Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA AWAL

Salah satu periode dalam entang kehidupan individu adalah masa remaja. Masa ini
merupakan segmen kehidupan yang penting daam siklus perkembangan individu,
dan merupakan transisi yang dapat diaahkan kepada perkembangan masa dewasa
yang sehat (konopka, dalam pusdiknas, 1976 ; kaczman dan riva, 1996).
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa dimana terjadi
pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-cri seks skunder tercapai fertilitas dan
terjadi perubahan psikologis serta kognitif.

A. PENGERTIAN MASA REMAJA


Kata remaja berasal dari bahasa Inggris teenager yakni manusia usia 13-19
tahun. Remaja dalam bahasa Latin disebut adolescence yang artinya tumbuh
atau tumbuh untuk mencapai kematangan (Ali, 2009). Masa remaja adalah
masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis.
Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap
transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut
WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi,
sehingga perlu dipersiapkan sejak dini (Romauli, 2009).
Remaja adalah suatu masa ketika individu yang berkembang dari saat pertama
kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual (Sarwono, 2006). Monks, Knoer dan Haditono
membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra remaja 10-12

tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun,
masa remaja akhir 18-21 tahun (Deswita, 2006).

B. KARAKTERISTIK MASA REMAJA


1. Pertumbuhan fisik
Mengalami perubahan dengan cepat dibandingkan masa aak-anak dan
dewasa. Untuk mengimbanginya remaja membutuhkan makan dan
tidur yang lebih banyak.
2. Perkembangan fungsi organ seksual
Kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi sebab timbul
perkelahian, bunuh diri, dan sebagainya. Tanda perkembangan pada
anak laki-lakiadalah mulai berproduksinya sperma, ia mengalami
mimpi basah yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan anak
perempuan, rahimnya sdah bias dibuahikarena ia sudah menstruasi.
3. Cara berpikir kausalitas
Menyangkut hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai berpikir
kritis, bahkan bias melawan jika diperlakukan seperti anak kecil. Bila
orang tua atau guru tidak memahaminya,rentan terjadi kenakalan
remaja.
4. Emosi yang meluap
Emosi yang labile rat kaitannya dengan hormone. Emosi lebih
mendominasi daripada pikiran realistis.
5. Mulai tertarik dengan lawan jenis
Kehidupan social tertarik dengan lawan jenis.
6. Menarik perhatian lingkungan
Berusaha mendapatkan ststus dan peran.
7. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kelompok social sangat tertarik dengan kelompok
sebayanya. Hal tersebut karena kelompok remaja dapat memenuhi
kebutuhannya. Kelompokbisa tidak berbahaya jika ada bimbingan
orang tua.
C. Kebutuhan masa remaja
Kebutuhan fisik, social dan emosional masa remaja antara lain adalah :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kebutuhan akan kasih sayang


Kebutuhan ikut serta dan diterima kelompok
Kebutuhan berdiri sendiri
Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan pengakuan dari orang lain
Kebutuhan untuk dihargai

D. PEMBAGIAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA


Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan
psikososial dan seksual semua remaja akan melewati tahapan berikut :
a. Masa remaja awal/dini (Early Adolescence) : usia 11-13 tahun
b. Masa remaja pertengahan (Middle Adolescence) : usia 14-16 tahun
c. Masa remaja lanjut (late adolescence): usia 17- 20 tahun.
Tahapan

ini mengikuti pola konsisten untuk masing-masing individu.

Walaupun setiap tahap mempunyai ciri tertentu tapi tidak mempunyai


batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara
berkesinambungan.

E. PERUBAHAN FISIK dan PSIKOLOGIS pada MASA REMAJA


1. Karakteristik perubahan fisik remaja
Meliputi karakteristik fisik remaja, perubahan hormonal remaja, tanda
kematangan seksual dan reaksi terhadap menarche. Perubahan fisik
berupa

terjadinya

perubahan

biologis

yang

ditandai

dengan

menatangan organ seks primer dan sekunder, dimana kondisi tersebut


dipengaruhi oleh kematangan hormone seksual.
Tabel 2. 1 Karakteristik perubahan fisik remaja wanita
Karakteristik Remaja Wanita
Usia
Pertumbuhan payudara
7-13 tahun
Pertumbuhan rambut kemaluan
7-14 tahun
Pertumbuhan badan/tubuh
9,5-14,5 tahun
Menarche
10-6,5 tahun
Pertumbuhan bulu ketiak
1-2 tahun setelah tumbuh rambut pubis
Sumber : papilia, olds, friedman, 1998;2001

Tabel 2. 2 karakteristik perubahan fisik remaja laki-laki

Karakteristik remaja laki-laki


Usia
Pertumbuhan testes, kantong
10-13,5 tahun
skrotum
10-15 tahun
Pertumbuhan rambut kemaluan
10,5-16 tahun
Pertumbuhan badan/tubuh
11-14,5 tahun
Pertumbuhan penis,kelenjer
prostat, vesika seminalis
Kira-kira 1 tahun setelah
Ejakulasi pertama dengan
pertumbuhan penis
mengeluarkan semen
Kira-kira 2 tahun setelah
Pertumbuhan rambut wajah dan
tampakrambut kemaluan
bulu ketiak
Sumber : papalia, olds dan friedman, 1998; 2001
2. Ciri-ciri seks primer
Pada remaja pria, pertumbuhan ciri-ciri seks primer ditandai
dengan cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun
pertama dan kedua, kemudian tumbuh secara lambat, dan
mencapai ukuran matangnya usia 20 atau 21 tahun. Setelah
testis

mulai

tumbuh,

penis

mulai

bertambah

panjang,

pembuluh mani dan keenjar prostat semakin membesar.


Matangnya

organ-organ

seks

tersebut

menyebabkan

terjadinya mimpi basah pada remaja pria.


Pada

remaja

wanita,

kematangan

organ-organ

seksnya

ditandai dengan berkembangnya Rahim, vagina dan ovarium


(indung telur secara cepat). Ovarium menghasilkan ovum
(telur) dan mengeluarkan hormone-hormon yang diperlukan
untuk

kehamilan,

menstruasi

dan

perkembangan

seks

sekunder. Pada masa ini terjadi menarche.

3. Ciri-ciri seks sekunder


Tabel 2. 3 ciri-ciri seks sekunder

Wanita
Pria
1. Tumbuh rambut pubis disekitar 1. Tumbuh rambut pubis disekitar
kemaluan dan ketiak
2. Bertambah besarnya buah dada
3. Bertambah besarnya pinggul

kemaluan dan ketiak


2. Tumbuhnya jakun
3. Tumbuh kumis, jenggot, jambang

4. Kulit halus
5. Suara melengking

dan bulu dada


4. Bentuk tubuh
(atletis)

segitiga

bidang

F. PERUBAHAN HORMONAL REMAJA


Perubahan hormonal merupakan awal dari masa pubertas remaja yang terjadi sekitar usia
11-12 tahun. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan didalam otak yakni
hipotalamus, suatu bagian organnotak yang bertugas untuk mengoordinasikan atau
mengatur fungsi-fungsi seluruh system jaringan tubuh.

G. TANDA KEMATANGAN FUNGSI SEKSUAL


Kematangan fungsi seksual remaja laki-laki ditandai dengan keluarnya mani pertama
pada malam hari. Istilah lain untuk menyatakan keluarnya mani pada ejakulasi pertama
adalah spermache, sedangkan pada remaja wanita kematangan fungsi seksual ditandai
dengan menstruasi pertama yang disebut dengan istilah menarche.
1. Rekasi remaja wanita terhadap menarche
a. Reaksi negative
Pandangan kurang baik dari seorang remaja wanita ketika dirinya memandang
akan munculnya menstruasi. Adanya keluhan fisiologis maupun kondisi
psikologis yang tak stabil.
b. Reaksi positif
Individu yang memahami, menghargai dan menerima adanya menstruasi pertama
sebagai tanda kedewasaan seorang wanita. Ditandai dengan konsep diri yang
positif, yakni memiliki kemampuan untuk melhat gambaran diri mengenai
kelebihan dan kekurangan diri sendiri artinya mereka mampu mengevauasi diri.
2. Reaksi remaja laki-laki terhadap spermache

Remaja laki-laki akan memiliki sikap beragam mulai dari yang merasa biasa-biasa
saja, senang, gembira, bingung sampai merasa berdosa. Yang beranggapan positif
memandang spermache merupakan suatu yang wajar.
H. MASALAH PSIKOLOGIS yang TERJADI pada MASA REMAJA
1. Rasa malu
2. Emosionalitas
Berdasarkan emosionalitasnya manusia digolongkan menjadi dua tipe :
a. Emosionalitas tinggi : mudah marah, mudah tersinggung, perhatian tidak
mendalam, tidak suka ketegangan, pendirian kuat dan selalu ingin berkuasa.
b. Orang yang emosionalnya rendah : berhati dingin, hati-hati menentukan pendapat,
pandai menahan nafsu, suka ketegangan.
Factor penyebab emosionalitas pada masa puber antara lain sebagai berikut :
a. Sedih, mudah marah, suasana hati negative
b. Kurang kemampuan mengontrol diri
c. Remaja berada dibawah tekanan social
d. Dampak penyesuaian diri terhadappola perilaku baru
3. Kurang percaya diri
Sikap atau perilakuremaja yang memliki hargadiri rendah/kurang adalah sebagai
berikut :
a. Tidak mau mencoba suatu hal yang baru
b. Merasa tidak dicintai dan tidak diinginkan
c. Punya kecenrungan melempar kesalahan pada orang lain
d. Memiliki emosi yang kaku dan disembunyikan
e. Mudah mengalami rasa frustasi dan tertekan.
f. Meremehkan bakat dan kemampuannya sendiri.
Factor kurang percaya diri pada masa puber antara lain sebagai berikut :
a. Faktor lingkungan keluarga yang autokrat
b. Faktor fisik seperti takut akan kegagalan, melihat kekurangan selalu,cendrung
menarik diri
Sikap yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kurang percaya diri :
a. Mengakui kelebihan orang lain sesuai dengan porsinya serta menilai kekurangan
orang lain juga sesuai dengan porsinya.

b. Menilai kelebihan diri sendiri secara objektif dan mau serta mampu
mengopyimalkan kelebihan etrsebut untuk menutupi kekurangan orang lain
c. Mengakui kekurangan diri sendiri secara jujur dan mau serta ampu meneladani
kelebihan orang lain untuk menutupi kekurangan diri sendiri secara arif dan bijak
d. Selalu berfikirpositif tentang apapun hasil dari sesuatu yang akan dilakukan.
4. Antagonisme social
Anak puber sering kali tidak mau bekerja sama, sering membantah dan menentang.
Pada masa remaja sering terjadi adanya kesenjangan dan konfik antara remaja dengan
orang tuanya.
Factor penyebab terjadinya antagonism social adalah sifat remaja yang ingin
memperoleh kebebasan dalam mengatur dirinya sendiri dan remaja berusaha untuk
melepaskan diri dari lingkungan serta ikatan dengan orang tua karena mereka ingin
mencari identitas diri.
5. Day dreaming
Masa pubertas disebut juga masa penciptaan berbagai imajinasi yang teramat muluk,
ingin dan itu. Keinginan seperti ini sering kali mereka ekspresikan dalam lamunan,
kadang tersenyum atau tertawa sendiri.
6. Antagonism seks
Anak yang mengalami masa pubertas biasanya juga menunjukkan keagresivan dalam
masalah pergaulan dengan lawan jenis. Jika ia suka maka terang-terangan
menyukainya dan jika benci biasanya tenpa pertimbangan lain pasti membencinya.
7. Cepat merasabosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat digemari, tugas sekolah,
kegiatan social dan kehidupan umumnya. Akibatnya anak sedikit bekerja dan
prestasinya diberbagai bidang menurun.
8. Keinginan untuk menyendiri

Biasanya menarik diri dari teman-teman serta sering bertengkar. Anak dalam masa
pubertas cendrung mengasingkan diri dari ingkungannya jika ada masalah.
9. Keengganan untuk bekerja
Pada saat lingkungan sekitarnya menganggap anak pubertas sebagai orang dewasa,
mereka memperlakukannya sebagai remaja yang harus bekerja.
10. Sikap tidak tenang
Perubahan yang cepat pada masa pubertas biasanya menyebabkan perilaku salah
tingkah dan cendrung terburu-terburu. Anak-anak pubertas tidak bias duduk atau
berdiri dalam posisi yang sama dalam waktu lama.
I. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
1. Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara
efektif
2. Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua
3. Remaja mampu bergaul lebih matang, baik dengan sesame maupun lawan
jenisnya.
4. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri
5. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai normal.
6. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk
kompetensi kewarganegaraan
7. Merencanakan dasar-dasar untuk perilaku yang bias dipertanggungjawabkan
secara social.
J. KONSELING PADA REMAJA
Remaja merupakan kelompok unik. Konselor yang berhadapan dengan remaja harus
memahami karakteristik perkembangan remaja. Konselor perlu memahami bahwa
walaupun remaja lebih mandiri dibandingkan anak-anak, tetapi pada dasarnya mereka
masih bergantung pada orang tua secara emosional.
Bagi konselor anak lebih mudah jika remaja merujuk dirinya sendiri, dating atas
keinginannya sendiri karena membutuhkan pertolongan. Dalam melakukan wawancara

akan sangat membantu bila konselor dapat bicara dengan bahasa yang sama dengan klien
remaja.
Bentuk konseling kelompok yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Bermain peran
2. Diskusi kelompok
3. Permainan
4. Kelompok aktivitas : seperti seni, olahraga, kelompok-kelompok hobi yang
mendorong aktivitas spontan.
5. Buzz session : diskusi formal tentang topic apa sajayang muncul secara spontan
6. AV activities : aktivitas yang dikembangkan untuk mendiskusikan film, cuplikan,
rekaman music, dll
7. Wawancara : proses Tanya jawab antara anggota kelompok mengenai topik tertentu.

Anda mungkin juga menyukai