercerita banyak
tentang apa yang terjadi padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai
memasuki masa puber yang ditandai dengan haid yang pertama.

Banyak di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali


mengalami menstruasi/haid walaupun tidak sedikit juga yang sudah paham.
Namun, peristiwa pertama kali menginjak masa puber selalu saja
membingungkan. Oleh karena itu, baik bagi kita memperoleh informasi
sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.
Apakah puber atau pubertas itu?
Kata Pubertas berasal dari kata latin yang berarti ’usia kedewasaan’.
Elizabeth B. Hurlock dalam buku psikologi perkembangan menjelaskan bahwa
pubertas merupakan masa yang mengawali masa remaja dan biasanya
berlangsung secara singkat.
Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana
terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan
perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis. yang biasanya terjadi
selama dua sampai empat tahun (usia 9-12 tahun).

2. Remaja
Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak-anak menuju masa
dewasa yang mempunyai kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka tidak tergolong
anakanak dan belum penuh tergolong dewasa. Remaja sering kali disebut
dengan fase ”mencari jati diri” atau fase ”topan badai” Remaja masih belum
mampu menguasai dan mengfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupu
psikis, namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada
masa amat potensial, baik dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
Ketika masa memasuki remaja, pertumbuhan dan perkembangan kita
akan berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan
psikis. Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara individu yang satu dan
yang lainnya. Salah satu faktor penentu perbedaan tersebut adalah : (1)
perbedaan genetik dan (2) lingkungan (seperti kesehatan, gizi, dan kondisi
emosional).
Secara umum menurut tokoh tokoh psikologi Usia Remaja dibagi dalam 3 fase:
 Remaja awal : 12 - 15
 Remaja tengah : 15 - 18
 Remaja akhir : 18 – 21
Faktor genetik akan mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanak-
kanak menyebabkan kurangnya hormon pertumbuhan, sementara gangguan
emosional mengakibatkan produksi hormon adrenal steroid berlebihan yang
merugikan hormon pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa puber
terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama,
akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat
mencapai tinggi tubuh yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat
diketahui dan diakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau
empat kali dan kecepatan ini terus berlangsung sampai anak mencapai batas
potensial bawaannya.

B. Perubahan Primer dan Sekunder


1. Perubahan Primer (tanda kematangan organ reproduksi)
Pada laki-laki mengalami mimpi basah dan pada perempuan mengalami
menstruasi (haid). Yang dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara
tidak disadari yang terjadi secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa
keluarnya sperma melalui penis. Laki-laki memproduksi sperma setiap hari,
tetapi tidak harus selalu dikeluarkan melalui ejakulasi. Sperma yang tidak
dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui
cairan tubuh keringat dan kotoran. Sedangkan menstruasi (haid) adalah proses
keluarnya darah dari vagina yang terjadi akibat siklus bulanan pada wanita.

2. Perubahan Sekunder (tanda perubahan pada tubuh)


Pada remaja putra, perubahan yang tampak dari luar antara lain:
1. Otot menguat,
2. Tumbuh jakun,
3. Tumbuh bulu diketiak, muka (kumis dan janggut) dan sekitar kemaluan,
4. Kulit dan rambut berminyak,
5. Suara menjadi besar atau berat,
6. Penis dan buah zakar membesar
Pada remaja putri, perubahan fisik yang tampak dari luar antara lain:
1. Tumbuh payudara,
2. Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
3. Tumbuh bulu diketiak dan di sekitar kemaluan
4. Kulit makin halus
5. Suara makin nyaring (melengking)
Berbagai perubahan yang terjadi pada pria dan wanita dapat
menimbulkan permasalahan-permasalahan Fisik berikut ini;
1. Bau badan.
Cara mengatasi bau badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan
deodoran atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga kebersihan
pakaian.
2. Jerawat.
Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak oleh kotoran. Pencegahannya
membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balance) secara teratur
menggunakan kosmetik ph balance, tidak menggunakan obat anti jerawat,
mengurangi makanan berlemak, tidak memencet/memegang jerawat karena
akan menambah infeksi dan bila jerawat berlebih periksakan ke dokter.
3. Menstruasi belum teratur.
4. Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya;
dipengaruhi faktor-faktor diatas.
Disamping perubahan fisik, pria maupun wanita juga akan mengalami
perubahan psikis (jiwa) sebagai berikut;
1. Mulai tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan
pada perilaku remaja. Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai
berikut;
a. Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak
dapat menarik perhatian dan tidak disenangi laki-laki membuat remaja
putri berusaha mempercantik diri.
b. Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas
perkembangan remaja yaitu tercapainya kejelasan peran antara laki-laki
dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku,
melakukan aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada
jenis kelamin tertentu. Contoh : anak anak laki jika marah dengan teman
sesama jenis cenderung mengajak beradu otot.
c. Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan
salah tingkah bila menghadapi lawan jenis.
d. Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah (dengan teman sebaya).
Kemampuan bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok
membuat remaja sering menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan
teman sebaya.
2. Cenderung sering membantah orang tua, ingin menonjolkan diri, dan kurang
pertimbangan. Remaja berharap orang dewasa dapat memahami perubahan
yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang dewasa dan
ketidak matangan emosi membuat remaja kurang dapat bersikap lebih tepat
pada kondisi yang tidak sesuai harapannya.
3. Saat menjelang haid, wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah dan
cemas tanpa alasan. Pada awal periode haid, remaja putri sering mengalami
sakit kepala, punggung, kejang perut, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut
mengakibatkan rasa lelah dan sakit sehingga menyebabkan tekanan
psikologis seperti tersebut diatas.
Berkaitan dengan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis
dari menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu,
cemas, dan takut. Selain itu kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga merasa tidak
bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikan dan kotor padahal sebetulnya darah
menstruasi bukan darah kotor. Darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari
hasil peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap sering
dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.

C. Tugas Perkembangan
Puber
1. Meninggalkan kekanak-kanakan
2. Belajar tanggung jawab terhadap tugasnya
3. Mempunyai teman sebaya yang mendukung kearah yang positif
4. Banyak membaca buku/majalah tentang persiapan remaja
Remaja
1. Menerima keadaan fisik
Bagaimanapun kondisi fisik kita mau hitam/putih, jelek/tampan/cantik,
pendek/tinggi maka kita harus belajar menerima apa adanya, bahwa inlah fisik
kita.
2. Menerima dan memahami peran sesuai dengan jenis kelaminnya masing
masing
Ingat bahwa semua yang ada didunia itu diciptakan berpasang pasangan
(hitam/putih, siang/malam, jelek/tampan, tinggi/pendek, baik/buruk, begitu juga
dengan laki-laki dan perempuan. Pada dasarnya tidak ada yang namanya banci.
Jadi berperanlah yang sesuai dengan jenis kelamin kalian.
3. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya baik sejenis
maupun lawan jenis
4. Mencapai kemandirian emosional (perasaan)
5. Mengembangkan konsep ketrampilan yang diperlukan dalam kehidupan
sebagai anggota masyarakat
6. Mengembangkan perilaku tanggung jawab
7. Mencapai kemandirian ekonomi
8. Mempersiapkan diri memasuki perkawinan
9. Memahami dan mempersiapkan tanggung jawab kehidupan keluarga

TUGAS
1. Catatlah tulisan yang bertada hijau dibuku tulis dengan rapi
2. Pahami isi bacaan
3. Pahami makna puber dan reaja
4. Pahami persamaan dan berbedaan dari masa puber dan remaja

Anda mungkin juga menyukai