Anda di halaman 1dari 4

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN REMAJA

A. Pengertian
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai
dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10
tahun s.d. 19 tahun menurut klasifikasi World Health Organization (WHO). Kata remaja
berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang
cukup luas: mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Piaget). Dengan
mengatakan poin- poin sebagai berikut secara psikologis masa remaja:
1. Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.
2. Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang orang yang lebih tua melainkan
berada pada tingkatan yang sama, sekurang kurangnya masalah hak.
3. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyalah aspek afektif.
4. Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
5. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk
mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa.
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali
dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Konpka (Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja
madya: 15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan,
bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang
tua ke arah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian
terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral.
Dalam budaya Amerika, periode remaja ini dipandang sebagai Strom dan Stress,
frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta,
dan perasaan teralineasi (tersisihkan) dari kehidupan sosial budaya orang dewasa (Lustin
Pikunas, 1976).
B. Ciri-Ciri Masa Remaja
1.
Masa remaja sebagai periode peralihan, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke
2.
3.
4.

peralihan masa dewasa.


Masa remaja sebagai periode perubahan.
Masa remaja sebagai usia bermasalah.
Masa remaja sebagai masa mencari identitas.

5.

Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena masalah


penyesuaian diri dengan situasi dirinya yang baru, karena setiap perubahan

6.

membutuhkan penyesuaian diri.


Masa remaja sebagai ambang masa dewasa.

7.

Ciri-ciri kejiwaan remaja, tidak stabil, keadaan emosinya goncang, mudah condong
kepada ekstrim, sering terdorong, bersemangat, peka, mudah tersinggung, dan
perhatiannya terpusat pada dirinya.

C. Perkembangan Fisik Remaja


Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran
tubuh, perubahan proporsi tubuh, muculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri
kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahanperubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1.

Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi

2.
3.
4.
5.
6.
7.

panjang).
Pertumbuhan payudara.
Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan.
Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Menstruasi atau haid.
Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki:

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Pertumbuhan tulang-tulang.
Testis (buah pelir) membesar.
Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
Awal perubahan suara.
Ejakulasi (keluarnya air mani)
Bulu kemaluan menjadi keriting.
Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis, jenggot).
Tumbuh bulu ketiak.
Akhir perubahan suara.
Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
Tumbuh bulu di dada.

Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif
bekerja dalam sisitem endokrin. Pituitari yang terletak didasar otak mengeluarkan dua macam
hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua

hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran
tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang gonad yaitu
merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja dimulai,
kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan pada saat remaja semakin banyak dihasilkan.
Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endokrin.
Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar
yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat remaja dan terletak
di otak.
D. Karakteristik Perkembangan Psikologis Remaja
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur
remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara
pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan. Dari
kesimpulan yang diperoleh maka masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1.

Periode Masa Puber usia 12-18 tahun:


a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal
pubertas. Cirinya:
- Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
- Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
- Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
- Memperhatikan penampilan
- Sikapnya tidak menentu/plin-plan
- Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa
adolesen. Cirinya:
- Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya

2.

belum tercapai sepenuhnya


- Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
-

Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis


Mulai menyadari akan realitas
Sikapnya mulai jelas tentang hidup

Mulai nampak bakat dan minatnya

E. Penyimpangan Atau Kenakalan Remaja


1.
Seks bebas di kalangan remaja, yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit
2.

AIDS.
Kecanduan akan Narkoba yang menyebakan kematian dan AIDS

3.
4.
5.
6.

Kecanduan Alkohol / minuman keras.


Tawuran.
Sering berkunjung ke diskotik.
Menjajakan diri kepada pria hidung belang.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Pada Remaja:


1.

Kelalaian orangtua dalam mendidik anak (memberikan ajaran dan bimbingan

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

tentang nilai-nilai agama).


Sikap perilaku orangtua yang buruk terhadap anak.
Kehidupan ekonomi keluarga yang morat marit (miskin/fakir).
Diperjualbelikannya minuman keras/obat-obatan terlarang secara bebas.
Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok.
Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno.
Perselisihan atau konflik orangtua (antar anggota keluarga).
Perceraian orangtua.
Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol.
Hidup menganggur.
Kurang dapat memanfaatkan waktu luang.
Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan
nilai-nilai moral).

Anda mungkin juga menyukai